Lompat ke isi

Cilandak, Anjatan, Indramayu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(15 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{riset asli}}
{{riset asli}}



{{desa
{{desa
Baris 14: Baris 13:
|kode pos=45256}}
|kode pos=45256}}


== <u><big>Demografi</big></u> ==
== Demografi ==
<big>'''Cilandak''' adalah [[desa]] yang terletak di wilayah kecamatan [[Anjatan, Indramayu|Anjatan]], [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Berjarak 58,9 km dari ibu kota kabupaten Indramayu, Desa Cilandak merupakan wilayah Indramayu Barat dengan letak koordinat di - 6°,33028 LS dan 107°,94081 BT dan Memiliki luas wilayah 5,57 Km² . Terdiri dari 6 Dusun dengan 5 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT).</big>
Cilandak adalah [[desa]] yang terletak di wilayah kecamatan [[Anjatan, Indramayu|Anjatan]], [[Kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Berjarak 58,9&nbsp;km dari ibu kota kabupaten Indramayu, Desa Cilandak merupakan wilayah Indramayu Barat dengan letak koordinat di - 6°,33028 LS dan 107°,94081 BT dan Memiliki luas wilayah 5,57 Km² . Terdiri dari 6 Dusun dengan 5 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT).


<big>Desa Cilandak berbatasan dengan wilayah sebagai beriku</big>
Desa Cilandak berbatasan dengan wilayah sebagai beriku
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|<big>Sebelah Utara</big>
|Sebelah Utara
|<big>Desa Cilandak Lor yang merupakan wilayah pemekaran Desa Cilandak tahun 1983 - Kecamatan Anjatan</big>
|Desa Cilandak Lor yang merupakan wilayah pemekaran Desa Cilandak tahun 1983 - Kecamatan Anjatan
|-
|-
|<big>Sebelah Timur</big>
|Sebelah Timur
|<big>Desa Anjatan dan Anjatan Baru - Kecamatan Anjatan</big>
|Desa Anjatan dan Anjatan Baru - Kecamatan Anjatan
|-
|-
|<big>Sebelah Selatan</big>
|Sebelah Selatan
|<big>Desa Bugis - Kecamatan Anjatan</big>
|Desa Bugis - Kecamatan Anjatan
|-
|-
|<big>Sebelah Barat</big>
|Sebelah Barat
|<big>Desa Kalensari - Kecamatan Compreng Subang</big>
|Desa Kalensari - Kecamatan Compreng Subang
|}
|}


=== Kependudukan ===


Jumlah Penduduk Desa Cilandak pada tahun 2018 sebanyak 4.288 jiwa yang terdiri dari 2.172 jiwa jumlah penduduk laki - laki dan 2.116 jiwa penduduk perempuan. mayoritas penduduk Desa Cilandak beragama Islam, dan berprofesi sebagian besar merupakan Petani karena lahan pertanian di Desa Cilandak yang masih cukup luas.
'''<u><big>Kependudukan</big></u>'''

<big>Jumlah Penduduk Desa Cilandak pada tahun 2018 sebanyak 4.288 jiwa yang terdiri dari 2.172 jiwa jumlah penduduk laki - laki dan 2.116 jiwa penduduk perempuan. mayoritas penduduk Desa Cilandak beragama Islam, dan berprofesi sebagian besar merupakan Petani karena lahan pertanian di Desa Cilandak yang masih cukup luas.</big>

'''<big>Iklim dan Curah Hujan</big>'''

<big>Letak desa Cilandak yang berdekatan dengan pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di desa Cilandak termasuk dalam wilayah yang bersuhu cukup tinggi / beriklim tropis berkisar antara 22.9°–33° C, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:</big>


# <big>Suhu udara harian berkisar antara 22,9º - 33º dengan suhu udara tertinggi 32° C dan terendah 22° C</big>
# <big>Kelembaban udara antara 70-80%</big>
# <big>Curah hujan rata - ratanya adalah sebesar 83.3 mm dengan hari hujan 65 hari, termasuk kedalam daerah dengan curah hujan yang rendah.</big>
# <big>Angin barat dan angin timur bertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali.</big>
'''<big>Hidrologi</big>'''

<big>Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Desa Cilandak meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah dieksploitasi melalui sumur - sumur pompa. Desa Cilandak merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.</big>

=== <big>Sejarah Desa Cilandak</big> ===
'''<u><big>Legenda Desa Cilandak (''Sasakala'')</big></u>'''

