Lompat ke isi

Hutan tanaman industri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:HTI (Hutan Tanam Industri) Bengkalis 06.jpg|jmpl|Hutan Tanaman Industri Bengkalis yang dikembangkan PT Arara Abadi dari grup [[Sinar Mas]]]]
'''Hutan tanaman industri''' (juga umum disingkat '''HTI''') adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama [[kayu]]) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah [[hutan]] yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.
'''Hutan tanaman industri''' (juga umum disingkat '''HTI''') adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama [[kayu]]) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah [[hutan]] yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.


Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan (meranti). di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an di Sumatera Selatan dan Riau.
Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku [[pulp]] dan [[kertas]] (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan ([[Shorea|meranti]]). di [[Indonesia]] mulai dikembangkan sejak tahun [[1990]]-an di [[Sumatera Selatan]] dan [[Riau]].


{{stub}}
{{Sinar Mas}}


{{Authority control}}
[[Kategori:Hutan| ]]

[[Kategori:Hutan]]


{{hutan-stub}}

Revisi terkini sejak 28 September 2023 18.50

Hutan Tanaman Industri Bengkalis yang dikembangkan PT Arara Abadi dari grup Sinar Mas

Hutan tanaman industri (juga umum disingkat HTI) adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami dengan tanaman industri (terutama kayu) dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi tanpa membebani hutan alami.

Hasil hutan tanaman industri berupa kayu bahan baku pulp dan kertas (jenis tanaman akasia) serta kayu pertukangan (meranti). di Indonesia mulai dikembangkan sejak tahun 1990-an di Sumatera Selatan dan Riau.