Air Terjun Kedung Kayang
Air Terjun Kedung Kayang | |
Panorama Air terjun Kedung kayang | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Dusun Ngagrong, Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, Magelang dan Boyolali |
Negara | Indonesia |
Pembukaan | 07:00 |
Penutupan | 17:00 |
Jenis objek wisata | Wisata alam air terjun |
Air Terjun Kedung Kayang adalah sebuah air terjun yang berada di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali dan di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 31 KM dari pusat kota Magelang melalui Jl. Mertoyudan dan Jl. Magelang-Yogyakarta, 50 KM dari pusat kota Boyolali melalui Jl. Magelang-Boyolali. Air terjun ini berada di ketinggian 950 mdpl.[1] Ketinggian air terjun ini adalah 40 m dengan kemiringan sebesar 80 derajat.
Sejarah Kedung Kayang
[sunting | sunting sumber]Nama Kedung Kayang berasal dari tiga empu yaitu Empu Putut, Empu Panggung, Empu Empu Khalik yang mengadakan pertemuan untuk mengadu kekuatan.[2] Tanding Balang adalah adu melempar yang dilakukan oleh ketiga empu tersebut. Pada Bulan Suro ( Muharrom) pertandingan tersebut dilakukan.[3] Para Empu melemparkan telur melemparkan telur angsa kedalam kedung dan telur yang tidak pecah maka ia pemenangnya. Ternyata semua telur pecah dan para Empu menuruni tebing untuk masuk ke Kedung dan anehnya mereka tidak menemukan cangkang telur. Maka dari Kedung tersebut mengeluarkan mata air yang tidak habis selama setahun.[2]
Misteri Kedung Kayang
[sunting | sunting sumber]Kedung Kayang memiliki goa di belakang air terjun yang berukuran lebar 2 meter, tinggi 2,5 meter dan dalamnya tidak dapat diketahui. Goa tersebut pada zaman dahulu digunakan untuk bertapa oarang-orang yang memiliki kepentingan khusus guna untuk mendapat petunjuk dari yang MAHA KUASA. Keanehan lainnya yaitu pada saat Malam Jumat Kliwon di Bulan Suro terdengar suara gamelan dari arah air terjun dan di Malam Kamis Wage para kera berkumpul di atas kedung untuk berpesta. Juga penampakan seseorang di atas Kedung biasanya muncul bagi pengunjung yang pulang sampai malam.Disekitar Kedung Kayang ada mata air yang dipercaya dapat digunakan untuk kepentingan dan tujuan tertentu namanya Mata Air Panguripan. Juga terdapat mata air yang bermanfaat besar bagi yang memerlukannya yaitu Mata Air Kinasihan.[2]
Rute Perjalanan
[sunting | sunting sumber]Rute yang dapat ditempuh untuk menuju objek wisata ini dari kota Magelang melalui jalur Mungkid dengan jarak 29,2 kilometer.[4] Setelah sampai di parkiran dan loket, pengunjung harus berjalan lagi sejauh 20 meter dangan melewati jalan setapak. Pengunjung langsung dimanjakan oleh pemandangan indah di Kedung Kayang. Waktu terbaik untuk berkunjung kesini yaitu saat pagi hari. Dari bawak Kedung pengujung dapat melihat pemandangan samping kanan kiri dan atas kedung.[3] Pengunjung yang datang diwajibkan menaati peraturan yang berlaku karena di Kedung Kayang terdapat banyak sekali mistis. Warga setempat percaya bahwa Kedung Kayang ada yang menjaga, namanya Kyai Gadung Melati dan Nyai Wedari Welas .[2]
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Fasilitas yang disediakan diantaranya:
- Toilet[5]
- Penjual makanan[5]
- Camping Gruond[3]
- Musholla
- Tempat Parkir
- Spot Foto instagramable
- Gazebo
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Spot foto dengan pemandangan Air terjun Kedungkayang dilihat dari atas lembah sungai
-
Panorama Gunung Merapi, Merbabu
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kedung Kayang". travelingyuk.com. Diakses tanggal 2018-12-26.
- ^ a b c d "Kedung Kayang". Desa Wisata Wonolelo. Diakses tanggal 2018-12-26.
- ^ a b c "Kedung Kayang". Yuk Piknik. Diakses tanggal 2018-12-26.
- ^ klikdieng.com. "Informasi Wisata Jawa Tengah Dan Sekitarnya". Informasi Wisata Jawa Tengah Dan Sekitarnya (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-26.
- ^ a b "Fakta Menarik Dibalik Air Terjun Kedung Kayang". Super Adventure (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-26.