Abraham: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(112 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{for|tokoh ini dalam sudut pandang [[Islam]]|Ibrahim}} |
|||
{{redirect|Abram|kegunaan lain dari Abraham|Abraham (disambiguasi)}} |
|||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
|honorific_prefix |
| honorific_prefix = |
||
|name |
| name = {{large|Abraham}}<br />{{lang|he-n|{{nobold|אַבְרָהָם}}}} • {{lang|he|{{nobold|Αβραάμ|}}}}<br/>{{lang|ar|إِبْرَاهِيْمُ}} |
||
|honorific_suffix |
| honorific_suffix = |
||
|native_name |
| native_name = |
||
|native_name_lang |
| native_name_lang = |
||
| |
| image = Molnár Ábrahám kiköltözése 1850.jpg |
||
| image_size = |
|||
|image = Molnár Ábrahám kiköltözése 1850.jpg |
|||
| |
| alt = |
||
| |
| caption = ''Perjalanan Abraham dari [[Ur]] ke [[Kanaan]]''. Oleh József Molnár, 1850 |
||
| |
| title = ''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham) |
||
| birth_name = |
|||
|title = ''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham) |
|||
| |
| birth_date = 2000 SM |
||
| birth_place = [[Ur Kasdim]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:28}}</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 11:31}}</ref> |
|||
|birth_date = 2000 SM |
|||
| disappeared_date = |
|||
|birth_place = [[Ur Kasdim]] |
|||
| disappeared_place = |
|||
|disappeared_date = |
|||
| disappeared_status = |
|||
|disappeared_place = |
|||
| death_date = 1825 SM (umur 175 tahun)<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:7-8}}</ref> |
|||
|disappeared_status = |
|||
| death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]] |
|||
|death_date = 1825 SM (umur 175 tahun)<ref>{{Ayat|Kejadian|25|7}}</ref> |
|||
| death_cause = |
|||
|death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]] |
|||
| resting_place = [[Gua Makhpela]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:7-10}}</ref>, [[Hebron]] |
|||
|death_cause = |
|||
| resting_place_coordinates = {{coord|31.524744|35.110726|type:landmark|display=inline|format=dms}} |
|||
|resting_place = [[Gua Makhpela]], [[Hebron]] |
|||
| years_active = |
|||
|resting_place_coordinates = {{coord|31.524744|35.110726|type:landmark|display=inline|format=dms}} |
|||
| |
| known_for = |
||
| |
| notable_works = |
||
| |
| style = |
||
| |
| influences = |
||
| |
| influenced = |
||
| |
| predecessor = |
||
| |
| successor = |
||
| |
| opponents = |
||
| |
| spouse = * [[Sara]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:29}}</ref> |
||
* [[Hagar]]<ref name="Alkitab|Kejadian 16:3">{{Alkitab|Kejadian 16:3}}</ref> |
|||
* [[Hagar]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:3}}</ref> |
|||
* [[Ketura]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:1}}</ref> |
* [[Ketura]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:1}}</ref> |
||
|children |
| children = Dari Hagar:<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:1-16}}</ref> |
||
* [[Ismael]]<ref>{{Alkitab|Kejadian |
* [[Ismael]] |
||
Dari Sara:<ref>{{Alkitab|Kejadian 21:1-7}}</ref> |
|||
* [[Ishak]] |
|||
Dari Sara: |
|||
Dari Ketura:<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:1-6}}</ref> |
|||
* [[Zimran]] |
|||
Dari Ketura:<ref>{{Ayat|Kejadian|25|2}}</ref> |
|||
* [[Yoksan]] |
|||
* Zimran |
|||
* [[Medan]] |
|||
* Yoksan |
|||
* [[Median]] |
|||
* Medan |
|||
* [[Isybak]] |
|||
* Median |
|||
* [[Suah]] |
|||
* Ishak |
|||
| parents = [[Terah]]<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:26}}</ref> |
|||
* Syuah |
|||
| |
| relatives = * [[Nahor bin Terah|Nahor]] (saudara)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref> |
||
* [[Haran]] (saudara)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref> |
|||
|relatives = * [[Nahor]] (saudara) |
|||
* [[Lot]] (keponakan)<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:27}}</ref> |
|||
* [[Haran]] (saudara) |
|||
| module = |
|||
* [[Lot]] (keponakan) |
|||
| |
| module2 = |
||
| |
| footnotes = |
||
| |
| box_width = |
||
|box_width = |
|||
}} |
}} |
||
'''Abraham''' |
'''Abraham''' ([[Ibrani]]: אַבְרָהָם; [[Ibrani modern]]: Avraham; [[Ibrani Tiberias]]: ʾAḇrāhām; [[Yunani]]: Αβραάμ; [[Ashkenazi]]: ''Avruhom''; [[bahasa Ge'ez|Ge'ez]]: አብርሃም; [[bahasa Arab|Arab]]: إبراهيم; [[Ibrahim]]), lahir dengan nama '''Abram''', adalah salah satu figur terpenting dalam [[agama Yahudi|Yahudi]], [[Kristen]] dan [[Islam]], dimana janji Tuhan dan berkat-Nya diberikan kepada Abraham dan keturunannya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12:1-3}}</ref> <ref>{{Alkitab|Kejadian 15:1-21}}</ref> |
||
Abraham adalah nenek moyang dari [[bangsa Israel]]. Abraham memperanakkan [[Ishak]] dan [[Ismael]], Ishak memperanakkan [[Yakub]] (yang disebut juga Israel). Yakub memperanakkan 12 [[Suku Israel]] yang kemudian menurunkan nabi-nabi ([[Musa]] dari [[suku Lewi]]) dan raja-raja ([[Daud (tokoh Alkitab)|Daud]], [[Salomo]] dari [[suku Yehuda]]), sampai kepada [[Mesias]] yang menyelamatkan. |
|||
Abraham dianggap sebagai bapak rohani dari banyak orang. Dalam Yahudi, Abraham disebut sebagai "bapak kami Abraham" (אברהם אבינו; ''Avraham Avinu'') sebagai penanda bahwa sosoknya berperan sebagai leluhur biologis [[bangsa Yahudi]] dan ayah dari [[agama Yahudi]]. Islam memandang Abraham (Ibrahim) sebagai teladan dan ajaran yang dibawa Muhammad dianggap sebagai kelanjutan ajaran Abraham. Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak begitu besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen memiliki konsep juru selamat yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain. |
|||
Abraham sendiri adalah orang Ibrani (keturunan [[Eber]]). Eber adalah [[cicit]] dari [[Sem]], anak [[Nuh (tokoh Alkitab)|Nuh]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11:10-26}}</ref> |
|||
Semua informasi tertulis ini hanya bisa didapat dari [[Tanakh]], [[Alkitab]], dan [[Al-Qur'an]] tidak ada sumber lain. |
|||
Menurut [[Alkitab]], Abraham dipanggil Allah dari [[Mesopotamia]] ke negeri [[Kanaan]], sekitar tahun [[2000 SM]].<ref>[http://www.pbs.org/walkingthebible/timeline.html Garis waktu]</ref> Di sana ia mengadakan [[perjanjian]]: Abraham diminta mengakui bahwa [[Yahweh]] adalah Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam [[Kitab Kejadian]] ([[Kejadian 11|pasal 11]][[Kejadian 25|–25]]) dapat mencerminkan berbagai tradisi. |
|||
