Lompat ke isi

Sarang Building: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Calonfilolog (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
''{{ITALICTITLE}}'''{{PARENTPAGENAME}}''''' adalah sebuah galeri seni lukis yang dibangun di atas tanah seluas 1.400 meter di Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Galeri seni ini dibangun dengan konsep hijau terbuka seperti oasis di tengah kota. Galeri ini dibangun oleh seorang seniman asal [[Sumatera Barat|Sumatera Barat]] yaitu [[Jumaldi Alfi]] Chaniago.<ref>{{Cite web|last=Tauvani|first=Erik|date=2020-02-23|title=Sarang Building dan Peluang Seni-Budaya di Muhammadiyah|url=https://ibtimes.id/sarang-building-dan-peluang-seni-budaya-di-muhammadiyah/|website=IBTimes.ID|language=id|access-date=2022-10-20}}</ref>
{{inuse}} <!-- Please do not remove or change this AfD message until the discussion has been closed. -->
{{Article for deletion/dated|page=Tidak ada pembahasan nontrivia oleh media massa, [https://www.google.com/search?q=Sarang+Building+&hl=id&biw=393&bih=733&tbm=nws&sxsrf=ALiCzsYZHDiK2oqlz8qA0r3ltl1kij8hTQ%3A1666277604296&ei=5GBRY73ZEcDtjuMPrKyIuAo&oq=Sarang+Building+&gs_lcp=Cg9tb2JpbGUtZ3dzLXNlcnAQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEOgUIABCiBDoFCCEQoAFQviVYtDJg9jRoAHAAeACAAbsBiAH8HpIBBDAuMjeYAQCgAQGqARltb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwLW1vZGVzwAEB&sclient=mobile-gws-serp bukti]|timestamp=20221020145527|year=2022|month=Oktober|day=20|substed=yes|help=off}}
<!-- Bila diskusi ini ditutup, tempatkan pada halaman pembicaraan: {{Old AfD multi|page=Tidak ada pembahasan nontrivia oleh media massa, [https://www.google.com/search?q=Sarang+Building+&hl=id&biw=393&bih=733&tbm=nws&sxsrf=ALiCzsYZHDiK2oqlz8qA0r3ltl1kij8hTQ%3A1666277604296&ei=5GBRY73ZEcDtjuMPrKyIuAo&oq=Sarang+Building+&gs_lcp=Cg9tb2JpbGUtZ3dzLXNlcnAQAzIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEMgUIABCABDIFCAAQgAQyBQgAEIAEOgUIABCiBDoFCCEQoAFQviVYtDJg9jRoAHAAeACAAbsBiAH8HpIBBDAuMjeYAQCgAQGqARltb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwLW1vZGVzwAEB&sclient=mobile-gws-serp bukti]|date=20 Oktober 2022|result='''keep'''}} -->
<!-- End of AfD message, feel free to edit beyond this point -->
'''Sarang Building''' merupakan sebuah galeri seni lukis yang dibangun di atas tanah seluas 1.400 meter di Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Galeri seni ini dibangun dengan konsep hijau terbuka seperti oasis di tengah kota. Galeri ini dibangun oleh seorang seniman asal [[Sumatra Barat|Sumatera Barat]] yaitu [[Jumaldi Alfi]] Chaniago. <ref>{{Cite web|last=Tauvani|first=Erik|date=2020-02-23|title=Sarang Building dan Peluang Seni-Budaya di Muhammadiyah|url=https://ibtimes.id/sarang-building-dan-peluang-seni-budaya-di-muhammadiyah/|website=IBTimes.ID|language=id|access-date=2022-10-20}}</ref>


