Lompat ke isi

Gelombang feminisme kedua: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ruyup (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(25 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kotak samping feminisme}}
{{feminism}}
'''Gelombang feminisme kedua''' atau '''gerakan pembebasan wanita gelombang kedua''' di Amerika Serikat adalah sebuah istilah yang mengacu pada periode waktu kegiatan feminis tahun 1960-an awal hingga akhir tahun 1980-an akhir.
{{tidak dikembangkan|d=25|m=05|y=2011|i=14|ket=}}
{{hapus}}
Gelombang feminisme kedua atau gerakan pembebasan wanita kedua di Amerika Serikat adalah sebuah istilah yang mengacu pada periode waktu kegiatan feminis tahun 1960-an awal hingga akhir tahun 1980-an akhir.


Bilamana gerakan feminis pertama bergerak terutama di bidang penghapusan hambatan-hambatan hukum dalam kesetaraan [[Gender (sosial)|gender]] (misalnya hak suara dan hak milik), gelombang kedua feminisme membahas berbagai isu: ketidakadilan ''de facto'', ketidakadilan dalam hukum, seksualitas, keluarga, tempat kerja, dan hak-hak reproduksi.<ref>http://www.britannica.com/EBchecked/topic/647122/womens-movement</ref> Banyak feminis yang memandang bahwa era ini berakhir ketika muncul perselisihan-perselisihan antar golongan feminis tentang isu-isu seperti seksualitas dan [[pornografi]] di akhir tahun 70-an.<ref name=Duggan>{{Cite book | author=Duggan, Lisa; Hunter, Nan D. | authorlink= | coauthors= | title=Sex wars: sexual dissent and political culture| year=1995 | publisher=Routledge | location=New York | isbn=0-415-91036-6 | pages=}}</ref><ref name=Hansen>{{Cite book | author=Hansen, Karen Tranberg | coauthors= Philipson, Ilene J. | title=Women, class, and the feminist imagination: a socialist-feminist reader | year=1990 | publisher=Temple University Press | location=Philadelphia | isbn=0-87722-630-X | pages=}}</ref><ref name=Gerhard>{{Cite book | author=Gerhard, Jane F. | title=Desiring revolution: second-wave feminism and the rewriting of American sexual thought, 1920 to 1982 | year=2001 | publisher=Columbia University Press | location=New York | isbn=0-231-11204-1}}</ref><ref name=Leidholdt>{{Cite book | author=Leidholdt, Dorchen | authorlink= Dorchen Leidholdt | coauthors=Raymond, Janice G | title=The Sexual liberals and the attack on feminism | year=1990 | publisher=Pergamon Press | location=New York | isbn=0-08-037457-3}}</ref><ref name=Vance>{{Cite book | author=Vance, Carole S | title=Pleasure and Danger: Exploring Female Sexuality | publisher=Thorsons Publishers| isbn=0-04-440593-6}}</ref>
Bilamana gerakan feminis pertama bergerak terutama di bidang penghapusan hambatan-hambatan hukum dalam kesetaraan [[Gender (sosial)|gender]] (misalnya hak suara dan hak milik), gelombang kedua feminisme membahas berbagai isu: ketidakadilan ''de facto'', ketidakadilan dalam hukum, seksualitas, keluarga, tempat kerja, dan hak-hak reproduksi.<ref>{{Cite web |url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/647122/womens-movement |title=Salinan arsip |access-date=2011-05-25 |archive-date=2015-04-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150429142538/http://www.britannica.com/EBchecked/topic/647122/womens-movement |dead-url=no }}</ref> Banyak feminis yang memandang bahwa era ini berakhir ketika muncul perselisihan-perselisihan antar golongan feminis tentang isu-isu seperti seksualitas dan [[pornografi]] pada akhir tahun 70-an.<ref name=Duggan>{{Cite book|author=Duggan, Lisa; Hunter, Nan D.|authorlink=|coauthors=|title=Sex wars: sexual dissent and political culture|year=1995|publisher=Routledge|location=New York|isbn=0-415-91036-6|pages=}}</ref><ref name=Hansen>{{Cite book|author=Hansen, Karen Tranberg|coauthors= Philipson, Ilene J.|title=Women, class, and the feminist imagination: a socialist-feminist reader|year=1990|publisher=Temple University Press|location=Philadelphia|isbn=0-87722-630-X|pages=}}</ref><ref name=Gerhard>{{Cite book|author=Gerhard, Jane F.|title=Desiring revolution: second-wave feminism and the rewriting of American sexual thought, 1920 to 1982|year=2001|publisher=Columbia University Press|location=New York|isbn=0-231-11204-1}}</ref><ref name=Leidholdt>{{Cite book|author=Leidholdt, Dorchen|authorlink= Dorchen Leidholdt|coauthors=Raymond, Janice G|title=The Sexual liberals and the attack on feminism|year=1990|publisher=Pergamon Press|location=New York|isbn=0-08-037457-3}}</ref><ref name=Vance>{{Cite book|author=Vance, Carole S|title=Pleasure and Danger: Exploring Female Sexuality|publisher=Thorsons Publishers|isbn=0-04-440593-6}}</ref>