[[Alkitab]] mengatakan, Abraham dipanggil Tuhan dari [[Mesopotamia]] ke negeri [[Kanaan]], sekitar tahun 2000 SM<ref>[https://biblehub.com/timeline/ Bible Timeline]</ref> <ref>[[Kronologi Alkitab]]</ref>. Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham , bahwa Ia akan diberkati dan keturunannya akan tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam [[Kitab Kejadian]] ([[Kejadian 11|pasal 11]]–[[Kejadian 25|25]]). |
|||
== Ayat == |
|||
{{quote|"Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak. Engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa dan dari padamu akan berasal raja-raja.'"|{{Alkitab|Kejadian 17: 5-6}}}} |
|||
== Nama == |
== Nama == |
||
Nama aslinya adalah '''Abram''' ({{hebrew name|אַבְרָם|Avram|ʾAḇrām|"bapa (''ab'') yang terpuji" atau "bapa[-ku] dipuji/dimuliakan"}} |
Nama aslinya adalah '''Abram''' ({{hebrew name|אַבְרָם|Avram|ʾAḇrām|"bapa (''ab'') yang terpuji" atau "bapa[-ku] dipuji/dimuliakan"}}. Setelah dipanggil Tuhan, namanya bukan lagi "Abram" melainkan "Abraham".<ref>{{Alkitab|Kejadian 17:5}}.</ref> |
||
== Kisah == |
== Kisah == |
||
Dalam Tanakh dan Alkitab, kisah Abraham tertulis dalam [[Kitab Kejadian]] pasal 11-25. |
|||
Dalam Tanakh dan Alkitab, kisah Abraham termaktub dalam [[Kitab Kejadian]] pasal 11-25. Dalam Al-Qur'an, kisah Abraham (Ibrahim) tidak terkumpul dalam satu bagian, tapi terpencar dalam beberapa surah. Tanakh dan Alkitab lebih menekankan pada rincian kronologis cerita. Perjanjian Allah dengan Ibrahim terkait bangsa-bangsa dan tanah terjanji juga menjadi titik pusat perhatian umat Yahudi. Di sisi lain, Al-Qur'an lebih menekankan pada peran Abraham sebagai utusan Allah yang menyerukan keesaan Tuhan pada manusia. |
|||
=== Silsilah === |
=== Silsilah === |
||
Silsilah Abraham dalam Alkitab dimulai dari Sem (putra Nuh) sampai Abraham adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 10-26}}</ref> |
|||
* Sem memiliki putra bernama Arpakhsad saat berusia 100 tahun atau dua tahun setelah peristiwa banjir besar |
* Sem memiliki putra bernama Arpakhsad saat berusia 100 tahun atau dua tahun setelah peristiwa banjir besar |
||
* Arpakhsad memiliki putra bernama Selah saat berusia 35 tahun |
* Arpakhsad memiliki putra bernama Selah saat berusia 35 tahun |
||
Baris 83: | Baris 82: | ||
* Nahor memiliki putra bernama Terah saat berusia 29 tahun |
* Nahor memiliki putra bernama Terah saat berusia 29 tahun |
||
* Terah memiliki putra Abram, Nahor, dan Haran pada usia 70 tahun |
* Terah memiliki putra Abram, Nahor, dan Haran pada usia 70 tahun |
||
Al-Qur'an tidak menjelaskan silsilah Ibrahim selain bahwa ayahnya bernama Azar ({{lang-ar|آزَر|Āzar}}).<ref>Al-An'am (06): 74</ref> Terdapat beberapa pendapat terkait perbedaan nama ayah Ibrahim dalam Al-Qur'an dan Alkitab. Menurut jumhur ahli nasab, di antaranya Ibnu 'Abbas, nama ayah Ibrahim adalah Tarikh (Terah). Ada pendapat yang menyatakan bahwa Azar adalah nama patung yang disembah ayahnya Ibrahim. Pendapat lain menyatakan bahwa dua nama itu sama-sama dikenal. Salah satu berupa nama asli, sedangkan yang lain adalah nama panggilan.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=192-193}} Pendapat lain menyatakan bahwa nama Azar diturunkan dari [[bahasa Suryani]] Atsar,<ref>Geiger 1898 [https://books.google.com/books?id=4d81AQAAMAAJ&pg=PA101 ''Judaism and Islam: A Prize Essay''], hlm. 100</ref> yang disebut Terah (Tarikh) dalam Alkitab. |
|||
=== Kisah awal === |
=== Kisah awal === |
||
Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak [[Terah]], berasal dari [[Ur-Kasdim]]. Abram lahir ketika Terah berusia 130 tahun (mengingat Abram berusia 75 tahun ketika Terah wafat pada usia 205 tahun). |
Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak [[Terah]], berasal dari [[Ur-Kasdim]]. Abram lahir ketika Terah berusia 130 tahun (mengingat Abram berusia 75 tahun ketika Terah wafat pada usia 205 tahun). |
||
Alkitab tidak menceritakan kehidupan Abram sebelum berpindah ke Kanaan. Di Al-Qur'an disebutkan bahwa Abram (Ibrahim) menyeru penduduk di sana untuk mengesakan Allah dan meninggalkan sesembahan yang lain, tetapi banyak penduduk yang tetap bertahan pada kepercayaan mereka dengan alasan bahwa itu sudah merupakan tradisi mereka turun-temurun. Saat diadakan perayaan tahunan yang mengharuskan para penduduk keluar kota, Abram tetap tinggal dengan alasan sakit. Saat kota lengang, Abram menuju kuil dan menghancurkan semua berhala di sana, kecuali yang paling besar. Saat penduduk menanyai Abram mengenai kejadian di kuil setelah mereka pulang ke kota, Abram meminta mereka untuk bertanya pada berhala induk yang masih utuh. Para penduduk menjawab bahwa berhala-berhala tersebut tidak bisa bicara, dan Abram menjawab balik dengan mempertanyakan alasan penduduk masih menyembah berhala-berhala tersebut, padahal mereka tidak dapat memberi manfaat maupun mudarat sama sekali. Para penduduk marah dan akhirnya memutuskan membakar Abram hidup-hidup, tapi Allah membuat api itu menjadi dingin dan keselamatan sehingga Abram dapat keluar dari api dengan selamat.<ref>Al-Anbiya' (21): 51-70</ref><ref>Ash-Shaffat (37): 83-98</ref> |
|||
=== Keluar dari Ur === |
=== Keluar dari Ur === |
||
Baris 99: | Baris 94: | ||
Tanah Kanaan kemudian mengalami kelaparan hebat, sehingga Abram dan rombongannya pindah ke Mesir. Di sana Abram berpesan kepada Sarai untuk mengakui dirinya sebagai saudara, karena dikhawatirkan orang-orang akan membunuh Abram jika mengetahui bahwa dia adalah suaminya. Saat mereka memasuki Mesir dan para punggawa Firaun melihat kecantikan Sarai, mereka menceritakannya kepada Firaun sehingga Sarai dibawa ke istana dan berencana untuk dijadikan istri Firaun, sedangkan Abram sendiri menerima budak-budak dan hewan ternak dari Firaun karenanya. Namun Firaun kemudian terkena tulah beserta seisi istananya karena Sarai dan kemudian Firaun menyalahkan Abram karena tidak mengatakan yang sejujurnya bahwa Sarai adalah istrinya. Setelahnya, Sarai dikembalikan ke Abram dan mereka kembali ke Kanaan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12:10-20}}</ref> |
