Lompat ke isi

Jaka Sembung Sang Penakluk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan kecil
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{kegunaanlain|Jaka Sembung}}
{{Infobox Film
{{Infobox Film
| movie_name = Jaka Sembung Sang Penakluk
| movie_name = Jaka Sembung Sang Penakluk
| image = Img body movies jakasembung.jpg
| image = Jaka_Sembung_poster_1981.jpg
| image_size =
| image_size =
| director = [[Sisworo Gautama Putra]]
| director = [[Sisworo Gautama Putra]]
| producer = Sisworo Gautama Putra
| producer = Sisworo Gautama Putra
| writer = [[Darto Juned]]<br />[[Imam Tantowi]]
| eproducer =
| starring = [[Barry Prima]]<br />[[Eva Arnaz]]<br />[[Dana Christina]]<br />[[Dicky Zulkarnaen]]<br />[[Syamsuddin Syafei]]<br />[[Rukman Herman]]<br />[[Dorman Borisman]]<br />[[S. Parya]]<br />[[HIM Damsyik]]<br />[[W.D Mochtar]]<br />[[Suryabrata]]<br />[[Chaidir Djafar]]<br />[[El Koesno]]<br />El Manik
| aproducer =
| writer = [[Darto Juned]]<br/>[[Imam Tantowi]]
| music = Gatot Sudarto
| cinematography = F. E. S. Tarigan M.A.
| starring = [[Barry Prima]]{{br}}[[Eva Arnaz]]{{br}}[[Dana Christina]]{{br}}[[Dicky Zulkarnaen]]{{br}}[[Syamsuddin Syafei]]{{br}}[[Rukman Herman]]{{br}}[[Dorman Borisman]]{{br}}[[S. Parya]]{{br}}[[HIM Damsyik]]{{br}}[[W.D Mochtar]]{{br}}[[Suryabrata]]{{br}}[[Chaidir Djafar]]{{br}}[[El Koesno]]
| music =
| editing = E. Mukhsin Hamzah
| distributor = [[Rapi Films]] <small>(Indonesia)</small><br />[[Mondo Macabro]] <small>([[DVD]])</small>
| cinematography =
| release_date = {{Film date|1981|7}}
| editing =
| distributor = [[Rapi Films]] <small>(Indonesia)</small><br/>[[Mondo Macabro]] <small>([[DVD]])</small>
| release_date = Juli [[1981]] <small>(Indonesia)</small>
| runtime = 91 menit
| runtime = 91 menit
| country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
| awards =
| awards =
| movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
| movie_language = [[Bahasa Indonesia]]
| budget =
| budget =
| gross =
| gross =
| preceded_by =
| preceded_by =
| followed_by = "''[[Jaka Sembung dan Bajing Ireng]]''" (1983)
| followed_by = ''[[Si Buta Lawan Jaka Sembung]]'' (1983)
| amg_id =
| amg_id =
| imdb_id = 0090295
| imdb_id = 0090295
}}
}}
'''Jaka Sembung Sang Penakluk''' (Internasional:'''''The Warrior''''') adalah [[film aksi laga]] [[film epos|epos]] tahun [[1981]] dari [[Indonesia]] yang disutradarai oleh maestro film [[Sisworo Gautama Putra]]. Film ini mendapat perhatian dari kalangan penggemar film aksi laga internasional karena dianggap sebagai salah satu film pertama yang mempunyai ramuan unik antara ragam aksi laga dengan ragam [[film horor|horor]] dan [[supernatural]]. Film ini dibuat berdasarkan [[komik Indonesia]] dengan judul yang sama yaitu "''[[Jaka Sembung (komik)|Jaka Sembung]]''" karya komikus terkenal Indonesia [[Djair]].
'''Jaka Sembung Sang Penakluk''' atau hanya '''Jaka Sembung''' (Internasional:'''''The Warrior''''') adalah [[Film laga|film aksi laga]] [[film epos|epos]] [[dewasa]] tahun [[1981]] dari [[Indonesia]] yang disutradarai oleh maestro film [[Sisworo Gautama Putra]]. Film ini mendapat perhatian dari kalangan penggemar film aksi laga internasional karena dianggap sebagai salah satu film pertama yang mempunyai ramuan unik antara ragam aksi laga dengan ragam [[film horor|horor]] dan [[supernatural]]. Cerita film ini diadaptasi secara lepas berdasarkan [[komik Indonesia]] dengan judul yang sama yaitu "'''''[[Jaka Sembung]]'''''" karya [[komikus]] terkenal Indonesia [[Djair Warniponakanda]] yang sering ditulis hanya dengan "''Djair''".


