Lompat ke isi

Kesadaran hewan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Psittacus erithacus -Norway -pet-8a.jpg|thumb|300px|right|Menurut [[Deklarasi Kesadaran Cambridge]], "tingkat kesadaran yang hampir seperti manusia" telah diamati dalam spesies [[kakatua abu-abu Afrika]].<ref name=CDC>[https://web.archive.org/web/20131109230457/http://fcmconference.org/img/CambridgeDeclarationOnConsciousness.pdf The Cambridge Declaration on Consciousness (Archive)] 7 July 2012. Written by Philip Low and edited by Jaak Panksepp, Diana Reiss, David Edelman, Bruno Van Swinderen, Philip Low and Christof Koch. University of Cambridge.</ref>]]
[[Berkas:Psittacus erithacus -Norway -pet-8a.jpg|jmpl|300px|ka|Menurut [[Deklarasi Kesadaran Cambridge]], "tingkat kesadaran yang hampir seperti manusia" telah diamati dalam spesies [[kakatua abu-abu Afrika]].<ref name=CDC>[https://web.archive.org/web/20131109230457/http://fcmconference.org/img/CambridgeDeclarationOnConsciousness.pdf The Cambridge Declaration on Consciousness (Archive)] 7 July 2012. Written by Philip Low and edited by Jaak Panksepp, Diana Reiss, David Edelman, Bruno Van Swinderen, Philip Low and Christof Koch. University of Cambridge.</ref>]]


'''Kesadaran hewan''' adalah kesadaran diri pada hewan atau rasa sadar akan objek-objek luar atau sesuatu di dalam dirinya sendiri.<ref>{{cite web|title=consciousness|publisher=Merriam-Webster|location=|accessdate=22 April 2014|url= http://www.merriam-webster.com/dictionary/consciousness}}</ref><ref name="van_Gulick2004">{{cite web |author=Robert van Gulick |year=2004 |title=Consciousness |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy |url=http://plato.stanford.edu/entries/consciousness/}}</ref> [[Kesadaran]] dalam manusia telah didefinisikan sebagai rasa sadar, [[subjektivitas]], [[qualia]], kemampuan untuk mengalami atau merasakan, keberadaan konsep [[diri]], atau sistem kendali budi.<ref name=Farthing1992Psychology>{{cite book| title=The Psychology of Consciousness |author=Farthing G |year=1992 |publisher=Prentice Hall |isbn=978-0-13-728668-3}}</ref> Meskipun sulit didefinisikan, banyak filsuf yang meyakini bahwa terdapat intuisi dasar yang sama mengenai kesadaran.<ref name="John Searle 2005">{{cite book |author=John Searle |author-link=John Searle |year=2005 |editor=Honderich T |title=The Oxford companion to philosophy |chapter=Consciousness |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-926479-7}}</ref>
'''Kesadaran hewan''' adalah kesadaran diri pada hewan atau rasa sadar akan luar atau sesuatu di dalam dirinya sendiri.<ref>{{cite web|title=consciousness|publisher=Merriam-Webster|location=|accessdate=22 April 2014|url= http://www.merriam-webster.com/dictionary/consciousness}}</ref><ref name="van_Gulick2004">{{cite web |author=Robert van Gulick |year=2004 |title=Consciousness |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy |url=http://plato.stanford.edu/entries/consciousness/}}</ref> [[Kesadaran]] dalam manusia telah didefinisikan sebagai rasa sadar, [[subjektivitas]], [[qualia]], kemampuan untuk mengalami atau merasakan, keberadaan konsep [[diri]], atau sistem kendali budi.<ref name=Farthing1992Psychology>{{cite book| title=The Psychology of Consciousness | url=https://archive.org/details/thepsychologyofc0000fart |author=Farthing G |year=1992 |publisher=Prentice Hall |isbn=978-0-13-728668-3}}</ref> Meskipun sulit didefinisikan, banyak filsuf yang meyakini bahwa terdapat intuisi dasar yang sama mengenai kesadaran.<ref name="John Searle 2005">{{cite book |author=John Searle |author-link=John Searle |year=2005 |editor=Honderich T |title=The Oxford companion to philosophy |url=https://archive.org/details/oxfordcompaniont0000unse_f5n3 |chapter=Consciousness |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-926479-7}}</ref>


