Lompat ke isi

Intan Avantie: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Igho (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(26 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{bedakan|Anne Avantie}}
'''Eufrasya Citra Intan Avantie''' atau yang lebih dikenal dengan nama '''Intan Avantie''' (lahir di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], 17 November) adalah [[perancang busana]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Intan merupakan puteri sulung dari perancang busana [[Anne Avantie]]. Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar atau 5 besar kontes kecantikan [[Puteri Indonesia]]. Beberapa [[selebriti]] yang pernah mengenakan rancangannya antara lain [[Gita Gutawa]], [[Bunga Citra Lestari]], [[Dewi Gita]], [[Lea Simanjuntak]], [[Rossa]], [[Nadine Chandrawinata]], [[Artika Sari Devi]], [[Sherina]], dan lain-lain.<ref>Media Indonesia: [http://www.mediaindonesia.com/read/detail/60257-intan-avantie-bangga-warisi-darah-mode Intan Avantie Bangga Warisi Darah Mode], diakses 29 Maret 2018</ref><ref>Liputan6,com: [http://www.liputan6.com/lifestyle/read/2440770/indahnya-kebaya-intan-avantie-untuk-5-finalis-puteri-indonesia Indahnya Kebaya Intan Avantie untuk 5 Finalis Puteri Indonesia], diakses 30 Maret 2018</ref>
{{Infobox person
|name = Intan Avantie
|birth_name = Eufrasya Citra Intan Avantie
|birth_date = {{birth date and age|1984|11|17}}
|birth_place = [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
|othername = Intan Avantie
|nationality = Indonesia
|occupation = [[Perancang busana]]
|years_active = [[2004]]–sekarang
|parents = {{Plainlist|
* [[Anne Avantie]] (ibu)
* Didiek WS (ayah)
* Yoseph Henry Susilo (ayah tiri)}}
|family = <!-- Hanya nama tokoh yang secara independen terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
|children = 1<!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
|spouse = Christinus
}}
'''Eufrasya Citra Intan Avantie''', yang lebih dikenal sebagai '''Intan Avantie''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|17|11|1984}}) adalah seorang [[perancang busana]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Intan merupakan putri sulung dari perancang busana [[Anne Avantie]]. Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar hingga 3 besar kontes kecantikan [[Puteri Indonesia]]. Beberapa [[selebriti]] yang pernah mengenakan rancangannya antara lain [[Gita Gutawa]], [[Bunga Citra Lestari]], [[Dewi Gita]], [[Lea Simanjuntak]], [[Rossa]], [[Nadine Chandrawinata]], [[Artika Sari Devi]], [[Sherina]], dan lain-lain.<ref>Media Indonesia: [http://www.mediaindonesia.com/read/detail/60257-intan-avantie-bangga-warisi-darah-mode Intan Avantie Bangga Warisi Darah Mode], diakses 29 Maret 2018</ref><ref>Liputan6,com: [http://www.liputan6.com/lifestyle/read/2440770/indahnya-kebaya-intan-avantie-untuk-5-finalis-puteri-indonesia Indahnya Kebaya Intan Avantie untuk 5 Finalis Puteri Indonesia], diakses 30 Maret 2018</ref><ref>Edukasi-Kompas: [https://edukasi.kompas.com/read/2011/09/19/16580145/sukses.berwirausaha.di.usia.belia.berkat.kepercayaan Sukses Berwirausaha di Usia Belia Berkat Kepercayaan], diakses 30 Maret 2018</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
[[Berkas:Jolene Marie Cholock-Rotinsulu at Miss International 2019 (2).jpg|thumb|200px|Kebaya rancangan Intan Avantie dikenakan oleh [[Puteri Indonesia Lingkungan|Puteri Indonesia Lingkungan 2019]]/[[Miss International Indonesia|Miss International Indonesia 2019]], [[Jolene Marie Rotinsulu]] saat berkompetisi pada [[Miss International 2019]] di [[Jepang]].]]
Intan Avantie lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 17 November, puteri dari pasangan Didiek WS dan [[Anne Avantie]]. Mulai menelusuri bakat dan minatnya sejak masih usia belia, kelas V sekolah dasar, namun serius menekuni sejak [[SMA]]. Pekerjaan pertama yang diterimanya adalah rancangan busana untuk seorang wisudawan, dengan dihargai Rp150.000,- Selepas kuliah, Intan memberanikan diri membuka usaha. Namun karena di rumahnya sudah tidak cukup ruangan, terpaksa dia memanfaatkan garasi sebagai kantor dengan mempekerjakan seorang karyawan. Kantor di garasi itu bertahan hingga tiga tahun, kemudian akhirnya pindah rumah.
=== Latar belakang ===
Intan Avantie lahir di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]] pada 17 November 1984. Ia merupakan putri dari pasangan Didiek WS dan [[Anne Avantie]]. Mulai menelusuri bakat dan minatnya sejak masih usia belia, kelas V [[sekolah dasar]], tetapi serius menekuni sejak [[SMA]]. Pekerjaan pertama yang diterimanya adalah rancangan busana untuk seorang [[wisuda]]wan, dengan dihargai Rp 150.000.