Film ini dibintangi antara lain oleh [[Barry Prima]], [[Eva Arnaz]], dan [[Dana Christina]]. Film ini adalah film yang melejitkan nama Barry Prima dan memberikannya nama panggilan yang sama dengan tokoh yang diperankannya. Dengan semboyannya "''Untuk pertama kalinya ilmu Rawa Rontek difilemkan!!!''", film ini didistribusikan oleh [[Rapi Films]]. Versi DVD rumah barunya yang telah mengalami perbaikan kualitas namun hanya dalam percakapan [[bahasa Inggris]] diterbitkan oleh penerbit film kultus ''[[Mondo Macabro]]'' dari [[Britania Raya]] pada tahun 2008. Versi ini disertai dengan fitur bonus berupa [[wawancara]] dengan para tokoh di balik layar, seperti [[Imam Tantowi]] dan [[El Badrun]].
Film ini dibintangi antara lain oleh [[Barry Prima]], [[Eva Arnaz]], dan [[Dana Christina]]. Film ini adalah film yang melejitkan nama Barry Prima dan memberikannya nama panggilan yang sama dengan tokoh yang diperankannya. Dengan semboyannya "''Untuk pertama kalinya ilmu Rawa Rontek difilemkan!!!''", film ini didistribusikan oleh [[Rapi Films]]. Versi DVD rumah barunya yang telah mengalami perbaikan kualitas namun hanya dalam percakapan [[bahasa Inggris]] diterbitkan oleh penerbit film kultus ''[[Mondo Macabro]]'' dari [[Britania Raya]] pada tahun 2008. Versi ini disertai dengan fitur bonus berupa [[wawancara]] dengan para tokoh di balik layar, seperti [[Imam Tantowi]] dan [[El Badrun]].


Film ini diikuti oleh sekuelnya, ''[[Jaka Sembung dan Bajing Ireng]]'' yang dirilis tahun [[1983 dalam film|1983]].
Film ini diikuti oleh sekuelnya, ''[[Si Buta Lawan Jaka Sembung]]'' yang dirilis tahun [[1983 dalam film|1983]].


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Pada zaman penjajahan Belanda, Parmin alias Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan pemerintah [[Hindia Belanda]] yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Komandan Hindia Belanda setempat mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar ([[S. Parya]]) awalnya kalah, tetapi kemudian seorang [[dukun]] [[suku Jawa|Jawa]] mengusulkan agar mereka menghidupkan kembali Si Hitam ([[W.D. Mochtar]]), seorang jagoan sakti kejam yang pernah mati di tangan guru Jaka Sembung. Si Hitam memiliki ajian gelap dan misterius ''[[Rawa Rontek]]'' yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.
{{spoiler}}
Pada zaman penjajahan Belanda, Parmin alias Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan pemerintah [[Hindia Belanda]] yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Komandan Hindia Belanda setempat mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar ([[S. Parya]]) awalnya kalah, tapi kemudian seorang [[dukun]] [[suku Jawa|Jawa]] mengusulkan agar mereka menghidupkan kembali Si Hitam ([[W.D. Mochtar]]), seorang jagoan sakti kejam yang pernah mati di tangan guru Jaka Sembung. Si Hitam memiliki ajian gelap dan misterius ''[[Rawa Rontek]]'' yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.


Parmin dikhianati oleh salah seorang penduduk desa dan hendak ditangkap. Parmin kalah telak saat berhadapan dengan Si Hitam yang juga menguasai ilmu sihir dan ditangkap. Tidak hanya disiksa, kedua mata Parmin Sembung dicongkel secara keji oleh Komandan Hindia Belanda, dan walaupun berhasil meloloskan diri, dia disihir menjadi seekor [[babi hutan]] oleh Si Hitam. Usaha Parmin untuk melarikan diri akhirnya berhasil berkat bantuan kekasihnya, Surti ([[Eva Arnaz]]). Surti membawa Jaka yang telah menjadi babi ke tengah hutan di mana mereka bertemu dengan guru Jaka, seorang [[petapa]] yang sakti. Surti yang mencintai Parmin rela untuk mengorbankan nyawanya demi kekasihnya tersebut. Surti rela menyumbangkan kedua matanya untuk "dicangkokkan" pada Parmin dalam sebuah ritual ajian mistik yang membahayakan nyawanya sendiri. Akhirnya Surti meninggal setelah memberikan kedua matanya kepada Parmin sebagai bentuk cinta sejatinya. Parmin yang sangat sedih bersumpah untuk membalas dendam pada Komandan Hindia Belanda yang keji dan Si Hitam.
Parmin dikhianati oleh salah seorang penduduk desa dan hendak ditangkap. Parmin kalah telak saat berhadapan dengan Si Hitam yang juga menguasai ilmu sihir dan ditangkap. Tidak hanya disiksa, kedua mata Parmin dicongkel secara keji oleh Komandan Hindia Belanda, dan walaupun berhasil meloloskan diri, dia disihir menjadi seekor [[babi hutan]] oleh Si Hitam. Usaha Parmin untuk melarikan diri akhirnya berhasil berkat bantuan kekasihnya, Surti ([[Eva Arnaz]]). Surti membawa Jaka yang telah menjadi babi ke tengah hutan di mana mereka bertemu dengan guru Jaka, seorang [[petapa]] yang sakti. Surti yang mencintai Parmin rela untuk mengorbankan nyawanya demi kekasihnya tersebut. Surti rela menyumbangkan kedua matanya untuk "dicangkokkan" pada Parmin dalam sebuah ritual ajian mistik yang membahayakan nyawanya sendiri. Akhirnya Surti meninggal setelah memberikan kedua matanya kepada Parmin sebagai bentuk cinta sejatinya. Parmin yang sangat sedih bersumpah untuk membalas dendam pada Komandan Hindia Belanda yang keji dan Si Hitam.