<big>Untuk memenuhi kebutuhan air di musim kemarau, ketiga orang Ke Bagusan membuat kolam / waduk penampungan air hujan yang berukuran garis tengah ± 50 m, kedalaman ± 4 m dan terletak ± 300 m ke arah timur laut dari Balai Desa Cilandak lor sekarang, tempat tersebut sampai sekarang dinamakan Tri Kolot karena dibangun oleh ketiga orang Kebagusan dari Sumber Jati Tujuh Majalengka</big>

<big>Pada tahun 1817, ada seorang pemuda bernama KI Nata yang berasal dari Bagelen merupakan Buronan belanda dan telah lama tinggal di daerah Lung Malang (Bugis). Pemuda tersebut dalam perjalanan akhirnya bertemu dengan ketiga orang Kebagusan dan Ki Nata menggabungkan diri bersama ketiga orang Kebagusan tersebut, dan ia-ia melanjutkan perjalanannya.</big>

<big>Pangeran Wira Persanda (Ki Bagus Urang Pemayahan Indramayu) Bin Ki Bagus Waridah Pangeran Tambak Baya Bantarjati Cisambeng Majalengka melahirkan keturunan yang bernama Ki Bagus Wangsa Krama. Pada Tahun ± 1.812, Ki Bagus Wira Persanda, Ki Bagus Prawirayuda, Ki Bagus Sura Sakti dan Ki Bagus Wangsa Krama menggabungkan diri dengan Ki Bagus Rangin yang datang dari Bantar Jati Cisambeng Majalengka beserta pasukannya, untuk menyerang VOC di Cirebon dan Dermayu (Dermayu saat itu pada masa Pemerintahan Wiralodra yang diangkat oleh VOC).</big>

<big>Penyerangan yang dilakukan Pasukan Ki Bagus Rangin ke Cirebon dan Indramayu telah mengakibatkan berkobarnya perang yang hebat di wilayah Bantar Jati Cisambeng Majalengka, Peperangan terus bergejolak, dan gagal mencapai perdamaian antara pasukan Ki Bagus Rangin dengan pasukan dalem Wiralodra yang dipimpin oleh Ki Patih Antasura dan menyebabkan Ki Patih Antasura terbunuh.</big>

<big>Dalam keadaan terdesak, Dalem Wiralodra meminta bantuan pada kompeni yang berada di Jakarta dan pada pasukan yang berada di Cirebon yaitu pasukan Kertawijaya. Pada saat pasukan Pangeran Wira Persanda mengadakan persiapan di Pamayahan, pada malam harinya datang pasukan Belanda yang dipimpin oleh Komandan Poster, dengan segala tipu daya muslihatnya untuk menangkap Pangeran Wira Persanda atau Ki Bagus Wira Persanda.</big>


== Iklim dan Curah Hujan ==
<big>1. Ki Bagus Nata, Ki Bagus Prawirayuda, Ki Bagus Sura Sakti mereka bertiga sepakat pergi keaarah timur dan akan membuka pemukiman baru untuk mendapat petunjuk. Mereka berhenti dan beristirahat di suatu tempat yang sekarang disebut Buyut Krapyak. Ditempat itulah mereka medapat petunjuk untuk terus ngetan (ke timur), sehingga sekarang daerah tersebut dinamakan Anjatan, karena berasal dari kata “ Mancat ngetan “ atau disebut juga Penghajatan (dari bahasa Sunda) dan lama–lama berubah menjadi nama desa yaitu Anjatan.</big>


Letak desa Cilandak yang berdekatan dengan pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di desa Cilandak termasuk dalam wilayah yang bersuhu cukup tinggi / beriklim tropis berkisar antara 22.9°–33&nbsp;°C, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:
<big>2. Ki Bagus Wangsa Krama memutuskan untuk pergi ke arah barat, ketiga tokoh diatas tidak dapat menghalangi maksud dari Ki Bagus Wangsa Krama tersebut yang atas kehendaknya sendiri memisahkan diri dari ketiga tokoh tersebut dan pergi kearah barat, tetapi sebelum kepergiannya ketiga tokoh tersebut hanya bisa menasehati dan mewanti–wanti yaitu jika hendak pergi ke barat hati-hati Becik Kecandak Belanda (dari bahasa Jawa Indramayu), dari kata “ Cik Kecandak “ itulah nama Cilandak berasal, sejak itulah nama Tri Kolot disebut atau berganti nama menjadi “ Cilandak”.</big>