Topik kesadaran hewan menghadapi beberapa kesulitan, seperti [[masalah budi lain]] dalam bentuk yang paling sulit karena hewan tidak dapat memberitahukan pengalaman subjektif mereka kepada manusia.<ref name=Allen>{{cite web |author=Colin Allen |title=Animal consciousness |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy (Summer 2011 Edition) |editor=Edward N. Zalta |url=http://plato.stanford.edu/archives/sum2011/entries/consciousness-animal/}}</ref> Selain itu, pertanyaan ini sulit dijawab secara objektif, karena klaim bahwa hewan tidak sadar seringkali dihubungkan dengan klaim bahwa hewan tidak memiliki perasaan, nyawanya tidak berharga, dan melukai hewan tidak salah secara moral. Contohnya, filsuf Perancis dari abad ke-17 [[René Descartes]] kadang-kadang dituduh menyiksa hewan karena ia pernah berargumen bahwa hanya manusia yang memiliki kesadaran.<ref>{{cite journal |author=Peter Carruthers |author-link=Peter Carruthers (philosopher) |title=Sympathy and subjectivity |journal=Australasian Journal of Philosophy |year=1999 |volume=77 |pages=465–482 |doi=10.1080/00048409912349231 |issue=4}}</ref>
Topik kesadaran hewan menghadapi beberapa kesulitan, seperti [[masalah budi lain]] dalam bentuk yang paling sulit karena hewan tidak dapat memberitahukan pengalaman subjektif mereka kepada manusia.<ref name=Allen>{{cite web |author=Colin Allen |title=Animal consciousness |publisher=Stanford Encyclopedia of Philosophy (Summer 2011 Edition) |editor=Edward N. Zalta |url=http://plato.stanford.edu/archives/sum2011/entries/consciousness-animal/}}</ref> Selain itu, pertanyaan ini sulit dijawab secara objektif, karena klaim bahwa hewan tidak sadar sering kali dihubungkan dengan klaim bahwa hewan tidak memiliki perasaan, nyawanya tidak berharga, dan melukai hewan tidak salah secara moral. Contohnya, filsuf Prancis dari abad ke-17 [[René Descartes]] kadang-kadang dituduh menyiksa hewan karena ia pernah berargumen bahwa hanya manusia yang memiliki kesadaran.<ref>{{cite journal |author=Peter Carruthers |author-link=Peter Carruthers (philosopher) |title=Sympathy and subjectivity |journal=Australasian Journal of Philosophy |year=1999 |volume=77 |pages=465–482 |doi=10.1080/00048409912349231 |issue=4}}</ref>