=== Perjalanan karier ===
Selepas [[kuliah]], Intan memberanikan diri membuka [[usaha]]. Namun karena di rumahnya sudah tidak cukup ruangan, terpaksa dia memanfaatkan [[garasi]] sebagai [[kantor]] dengan mempekerjakan seorang [[karyawan]]. Kantor di garasi itu bertahan hingga tiga tahun, kemudian akhirnya pindah rumah.


Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar atau 5 besar kontes kecantikan [[Puteri Indonesia]]. Beberapa [[selebriti]] yang pernah mengenakan rancangannya antara lain [[Gita Gutawa]], [[Bunga Citra Lestari]], [[Dewi Gita]], [[Lea Simanjuntak]], [[Rossa]], [[Nadine Chandrawinata]], [[Artika Sari Devi]], [[Sherina]], dan lain-lain.
Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar atau 5 besar kontes kecantikan [[Puteri Indonesia]]. Beberapa [[selebriti]] yang pernah mengenakan rancangannya antara lain [[Gita Gutawa]], [[Bunga Citra Lestari]], [[Dewi Gita]], [[Lea Simanjuntak]], [[Rossa]], [[Nadine Chandrawinata]], [[Artika Sari Devi]], [[Sherina]], dan lain-lain.


==Pernah disensor==
== Kontroversi ==
=== Penyensoran di [[Puteri Indonesia 2016]] ===
Di tengah keberhasilannya sebagai perancang busana, Intan Avantie juga pernah mengalami sensor atas karyanya yang ditampilkan dalam malam final [[Puteri Indonesia 2016|Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2016]] saat acara itu disiarkan ulang, Minggu, 21 Februari 201. Namun demikian, Intan memastikan, penyensoran itu tidak akan membatasinya dalam berkarya. Dalam perhelatan itu, Intan diminta untuk merancang kebaya bernuansa glamor untuk lima besar finalis. Pada rancangannya, Intan Avantie menghadirkan kebaya dengan paduan songket palembang sebagai rok, senada dengan tema acara tahun iti yang bernuansa [[Sumatera Selatan]].
Di tengah keberhasilannya sebagai [[perancang busana]], Intan Avantie juga pernah mengalami [[sensor]] atas karyanya yang ditampilkan dalam malam final [[Puteri Indonesia 2016|Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2016]] saat acara itu disiarkan ulang, Minggu, 21 Februari 2016. Namun demikian, Intan memastikan, penyensoran itu tidak akan membatasinya dalam berkarya.


Dalam perhelatan itu, Intan diminta untuk merancang kebaya bernuansa glamor untuk lima besar finalis. Pada rancangannya, Intan Avantie menghadirkan [[kebaya]] dengan paduan [[songket Palembang]] sebagai [[rok]], senada dengan tema acara tahun itu yang bernuansa [[Sumatera Selatan]].
Sensor berupa pemburaman pun menghiasi bagian dada dan belahan rok depan. Tak sampai di situ, kebaya hitam karya Anne Avantie yang membaluti tubuh pemandu acara, Puteri Indonesia 2011 Maria Selena, juga tidak luput dari sensor. Terhadap penyensoran tersebut, Intan sebetulnya tidak merasa keberatan. Tapi ia menegaskan, seharusnya rancangannya dilihat sebagai sebuah karya seni.

Sebagai seorang desainer Indonesia, Intan memahami batasan vulgar yang berlaku sesuai budaya Indonesia. Tapi ada hal-hal yang terkadang terjadi di luar dugaannya sehingga membuat rancangannya terlihat 'melebihi' batas, meskipun seluruh busana dirancang dengan kondisi tidak tahu siapa yang akan mengenakannya.<ref>Wolipop: [https://wolipop.detik.com/read/2016/02/25/181533/3151278/233/kebaya-puteri-indonesia-karyanya-disensor-intan-avantie-tak-kapok-berkarya Kebaya Puteri Indonesia Karyanya Disensor, Intan Avantie Tak Kapok Berkarya], diakses 30 Maret 2018</ref>
[[Sensor]] berupa pemburaman pun menghiasi bagian dada dan belahan rok depan. Tak sampai di situ, kebaya hitam karya Anne Avantie yang membaluti tubuh [[pembawa acara|pemandu acara]], [[Puteri Indonesia 2011]] [[Maria Selena]], juga tidak luput dari sensor. Terhadap penyensoran tersebut, Intan sebetulnya tidak merasa keberatan. Tapi ia menegaskan, seharusnya rancangannya dilihat sebagai sebuah [[seni|karya seni]].

