Nas Achnas: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(15 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bukan|Nan Achnas}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | Pada tahun 1949 ia pergi ke [[Jakarta]] dan bekerja pada perusahaan film Ratu Asia Film Company. Di perusahaan ini ia bertugas sebagai penulis cerita. Setahun kemudian ia merantau ke [[Singapura]] dan bergabung dengan Nusantara Film. Melalui perusahaan ini ia |
||
⚫ | |||
⚫ | Pada tahun 1949, ia pergi ke [[Jakarta]] dan bekerja pada perusahaan film Ratu Asia Film Company. Di perusahaan ini ia bertugas sebagai penulis cerita. Setahun kemudian ia merantau ke [[Singapura]] dan bergabung dengan Nusantara Film. Melalui perusahaan ini ia menyutradarai film pertamanya yang berjudul ''Pelangi''. Selain diperankan oleh Ismail Kasim, Nona Asiah, dan Eloni Hayat, film ini juga menggunakan latar musik karya [[Zubir Said]].<ref>Rohana Zubir, Zubir Said: The Composer of Majulah Singapura, 2012</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Tahun 1959 Nas merilis film ''Rahsia Hatiku'' di Malaysia. Film ini diperankan oleh Sharifah Hanim, Maznah Ahmad, dan Mariati Abdul Rahman.<ref>cinemamalaysia.com.my [http://cinemamalaysia.com.my/film/info/?id=Rahsia_Hatiku_573 Sinopsis Rahsia Hatiku]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain menjadi sutradara, Nas juga menulis beberapa judul film, yakni ''Panglima Besi'' (1964), ''Pontianak Gua Musang'' (1964), dan ''Boneka Permata'' (1975). Pada tahun 1961, ia menulis buku yang berjudul ''55 Peribahasa Modern''. Buku ini berisi kumpulan peribahasa-peribahasa masyarakat Melayu. |
||
⚫ | |||
⚫ | Nas menikah dengan Ida Lochfiah, seorang gadis [[Suku Mandailing|Mandailing]]. Dari pernikahannya itu ia dikaruniai empat orang putri, Geni, Nan, Leni, dan Ken. Putri ketiganya [[Nan Achnas]], mengikuti jejaknya menjadi seorang sutradara film.<ref>tamanismailmarzuki.com [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/nan.html Profil Nan T. Achnas]</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Nas menikah dengan Ida Lochfiah, seorang gadis [[Suku Mandailing|Mandailing]]. Dari pernikahannya itu ia dikaruniai empat orang putri, Geni, Nan, Leni, dan Ken. Putri ketiganya [[Nan Achnas]], mengikuti jejaknya menjadi seorang sutradara film.<ref>tamanismailmarzuki.com [http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/nan.html Profil Nan T. Achnas]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
||
==Filmografi== |
== Filmografi == |
||
* Pelangi (1950) |
* Pelangi (1950) |
||
* Pachar Puteh (1952) |
* Pachar Puteh (1952) |
||
Baris 25: | Baris 27: | ||
* Jantina (1974) |
* Jantina (1974) |
||
* Mastura (1974) |
* Mastura (1974) |
||
* Loceng Maut (1976) |
* Loceng Maut (1976) |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Sutradara Indonesia]] |
[[Kategori:Sutradara Indonesia]] |
||
[[Kategori:Minangkabau Malaysia]] |
|||
[[Kategori:Indonesia-Malaysia]] |
|||
[[ms:Nas Achnas]] |
|||
⚫ | |||
[[Kategori:Kelahiran 1926]] |
|||
[[Kategori:Kematian 2005]] |
Revisi per 28 September 2023 23.16
Nas Achnas (lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 1926 - meninggal di Jakarta, 5 Agustus 2005, pada usia 79 tahun) adalah seorang penulis cerita dan sutradara film Singapura dan Malaysia. Selain itu ia juga dikenal sebagai pelukis dan pembuat komik.
Kehidupan
Pada masa Agresi Militer Belanda di Sumatra, Achnas pergi merantau ke Malaysia. Disana ia memperkenalkan seni membuat komik dan memberikan pelatihan gratis teknik-teknik menggambar komik.[1]
Pada tahun 1949, ia pergi ke Jakarta dan bekerja pada perusahaan film Ratu Asia Film Company. Di perusahaan ini ia bertugas sebagai penulis cerita. Setahun kemudian ia merantau ke Singapura dan bergabung dengan Nusantara Film. Melalui perusahaan ini ia menyutradarai film pertamanya yang berjudul Pelangi. Selain diperankan oleh Ismail Kasim, Nona Asiah, dan Eloni Hayat, film ini juga menggunakan latar musik karya Zubir Said.[2]
Tahun 1959 Nas merilis film Rahsia Hatiku di Malaysia. Film ini diperankan oleh Sharifah Hanim, Maznah Ahmad, dan Mariati Abdul Rahman.[3] Selain menjadi sutradara, Nas juga menulis beberapa judul film, yakni Panglima Besi (1964), Pontianak Gua Musang (1964), dan Boneka Permata (1975). Pada tahun 1961, ia menulis buku yang berjudul 55 Peribahasa Modern. Buku ini berisi kumpulan peribahasa-peribahasa masyarakat Melayu.
Keluarga
Nas menikah dengan Ida Lochfiah, seorang gadis Mandailing. Dari pernikahannya itu ia dikaruniai empat orang putri, Geni, Nan, Leni, dan Ken. Putri ketiganya Nan Achnas, mengikuti jejaknya menjadi seorang sutradara film.[4]
Filmografi
- Pelangi (1950)
- Pachar Puteh (1952)
- Dian (1952)
- Angin Berpesan (1954)
- Kuala Deli (1955)
- Rahsia Hatiku (1959)
- Asmara Kirana (1971)
- Dosa Remaja (1973)
- Bunga Mas (1973)
- Jantina (1974)
- Mastura (1974)
- Loceng Maut (1976)
Referensi
- ^ Ian Gordon, Mark Jancovich, Matthew P. McAllister; Film and Comic Books, 2007
- ^ Rohana Zubir, Zubir Said: The Composer of Majulah Singapura, 2012
- ^ cinemamalaysia.com.my Sinopsis Rahsia Hatiku[pranala nonaktif permanen]
- ^ tamanismailmarzuki.com Profil Nan T. Achnas[pranala nonaktif permanen]