Sjumandjaja: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(26 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
|name = Sjumandjaja |
|name = Sjumandjaja |
||
|image = |
|image = Sjumandjaja, Festival Film Indonesia (1982), 1983, p13.jpg |
||
|imagesize = |
|imagesize = |
||
|caption = |
|caption = Sjumandjaja pada [[Festival Film Indonesia 1982]] |
||
|birth_date = {{birth date| |
|birth_date = {{birth date|1933|8|5}} |
||
|birth_place = |
|birth_place = [[Batavia]], [[Hindia Belanda]] (sekarang [[Jakarta]], [[Indonesia]]) |
||
|height = |
|height = |
||
|birthname = Sjumandjaja |
|birthname = Sjumandjaja |
||
|othername = |
|othername = |
||
|death_date = {{death date and age|1985|7|19| |
|death_date = {{death date and age|1985|7|19|1933|8|5}} |
||
|death_place = |
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]] |
||
|yearsactive = 1956 - 1985 |
|yearsactive = 1956 - 1985 |
||
|occupation = {{plainlist| |
|occupation = {{plainlist| |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
|religion = |
|religion = |
||
|spouse = {{plainlist| |
|spouse = {{plainlist| |
||
* [[Farida Oetoyo]] (bercerai) |
* [[Farida Oetoyo]] (1962- bercerai) |
||
* [[Tutie Kirana]] (? - 1982) |
* [[Tutie Kirana]] (? - 1982) |
||
* {{marriage|[[Zoraya Perucha]]|1984|1985|reason= |
* {{marriage|[[Zoraya Perucha]]|1984|1985|reason=wafat}} |
||
}} |
}} |
||
|relatives = |
|relatives = |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
|website = |
|website = |
||
}} |
}} |
||
{{Penghargaan film |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|ket-award1 = {{plainlist| |
|||
* '''[[Penghargaan FFI untuk Sutradara Terbaik|Sutradara Terbaik]]''' <br /> [[Festival Film Indonesia 1977|1977]] ''[[Si Doel Anak Modern]]'' <br> [[Festival Film Indonesia 1984|1984]] ''[[Budak Nafsu]]'' |
|||
* '''[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]]''' <br /> [[Festival Film Indonesia 1976|1976]] ''[[Laila Majenun]]'' <br> [[Festival Film Indonesia 1977|1977]] ''[[Si Doel Anak Modern]]'' |
|||
* '''[[Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Cerita Asli Terbaik]]''' <br /> [[Festival Film Indonesia 1985|1985]] ''[[Kerikil-Kerikil Tajam]]'' }} |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
== Karier == |
== Karier == |
||
Sjumandjaja menempuh pendidikan tingkat atas di Sekolah Lanjutan Atas (SLA) [[Sekolah Taman Siswa|Taman Siswa]]. Setelah lulus SLA, ia mulai menulis cerpen, sajak, dan kritik sastra. Sjumandjaja juga mulai mencoba bermain peran-peran kecil di sejumlah film. Pada tahun 1956, cerpen berjudul Keroncong Kemayoran yang dibuat olehnya diadaptasi menjadi sebuah film berjudul ''Saodah''. Film tersebut diproduksi oleh sebuah studio film bernama PT Persari. Pada tahun berikutnya yakni 1957, dia menjadi Asisten Sutradara dalam proses produksi film [[Anakku Sajang]]. Film tersebut juga merupakan adaptasi dari tulisan yang dibuatnya dan diproduksi oleh perusahaan yang sama. Pada 1958, Sjumandjaja akhirnya bekerja di PT Persari dan bertugas dalam dapartemen penulisan yang dipimpin oleh [[Asrul Sani]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/biography/|title=Sjumandjaja|last=|first=|date=|website=Tokoh Perfilman Indonesia|archive-url=https://www.webcitation.org/65MuLWrkB?url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/biography/|archive-date=11 Februari 2012|access-date=26 April 2019}}</ref> |