==Ikhtisar==
== Ikhtisar ==
Gelombang feminisme kedua datang sebagai tanggapan terhadap pengalaman-pengalaman perempuan setelah [[Perang Dunia II]]. <ref>Friedan, Betty, ''The Feminine Mystique'' (N.Y.: W.W. Norton, 10th Anniversary ed. [2d printing?] 1974, 1963 (ISBN 0 393 08685 2)).</ref> Era ledakan ekonomi pasca-perang di akhir tahun 1940-an --suatu zaman lebih dikenal oleh pertumbuhan ekonominya yang belum pernah terjadi sebelumnya, [[Ledakan kelahiran pasca Perang Dunia II|ledakan kelahiran]], perluasan pinggiran kota, dan kemenangan [[kapitalisme]]-- mendorong model keluarga patriarkal. Model kehidupan macam itu dikampanyekan oleh media pada waktu itu; sebagai contoh acara televisi ''Father Knows Best'' dan ''Leave It to Beaver'' mengidealkan kerumahtanggaan, menempatkan perempuan dalam lingkup tertutup di mana mereka hanya diharapkan untuk memenuhi peran ibu rumah tangga dan istri.<ref>Knuttila, Murray, 4th ed. 2008. ''Introducing Sociology: A Critical Approach''. Oxford University Press.</ref>
Gelombang feminisme kedua datang sebagai tanggapan terhadap pengalaman-pengalaman perempuan setelah [[Perang Dunia II]].<ref>Friedan, Betty, ''The Feminine Mystique'' (N.Y.: W.W. Norton, 10th Anniversary ed. [2d printing?] 1974, 1963 (ISBN 0-393-08685-2)).</ref> Era ledakan ekonomi pasca-perang pada akhir tahun 1940-an—suatu zaman lebih dikenal oleh pertumbuhan ekonominya yang belum pernah terjadi sebelumnya, [[Ledakan kelahiran pasca Perang Dunia II|ledakan kelahiran]], perluasan pinggiran kota, dan kemenangan [[kapitalisme]]—menyuburkan model keluarga [[patriarki|patriarkal]]. Model kehidupan macam itu dikampanyekan oleh media pada waktu itu; sebagai contoh acara televisi ''Father Knows Best'' dan ''Leave It to Beaver'' mengidealkan kerumahtanggaan, menempatkan perempuan dalam lingkup tertutup di mana mereka hanya diharapkan untuk memenuhi peran ibu rumah tangga dan istri.<ref>Knuttila, Murray, 4th ed. 2008. ''Introducing Sociology: A Critical Approach''. Oxford University Press.</ref>