# Suhu udara harian berkisar antara 22,9º - 33º dengan suhu udara tertinggi 32&nbsp;°C dan terendah 22&nbsp;°C
<big>Di Cikampek, Ki Bagus Wangsa Krama tertangkap oleh Belanda, setelah diperiksa dan ternyata benar Ki Bagus Wangsa Krama adalah buronan belanda, maka Beliau dirantai dan hendak dibawa ke markas Belanda di Jakarta, sesampainya di Karawang Ki Bagus Wangsa Krama meminta ijin untuk mandi dulu di sungai Citarum dan Belanda pun mengijinkannya, namun tetap dalam keadaan dirantai. Entah bagaimana ceritanya mungkin dikarenakan kesaktiannya Ki Bagus Wangsa Krama mampu meloloskan diri saat terjun / mandi di sungai Citarum tersebut dan tidak pernah muncul lagi. Menurut cerita rantai bekas mengikat Ki Bagus Wangsa Krama masih ada di sana,Sekarang sudah berada di Musium Nasional Jakarta</big>
# Kelembaban udara antara 70-80%
# Curah hujan rata - ratanya adalah sebesar 83.3&nbsp;mm dengan hari hujan 65 hari, termasuk kedalam daerah dengan curah hujan yang rendah.
# Angin barat dan angin timur bertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali.


=== Hidrologi ===
<big>Sementara di daerah asalnya (Sumber Majalengka), sebelum pergi ke daerah barat, Ki Bagus Wangsa Krama telah mempunyai keturunan ''Ki Bagus Zainal Wangsa Nata'' yang telah menikah dengan Putrinya Pangeran Surya Diningrat / Pangeran Sukma Jaya Diningrat / Ki Bagus Arsikum / Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem, yaitu Nyi Bagus Arsitem (Santen) lahirlah Ki Bagus jeri (Dirja), ia inilah yang merupakan sesepuhnya Desa Cilandak, Keturunannya yaitu '''''H. Muhammad Dasli Saefudin''''' (mantan Kepala Desa Cilandak) adalah keturunan '''''Ki Bagus Jeri yang Ke IV.'''''</big>


Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Desa Cilandak meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah dieksploitasi melalui sumur - sumur pompa. Desa Cilandak merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.
<big>'''''<u>Silsilah:</u>''''' Prabu Lingga Dewata Di Kawali Thn 1311-1333, Prabu Hajiguna Wisesa, Prabu Maharaja Lingga Buana, Prabu Niskala Wastu Kencana + '''''Ratu Lara Sarkati''''' + Ratu Mayang Sari, '''''Prabu Dewa Niskala''''' (Rama) dan Prabu Susuk Tunggal (Rama Mertua), Prabu Jaya Dewata Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi Pajajaran + '''''Ratu Subang Larang''''' + Ratu Kentring Manik Mayang, '''''Nyi Mas Rarasantang Hj. Syarifah Mudaim''''' + Syarif Abdul Umdatuddin Azmatkhan, '''''Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati I''''' + Ratu Kawunganten Surasowan, '''''Ratu Winahon / Ratu Wulung Ayu''''' + Syekh Maulana Syarif Arifin Pangeran Pase Fatahillah Sunan Gunung Jati II, '''''Pangeran Pasir''''' + Putri Galuh, Ki Bagus Waridah Pangeran Tambak Baya, Ki Bagus Sidum Ki Ageng Pangeran Sada Kidang Pananjung, Pangeran Secayuda (Sandar), Pangeran Surya Diningrat / Pangeran Sukma Jaya Diningrat Ki Bagus Arsikum / Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem + Nyi Bagus Wasa, '''''Nyi Bagus Arsitem (Santen)''''' + ''ki Bagus Zainal Wangsa Nata'', '''''Ki Bagus Jer'''''i + Nyi Bagus Maya, '''''Ki Bagus Karta (Mar)''''' + Nyi Bagus Aswimah, '''''Nyi Bagus Tapsiah''''' + Ki Bagus Bukasan, '''''H. Muhammad Dasli Saefudin''''' + Hj. Carinih Binti Ki Bagus Waluya Sumber Majalengka.</big>


==Sejarah ==
<big><br />
'''<u>Terbentuknya Desa Cilandak</u>'''</big>


<big>Pada Tahun 1819 Desa Cilandak pertama kalinya dipimpin oleh seorang Kuwu bernama Ki Mangi (Bidod), setelah mengalami perkembangan zaman Desa Cilandak pada Tahun 1983 mengalami pemekaran menjadi dua Desa yaitu, Desa Cilandak dan Desa Cilandak Lor.</big>
Pada Tahun 1819 Desa Cilandak pertama kalinya dipimpin oleh seorang Kuwu bernama Ki Mangi (Bidod), setelah mengalami perkembangan zaman Desa Cilandak pada Tahun 1983 mengalami pemekaran menjadi dua Desa yaitu, Desa Cilandak dan Desa Cilandak Lor.


