Lompat ke isi

Saras Dewi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
nama dari tokoh, karena seharusnya begitu :D
Zhilal Darma (bicara | kontrib)
→‎Dosen: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(48 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox person
| name = Saras Dewi
| image = Saras_Dewi.jpg
| name = Saras Dewi
| imagesize = 230px
| image = SrsDwi.jpg
| caption = Saras Dewi
| caption =
| birthdate = {{birth date and age|1983|9|16}}
| alt =
| birth_name = Luh Gede Saraswati Putri
| location = {{negara|Indonesia}} [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
| birth_date = {{Tanggal lahir dan umur|1983|9|16}}
| deathdate =
| birth_place = [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
| birthname = LG. Saraswati Putri
| deathplace =
| baptised =
| disappeared_date =
| occupation = [[penyanyi]]
| disappeared_place =
| yearsactive = [[2002]] -Sekarang
| spouse =
| disappeared_status =
| children =
| death_date =
| death_place =
| parents = Nyoman Dhamantra, Nyoman Dhamantra
| notable role =
| death_cause =
| body_discovered =
| filmfareawards=
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| burial_place =
| burial_coordinates =
| monuments =
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names = Saras Dewi
| siglum =
| citizenship =
| education = [[Filsafat]]
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
| occupation = {{hlist|[[Dosen]]|[[penyanyi]]|[[penyair]]|[[penulis]]}}
| years_active = 2002 - sekarang
| era =
| employer =
| organization =
| agent = <!-- Discouraged in most cases, specifically when promotional, and requiring a reliable source -->
| known_for =
| notable_works = <!-- produces label "Notable work"; may be overridden by |credits=, which produces label "Notable credit(s)"; or by |works=, which produces label "Works"; or by |label_name=, which produces label "Label(s)" -->
| style =
| net_worth = <!-- Net worth should be supported with a citation from a reliable source -->
| height = <!-- "X cm", "X m" or "X ft Y in" plus optional reference (conversions are automatic) -->
| television =
| title = <!-- Formal/awarded/job title. The parameter |office=may be used as an alternative when the label is better rendered as "Office" (e.g. public office or appointments) -->
| term =
| predecessor =
| successor =
| party =
| movement =
| opponents =
| boards =
| criminal_charges = <!-- Criminality parameters should be supported with citations from reliable sources -->
| criminal_penalty =
| criminal_status =
| spouse =
| partner =
| children =
| parents =
| mother = <!-- may be used (optionally with father parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| father = <!-- may be used (optionally with mother parameter) in place of parents parameter (displays "Parent(s)" as label) -->
| relatives = Menikah
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
{{#if:SrsDwi.jpg||
}}
}}
'''Saraswati Dewi''' ({{lahirmati||16|9|1983}}) adalah [[penyanyi]] [[Indonesia]]. Saras lahir dan besar di Bali. Ia beragama [[Hindu]].


[[Doktor|Dr.]] '''Luh Gede Saraswati Putri''', S.S., M.Hum.<ref>[https://ikj.ac.id/kronik-seni/pidato-seni-saras-dewi/ Pidato Seni Saras Dewi]</ref> atau umum dikenal '''Saras Dewi''' ({{lahirmati||16|9|1983}}) adalah [[penyanyi]] [[Indonesia]] sekaligus dosen [[filsafat]]
== Kehidupan pribadi ==
[[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya]] [[Universitas Indonesia]] (FIB UI). Saras lahir dan besar di [[Bali]]
Saras Dewi yang bernama lengkap LG. Saraswati Putri lahir 16 September 1983 di Denpasar, Bali. Kini ia bekerja sebagai ketua program studi Ilmu Filsafat Universitas Indonesia dan menjadi dosen luar biasa disana semenjak 2006, mengajarkan Filsafat Timur dan Eksistensialisme. Kolumnis di berbagai media, termasuk Media Indonesia, Jawa Post, Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Menulis tema-tema sosial, budaya dan politik. Selain itu kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post.