[[Simone de Beauvoir]] dalam bukunya ''The Second Sex'' memeriksa gagasan yang menyatakan bahwa perempuan adalah [[Gender (sosial)|gender]] "lain" di masyarakat [[patriarki|patriarkal]]. Ia kemudian menyimpulkan bahwa kerangka berpikir laki-laki diterima sebagai standar dalam masyarakat dan fakta bahwa perempuan dapat [[kelahiran|melahirkan]], [[penyusuan|menyusui]], dan mengalami [[menstruasi]] bukan suatu alasan atau penjelasan mengapa perempuan menjadi "gender kedua" ''(The second sex)'' <ref>Simone de Beauvoir, ''[[The Second Sex]]'', 1949.</ref>
[[Simone de Beauvoir]] dalam bukunya ''[[The Second Sex]]'' memeriksa gagasan yang menyatakan bahwa perempuan adalah [[Gender (sosial)|gender]] "lain" di masyarakat [[patriarki|patriarkal]]. Ia kemudian menyimpulkan bahwa kerangka berpikir laki-laki diterima sebagai standar dalam masyarakat dan fakta bahwa perempuan dapat [[kelahiran|melahirkan]], [[menyusui]], dan mengalami [[menstruasi]] bukan suatu alasan atau penjelasan mengapa perempuan menjadi "gender kedua" ''(The second sex)'' <ref>Simone de Beauvoir, ''[[The Second Sex]]'', 1949.</ref>


Pada tahun 1963, dalam buku larisnya ''The Feminine Mystique'', [[Betty Friedan]] secara langsung menentang pencitraan tradisional perempuan oleh media, dan ia menunjukkan bahwa menempatkan perempuan di rumah dan membatasi kesempatan bekerja mereka adalah penyia-nyiaan bakat dan potensi yang besar. Gambaran [[keluarga konjugal]] sempurna yang dikampanyekan dengan kuat pada saat itu, ia menulis di bukunya, tidak mencerminkan kebahagiaan dan malah agak merendahkan bagi perempuan.<ref>Epstein, Cynthia Fuchs. 1988. ''Deceptive Distinctions: Sex, Gender, and the Social Order''. New Haven: Yale University Press</ref> Buku ini secara luas dianggap telah memulai gelombang feminisme kedua. <ref>{{cite news| url=http://www.independent.co.uk/news/obituaries/betty-friedan-465800.html | location=London | work=The Independent | first=Corinne | last=Sweet | title=Betty Friedan | date=February 7, 2006}}</ref>
Pada tahun 1963, dalam buku larisnya ''[[The Feminine Mystique]]'', [[Betty Friedan]] secara langsung menentang pencitraan tradisional perempuan oleh media, dan ia menunjukkan bahwa menempatkan perempuan di rumah dan membatasi kesempatan bekerja mereka adalah penyia-nyiaan bakat dan potensi yang besar. Gambaran [[keluarga konjugal]] sempurna yang dikampanyekan dengan kuat pada saat itu, ia menulis di bukunya, tidak mencerminkan kebahagiaan dan malah agak merendahkan bagi perempuan.<ref>Epstein, Cynthia Fuchs. 1988. ''Deceptive Distinctions: Sex, Gender, and the Social Order''. New Haven: Yale University Press</ref> Buku ini secara luas dianggap telah memulai gelombang feminisme kedua.<ref>{{cite news|url=http://www.independent.co.uk/news/obituaries/betty-friedan-465800.html|location=London|work=The Independent|first=Corinne|last=Sweet|title=Betty Friedan|date=February 7, 2006|archiveurl=https://web.archive.org/web/20140722115800/http://www.independent.co.uk/news/obituaries/betty-friedan-465800.html|archivedate=2014-07-22|access-date=2011-05-25|dead-url=no}}</ref>


Pada awal tahun 1980-an, secara luas dianggap bahwa perempuan telah mencapai tujuan mereka dan berhasil dalam mengubah sikap masyarakat Amerika terhadap peran [[Gender (sosial)|gender]], mencabut undang-undang yang diskriminatif terhadap perempuan, termasuk mengubah rasio jenis kelamin di institusi-institusi yang dulu didominasi oleh kaum laki-laki seperti [[akademi militer]], [[tentara|ketentaraan]], [[NASA]], universitas khusus laki-laki, klub-klub khusus untuk pria, [[Mahkamah Agung Amerika Serikat|mahkamah agung]], dan melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin di tempat kerja.
Pada awal tahun 1980-an, secara luas dianggap bahwa perempuan telah mencapai tujuan mereka dan berhasil dalam mengubah sikap masyarakat Amerika terhadap peran [[Gender (sosial)|gender]], mencabut undang-undang yang diskriminatif terhadap perempuan, termasuk mengubah rasio jenis kelamin di institusi-institusi yang dulu didominasi oleh kaum laki-laki seperti [[akademi militer]], [[tentara|ketentaraan]], [[NASA]], universitas khusus laki-laki, klub-klub khusus untuk pria, [[Mahkamah Agung Amerika Serikat|mahkamah agung]], dan melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin di tempat kerja.