== Sejarah Berdiri ==
== Sejarah ==
Perkembangan seni rupa kontemporer di Yogyakarta didukung oleh bermunculan ''art world'' yang kondusif seperti banyak ''art space'' alternatif. Hal ini juga didukung dengan hadirnya para penulis dan kurator muda sehingga terjadi banyak kegiatan diskusi untuk mengembangkan wacana seni dan budaya kontemporer. Seni kontemporer Yogyakarta mengajak masyarakat untuk terlibat lebih akrab dengan kegiatan seni rupa.<ref name=":2" /> Persebaran galeri seni yang berada di Yogyakarta dominan banyak dibangun di sekitar tengah kota Yogyakarta hingga menuju selatan dan barat daya Kota Yogyakarta. Galeri seni muncul di Kota Yogyakarta banyak dibangun pada dekade 1980 saat adanya eksistensi [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Institut Seni Indonesia]] (ISI) Yogyakarta. Hal ini disadur dari dokumen Rencana Induk Kawasan Budaya Perkotaan Yogyakarta 2014-2034 tentang peta persebaran ''art space''.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Guspita Sari|first=Marchelia|date=2020|title=IDENTIFIKASI PENDEKATAN WHITE CUBE DAN REGIONALISME KRITIS PADA ARSITEKTUR GALERI SENI DI YOGYAKARTA|url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/lb/article/view/39678/75676587144|journal=Langkau Betang Jurnal Arsitektur|volume=Volume 7|issue=No. 2, Tahun 2020 (E-ISSN2550-1194)|pages=164}}</ref> Dengan berkembangnya eksistensi galeri seni di Yogyakarta, maka pemerintah setempat lewat Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk Seksi Seni Rupa pada tahun 2016. Dinas Kebudayaan Yogyakarta bersama pihak galeri seni melakuka kerja sama dalam bentuk event, residensi, serta penyediaan dana untuk ''art space,'' serta publikasi ''event'' atau kegiatan galeri seni. <ref>{{Cite web|last=Suminar|first=Lintang|date=20170926|title=GALERI SENI SEBAGAI RUANG PUBLIK DAN PENDUKUNG IDENTITAS KOTA YOGYAKARTA|url=https://www.academia.edu/38659720/GALERI_SENI_SEBAGAI_RUANG_PUBLIK_DAN_PENDUKUNG_IDENTITAS_KOTA_YOGYAKARTA|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
Perkembangan seni rupa kontemporer di Yogyakarta didukung oleh bermunculan ''art world'' yang kondusif seperti banyak ''art space'' alternatif. Hal ini juga didukung dengan hadirnya para penulis dan kurator muda sehingga terjadi banyak kegiatan diskusi untuk mengembangkan wacana seni dan budaya kontemporer. Seni kontemporer Yogyakarta mengajak masyarakat untuk terlibat lebih akrab dengan kegiatan seni rupa.<ref name=":2" /> Persebaran galeri seni yang berada di Yogyakarta dominan banyak dibangun di sekitar tengah kota Yogyakarta hingga menuju selatan dan barat daya Kota Yogyakarta. Galeri seni muncul di Kota Yogyakarta banyak dibangun pada dekade 1980 saat adanya eksistensi [[Institut Seni Indonesia Yogyakarta|Institut Seni Indonesia]] (ISI) Yogyakarta. Hal ini disadur dari dokumen Rencana Induk Kawasan Budaya Perkotaan Yogyakarta 2014-2034 tentang peta persebaran ''art space''.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Guspita Sari|first=Marchelia|date=2020|title=IDENTIFIKASI PENDEKATAN WHITE CUBE DAN REGIONALISME KRITIS PADA ARSITEKTUR GALERI SENI DI YOGYAKARTA|url=https://jurnal.untan.ac.id/index.php/lb/article/view/39678/75676587144|journal=Langkau Betang Jurnal Arsitektur|volume=Volume 7|issue=No. 2, Tahun 2020 (E-ISSN 2550-1194)|pages=164}}</ref> Dengan berkembangnya eksistensi galeri seni di Yogyakarta, maka pemerintah setempat lewat Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk Seksi Seni Rupa pada tahun 2016. Dinas Kebudayaan Yogyakarta bersama pihak galeri seni melakuka kerja sama dalam bentuk event, residensi, serta penyediaan dana untuk ''art space,'' serta publikasi ''event'' atau kegiatan galeri seni.<ref>{{Cite web|last=Suminar|first=Lintang|date=20170926|title=GALERI SENI SEBAGAI RUANG PUBLIK DAN PENDUKUNG IDENTITAS KOTA YOGYAKARTA|url=https://www.academia.edu/38659720/GALERI_SENI_SEBAGAI_RUANG_PUBLIK_DAN_PENDUKUNG_IDENTITAS_KOTA_YOGYAKARTA|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>


