Lompat ke isi

Roda Vivatex: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Update data perusahaan
k Sejarah: Merapikan
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22: Baris 22:
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 413,584 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 413,584 milyar <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 204,307 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=http://www.rodavivatex.co.id/ANNUAL%20REPORT%202021.zip|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Roda Vivatex Tbk|language=id|access-date=28 Juni 2022}}</ref>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 204,307 milyar <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=http://www.rodavivatex.co.id/ANNUAL%20REPORT%202021.zip|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Roda Vivatex Tbk|language=id|access-date=28 Juni 2022}}</ref>
| owner = PT [[Geno Tatagraha]] (37,72%)<br/>PT [[Geno Intiperkasa]] (37,24%)<br/>[[Sutiadi Widjaja]] (6,05%)
| owner = [[Sutiadi Widjaja]] (36,47%)<br/>[[Turniady Widjaja]] (15,31%)<br/>PT [[Geno Intiperkasa]] (14,51%)<br/>[[Wiriady Widjaja]] (6,96%)<br/>[[Karta Widjaja]] (5,38%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,161 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,161 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,905 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 2,905 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
Baris 34: Baris 34:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1980 sebagai sebuah perusahaan [[tekstil]] dengan pabrik tenun [[poliester]] di [[Citeureup, Bogor]], yang mulai berproduksi pada tahun 1983. Pada tahun 1990, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 1994, melalui PT [[Chitatex Peni]], perusahaan ini mendirikan pabrik baru di [[Karawang]]. Pada tahun 2002, melalui PT Chitatex Peni, perusahaan ini berekspansi ke bisnis properti dengan membangun Menara Bank Danamon (kini [[Menara RDTX]]) di [[Mega Kuningan]], [[Jakarta Selatan]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini juga membangun [[Menara Standard Chartered]] di [[Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan|Karet Semanggi]], Jakarta Selatan. Karena adanya [[perdagangan bebas]] serta maraknya impor tekstil dari [[Tiongkok]] dan [[Korea]], produk perusahaan ini kemudian kalah bersaing, sehingga pada tahun 2010, perusahaan ini memutuskan untuk menjual pabrik milik PT Chitatex Peni di Karawang. Pada tahun 2012, perusahaan ini membangun [[Menara PHE]] di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan dua tahun kemudian, perusahaan ini menutup pabriknya di Citeureup. Pada tahun 2017, melalui PT [[Chitaland Perkasa]], perusahaan ini mulai membangun [[Menara RDTX Place]] di Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, yang akhirnya selesai pada tahun 2020.<ref name="profil">{{Cite web|url=http://www.rodavivatex.co.id/|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Roda Vivatex Tbk|language=id|access-date=28 Juni 2022}}</ref><ref name="annual"/>
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1980 sebagai sebuah perusahaan [[tekstil]] dengan pabrik tenun [[poliester]] di [[Citeureup, Bogor]], yang mulai berproduksi pada tahun 1983. Pada tahun 1990, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 1994, melalui PT [[Chitatex Peni]], perusahaan ini mendirikan pabrik baru di [[Karawang]]. Pada tahun 2002, melalui PT Chitatex Peni, perusahaan ini berekspansi ke bisnis properti dengan membangun Menara Bank Danamon (kini [[Menara RDTX]]) di [[Mega Kuningan]], [[Jakarta Selatan]]. Pada tahun 2007, perusahaan ini juga membangun [[Menara Standard Chartered]] di [[Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan|Karet Semanggi]], Jakarta Selatan.
Karena adanya [[perdagangan bebas]] serta maraknya impor tekstil dari [[Tiongkok]] dan [[Korea]], produk perusahaan ini kemudian kalah bersaing, sehingga pada tahun 2010, perusahaan ini memutuskan untuk menjual pabrik milik PT Chitatex Peni di Karawang. Pada tahun 2012, perusahaan ini membangun [[Menara PHE]] di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan dua tahun kemudian, perusahaan ini menutup pabriknya di Citeureup. Pada tahun 2017, melalui PT [[Chitaland Perkasa]], perusahaan ini mulai membangun [[Menara RDTX Place]] di Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, yang akhirnya selesai pada tahun 2020.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=http://www.rodavivatex.co.id/|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Roda Vivatex Tbk|language=id|access-date=28 Juni 2022}}</ref> Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini membeli lahan seluas 27.048 meter persegi di [[Bumi Serpong Damai]] dengan harga Rp 446,2 milyar.<ref name="bsd">{{Cite web|url=https://wartaekonomi.co.id/read158882/roda-vivatex-beli-lahan-rp4462-miliar|title=Roda Vivatex Beli Lahan Rp446,2 Miliar|publisher=Warta Ekonomi|first=Gito Adiputro|last=Wiratno|date=25 Oktober 2017|language=id|access-date=29 Juni 2022}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Perusahaan-Indonesia-stub}}
{{Perusahaan properti di Indonesia}}