Gelombang feminisme kedua sangat sukses, dengan satu kekurangan besar di bidang hukum yaitu gagalnya upaya ratifikasi Amandemen Persamaan Hak ''(Equal Rights Act)''. Upaya untuk meratifikasi itu terus diupayakan, dan sekarang 21 negara bagian kini memiliki ''ERA'' dalam [[konstitusi]] hukum negara bagian mereka. Selain itu, banyak kelompok feminis yang masih aktif dan merupakan kekuatan politik besar. Hari ini, perempuan mendapatkan [[Magister|gelar Magister]] lebih banyak daripada laki-laki,<ref>http://www.mibn.org/site.php/snew/read/demographics_of_working_moms/</ref> jumlah perempuan dalam pemerintahan dan bidang pekerjaan yang dulu didominasi oleh laki-laki telah meningkat secara dramatis, dan pada tahun 2009 persentase perempuan dalam angkatan kerja Amerika Serikat pernah melampaui persentase laki-laki.<ref>{{cite news| url=http://www.nytimes.com/2009/02/06/business/06women.html?_r=1&scp=1&sq=women%20workforce&st=cse | work=The New York Times | title=As Layoffs Surge, Women May Pass Men in Job Force | first=Catherine | last=Rampell | date=February 6, 2009 | accessdate=April 6, 2010}}</ref> Gaji rata-rata wanita Amerika juga telah meningkat dari waktu ke waktu, meskipun pada 2008 baru mencakup 77% dari gaji rata-rata laki-laki<ref>{{cite news|url=http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1983185,00.html | work=Time | first=Laura | last=Fitzpatrick | title=Why Do Women Still Earn Less Than Men? | date=April 20, 2010}}</ref>. Apakah ini karena diskriminasi merupakan sebuah topik yang diperdebatkan; kelompok feminis bersikeras bahwa memang karena itu.
Gelombang feminisme kedua sangat sukses, dengan satu kekurangan besar di bidang hukum yaitu gagalnya upaya ratifikasi Amendemen Persamaan Hak ''(Equal Rights Act)''. Upaya untuk meratifikasi itu terus diupayakan, dan sekarang 21 negara bagian kini memiliki ''ERA'' dalam [[konstitusi]] hukum negara bagian mereka. Selain itu, banyak kelompok feminis yang masih aktif dan merupakan kekuatan politik besar. Hari ini, perempuan mendapatkan [[Magister|gelar Magister]] lebih banyak daripada laki-laki,<ref>{{Cite web |url=http://www.mibn.org/site.php/snew/read/demographics_of_working_moms/ |title=Salinan arsip |access-date=2011-05-25 |archive-date=2012-03-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120303094046/http://www.mibn.org/site.php/snew/read/demographics_of_working_moms/ |dead-url=yes }}</ref> jumlah perempuan dalam pemerintahan dan bidang pekerjaan yang dulu didominasi oleh laki-laki telah meningkat secara dramatis, dan pada tahun 2009 persentase perempuan dalam angkatan kerja Amerika Serikat pernah melampaui persentase laki-laki.<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2009/02/06/business/06women.html?_r=1&scp=1&sq=women%20workforce&st=cse|work=The New York Times|title=As Layoffs Surge, Women May Pass Men in Job Force|first=Catherine|last=Rampell|date=February 6, 2009|accessdate=April 6, 2010|archive-date=2022-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220801135304/https://www.nytimes.com/2009/02/06/business/06women.html?_r=1&scp=1&sq=women%20workforce&st=cse|dead-url=no}}</ref> Gaji rata-rata wanita Amerika juga telah meningkat dari waktu ke waktu, meskipun pada 2008 baru mencakup 77% dari gaji rata-rata laki-laki.<ref>{{cite news|url=http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1983185,00.html|work=Time|first=Laura|last=Fitzpatrick|title=Why Do Women Still Earn Less Than Men?|date=April 20, 2010|access-date=2011-05-25|archive-date=2013-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20130817115317/http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1983185,00.html|dead-url=yes}}</ref> Apakah ini karena diskriminasi merupakan sebuah topik yang diperdebatkan; kelompok feminis bersikeras bahwa memang karena itu.


