Lompat ke isi

Sekolah Dinas Luar Negeri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(12 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox university
[[File:Lambang Kemlu.png|thumb|Lambang Kemlu]]
| name = Indonesian Foreign Service School
| native_name = Sekolah Dinas Luar Negeri<br>"Sekdilu"
| native_name_lang =
| image = Seal of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia.svg
| image_upright =
| image_alt =
| caption =
| latin_name =
| other_name =
| former_name = Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN)
| motto =
| motto_lang =
| mottoind =
| mottoeng =
| top_free_label =
| top_free =
| type = Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)
| established = 1949
| founder = [[Achmad Soebardjo]]
| parent = [[File:Seal of the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia.svg|23px]] [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]]
| affiliation =
| religious_affiliation =
| academic_affiliation =
| endowment =
| budget =
| officer_in_charge = [[Retno Marsudi]]
| chairman =
| chairperson =
| chancellor =
| president =
| vice-president =
| superintendent =
| vice_chancellor =
| provost =
| rector =
| principal =
| dean =
| director = Lintang Paramitasari Parnohadiningrat.<ref>{{cite web|url=https://kemlu.go.id/portal/id/struktur_organisasi/37/direktur-sekolah-dinas-luar-negeri-sekdilu|title=Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU)|website=kemlu.go.id}}</ref>
| head_label =
| head =
| academic_staff =
| administrative_staff =
| ranking =
| diploma =
| students =
| undergrad =
| postgrad =
| doctoral =
| other =
| address = Jl. Sisingamangaraja, No. 73
| city = [[Jakarta Selatan]]
| province = [[DKI Jakarta]]
| country = [[Indonesia]]
| postcode =
| coordinates = <!-- {{Coord}} -->
| campus = Pusdiklat Kemlu RI, [[Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan|Senayan]]
| language = [[bahasa Inggris|Inggris]], [[bahasa Prancis|Prancis]], [[bahasa Mandarin|Mandarin]], [[bahasa Arab|Arab]], [[bahasa Rusia|Rusia]], dan [[bahasa Spanyol|Spanyol]].<ref>Para diplomat wajib menguasai salah satu atau lebih dari bahasa-bahasa resmi PBB</ref>
| free_label =
| free =
| free_label2 =
| free2 =
| colors =
| athletics =
| sports =
| athletics_nickname = <!--atau, sports_nickname= -->
| sporting_affiliations =
| mascot =
| sports_free_label =
| sports_free =
| sports_free_label2 =
| sports_free2 =
| website = {{url|https://kemlu.go.id/portal/id/struktur_organisasi/37/direktur-sekolah-dinas-luar-negeri-sekdilu}}
| logo =
| logo_size =
| logo_alt =
| footnotes =
}}
'''Sekolah Dinas Luar Negeri''' disingkat "'''Sekdilu'''" (sebelumnya dinamakan '''Akademi Dinas Luar Negeri''' disingkat '''ADLN''') adalah program pendidikan dan pelatihan fungsional [[Diplomat]] dasar pada [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]] yang baru direkrut melalui penerimaan [[Calon Pegawai Negeri Sipil]] untuk menempati posisi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK).
'''Sekolah Dinas Luar Negeri''' disingkat "'''Sekdilu'''" (sebelumnya dinamakan '''Akademi Dinas Luar Negeri''' disingkat '''ADLN''') adalah program pendidikan dan pelatihan fungsional [[Diplomat]] dasar pada [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia]] yang baru direkrut melalui penerimaan [[Calon Pegawai Negeri Sipil]] untuk menempati posisi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK).


Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler, Sekdilu bertujuan membentuk [[Diplomasi|diplomat]] pratama yang profesional dan cerdas, memiliki kepribadian dan perilaku terpuji, dan semangat kejuangan yang tinggi untuk melaksanakan tugas [[Diplomasi|diplomatik]] dan [[Konsul|konsuler]] negara. Sasaran dari penyelenggaraan Sekdilu adalah mendidik dan melatih calon pejabat diplomatik menjadi [[Atase kedutaan|Atase]] sampai dengan Sekretaris Kedua untuk mampu dan memahami dengan baik tugas dan fungsi diplomat pratama dalam pelaksanaan politik luar negeri dan hubungan luar negeri.<ref name="Permenlu">{{cite web|url=http://pih.kemlu.go.id/files/PERMENLU%2004%20TH%202009%20TTG%20PEJABAT%20DINAS%20LUAR%20NEGERI%20DIPLOMATIK%20DAN%20KONSULER.pdf|title=Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler|publisher=Menteri Luar Negeri Republik Indonesia}}</ref>
Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler, Sekdilu bertujuan membentuk [[Diplomasi|diplomat]] pratama yang profesional dan cerdas, memiliki kepribadian dan perilaku terpuji, dan semangat kejuangan yang tinggi untuk melaksanakan tugas [[Diplomasi|diplomatik]] dan [[Konsul|konsuler]] negara. Sasaran dari penyelenggaraan Sekdilu adalah mendidik dan melatih calon pejabat diplomatik menjadi [[Atase kedutaan|Atase]] sampai dengan Sekretaris Kedua untuk mampu dan memahami dengan baik tugas dan fungsi diplomat pratama dalam pelaksanaan politik luar negeri dan [[Hubungan luar negeri Indonesia|hubungan luar negeri.]]<ref name="Permenlu">{{cite web|url=http://pih.kemlu.go.id/files/PERMENLU%2004%20TH%202009%20TTG%20PEJABAT%20DINAS%20LUAR%20NEGERI%20DIPLOMATIK%20DAN%20KONSULER.pdf|title=Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler|publisher=Menteri Luar Negeri Republik Indonesia}}</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN), didirikan pada tahun 1949 oleh [[Achmad Soebardjo]], [[Menteri Luar Negeri Indonesia]] pertama.<ref name="Rumintang">{{cite book|author=Lusiana Rumintang|title=Bekerja Sebagai Diplomat|url=https://books.google.co.id/books?id=dP26CAAAQBAJ|year=2009|publisher=PT. Penerbit Erlangga Mahameru|isbn=|accessdate=21 September 2017}}</ref> ADLN semula diadakan dengan format perkuliahan di perguruan tinggi pada umumnya, dengan waktu studi selama tiga tahun. Namun dalam perkembangannya, setelah pergantian nama menjadi Sekdilu, bentuk pendidikan diubah menjadi serupa dengan [[diklat prajabatan]], dengan masa studi selama delapan bulan.<ref name="Permenlu"/>
Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN), didirikan pada tahun 1949 oleh [[Achmad Soebardjo]], [[Menteri Luar Negeri Indonesia]] pertama.<ref name="Rumintang">{{cite book|author=Lusiana Rumintang|title=Bekerja Sebagai Diplomat|url=https://books.google.co.id/books?id=dP26CAAAQBAJ|year=2009|publisher=PT. Penerbit Erlangga Mahameru|isbn=|accessdate=21 September 2017}}</ref> ADLN semula diadakan dengan format perkuliahan di perguruan tinggi pada umumnya, dengan waktu studi selama tiga tahun. Namun dalam perkembangannya, setelah pergantian nama menjadi Sekdilu, bentuk pendidikan diubah menjadi serupa dengan [[diklat prajabatan]], dengan masa studi selama delapan bulan.<ref name="Permenlu"/>

== Rekrutmen ==
Calon peserta diklat Sekdilu mendaftar melalui seleksi [[Calon Pegawai Negeri Sipil|CPNS]] formasi [[Diplomasi|Diplomat]] [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kemlu RI]] dengan kualifikasi pendidikan minimal [[Sarjana|S-1]] dalam ilmu [[Hubungan internasional|Hubungan Internasional]], [[Hukum]], [[Ekonomi]] dan/atau [[Ilmu sastra|Sastra]] bahasa resmi [[Perserikatan bangsa-bangsa|PBB]] (Inggris, Prancis, Mandarin, Arab, Rusia, dan/atau Spanyol). Setelah lulus tahap seleksi, CPNS formasi Diplomat akan menjalani diklat di Sekdilu selama delapan bulan sebelum dilantik secara resmi menjadi Diplomat pratama.