Sjumandjaja menempuh pendidikan tingkat atas di Sekolah Lanjutan Atas (SLA) [[Sekolah Taman Siswa|Taman Siswa]]. Setelah lulus SLA, ia mulai menulis cerpen, sajak, dan kritik sastra. Sjumandjaja juga mulai mencoba bermain peran-peran kecil di sejumlah film. Pada tahun 1956, cerpen berjudul Keroncong Kemayoran yang dibuat olehnya diadaptasi menjadi sebuah film berjudul ''Saodah''. Film tersebut diproduksi oleh sebuah studio film bernama PT Persari. Pada tahun berikutnya, yakni 1957, dia menjadi Asisten Sutradara dalam proses produksi film ''[[Anakku Sajang]]''. Film tersebut juga merupakan adaptasi dari tulisan yang dibuatnya dan diproduksi oleh perusahaan yang sama. Pada 1958, Sjumandjaja akhirnya bekerja di PT Persari dan bertugas dalam dapartemen penulisan yang dipimpin oleh [[Asrul Sani]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/biography/|title=Sjumandjaja|last=|first=|date=|website=Tokoh Perfilman Indonesia|archive-url=https://www.webcitation.org/65MuLWrkB?url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/biography/|archive-date=11 Februari 2012|access-date=26 April 2019}}</ref> |
||
Pada tahun 1959, Sjumandjaja memperoleh beasiswa untuk belajar di [[Moskwa|Moscow]], Russia. Dirinya menempuh pendidikan di All Union State Institute of Cinematography, [[Moskow]] sampai tahun 1965. Dia lulus dengan tugas akhir berupa film dengan judul Bayangan. Film tersebut merupakan film hitam putih berdurasi 25 menit, berbahasa Rusia, dan ceritanya diadaptasi dari sebuah kisah yang ditulis oleh novelis Amerika Serikat bernama Erskin Caldwell. Tugas akhir tersebut memperoleh predikat sangat memuaskan. Hal ini membawanya menjadi orang ke-7 yang mampu memperoleh predikat tersebut sejak institusi tersebut berdiri pada 1919. Dia juga menjadi orang non-Rusia pertama yang memperoleh predikat tersebut.<ref name=":0" /> |
Pada tahun 1959, Sjumandjaja memperoleh beasiswa untuk belajar di [[Moskwa|Moscow]], Russia. Dirinya menempuh pendidikan di All Union State Institute of Cinematography, [[Moskow]] sampai tahun 1965. Dia lulus dengan tugas akhir berupa film dengan judul ''Bayangan''. Film tersebut merupakan film hitam putih berdurasi 25 menit, berbahasa Rusia, dan ceritanya diadaptasi dari sebuah kisah yang ditulis oleh novelis Amerika Serikat bernama Erskin Caldwell. Tugas akhir tersebut memperoleh predikat sangat memuaskan. Hal ini membawanya menjadi orang ke-7 yang mampu memperoleh predikat tersebut sejak institusi tersebut berdiri pada 1919. Dia juga menjadi orang non-Rusia pertama yang memperoleh predikat tersebut.<ref name=":0" /> |
||
Setelah menyelesaikan studi di [[Rusia]], Sjumandjaya kembali ke Indonesia. Pada tahun 1965, Sjuman tercatat pernah mengajar dalam Kursus Kader Karyawan Film di Mampang Prapatan. Dalam kursus itu, Sjuman mengajar 40 orang siswa. Materi yang diajarkan olehnya adalah ''art cinematography.''<ref name=":1">{{Cite news| |
Setelah menyelesaikan studi di [[Rusia]], Sjumandjaya kembali ke Indonesia. Pada tahun 1965, Sjuman tercatat pernah mengajar dalam Kursus Kader Karyawan Film di Mampang Prapatan. Dalam kursus itu, Sjuman mengajar 40 orang siswa. Materi yang diajarkan olehnya adalah ''art cinematography.''