Lompat ke isi

Gua Jatijajar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
POIN1 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(28 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
<gallery>
{{wikify}}
Berkas:Goa jati jajar ayah kebumen.jpg|alt=Goa Jati Jajar Ayah Kebumen|Goa jatijajar ayah kebumen
{{unreferenced}}
[[Berkas : Goa-jatijajar.jpg]] "'Gua Jatijajar''' adalah sebuah tempat wisata berupa [[gua]] alam yang terletak di desa [[Jatijajar]], Kecamatan [[Ayah, Kebumen|Ayah]], [[Kabupaten Kebumen]]. Gua ini terbentuk dari batu kapur. Gua Jatijajar mempunyai panjang dari pintu masuk ke pintu keluar sepanjang 250 meter. Lebar rata-rata 15 meter dan tinggi rata-rata 12 meter sedangkan ketebalan langit-langit rata-rata 10 meter, dan ketingian dari permukaan laut 50 meter.
</gallery>'''Gua Jatijajar''' adalah sebuah situs geologi yang terbentuk dari proses alamiah, yang terletak di [[Kabupaten Kebumen]], [[Jawa Tengah]]. Gua yang keseluruhannya terbentuk dari kapur, ini memiliki panjang 250 meter, llebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter. Lokasi gua ini berada 50 meter di atas permukaan laut. Gua Jatijajar merupakan salah satu objek pariwisata andalan di [[Kabupaten Kebumen]], selain [[Waduk Sempor]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/potenda/detail/2 |title=Situs resmi Kabupaten Kebumen, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2015-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150213145815/http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/potenda/detail/2 |dead-url=yes }}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Gua ini ditemukan oleh seorang petani yang memiliki tanah di atas Gua tersebut yang Bernama "Jayamenawi". Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh kesebuah lobang, ternyata lobang itu adalah sebuah lobang ventilasi yang ada di langit-langit Gua tersebut. Lobang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada dibawahnya 24 meter.
Gua ini ditemukan pada tahun 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi yang memiliki lahan pertanian di atas gua tersebut. Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh ke sebuah lubang yang ternyata lubang itu adalah sebuah ventilasi yang ada di langit-langit gua tersebut. Lubang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada di bawahnya 24 meter. Setelah Jayamenawi menemukan gua, tak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen waktu itu, meninjau lokasi tersebut. Saat mendatangi gua, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut gua. Dari kisah itulah asal-muasal penamaan Gua Jatijajar. Pada mulanya pintu-pintu gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu gua yang sekarang menjadi pintu masuk.<ref name="Gemintang, diakses 13 Feb 2015">{{Cite web |url=http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/legenda-raden-kamandaka-di-gua-jatijajar-2/ |title=Gemintang, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-03-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220308204623/http://gemintang.com/kisah-sukses-motivasi-inspirasi/legenda-raden-kamandaka-di-gua-jatijajar-2/ |dead-url=no }}</ref><ref name="Gemintang, diakses 13 Feb 2015"/>

Pada mulanya pintu-pintu Gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ketemulah pintu Gua yang sekarang untuk masuk. Karena di muka pintu Gua ada 2 pohon jati yang besar tumbuh sejajar, maka gua tersebut diberi nama Gua Jatijajar (Versi ke I).


=== Sungai dan mitos ===
=== Sungai dan mitos ===
Baris 15: Baris 13:
# Sungai Kantil
# Sungai Kantil


Untuk sungai Puser Bumi dan Jombor konon airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai Mawar konon airnya jika untuk mandi atau mencuci muka, mempunyai khasiat bisa awet muda. Adapun Sendang kantil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka niat/cita-citanya akan mudah tercapai.
Untuk Sungai Puser Bumi dan Jombor konon airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai Mawar konon airnya jika untuk mandi atau mencuci muka dan mempunyai khasiat bisa awet muda. Adapun Sendang kantil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka niat/cita-citanya akan mudah tercapai.<ref>{{Cite web |url=http://wisataterindah.com/gua-jatijajar-kebumen-tempat-wisata-penuh-legenda-yang-menakjubkan.html |title=Gua Jatijajar Kebumen, Tempat Wisata Penuh Legenda Yang Menakjubkan |access-date=2014-07-26 |archive-date=2014-07-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140728213048/http://wisataterindah.com/gua-jatijajar-kebumen-tempat-wisata-penuh-legenda-yang-menakjubkan.html |dead-url=yes }}</ref>