Setelah berhasil memulihkan diri dan bekal ajian sakti dari gurunya, Jaka Sembung bergerak untuk memimpin rakyat desa dengan dibantu Maria ([[Dana Christina]]), putri komandan Hindia Belanda yang tidak setuju dengan sikap keji ayahnya pada rakyat. Mereka berdua dan rakyat desa akhirnya menyerbu ke benteng Hindia Belanda dan juga Si Hitam dalam sebuah pertempuran final yang sengit.
Setelah berhasil memulihkan diri dan bekal ajian sakti dari gurunya, Jaka Sembung bergerak untuk memimpin rakyat desa dengan dibantu Maria ([[Dana Christina]]), putri komandan Hindia Belanda yang tidak setuju dengan sikap keji ayahnya pada rakyat. Mereka berdua dan rakyat desa akhirnya menyerbu ke benteng Hindia Belanda dan juga Si Hitam dalam sebuah pertempuran final yang sengit.


== Pemeran ==
== Pemeran ==
Baris 44: Baris 42:
* [[Dicky Zulkarnaen]] sebagai Komandan Hindia Belanda
* [[Dicky Zulkarnaen]] sebagai Komandan Hindia Belanda
* [[Dana Christina]] sebagai Maria, puteri Komandan Hindia Belanda
* [[Dana Christina]] sebagai Maria, puteri Komandan Hindia Belanda
* [[W.D. Mochtar]] sebagai Si Hitam
* [[W.D. Mochtar]] sebagai Ki Hitam, jagoan silat yang menguasai ilmu hitam "''Rawa Rontek''"
* [[HIM Damsyik]] sebagai Dukun Jawa
* [[HIM Damsyik]] sebagai Ki Bidin
* [[S. Parya]] sebagai Kohar
* [[S. Parya]] sebagai Kohar


Baris 54: Baris 52:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/08/tgl/30/id/979 Resensi@jibispnri]
* [http://jibis.pnri.go.id/sinema/filmografi-nasional/thn/2007/bln/08/tgl/30/id/979 Resensi@jibispnri]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
*{{imdb title | id=0090295| title=Jaka Sembung Sang Penakluk}}
* {{imdb title | id=0090295| title=Jaka Sembung Sang Penakluk}}
* [https://www.youtube.com/watch?v=UU6LWRXuuCA Main & End Titles]


{{Sinema Indonesia}}
{{Sisworo Gautama}}
{{Film-indo-stub}}


[[Kategori:Film Indonesia tahun 1981]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 1981]]
[[Kategori:Film berdasarkan komik Indonesia]]
[[Kategori:Film yang berdasarkan pada komik Indonesia]]
[[Kategori:Film aksi laga Indonesia]]
[[Kategori:Film laga]]
[[Kategori:Film epos Indonesia]]
[[Kategori:Film epik]]
[[Kategori:Film Rapi]]

[[en:Jaka Sembung]]

Revisi terkini sejak 18 Oktober 2023 19.27

Jaka Sembung Sang Penakluk
SutradaraSisworo Gautama Putra
ProduserSisworo Gautama Putra
Ditulis olehDarto Juned
Imam Tantowi
PemeranBarry Prima
Eva Arnaz
Dana Christina
Dicky Zulkarnaen
Syamsuddin Syafei
Rukman Herman
Dorman Borisman
S. Parya
HIM Damsyik
W.D Mochtar
Suryabrata
Chaidir Djafar
El Koesno
El Manik
Penata musikGatot Sudarto
SinematograferF. E. S. Tarigan M.A.
PenyuntingE. Mukhsin Hamzah
DistributorRapi Films (Indonesia)
Mondo Macabro (DVD)
Tanggal rilis
  • Juli 1981 (1981-07)
Durasi91 menit
NegaraIndonesia

