Lompat ke isi

Monumen Michiels: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahman Priadi (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Michielsmonument op het Michielsplein Padang Sumatra. TMnr 60003310.jpg|thumb|right|Foto Monumen Michiels di Padang pada tahun 1870 yan...'
 
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(19 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Michielsmonument op het Michielsplein Padang Sumatra. TMnr 60003310.jpg|thumb|right|Foto Monumen Michiels di Padang pada tahun 1870 yang diperoleh dari koleksi [[Tropenmuseum]], [[Amsterdam]], [[Belanda]]]]
[[Berkas:KITLV - 151096 - Demmeni, J. - Michael Monument at Padang - circa 1910.tif|jmpl|350px|ka|Foto Monumen Michiels di Padang antara tahun 1900–1940 yang diperoleh dari koleksi [[Tropenmuseum]], [[Amsterdam]], [[Belanda]]]]
'''Monumen Michiels''' adalah [[monumen]] terbesar di pulau [[Sumatera]] yang pernah berdiri di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Monumen ini didirikan pada tahun 1855 di ''Michielsplein'' (Lapangan Michiel) atau kira-kira berlokasi di Taman Melati di dekat [[Museum Adityawarman]] sekarang.
'''Monumen Michiels''' adalah [[monumen]] terbesar dan tertinggi di pulau [[Sumatra]] yang pernah berdiri di [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Monumen ini didirikan pada tahun 1855 di ''Michielsplein'' (Lapangan Michiels) atau kira-kira berlokasi di Taman Melati di dekat [[Museum Adityawarman]] sekarang.

Sesuai dengan namanya, monumen ini dibangun oleh [[Hindia-Belanda|Pemerintah Hindia-Belanda]] sebagai penghormatan terhadap [[Gubernur Jenderal Hindia-Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Andreas Victor Michiels]], yang dianggap turut berjasa dan mempunyai prestasi yang gilang-gemilang bagi pemerintah di tanah jajahan termasuk di [[Dataran Tinggi Padang]] (kawasan [[Sumatera Barat]] sekarang). Selain di Padang, monumen serupa juga dibangun di [[Batavia]] dan [[Surabaya]] dengan nama yang sama. Namun tidak satu pun dari ketiganya masih berdiri hingga saat ini, yang mungkin dihancurkan oleh tentara [[Jepang]] selama [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|menjajah]] Indonesia.


== Struktur ==
== Struktur ==
Tidak diketahui pasti seberapa tinggi monumen ini. Namun demikian dari foto yang terdapat pada sampul buku karangan [[antropolog]] Belanda bernama Freek Colombijn berjudul ''Paco-paco (Kota) Padang'', terlihat perbandingan antara ketinggian monumen ini dengan tinggi dua orang Belanda yang berdiri di depannya, yaitu sekitar 8 kali. Jika ketinggian rata-rata orang Belanda pada waktu itu adalah 180 cm, maka ketinggian monumen ini adalah sekitar 14,4 meter atau lebih kurang setinggi gedung 5 lantai saat ini.
Tidak diketahui pasti seberapa tinggi monumen ini. Namun dari foto yang terdapat pada sampul buku karangan [[antropolog]] Belanda, Freek Colombijn berjudul ''Paco-paco (Kota) Padang'', terlihat perbandingan antara ketinggian monumen ini dengan tinggi dua [[orang Belanda]] yang berdiri di depannya, yaitu sekitar 8 kali. Jika ketinggian rata-rata orang Belanda pada waktu itu adalah 180 cm, maka ketinggian monumen ini adalah sekitar 14,4 meter atau lebih kurang setinggi bangunan lima lantai saat ini.


Menumen ini diketahui terbuat dari [[besi]] dengan lantai berlapis [[marmer]] dan dinding luarnya dipenuhi relief [[Eropa]]. Bagian teratas monumen ini meruncing yang terdiri dari beberapa tingkat, yang dipengaruhi oleh arsitektur Eropa kuno.
Menumen ini diketahui terbuat dari [[besi]] dengan lantai berlapis [[marmer]] dan dinding luarnya dipenuhi relief [[Eropa]]. Bagian teratas monumen ini meruncing yang terdiri dari beberapa tingkat, yang dipengaruhi oleh arsitektur Eropa kuno.

== Sejarah ==
[[Berkas:Michiels, AV.jpg||150px|jmpl|kiri|Andreas Victor Michiels]]
Monumen ini didirikan pada tahun 1855, yang selama berdirinya merupakan monumen terbesar dan tertinggi di pulau [[Sumatra]]. Sesuai dengan namanya, monumen ini dibangun oleh [[Hindia Belanda|Pemerintah Hindia Belanda]] sebagai penghormatan terhadap [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jenderal]] [[Andreas Victor Michiels]], yang dianggap turut berjasa dan mempunyai prestasi yang gilang-gemilang bagi pemerintah di tanah jajahan termasuk di [[Dataran Tinggi Padang]] (kawasan [[Sumatera Barat]] sekarang). Selain di Padang, monumen serupa juga dibangun di [[Batavia]] dan [[Surabaya]] dengan nama yang sama. Namun tidak satu pun dari ketiganya masih berdiri hingga saat ini, yang mungkin dihancurkan oleh tentara [[Jepang]] selama [[Sejarah Nusantara (1942-1945)|menjajah]] Indonesia.


