Jas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Presiden AS Barack Obama mengenakan setelan jas, dengan jenis jas launs.
Jas yang dipakai dalam busana kasual atau santai.

Jas (dari Belanda: jas, harfiah: "mantel") adalah pakaian resmi model Eropa, berlengan panjang dan dipakai di luar kemeja. Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan, jas terdiri dari jas kancing sebaris (single breasted) dan jas kancing dua baris (double breasted).

Jas umumnya dipadukan dengan celana panjang atau rok yang serasi menjadi setelan jas.

Jenis[sunting | sunting sumber]

Jas launs[sunting | sunting sumber]

Jas launs adalah model jas standar yang paling umum, dulunya berasal dari Inggris sebagai pakaian untuk berkegiatan di alam bebas.[1] Bila hanya disebut jas, maka jas yang dimaksudkan adalah setelan jas model standar (jas launs) lengkap dengan kemeja dan dasi, dan biasanya dipakai pria bekerja di kantor.

Tuksedo[sunting | sunting sumber]

Bila dalam undangan disebutkan kode busana black tie, maka pria diminta memakai jas resmi yang disebut tuksedo. Jas diner (dinner suit, sebutan di Britania) atau tuksedo (tuxedo atau tails, sebutan di Amerika Serikat dan Kanada) adalah setelan jas resmi berwarna hitam, bagian belakang jas berbuntut, dan dipakai bersama dasi kupu-kupu hitam dan kemeja putih. Kode busana black tie bukan berarti jas standar warna gelap dengan dasi hitam.

Tuksedo dulunya merupakan alternatif dari mengenakan jas ekor (dress coat). Sementara itu, jas yang dipakai bekerja di kantor merupakan pengganti dari jas panjang (frock coat) dan jas pagi (morning coat), atau setelan pagi (morning suit).

Blazer[sunting | sunting sumber]

Blazer adalah sejenis jas santai untuk pria dan wanita yang di bagian saku depan sering diberi lambang dari sekolah atau organisasi, dan sering dipakai sebagai seragam. Dalam bahasa Indonesia, blazer hanya sering mengacu kepada sejenis jas untuk wanita yang dipakai di luar blus atau kemeja dengan bawahan berupa rok, kulot, atau celana panjang.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Antongiavanni (2006). p. 74

Pustaka[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]