== Kehidupan dan karier ==
Telah menerbitkan 3 buku, yang pertama ada karya sastra kumpulan puisi dengan judul ˜Jiwa Putih" pada tahun 2004, buku yang kedua merupakan buku non fiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul "Cinta Bukan Coklat" telah terbit pada tahun 2010.
=== Awal kehidupan dan keluarga ===
Saras Dewi bernama lengkap L.G. Saraswati Putri lahir di [[Denpasar]], [[Bali]]. Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara dari pasangan yang berbeda keyakinan.<ref name="Saras Dewi: Philosophical songs">{{cite news|title=Saras Dewi: Philosophical songs|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/04/18/philosophical-songs.html|work=thejakartapost.com|date=18 April 2011}}</ref><ref>{{cite news|title=570405 –|url=http://infocaleg.org/caleg/570405-nyoman-dhamantra/|work=infocaleg.org|access-date=2014-10-06|archive-date=2014-10-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20141006165139/http://infocaleg.org/caleg/570405-nyoman-dhamantra/|dead-url=yes}}</ref> Setelah lulus SMA, Saras memilih Jurusan Filsafat di [[Universitas Indonesia]]. Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami [[filsafat]].<ref>{{Cite web |url=https://philosophy.fib.ui.ac.id/people/saras-dewi |title=Salinan arsip |access-date=2021-12-02 |archive-date=2021-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211202065759/https://philosophy.fib.ui.ac.id/people/saras-dewi |dead-url=yes }}</ref>


=== Penyanyi ===
Pada 2002 meluncurkan album menyanyi dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single.
Pada 2002, dia meluncurkan album dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI Award ([[Anugerah Musik Indonesia]]) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.{{fact}}

=== Dosen ===
Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami [[filsafat]]. Pada tahun 2001, dia mendapat beasiswa sampai jenjang S3, tetapi dengan ikatan kerja. Pertama kali diajak mengajar oleh [[Gadis Arivia]] dengan menjadi asistennya selama dua semester sebelum akhirnya mendapat kepercayaan untuk memegang kelas sendiri.<ref>{{cite news|title=Saras Dewi: Menemukan Diri Dalam Filsafat|url=http://www.dailysylvia.com/2013/09/25/saras-dewi-menemukan-diri-dalam-filsafat/|work=dailysylvia.com|date=23 September 2013}}</ref>

Mengawali karier sebagai dosen dengan menjadi dosen luar biasa di sana sejak 2006, pada tahun 2009 dia menjadi dosen Pegawai Negeri Sipil untuk Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat pada tahun 2010-2016. Dia mengajar mata kuliah Eksistensialisme, Filsafat Timur, Etika Lingkungan, Filsafat dan HAM, Fenomenologi, dan Filsafat Sastra. Pada bulan Juli 2013, dia berhasil menyelesaikan program [[doktor]]al di usia 29 tahun.<ref>{{Cite web|title=Perempuan Inspiratif: Aktivis dan Dosen Filsafat Saras Dewi|url=https://kumparan.com/kumparanstyle/perempuan-inspiratif-aktivis-dan-dosen-filsafat-saras-dewi-1542182148835817457|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-10-09}}</ref>

=== Penulis dan aktivis ===
Saras telah menerbitkan 4 buku. Buku pertama adalah karya sastra kumpulan puisi dengan judul ''Jiwa Putih'' pada tahun 2004. Buku kedua merupakan buku nonfiksi tentang ''Hak Asasi Manusia'' yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press yang bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul ''Cinta Bukan Coklat'' terbit pada tahun 2010 dan yang baru terbit pada tahun 2015 berjudul ''Ekofenomenologi''.<ref>{{Cite web |url=https://lokadata.id/artikel/saras-dewi-dan-kisah-selain-bali |title=Salinan arsip |access-date=2021-12-02 |archive-date=2021-12-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211202071006/https://lokadata.id/artikel/saras-dewi-dan-kisah-selain-bali |dead-url=yes }}</ref>