== Pendidikan dan pelatihan ==
== Pendidikan dan pelatihan ==
Metode pendidikan dan pelatihan pada Sekdilu berupa pengajaran substansi ilmu-ilmu utama dalam diplomasi, swabina, teori dan latihan praktik diplomasi, simulasi dalam [[bahasa Inggris]], serta pemahaman yang baik mengenai korespondensi [[Diplomasi|diplomatik]], [[Protokol|keprotokolan]], dan [[Konsulat|kekonsuleran]].<ref name="Permenlu"/>
Metode pendidikan dan pelatihan pada Sekdilu berupa pengajaran substansi ilmu-ilmu utama dalam [[diplomasi]], swabina, teori dan latihan praktik diplomasi, simulasi dalam [[bahasa Inggris]], serta pemahaman yang baik mengenai korespondensi diplomatik, [[Protokol|keprotokolan]], dan [[Konsulat|kekonsuleran]].<ref name="Permenlu"/>


=== Fasilitas ===
=== Fasilitas ===
Sepanjang pelaksanaan Sekdilu, peserta Sekdilu mendapatkan uang saku, pakaian sipil lengkap (PSL), dan akomodasi, yang ditentukan berdasarkan anggaran Kementerian Luar Negeri.<ref name="Permenlu"/> Akomodasi dan pelaksanaan Sekdilu sendiri umumnya diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Sisingamangaraja Nomor 73, [[Jakarta Selatan]].
Sepanjang pelaksanaan Sekdilu, peserta Sekdilu mendapatkan uang saku, [[Jas|pakaian sipil lengkap]] (PSL), dan akomodasi, yang ditentukan berdasarkan anggaran Kementerian Luar Negeri.<ref name="Permenlu"/> Akomodasi dan pelaksanaan Sekdilu sendiri umumnya diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Sisingamangaraja Nomor 73, [[Jakarta Selatan]].


=== Program magang ===
=== Program magang ===


Lulusan Sekdilu wajib mengikuti program magang di [[perwakilan Indonesia di luar negeri]] sebagai bagian proses pendidikan dengan tujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan keterampilan diplomasi pejabat diplomatik, dan dilaksanakan untuk jangka waktu tiga bulan dan dihitung sebagai masa kerja.<ref name="Permenlu"/>
Lulusan Sekdilu wajib mengikuti program [[magang]] di [[perwakilan Indonesia di luar negeri]] sebagai bagian proses pendidikan dengan tujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan keterampilan diplomasi pejabat diplomatik, dan dilaksanakan untuk jangka waktu tiga bulan dan dihitung sebagai masa kerja.<ref name="Permenlu"/>


== Daftar alumni Sekdilu ==
== Daftar alumni Sekdilu ==
Baris 45: Baris 125:
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}


== Pranala luar ==
[[Kategori:Pendidikan]]
* {{id}} [https://kemlu.go.id/portal/id/struktur_organisasi/37/direktur-sekolah-dinas-luar-negeri-sekdilu Situs Sekdilu Kemlu RI]

{{Kementerian Luar Negeri}}
{{Pamong Praja}}

[[Kategori:Perguruan tinggi kedinasan di Indonesia]]
[[Kategori:Pegawai Negeri Sipil]]
[[Kategori:Pegawai Negeri Sipil]]
[[Kategori:Diplomasi]]
[[Kategori:Diplomasi]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
[[Kategori:Duta besar Indonesia]]
[[Kategori:Kementerian Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Kementerian Luar Negeri Indonesia]]

Revisi terkini sejak 25 Desember 2023 11.05

Indonesian Foreign Service School
Sekolah Dinas Luar Negeri
"Sekdilu"


 
Informasi
Nama sebelumnya
Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN)
JenisPusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)
Didirikan1949
PendiriAchmad Soebardjo
Lembaga induk
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
Penanggungjawab
Retno Marsudi
DirekturLintang Paramitasari Parnohadiningrat.[1]
Alamat
Jl. Sisingamangaraja, No. 73
, , ,
KampusPusdiklat Kemlu RI, Senayan
BahasaInggris, Prancis, Mandarin, Arab, Rusia, dan Spanyol.[2]
Situs webkemlu.go.id/portal/id/struktur_organisasi/37/direktur-sekolah-dinas-luar-negeri-sekdilu

