La lenga: Perbedaan antara revisi
k File renamed: File:Bali G. La mapepet.png → File:Gantungan La lenga.png File renaming criterion #6: Harmonize file names of a set of images (so that only one part of all names differs) to ease t... |
M. Adiputra (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh 103.149.238.98 (bicara) ke revisi terakhir oleh Bulandari27 Tag: Pengembalian |
||
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{aksaraBali infobox |
{{aksaraBali infobox |
||
| Image = Bali 2 |
| Image = Bali 2-vowel La lenga.png |
||
| Nama = La lenga |
| Nama = La lenga |
||
| Latin = Le |
| Latin = Le |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
| Catatan_gantungan = (memakai gantungan [[La (aksara Bali)|La]]{{br}}yang dibubuhi oleh{{br}}tanda [[pepet (Hanacaraka)|pepet]]) |
| Catatan_gantungan = (memakai gantungan [[La (aksara Bali)|La]]{{br}}yang dibubuhi oleh{{br}}tanda [[pepet (Hanacaraka)|pepet]]) |
||
}} |
}} |
||
'''La lenga''' (lafal: /'ləleŋə/) adalah salah satu [[aksara Bali#aksara swara (vokal)|aksara swara]] (huruf [[vokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]]. Huruf ini sering dianggap sebagai pengganti aksara [[La (aksara Bali)|La]] yang dilekati [[pepet (Hanacaraka)|pepet]]. |
'''La lenga''' (lafal: /'ləleŋə/) adalah salah satu [[aksara Bali#aksara swara (vokal)|aksara swara]] (huruf [[vokal]]) dalam sistem penulisan [[aksara Bali]]. Huruf ini sering dianggap sebagai pengganti aksara [[La (aksara Bali)|La]] yang dilekati [[pepet (Hanacaraka)|pepet]]. |
||
== Bentuk == |
== Bentuk == |
||
La lenga berbentuk mirip (atau bahkan persis) dengan angka 2 dalam aksara Bali. Seandainya La lenga dan angka 2 ditulis dalam kalimat yang sama, maka untuk membedakannya dipakailah tanda [[carik (aksara Bali)|carik]], sebelum dan sesudah menulis angka di tengah kalimat. |
La lenga berbentuk mirip (atau bahkan persis) dengan angka 2 dalam aksara Bali. Seandainya La lenga dan angka 2 ditulis dalam kalimat yang sama, maka untuk membedakannya dipakailah tanda [[carik (aksara Bali)|carik]], sebelum dan sesudah menulis angka di tengah kalimat. |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
! Angka 2 |
! Angka 2 |
||
|- |
|- |
||
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 2 |
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 2-vowel La lenga.png|pus|120px|alt=|link=]] |
||
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 2 |
| bgcolor="white"|[[Berkas:Bali 2-vowel La lenga.png|pus|120px|alt=|link=]] |
||
|} |
|} |
||
== Fonem == |
== Fonem == |
||
⚫ | La lenga melambangkan bunyi /ɭ/, yaitu bunyi [[Konsonan hampiran-sisi tarik-belakang]]. [[Fonem]] ini terdapat dalam bahasa [[Sanskerta]] ([[Devanagari]]: '''ऌ'''), tidak terdapat dalam [[bahasa Bali]]. Namun, aksara Bali menyerap aksara '''ऌ''' menjadi La lenga untuk mengalihaksarakan sastra Hindu yang bersumber dari India. Di Bali, bunyi /ɭ/ tersebut berubah menjadi /lə/. Oleh karena itu, jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka La lenga ditulis "Le" (baca: lə). |
||
⚫ | La lenga melambangkan bunyi /ɭ/, yaitu bunyi [[hampiran-sisi tarik-belakang]]. [[Fonem]] ini terdapat dalam bahasa [[Sanskerta]] ([[Devanagari]]: '''ऌ'''), tidak terdapat dalam [[bahasa Bali]]. Namun, aksara Bali menyerap aksara '''ऌ''' menjadi La lenga untuk mengalihaksarakan sastra Hindu yang bersumber dari India. Di Bali, bunyi /ɭ/ tersebut berubah menjadi /lə/. Oleh karena itu, jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka La lenga ditulis "Le" (baca: lə). |