Pada saat ini yang telah dibangun baru Sendang Mawar dan Sendang Kantil, Sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi masih alami dan masih belum ada penerangan serta licin.
Pada saat ini yang telah dibangun baru Sendang Mawar dan Sendang Kantil, Sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi masih alami dan masih belum ada penerangan serta licin.


=== Obyek wisata ===
=== Objek wisata ===
Pada tahun 1975 Gua Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan menjadi Objek Wisata. Adapun yang mempunyai ide untuk mengembangkan atau membangun Gua Jatijajar yaitu Bapak Suparjo Rustam sewaktu menjadi Gubernur Jawa Tengah. Sedang pada waktu itu yang menjadi Bupati Kebumen adalah Bapak Supeno Suryodiprojo.
Pada tahun 1975 Gua Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan menjadi objek wisata. Adapun yang mempunyai ide untuk mengembangkan atau membangun Gua Jatijajar yaitu Bapak Suparjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah pada saat itu. Sedang pada waktu itu yang menjadi Bupati Kebumen adalah Bapak Supeno Suryodiprojo.<ref>{{Cite web |url=http://wisatakebume.blogspot.com/2013/02/goa-jatijajar-kebumen-dan-legenda.html |title=Wisata Kebumen, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220309010839/http://wisatakebume.blogspot.com/2013/02/goa-jatijajar-kebumen-dan-legenda.html |dead-url=no }}</ref>


Untuk melancarkan dan melaksanakan pengembangan Gua Jatijajar ditunjuk langsung oleh Bapak Suparjo Rustam cv.AIS dari Yogyakarta, sebagai pimpinan dari cv.AIS adalah Bapak Saptoto, seorang seniman deorama yang terkenal di Indonesia. Sebelum Pemda Kebumen melaksanakan pembagunan Gua Jatijajar, terlebih dahulu Pemda Kebumen telah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena lokasi pembangunan Objek Wisata Gua Jatijajar Seluas 5,5 hektare.
Untuk melancarkan dan melaksanakan pengembangan Gua Jatijajar ditunjuk langsung oleh Bapak Suparjo Rustam cv.AIS dari Yogyakarta, sebagai pimpinan dari cv.AIS adalah Bapak Saptoto, seorang seniman deorama yang terkenal di Indonesia. Sebelum Pemda Kebumen melaksanakan pembangunan Gua Jatijajar, terlebih dahulu Pemda Kebumen telah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena lokasi pembangunan Objek Wisata Gua Jatijajar Seluas 5,5 hektar.


Setelah Gua Jatijajar dibangun maka pengelolanya dikelola oleh Pemda Kebumen. Sejak Gua Jatijajar dibangun, di dalam Gua Jatijajar sudah ditambah dengan bangunan-bangunan seni antara lain: pemasangan lampu listrik sebagai penerangan, trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang masuk ke dalam Gua Jatijajar serta pemasangan patung-patung atau deorama.
Setelah Gua Jatijajar dibangun maka pengelolanya dikelola oleh Pemda Kebumen. Sejak Gua Jatijajar dibangun, di dalam Gua Jatijajar sudah ditambah dengan bangunan-bangunan seni antara lain: pemasangan lampu listrik sebagai penerangan, trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang masuk ke dalam Gua Jatijajar serta pemasangan patung-patung atau deorama.<ref>{{Cite web |url=http://www.sobatpetualang.com/2014/01/sejarah-lutung-kasarung-di-gua-jatijajar-kebumen.html |title=Sobat Petualang, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2015-02-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150213155921/http://www.sobatpetualang.com/2014/01/sejarah-lutung-kasarung-di-gua-jatijajar-kebumen.html |dead-url=yes }}</ref>


