Gigantisme laut dalam: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [https://www.sciencedaily.com/releases/2006/07/060710164527.htm Science Daily: Midgets and giants in the deep sea] |
* [https://www.sciencedaily.com/releases/2006/07/060710164527.htm Science Daily: Midgets and giants in the deep sea] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230531232015/https://www.sciencedaily.com/releases/2006/07/060710164527.htm |date=2023-05-31 }} |
||
{{DEFAULTSORT:Gigantisme Laut Dalam}} |
{{DEFAULTSORT:Gigantisme Laut Dalam}} |
Revisi terkini sejak 5 Agustus 2023 11.56
Dalam zoologi, gigantisme laut dalam, juga disebut sebagai gigantisme abisal, adalah kecenderungan invertebrata dan hewan laut dalam lainnya untuk memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang hewan-hewan kerabat mereka di perairan yang lebih dangkal. Penjelasan yang dicetuskan untuk jenis gigantisme tersebut meliputi suhu yang lebih dingin, kelimpahan pangan dan kurangnya tekanan predator di laut dalam. Kesulitan menemui hewan-hewan laut dalam menghalangi kajian terhadap topik tersebut.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Seekor isopoda raksasa (Bathynomus giganteus) memiliki ukuran 076 meter (249 ft).
-
Seekor kepiting laba-laba Jepang dengan lengan-lengan berukuran 12 ft (3,7 m).
-
Seekor Onykia robusta, dengan ukuran mantel mencapai 2 m (6,6 ft), ditangkap di lepas Alaska.
-
Seekor ikan raja herring seukuran 7 m (23 ft), ditangkap di lepas California.