||
== Penggunaan == |
== Penggunaan == |
||
La lenga ditulis pada kata yang mengandung bunyi /ɭ/, ditulis "Le", atau dilambangkan oleh huruf Latin Ḷ menurut [[IAST]]. Huruf Ḷ dibaca seperti /li/ atau /lə/ dalam kata: "pelipur"; "peletak".<ref>Surada, hal. 8.</ref> Dalam bahasa Bali, huruf Ḷ sering diucapkan /lə/. Sehubungan dengan itu, segala bunyi /lə/ harus ditulis dengan La lenga. Maka dari itu, huruf [[La (aksara Bali)|La]] tidak boleh dibubuhi tanda [[pepet (aksara Bali)|pepet]] agar bunyinya /lə/, karena sudah ada La lenga sebagai pengganti La yang dibubuhi pepet. |
La lenga ditulis pada kata yang mengandung bunyi /ɭ/, ditulis "Le", atau dilambangkan oleh huruf Latin Ḷ menurut [[IAST]]. Huruf Ḷ dibaca seperti /li/ atau /lə/ dalam kata: "pelipur"; "peletak".<ref>Surada, hal. 8.</ref> Dalam bahasa Bali, huruf Ḷ sering diucapkan /lə/. Sehubungan dengan itu, segala bunyi /lə/ harus ditulis dengan La lenga. Maka dari itu, huruf [[La (aksara Bali)|La]] tidak boleh dibubuhi tanda [[pepet (aksara Bali)|pepet]] agar bunyinya /lə/, karena sudah ada La lenga sebagai pengganti La yang dibubuhi pepet. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 40: | Baris 43: | ||
* [[IAST]] |
* [[IAST]] |
||
== Catatan kaki == |
=== Catatan kaki === |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
{{aksara Bali}} |
{{aksara Bali}} |
||
Revisi terkini sejak 3 Agustus 2023 01.47
La lenga | |
Aksara Bali | |
Huruf Latin | Le |
---|---|
IAST | Ḷ |
Fonem | [ɭ], [lə] |
Unicode | U+1B0D , U+ |
Warga aksara | dantya |
Gantungan | (memakai gantungan La yang dibubuhi oleh tanda pepet) |
La lenga (lafal: /'ləleŋə/) adalah salah satu aksara swara (huruf vokal) dalam sistem penulisan aksara Bali. Huruf ini sering dianggap sebagai pengganti aksara La yang dilekati pepet.
Bentuk
[sunting | sunting sumber]La lenga berbentuk mirip (atau bahkan persis) dengan angka 2 dalam aksara Bali. Seandainya La lenga dan angka 2 ditulis dalam kalimat yang sama, maka untuk membedakannya dipakailah tanda carik, sebelum dan sesudah menulis angka di tengah kalimat.
La lenga | Angka 2 |
---|---|
Fonem
[sunting | sunting sumber]La lenga melambangkan bunyi /ɭ/, yaitu bunyi Konsonan hampiran-sisi tarik-belakang. Fonem ini terdapat dalam bahasa Sanskerta (Devanagari: ऌ), tidak terdapat dalam bahasa Bali. Namun, aksara Bali menyerap aksara ऌ menjadi La lenga untuk mengalihaksarakan sastra Hindu yang bersumber dari India. Di Bali, bunyi /ɭ/ tersebut berubah menjadi /lə/. Oleh karena itu, jika dialihaksarakan dari aksara Bali ke huruf Latin, maka La lenga ditulis "Le" (baca: lə).
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]La lenga ditulis pada kata yang mengandung bunyi /ɭ/, ditulis "Le", atau dilambangkan oleh huruf Latin Ḷ menurut IAST. Huruf Ḷ dibaca seperti /li/ atau /lə/ dalam kata: "pelipur"; "peletak".[1] Dalam bahasa Bali, huruf Ḷ sering diucapkan /lə/. Sehubungan dengan itu, segala bunyi /lə/ harus ditulis dengan La lenga. Maka dari itu, huruf La tidak boleh dibubuhi tanda pepet agar bunyinya /lə/, karena sudah ada La lenga sebagai pengganti La yang dibubuhi pepet.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
- Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
- Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Surada, hal. 8.