<ref name=":1">{{Cite news|url=http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/VISTA_90_1990.PDF|title=Mengenang Sjumandjaja|last=|first=|date=19 Juli 1990|work=Vista|access-date=25 April 2019|issue=90|via=|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304023109/http://kepustakaan-tokoh.perfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/uploaded_files/pdf/clipping/news_articles/normal/VISTA_90_1990.PDF|page=46-53|archive-date=2016-03-04|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 1966, dirinya diangkat menjadi Direktur di Direktorat Film [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Departemen Penerangan]] dari tahun 1967 hingga 1968. Di bawah kepemimpinannya, Direktorat Film melahirkan sejumlah kebijakan penting yang menjadi dasar perkembangan film di Indonesia. Beberapa hal yang dianggap penting seperti diadakannya seminar persiapan UU Perfilman dan terbitnya SK Menteri Penerangan No. 71/1967 tentang pengumpulan dana lewat film impor yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan rehabilitasi film nasional. Selain itu, lahir pula Dewan Produksi Film Nasional yang bertugas untuk membuat film percontohan. Pembuatan film-film percontahan ini bertujuan untuk mengubah orientasi para pembuat film yang saat itu banyak memproduksi film kodian.<ref>{{Cite news|url=http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b9bad5d48191_sjuman-djaya#.XML_1s8zai4|title=Sjuman Djaya|last=|first=|date=|work=Film Indonesia|access-date=26 April 2019}}</ref> Setelah selesai bertugas di Direktorat Film, Sjumandjaya kembali aktif menulis dan beberapa kali ikut bermain peran.<ref name=":0" /> |
||
== Kehidupan pribadi == |
== Kehidupan pribadi == |
||
Sjuman pertama kali bertemu dengan [[Farida Oetoyo]] pada tahun 1961. Saat itu, Farida sedang menempuh pendidikan di akademi tari 'Bolshoi Teater' di Moskow, Rusia. Sejak saat itu keduanya semakin dekat dan pada bulan Juni tahun 1962 keduanya menikah.<ref name=":1" /> Dari perkawinannya dengan [[Farida Oetoyo]] itu, Sjuman mendapatkan dua putra, salah satunya adalah mantan drummer grup musik [[Dewa 19]] yaitu Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan nama [[Wong Aksan]]. Sjuman dan Farida kemudian bercerai.<ref name=":1" /> |
Sjuman pertama kali bertemu dengan [[Farida Oetoyo]] pada tahun 1961. Saat itu, Farida sedang menempuh pendidikan di akademi tari 'Bolshoi Teater' di Moskow, Rusia. Sejak saat itu keduanya semakin dekat dan pada bulan Juni tahun 1962 keduanya menikah.<ref name=":1" /> Dari perkawinannya dengan [[Farida Oetoyo]] itu, Sjuman mendapatkan dua putra, salah satunya adalah mantan drummer grup musik [[Dewa 19]] yaitu Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan nama [[Wong Aksan]]. Sjuman dan Farida kemudian bercerai.<ref name=":1" /> |
||
Pasca bercerai dengan Farida, Sjuman kemudian melakukan pernikahan dengan aktris [[Tutie Kirana |
Pasca bercerai dengan Farida, Sjuman kemudian melakukan pernikahan dengan aktris [[Tutie Kirana]]. Dari pernikahan tersebut lahir seorang putri yang bernama [[Djenar Maesa Ayu]] yang menjadi salah seorang penulis dan sutradara perempuan di Indonesia. Pada tahun 1984, Sjuman menikahi artis [[Zoraya Perucha]] tanpa dikaruniai anak sampai akhir hayatnya tahun 1985.<ref name=":1" /> |
||
== Karya sastra == |
== Karya sastra == |
||
⚫ | * Aku<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/citizen6/read/2285834/mengenang-sjuman-djaya-sutradara-di-balik-penulisan-buku-aku|title=Mengenang Sjuman Djaya, Sutradara di Balik Penulisan Buku "AKU"|last=Nurilah|date=2015-08-05|work=[[Liputan6.com]]|access-date=2019-04-27|first=Dini|editor-last=Winarta|editor-first=Karmin}}</ref> |
||
⚫ | * Aku<ref>{{Cite |
||
* Kerontjong Kemayoran (difilmkan dengan judul Saodah)<ref name=":1" /> |
* Kerontjong Kemayoran (difilmkan dengan judul Saodah)<ref name=":1" /> |
||
* Anakku Sajang (difilmkan)<ref name=":1" /> |
* Anakku Sajang (difilmkan)<ref name=":1" /> |
||
Baris 290: | Baris 295: | ||