Tulisannya sebagai kolumnis dimuat di berbagai media, termasuk [[Media Indonesia]], [[Jawa Pos]], Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Dia banyak menulis terkait tema-tema sosial, budaya, dan politik. Selain itu, Saras kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post. Esai terbarunya diterbitkan oleh Jawa Pos yang berjudul Melampaui Kebencian; Kosmos dan Pendidikan Karakter; Pilpres dan Politik Ekologi; Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik; Realitas Semu Demokrasi di Indonesia; Kekerasan Seksual dan Budaya Diskriminasi; dan Tak Ada yang Privat dalam Kekerasan Seksual yang ditampilkan dalam segmen halaman muka Sudut Pandang.{{https://www.jawapos.com/tag/saras-dewi/}}

Saras juga terlibat dalam gerakan konser amal dan koin sastra untuk penyelamatan [[Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin]] karena adanya pemotongan anggaran operasional dari Pemrpov DKI di era [[Fauzi Bowo]] yang mengangkat keprihatinan seniman Jakarta dan pecinta sastra. Sebagai pengguna aktif media sosial twitter, dia membantu menyuarakan kesadaran akan peran seni sastra dan masalah yang dihadapi lewat akun pribadinya.<ref name="Saras Dewi: Philosophical songs"/><ref>{{Cite news|title=Konser Amal untuk PDS HB Jassin|url=http://nasional.kompas.com/read/2011/04/13/0441476/Konser.Amal.untuk.PDS.HB.Jassin|work=[[Kompas.com]]|date=13 April 2011}}</ref> Pada tahun 2014, dia bersama [[Wahana Lingkungan Hidup Indonesia|Walhi]] dan beberapa artis lokal Bali sama-sama memperjuangkan penolakan reklamasi kawasan hijau Benoa. Dia melihat ada ketidakseimbangan, hancurnya Bali, hilangnya spesies, kehidupan yang tidak seimbang, sampah, limbah, kemacetan, dan kelebihan populasi yang luar biasa.{{fact}}

Dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan penyair, sastrawan dan budayawan [[Sitok Srengenge]], dia juga vokal mengusut dan mendampingi korban yang juga mahasiswi [[Universitas Indonesia]] karena sejak awal korban telah datang kepadanya dan bercerita tentang kasus ini.<ref>{{cite news|title=Perkosa Mahasiswi UI, Sitok Merasa Bersalah tapi Tak Mau Tanggung Jawab|url=http://beritajatim.com/hukum_kriminal/191223/perkosa_mahasiswi_ui,_sitok_merasa_bersalah_tapi_tak_mau_tanggung_jawab.html#.U_Six2Mucn4|work=beritajatim.com|date=30 November 2013|access-date=2014-08-20|archive-date=2014-08-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20140821203457/http://beritajatim.com/hukum_kriminal/191223/perkosa_mahasiswi_ui,_sitok_merasa_bersalah_tapi_tak_mau_tanggung_jawab.html#.U_Six2Mucn4|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite news|title=Korban Sitok Srengenge Diduga Lebih Dari Tiga|url=http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/korban-sitok-srengenge-diduga-lebih-dari-tiga-eba4eb.html|work=kapanlagi.com|date=18 Desember 2013}}</ref>

Selama 3 bulan, Mei-Juli 2015 mengikuti ''fellowship'' dan riset ke [[Universitas Leiden|Leiden University]].{{fact}}

Saras Dewi dipilih oleh [[Dewan Kesenian Jakarta]] sebagai penyaji pidato kebudayaan yang berjudul Sembahyang Bhuvana bertempat di [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) pada tanggal 10 November 2018. Dia memaparkan pidato yang berfokus pada masalah pengetahuan dan lingkungan hidup yang sedang mengalami krisis.<ref>https://dkj.or.id/komite/pidato-kebudayaan-dewan-kesenian-jakarta-dkj-2018-sembahyang-bhuvana-oleh-saras-dewi/</ref><ref>https://www.gatra.com/detail/news/364139-Pidato-Kebudayaan-DKJ-2018-Alam-Jadi-Solusi-Masalah-Budaya{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>https://www.jawapos.com/photo/pidato-kebudayaan-dewan-kesenian-jakarta/</ref>