Alfi Chaniago yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut merespons adanya semangat perkembangan eksistensi ''art space'' dengan mendirikan Sarang Building untuk memberikan ruang nyaman bagi para seniman sebagai ruang berkumpul dan berbagi gagasan. Pemberian nama galeri ‘Sarang’ dimaksudkan agar tempat ini dimanfaatkan menjadi tempat diskusi dan mengerami gagasan sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat dieksekusi. Harapan pendiri tesebut terealisasi pada tahun 2012. Alfi Chaniago sebagai penggagas dibangunnya Sarang Building sangat terbuka dengan komunitas-komunitas yang membutuhkan ruang untuk mendisuksikan kesenian. <ref name=":3">{{Cite web|last=Stefanus|first=Ajie|date=2020-01-27|title=A way with words: Painter Jumaldi Alfi presents solo exhibition in Yogyakarta|url=https://www.thejakartapost.com/life/2020/01/27/a-way-with-words-painter-jumaldi-alfi-presents-solo-exhibition-in-yogyakarta.html|website=TheJakartaPost|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
Alfi Chaniago yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut merespons adanya semangat perkembangan eksistensi ''art space'' dengan mendirikan Sarang Building untuk memberikan ruang nyaman bagi para seniman sebagai ruang berkumpul dan berbagi gagasan. Pemberian nama galeri ‘Sarang’ dimaksudkan agar tempat ini dimanfaatkan menjadi tempat diskusi dan mengerami gagasan sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat dieksekusi. Harapan pendiri tesebut terealisasi pada tahun 2012. Alfi Chaniago sebagai penggagas dibangunnya Sarang Building sangat terbuka dengan komunitas-komunitas yang membutuhkan ruang untuk mendisuksikan kesenian.<ref name=":3">{{Cite web|last=Stefanus|first=Ajie|date=2020-01-27|title=A way with words: Painter Jumaldi Alfi presents solo exhibition in Yogyakarta|url=https://www.thejakartapost.com/life/2020/01/27/a-way-with-words-painter-jumaldi-alfi-presents-solo-exhibition-in-yogyakarta.html|website=TheJakartaPost|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>


== Ruangan ==
== Ruangan ==
Lokasi Sarang Building berada di tengah permukiman penduduk. Karya seni yang dipamerkan dalam ruang publik menyiratkan banyak pesan tertentu yang telah dikemas secara matang berdasarkan penelitian dengan konteks tertentu baik dalam konteks budaya maupun hingga konteks kritik global. Ruang publik di Yogyakarta dapat memberikan sebuah tawaran ruang yang lebih utuh dengan bangunan, ekologi di sekitar ruang, dan tentu masyarakatnya.<ref name=":2">{{Cite book|last=H.B.Raditya|first=Michael|date=2016|url=https://tby.jogjaprov.go.id/assets/uploadsck/files/MAJE%20edisi%201%20-%202016.pdf|title=Mata Jendela|location=Yogyakarta|publisher=Taman Budaya Yogyakarta|isbn=|pages=13|issn=01261401|url-status=live}}</ref>
Lokasi Sarang Building berada di tengah permukiman penduduk. Karya seni yang dipamerkan dalam ruang publik menyiratkan banyak pesan tertentu yang telah dikemas secara matang berdasarkan penelitian dengan konteks tertentu baik dalam konteks budaya maupun hingga konteks kritik global. Ruang publik di Yogyakarta dapat memberikan sebuah tawaran ruang yang lebih utuh dengan bangunan, ekologi di sekitar ruang, dan tentu masyarakatnya.<ref name=":2">{{Cite book|last=H.B.Raditya|first=Michael|date=2016|url=https://tby.jogjaprov.go.id/assets/uploadsck/files/MAJE%20edisi%201%20-%202016.pdf|title=Mata Jendela|location=Yogyakarta|publisher=Taman Budaya Yogyakarta|isbn=|pages=13|issn=0126-1401|url-status=live}}</ref>


==== Ruang Pameran ====
=== Ruang Pameran ===
Ruang pameran Sarang Building memiliki langit-langit berkubah. Aula pameran dilengkapi dengan sistem pencahayaan untuk memberikan paparan pada karya seni selama pameran.<ref name=":1">{{Cite web|last=Luthfiyanto|first=Anis|date=2019-01-01|title=SALATIGA CONTEMPORAR ART SPACE DENGAN PENDEKATAN TEORI URBAN KONTEMPORER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR|url=http://lib.unnes.ac.id/36201/1/5112414036_Optimized.pdf|access-date=21 Oktober 2019}}</ref>
Ruang pameran Sarang Building memiliki langit-langit berkubah. Aula pameran dilengkapi dengan sistem pencahayaan untuk memberikan paparan pada karya seni selama pameran.<ref name=":1">{{Cite web|last=Luthfiyanto|first=Anis|date=2019-01-01|title=SALATIGA CONTEMPORAR ART SPACE DENGAN PENDEKATAN TEORI URBAN KONTEMPORER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR|url=http://lib.unnes.ac.id/36201/1/5112414036_Optimized.pdf|access-date=21 Oktober 2019}}</ref>