|Sutradara |
|Sutradara |
||
|Matari Artis Jaya |
|Matari Artis Jaya |
||
|<ref>{{Cite web|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-k014-79-121250_kabut-sutra-ungu#.XMMDac8zai4|title=Kabut Sutra Ungu (1979)|website=filmindonesia.or.id|access-date=2019-04-26}}</ref> |
|<ref>{{Cite web|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-k014-79-121250_kabut-sutra-ungu#.XMMDac8zai4|title=Kabut Sutra Ungu (1979)|website=filmindonesia.or.id|access-date=2019-04-26|archive-date=2014-03-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20140304060531/http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a027-62-910466_anak-perawan-di-sarang-penjamun#.XMMDac8zai4|dead-url=yes}}</ref> |
||
|- |
|- |
||
|[[Selamat Tinggal Duka]] |
|[[Selamat Tinggal Duka]] |
||
Baris 353: | Baris 358: | ||
|- |
|- |
||
|[[Opera Jakarta]] |
|[[Opera Jakarta]] |
||
|1986 |
|||
|1985 |
|||
|Sutradara |
|Sutradara |
||
|Gramedia Film |
|Gramedia Film |
||
Baris 361: | Baris 366: | ||
Pada awal tahun 1980-an, kesehatan Sjumandjaja mulai mengalami kemerosotan. Beliau pernah mengalami keadaan kritis. Dia meninggal pada 19 Juli 1985 saat pembuatan [[Opera Jakarta]] hampir selesai.<ref name=":0" /> |
Pada awal tahun 1980-an, kesehatan Sjumandjaja mulai mengalami kemerosotan. Beliau pernah mengalami keadaan kritis. Dia meninggal pada 19 Juli 1985 saat pembuatan [[Opera Jakarta]] hampir selesai.<ref name=":0" /> |
||
== |
== Penghargaan dan nominasi == |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
! Penghargaan |
|||
! style="width: 33px; background: #ecc850;" | Tahun |
|||
! Tahun |
|||
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Kategori |
|||
! Kategori |
|||
! style="width: 100px; background: #ecc850;" | Karya yang dinominasikan |
|||
! Karya yang dinominasikan |
|||
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Hasil |
|||
! Hasil |
|||
|- |
|- |
||
|[[Festival Film Indonesia |
| scope= "row" rowspan= "14" | '''[[Festival Film Indonesia]]''' |
||
|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]] |
| [[Festival Film Indonesia 1976|1976]] |
||
| [[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]] |
|||
| |
| ''[[Laila Majenun]]'' |
||
|{{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
|rowspan="2"|[[Festival Film Indonesia 1977|1977]] |
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1977|1977]] |
||
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
||
|rowspan="2"| |
| rowspan= "2" | ''[[Si Doel Anak Modern]]'' |
||
|{{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
| |
| Penulis Skenario Terbaik |
||
|{{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
|rowspan="2"|[[Festival Film Indonesia 1980|1980]] |
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1980|1980]] |
||
| |
| Sutradara Terbaik |
||
|rowspan="2"| |
| rowspan= "2" | ''[[Kabut Sutra Ungu]]'' |
||
|{{nom}} |
| {{nom}} |
||
⚫ | |||
|[[Skenario Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Terbaik]] |
|||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| Penulis Skenario Terbaik |
|||
|rowspan="2"|[[Festival Film Indonesia 1983|1983]] |
|||
⚫ | |||
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| |
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1983|1983]] |
||
| Sutradara Terbaik |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| Penulis Skenario Terbaik |
|||
|rowspan="2"|[[Festival Film Indonesia 1984|1984]] |
|||
⚫ | |||
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| |
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1984|1984]] |