Filsuf-filsuf yang menganggap pengalaman subjektif sebagai esensi kesadaran pada umumnya meyakini bahwa keberadaan dan sifat kesadaran hewan tidak dapat diketahui. Filsuf Amerika [[Thomas Nagel]] menjabarkan argumen ini di dalam sebuah esai yang berjudul ''[[What Is it Like to Be a Bat?]]'' (Bagaimana Rasanya Menjadi Seekor Kelelawar). Ia menyatakan bahwa suatu organisme merupakan organisme yang sadar "jika dan hanya jika terdapat sesuatu mengenai bagaimana rasanya menjadi organisme tersebut - sesuatu mengenai bagaimana rasanya ''bagi'' organisme itu"; dan ia berargumen bahwa kita tidak akan pernah bisa menempatkan pikiran kita ke dalam pikiran hewan meskipun kita telah mempelajari otak dan perilaku hewan.<ref name=NagelBat>{{cite book| author=Thomas Nagel| author-link=Thomas Nagel|title=Mortal Questions |chapter=Ch. 12 What is it like to be a bat? |publisher=Cambridge University Press |year=1991 |isbn=978-0-521-40676-5}}</ref> Pemikir-pemikir lain, seperti ilmuwan kognitif [[Douglas Hofstadter]], menolak argumen ini dan menganggapnya tidak jelas.<ref>{{cite book |author=Douglas Hofstadter |author-link=Douglas Hofstadter |chapter=Reflections on ''What Is It Like to Be a Bat?'' |pages=403–414 |title=[[The Mind's I]] |editor=Douglas Hofstadter |editor-link=Douglas Hofstadter |editor2=Daniel Dennett|editor2-link=Daniel Dennett |publisher=Basic Books |year=1981 |isbn=978-0-7108-0352-8}}</ref> Beberapa psikolog dan ahli [[etologi]] telah berupaya membuktikan keberadaan kesadaran hewan dengan mendeskripsikan sejumlah perilaku yang tampaknya menunjukkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak dapat disadari secara langsung, seperti buku ''Animal Minds'' karya [[Donald Griffin]] pada tahun 2001.<ref name=Griffin2001>{{cite book |title=Animal Minds: Beyond Cognition to Consciousness |author=Donald Griffin |author-link=Donald Griffin |publisher=University of Chicago Press |year=2001 |isbn=978-0-226-30865-4 |url=https://books.google.com/?id=OQGJz1DVQNMC&pg=PA77&dq=%22On+the+origin+of+consciousness+%E2%80%94+some+amniote+scenarios%22#v=onepage&q=%22On%20the%20origin%20of%20consciousness%20%E2%80%94%20some%20amniote%20scenarios%22&f=false}}</ref>
Filsuf-filsuf yang menganggap pengalaman subjektif sebagai esensi kesadaran pada umumnya meyakini bahwa keberadaan dan sifat kesadaran hewan tidak dapat diketahui. Filsuf Amerika [[Thomas Nagel]] menjabarkan argumen ini di dalam sebuah esai yang berjudul ''[[What Is it Like to Be a Bat?]]'' (Bagaimana Rasanya Menjadi Seekor Kelelawar). Ia menyatakan bahwa suatu organisme merupakan organisme yang sadar "jika dan hanya jika terdapat sesuatu mengenai bagaimana rasanya menjadi organisme tersebut - sesuatu mengenai bagaimana rasanya ''bagi'' organisme itu"; dan ia berargumen bahwa kita tidak akan pernah bisa menempatkan pikiran kita ke dalam pikiran hewan meskipun kita telah mempelajari otak dan perilaku hewan.<ref name=NagelBat>{{cite book| author=Thomas Nagel| author-link=Thomas Nagel|title=Mortal Questions |chapter=Ch. 12 What is it like to be a bat? |publisher=Cambridge University Press |year=1991 |isbn=978-0-521-40676-5}}</ref> Pemikir-pemikir lain, seperti ilmuwan kognitif [[Douglas Hofstadter]], menolak argumen ini dan menganggapnya tidak jelas.<ref>{{cite book |author=Douglas Hofstadter |author-link=Douglas Hofstadter |chapter=Reflections on ''What Is It Like to Be a Bat?'' |pages=[https://archive.org/details/mindsifantasies00hofs/page/403 403]–414 |title=[[The Mind's I]] |editor=Douglas Hofstadter |editor-link=Douglas Hofstadter |editor2=Daniel Dennett|editor2-link=Daniel Dennett |publisher=Basic Books |year=1981 |isbn=978-0-7108-0352-8}}</ref> Beberapa psikolog dan ahli [[etologi]] telah berupaya membuktikan keberadaan kesadaran hewan dengan mendeskripsikan sejumlah perilaku yang tampaknya menunjukkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak dapat dirasakan secara langsung, seperti buku ''Animal Minds'' karya [[Donald Griffin]] pada tahun 2001.<ref name=Griffin2001>{{cite book |title=Animal Minds: Beyond Cognition to Consciousness |author=Donald Griffin |author-link=Donald Griffin |publisher=University of Chicago Press |year=2001 |isbn=978-0-226-30865-4 |url=https://books.google.com/?id=OQGJz1DVQNMC&pg=PA77&dq=%22On+the+origin+of+consciousness+%E2%80%94+some+amniote+scenarios%22#v=onepage&q=%22On%20the%20origin%20of%20consciousness%20%E2%80%94%20some%20amniote%20scenarios%22&f=false}}</ref>