==== Pendopo ====
=== Pendopo ===
Seni rupa kontemporer memanfaatkan elemen yang dipinjam dari seni tradisional, seni modern, dan sebelum seni modern, untuk mengartikulasi dan merefleksi keadaan masa kini begitu juga.<ref name=":2" /> Hal ini tercermin dari bentuk ruangan pendopo dengan gaya joglo sebagai atapnya. Hal ini menunjukkan bahwa referensi arsitektur masa lalu berdampingan dengan masa kini. <ref name=":0" /> Area pendopo menjadi ruang favorit bagi para seniman atau pengunjung untuk tempat nongkrong dan diskusi. Area ini juga dapat dimanfaatkan untuk sekadar bersantai. <ref>{{Cite web|last=Hahijary|first=Barbara|date=2018-12-02|title=SaRanG Building: A Nest for Artists|url=https://indonesiadesign.com/story/sarang-gallery-a-nest-for-artists/|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
Seni rupa kontemporer memanfaatkan elemen yang dipinjam dari seni tradisional, seni modern, dan sebelum seni modern, untuk mengartikulasi dan merefleksi keadaan masa kini begitu juga.<ref name=":2" /> Hal ini tercermin dari bentuk ruangan pendopo dengan gaya joglo sebagai atapnya. Hal ini menunjukkan bahwa referensi arsitektur masa lalu berdampingan dengan masa kini.<ref name=":0" /> Area pendopo menjadi ruang favorit bagi para seniman atau pengunjung untuk tempat nongkrong dan diskusi. Area ini juga dapat dimanfaatkan untuk sekadar bersantai.<ref>{{Cite web|last=Hahijary|first=Barbara|date=2018-12-02|title=SaRanG Building: A Nest for Artists|url=https://indonesiadesign.com/story/sarang-gallery-a-nest-for-artists/|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
=== Unit Residensi ===
Sarang Building secara konsep dibanguns sebagai residensi bagi seniman. Seniman untuk waktu yang lama dapat tinggal dan bekerja di Sarang Building.<ref>{{Cite web|last=Team|first=HI|date=2022-09-21|title=SaRanG Building: Oase Seniman Mengerami Gagasan|url=https://howdyindonesia.com/mix/876516943632aa8b293713|website=Howdy Indonesia|access-date=22 Oktober}}</ref> Sarang Building memiliki tiga unit residensi. Masing-masing residensi terdapat kamar tidur, dapur, dan kamar mandi serta teras yang menghadap area belakang. Adanya pemandangan hijau memberi kesan keamanan dan kehangatan yang ditawarkan Sarang Building kepada para seniman dan pengunjung.<ref name=":1" />


==== Unit Residensi ====
=== Ada Sarang ===
Ada Sarang adalah sebuah ''coffee shop'' yang masih dalam kawasan Sarang Building. ''Coffee shop'' ini beroperasi setiap harinya mulai pukul 10 pagi jam 12 malam. Ada Sarang menyediakan makanan berat dan cemilan hingga minuman mulai dari kopi, teh, susu, dan minuman rempah. Para pengunjung sembari menikmati makanan juga dapat menyaksikan ''event'' yang disediakan oleh Ada Sarang dalam waktu-waktu tertentu seperti ''live music'' atau ''live accoustic night'', sayembara puisi, pertunjukan seni, diskusi buku, bazar tanaman, hingga pasar raya buku.
Sarang Building secara konsep dibanguns sebagai residensi bagi seniman. Seniman untuk waktu yang lama dapat tinggal dan bekerja di Sarang Building.<ref>{{Cite web|last=Team|first=HI|date=2022-09-21|title=SaRanG Building: Oase Seniman Mengerami Gagasan|url=https://howdyindonesia.com/mix/876516943632aa8b293713|website=Howdy Indonesia|access-date=22 Oktober}}</ref> Sarang Building memiliki tiga unit residensi. Masing-masing residensi terdapat kamar tidur, dapur, dan kamar mandi serta teras yang menghadap area belakang. Adanya pemandangan hijau memberi kesan keamanan dan kehangatan yang ditawarkan Sarang Building kepada para seniman dan pengunjung. <ref name=":1" />

==== Ada Sarang ====
Ada Sarang adalah sebuah ''coffee shop'' yang masih dalam kawasan Sarang Building. ''Coffee shop'' ini beroperasi setiap harinya mulai pukul 10 pagi jam 12 malam. Ada Sarang menyediakan makanan berat dan cemilan hingga minuman mulai dari kopi, teh, susu, dan minuman rempah. Para pengunjung sembari menikmati makanan juga dapat menyaksikan ''event'' yang disediakan oleh Ada Sarang dalam waktu-waktu tertentu seperti ''live music'' atau ''live accoustic night'', sayembara puisi, pertunjukan seni, diskusi buku, bazar tanaman, hingga pasar raya buku.


