Lompat ke isi

Lokomotif B51: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh Xtention is new) dan mengembalikan revisi 16938207 oleh Fido Cahya: Tanpa referensi
Tag: Pengembalian manual
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{infobox Lokomotif
{{infobox Lokomotif
|name=B51
|name=B51
|image=B5112testrun.jpg
|image=DKA_B51_%2851_12_E%29.jpg
|caption=Lokomotif B 51 12 tengah ''test run'' di [[Museum Kereta Api Ambarawa]]
|caption=Lokomotif B 51 12 di [[Museum Kereta Api Ambarawa]]
|powertype=Uap
|powertype=Uap
|builder=[[Hanomag]] dan [[Hartmann]], [[Jerman]]<br/>[[Werkspoor|Werkspoor N.V.]], [[Belanda]]
|builder=[[Hanomag]] dan [[Hartmann]], [[Jerman]]<br/>[[Werkspoor|Werkspoor N.V.]], [[Belanda]]
Baris 13: Baris 13:
|weight=32 ton
|weight=32 ton
|railroad=[[Staatsspoorwegen]]
|railroad=[[Staatsspoorwegen]]
|locale=[[Jawa]] dan [[Sumatra Selatan]]
|locale=[[Jawa]] dan [[Sumatera Selatan]]
|firstrundate=1900-1910
|firstrundate=1900-1910
|totalproduction=44 unit
|totalproduction=44 unit
Baris 27: Baris 27:
Lokomotif B 51 ini diimpor dari pabrik [[Hanomag]] dan [[Hartmann]] di [[Jerman]] serta [[Werkspoor]], [[Belanda]]. Lokomotif ini berbahan bakar [[kayu jati]], berdaya 415 hp, massa 32 ton, dan sanggup melaju hingga 75 km/jam. Pengimporan dilakukan tahun 1900-1910. Lokomotif B 51 didinaskan untuk kereta lokal rute [[Stasiun Tanahabang|Tanah Abang]]-[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–[[Stasiun Merak|Merak]], rute [[Stasiun Kertosono|Kertosono]]–[[Stasiun Madiun|Madiun]]–[[Stasiun Blitar|Blitar]], dan rute [[Stasiun Babat|Babat]]-[[Stasiun Jombang|Jombang]].
Lokomotif B 51 ini diimpor dari pabrik [[Hanomag]] dan [[Hartmann]] di [[Jerman]] serta [[Werkspoor]], [[Belanda]]. Lokomotif ini berbahan bakar [[kayu jati]], berdaya 415 hp, massa 32 ton, dan sanggup melaju hingga 75 km/jam. Pengimporan dilakukan tahun 1900-1910. Lokomotif B 51 didinaskan untuk kereta lokal rute [[Stasiun Tanahabang|Tanah Abang]]-[[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]]–[[Stasiun Merak|Merak]], rute [[Stasiun Kertosono|Kertosono]]–[[Stasiun Madiun|Madiun]]–[[Stasiun Blitar|Blitar]], dan rute [[Stasiun Babat|Babat]]-[[Stasiun Jombang|Jombang]].


Lima unit lokomotif B 51 pernah dimutasi ke [[Sumatra Selatan]] untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang di sana. [[Depresi Besar|Krisis ekonomi]] yang melanda tahun 1929–1934 mengakibatkan lokomotif [[Staatsspoorwegen]] terpaksa disimpan, tetapi selama disimpan, B 51 masih bertahan karena dirawat dengan baik. Satu unit B 51 lagi dimutasi dari [[Jawa]] ke [[Sumatra Barat]] untuk melayani [[jalur kereta api Muaro-Pekanbaru|rute Muaro-Pekanbaru]] untuk angkutan [[batu bara]] hingga ditutup September 1945.
Lima unit lokomotif B 51 pernah dimutasi ke [[Sumatera Selatan]] untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang di sana. [[Depresi Besar|Krisis ekonomi]] yang melanda tahun 1929–1934 mengakibatkan lokomotif [[Staatsspoorwegen]] terpaksa disimpan, tetapi selama disimpan, B 51 masih bertahan karena dirawat dengan baik. Satu unit B 51 lagi dimutasi dari [[Jawa]] ke [[Sumatera Barat]] untuk melayani [[jalur kereta api Muaro-Pekanbaru|rute Muaro-Pekanbaru]] untuk angkutan [[batu bara]] hingga ditutup September 1945.