Tanah Kanaan kemudian mengalami kelaparan hebat, sehingga Abram dan rombongannya pindah ke Mesir. Di sana Abram berpesan kepada Sarai untuk mengakui dirinya sebagai saudara, karena dikhawatirkan orang-orang akan membunuh Abram jika mengetahui bahwa dia adalah suaminya. Saat mereka memasuki Mesir dan para punggawa Firaun melihat kecantikan Sarai, mereka menceritakannya kepada Firaun sehingga Sarai dibawa ke istana dan berencana untuk dijadikan istri Firaun, sedangkan Abram sendiri menerima budak-budak dan hewan ternak dari Firaun karenanya. Namun Firaun kemudian terkena tulah beserta seisi istananya karena Sarai dan kemudian Firaun menyalahkan Abram karena tidak mengatakan yang sejujurnya bahwa Sarai adalah istrinya. Setelahnya, Sarai dikembalikan ke Abram dan mereka kembali ke Kanaan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12:10-20}}</ref> |
||
Meski tidak tercantum dalam Al-Qur'an, bagian saat Abram dan Sarai di Mesir dikisahkan oleh beberapa riwayat [[hadits]]. Disebutkan bahwa saat raja hendak menyentuh Sarai, tangannya menjadi lumpuh, sehingga dia meminta agar Sarai mendoakannya agar pulih. Setelah kembali pulih, raja tersebut masih berusaha mengulangi niatnya dan dia terkena kelumpuhan yang lebih parah. Raja kembali meminta Sarai mendoakannya lagi dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia dikembalikan ke Abram sembari diberi seorang budak perempuan, yakni Hajar (Hagar).<ref>HR. Ahmad (2/403-404)</ref><ref>HR. Bukhari (2217)</ref> |
|||
=== Berpisah dengan Lot === |
=== Berpisah dengan Lot === |
||
Baris 106: | Baris 100: | ||
Setelah beberapa tahun, negara-negara di kawasan lembah Yordania dan sekitarnya memberontak terhadap pemerintahan [[Elam]]. Penguasa Elam saat itu, Raja Kedorlaomer, kemudian mengerahkan pasukan untuk menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang. Lot dan keluarganya termasuk mereka yang dijadikan tawanan. Kejadian ini dikenal dengan [[Pertempuran Siddim]]. Abram yang mengetahui nasib keponakannya tersebut lantas mengumpulkan 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, meraih kemenangan di daerah sebelah utara Damaskus yang bernama Hoba, dan kemudian berhasil membebaskan Lot.<ref>{{Alkitab|Kejadian 14: 1-16}}</ref> Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an. |
Setelah beberapa tahun, negara-negara di kawasan lembah Yordania dan sekitarnya memberontak terhadap pemerintahan [[Elam]]. Penguasa Elam saat itu, Raja Kedorlaomer, kemudian mengerahkan pasukan untuk menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang. Lot dan keluarganya termasuk mereka yang dijadikan tawanan. Kejadian ini dikenal dengan [[Pertempuran Siddim]]. Abram yang mengetahui nasib keponakannya tersebut lantas mengumpulkan 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, meraih kemenangan di daerah sebelah utara Damaskus yang bernama Hoba, dan kemudian berhasil membebaskan Lot.<ref>{{Alkitab|Kejadian 14: 1-16}}</ref> Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an. |
||
=== Berdoa untuk Sodom === |
|||
Dalam cerita mengenai Lot dan pemusnahan [[Sodom]] dan [[Gomora]], Abram muncul ketika ia memohon pada TUHAN untuk mengasihani Sodom.<ref name="Snoek">{{id}} I. Snoek. 2004, Sejarah Suci, Jakarta: Gunung Mulia. Hlm. 43.</ref> Di saat itu, TUHAN mengatakan kepada Abram bahwa Ia akan turun dan melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh-kesah orang yang telah sampai kepada-Nya atau tidak.<ref name="Snoek"/> |
|||
=== Hagar dan Ismael === |
=== Hagar dan Ismael === |
||
Sumber Alkitab menyebutkan bahwa lantaran yakin tidak dapat mengandung, Sarai kemudian memberikan Hagar sebagai selir atau istri Abram. Namun Hagar menjadi merasa lebih hebat dari Sarai setelah mengandung sehingga Sarai menindas Hagar. Hagar kemudian melarikan diri, tetapi malaikat mendatanginya, menyuruh untuk kembali dan menjelaskan bahwa Tuhan akan memperbanyak keturunannya sampai tak bisa dihitung, juga menyuruhnya untuk menamai anaknya Ismael sebab Tuhan mendengar penindasan atas Hagar. Ismael lahir pada saat Abram berusia 86 tahun. Beberapa ulama, seperti Ibnu Katsir, juga mengutip Alkitab dalam karyanya terkait kisah ini.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 1-16}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=219-220}} |
|||
Karena Sarai tidak dapat mengandung, janji Tuhan bahwa keturunan Abraham akan mewarisi tanah perjanjian tampak seperti mustahil. Sarai, sesuai dengan kebiasaan saat itu, memberi hamba perempuannya yang bernama [[Hagar]] kepada Abram. Ketika Hagar mengandung anak Abram, ia menjadi sombong dan merendahkan Sarai. Sarai mengusirnya ke padang gurun. Hagar dijanjikan bahwa keturunannya akan menjadi sangat banyak, "sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya." Maka Hagar kembali dan melahirkan anaknya [[Ismael]] yang merupakan putra Abram yang pertama. Hagar dan Ismael kemudian diusir dari Abram oleh Sarai selamanya ([[Kejadian 21]]). |
|||
Terdapat perbedaan pendapat mengenai status Hagar terhadap Abram. Sebagian berpendapat bahwa dia adalah selir, pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah istrinya. Pendapat lain menyebutkan bahwa awalnya Hagar adalah selir, kemudian Abraham menikahinya setelah Sarah wafat dan dia diberi nama baru, Ketura.<ref name="The Return of Hagar">[http://www.chabad.org/parshah/article_cdo/aid/2636/jewish/The-Return-of-Hagar.htm "The Return of Hagar"] ("Kembalinya Hagar"), komentar Parshat Chayei Sarah, Chabad Lubavitch.</ref><ref name="Who Was Ketura? Siapa Ketura">[http://www.biu.ac.il/JH/Parasha/eng/chaye/sha.html "Who Was Ketura?" ("Siapa Ketura")], Parashat Hashavua Study Center, Bar-Ilan University, 2003.</ref><ref name="Parshat Chayei Sarah">[http://www.ou.org/torah/ti/5763/chayeisara63.htm "Parshat Chayei Sarah"], ''Torah Insights,'' Orthodox Union, 2002.</ref><ref name="Bereshit Rabbah 61:4">Bereshit Rabbah 61:4.</ref> |
|||
Dalam agama Kristen dan Yahudi disebutkan bahwa yang disebut keturunan Abraham adalah berasal dari Ishak ''(Kejadian 21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.)'' Meskipun Ismael lahir sebelum Ishak tetapi adalah anak yang dilahirkan dari budak perempuan, yaitu Hagar, wanita Mesir yang menjadi budak bagi keluarga Abraham—pelayan bagi Sara. Menurut adat istiadat pada waktu itu, yang terhitung sebagai anak adalah dari istri yang sah, dalam hal ini maka Ishak-lah yang paling berhak disebut sebagai ahli waris. |
|||