== Batuan ==
== Batuan ==
Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat [[Stalagmit]] dan juga Pilar atau Tiang Kapur, yaitu pertemuan antara [[Stalagtit]] dengan Stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Gua Jatijajar merupakan gua Kapur yang sudah tua sekali.
Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat [[stalagmit]] dan juga pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara [[stalaktit]] dengan stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Gua Jatijajar merupakan gua Kapur yang sudah tua sekali.<ref>{{Cite web |url=http://www.oladoo.com/2012/12/wisata-gua-jatijajar-kebumen-jateng.html |title=Informasi Goa Jatijajar |access-date=2012-12-21 |archive-date=2022-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220311022308/http://www.oladoo.com/2012/12/wisata-gua-jatijajar-kebumen-jateng.html |dead-url=no }}</ref>


Batu-batuan yang ada di Gua Jatijajar merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena umur yang sudah tua sekali itu, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung Binatang Purba Dino Saurus sebagai simbol dari Objek Wisata Gua Jatijajar, dari mulut patung itu keluar air dari Sendang Kantil dan sendang Mawar, yang sepanjang tahun belum pernah kering. Sedangkan air yang keluar dari patung Dino Saurus tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.
Batu-batuan yang ada di Gua Jatijajar merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena umur yang sudah tua sekali itu, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung dinosaurus sebagai simbol dari objek wisata Gua Jatijajar, dari mulut patung itu keluar air dari Sendang Kantil dan sendang Mawar, yang sepanjang tahun belum pernah kering. Sedangkan air yang keluar dari patung dinosaurus tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?43043-Goa-Jatijajar-Kebumen |title=Indonesia Tourism, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2022-02-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220222121339/https://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?43043-Goa-Jatijajar-Kebumen |dead-url=no }}</ref>


== Diorama ==
== Diorama ==
Diorama yang di pasang dan dalam Gua Jatijajar ada 8 (delapan) deorama, yang patung-patungnya ada 32 buah. Keseluruhannya mengisahkan cerita Legenda dari "[[Raden Kamandaka]] - [[Lutung Kasarung]]". Adapun kaitannya dengan Gua Jatijajar ialah, dahulu kala Gua Jatijajar pernah digunakan untuk bertapa oleh Raden Kamandaka Putera Mahkota dari [[Kerajaan Pajajaran]], yang bernama aslinya Banyak Cokro atau Banyak Cakra.
Diorama yang di pasang dan dalam Gua Jatijajar ada 8 (delapan) deorama, yang patung-patungnya ada 32 buah. Keseluruhannya mengisahkan cerita Legenda dari "[[Raden Kamandaka]] - [[Lutung Kasarung]]". Adapun kaitannya dengan Gua Jatijajar ialah, dahulu kala Gua Jatijajar pernah digunakan untuk bertapa oleh Raden Kamandaka Putera Mahkota dari [[Kerajaan Pajajaran]], yang bernama aslinya Banyak Cokro atau Banyak Cakra.


Perlu diketahui bahwa zaman dahulu sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen, adalah termasuk wilayah kekuasaan Pajajaran, yang pusat pemerintahannya di Bogor (Batutulis) Jawa Barat.
Perlu diketahui bahwa zaman dahulu sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen adalah termasuk wilayah kekuasaan Pajajaran, yang pusat pemerintahannya di Bogor (Batutulis) Jawa Barat.<ref>{{Cite web |url=http://teamtouring.net/goa-jatijajar.html |title=Goa Jatijajar |access-date=2010-06-30 |archive-date=2010-11-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101102234735/http://teamtouring.net/goa-jatijajar.html |dead-url=yes }}</ref>