Kesadaran hewan telah diteliti secara aktif selama lebih dari 100 tahun.<ref name=Burghardt>{{cite journal | last1 = Burghardt | first1 = Gordon M | year = 1985 | title = Animal awareness: Current perceptions and historical perspective | url = http://colinallen.dnsalias.org/Secure/X521/Burghardt%201985.pdf | format = PDF | journal = American Psychologist | volume = 40 | issue = 8| pages = 905–919 | doi = 10.1037/0003-066X.40.8.905 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120916204733/http://colinallen.dnsalias.org/Secure/X521/Burghardt%201985.pdf | archivedate=16 September 2012 }}</ref> Pada tahun 1927, psikolog Amerika Serikat [[Harvey A. Carr|Harvey Carr]] menyatakan bahwa pemahaman akan kesadaran hewan bergantung pada "pengetahuan yang akurat dan lengkap mengenai kondisi-kondisi mendasar [kesadaran] pada manusia".<ref>{{cite journal | last1 = Carr | first1 = H | year = 1927 | title = The interpretation of the animal mind | url = | journal = Psychological Review | volume = 34 | issue = 2| pages = 87–106 [94] | doi=10.1037/h0072244}}</ref> Pada tahun 2012, sekelompok ahli [[neurosains]] menandatangani [[Deklarasi Kesadaran Cambridge]], yang "dengan tegas" menekankan bahwa "manusia bukan satu-satunya yang memiliki substrat-substrat neurologis yang menghasilkan kesadaran. Hewan-hewan non-manusia, termasuk semua mamalia dan burung, dan banyak makhluk lain, termasuk gurita, juga memiliki substrat-substrat neural tersebut."<ref name="Andrews 2014 p. 51">{{cite book | last=Andrews | first=K. | title=The Animal Mind: An Introduction to the Philosophy of Animal Cognition | publisher=Taylor & Francis | year=2014 | isbn=978-1-317-67676-8 | url=http://books.google.com/books?id=UyAhBQAAQBAJ&pg=PA51 | page=51}}</ref>
Kesadaran hewan telah diteliti secara aktif selama lebih dari 100 tahun.<ref name=Burghardt>{{cite journal | last1 = Burghardt | first1 = Gordon M | year = 1985 | title = Animal awareness: Current perceptions and historical perspective | url = http://colinallen.dnsalias.org/Secure/X521/Burghardt%201985.pdf | format = PDF | journal = American Psychologist | volume = 40 | issue = 8| pages = 905–919 | doi = 10.1037/0003-066X.40.8.905 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20120916204733/http://colinallen.dnsalias.org/Secure/X521/Burghardt%201985.pdf | archivedate=16 September 2012 }}</ref> Pada tahun 1927, psikolog Amerika Serikat [[Harvey A. Carr|Harvey Carr]] menyatakan bahwa pemahaman akan kesadaran hewan bergantung pada "pengetahuan yang akurat dan lengkap mengenai kondisi-kondisi mendasar [kesadaran] pada manusia".<ref>{{cite journal | last1 = Carr | first1 = H | year = 1927 | title = The interpretation of the animal mind | url = | journal = Psychological Review | volume = 34 | issue = 2| pages = 87–106 [94] | doi=10.1037/h0072244}}</ref> Pada tahun 2012, sekelompok ahli [[neurosains]] menandatangani [[Deklarasi Kesadaran Cambridge]], yang "dengan tegas" menekankan bahwa "manusia bukan satu-satunya yang memiliki substrat-substrat neurologis yang menghasilkan kesadaran. Hewan-hewan non-manusia, termasuk semua mamalia dan burung, dan banyak makhluk lain, termasuk gurita, juga memiliki substrat-substrat neural tersebut."<ref name="Andrews 2014 p. 51">{{cite book | last=Andrews | first=K. | title=The Animal Mind: An Introduction to the Philosophy of Animal Cognition | publisher=Taylor & Francis | year=2014 | isbn=978-1-317-67676-8 | url=http://books.google.com/books?id=UyAhBQAAQBAJ&pg=PA51 | page=51}}</ref>
Baris 11: Baris 11:
== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist}}

{{hewan-stub}}


[[Kategori:Kesadaran]]
[[Kategori:Kesadaran]]

Revisi terkini sejak 10 Desember 2023 12.09

Menurut Deklarasi Kesadaran Cambridge, "tingkat kesadaran yang hampir seperti manusia" telah diamati dalam spesies kakatua abu-abu Afrika.[1]

Kesadaran hewan adalah kesadaran diri pada hewan atau rasa sadar akan luar atau sesuatu di dalam dirinya sendiri.[2][3] Kesadaran dalam manusia telah didefinisikan sebagai rasa sadar, subjektivitas, qualia, kemampuan untuk mengalami atau merasakan, keberadaan konsep diri, atau sistem kendali budi.[4] Meskipun sulit didefinisikan, banyak filsuf yang meyakini bahwa terdapat intuisi dasar yang sama mengenai kesadaran.[5]

Topik kesadaran hewan menghadapi beberapa kesulitan, seperti masalah budi lain dalam bentuk yang paling sulit karena hewan tidak dapat memberitahukan pengalaman subjektif mereka kepada manusia.[6] Selain itu, pertanyaan ini sulit dijawab secara objektif, karena klaim bahwa hewan tidak sadar sering kali dihubungkan dengan klaim bahwa hewan tidak memiliki perasaan, nyawanya tidak berharga, dan melukai hewan tidak salah secara moral. Contohnya, filsuf Prancis dari abad ke-17 René Descartes kadang-kadang dituduh menyiksa hewan karena ia pernah berargumen bahwa hanya manusia yang memiliki kesadaran.[7]