Terkait asal-usulnya, beberapa sumber Islam dan Yahudi menyebutkan bahwa Hagar adalah seorang putri. [[Midras]] [[Bereshith Rabba]] dan sebagian literatur Muslim menyebutkan bahwa Hagar adalah anak perempuan dari Firaun yang berusaha mengambil Sara sebagai istri atau selirnya saat di Mesir.<ref>{{cite web |url=http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=53&letter=H |title=Jewish Encyclopedia, ''Hagar'' |publisher=Jewishencyclopedia.com |accessdate=2014-05-12}}</ref><ref name = Aishah>{{cite journal |author='Aishah 'Abd al-Rahman, Anthony Calderbank |title=Islam and the New Woman/ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺠﺪﻳﺪﺓ |journal=Alif: Journal of Comparative Poetics |issue=19 |page=200 |year=1999}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari seorang raja yang masih keturunan [[Shaleh|Nabi Shaleh]]. Ayah Hagar kalah dalam peperangan dan raja yang menang perang (Firaun mengambil Sara di kemudian hari) kemudian menjadikan Hagar tawanan dan pelayan di istananya.<ref name = Fatani>{{Cite book |last=Fatani |first=Afnan H. |contribution=Hajar |year=2006 |title=The Qur'an: an encyclopedia|editor-last=Leaman|editor-first=Oliver |pages=234–36 |place=London |publisher=Routeledge}}</ref> Baik Alkitab maupun Al-Qur'an tidak memberikan keterangan mengenai asal-usul Hagar. |
|||
=== Perjanjian sunat === |
=== Perjanjian sunat === |
||
Allah kemudian mengganti nama Abram menjadi Abraham dan Sarai menjadi Sarah. Allah menjanjikan Abraham menjadi bapa sejumlah bangsa besar, menganugerahi anak cucu yang banyak, dan akan muncul raja-raja dari keturunannya. Allah juga menjanjikan Abraham dan keturunannya memberikan tanah Kanaan. [[Perjanjian]] ini dipenuhi lewat [[Ishak]], walaupun Tuhan berjanji bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar pula. Sebagai tanda perjanjian, Allah memerintahkan semua laki-laki dalam keluarga dan rumah tangga Abraham untuk bersunat. Perjanjian sunat (tidak seperti janji-janji lainnya) memiliki dua sisi dan bersyarat: bila Abraham dan keturunannya memenuhi janji mereka, Tuhan akan menjadi Tuhan mereka dan memberi mereka negeri tersebut. Abraham, Ismael, dan semua laki-laki di rumah tangga Abraham kemudian disunat. Perjanjian sunat ini dilakukan saat Abraham berusia 99 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 1-27}}</ref> Praktik sunat ini masih diteruskan oleh umat Yahudi, Islam dan juga Kristen. |
|||
=== Tamu Abraham === |
|||
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sara tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sara tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sara kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref> |
|||
=== Ujian iman Abraham === |
|||
[[Berkas:Rembrandt Harmensz. van Rijn 035.jpg|jmpl|kiri|"Malaikat Tuhan mencegah pengorbanan Ishak", oleh [[Rembrandt]], [[1634]]]] |
|||
Beberapa waktu setelah kelahiran Ishak, Abraham diperintahkan Tuhan untuk mengorbankan Ishak di gunung [[Moria]]. Sebelum Abraham sempat mematuhi hal ini, ia dicegah seorang malaikat dan ia mengorbankan seekor domba jantan. Sebagai imbalan akan kepatuhannya ini ia menerima janji lain bahwa ia akan membuat keturunannya "sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut", dan bahwa mereka "akan menduduki kota-kota musuhnya." |
|||
=== Sara wafat === |
=== Sara wafat === |
||
Sara wafat dalam usia lanjut, 127 tahun. Saat itu Ishak masih berusia 36 tahun dan belum menikah. Untuk menguburkan istrinya itu, Abraham membeli sebidang tanah ladang beserta suatu gua yang bernama [[gua Makhpela]] dari Efron bin Zohar |
Sara wafat dalam usia lanjut, 127 tahun. Saat itu Ishak masih berusia 36 tahun dan belum menikah. Untuk menguburkan istrinya itu, Abraham membeli sebidang tanah ladang beserta suatu gua yang bernama [[gua Makhpela]] dari Efron bin Zohar dari Bani Het. Sesudah itu Abraham menguburkan Sara di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu [[Hebron]] di tanah Kanaan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 23:1-19}}</ref> |
||
=== |
=== Ketura === |
||
Abraham mengambil |
Setelah wafatnya Sara, Abraham mengambil seorang istri atau selir bernama [[Ketura]]. Ketura kemudian melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, [[Midian]], Isybak, dan Suah. Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum. Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:1-6}}</ref> |
||
Sebagian pendapat menyatakan bahwa Ketura adalah orang yang sama dengan Hagar. Menurut pendapat ini, Hagar yang awalnya adalah seorang selir kemudian dinikahi Abraham dan kemudian diberi nama baru, yakni Ketura.<ref name="The Return of Hagar"/><ref name="Who Was Ketura? Siapa Ketura"/><ref name="Parshat Chayei Sarah"/><ref name="Bereshit Rabbah 61:4"/> |
|||
=== Warisan Abraham === |
=== Warisan Abraham === |
||
Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka—masih pada waktu ia hidup—meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:5-6}}</ref> |
Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka—masih pada waktu ia hidup—meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:5-6}}</ref> |
||
=== Akhir hayat === |
|||
Abraham mencapai umur 175 tahun lalu ia meninggal. Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. Dan putra-putranya, [[Ishak]] dan [[Ismael]], menguburkan dia dalam [[gua Makhpela]], di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre, yang telah dibeli Abraham dari bani Het; di sanalah terkubur Abraham dan Sara isterinya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25:7-10}}</ref> |
|||
Berabad-abad kemudian makam ini menjadi tempat kunjungan agama dan umat Islam membangun [[Masjid Ibrahim]] di tempat ini. |
|||
=== Akhir hayat === |
|||
== Abraham dalam pandangan agama samawi == |
|||
Abraham meninggal pada usia 175 tahun dan dia dimakamkan oleh Ismael dan Ishak di tempat yang sama dengan Sara.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 7-9}}</ref> |
|||
Abraham mempunyai arti yang sangat penting bagi semua agama [[samawi]] yaitu [[agama Yahudi|Yahudi]], [[Kristen]] dan [[Islam]]. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, karena Allah menetapkannya demikian. Ia adalah contoh ideal dari seorang yang disebut mu'min. Ini ditunjukkannya dengan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, dengan kesediaannya untuk menyembelih anak kesayangannya. |
|||
Agama Yahudi memandang Abraham sebagai salah satu leluhur mereka. Di dalam Kitab Suci Ibrani, Allah sering menyatakan diri-Nya sebgai "Allah Abraham, [[Ishak]], dan [[Yakub]]". Hal ini misalnya terjadi ketika Allah menyatakan diri kepada Musa di padang belantara di [[Midian]]: "Lagi Ia berfirman: 'Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.' Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah." ({{Alkitab|Keluaran 3:6}}). |