Jaka Sembung Sang Penakluk atau hanya Jaka Sembung (Internasional:The Warrior) adalah film aksi laga epos dewasa tahun 1981 dari Indonesia yang disutradarai oleh maestro film Sisworo Gautama Putra. Film ini mendapat perhatian dari kalangan penggemar film aksi laga internasional karena dianggap sebagai salah satu film pertama yang mempunyai ramuan unik antara ragam aksi laga dengan ragam horor dan supernatural. Cerita film ini diadaptasi secara lepas berdasarkan komik Indonesia dengan judul yang sama yaitu "Jaka Sembung" karya komikus terkenal Indonesia Djair Warniponakanda yang sering ditulis hanya dengan "Djair".

Film ini dibintangi antara lain oleh Barry Prima, Eva Arnaz, dan Dana Christina. Film ini adalah film yang melejitkan nama Barry Prima dan memberikannya nama panggilan yang sama dengan tokoh yang diperankannya. Dengan semboyannya "Untuk pertama kalinya ilmu Rawa Rontek difilemkan!!!", film ini didistribusikan oleh Rapi Films. Versi DVD rumah barunya yang telah mengalami perbaikan kualitas namun hanya dalam percakapan bahasa Inggris diterbitkan oleh penerbit film kultus Mondo Macabro dari Britania Raya pada tahun 2008. Versi ini disertai dengan fitur bonus berupa wawancara dengan para tokoh di balik layar, seperti Imam Tantowi dan El Badrun.

Film ini diikuti oleh sekuelnya, Si Buta Lawan Jaka Sembung yang dirilis tahun 1983.

Pada zaman penjajahan Belanda, Parmin alias Jaka Sembung (Barry Prima) merupakan jawara sakti Kandanghaur. Ia memberontak atas ketidakadilan pemerintah Hindia Belanda yang mengharuskan para tawanan bekerja paksa. Untuk menumpas Jaka Sembung, Komandan Hindia Belanda setempat mengadakan sayembara. Jawara sakti Kohar (S. Parya) awalnya kalah, tetapi kemudian seorang dukun Jawa mengusulkan agar mereka menghidupkan kembali Si Hitam (W.D. Mochtar), seorang jagoan sakti kejam yang pernah mati di tangan guru Jaka Sembung. Si Hitam memiliki ajian gelap dan misterius Rawa Rontek yang membuatnya tak bisa mati bila tubuhnya menyentuh tanah.

Parmin dikhianati oleh salah seorang penduduk desa dan hendak ditangkap. Parmin kalah telak saat berhadapan dengan Si Hitam yang juga menguasai ilmu sihir dan ditangkap. Tidak hanya disiksa, kedua mata Parmin dicongkel secara keji oleh Komandan Hindia Belanda, dan walaupun berhasil meloloskan diri, dia disihir menjadi seekor babi hutan oleh Si Hitam. Usaha Parmin untuk melarikan diri akhirnya berhasil berkat bantuan kekasihnya, Surti (Eva Arnaz). Surti membawa Jaka yang telah menjadi babi ke tengah hutan di mana mereka bertemu dengan guru Jaka, seorang petapa yang sakti. Surti yang mencintai Parmin rela untuk mengorbankan nyawanya demi kekasihnya tersebut. Surti rela menyumbangkan kedua matanya untuk "dicangkokkan" pada Parmin dalam sebuah ritual ajian mistik yang membahayakan nyawanya sendiri. Akhirnya Surti meninggal setelah memberikan kedua matanya kepada Parmin sebagai bentuk cinta sejatinya. Parmin yang sangat sedih bersumpah untuk membalas dendam pada Komandan Hindia Belanda yang keji dan Si Hitam.

Setelah berhasil memulihkan diri dan bekal ajian sakti dari gurunya, Jaka Sembung bergerak untuk memimpin rakyat desa dengan dibantu Maria (Dana Christina), putri komandan Hindia Belanda yang tidak setuju dengan sikap keji ayahnya pada rakyat. Mereka berdua dan rakyat desa akhirnya menyerbu ke benteng Hindia Belanda dan juga Si Hitam dalam sebuah pertempuran final yang sengit.

Versi luar negeri

[sunting | sunting sumber]

Film Jaka Sembung Sang Penakluk juga dirilis di luar negeri dengan judul yang berbeda, seperti:

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]