==Catatan kaki==
== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}
{{Reflist|2}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
[[Feminisme]]
[[Feminisme]]
{{United States topics}}


[[Kategori:Feminisme]]
[[Kategori:Feminisme]]
Baris 27: Baris 26:


[[de:Feminismus#Zweite Welle des Feminismus]]
[[de:Feminismus#Zweite Welle des Feminismus]]
[[el:Φεμινισμός δεύτερου κύματος]]
[[en:Second-wave feminism]]
[[es:Segunda ola del feminismo]]
[[et:Teise laine feminism]]
[[he:הגל השני של הפמיניזם]]
[[mk:Втор бран феминизам]]
[[nl:Tweede feministische golf]]
[[pl:Feminizm drugiej fali]]
[[sh:Feminizam drugog vala]]
[[sr:Феминизам другог таласа]]
[[ta:இரண்டாம் அலை பெண்ணியம்]]

Revisi terkini sejak 30 Juli 2023 00.06

Gelombang feminisme kedua atau gerakan pembebasan wanita gelombang kedua di Amerika Serikat adalah sebuah istilah yang mengacu pada periode waktu kegiatan feminis tahun 1960-an awal hingga akhir tahun 1980-an akhir.

Bilamana gerakan feminis pertama bergerak terutama di bidang penghapusan hambatan-hambatan hukum dalam kesetaraan gender (misalnya hak suara dan hak milik), gelombang kedua feminisme membahas berbagai isu: ketidakadilan de facto, ketidakadilan dalam hukum, seksualitas, keluarga, tempat kerja, dan hak-hak reproduksi.[1] Banyak feminis yang memandang bahwa era ini berakhir ketika muncul perselisihan-perselisihan antar golongan feminis tentang isu-isu seperti seksualitas dan pornografi pada akhir tahun 70-an.[2][3][4][5][6]

Gelombang feminisme kedua datang sebagai tanggapan terhadap pengalaman-pengalaman perempuan setelah Perang Dunia II.[7] Era ledakan ekonomi pasca-perang pada akhir tahun 1940-an—suatu zaman lebih dikenal oleh pertumbuhan ekonominya yang belum pernah terjadi sebelumnya, ledakan kelahiran, perluasan pinggiran kota, dan kemenangan kapitalisme—menyuburkan model keluarga patriarkal. Model kehidupan macam itu dikampanyekan oleh media pada waktu itu; sebagai contoh acara televisi Father Knows Best dan Leave It to Beaver mengidealkan kerumahtanggaan, menempatkan perempuan dalam lingkup tertutup di mana mereka hanya diharapkan untuk memenuhi peran ibu rumah tangga dan istri.[8]

Simone de Beauvoir dalam bukunya The Second Sex memeriksa gagasan yang menyatakan bahwa perempuan adalah gender "lain" di masyarakat patriarkal. Ia kemudian menyimpulkan bahwa kerangka berpikir laki-laki diterima sebagai standar dalam masyarakat dan fakta bahwa perempuan dapat melahirkan, menyusui, dan mengalami menstruasi bukan suatu alasan atau penjelasan mengapa perempuan menjadi "gender kedua" (The second sex) [9]

Pada tahun 1963, dalam buku larisnya The Feminine Mystique, Betty Friedan secara langsung menentang pencitraan tradisional perempuan oleh media, dan ia menunjukkan bahwa menempatkan perempuan di rumah dan membatasi kesempatan bekerja mereka adalah penyia-nyiaan bakat dan potensi yang besar. Gambaran keluarga konjugal sempurna yang dikampanyekan dengan kuat pada saat itu, ia menulis di bukunya, tidak mencerminkan kebahagiaan dan malah agak merendahkan bagi perempuan.[10] Buku ini secara luas dianggap telah memulai gelombang feminisme kedua.[11]