|||
Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang Kristen. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" ({{Alkitab|Ibrani 11:8, 17}}). |
|||
Dengan demikian, Abraham adalah '''bapak''' yang sama bagi ketiga agama ini, sekaligus mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama, yaitu [[monoteisme]]. Untuk itu Abraham disebut juga sebagai [[Bapak Monoteisme Dunia]]. |
|||
=== Sudut pandang Islam === |
|||
{{disambig info||Ibrahim}} |
|||
Dalam agama [[Islam]], Abraham disebut [[Ibrahim]]. Ia merupakan salah satu dari lima nabi [[Ulul Azmi]]. Dalam [[Al-Qur'an]] disebutkan bahwa Ibrahim melakukan pencarian Tuhan yang panjang. Ia pernah menyembah matahari, bulan, dan bintang sebelum akhirnya bertaubat. Ibrahim juga penentang masyarakatnya yang [[paganisme|pagan]] termasuk bapaknya [[Azar]]. Dalam Al-Qur'an disebutkan pula bahwa Ibrahim bukan seorang [[Yahudi]] atau [[Nasrani]], tetapi ia adalah Muslim. Berbeda dengan dalam [[Kitab Kejadian]], para penafsir Al-Qur'an menyepakati bahwa yang disembelih Ibrahim bukanlah [[Ishaq]] namun [[Isma'il]] meskipun dalam Al Qur'an (surat Ash Shaaffaat: ayat 102-107) hanya disebutkan bahwa Ibrahim (atau Abraham) akan mengorbankan anaknya dan tidak menyebutkan nama anak itu. |
|||
Sejarawan Islam al-Tabari percaya bahwa janji yang ditulis dalam surat Ash Shaaffaat ayat 100-101 diberikan kepada Ibrahim ketika masih di Suriah dan hanya mempunyai satu istri, yaitu Sara, sehingga anak yang dikorbankan adalah Ishak: |
|||
:"Dari bukti yang disebutkan terdahulu dalam Quran sesungguhnya adalah Ishak, firman Allah memberitahukan kepada kita tentang doa sahabat-Nya, Ibrahim, ketika ia meninggalkan umatnya untuk pindah ke Suriah bersama Sara. Ibrahim berdoa, 'Aku akan pergi kepada Tuhanku yang akan menuntunku. Tuhanku! Berikanlah aku anak yang saleh.' Ini terjadi sebelum ia mengenal Hagar, yang akan menjadi ibu Ismail. Setelah menyebut doa itu, Allah kemudian menggambarkan doa ini dan mengatakan bahwa Ia telah meramalkan kepada Abraham bahwa ia akan mempunyai anak yang lembut. Allah juga mengatakan penglihatan Ibrahim tentang pengorbanan anaknya apabila anak itu cukup umurnya untuk berjalan bersamanya. Quran tidak menyebut berita mengenai anak laki-laki akan diberikan kepada Ibrahim kecuali dalam hal yang merujuk kepada Ishak, di mana Allah berkata, ' |
|||
Dan istrinya, berdiri di sampingnya tertawa ketika Kami memberikan kepadanya berita mengenai Ishaq, dan setelah Ishaq, Yaqub', dan 'Kemudian ia menjadi takut akan mereka'. Mereka berkata. 'Jangan takut!' dan memberikannya berita tentang anak yang bijak. Lalu istrinya mendekat, mengeluh dan memukul wajahnya, dan berseru, 'Perempuan tua yang mandul'. Jadi, bilamana Quran menyebut Allah memberikan berita kelahiran anak laki-laki kepada Ibrahim, itu merujuk kepada Sara (dan kepada Ishaq) dan hal yang sama benar untuk firman Allah 'Jadi Kami memberikan kepadanya berita tentang anak yang lembut', sebagaimana ini benar untuk semua rujukan dalam Quran."<ref>Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs, trans. William M. Brenner [State University of New York Press, Albany 1987], p. 89</ref> |
|||
* Riwayat yang menyebutkan anak itu bernama Ishaq turun kepada kami melalui Abu Kurayb- Zayd b. al-Hubab- al-Hasan b. Dinar- 'Ali b. Zayd b. Jud'an- al-Hasan- al-Ahnaf b. Qays- al-'Abbas b. 'Abd al-Muttalib- Sang Nabi dalam suatu percakapan berkata, ‘Lalu kami menebusnya dengan korban yang besar.' Dan ia juga berkata, ‘Ia adalah Ishaq.'"<ref>Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs, trans. William M. Brenner [State University of New York Press, Albany 1987], pp. 82-83</ref> |
|||
* Menurut al-Husayn b. Yazid al-Tahhan - Ibn Idris - Dawud b. Abi Hind - 'Ikrimah - Ibn 'Abbas: Dia yang Abraham disuruh untuk mengorbankan adalah Ishaq. Menurut Ya'qub - Ibn 'Ulayyah - Dawud - 'Ikrimah - Ibn 'Abbas: Korban itu ialah Ishaq.<ref>Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs, trans. William M. Brenner [State University of New York Press, Albany 1987], p. 84</ref> |
|||
* Menurut Musa b. Harun - 'Amr b. Hammad - Asbat - al-Suddi - Abu Malik and Abu Salih - Ibn 'Abbas and Murrah al-Hamdani - Ibn Mas'ud dan beberapa sahabat Nabi: Ibrahim diperintahkan dalam mimpi untuk "melaksanakan janjimu bahwa jika Allah memberikan seorang anak laki-laki melalui Sara, engkau akan mengorbankannya."<ref>Al-Tabari, The History of al-Tabari, Vol. II, Prophets and Patriarchs, trans. William M. Brenner [State University of New York Press, Albany 1987], p. 86</ref> |
|||
== Perhitungan waktu == |
== Perhitungan waktu == |
||
Baris 161: | Baris 136: | ||
** [[Terah]]: 130 tahun<ref>[[Kejadian 11#Ayat 32|Kejadian 11:32]]; [[Kejadian 12#Ayat 4|Kejadian 12:4]]</ref> |
** [[Terah]]: 130 tahun<ref>[[Kejadian 11#Ayat 32|Kejadian 11:32]]; [[Kejadian 12#Ayat 4|Kejadian 12:4]]</ref> |
||
* Abraham lebih tua dari |
* Abraham lebih tua dari |
||
** [[Sara]]: 9 tahun<ref>[[Kejadian 21 |
** [[Sara]]: 9 tahun<ref>[[Kejadian 21]]:5</ref> |
||
** [[Ismael]]: 86 tahun<ref>[[Kejadian 16]], [[Kejadian 17]]</ref> |
** [[Ismael]]: 86 tahun<ref>[[Kejadian 16]], [[Kejadian 17]]</ref> |
||
** [[Ishak]]: 100 tahun<ref>[[Kejadian 17]], [[Kejadian 21]]</ref> |
** [[Ishak]]: 100 tahun<ref>[[Kejadian 17]], [[Kejadian 21]]</ref> |
||
Baris 167: | Baris 142: | ||
=== Masa hidup === |
=== Masa hidup === |
||
* Abraham berusia 75 tahun ketika berangkat dari Haran ke tanah Kanaan,<ref>[[Kejadian 12#Ayat 4|Kejadian 12:4]]</ref> setelah [[Terah]], ayahnya, mati pada usia 205 tahun.<ref>[[Kejadian 11#Ayat 32|Kejadian 11:32]]</ref> |
* Abraham berusia 75 tahun ketika berangkat dari Haran ke tanah Kanaan,<ref>[[Kejadian 12#Ayat 4|Kejadian 12:4]]</ref> setelah [[Terah]], ayahnya, mati pada usia 205 tahun.<ref>[[Kejadian 11#Ayat 32|Kejadian 11:32]]</ref> |
||
* Abraham berusia 85 tahun ketika [[Sara]] memberikan [[Hagar]] hambanya kepada Abraham supaya mendapat anak; waktu itu mereka sudah tinggal di Kanaan 10 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:3}}</ref> |
* Abraham berusia 85 tahun ketika [[Sara]] memberikan [[Hagar]] hambanya kepada Abraham supaya mendapat anak; waktu itu mereka sudah tinggal di Kanaan 10 tahun.<ref name="Alkitab|Kejadian 16:3">{{Alkitab|Kejadian 16:3}}</ref> |
||