Adapun batasnya yaitu Kali Lukulo dari Kabupaten Kebumen sebelah Timur Kali Lukulo masuk ke wilayah Kerajaan Mojopahit, sedangkan sebelah barat Kali Lukulo masuk wilayah Kerajaan Pajajaran. Sedangkan cerita itu terjadinya di kabupaten Pasir Luhur, yaitu daerah Baturaden atau Purwokerto pada abad ke-14. Namun keseluruhan dioramanya dipasang di dalam Gua Jatijajar.
Adapun batasnya yaitu Kali Lukulo dari Kabupaten Kebumen sebelah Timur Kali Lukulo masuk ke wilayah Kerajaan Mojopahit, sedangkan sebelah barat Kali Lukulo masuk wilayah Kerajaan Pajajaran. Sedangkan cerita itu terjadinya di kabupaten Pasir Luhur, yaitu daerah Baturaden atau Purwokerto pada abad ke-14. Namun keseluruhan dioramanya dipasang di dalam Gua Jatijajar.<ref>{{Cite web |url=http://sip-alamnusantara.blogspot.com/2013/07/goa-jatijajar-kebumen-lutung-kasarung.html |title=Alam Nusantara, diakses 13 Feb 2015 |access-date=2015-02-13 |archive-date=2021-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211117090207/https://sip-alamnusantara.blogspot.com/2013/07/goa-jatijajar-kebumen-lutung-kasarung.html |dead-url=no }}</ref>


== Pranala Luar ==
== Referensi ==
{{reflist}}
* [http://www.oladoo.com/2012/12/wisata-gua-jatijajar-kebumen-jateng.html Informasi Goa Jatijajar]
* [http://teamtouring.net/goa-jatijajar.html Goa Jatijajar]
* [http://wisataterindah.com/gua-jatijajar-kebumen-tempat-wisata-penuh-legenda-yang-menakjubkan.html Gua Jatijajar Kebumen, Tempat Wisata Penuh Legenda Yang Menakjubkan]


{{DEFAULTSORT:Jatijajar}}
{{DEFAULTSORT:Jatijajar}}
{{Lokasi wisata Jawa Tengah}}

[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Kebumen]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Gua di Indonesia]]
[[Kategori:Gua di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 9 Agustus 2023 16.44

Gua Jatijajar adalah sebuah situs geologi yang terbentuk dari proses alamiah, yang terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Gua yang keseluruhannya terbentuk dari kapur, ini memiliki panjang 250 meter, llebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter. Lokasi gua ini berada 50 meter di atas permukaan laut. Gua Jatijajar merupakan salah satu objek pariwisata andalan di Kabupaten Kebumen, selain Waduk Sempor.[1]

Gua ini ditemukan pada tahun 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi yang memiliki lahan pertanian di atas gua tersebut. Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh ke sebuah lubang yang ternyata lubang itu adalah sebuah ventilasi yang ada di langit-langit gua tersebut. Lubang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada di bawahnya 24 meter. Setelah Jayamenawi menemukan gua, tak lama kemudian Bupati Ambal, salah satu penguasa Kebumen waktu itu, meninjau lokasi tersebut. Saat mendatangi gua, dia menjumpai dua pohon jati tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut gua. Dari kisah itulah asal-muasal penamaan Gua Jatijajar. Pada mulanya pintu-pintu gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ditemukanlah pintu gua yang sekarang menjadi pintu masuk.[2][2]

Sungai dan mitos

[sunting | sunting sumber]

Di dalam Gua Jatijajar terdapat 7 (tujuh) sungai atau sendang, tetapi yang data dicapai dengan mudah hanya 4 (empat) sungai yaitu:

  1. Sungai Puser Bumi
  2. Sungai Jombor
  3. Sungai Mawar
  4. Sungai Kantil

Untuk Sungai Puser Bumi dan Jombor konon airnya mempunyai khasiat dapat digunakan untuk segala macam tujuan menurut kepercayaan masing-masing. Sedangkan Sungai Mawar konon airnya jika untuk mandi atau mencuci muka dan mempunyai khasiat bisa awet muda. Adapun Sendang kantil jika airnya untuk cuci muka atau mandi, maka niat/cita-citanya akan mudah tercapai.[3]

Pada saat ini yang telah dibangun baru Sendang Mawar dan Sendang Kantil, Sedangkan Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi masih alami dan masih belum ada penerangan serta licin.