== Kegiatan ==
== Kegiatan ==
Sarang Building sebagai ruang seni dapat menjadi ruang pertemuan atau tempat berkumpul bagi kelompok atau masyarakat. Sarang Building dapat menjadi sorotan dalam acara-acara tradisi masyarakat. Pada ruang ini juga dapat terjadi sebuah diskusi pokok pembicaraan atau perbincangan sosial yang penting bagi masyarakat.<ref name=":2" /> Oleh karena itu, Sarang Building sebagai ruang seni membuka diri untuk berlangsungnya kegiatan-kegiatan selain pameran. Berikut contoh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di ''art space'' Sarang Building Yogyakarta:
Sarang Building sebagai ruang seni dapat menjadi ruang pertemuan atau tempat berkumpul bagi kelompok atau masyarakat. Sarang Building dapat menjadi sorotan dalam acara-acara tradisi masyarakat. Pada ruang ini juga dapat terjadi sebuah diskusi pokok pembicaraan atau perbincangan sosial yang penting bagi masyarakat.<ref name=":2" /> Oleh karena itu, Sarang Building sebagai ruang seni membuka diri untuk berlangsungnya kegiatan-kegiatan selain pameran. Berikut contoh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di ''art space'' Sarang Building Yogyakarta:


==== Pameran ====
=== Pameran ===


# Pameran solo oleh Jumaldi Alfi. <ref name=":3" />
# Pameran solo oleh Jumaldi Alfi.<ref name=":3" />
# Pameran Seni Rupa - Pause Rewind Forward #3. <ref>{{Cite web|last=Suryo Nugroho|first=R. Hanif|date=2021-05-01|title=Pameran Seni Rupa- Pause Rewind Forward #3 Hadirkan Karya Delapan Perupa Perempuan Indonesia|url=https://jogja.tribunnews.com/2021/05/01/pameran-seni-rupa-pause-rewind-forward-3-hadirkan-karya-delapan-perupa-perempuan-indonesia|website=Tribun Jogja|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Pameran Seni Rupa - Pause Rewind Forward #3.<ref>{{Cite news|last=Nugroho|first=R.Hanif Suryo|date=2021-05-01|title=Pameran Seni Rupa- Pause Rewind Forward #3 Hadirkan Karya Delapan Perupa Perempuan Indonesia|url=https://jogja.tribunnews.com/2021/05/01/pameran-seni-rupa-pause-rewind-forward-3-hadirkan-karya-delapan-perupa-perempuan-indonesia|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=21 Oktober 2022|language=id}}</ref>
# Pameran Seni Rupa Bakaba 2022. <ref>{{Cite web|last=Wahyu Turi|first=Muhammad Ilham|date=2022-08-08|title=Empat Tahun Hiatus, Sakato Art Community Kembali Gelar Pameran Seni Rupa Bakaba di Bantul|url=https://jogja.suara.com/read/2022/08/08/221000/empat-tahun-hiatus-sakato-art-community-kembali-gelar-pameran-seni-rupa-bakaba-di-bantul|website=Suara Jogja|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Pameran Seni Rupa Bakaba 2022.<ref>{{Cite news|last=Baktora|first=Muhammad Ilham|date=2022-08-08|title=Empat Tahun Hiatus, Sakato Art Community Kembali Gelar Pameran Seni Rupa Bakaba di Bantul|url=https://jogja.suara.com/read/2022/08/08/221000/empat-tahun-hiatus-sakato-art-community-kembali-gelar-pameran-seni-rupa-bakaba-di-bantul|work=Suara.com|access-date=21 Oktober 2022|language=id}}</ref>


==== ''Artis Talk'' ====
=== ''Artis Talk'' ===


# BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab. <ref>{{Cite web|last=Fernandez|first=Noviarizal|date=2013-11-16|title=BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab|url=https://www.solopos.com/biennale-jogja-xii-pertemuan-indonesia-dan-dunia-arab-465977|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab.<ref>{{Cite web|last=Fernandez|first=Noviarizal|date=2013-11-16|title=BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab|url=https://www.solopos.com/biennale-jogja-xii-pertemuan-indonesia-dan-dunia-arab-465977|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Re-PLAY #8 with [[Mella Jaarsma]].
# Re-PLAY #8 with [[Mella Jaarsma]].


==== ''Performance Art'' ====
=== ''Performance Art'' ===


# Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022. <ref>{{Cite web|last=FKY 2022|first=Tim Penulis|date=2022|title=Ada FKY di ADA SaRanG|url=https://fky.id/pertunjukan/ada-fky-di-ada-sarang/1/146/829c6b9a97e95e89e84477b154d619b4|website=fky.id|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022.<ref>{{Cite web|last=FKY 2022|first=Tim Penulis|date=2022|title=Ada FKY di ADA SaRanG|url=https://fky.id/pertunjukan/ada-fky-di-ada-sarang/1/146/829c6b9a97e95e89e84477b154d619b4|website=fky.id|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Pantomim Bengkel Mime Theatre 2019. <ref>{{Cite web|first=Tomi|date=2019-12-01|title=Tawa dan Air Mata Warnai Seni Pantomim|url=https://www.krjogja.com/hiburan/read/418832/tawa-dan-air-mata-warnai-seni-pantomim|website=Kedaulatan Rakyat Jogja|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Pantomim Bengkel Mime Theatre 2019.<ref>{{Cite web|first=Tomi|date=2019-12-01|title=Tawa dan Air Mata Warnai Seni Pantomim|url=https://www.krjogja.com/hiburan/read/418832/tawa-dan-air-mata-warnai-seni-pantomim|website=Kedaulatan Rakyat Jogja|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>