||
| Sutradara Terbaik |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| Penulis Skenario Terbaik |
|||
|rowspan="3"|[[Festival Film Indonesia 1985|1985]] |
|||
⚫ | |||
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| |
| rowspan= "3" | [[Festival Film Indonesia 1985|1985]] |
||
| Sutradara Terbaik |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
|[[Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Cerita Asli Terbaik]] |
| [[Cerita Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Cerita Asli Terbaik]] |
||
|{{won}} |
| {{won}} |
||
|- |
|- |
||
| Penulis Skenario Terbaik |
|||
|rowspan="2"|[[Festival Film Indonesia 1986|1986]] |
|||
⚫ | |||
|[[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
| |
| rowspan= "2" | [[Festival Film Indonesia 1986|1986]] |
||
| Sutradara Terbaik |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
| Penulis Skenario Terbaik |
|||
⚫ | |||
|- |
|- |
||
|} |
|} |
||
== |
== Lihat pula == |
||
* [[Purnomo Prawiro]] |
|||
* [[Agum Gumelar]] |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
* {{en}} [http://cip.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1107007221 S.M. Ardan:In Memoriam: Sjuman Djaya (1934 -- 1985)] |
* {{en}} [http://cip.cornell.edu/Dienst/UI/1.0/Summarize/seap.indo/1107007221 S.M. Ardan:In Memoriam: Sjuman Djaya (1934 -- 1985)] |
||
* {{fr}} [http://www.3continents.com/3continents/fiche_dir.jsp?directorid=526 Sjuman DJAYA - Indonésie] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061116142256/http://www.3continents.com/3continents/fiche_dir.jsp?directorid=526 |date=2006-11-16 }} |
* {{fr}} [http://www.3continents.com/3continents/fiche_dir.jsp?directorid=526 Sjuman DJAYA - Indonésie] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061116142256/http://www.3continents.com/3continents/fiche_dir.jsp?directorid=526 |date=2006-11-16 }} |
||
* {{id}} [http://kepustakaan-tokohperfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/home/ Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091021072750/http://kepustakaan-tokohperfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/home/ |date=2009-10-21 }} |
* {{id}} [http://kepustakaan-tokohperfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/home/ Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091021072750/http://kepustakaan-tokohperfilman.pnri.go.id/sjumandjaja/home/ |date=2009-10-21 }} |
||
⚫ | |||
{{start box}} |
{{start box}} |
||
{{s-ach}} |
{{s-ach}} |
||
Baris 452: | Baris 461: | ||
}} |
}} |
||
{{end box}} |
{{end box}} |
||
⚫ | |||
{{Sutradara Terbaik (FFI)}} |
{{Sutradara Terbaik (FFI)}} |
||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Keluarga Sjumandjaja]] |
[[Kategori:Keluarga Sjumandjaja]] |
||
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]] |
[[Kategori:Pemeran laki-laki Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 19 November 2023 15.53
Sjumandjaja | |
---|---|
Lahir | Sjumandjaja 5 Agustus 1933 Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta, Indonesia) |
Meninggal | 19 Juli 1985 Jakarta, Indonesia | (umur 51)
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1956 - 1985 |
Suami/istri |
|
Anak | Pernikahan dengan Farida Oetoyo:
Pernikahan dengan Tutie Kirana: |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia |
Sjumandjaja (5 Agustus 1933 – 19 Juli 1985) adalah seorang penulis skenario dan sutradara Indonesia. Ia merupakan ayah dari musikus dan komponis Indonesia, Sri Aksana Sjuman serta novelis dan pemeran Indonesia, Djenar Maesa Ayu.
