Lompat ke isi

Cakil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Lihat pula: pembersihan kosmetika dasar
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangpop voorstellend Cakil TMnr 4833-67.jpg|jmpl|240px|ka|Cakil]]
== Pengertian Umum ==
'''Cakil''' merupakan nama tokoh [[pewayangan]] [[Jawa]], berwujud seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan [[inovasi]] Jawa dan tidak dapat ditemui dalam kitab-kitab ''[[Itihasa]]'' dari [[India]] (kitab ''[[Ramayana]]'' dan ''[[Mahabharata]]'').
[[Berkas:Cakil.jpg|jmpl|240px|ka|Cakil dan Arjuna]]
'''Buta Cakil''' merupakan seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan [[inovasi]] Jawa dan tidak dapat ditemui di [[India]].


Nama lain dari Cakil ini adalah Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, Kala Klantang Mimis dan Ditya Kala Plenthong.
Nama lain dari Cakil ini adalah Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, Kala Klantang Mimis dan Ditya Kala Plenthong.


Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan [[Arjuna]] ataupun tokoh satria yang berada di gunung, hutan, atau sedang menjalani pertapaan. Tokoh ini biasanya keluar dalam adegan [[Perang Kembang]] pada ''pathet sanga'' di sebuah pagelaran wayang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri.
Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan [[Arjuna]] ataupun tokoh satria yang berada di gunung, hutan, atau sedang menjalani pertapaan. Tokoh ini biasanya keluar dalam adegan perang kembang pada ''pathet sanga'' di sebuah pagelaran wayang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri.


== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery mode="packed">
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangpop voorstellende buta Cakil TMnr A-4607m-1.jpg|Wayang Cakil yang disimpan di [[Tropenmuseum]], [[Belanda]].
Berkas:Buto cakil.jpg|Buta cakil dalam pertunjukan [[wayang wong]]
Berkas:Srikandi melawan Cakil.jpg|Srikandi melawan Cakil
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop voorstellende Cakil TMnr 4283-31.jpg|Wayang golek Cakil.
Berkas:Buto cakil.jpg|Buta cakil dalam pertunjukan [[wayang wong]].
Berkas:Bambangan Cakil.jpg|[[Arjuna]] dan Cakil dalam pertunjukan wayang wong.
Berkas:Srikandi melawan Cakil.jpg|[[Srikandi]] melawan Cakil.
</gallery>
</gallery>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar Tokoh Wayang]]
* [[Daftar tokoh wayang]]


{{tokoh wayang}}
{{tokoh wayang}}

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2023 04.16

Cakil

Cakil merupakan nama tokoh pewayangan Jawa, berwujud seorang raksasa dengan rahang bawah yang lebih panjang daripada rahang atas. Tokoh ini merupakan inovasi Jawa dan tidak dapat ditemui dalam kitab-kitab Itihasa dari India (kitab Ramayana dan Mahabharata).

Nama lain dari Cakil ini adalah Gendir Penjalin, Ditya Kala Carang Aking, Kala Klantang Mimis dan Ditya Kala Plenthong.

Dalam sebuah pertunjukan wayang, Cakil selalu berhadapan dengan Arjuna ataupun tokoh satria yang berada di gunung, hutan, atau sedang menjalani pertapaan. Tokoh ini biasanya keluar dalam adegan perang kembang pada pathet sanga di sebuah pagelaran wayang. Tokoh ini hanya merupakan tokoh humoristis saja yang tidak serius namun sebenarnya Cakil adalah perlambang tokoh yang pantang menyerah dan selalu berjuang hingga titik darah penghabisan karena dalam perang kembang tersebut Cakil selalu tewas karena kerisnya sendiri.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]