== Diskografi ==
== Diskografi ==
=== Album ===
* [[Chrysan]], single "Lembayung Bali" (2002), [[Musica Studio's]]

* [[Chrysan]], Single "Lembayung Bali" (2002), [[Musica Studio's]]

=== Single ===

* Selalu dijalanNya (feat [[Dewa Budjana]])
* Cinta Memang Gila (feat [[Netral (grup musik)|Netral]])

== Referensi ==

{{reflist}}

== Pranala luar ==
* [http://philosophy.ui.ac.id/?page_id=683 Daftar Dosen Tetap Departemen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140820030058/http://philosophy.ui.ac.id/?page_id=683 |date=2014-08-20 }}
* [http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=qxWnezf_CoI#! Kuliah Umum Erotika Kamasutra oleh Saras Dewi di Salihara]


{{indo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Dewi, Saras}}
{{DEFAULTSORT:Dewi, Saras}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
== Pranala Luar ==
[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=qxWnezf_CoI#! Kuliah Umum Erotika Kamasutra oleh Saras Dewi di Salihara]
[[Kategori:Kelahiran 1983]]
[[Kategori:Kelahiran 1983]]
[[Kategori:Filsuf Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:Feminis Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Hindu Indonesia]]
[[Kategori:Pemusik Bali]]
[[Kategori:Sastrawan Bali]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Denpasar]]
[[Kategori:Tokoh dari Denpasar]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]

Revisi terkini sejak 9 Oktober 2023 14.06

Saras Dewi
LahirLuh Gede Saraswati Putri
16 September 1983 (umur 40)
Denpasar, Bali, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainSaras Dewi
PendidikanFilsafat
AlmamaterUniversitas Indonesia
Pekerjaan
Tahun aktif2002 - sekarang
KerabatMenikah


Dr. Luh Gede Saraswati Putri, S.S., M.Hum.[1] atau umum dikenal Saras Dewi (lahir 16 September 1983) adalah penyanyi Indonesia sekaligus dosen filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Saras lahir dan besar di Bali

Kehidupan dan karier

[sunting | sunting sumber]

Awal kehidupan dan keluarga

[sunting | sunting sumber]

Saras Dewi bernama lengkap L.G. Saraswati Putri lahir di Denpasar, Bali. Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara dari pasangan yang berbeda keyakinan.[2][3] Setelah lulus SMA, Saras memilih Jurusan Filsafat di Universitas Indonesia. Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami filsafat.[4]

Pada 2002, dia meluncurkan album dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI Award (Anugerah Musik Indonesia) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.[butuh rujukan]

Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami filsafat. Pada tahun 2001, dia mendapat beasiswa sampai jenjang S3, tetapi dengan ikatan kerja. Pertama kali diajak mengajar oleh Gadis Arivia dengan menjadi asistennya selama dua semester sebelum akhirnya mendapat kepercayaan untuk memegang kelas sendiri.[5]

Mengawali karier sebagai dosen dengan menjadi dosen luar biasa di sana sejak 2006, pada tahun 2009 dia menjadi dosen Pegawai Negeri Sipil untuk Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat pada tahun 2010-2016. Dia mengajar mata kuliah Eksistensialisme, Filsafat Timur, Etika Lingkungan, Filsafat dan HAM, Fenomenologi, dan Filsafat Sastra. Pada bulan Juli 2013, dia berhasil menyelesaikan program doktoral di usia 29 tahun.[6]

Penulis dan aktivis

[sunting | sunting sumber]

Saras telah menerbitkan 4 buku. Buku pertama adalah karya sastra kumpulan puisi dengan judul Jiwa Putih pada tahun 2004. Buku kedua merupakan buku nonfiksi tentang Hak Asasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press yang bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul Cinta Bukan Coklat terbit pada tahun 2010 dan yang baru terbit pada tahun 2015 berjudul Ekofenomenologi.[7]