Karier
[sunting | sunting sumber]Sjumandjaja menempuh pendidikan tingkat atas di Sekolah Lanjutan Atas (SLA) Taman Siswa. Setelah lulus SLA, ia mulai menulis cerpen, sajak, dan kritik sastra. Sjumandjaja juga mulai mencoba bermain peran-peran kecil di sejumlah film. Pada tahun 1956, cerpen berjudul Keroncong Kemayoran yang dibuat olehnya diadaptasi menjadi sebuah film berjudul Saodah. Film tersebut diproduksi oleh sebuah studio film bernama PT Persari. Pada tahun berikutnya, yakni 1957, dia menjadi Asisten Sutradara dalam proses produksi film Anakku Sajang. Film tersebut juga merupakan adaptasi dari tulisan yang dibuatnya dan diproduksi oleh perusahaan yang sama. Pada 1958, Sjumandjaja akhirnya bekerja di PT Persari dan bertugas dalam dapartemen penulisan yang dipimpin oleh Asrul Sani.[1]
Pada tahun 1959, Sjumandjaja memperoleh beasiswa untuk belajar di Moscow, Russia. Dirinya menempuh pendidikan di All Union State Institute of Cinematography, Moskow sampai tahun 1965. Dia lulus dengan tugas akhir berupa film dengan judul Bayangan. Film tersebut merupakan film hitam putih berdurasi 25 menit, berbahasa Rusia, dan ceritanya diadaptasi dari sebuah kisah yang ditulis oleh novelis Amerika Serikat bernama Erskin Caldwell. Tugas akhir tersebut memperoleh predikat sangat memuaskan. Hal ini membawanya menjadi orang ke-7 yang mampu memperoleh predikat tersebut sejak institusi tersebut berdiri pada 1919. Dia juga menjadi orang non-Rusia pertama yang memperoleh predikat tersebut.[1]
Setelah menyelesaikan studi di Rusia, Sjumandjaya kembali ke Indonesia. Pada tahun 1965, Sjuman tercatat pernah mengajar dalam Kursus Kader Karyawan Film di Mampang Prapatan. Dalam kursus itu, Sjuman mengajar 40 orang siswa. Materi yang diajarkan olehnya adalah art cinematography.[2] Pada tahun 1966, dirinya diangkat menjadi Direktur di Direktorat Film Departemen Penerangan dari tahun 1967 hingga 1968. Di bawah kepemimpinannya, Direktorat Film melahirkan sejumlah kebijakan penting yang menjadi dasar perkembangan film di Indonesia. Beberapa hal yang dianggap penting seperti diadakannya seminar persiapan UU Perfilman dan terbitnya SK Menteri Penerangan No. 71/1967 tentang pengumpulan dana lewat film impor yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan rehabilitasi film nasional. Selain itu, lahir pula Dewan Produksi Film Nasional yang bertugas untuk membuat film percontohan. Pembuatan film-film percontahan ini bertujuan untuk mengubah orientasi para pembuat film yang saat itu banyak memproduksi film kodian.[3] Setelah selesai bertugas di Direktorat Film, Sjumandjaya kembali aktif menulis dan beberapa kali ikut bermain peran.[1]
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Sjuman pertama kali bertemu dengan Farida Oetoyo pada tahun 1961. Saat itu, Farida sedang menempuh pendidikan di akademi tari 'Bolshoi Teater' di Moskow, Rusia. Sejak saat itu keduanya semakin dekat dan pada bulan Juni tahun 1962 keduanya menikah.[2] Dari perkawinannya dengan Farida Oetoyo itu, Sjuman mendapatkan dua putra, salah satunya adalah mantan drummer grup musik Dewa 19 yaitu Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan nama Wong Aksan. Sjuman dan Farida kemudian bercerai.[2]
Pasca bercerai dengan Farida, Sjuman kemudian melakukan pernikahan dengan aktris Tutie Kirana. Dari pernikahan tersebut lahir seorang putri yang bernama Djenar Maesa Ayu yang menjadi salah seorang penulis dan sutradara perempuan di Indonesia. Pada tahun 1984, Sjuman menikahi artis Zoraya Perucha tanpa dikaruniai anak sampai akhir hayatnya tahun 1985.[2]
Karya sastra
[sunting | sunting sumber]Filmografi
[sunting | sunting sumber]Judul Film | Tahun | Posisi | Rumah Produksi | Ref. |
---|---|---|---|---|
Saodah | 1956 | Penulis cerita | Persari | [5] |
Anakku Sayang | 1957 | Penulis cerita | Persari | [6] |
Apa jang Kau Tjari, Palupi? | 1969 | Produser eksekutif | Dewan Produksi Film Nasional | [7] |
Nji Ronggeng | 1969 | Penulis skenario | Dewan Produksi Film Nasional | [8] |
Kekasihku Ibuku | 1971 | Penulis skenario | Sarinande | [9] |