==== Diskusi Kritik Seni ====
=== Diskusi Kritik Seni ===


# Diskusi Nyir-Nyiran Fragmen-Fragmen 10 Tahun [[Biennale Jogja|BIENNALE JOGJA]] Seri Equtor dan Sekitarnya.<ref>{{Cite journal|last=R.A.E.Harbie|first=Putri|date=2020|title=FRAGMEN-FRAGMEN 10 TAHUN BIENNALE JOGJA SERI EQUATOR DAN SEKITARNYA|url=https://www.academia.edu/49259331/THE_EQUATOR|journal=The Equator|volume=8|issue=2|pages=32}}</ref>
# Diskusi Nyir-Nyiran Fragmen-Fragmen 10 Tahun [[Biennale Jogja|BIENNALE JOGJA]] Seri Equtor dan Sekitarnya.<ref>{{Cite journal|last=R.A.E.Harbie|first=Putri|date=2020|title=FRAGMEN-FRAGMEN 10 TAHUN BIENNALE JOGJA SERI EQUATOR DAN SEKITARNYA|url=https://www.academia.edu/49259331/THE_EQUATOR|journal=The Equator|volume=8|issue=2|pages=32}}</ref>
# Forum Ceblang Ceblung (FCC).<ref>{{Cite book|first=Wahyudin|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bertandang_ke_Galeri/frj8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22Sarang+Building%22&pg=PA276&printsec=frontcover|title=Bertandang ke Galeri|location=Yogyakarta|publisher=BASABASI|isbn=978-623-6631-95-9|pages=276|url-status=live}}</ref>
# Forum Ceblang Ceblung (FCC).<ref>{{Cite book|first=Wahyudin|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Bertandang_ke_Galeri/frj8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22Sarang+Building%22&pg=PA276&printsec=frontcover|title=Bertandang ke Galeri|location=Yogyakarta|publisher=BASABASI|isbn=978-623-6631-95-9|pages=276|url-status=live}}</ref>


==== ''Event'' ====
=== ''Event'' ===


# Satu Dekade [[Abdurrahman Wahid|Gusdur]] 2020. <ref>{{Cite book|first=Rusdianto|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kiai_Menggugat_Gus_Dur_Menjawab/uc_8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22Sarang+Building%22&pg=PA234&printsec=frontcover|title=Kiai Menggugat Gus Dur Menjawab|location=Yogyakarta|publisher=IRCISOD|isbn=978-623-6699-04-1|pages=234|url-status=live}}</ref>
# Satu Dekade [[Abdurrahman Wahid|Gusdur]] 2020.<ref>{{Cite book|first=Rusdianto|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kiai_Menggugat_Gus_Dur_Menjawab/uc_8DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=%22Sarang+Building%22&pg=PA234&printsec=frontcover|title=Kiai Menggugat Gus Dur Menjawab|location=Yogyakarta|publisher=IRCISOD|isbn=978-623-6699-04-1|pages=234|url-status=live}}</ref>
# Sarang Classic Night 2020. <ref>{{Cite web|last=Expat|first=Indonesia|date=2021-01-13|title=A Night with Marskanskey String Quartet|url=https://indonesiaexpat.id/lifestyle/arts-entertainment/a-night-with-marskanskey-string-quartet/|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>
# Sarang Classic Night 2020.<ref>{{Cite web|last=Expat|first=Indonesia|date=2021-01-13|title=A Night with Marskanskey String Quartet|url=https://indonesiaexpat.id/lifestyle/arts-entertainment/a-night-with-marskanskey-string-quartet/|access-date=21 Oktober 2022}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 29 September 2023 04.05