Sebagai seorang [[desainer]] [[Indonesia]], Intan memahami batasan vulgar yang berlaku sesuai budaya [[Indonesia]]. Tapi ada hal-hal yang terkadang terjadi di luar dugaannya sehingga membuat rancangannya terlihat 'melebihi' batas, meskipun seluruh [[busana]] dirancang dengan kondisi tidak tahu siapa yang akan mengenakannya.<ref>Wolipop: [https://wolipop.detik.com/read/2016/02/25/181533/3151278/233/kebaya-puteri-indonesia-karyanya-disensor-intan-avantie-tak-kapok-berkarya Kebaya Puteri Indonesia Karyanya Disensor, Intan Avantie Tak Kapok Berkarya], diakses 30 Maret 2018</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 20: Baris 47:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{bio-stub}}


== Pranala luar ==
* {{Instagram|intanavantie.inav}}

{{DEFAULTSORT:Avantie, Intan}}
[[Kategori:Perancang busana]]
[[Kategori:Perancang busana]]
[[Kategori:Perancang busana Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]

Revisi terkini sejak 28 September 2023 19.11

Intan Avantie
LahirEufrasya Citra Intan Avantie
17 November 1984 (umur 39)
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainIntan Avantie
PekerjaanPerancang busana
Tahun aktif2004–sekarang
Suami/istriChristinus
Anak1
Instagram: intanavantie.inav Modifica els identificadors a Wikidata

Eufrasya Citra Intan Avantie, yang lebih dikenal sebagai Intan Avantie (lahir 17 November 1984) adalah seorang perancang busana berkebangsaan Indonesia. Intan merupakan putri sulung dari perancang busana Anne Avantie. Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar hingga 3 besar kontes kecantikan Puteri Indonesia. Beberapa selebriti yang pernah mengenakan rancangannya antara lain Gita Gutawa, Bunga Citra Lestari, Dewi Gita, Lea Simanjuntak, Rossa, Nadine Chandrawinata, Artika Sari Devi, Sherina, dan lain-lain.[1][2][3]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]
Kebaya rancangan Intan Avantie dikenakan oleh Puteri Indonesia Lingkungan 2019/Miss International Indonesia 2019, Jolene Marie Rotinsulu saat berkompetisi pada Miss International 2019 di Jepang.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Intan Avantie lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 17 November 1984. Ia merupakan putri dari pasangan Didiek WS dan Anne Avantie. Mulai menelusuri bakat dan minatnya sejak masih usia belia, kelas V sekolah dasar, tetapi serius menekuni sejak SMA. Pekerjaan pertama yang diterimanya adalah rancangan busana untuk seorang wisudawan, dengan dihargai Rp 150.000.

Perjalanan karier

[sunting | sunting sumber]

Selepas kuliah, Intan memberanikan diri membuka usaha. Namun karena di rumahnya sudah tidak cukup ruangan, terpaksa dia memanfaatkan garasi sebagai kantor dengan mempekerjakan seorang karyawan. Kantor di garasi itu bertahan hingga tiga tahun, kemudian akhirnya pindah rumah.

Sejak tahun 2006, karya rancangan Intan telah dikenakan oleh 10 besar atau 5 besar kontes kecantikan Puteri Indonesia. Beberapa selebriti yang pernah mengenakan rancangannya antara lain Gita Gutawa, Bunga Citra Lestari, Dewi Gita, Lea Simanjuntak, Rossa, Nadine Chandrawinata, Artika Sari Devi, Sherina, dan lain-lain.

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Di tengah keberhasilannya sebagai perancang busana, Intan Avantie juga pernah mengalami sensor atas karyanya yang ditampilkan dalam malam final Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2016 saat acara itu disiarkan ulang, Minggu, 21 Februari 2016. Namun demikian, Intan memastikan, penyensoran itu tidak akan membatasinya dalam berkarya.

Dalam perhelatan itu, Intan diminta untuk merancang kebaya bernuansa glamor untuk lima besar finalis. Pada rancangannya, Intan Avantie menghadirkan kebaya dengan paduan songket Palembang sebagai rok, senada dengan tema acara tahun itu yang bernuansa Sumatera Selatan.

Sensor berupa pemburaman pun menghiasi bagian dada dan belahan rok depan. Tak sampai di situ, kebaya hitam karya Anne Avantie yang membaluti tubuh pemandu acara, Puteri Indonesia 2011 Maria Selena, juga tidak luput dari sensor. Terhadap penyensoran tersebut, Intan sebetulnya tidak merasa keberatan. Tapi ia menegaskan, seharusnya rancangannya dilihat sebagai sebuah karya seni.

Sebagai seorang desainer Indonesia, Intan memahami batasan vulgar yang berlaku sesuai budaya Indonesia. Tapi ada hal-hal yang terkadang terjadi di luar dugaannya sehingga membuat rancangannya terlihat 'melebihi' batas, meskipun seluruh busana dirancang dengan kondisi tidak tahu siapa yang akan mengenakannya.[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Media Indonesia: Intan Avantie Bangga Warisi Darah Mode, diakses 29 Maret 2018
  2. ^ Liputan6,com: Indahnya Kebaya Intan Avantie untuk 5 Finalis Puteri Indonesia, diakses 30 Maret 2018
  3. ^ Edukasi-Kompas: Sukses Berwirausaha di Usia Belia Berkat Kepercayaan, diakses 30 Maret 2018
  4. ^ Wolipop: Kebaya Puteri Indonesia Karyanya Disensor, Intan Avantie Tak Kapok Berkarya, diakses 30 Maret 2018

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]