Filsuf-filsuf yang menganggap pengalaman subjektif sebagai esensi kesadaran pada umumnya meyakini bahwa keberadaan dan sifat kesadaran hewan tidak dapat diketahui. Filsuf Amerika Thomas Nagel menjabarkan argumen ini di dalam sebuah esai yang berjudul What Is it Like to Be a Bat? (Bagaimana Rasanya Menjadi Seekor Kelelawar). Ia menyatakan bahwa suatu organisme merupakan organisme yang sadar "jika dan hanya jika terdapat sesuatu mengenai bagaimana rasanya menjadi organisme tersebut - sesuatu mengenai bagaimana rasanya bagi organisme itu"; dan ia berargumen bahwa kita tidak akan pernah bisa menempatkan pikiran kita ke dalam pikiran hewan meskipun kita telah mempelajari otak dan perilaku hewan.[8] Pemikir-pemikir lain, seperti ilmuwan kognitif Douglas Hofstadter, menolak argumen ini dan menganggapnya tidak jelas.[9] Beberapa psikolog dan ahli etologi telah berupaya membuktikan keberadaan kesadaran hewan dengan mendeskripsikan sejumlah perilaku yang tampaknya menunjukkan kepercayaan akan sesuatu yang tidak dapat dirasakan secara langsung, seperti buku Animal Minds karya Donald Griffin pada tahun 2001.[10]

Kesadaran hewan telah diteliti secara aktif selama lebih dari 100 tahun.[11] Pada tahun 1927, psikolog Amerika Serikat Harvey Carr menyatakan bahwa pemahaman akan kesadaran hewan bergantung pada "pengetahuan yang akurat dan lengkap mengenai kondisi-kondisi mendasar [kesadaran] pada manusia".[12] Pada tahun 2012, sekelompok ahli neurosains menandatangani Deklarasi Kesadaran Cambridge, yang "dengan tegas" menekankan bahwa "manusia bukan satu-satunya yang memiliki substrat-substrat neurologis yang menghasilkan kesadaran. Hewan-hewan non-manusia, termasuk semua mamalia dan burung, dan banyak makhluk lain, termasuk gurita, juga memiliki substrat-substrat neural tersebut."[13]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ The Cambridge Declaration on Consciousness (Archive) 7 July 2012. Written by Philip Low and edited by Jaak Panksepp, Diana Reiss, David Edelman, Bruno Van Swinderen, Philip Low and Christof Koch. University of Cambridge.
  2. ^ "consciousness". Merriam-Webster. Diakses tanggal 22 April 2014. 
  3. ^ Robert van Gulick (2004). "Consciousness". Stanford Encyclopedia of Philosophy. 
  4. ^ Farthing G (1992). The Psychology of Consciousness. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-728668-3. 
  5. ^ John Searle (2005). "Consciousness". Dalam Honderich T. The Oxford companion to philosophy. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-926479-7. 
  6. ^ Colin Allen. Edward N. Zalta, ed. "Animal consciousness". Stanford Encyclopedia of Philosophy (Summer 2011 Edition). 
  7. ^ Peter Carruthers (1999). "Sympathy and subjectivity". Australasian Journal of Philosophy. 77 (4): 465–482. doi:10.1080/00048409912349231. 
  8. ^ Thomas Nagel (1991). "Ch. 12 What is it like to be a bat?". Mortal Questions. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-40676-5. 
  9. ^ Douglas Hofstadter (1981). "Reflections on What Is It Like to Be a Bat?". Dalam Douglas Hofstadter; Daniel Dennett. The Mind's I. Basic Books. hlm. 403–414. ISBN 978-0-7108-0352-8. 
  10. ^ Donald Griffin (2001). Animal Minds: Beyond Cognition to Consciousness. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-30865-4. 
  11. ^ Burghardt, Gordon M (1985). "Animal awareness: Current perceptions and historical perspective" (PDF). American Psychologist. 40 (8): 905–919. doi:10.1037/0003-066X.40.8.905. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 September 2012. 
  12. ^ Carr, H (1927). "The interpretation of the animal mind". Psychological Review. 34 (2): 87–106 [94]. doi:10.1037/h0072244. 
  13. ^ Andrews, K. (2014). The Animal Mind: An Introduction to the Philosophy of Animal Cognition. Taylor & Francis. hlm. 51. ISBN 978-1-317-67676-8.