Lompat ke isi

Stasiun Panarukan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{infobox stasiun |name=Panarukan |image= |caption= |prov=Jawa Timur |kabupaten=Situbondo |kecamatan kabupaten=Panarukan |desa=Kilensari |alamat=Jalan Raya Pos (Jalan...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(51 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bukan|Stasiun Petarukan}}
{{hatnote|Singkatan stasiun ini bukan berarti [[Kereta Api Nasional Filipina|Philippine National Railways]].}}
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
|name=Panarukan
| name = Panarukan
| image = Stasiun Panarukan (Sisi Utara).jpg
|image=
|caption=
| caption = Bekas Stasiun Panarukan, 2023
|prov=Jawa Timur
| prov = Jawa Timur
|kabupaten=Situbondo
| kabupaten = Situbondo
|kecamatan kabupaten=Panarukan
| kecamatan kabupaten = Panarukan
|desa=Kilensari
| desa = Kilensari
|alamat=Jalan Raya Pos (Jalan Raya Probolinggo-Situbondo)
| alamat = Jalan Raya Pos (Jalan Raya Probolinggo-Situbondo)
| lintang = -7.6980559
|open=1897
| bujur = 113.9351649
|close=2004
| open = 1 Oktober 1897
|kode=PNR
| close = 2004
|tinggi=+3 m
|line=
| kode = PNR
| tinggi = +3 m
|operator=[[Daerah Operasi IX Jember]]
| line = ''-''
| persinyalan = Mekanik
| track = 2 (jalur 1: sepur lurus)
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| nomor = 5618
| letak = km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
| close_type = PTKA
}}
}}
'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember|Wilayah Aset IX Jember]] pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di [[Kabupaten Situbondo]] dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]].


Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).<ref name=":0">Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.</ref> Arsitektur stasiun ini mirip dengan [[Stasiun Situbondo]].
'''Stasiun Panarukan''' (kode:'''PNR''') adalah stasiun kereta api non-aktif yang berada di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]. Stasiun ini merupakan stasiun paling ujung di [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan]]. Stasiun ini dahulu mempunyai 2 jalur kereta api dan 5 jalur simpan (khusus bongkar muat barang).


Jalur dan prasarana sepanjang lintas Kalisat-Panarukan dimiliki oleh [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] Kementerian Perhubungan sesuai UU No.23 Tahun 2007.
==Sejarah==
Stasiun ini dibuka pada tahun [[1897]]. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkug barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan.


== Sejarah ==
Pada tahun 1980, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjung Wangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan. Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinon-aktifkan pada awal tahun [[1990]].
Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1&nbsp;km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.<ref name=":02">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1894|title=Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan|url=|journal=de Indische gids|volume=16|issue=|pages=1173|doi=}}</ref>


Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjungwangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari [[Sungai Sampeyan]].<ref>{{Cite book|title=Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan.|url=https://www.worldcat.org/oclc/298706775|publisher=Penerbit Buku Kompas|date=[2008]|location=Jakarta|isbn=9789797093914|oclc=298706775|last=Penerbit Buku Kompas.}}</ref> Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun [[2004]]. Namun karena prasarna yang sudah sangat tua, [[PT KAI]] menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel dan aset-aset kereta lainya dibiarkan terbengkalai. Bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, namun sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.


Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun [[2004]]. Karena prasarana yang sudah sangat tua, [[PT KAI]] menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Selain itu, jalur ini ditutup karena kurangnya sarana kereta api [[Daerah Operasi IX Jember|Daop IX Jember]]. Kereta api lokal yang melewati jalur ini sebelum ditutup,dioperasikanlah [[Ka Lokal Blagador]] dan hanya membawa 1-2 gerbong ekonomi dan 1 gerbong barang. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel, dan aset-aset kereta lainnya dibiarkan terbengkalai, bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, tetapi sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.<ref name=":22">{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/154849/jalur-kereta-api-kalisat-panarukan-segera-dibuka|title=Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Segera Dibuka|date=2009-01-12|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-20}}</ref>


Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Saat ini, jalur Kalisat-Panarukan telah masuk dalam prioritas reaktivasi melalui Perpres 80 Tahun 2019 dan lolos studi kelayakan untuk diaktifkan ulang.
{{stasiun|Stasiun Tribungan|Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|-}}

{{Stasiun|-|Jalur kereta api Panarukan-Panarukan Pelabuhan|Stasiun Panarukan Pelabuhan}}
== Galeri ==
{{stasiun-stub}}
<gallery>
Berkas:Papan nama stasiun panarukan.jpg|Papan nama Stasiun Panarukan, 2023
Berkas:Peron Stasiun Panarukan.jpg|Bagian Peron Stasiun Panarukan, 2023
Berkas:Pintu Keluar.jpg|Pintu masuk dan Keluar Stasiun Panarukan, 2023
</gallery>

== Referensi ==
{{reflist}}{{stasiun berdekatan|system=KAI|line=Kalisat–Panarukan|left=Tribungan|right=Panarukan Pelabuhan|note-mid=dengan kelanjutan ke Panarukan Pelabuhan}}


[[Kategori:Panarukan, Situbondo]]
[[Kategori:Panarukan, Situbondo]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Panarukan]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Panarukan]]


{{stasiun-Jatim-stub}}

Revisi per 12 September 2023 15.16

Stasiun Panarukan
Panarukan
+3 m
Bekas Stasiun Panarukan, 2023
Lokasi
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
km 284+016 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1 Oktober 1897
Ditutup2004
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Panarukan (PNR) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kilensari, Panarukan, Situbondo; termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di Kabupaten Situbondo dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api Kalisat-Panarukan.

Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).[3] Arsitektur stasiun ini mirip dengan Stasiun Situbondo.

Jalur dan prasarana sepanjang lintas Kalisat-Panarukan dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sesuai UU No.23 Tahun 2007.

Sejarah

Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.[4][5]

Sebelum tahun 1980, stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan.[6] Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun 1990. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.

Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun 2004. Karena prasarana yang sudah sangat tua, PT KAI menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Selain itu, jalur ini ditutup karena kurangnya sarana kereta api Daop IX Jember. Kereta api lokal yang melewati jalur ini sebelum ditutup,dioperasikanlah Ka Lokal Blagador dan hanya membawa 1-2 gerbong ekonomi dan 1 gerbong barang. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel, dan aset-aset kereta lainnya dibiarkan terbengkalai, bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, tetapi sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.[7]

Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Saat ini, jalur Kalisat-Panarukan telah masuk dalam prioritas reaktivasi melalui Perpres 80 Tahun 2019 dan lolos studi kelayakan untuk diaktifkan ulang.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
  4. ^ Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 1921–1932. 
  5. ^ "Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan". de Indische gids. 16: 1173. 1894. 
  6. ^ Penerbit Buku Kompas. ([2008]). Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9789797093914. OCLC 298706775. 
  7. ^ "Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Segera Dibuka". Tempo.co. 2009-01-12. Diakses tanggal 2019-07-20. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Tribungan
menuju Kalisat
Kalisat–Panarukan
dengan kelanjutan ke Panarukan Pelabuhan
Panarukan Pelabuhan
Terminus