{{Authority control}}
<big>Adapun Nama-nama Kuwu atau Kepala Desa Cilandak diantaranya :</big>


# <big>KI MANGI (1819 s/d 1849)</big>
# <big>SOGI (1849 s/d 1863)</big>
# <big>SINYA (1863 s/d 1867)</big>
# <big>TALIM / JABAR (1867 s/d 1870)</big>
# <big>SARWIYEM 1 (1870 s/d 1890)</big>
# <big>WARSIYAH (1890 s/d 1910)</big>
# <big>SARWIYEM 2 (1910 s/d 1927)</big>
# <big>WASJIM (1927 s/d 1932)</big>
# <big>MADEM (1932 s/d 1935)</big>
# <big>WARGA (1935 s/d 1949)</big>
# <big>NURJALI (1949 s/d 1950)</big>
# <big>WARYANA (1950 s/d 1952)</big>
# <big>CAREM (1952 s/d 1956)</big>
# <big>KANGSA (1956 s/d 1959)</big>
# <big>TOY I B (1959 s/d 1962)</big>
# <big>NA ‘ I M (1962 s/d 1970)</big>
# <big>TAWANG (1970 s/d 1974)</big>
# <big>'''''H. MUHAMMAD DASLI SAEFUDIN''''' (1974 s/d 1984)</big>
# <big>D. NARITA (1984 s/d 1993)</big>
# <big>M. RASKIMAN (1993 s/d 2001)</big>
# <big>H. SANDI (2001 s/d 2011)</big>
# <big>SAKI TATA SUMANA (2012 s/d 2018)</big>
# <big>SAKI TATA SUMANA (2018 s/d Sekarang)</big>
<big>{{Authority control}}</big>


{{Kelurahan-stub}}
{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 26 September 2023 16.55

Cilandak
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
KecamatanAnjatan
Kode pos
45256
Kode Kemendagri32.12.23.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas5,57 km²
Jumlah penduduk4.288 jiwa
Kepadatan730 jiwa/km²


Demografi

[sunting | sunting sumber]

Cilandak adalah desa yang terletak di wilayah kecamatan Anjatan, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Berjarak 58,9 km dari ibu kota kabupaten Indramayu, Desa Cilandak merupakan wilayah Indramayu Barat dengan letak koordinat di - 6°,33028 LS dan 107°,94081 BT dan Memiliki luas wilayah 5,57 Km² . Terdiri dari 6 Dusun dengan 5 Rukun Warga (RW) dan 13 Rukun Tetangga (RT).

Desa Cilandak berbatasan dengan wilayah sebagai beriku

Sebelah Utara Desa Cilandak Lor yang merupakan wilayah pemekaran Desa Cilandak tahun 1983 - Kecamatan Anjatan
Sebelah Timur Desa Anjatan dan Anjatan Baru - Kecamatan Anjatan
Sebelah Selatan Desa Bugis - Kecamatan Anjatan
Sebelah Barat Desa Kalensari - Kecamatan Compreng Subang

Kependudukan

[sunting | sunting sumber]

Jumlah Penduduk Desa Cilandak pada tahun 2018 sebanyak 4.288 jiwa yang terdiri dari 2.172 jiwa jumlah penduduk laki - laki dan 2.116 jiwa penduduk perempuan. mayoritas penduduk Desa Cilandak beragama Islam, dan berprofesi sebagian besar merupakan Petani karena lahan pertanian di Desa Cilandak yang masih cukup luas.

Iklim dan Curah Hujan

[sunting | sunting sumber]

Letak desa Cilandak yang berdekatan dengan pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di desa Cilandak termasuk dalam wilayah yang bersuhu cukup tinggi / beriklim tropis berkisar antara 22.9°–33 °C, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:

  1. Suhu udara harian berkisar antara 22,9º - 33º dengan suhu udara tertinggi 32 °C dan terendah 22 °C
  2. Kelembaban udara antara 70-80%
  3. Curah hujan rata - ratanya adalah sebesar 83.3 mm dengan hari hujan 65 hari, termasuk kedalam daerah dengan curah hujan yang rendah.
  4. Angin barat dan angin timur bertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali.

Hidrologi

[sunting | sunting sumber]

Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Desa Cilandak meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah dieksploitasi melalui sumur - sumur pompa. Desa Cilandak merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.

Pada Tahun 1819 Desa Cilandak pertama kalinya dipimpin oleh seorang Kuwu bernama Ki Mangi (Bidod), setelah mengalami perkembangan zaman Desa Cilandak pada Tahun 1983 mengalami pemekaran menjadi dua Desa yaitu, Desa Cilandak dan Desa Cilandak Lor.