Tulisannya sebagai kolumnis dimuat di berbagai media, termasuk Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Dia banyak menulis terkait tema-tema sosial, budaya, dan politik. Selain itu, Saras kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post. Esai terbarunya diterbitkan oleh Jawa Pos yang berjudul Melampaui Kebencian; Kosmos dan Pendidikan Karakter; Pilpres dan Politik Ekologi; Hak Asasi Manusia dan Ambivalensi Politik; Realitas Semu Demokrasi di Indonesia; Kekerasan Seksual dan Budaya Diskriminasi; dan Tak Ada yang Privat dalam Kekerasan Seksual yang ditampilkan dalam segmen halaman muka Sudut Pandang.Templat:Https://www.jawapos.com/tag/saras-dewi/

Saras juga terlibat dalam gerakan konser amal dan koin sastra untuk penyelamatan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin karena adanya pemotongan anggaran operasional dari Pemrpov DKI di era Fauzi Bowo yang mengangkat keprihatinan seniman Jakarta dan pecinta sastra. Sebagai pengguna aktif media sosial twitter, dia membantu menyuarakan kesadaran akan peran seni sastra dan masalah yang dihadapi lewat akun pribadinya.[2][8] Pada tahun 2014, dia bersama Walhi dan beberapa artis lokal Bali sama-sama memperjuangkan penolakan reklamasi kawasan hijau Benoa. Dia melihat ada ketidakseimbangan, hancurnya Bali, hilangnya spesies, kehidupan yang tidak seimbang, sampah, limbah, kemacetan, dan kelebihan populasi yang luar biasa.[butuh rujukan]

Dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan penyair, sastrawan dan budayawan Sitok Srengenge, dia juga vokal mengusut dan mendampingi korban yang juga mahasiswi Universitas Indonesia karena sejak awal korban telah datang kepadanya dan bercerita tentang kasus ini.[9][10]

Selama 3 bulan, Mei-Juli 2015 mengikuti fellowship dan riset ke Leiden University.[butuh rujukan]

Saras Dewi dipilih oleh Dewan Kesenian Jakarta sebagai penyaji pidato kebudayaan yang berjudul Sembahyang Bhuvana bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tanggal 10 November 2018. Dia memaparkan pidato yang berfokus pada masalah pengetahuan dan lingkungan hidup yang sedang mengalami krisis.[11][12][13]

Diskografi

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pidato Seni Saras Dewi
  2. ^ a b "Saras Dewi: Philosophical songs". thejakartapost.com. 18 April 2011. 
  3. ^ "570405 –". infocaleg.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2014-10-06. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-02. Diakses tanggal 2021-12-02. 
  5. ^ "Saras Dewi: Menemukan Diri Dalam Filsafat". dailysylvia.com. 23 September 2013. 
  6. ^ "Perempuan Inspiratif: Aktivis dan Dosen Filsafat Saras Dewi". kumparan. Diakses tanggal 2023-10-09. 
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-02. Diakses tanggal 2021-12-02. 
  8. ^ "Konser Amal untuk PDS HB Jassin". Kompas.com. 13 April 2011. 
  9. ^ "Perkosa Mahasiswi UI, Sitok Merasa Bersalah tapi Tak Mau Tanggung Jawab". beritajatim.com. 30 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-21. Diakses tanggal 2014-08-20. 
  10. ^ "Korban Sitok Srengenge Diduga Lebih Dari Tiga". kapanlagi.com. 18 Desember 2013. 
  11. ^ https://dkj.or.id/komite/pidato-kebudayaan-dewan-kesenian-jakarta-dkj-2018-sembahyang-bhuvana-oleh-saras-dewi/
  12. ^ https://www.gatra.com/detail/news/364139-Pidato-Kebudayaan-DKJ-2018-Alam-Jadi-Solusi-Masalah-Budaya[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ https://www.jawapos.com/photo/pidato-kebudayaan-dewan-kesenian-jakarta/

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]