Sarang Building adalah sebuah galeri seni lukis yang dibangun di atas tanah seluas 1.400 meter di Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Galeri seni ini dibangun dengan konsep hijau terbuka seperti oasis di tengah kota. Galeri ini dibangun oleh seorang seniman asal Sumatera Barat yaitu Jumaldi Alfi Chaniago.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perkembangan seni rupa kontemporer di Yogyakarta didukung oleh bermunculan art world yang kondusif seperti banyak art space alternatif. Hal ini juga didukung dengan hadirnya para penulis dan kurator muda sehingga terjadi banyak kegiatan diskusi untuk mengembangkan wacana seni dan budaya kontemporer. Seni kontemporer Yogyakarta mengajak masyarakat untuk terlibat lebih akrab dengan kegiatan seni rupa.[2] Persebaran galeri seni yang berada di Yogyakarta dominan banyak dibangun di sekitar tengah kota Yogyakarta hingga menuju selatan dan barat daya Kota Yogyakarta. Galeri seni muncul di Kota Yogyakarta banyak dibangun pada dekade 1980 saat adanya eksistensi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Hal ini disadur dari dokumen Rencana Induk Kawasan Budaya Perkotaan Yogyakarta 2014-2034 tentang peta persebaran art space.[3] Dengan berkembangnya eksistensi galeri seni di Yogyakarta, maka pemerintah setempat lewat Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta membentuk Seksi Seni Rupa pada tahun 2016. Dinas Kebudayaan Yogyakarta bersama pihak galeri seni melakuka kerja sama dalam bentuk event, residensi, serta penyediaan dana untuk art space, serta publikasi event atau kegiatan galeri seni.[4]

Alfi Chaniago yang merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut merespons adanya semangat perkembangan eksistensi art space dengan mendirikan Sarang Building untuk memberikan ruang nyaman bagi para seniman sebagai ruang berkumpul dan berbagi gagasan. Pemberian nama galeri ‘Sarang’ dimaksudkan agar tempat ini dimanfaatkan menjadi tempat diskusi dan mengerami gagasan sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat dieksekusi. Harapan pendiri tesebut terealisasi pada tahun 2012. Alfi Chaniago sebagai penggagas dibangunnya Sarang Building sangat terbuka dengan komunitas-komunitas yang membutuhkan ruang untuk mendisuksikan kesenian.[5]

Ruangan[sunting | sunting sumber]

Lokasi Sarang Building berada di tengah permukiman penduduk. Karya seni yang dipamerkan dalam ruang publik menyiratkan banyak pesan tertentu yang telah dikemas secara matang berdasarkan penelitian dengan konteks tertentu baik dalam konteks budaya maupun hingga konteks kritik global. Ruang publik di Yogyakarta dapat memberikan sebuah tawaran ruang yang lebih utuh dengan bangunan, ekologi di sekitar ruang, dan tentu masyarakatnya.[2]

Ruang Pameran[sunting | sunting sumber]

Ruang pameran Sarang Building memiliki langit-langit berkubah. Aula pameran dilengkapi dengan sistem pencahayaan untuk memberikan paparan pada karya seni selama pameran.[6]

Pendopo[sunting | sunting sumber]

Seni rupa kontemporer memanfaatkan elemen yang dipinjam dari seni tradisional, seni modern, dan sebelum seni modern, untuk mengartikulasi dan merefleksi keadaan masa kini begitu juga.[2] Hal ini tercermin dari bentuk ruangan pendopo dengan gaya joglo sebagai atapnya. Hal ini menunjukkan bahwa referensi arsitektur masa lalu berdampingan dengan masa kini.[3] Area pendopo menjadi ruang favorit bagi para seniman atau pengunjung untuk tempat nongkrong dan diskusi. Area ini juga dapat dimanfaatkan untuk sekadar bersantai.[7]

Unit Residensi[sunting | sunting sumber]

Sarang Building secara konsep dibanguns sebagai residensi bagi seniman. Seniman untuk waktu yang lama dapat tinggal dan bekerja di Sarang Building.[8] Sarang Building memiliki tiga unit residensi. Masing-masing residensi terdapat kamar tidur, dapur, dan kamar mandi serta teras yang menghadap area belakang. Adanya pemandangan hijau memberi kesan keamanan dan kehangatan yang ditawarkan Sarang Building kepada para seniman dan pengunjung.[6]

Ada Sarang[sunting | sunting sumber]

Ada Sarang adalah sebuah coffee shop yang masih dalam kawasan Sarang Building. Coffee shop ini beroperasi setiap harinya mulai pukul 10 pagi jam 12 malam. Ada Sarang menyediakan makanan berat dan cemilan hingga minuman mulai dari kopi, teh, susu, dan minuman rempah. Para pengunjung sembari menikmati makanan juga dapat menyaksikan event yang disediakan oleh Ada Sarang dalam waktu-waktu tertentu seperti live music atau live accoustic night, sayembara puisi, pertunjukan seni, diskusi buku, bazar tanaman, hingga pasar raya buku.