Saat ini tersisa B 51 12 yang beroperasi di [[Museum Kereta Api Ambarawa]] (buatan [[Hanomag]]). Sebelumnya, B51 12 adalah lokomotif langsiran [[Stasiun Bojonegoro]].
Saat ini tersisa B 51 12 yang beroperasi di [[Museum Kereta Api Ambarawa]] (buatan [[Hanomag]]). Sebelumnya, B 51 12 adalah lokomotif langsiran [[Stasiun Bojonegoro]].


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi terkini sejak 28 September 2023 21.24

B51
B51
Lokomotif B 51 12 di Museum Kereta Api Ambarawa
Data teknis
Sumber tenagaUap
ProdusenHanomag dan Hartmann, Jerman
Werkspoor N.V., Belanda
Jumlah dibuat44 unit
Spesifikasi roda
Notasi Whyte4-4-0
Susunan roda AAR2-B
Klasifikasi UIC2B
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm
Berat
Berat kosong32 ton
Bahan bakar
Jenis bahan bakarKayu jati
Sistem mesin
Kinerja
Kecepatan maksimum75 km/jam
Daya mesin415 hp
Lain-lain
Karier
Perusahaan pemilikStaatsspoorwegen
Daerah operasiJawa dan Sumatera Selatan
Mulai dinas1900-1910
Unit yang dilestarikanB 51 12
Pemilik sekarangPT Kereta Api Indonesia

Lokomotif B 51 adalah lokomotif uap buatan pabrik Hanomag dan Hartmann di Jerman serta Werkspoor N.V., Belanda. Lokomotif dengan notasi Whyte 4-4-0 ini dioperasikan oleh Staatsspoorwegen di Jawa untuk angkutan penumpang. Saat ini tersisa lokomotif B 51 12 di Museum Kereta Api Ambarawa.

Lokomotif B 51 adalah contoh lokomotif dengan dua silinder compound. Silinder ini lebih efisien karena uap dari silinder tekanan tinggi disalurkan menuju silinder tekanan rendah, baru dikeluarkan ke cerobong. Meskipun demikian, perawatan pada lokomotif ini sangat rumit. Lokomotif ini tidak lagi diproduksi sejak ditemukannya superheater. Lokomotif dua silinder compound dapat sanggup melaju hingga lebih dari 60 km/jam namun tetap memberikan kestabilan.[1]

Lokomotif B 51 ini diimpor dari pabrik Hanomag dan Hartmann di Jerman serta Werkspoor, Belanda. Lokomotif ini berbahan bakar kayu jati, berdaya 415 hp, massa 32 ton, dan sanggup melaju hingga 75 km/jam. Pengimporan dilakukan tahun 1900-1910. Lokomotif B 51 didinaskan untuk kereta lokal rute Tanah Abang-RangkasbitungMerak, rute KertosonoMadiunBlitar, dan rute Babat-Jombang.

Lima unit lokomotif B 51 pernah dimutasi ke Sumatera Selatan untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang di sana. Krisis ekonomi yang melanda tahun 1929–1934 mengakibatkan lokomotif Staatsspoorwegen terpaksa disimpan, tetapi selama disimpan, B 51 masih bertahan karena dirawat dengan baik. Satu unit B 51 lagi dimutasi dari Jawa ke Sumatera Barat untuk melayani rute Muaro-Pekanbaru untuk angkutan batu bara hingga ditutup September 1945.

Saat ini tersisa B 51 12 yang beroperasi di Museum Kereta Api Ambarawa (buatan Hanomag). Sebelumnya, B 51 12 adalah lokomotif langsiran Stasiun Bojonegoro.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bagus Prayogo, Yoga; Yohanes Sapto, Prabowo; Radityo, Diaz (2017). Kereta Api di Indonesia. Sejarah Lokomotif di Indonesia. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. hlm. 54. ISBN 978-602-0818-55-9.