Pengantin Remadja | 1971 | Penata skenario, Penulis naskah cerita | PT Aries Film, Hana International Film | [10] |
Lewat Tengah Malam | 1971 | Sutradara, Penulis naskah | PT Allied Film of Indonesia | [11] |
Jang Djatuh Dikaki Lelaki | 1971 | Aktor, Penata skenario | PT Tuti Mutia Film | [12] |
Lorong Hitam | 1971 | Penata skenario | PT Sarinande Films | [13] |
Perawan Buta | 1971 | Aktor | Ramayana | [14] |
Beranak Dalam Kubur | 1971 | Skenario | Tidar Jaya | [15] |
Si Bongkok | 1972 | Aktor | Rapi Films | [16] |
Mama | 1972 | Pemain, Skenario | Aries Film | [17] |
Andjing-andjing Geladak | 1972 | Pemain, Skenario | Tuti Meutia | [18] |
Flambojan | 1972 | Sutradara, Aktor | Kartika Wira Bhakti | [19] |
Si Doel Anak Betawi | 1973 | Sutradara, Cerita, Skenario | Matari | [20] |
Jimat Benyamin | 1973 | Skenario | Tuty Jaya | [21] |
Si Mamad | 1973 | Sutradara, Produser | Matari | [22] |
Bulan Di Atas Kuburan | 1973 | Produser | Matari | [23] |
Atheis/Kafir | 1974 | Sutradara, Produser, Penulis | Matari | [24] |
Cinta Remaja | 1974 | Skenario | Karya Dunia | [25] |
Prahara | 1974 | Skenario | Tuty Meutia | [26] |
Musuh Bebuyutan | 1974 | Sutradara | Ji'ung Film | |
DEWI | 1974 | Sutradara | Citra Indah | |
Laila Majenun | 1975 | Sutradara | Matari Artis Jaya | [27] |
Si Doel Anak Modern | 1976 | Sutradara | Matari Artis Jaya | [28] |
Pinangan | 1976 | Sutradara | Matari Artis Jaya | [29] |
Ganasnya Nafsu | 1976 | Aktor | Sarinande | |
Wajah Tiga Perempuan | 1976 | Skenario | Sugar Indah | [30] |
Yang Muda Yang Bercinta | 1977 | Sutradara, Produser | Matari Artis Jaya | [31] |
Gitar Tua Oma Irama | 1977 | Skenario, Sutradara | Sjam Studio | [32] |
Terminal Cinta | 1977 | Penasihat Sutradara | Nusantara | |
YOAN | 1977 | Skenario | Sugar Indah | [33] |
Siulan Rahasia | 1977 | Skenario | Sjam Studio | [34] |
Arwah Komersial Dalam Kampus | 1977 | Skenario | Gemini Satria | [35] |
Darah Muda | 1977 | Skenario | Sjam Studio | [36] |
Ombaknya Laut Mabuknya Cinta | 1978 | Skenario, Produser, Pemain | Matari Artis Jaya | [37] |
Kabut Sutra Ungu | 1979 | Sutradara | Matari Artis Jaya | [38] |
Selamat Tinggal Duka | 1980 | Skenario | Karno's Film | [39] |
Hilangnya Sebuah Mahkota | 1980 | Penasihat/Sutradara | Young Bross | |
Permainan Bulan Desember | 1980 | Produser, Skenario | Matari Artis Jaya | [40] |
Yang Kembali Bersemi | 1980 | Skenario | Karno's Film | [41] |
Bukan Sandiwara | 1980 | Sutradara | Bola Dunia | [42] |
Gadis Marathon | 1981 | Penulis naskah cerita | Tiga Sinar Mutiara | [43] |
R.A Kartini | 1982 | Sutradara | Nusantara | [44] |
Budak Nafsu | 1983 | Sutradara | Soraya Intercine | [45] |
Kerikil-Kerikil Tajam | 1984 | Sutradara | Bola Dunia Film | [46] |
Yang Masih di Bawah Umur | 1985 | Skenario | Gramedia Film | [47] |
Opera Jakarta | 1986 | Sutradara | Gramedia Film | [48] |
Kematian
[sunting | sunting sumber]Pada awal tahun 1980-an, kesehatan Sjumandjaja mulai mengalami kemerosotan. Beliau pernah mengalami keadaan kritis. Dia meninggal pada 19 Juli 1985 saat pembuatan Opera Jakarta hampir selesai.[1]
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Festival Film Indonesia | 1976 | Penulis Skenario Terbaik | Laila Majenun | Menang |
1977 | Sutradara Terbaik | Si Doel Anak Modern | Menang | |
Penulis Skenario Terbaik | Menang | |||
1980 | Sutradara Terbaik | Kabut Sutra Ungu | Nominasi | |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi | |||
1983 | Sutradara Terbaik | R.A. Kartini | Nominasi | |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi | |||
1984 | Sutradara Terbaik | Budak Nafsu | Menang | |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi | |||
1985 | Sutradara Terbaik | Kerikil-Kerikil Tajam | Nominasi | |
Penulis Cerita Asli Terbaik | Menang | |||
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi | |||
1986 | Sutradara Terbaik | Opera Jakarta | Nominasi | |
Penulis Skenario Terbaik | Nominasi |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Sjumandjaja". Tokoh Perfilman Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2012. Diakses tanggal 26 April 2019.