Kegiatan[sunting | sunting sumber]

Sarang Building sebagai ruang seni dapat menjadi ruang pertemuan atau tempat berkumpul bagi kelompok atau masyarakat. Sarang Building dapat menjadi sorotan dalam acara-acara tradisi masyarakat. Pada ruang ini juga dapat terjadi sebuah diskusi pokok pembicaraan atau perbincangan sosial yang penting bagi masyarakat.[2] Oleh karena itu, Sarang Building sebagai ruang seni membuka diri untuk berlangsungnya kegiatan-kegiatan selain pameran. Berikut contoh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di art space Sarang Building Yogyakarta:

Pameran[sunting | sunting sumber]

  1. Pameran solo oleh Jumaldi Alfi.[5]
  2. Pameran Seni Rupa - Pause Rewind Forward #3.[9]
  3. Pameran Seni Rupa Bakaba 2022.[10]

Artis Talk[sunting | sunting sumber]

  1. BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab.[11]
  2. Re-PLAY #8 with Mella Jaarsma.

Performance Art[sunting | sunting sumber]

  1. Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022.[12]
  2. Pantomim Bengkel Mime Theatre 2019.[13]

Diskusi Kritik Seni[sunting | sunting sumber]

  1. Diskusi Nyir-Nyiran Fragmen-Fragmen 10 Tahun BIENNALE JOGJA Seri Equtor dan Sekitarnya.[14]
  2. Forum Ceblang Ceblung (FCC).[15]

Event[sunting | sunting sumber]

  1. Satu Dekade Gusdur 2020.[16]
  2. Sarang Classic Night 2020.[17]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tauvani, Erik (2020-02-23). "Sarang Building dan Peluang Seni-Budaya di Muhammadiyah". IBTimes.ID. Diakses tanggal 2022-10-20. 
  2. ^ a b c d H.B.Raditya, Michael (2016). Mata Jendela (PDF). Yogyakarta: Taman Budaya Yogyakarta. hlm. 13. ISSN 0126-1401. 
  3. ^ a b Guspita Sari, Marchelia (2020). "IDENTIFIKASI PENDEKATAN WHITE CUBE DAN REGIONALISME KRITIS PADA ARSITEKTUR GALERI SENI DI YOGYAKARTA". Langkau Betang Jurnal Arsitektur. Volume 7 (No. 2, Tahun 2020 (E-ISSN 2550-1194)): 164. 
  4. ^ Suminar, Lintang (20170926). "GALERI SENI SEBAGAI RUANG PUBLIK DAN PENDUKUNG IDENTITAS KOTA YOGYAKARTA". Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  5. ^ a b Stefanus, Ajie (2020-01-27). "A way with words: Painter Jumaldi Alfi presents solo exhibition in Yogyakarta". TheJakartaPost. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  6. ^ a b Luthfiyanto, Anis (2019-01-01). "SALATIGA CONTEMPORAR ART SPACE DENGAN PENDEKATAN TEORI URBAN KONTEMPORER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR" (PDF). Diakses tanggal 21 Oktober 2019. 
  7. ^ Hahijary, Barbara (2018-12-02). "SaRanG Building: A Nest for Artists". Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  8. ^ Team, HI (2022-09-21). "SaRanG Building: Oase Seniman Mengerami Gagasan". Howdy Indonesia. Diakses tanggal 22 Oktober. 
  9. ^ Nugroho, R.Hanif Suryo (2021-05-01). "Pameran Seni Rupa- Pause Rewind Forward #3 Hadirkan Karya Delapan Perupa Perempuan Indonesia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  10. ^ Baktora, Muhammad Ilham (2022-08-08). "Empat Tahun Hiatus, Sakato Art Community Kembali Gelar Pameran Seni Rupa Bakaba di Bantul". Suara.com. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  11. ^ Fernandez, Noviarizal (2013-11-16). "BIENNALE JOGJA XII : Pertemuan Indonesia dan Dunia Arab". Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  12. ^ FKY 2022, Tim Penulis (2022). "Ada FKY di ADA SaRanG". fky.id. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  13. ^ "Tawa dan Air Mata Warnai Seni Pantomim". Kedaulatan Rakyat Jogja. 2019-12-01. Diakses tanggal 21 Oktober 2022. 
  14. ^ R.A.E.Harbie, Putri (2020). "FRAGMEN-FRAGMEN 10 TAHUN BIENNALE JOGJA SERI EQUATOR DAN SEKITARNYA". The Equator. 8 (2): 32. 
  15. ^ Bertandang ke Galeri. Yogyakarta: BASABASI. 2020. hlm. 276. ISBN 978-623-6631-95-9. 
  16. ^ Kiai Menggugat Gus Dur Menjawab. Yogyakarta: IRCISOD. 2020. hlm. 234. ISBN 978-623-6699-04-1. 
  17. ^ Expat, Indonesia (2021-01-13). "A Night with Marskanskey String Quartet". Diakses tanggal 21 Oktober 2022.