[[Kategori:Perusahaan tekstil]]
[[Kategori:Perusahaan lahan yasan Indonesia]]

[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]

{{Perusahaan-Indonesia-stub}}

Revisi terkini sejak 27 Desember 2023 09.13

PT Roda Vivatex Tbk
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: RDTX
IndustriProperti
Didirikan27 September 1980; 44 tahun lalu (1980-09-27)
PendiriSutiadi Widjaja
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Wiriady Widjaja[1]
(Direktur Utama)
Herrijanto Widjaja[2]
(Komisaris Utama)
ProdukPerkantoran
PendapatanRp 413,584 milyar (2021)[3]
Rp 204,307 milyar (2021)[3]
Total asetRp 3,161 triliun (2021)[3]
Total ekuitasRp 2,905 triliun (2021)[3]
PemilikSutiadi Widjaja (36,47%)
Turniady Widjaja (15,31%)
PT Geno Intiperkasa (14,51%)
Wiriady Widjaja (6,96%)
Karta Widjaja (5,38%)
Karyawan
181 (2021)[3]
Anak usahaPT Chitatex Peni
Situs webwww.rodavivatex.co.id

PT Roda Vivatex Tbk adalah sebuah perusahaan properti yang berkantor pusat di Jakarta. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola empat gedung perkantoran, yakni Menara RDTX, Menara Standard Chartered, Menara PHE, dan Menara RDTX Place, yang semuanya terletak di Jakarta.[3][4]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1980 sebagai sebuah perusahaan tekstil dengan pabrik tenun poliester di Citeureup, Bogor, yang mulai berproduksi pada tahun 1983. Pada tahun 1990, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1994, melalui PT Chitatex Peni, perusahaan ini mendirikan pabrik baru di Karawang. Pada tahun 2002, melalui PT Chitatex Peni, perusahaan ini berekspansi ke bisnis properti dengan membangun Menara Bank Danamon (kini Menara RDTX) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Pada tahun 2007, perusahaan ini juga membangun Menara Standard Chartered di Karet Semanggi, Jakarta Selatan.

Karena adanya perdagangan bebas serta maraknya impor tekstil dari Tiongkok dan Korea, produk perusahaan ini kemudian kalah bersaing, sehingga pada tahun 2010, perusahaan ini memutuskan untuk menjual pabrik milik PT Chitatex Peni di Karawang. Pada tahun 2012, perusahaan ini membangun Menara PHE di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan dua tahun kemudian, perusahaan ini menutup pabriknya di Citeureup. Pada tahun 2017, melalui PT Chitaland Perkasa, perusahaan ini mulai membangun Menara RDTX Place di Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan, yang akhirnya selesai pada tahun 2020.[3][4] Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini membeli lahan seluas 27.048 meter persegi di Bumi Serpong Damai dengan harga Rp 446,2 milyar.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Roda Vivatex Tbk. Diakses tanggal 28 Juni 2022. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Roda Vivatex Tbk. Diakses tanggal 28 Juni 2022. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". PT Roda Vivatex Tbk. Diakses tanggal 28 Juni 2022. 
  4. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Roda Vivatex Tbk. Diakses tanggal 28 Juni 2022. 
  5. ^ Wiratno, Gito Adiputro (25 Oktober 2017). "Roda Vivatex Beli Lahan Rp446,2 Miliar". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 29 Juni 2022.