* Abram berusia 86 tahun ketika Hagar melahirkan [[Ismael]] baginya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:16}}</ref> |
* Abram berusia 86 tahun ketika Hagar melahirkan [[Ismael]] baginya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16:16}}</ref> |
||
* Abraham berusia 99 tahun ketika disunat.<ref>[[Kejadian 17 |
* Abraham berusia 99 tahun ketika disunat.<ref>[[Kejadian 17]]:17 dan 24</ref> |
||
* Abraham berusia 100 tahun ketika Sara melahirkan [[Ishak]] baginya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21:5}}</ref> |
* Abraham berusia 100 tahun ketika Sara melahirkan [[Ishak]] baginya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21:5}}</ref> |
||
* Abraham mati pada usia 175 tahun, ketika Ishak berusia 75 tahun, Ismael 89 tahun,<ref>[[Kejadian 23 |
* Abraham mati pada usia 175 tahun, ketika Ishak berusia 75 tahun, Ismael 89 tahun,<ref>[[Kejadian 23]]:1</ref> sedangkan [[Esau]] dan [[Yakub]], cucu Abraham dari Ishak dan [[Ribka]], saat itu berusia 15 tahun.<ref>[[Kejadian 25]]</ref> |
||
* [[David Rohl]] memperkirakan Abraham hidup sekitar tahun-tahun 2000-1825 SM dan raja Mesir yang ditemui Abraham adalah Nebkaure Khety IV dari [[Dinasti kesepuluh Mesir]].<ref>{{cite book|last = Rohl|first = David|title = The Lost Testament: From Eden to Exile |
* [[David Rohl]] memperkirakan Abraham hidup sekitar tahun-tahun 2000-1825 SM dan raja Mesir yang ditemui Abraham adalah Nebkaure Khety IV dari [[Dinasti kesepuluh Mesir]].<ref>{{cite book|last = Rohl|first = David|title = The Lost Testament: From Eden to Exile – The Five-Thousand-Year History of the People of the Bible|publisher = Century|location = London|year = 2002|isbn = 0-7126-6993-0 }} Published in paperback as {{cite book|last = Rohl|first = David|title = From Eden to Exile: The Epic History of the People of the Bible|url = https://archive.org/details/fromedentoexilee0000rohl|publisher = Arrow Books Ltd|location = London|year = 2003|isbn = 0-09-941566-6 }}</ref> |
||
== Silsilah == |
== Silsilah == |
||
Baris 178: | Baris 153: | ||
{{Silsilah Abraham}} |
{{Silsilah Abraham}} |
||
== |
== Referensi == |
||
{{Commons category|Abraham}} |
|||
{{notelist}} |
|||
{{reflist|3}} |
|||
== |
=== Daftar pustaka === |
||
* {{cite book |last1=Ginzberg |first1=Louis |authorlink= |translator=Henrietta Szold |title=The Legends of the Jews |url=https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf |year=1909 |publisher=Jewish Publication Society |location=[[Philadelphia]] |isbn= |ref=harv}} |
|||
{{commonscat|Abraham}} |
|||
* {{cite book |last=Haykal |first=Muhammad Husayn|authorlink=Muhammad Husayn Haykal |title=The Life of Muhammad |url=https://books.google.com/books?id=fOyO-TSo5nEC&pg=PA29 |year=2008 |publisher=Islamic Book Trust |location=[[Selangor]] |isbn=978-983-9154-17-7 |ref=harv}} |
|||
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}} |
|||
{{reflist|3}} |
|||
* {{cite book |last=Peters |first=Francis Edward |title= The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places|url=https://books.google.com/books?id=EK5MqskDYC0C&pg=PA4|year=1994 |publisher=[[Princeton University Press]] |location=[[New Jersey]] |isbn= 0-691-02120-1 |ref=harv}} |
|||
* {{cite book |last=Peters |first=Francis Edward|authorlink= |title=The Children of Abraham: Judaism, Christianity, Islam |url= https://books.google.com/?id=OaVf79Ui0i4C&printsec=frontcover#v=onepage |accessdate= |year=2010 |publisher=Princeton University Press |location= |isbn=978-1-4008-2129-7 |page= |ref=harv}} |
|||
{{Adam hingga Daud}} |
{{Adam hingga Daud}} |
Revisi terkini sejak 15 Oktober 2023 14.58
Abraham אַבְרָהָם • Αβραάμ إِبْرَاهِيْمُ | |
---|---|
Lahir | 2000 SM Ur Kasdim[1][2] |
Meninggal | 1825 SM (umur 175 tahun)[3] Hebron, Tepi Barat |
Makam | Gua Makhpela[4], Hebron 31°31′29″N 35°06′39″E / 31.524744°N 35.110726°E |
Gelar | Avraham Avinu (bapak kami Abraham) |
Suami/istri | |
Anak | Dari Hagar:[8]
Dari Sara:[9] Dari Ketura:[10] |
Orang tua | Terah[11] |
Kerabat | |
Abraham (Ibrani: אַבְרָהָם; Ibrani modern: Avraham; Ibrani Tiberias: ʾAḇrāhām; Yunani: Αβραάμ; Ashkenazi: Avruhom; Ge'ez: አብርሃም; Arab: إبراهيم; Ibrahim), lahir dengan nama Abram, adalah salah satu figur terpenting dalam Yahudi, Kristen dan Islam, dimana janji Tuhan dan berkat-Nya diberikan kepada Abraham dan keturunannya.[15] [16]
Abraham adalah nenek moyang dari bangsa Israel. Abraham memperanakkan Ishak dan Ismael, Ishak memperanakkan Yakub (yang disebut juga Israel). Yakub memperanakkan 12 Suku Israel yang kemudian menurunkan nabi-nabi (Musa dari suku Lewi) dan raja-raja (Daud, Salomo dari suku Yehuda), sampai kepada Mesias yang menyelamatkan. Abraham sendiri adalah orang Ibrani (keturunan Eber). Eber adalah cicit dari Sem, anak Nuh.[17]
Semua informasi tertulis ini hanya bisa didapat dari Tanakh, Alkitab, dan Al-Qur'an tidak ada sumber lain.
Alkitab mengatakan, Abraham dipanggil Tuhan dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM[18] [19]. Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham , bahwa Ia akan diberkati dan keturunannya akan tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25).
Nama
[sunting | sunting sumber]Nama aslinya adalah Abram (bahasa Ibrani: אַבְרָם, Modern Avram Tiberias ʾAḇrām ; "bapa (ab) yang terpuji" atau "bapa[-ku] dipuji/dimuliakan". Setelah dipanggil Tuhan, namanya bukan lagi "Abram" melainkan "Abraham".[20]
Kisah
[sunting | sunting sumber]Dalam Tanakh dan Alkitab, kisah Abraham tertulis dalam Kitab Kejadian pasal 11-25.
Silsilah
[sunting | sunting sumber]Silsilah Abraham dalam Alkitab dimulai dari Sem (putra Nuh) sampai Abraham adalah:[21]
- Sem memiliki putra bernama Arpakhsad saat berusia 100 tahun atau dua tahun setelah peristiwa banjir besar
- Arpakhsad memiliki putra bernama Selah saat berusia 35 tahun
- Selah memiliki putra bernama Eber saat berusia 30 tahun
- Eber memiliki putra bernama Peleg saat berusia 34 tahun
- Peleg memiliki putra bernama Rehu saat berusia 30 tahun
- Rehu memiliki putra bernama Serug saat berusia 32 tahun
- Serug memiliki putra bernama Nahor saat berusia 30 tahun
- Nahor memiliki putra bernama Terah saat berusia 29 tahun
- Terah memiliki putra Abram, Nahor, dan Haran pada usia 70 tahun
Kisah awal
[sunting | sunting sumber]Abraham bernama asli Abram. Ia adalah anak Terah, berasal dari Ur-Kasdim. Abram lahir ketika Terah berusia 130 tahun (mengingat Abram berusia 75 tahun ketika Terah wafat pada usia 205 tahun).