Sekolah Dinas Luar Negeri disingkat "Sekdilu" (sebelumnya dinamakan Akademi Dinas Luar Negeri disingkat ADLN) adalah program pendidikan dan pelatihan fungsional Diplomat dasar pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang baru direkrut melalui penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menempati posisi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (PDK).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler, Sekdilu bertujuan membentuk diplomat pratama yang profesional dan cerdas, memiliki kepribadian dan perilaku terpuji, dan semangat kejuangan yang tinggi untuk melaksanakan tugas diplomatik dan konsuler negara. Sasaran dari penyelenggaraan Sekdilu adalah mendidik dan melatih calon pejabat diplomatik menjadi Atase sampai dengan Sekretaris Kedua untuk mampu dan memahami dengan baik tugas dan fungsi diplomat pratama dalam pelaksanaan politik luar negeri dan hubungan luar negeri.[3]

Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN), didirikan pada tahun 1949 oleh Achmad Soebardjo, Menteri Luar Negeri Indonesia pertama.[4] ADLN semula diadakan dengan format perkuliahan di perguruan tinggi pada umumnya, dengan waktu studi selama tiga tahun. Namun dalam perkembangannya, setelah pergantian nama menjadi Sekdilu, bentuk pendidikan diubah menjadi serupa dengan diklat prajabatan, dengan masa studi selama delapan bulan.[3]

Rekrutmen

[sunting | sunting sumber]

Calon peserta diklat Sekdilu mendaftar melalui seleksi CPNS formasi Diplomat Kemlu RI dengan kualifikasi pendidikan minimal S-1 dalam ilmu Hubungan Internasional, Hukum, Ekonomi dan/atau Sastra bahasa resmi PBB (Inggris, Prancis, Mandarin, Arab, Rusia, dan/atau Spanyol). Setelah lulus tahap seleksi, CPNS formasi Diplomat akan menjalani diklat di Sekdilu selama delapan bulan sebelum dilantik secara resmi menjadi Diplomat pratama.

Pendidikan dan pelatihan

[sunting | sunting sumber]

Metode pendidikan dan pelatihan pada Sekdilu berupa pengajaran substansi ilmu-ilmu utama dalam diplomasi, swabina, teori dan latihan praktik diplomasi, simulasi dalam bahasa Inggris, serta pemahaman yang baik mengenai korespondensi diplomatik, keprotokolan, dan kekonsuleran.[3]

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]

Sepanjang pelaksanaan Sekdilu, peserta Sekdilu mendapatkan uang saku, pakaian sipil lengkap (PSL), dan akomodasi, yang ditentukan berdasarkan anggaran Kementerian Luar Negeri.[3] Akomodasi dan pelaksanaan Sekdilu sendiri umumnya diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Sisingamangaraja Nomor 73, Jakarta Selatan.

Program magang

[sunting | sunting sumber]

Lulusan Sekdilu wajib mengikuti program magang di perwakilan Indonesia di luar negeri sebagai bagian proses pendidikan dengan tujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan, kemampuan, keahlian, dan keterampilan diplomasi pejabat diplomatik, dan dilaksanakan untuk jangka waktu tiga bulan dan dihitung sebagai masa kerja.[3]

Daftar alumni Sekdilu

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri (SEKDILU)". kemlu.go.id. 
  2. ^ Para diplomat wajib menguasai salah satu atau lebih dari bahasa-bahasa resmi PBB
  3. ^ a b c d e "Peraturan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2009 tentang Pejabat Dinas Luar Negeri Diplomatik dan Konsuler" (PDF). Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. 
  4. ^ Lusiana Rumintang (2009). Bekerja Sebagai Diplomat. PT. Penerbit Erlangga Mahameru. Diakses tanggal 21 September 2017. 
  5. ^ Ramadhan K.H. (2003). Priangan la jolie. IndonesiaTera. Diakses tanggal 21 September 2017. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]