Lompat ke isi

Harlan Bekti: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fajri27 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Officeholder
Akhir masa [[Orde Lama]], '''Harlan Bekti''' merupakan pengusaha terbesar di [[Indonesia]]. PT Tehnik Umum yang dipimpinnya bersama '''Edi Koswara''' menjadi pelaksana proyek kaliber [[Hotel Indonesia]] dan Air Mancur Monas di Jakarta, hotel Ambarukmo di Yogyakarta. Kemudian, masuknya berbagai perusahaan multinasional di awal Orde Baru menjadikan perusahaannya terlihat kecil.
|name = {{PAGENAME}}
Tetapi, orang yang sejak muda sudah senang jual-beli ini tidak hanya diam. Ia mendekati perusahaan-perusahaan asing itu, dan melakukan patungan. Kini Harlan menjadi direktur utama sekitar 13 perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, impor-ekspor, industri, konsultasi, tekstil, riset pemasaran, perjalanan, dan penangkapan ikan.
|image = Harlan Bekti - Ketua Umum PUSPI 1952-1982.jpg
Di masa kecilnya, orang Bandung ini ingin menjadi dokter. Sang ayah, mantan kepala stasiun kereta api di Yogyakarta, tidak setuju. Harlan lalu ingin menjadi pengacara. Ada pula keberatan dari ayahnya. Pilihan yang disepakati bahwa ia harus menjadi seorang insinyur, suatu saat kelak.
|imagesize =
Ia lalu masuk ke [[Technische Hoogeschool te Bandoeng|THS]] (sekarang ITB) tetapi menghadapi kesulitan biaya. Waktu inilah muncul bakat bisnisnya. Setiap ada tugas menggambar, ia membuat banyak rangkapan untuk dijual kepada teman-temannya. Atau membuka les untuk murid MULO (SMP). Jepang masuk, THS ditutup. Harlan mulai benar-benar berdagang. Ia jual-beli buku pelajaran bahasa Jepang, sampai ke luar Kota Bandung - bahkan sampai ke Surabaya. Hasil penjualan buku ia belikan rokok Mascot<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-rokok-paling-digemari-soekarno-sampai-pengawal-ikut-habiskan.html|title=Ini rokok paling digemari Soekarno, sampai pengawal ikut habiskan|website=merdeka.com|language=en|access-date=2019-10-19}}</ref> untuk dijual di Bandung.
|caption =
Pada zaman revolusi, Harlan Bekti tetap berdagang. Ia menyediakan ransum untuk tentara, bahkan pernah membarter madat dengan pakaian seragam. Ia pernah berdagang kayu bakar di Mojokerto. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Lantas, ia berhijrah ke Jakarta untuk memulai usaha konstruksi.
|office = Daftar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia {{!}} Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia
Harlan tidur usai siara Dunia Dalam Berita [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]]. Bangun pada 03.00, ia langsung menyetel siaran berita luar negeri: All India Radio, Radio Hilversum, VoA, ABC, di samping RRI. Tidak lupa salat subuh, dan satu jam di pagi hari ia gunakan berolahraga, berenang atau tenis.
|order = ke-1
|term_start = 31 Januari 1952
|term_end = 1982
|president = [[Soekarno]]<br>[[Soeharto]]
|predecessor = ''Tidak ada, jabatan baru''
|successor = [[Soeprapto Boedjosastro]]
|birth_date = {{birth date|1918|6|14}}
|birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Hindia Belanda]]
|death_date =
|death_place =
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
|spouse =
|relations =
|children =
|alma_mater = [[Institut Teknologi Bandung]]
|occupation =
|profession =
|religion =
|signature =
|website =
|footnotes =
}}

'''Harlan Bekti''' merupakan seorang pengusaha [[Indonesia]]. Ia bersama [[Edi Koswara]] membentuk PT Tehnik Umum untuk menjadi pelaksana proyek [[Hotel Indonesia]], Air Mancur Monas, dan Hotel Ambarukmo di Yogyakarta.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/arsip-rahasia-as-para-pengusaha-indonesia-pasca-1965-czuN|title=Arsip Rahasia AS: Para Pengusaha Indonesia Pasca 1965|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-02|archive-date=2021-02-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20210226140210/https://tirto.id/arsip-rahasia-as-para-pengusaha-indonesia-pasca-1965-czuN|dead-url=no}}</ref>

== Masa kecil dan keluarga ==

Di masa kecilnya, Harlan bercita-cita menjadi dokter. Namun ayahnya yang merupakan mantan kepala stasiun kereta api di Yogyakarta menentang keinginan Harlan. Ayahnya juga keberatan ketika Harlan ingin menjadi pengacara. Kemudian ayahnya setuju jika Harlan menjadi seorang insinyur. Harlan kemudian memutuskan berkuliah di [[Technische Hoogeschool te Bandoeng|THS]] (sekarang [[Institut Teknologi Bandung|ITB]]), tetapi dia mengalami kesulitan biaya. Di masa tersebut muncul bakat bisnisnya. Setiap ada tugas menggambar, ia membuat banyak rangkapan untuk dijual kepada teman-temannya. Kemudian dia juga membuka les untuk murid MULO (SMP). Ketika Jepang masuk ke Indonesia, THS ditutup dan ia berhenti berkuliah.