- ^ a b c d e f "Mengenang Sjumandjaja" (PDF). Vista (90). 19 Juli 1990. hlm. 46-53. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 25 April 2019.
- ^ "Sjuman Djaya". Film Indonesia. Diakses tanggal 26 April 2019.
- ^ Nurilah, Dini (2015-08-05). Winarta, Karmin, ed. "Mengenang Sjuman Djaya, Sutradara di Balik Penulisan Buku "AKU"". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-04-27.
- ^ "Saodah (1956)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Anakku Sajang (1957)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Apa jang Kau Tjari, Palupi?". Film Indonesia. Diakses tanggal 26 April 2019.
- ^ "Nji Ronggeng (1969)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Kekasihku Ibuku (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Pengantin Remaja (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Lewat Tengah Malam (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Jang Djatuh Dikaki Lelaki (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Lorong Hitam (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Perawan Buta (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-27.
- ^ "Beranak dalam Kubur (1971)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Si Bongkok (1972)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Mama (1972)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Anjing-Anjing Geladak (1972)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Flamboyant (1972)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Si Doel Anak Betawi (1973)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Jimat Benyamin (1973)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Si Mamad (1973)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Bulan di Atas Kuburan (1973)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Atheis (1974)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Cinta Remaja (1974)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Prahara (Betinanya Seorang Perempuan) (1974)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Laila Majenun (1975)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Si Doel Anak Modern (1976)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Pinangan (1976)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Wajah Tiga Perempuan (1976)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Yang Muda Yang Bercinta (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Gitar Tua Oma Irama (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Yoan (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Siulan Rahasia (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Arwah Komersil dalam Kampus (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Darah Muda (1977)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Ombaknya Laut Mabuknya Cinta (1978)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Kabut Sutra Ungu (1979)". filmindonesia.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-04. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Selamat Tinggal Duka (1980)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Permainan Bulan Desember (1980)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Yang Kembali Bersemi (1980)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Bukan Sandiwara (1980)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Gadis Marathon (1981)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "R.A. Kartini (1982)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Budak Nafsu (Fatima) (1983)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Kerikil-Kerikil Tajam (1984)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Yang Masih di Bawah Umur (1985)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
- ^ "Opera Jakarta (1985)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2019-04-26.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) S.M. Ardan:In Memoriam: Sjuman Djaya (1934 -- 1985)
- (Prancis) Sjuman DJAYA - Indonésie Diarsipkan 2006-11-16 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Kepustakaan Tokoh Perfilman Indonesia Diarsipkan 2009-10-21 di Wayback Machine.
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Teguh Karya Film : Di Balik Kelambu (1983) |
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Budak Nafsu (Fatima) (1984) |
Diteruskan oleh: Slamet Rahardjo Film : Kembang Kertas (1985) |
Didahului oleh: Nico Pelamonia Film : Semalam di Malaysia (1976) |
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Si Doel Anak Modern (1977) |
Diteruskan oleh: Ami Prijono Film : Jakarta Jakarta (1978) |