== Referensi ==
== Referensi ==
* [[VIVAnews]]. [http://news.viva.co.id/news/read/223978-monumen-tertinggi-di-sumatera Monumen Tertinggi di Sumatra]. Diakses pada 27 Juli 2012.
* 1850. [[Wolter Robert van Hoevell|Van Hoëvell WR]]. ''Generaal Michiels''. Majalah untuk Hindia Belanda tahun ke-12. Halaman 374-376.
* [http://minanglamo.blogspot.com/2011/05/pernahkah-dunsanak-membayangkan-bahwa.html Monumen Michiels (1855)]. Diakses pada 27 Juli 2012.

== Bacaan lanjutan ==
{{Commons category|Michiels Monument, Padang}}
{{Commons category|Michiels Monument, Padang}}
* Freek Colombijn. [http://books.google.co.id/books?id=yZNKXwAACAAJ&dq=Paco+paco+kota+padang&source=bl&ots=znglobZqjU&sig=KMgTyi9oAvHE17d9QZN5PfOeRng&hl=id&sa=X&ei=T0MSUJN9jcmsB53lgLgJ&redir_esc=y Paco-paco (Kota) Padang: Sejarah Sebuah Kota di Indonesia pada Abad ke-20 dan Penggunaan Ruang Kota]. Yogyakarta: Ombak. 2006.
* Freek Colombijn. Paco-paco (Kota) Padang: Sejarah Sebuah Kota di Indonesia pada Abad ke-20 dan Penggunaan Ruang Kota. Yogyakarta: Ombak. 2006.
* 1850. [[Wolter Robert van Hoevell|Van Hoëvell WR]]. ''Generaal Michiels''. Majalah untuk Hindia-Belanda tahun ke-12. Halaman 374-376.
* [http://minanglamo.blogspot.com/2011/05/pernahkah-dunsanak-membayangkan-bahwa.html Monumen Michiels (1855)]. Diakses 27 Juli 2012.


[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Monumen di Indonesia]]
[[Kategori:Monumen di Indonesia]]
[[Kategori:Bangunan Belanda di Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sumatera Barat]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sumatera Barat]]

Revisi terkini sejak 29 September 2023 22.49

Foto Monumen Michiels di Padang antara tahun 1900–1940 yang diperoleh dari koleksi Tropenmuseum, Amsterdam, Belanda

Monumen Michiels adalah monumen terbesar dan tertinggi di pulau Sumatra yang pernah berdiri di Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Monumen ini didirikan pada tahun 1855 di Michielsplein (Lapangan Michiels) atau kira-kira berlokasi di Taman Melati di dekat Museum Adityawarman sekarang.

Tidak diketahui pasti seberapa tinggi monumen ini. Namun dari foto yang terdapat pada sampul buku karangan antropolog Belanda, Freek Colombijn berjudul Paco-paco (Kota) Padang, terlihat perbandingan antara ketinggian monumen ini dengan tinggi dua orang Belanda yang berdiri di depannya, yaitu sekitar 8 kali. Jika ketinggian rata-rata orang Belanda pada waktu itu adalah 180 cm, maka ketinggian monumen ini adalah sekitar 14,4 meter atau lebih kurang setinggi bangunan lima lantai saat ini.

Menumen ini diketahui terbuat dari besi dengan lantai berlapis marmer dan dinding luarnya dipenuhi relief Eropa. Bagian teratas monumen ini meruncing yang terdiri dari beberapa tingkat, yang dipengaruhi oleh arsitektur Eropa kuno.

Andreas Victor Michiels

Monumen ini didirikan pada tahun 1855, yang selama berdirinya merupakan monumen terbesar dan tertinggi di pulau Sumatra. Sesuai dengan namanya, monumen ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai penghormatan terhadap Gubernur Jenderal Andreas Victor Michiels, yang dianggap turut berjasa dan mempunyai prestasi yang gilang-gemilang bagi pemerintah di tanah jajahan termasuk di Dataran Tinggi Padang (kawasan Sumatera Barat sekarang). Selain di Padang, monumen serupa juga dibangun di Batavia dan Surabaya dengan nama yang sama. Namun tidak satu pun dari ketiganya masih berdiri hingga saat ini, yang mungkin dihancurkan oleh tentara Jepang selama menjajah Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Freek Colombijn. Paco-paco (Kota) Padang: Sejarah Sebuah Kota di Indonesia pada Abad ke-20 dan Penggunaan Ruang Kota. Yogyakarta: Ombak. 2006.