Hemolisis: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{rapikan}} |
{{rapikan}} |
||
:''Hemolisis tidak sama dengan [[ |
:''Hemolisis tidak sama dengan [[hemodialisos]].'' |
||
'''Hemolisis'''—dari [[ |
'''Hemolisis'''—dari [[bahasa Yunani]] {{lang|grc|[[wikt:αἷμα|αἷμα]]}} (aima, haema, [[wikt:haemo-|hemo-]]) berarti "darah" dan {{lang|grc|[[wikt:λύσις|λύσις]]}} (lusis, [[wikt:lysis|lysis]], [[wikt:-lysis|-lysis]]) berarti "lepas", "menjadi bebas" atau "mengeluarkan"<ref>''Terjemahan dari bahasa Yunani ke Inggris, lalu ke Indonesia — An Intermediate Greek-English Lexicon Founded Upon The Seventh Edition Of Liddell And Scott's Greek-English Lexicon.'' Oxford University Press.</ref>—adalah pecahnya [[membran]] [[eritrosit]], sehingga [[hemoglobin]] bebas ke dalam [[medium]] sekelilingnya ([[plasma]]). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan [[larutan]] [[hipotonis]] atau [[hipertonis]] ke dalam [[darah]], penurunan [[tekanan permukaan]] membran eritrosit, zat/[[unsur]] [[kimia]] tertentu, [[pemanasan]] atau pendinginan, serta rapuh karena ketuaan dalam [[sirkulasi]] darah. Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan [[larutan]] [[NaCl]] hipotonis) medium tersebut (plasma dan larutan) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersifat [[semipermiabel]] dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang [[hipertonis]], maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput ([[krenasi]]). [[Keriput]] ini dapat dikembalikan dengan cara menambahkan cairan [[isotonis]] ke dalam medium luar eritrosit (plasma). |
||
=={{anchor|''In vivo''}}''In vivo'' (di dalam tubuh)== |
== {{anchor|''In vivo''}}''In vivo'' (di dalam tubuh) == |
||
{{terjemah-Inggris}} |
{{terjemah-Inggris}} |
||
===''Streptococcus''=== |
=== ''Streptococcus'' === |
||
{{main|Streptococcus}} |
{{main|Streptococcus}} |
||
===''Enterococcus''=== |
=== ''Enterococcus'' === |
||
{{main|Enterococcus}} |
{{main|Enterococcus}} |
||
===''Staphylococcus''=== |
=== ''Staphylococcus'' === |
||
{{main|Staphylococcus}} |
{{main|Staphylococcus}} |
||
⚫ | |||
===Hemolisis berparasit=== |
|||
⚫ | [[Berkas:Hemolysis.jpg|jmpl|ka|200px|'''Hemolisis pada darah'''. [[Sel darah merah]] tanpa (di kiri dan tengah) dan dengan (di kanan) hemolisis. Apabila 0.5% pun dari sel darah merahnya terhemolisis, [[hemoglobin]] yang terlepas akan menyebabkan [[Serum darah|serum]] ataupun [[Plasma darah|plasma]] berwarna merah keputihan atau merah tua.<ref>[http://www.cdha.nshealth.ca/default.aspx?page=SubPage¢erContent.Id.0=21648&category.Categories.1=411 Capital Health]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Perhatikan, bahwa sampel terhemolisis di gambar terlihat bening dan tidak kabur, karena sampelnya tidak terdapat sel-sel darah.]] |
||
===Penyakit hemolisis pada balita=== |
|||
===Anemia hemolisis=== |
|||
===Krisis emolisis=== |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | [[ |
||
⚫ | |||
===Dari kumpulan spesimen=== |
|||
===Yang disebabkan dari pemrosesan darah saat pembedahan=== |
|||
===Dari kultur bakteria=== |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
<references/> |
<references/> |
||
==Pranala luar== |
== Pranala luar == |
||
*[http://www.calgarylabservices.com/HealthcareProfessionals/SpecimenCollection/HemolysisEffects.htm Effects of Hemolysis on Clinical Specimens] |
* [http://www.calgarylabservices.com/HealthcareProfessionals/SpecimenCollection/HemolysisEffects.htm Effects of Hemolysis on Clinical Specimens] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Hematologi]] |
[[Kategori:Hematologi]] |
||
[[Kategori:Kedokteran]] |
[[Kategori:Kedokteran]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 6 Desember 2023 16.07
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
- Hemolisis tidak sama dengan hemodialisos.
Hemolisis—dari bahasa Yunani αἷμα (aima, haema, hemo-) berarti "darah" dan λύσις (lusis, lysis, -lysis) berarti "lepas", "menjadi bebas" atau "mengeluarkan"[1]—adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma). Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain penambahan larutan hipotonis atau hipertonis ke dalam darah, penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur kimia tertentu, pemanasan atau pendinginan, serta rapuh karena ketuaan dalam sirkulasi darah. Apabila medium di sekitar eritrosit menjadi hipotonis (karena penambahan larutan NaCl hipotonis) medium tersebut (plasma dan larutan) akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersifat semipermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. Bila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan pecah, akibatnya hemoglobin akan bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada pada medium yang hipertonis, maka cairan eritrosit akan keluar menuju ke medium luar eritrosit (plasma), akibatnya eritrosit akan keriput (krenasi). Keriput ini dapat dikembalikan dengan cara menambahkan cairan isotonis ke dalam medium luar eritrosit (plasma).
In vivo (di dalam tubuh)
[sunting | sunting sumber]Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. |
Streptococcus
[sunting | sunting sumber]Enterococcus
[sunting | sunting sumber]Staphylococcus
[sunting | sunting sumber]In vitro (di luar tubuh)
[sunting | sunting sumber]Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Terjemahan dari bahasa Yunani ke Inggris, lalu ke Indonesia — An Intermediate Greek-English Lexicon Founded Upon The Seventh Edition Of Liddell And Scott's Greek-English Lexicon. Oxford University Press.
- ^ Capital Health[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]