Pada awal tahun 1980-an, secara luas dianggap bahwa perempuan telah mencapai tujuan mereka dan berhasil dalam mengubah sikap masyarakat Amerika terhadap peran gender, mencabut undang-undang yang diskriminatif terhadap perempuan, termasuk mengubah rasio jenis kelamin di institusi-institusi yang dulu didominasi oleh kaum laki-laki seperti akademi militer, ketentaraan, NASA, universitas khusus laki-laki, klub-klub khusus untuk pria, mahkamah agung, dan melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin di tempat kerja.

Gelombang feminisme kedua sangat sukses, dengan satu kekurangan besar di bidang hukum yaitu gagalnya upaya ratifikasi Amendemen Persamaan Hak (Equal Rights Act). Upaya untuk meratifikasi itu terus diupayakan, dan sekarang 21 negara bagian kini memiliki ERA dalam konstitusi hukum negara bagian mereka. Selain itu, banyak kelompok feminis yang masih aktif dan merupakan kekuatan politik besar. Hari ini, perempuan mendapatkan gelar Magister lebih banyak daripada laki-laki,[12] jumlah perempuan dalam pemerintahan dan bidang pekerjaan yang dulu didominasi oleh laki-laki telah meningkat secara dramatis, dan pada tahun 2009 persentase perempuan dalam angkatan kerja Amerika Serikat pernah melampaui persentase laki-laki.[13] Gaji rata-rata wanita Amerika juga telah meningkat dari waktu ke waktu, meskipun pada 2008 baru mencakup 77% dari gaji rata-rata laki-laki.[14] Apakah ini karena diskriminasi merupakan sebuah topik yang diperdebatkan; kelompok feminis bersikeras bahwa memang karena itu.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-29. Diakses tanggal 2011-05-25. 
  2. ^ Duggan, Lisa; Hunter, Nan D. (1995). Sex wars: sexual dissent and political culture. New York: Routledge. ISBN 0-415-91036-6. 
  3. ^ Hansen, Karen Tranberg (1990). Women, class, and the feminist imagination: a socialist-feminist reader. Philadelphia: Temple University Press. ISBN 0-87722-630-X. 
  4. ^ Gerhard, Jane F. (2001). Desiring revolution: second-wave feminism and the rewriting of American sexual thought, 1920 to 1982. New York: Columbia University Press. ISBN 0-231-11204-1. 
  5. ^ Leidholdt, Dorchen (1990). The Sexual liberals and the attack on feminism. New York: Pergamon Press. ISBN 0-08-037457-3. 
  6. ^ Vance, Carole S. Pleasure and Danger: Exploring Female Sexuality. Thorsons Publishers. ISBN 0-04-440593-6. 
  7. ^ Friedan, Betty, The Feminine Mystique (N.Y.: W.W. Norton, 10th Anniversary ed. [2d printing?] 1974, 1963 (ISBN 0-393-08685-2)).
  8. ^ Knuttila, Murray, 4th ed. 2008. Introducing Sociology: A Critical Approach. Oxford University Press.
  9. ^ Simone de Beauvoir, The Second Sex, 1949.
  10. ^ Epstein, Cynthia Fuchs. 1988. Deceptive Distinctions: Sex, Gender, and the Social Order. New Haven: Yale University Press
  11. ^ Sweet, Corinne (February 7, 2006). "Betty Friedan". The Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-22. Diakses tanggal 2011-05-25. 
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-03. Diakses tanggal 2011-05-25. 
  13. ^ Rampell, Catherine (February 6, 2009). "As Layoffs Surge, Women May Pass Men in Job Force". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-01. Diakses tanggal April 6, 2010. 
  14. ^ Fitzpatrick, Laura (April 20, 2010). "Why Do Women Still Earn Less Than Men?". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-17. Diakses tanggal 2011-05-25. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Feminisme