== Awal mula bisnis ==
Harlan mulai fokus dalam berdagang. Ia memperjualbelikan buku pelajaran bahasa Jepang hingga ke luar Kota Bandung. Hasil penjualan buku ia belikan rokok Mascot<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-rokok-paling-digemari-soekarno-sampai-pengawal-ikut-habiskan.html|title=Ini rokok paling digemari Soekarno, sampai pengawal ikut habiskan|website=merdeka.com|language=en|access-date=2019-10-19|archive-date=2019-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20191019060304/https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-rokok-paling-digemari-soekarno-sampai-pengawal-ikut-habiskan.html|dead-url=no}}</ref> untuk dijual di Bandung. Pada zaman revolusi, Harlan Bekti tetap berdagang. Ia menyediakan ransum untuk tentara.Ia juga melakukan barter madat (opium) dengan pakaian seragam. Ia pernah berdagang kayu bakar di Mojokerto, tetapi tidak membuahkan hasil. Lantas, ia pindah ke Jakarta untuk memulai usaha konstruksi. Kini Harlan menjadi direktur utama sekitar 13 perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, impor-ekspor, industri, konsultasi, tekstil, riset pemasaran, perjalanan, dan penangkapan ikan.

== Politik ==
Harlan mempunyai teman yang menjadi penasihat [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]]. Diduga teman yang dimaksud adalah [[Uyeng Suwargana|Oejeng Soewargana]] yang membantu A.H Nasution mendirikan [[Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia|IPKI]]. Menurut [[Basyaruddin Rahman Motik]] yang juga seorang pengusaha, Harlan Bekti memiliki kencenderungan dekat dengan pihak komunis.<ref name=":0" />

[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]

Revisi terkini sejak 16 Agustus 2023 09.55

Harlan Bekti
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia ke-1
Masa jabatan
31 Januari 1952 – 1982
PresidenSoekarno
Soeharto
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1918-06-14)14 Juni 1918
Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia
AlmamaterInstitut Teknologi Bandung
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Harlan Bekti merupakan seorang pengusaha Indonesia. Ia bersama Edi Koswara membentuk PT Tehnik Umum untuk menjadi pelaksana proyek Hotel Indonesia, Air Mancur Monas, dan Hotel Ambarukmo di Yogyakarta.[1]

Masa kecil dan keluarga

[sunting | sunting sumber]

Di masa kecilnya, Harlan bercita-cita menjadi dokter. Namun ayahnya yang merupakan mantan kepala stasiun kereta api di Yogyakarta menentang keinginan Harlan. Ayahnya juga keberatan ketika Harlan ingin menjadi pengacara. Kemudian ayahnya setuju jika Harlan menjadi seorang insinyur. Harlan kemudian memutuskan berkuliah di THS (sekarang ITB), tetapi dia mengalami kesulitan biaya. Di masa tersebut muncul bakat bisnisnya. Setiap ada tugas menggambar, ia membuat banyak rangkapan untuk dijual kepada teman-temannya. Kemudian dia juga membuka les untuk murid MULO (SMP). Ketika Jepang masuk ke Indonesia, THS ditutup dan ia berhenti berkuliah.

Awal mula bisnis

[sunting | sunting sumber]

Harlan mulai fokus dalam berdagang. Ia memperjualbelikan buku pelajaran bahasa Jepang hingga ke luar Kota Bandung. Hasil penjualan buku ia belikan rokok Mascot[2] untuk dijual di Bandung. Pada zaman revolusi, Harlan Bekti tetap berdagang. Ia menyediakan ransum untuk tentara.Ia juga melakukan barter madat (opium) dengan pakaian seragam. Ia pernah berdagang kayu bakar di Mojokerto, tetapi tidak membuahkan hasil. Lantas, ia pindah ke Jakarta untuk memulai usaha konstruksi. Kini Harlan menjadi direktur utama sekitar 13 perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, impor-ekspor, industri, konsultasi, tekstil, riset pemasaran, perjalanan, dan penangkapan ikan.

Harlan mempunyai teman yang menjadi penasihat A.H. Nasution. Diduga teman yang dimaksud adalah Oejeng Soewargana yang membantu A.H Nasution mendirikan IPKI. Menurut Basyaruddin Rahman Motik yang juga seorang pengusaha, Harlan Bekti memiliki kencenderungan dekat dengan pihak komunis.[1]

  1. ^ a b Matanasi, Petrik. "Arsip Rahasia AS: Para Pengusaha Indonesia Pasca 1965". tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-26. Diakses tanggal 2020-05-02. 
  2. ^ "Ini rokok paling digemari Soekarno, sampai pengawal ikut habiskan". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-19. Diakses tanggal 2019-10-19.