Keluar dari Ur
[sunting | sunting sumber]Alkitab mengisahkan bahwa Terah kemudian membawa Abram (putranya), Lot (cucunya dari Haran), dan Sarai (menantunya, istri Abram) dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan dan mereka singgah di sebuah tempat bernama Haran. Sebagian mengidentifikasikan Haran dengan Harran yang terletak di kawasan tenggara Turki modern. Terah meninggal di sana saat berusia 205 tahun.[22]
Setelahnya, Abram yang saat itu berusia 75 tahun meninggalkan Haran untuk menuju Kanaan bersama Sarai, Lot, dan semua pengikutnya. Disebutkan bahwa Tuhan memerintahkan Abram untuk pergi ke "negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu", dan berjanji untuk memberkatinya dan membuatnya bangsa yang besar.[23] Karena percaya akan janji-Nya ini, Abram pergi ke Sikhem, dan menerima janji baru bahwa negeri itu akan diberikan pada keturunannya. Setelah membangun sebuah mezbah untuk memperingati perjanjian ini, Abram pergi dan memasang kemah di antara Betel dan Ai, tempat dia membangun sebuah mezbah lagi dan "memanggil nama Tuhan."[24]
Mesir
[sunting | sunting sumber]Tanah Kanaan kemudian mengalami kelaparan hebat, sehingga Abram dan rombongannya pindah ke Mesir. Di sana Abram berpesan kepada Sarai untuk mengakui dirinya sebagai saudara, karena dikhawatirkan orang-orang akan membunuh Abram jika mengetahui bahwa dia adalah suaminya. Saat mereka memasuki Mesir dan para punggawa Firaun melihat kecantikan Sarai, mereka menceritakannya kepada Firaun sehingga Sarai dibawa ke istana dan berencana untuk dijadikan istri Firaun, sedangkan Abram sendiri menerima budak-budak dan hewan ternak dari Firaun karenanya. Namun Firaun kemudian terkena tulah beserta seisi istananya karena Sarai dan kemudian Firaun menyalahkan Abram karena tidak mengatakan yang sejujurnya bahwa Sarai adalah istrinya. Setelahnya, Sarai dikembalikan ke Abram dan mereka kembali ke Kanaan.[25]
Berpisah dengan Lot
[sunting | sunting sumber]Saat tinggal di Kanaan, terjadi perselisihan antara para penggembala yang bekerja pada Abram dengan yang bekerja pada Lot. Hal ini dikarenakan kedua belah pihak memiliki kekayaan dan hewan ternak melimpah, sehingga tempat tersebut tidak cukup untuk mereka berdua. Abram mengusulkan pada Lot bahwa mereka berpisah, dan mengizinkan keponakannya untuk memilih lebih dahulu. Lot memilih tanah yang subur di sebelah timur sungai Yordan dan berkemah di dekat Sodom, sementara Abram, setelah menerima janji lagi dari Tuhan, pergi ke Mamre, dekat Hebron, dan mendirikan mezbah lagi bagi Tuhan. Sebagian tafsiran Alkitab menyatakan bahwa Lot cenderung mementingkan keuntungan pribadi, karena dia memilih menetap di dekat Sodom hanya karena kesuburan tempatnya, mengabaikan watak penduduknya yang suka berbuat jahat.[26] Tidak terdapat keterangan mengenai perpisahan Abram dan Lot di dalam Al-Qur'an, tetapi disebutkan bahwa Allah memang mengutus Lot pada kaum Sodom untuk berdakwah.[27]
Setelah beberapa tahun, negara-negara di kawasan lembah Yordania dan sekitarnya memberontak terhadap pemerintahan Elam. Penguasa Elam saat itu, Raja Kedorlaomer, kemudian mengerahkan pasukan untuk menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang. Lot dan keluarganya termasuk mereka yang dijadikan tawanan. Kejadian ini dikenal dengan Pertempuran Siddim. Abram yang mengetahui nasib keponakannya tersebut lantas mengumpulkan 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, meraih kemenangan di daerah sebelah utara Damaskus yang bernama Hoba, dan kemudian berhasil membebaskan Lot.[28] Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
Hagar dan Ismael
[sunting | sunting sumber]Sumber Alkitab menyebutkan bahwa lantaran yakin tidak dapat mengandung, Sarai kemudian memberikan Hagar sebagai selir atau istri Abram. Namun Hagar menjadi merasa lebih hebat dari Sarai setelah mengandung sehingga Sarai menindas Hagar. Hagar kemudian melarikan diri, tetapi malaikat mendatanginya, menyuruh untuk kembali dan menjelaskan bahwa Tuhan akan memperbanyak keturunannya sampai tak bisa dihitung, juga menyuruhnya untuk menamai anaknya Ismael sebab Tuhan mendengar penindasan atas Hagar. Ismael lahir pada saat Abram berusia 86 tahun. Beberapa ulama, seperti Ibnu Katsir, juga mengutip Alkitab dalam karyanya terkait kisah ini.[29][30]
Terdapat perbedaan pendapat mengenai status Hagar terhadap Abram. Sebagian berpendapat bahwa dia adalah selir, pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah istrinya. Pendapat lain menyebutkan bahwa awalnya Hagar adalah selir, kemudian Abraham menikahinya setelah Sarah wafat dan dia diberi nama baru, Ketura.[31][32][33][34]
Terkait asal-usulnya, beberapa sumber Islam dan Yahudi menyebutkan bahwa Hagar adalah seorang putri. Midras Bereshith Rabba dan sebagian literatur Muslim menyebutkan bahwa Hagar adalah anak perempuan dari Firaun yang berusaha mengambil Sara sebagai istri atau selirnya saat di Mesir.[35][36] Pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari seorang raja yang masih keturunan Nabi Shaleh. Ayah Hagar kalah dalam peperangan dan raja yang menang perang (Firaun mengambil Sara di kemudian hari) kemudian menjadikan Hagar tawanan dan pelayan di istananya.[37] Baik Alkitab maupun Al-Qur'an tidak memberikan keterangan mengenai asal-usul Hagar.
Perjanjian sunat
[sunting | sunting sumber]Allah kemudian mengganti nama Abram menjadi Abraham dan Sarai menjadi Sarah. Allah menjanjikan Abraham menjadi bapa sejumlah bangsa besar, menganugerahi anak cucu yang banyak, dan akan muncul raja-raja dari keturunannya. Allah juga menjanjikan Abraham dan keturunannya memberikan tanah Kanaan. Perjanjian ini dipenuhi lewat Ishak, walaupun Tuhan berjanji bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar pula. Sebagai tanda perjanjian, Allah memerintahkan semua laki-laki dalam keluarga dan rumah tangga Abraham untuk bersunat. Perjanjian sunat (tidak seperti janji-janji lainnya) memiliki dua sisi dan bersyarat: bila Abraham dan keturunannya memenuhi janji mereka, Tuhan akan menjadi Tuhan mereka dan memberi mereka negeri tersebut. Abraham, Ismael, dan semua laki-laki di rumah tangga Abraham kemudian disunat. Perjanjian sunat ini dilakukan saat Abraham berusia 99 tahun.[38] Praktik sunat ini masih diteruskan oleh umat Yahudi, Islam dan juga Kristen.