Objek wisata

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1975 Gua Jatijajar mulai dibangun dan dikembangkan menjadi objek wisata. Adapun yang mempunyai ide untuk mengembangkan atau membangun Gua Jatijajar yaitu Bapak Suparjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah pada saat itu. Sedang pada waktu itu yang menjadi Bupati Kebumen adalah Bapak Supeno Suryodiprojo.[4]

Untuk melancarkan dan melaksanakan pengembangan Gua Jatijajar ditunjuk langsung oleh Bapak Suparjo Rustam cv.AIS dari Yogyakarta, sebagai pimpinan dari cv.AIS adalah Bapak Saptoto, seorang seniman deorama yang terkenal di Indonesia. Sebelum Pemda Kebumen melaksanakan pembangunan Gua Jatijajar, terlebih dahulu Pemda Kebumen telah mengganti rugi tanah penduduk yang terkena lokasi pembangunan Objek Wisata Gua Jatijajar Seluas 5,5 hektar.

Setelah Gua Jatijajar dibangun maka pengelolanya dikelola oleh Pemda Kebumen. Sejak Gua Jatijajar dibangun, di dalam Gua Jatijajar sudah ditambah dengan bangunan-bangunan seni antara lain: pemasangan lampu listrik sebagai penerangan, trap-trap beton untuk memberikan kemudahan bagi para wisatawan yang masuk ke dalam Gua Jatijajar serta pemasangan patung-patung atau deorama.[5]

Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat stalagmit dan juga pilar atau tiang kapur, yaitu pertemuan antara stalaktit dengan stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Gua Jatijajar merupakan gua Kapur yang sudah tua sekali.[6]

Batu-batuan yang ada di Gua Jatijajar merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena umur yang sudah tua sekali itu, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung dinosaurus sebagai simbol dari objek wisata Gua Jatijajar, dari mulut patung itu keluar air dari Sendang Kantil dan sendang Mawar, yang sepanjang tahun belum pernah kering. Sedangkan air yang keluar dari patung dinosaurus tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.[7]

Diorama yang di pasang dan dalam Gua Jatijajar ada 8 (delapan) deorama, yang patung-patungnya ada 32 buah. Keseluruhannya mengisahkan cerita Legenda dari "Raden Kamandaka - Lutung Kasarung". Adapun kaitannya dengan Gua Jatijajar ialah, dahulu kala Gua Jatijajar pernah digunakan untuk bertapa oleh Raden Kamandaka Putera Mahkota dari Kerajaan Pajajaran, yang bernama aslinya Banyak Cokro atau Banyak Cakra.

Perlu diketahui bahwa zaman dahulu sebagian dari wilayah Kabupaten Kebumen adalah termasuk wilayah kekuasaan Pajajaran, yang pusat pemerintahannya di Bogor (Batutulis) Jawa Barat.[8]

Adapun batasnya yaitu Kali Lukulo dari Kabupaten Kebumen sebelah Timur Kali Lukulo masuk ke wilayah Kerajaan Mojopahit, sedangkan sebelah barat Kali Lukulo masuk wilayah Kerajaan Pajajaran. Sedangkan cerita itu terjadinya di kabupaten Pasir Luhur, yaitu daerah Baturaden atau Purwokerto pada abad ke-14. Namun keseluruhan dioramanya dipasang di dalam Gua Jatijajar.[9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Situs resmi Kabupaten Kebumen, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-13. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  2. ^ a b "Gemintang, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  3. ^ "Gua Jatijajar Kebumen, Tempat Wisata Penuh Legenda Yang Menakjubkan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-28. Diakses tanggal 2014-07-26. 
  4. ^ "Wisata Kebumen, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-09. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  5. ^ "Sobat Petualang, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-13. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  6. ^ "Informasi Goa Jatijajar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-11. Diakses tanggal 2012-12-21. 
  7. ^ "Indonesia Tourism, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-22. Diakses tanggal 2015-02-13. 
  8. ^ "Goa Jatijajar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-02. Diakses tanggal 2010-06-30. 
  9. ^ "Alam Nusantara, diakses 13 Feb 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-17. Diakses tanggal 2015-02-13.