Tamu Abraham
[sunting | sunting sumber]Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sara tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sara tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sara kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.[39]
Sara wafat
[sunting | sunting sumber]Sara wafat dalam usia lanjut, 127 tahun. Saat itu Ishak masih berusia 36 tahun dan belum menikah. Untuk menguburkan istrinya itu, Abraham membeli sebidang tanah ladang beserta suatu gua yang bernama gua Makhpela dari Efron bin Zohar dari Bani Het. Sesudah itu Abraham menguburkan Sara di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan.[40]
Ketura
[sunting | sunting sumber]Setelah wafatnya Sara, Abraham mengambil seorang istri atau selir bernama Ketura. Ketura kemudian melahirkan baginya Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak, dan Suah. Yoksan memperanakkan Syeba dan Dedan. Keturunan Dedan ialah orang Asyur, orang Letush dan orang Leum. Anak-anak Midian ialah Efa, Efer, Henokh, Abida dan Eldaa.[41]
Sebagian pendapat menyatakan bahwa Ketura adalah orang yang sama dengan Hagar. Menurut pendapat ini, Hagar yang awalnya adalah seorang selir kemudian dinikahi Abraham dan kemudian diberi nama baru, yakni Ketura.[31][32][33][34]
Warisan Abraham
[sunting | sunting sumber]Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka—masih pada waktu ia hidup—meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.[42]
Akhir hayat
[sunting | sunting sumber]Abraham meninggal pada usia 175 tahun dan dia dimakamkan oleh Ismael dan Ishak di tempat yang sama dengan Sara.[43]
Perhitungan waktu
[sunting | sunting sumber]Selisih usia
[sunting | sunting sumber]- Abraham lebih muda dari
- Abraham lebih tua dari
Masa hidup
[sunting | sunting sumber]- Abraham berusia 75 tahun ketika berangkat dari Haran ke tanah Kanaan,[48] setelah Terah, ayahnya, mati pada usia 205 tahun.[49]
- Abraham berusia 85 tahun ketika Sara memberikan Hagar hambanya kepada Abraham supaya mendapat anak; waktu itu mereka sudah tinggal di Kanaan 10 tahun.[6]
- Abram berusia 86 tahun ketika Hagar melahirkan Ismael baginya.[50]
- Abraham berusia 99 tahun ketika disunat.[51]
- Abraham berusia 100 tahun ketika Sara melahirkan Ishak baginya.[52]
- Abraham mati pada usia 175 tahun, ketika Ishak berusia 75 tahun, Ismael 89 tahun,[53] sedangkan Esau dan Yakub, cucu Abraham dari Ishak dan Ribka, saat itu berusia 15 tahun.[54]
- David Rohl memperkirakan Abraham hidup sekitar tahun-tahun 2000-1825 SM dan raja Mesir yang ditemui Abraham adalah Nebkaure Khety IV dari Dinasti kesepuluh Mesir.[55]
Silsilah
[sunting | sunting sumber]Menurut catatan Alkitab, silsilah Abraham adalah sebagai berikut:
Nahor | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
istri | Terah | istri | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sara | Abraham | Ketura | Haran | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nahor | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hagar | Milka | Yiska | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Zimran | Us | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ismael | Yoksan | Bus | Lot | istri | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Medan | Kemuel | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nebayot | Midian | Kesed | putri sulung | putri bungsu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kedar | Isybak | Hazo | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Adbeel | Suah | Pildash | S. Moab | S. Amon | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mibsam | Yidlaf | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Misyma/Misma | Betuel | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ishak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mahalat | Ribka | Laban | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Esau | Yakub | Lea | Bilha | Zilpa | Rahel | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Duma | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
S. Edom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Masa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hadad | 1. Ruben | 5. Dan | 7. Gad | 11. Yusuf | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tema | 2. Simeon | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Yetur | 3. Lewi | 6. Naftali | 8. Asyer | 12. Benyamin | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nafish | 4. Yehuda | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kedma | 9. Isakhar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10. Zebulon | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dina ♀ | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Keterangan
: Kawin | ||||||
: Keturunan |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kejadian 11:28
- ^ Kejadian 11:31
- ^ Kejadian 25:7–8
- ^ Kejadian 25:7–10
- ^ Kejadian 11:29
- ^ a b Kejadian 16:3
- ^ Kejadian 25:1
- ^ Kejadian 16:1–16
- ^ Kejadian 21:1–7
- ^ Kejadian 25:1–6
- ^ Kejadian 11:26
- ^ Kejadian 11:27
- ^ Kejadian 11:27
- ^ Kejadian 11:27
- ^ Kejadian 12:1–3
- ^ Kejadian 15:1–21
- ^ Kejadian 11:10–26
- ^ Bible Timeline
- ^ Kronologi Alkitab
- ^ Kejadian 17:5.
- ^ Kejadian 11: 10–26
- ^ Kejadian 11:31–32
- ^ Kejadian 12:1–3
- ^ Kejadian 12:5–8
- ^ Kejadian 12:10–20
- ^ Kejadian 13: 1–16
- ^ Asy-Syu'ara' (26): 161-162
- ^ Kejadian 14: 1–16
- ^ Kejadian 16: 1–16
- ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 219-220.
- ^ a b "The Return of Hagar" ("Kembalinya Hagar"), komentar Parshat Chayei Sarah, Chabad Lubavitch.
- ^ a b "Who Was Ketura?" ("Siapa Ketura"), Parashat Hashavua Study Center, Bar-Ilan University, 2003.
- ^ a b "Parshat Chayei Sarah", Torah Insights, Orthodox Union, 2002.
- ^ a b Bereshit Rabbah 61:4.
- ^ "Jewish Encyclopedia, Hagar". Jewishencyclopedia.com. Diakses tanggal 2014-05-12.
- ^ 'Aishah 'Abd al-Rahman, Anthony Calderbank (1999). "Islam and the New Woman/ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺠﺪﻳﺪﺓ". Alif: Journal of Comparative Poetics (19): 200.
- ^ Fatani, Afnan H. (2006). "Hajar". Dalam Leaman, Oliver. The Qur'an: an encyclopedia. London: Routeledge. hlm. 234–36.
- ^ Kejadian 17: 1–27
- ^ Kejadian 18: 1–15
- ^ Kejadian 23:1–19
- ^ Kejadian 25:1–6
- ^ Kejadian 25:5–6
- ^ Kejadian 25: 7–9
- ^ Kejadian 11:32; Kejadian 12:4
- ^ Kejadian 21:5
- ^ Kejadian 16, Kejadian 17
- ^ Kejadian 17, Kejadian 21
- ^ Kejadian 12:4
- ^ Kejadian 11:32
- ^ Kejadian 16:16
- ^ Kejadian 17:17 dan 24
- ^ Kejadian 21:5
- ^ Kejadian 23:1
- ^ Kejadian 25
- ^ Rohl, David (2002). The Lost Testament: From Eden to Exile – The Five-Thousand-Year History of the People of the Bible. London: Century. ISBN 0-7126-6993-0. Published in paperback as Rohl, David (2003). From Eden to Exile: The Epic History of the People of the Bible. London: Arrow Books Ltd. ISBN 0-09-941566-6.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Ginzberg, Louis (1909). The Legends of the Jews (PDF). Diterjemahkan oleh Henrietta Szold. Philadelphia: Jewish Publication Society.
- Haykal, Muhammad Husayn (2008). The Life of Muhammad. Selangor: Islamic Book Trust. ISBN 978-983-9154-17-7.
- Ibnu Katsir (2014). Kisah-Kisah Para Nabi. Diterjemahkan oleh Muhammad Zaini. Surakarta: Insan Kamil Solo. ISBN 978-602-6247-11-7.
- Peters, Francis Edward (1994). The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places. New Jersey: Princeton University Press. ISBN 0-691-02120-1.
- Peters, Francis Edward (2010). The Children of Abraham: Judaism, Christianity, Islam. Princeton University Press. ISBN 978-1-4008-2129-7.