Lompat ke isi

Budaya India-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibra Bintang (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Budaya India-Indonesia''' merujuk kepada jenis kebudayaan India yang berakulturasi dan/atau berasimilasi dengan kebudayaan Indonesia juga budaya India yang berkembang di Indonesia.
'''Budaya India-Indonesia''' merujuk kepada jenis kebudayaan peranakan India yang berakulturasi dan/atau berasimilasi dengan kebudayaan Indonesia juga budaya India yang berkembang di Indonesia.


[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen in de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018360.jpg|jmpl|ka|Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen in de Hindoe tempel Sri Mariamman TMnr 20018360.jpg|jmpl|ka|Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman]]
Baris 5: Baris 5:
== Bahasa ==
== Bahasa ==


[[Bahasa Sanskerta]] telah lama hadir di [[Nusantara]] sejak ribuan tahun lalu, bahkan banyak nama [[orang Indonesia]] yang menggunakan nama-nama India atau Hindu (Sanskerta), meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama [[Hindu]]. Ini karena pengaruh [[budaya India]] yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama Indianisasi kerajaan-kerajaan [[Asia Tenggara]] ([[Hindu]]-[[Buddha]]), dan sejak itu, budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya [[Indonesia]], terutama dalam [[budaya Jawa]], [[budaya Bali|Bali]], dan beberapa bagian dari [[Nusantara]] lainya. Dengan demikian, [[Hindu|budaya Hindu]] atau [[bangsa India|India]] yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari [[agama]], tetapi juga budaya. Akibatnya, adalah umum untuk menemukan orang-orang Indonesia [[Muslim]] atau [[Kristen]] dengan nama-nama yang bernuansa India atau Sanskerta. Tidak seperti nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam [[bahasa Thaidan Khmer]], pengucapan nama-nama Sanskerta dalam [[bahasa Jawa]] atau [[bahasa Indonesia|Indonesia]] mirip dengan pelafalan India asli, kecuali bahwa "v" diubah menjadi "w", contohnya "Vishnu" di [[India]] berubah menjadi "Wisnu" jika di [[Indonesia]].
[[Bahasa Sanskerta]] telah lama hadir di [[Nusantara]] sejak ribuan tahun lalu, bahkan banyak nama [[orang Indonesia]] yang menggunakan nama-nama India atau Hindu (Sanskerta), meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama [[Hindu]]. Ini karena pengaruh [[budaya India]] yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama Indianisasi [[kerajaan]]-kerajaan [[Asia Tenggara]] ([[Hindu]]-[[Buddha]]), dan sejak itu, budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya [[Indonesia]], terutama dalam [[budaya Jawa]], [[budaya Bali|Bali]], dan beberapa bagian dari [[Nusantara]] lainya. Dengan demikian, [[Hindu|budaya Hindu]] atau [[bangsa India|India]] yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari [[agama]], tetapi juga budaya. Akibatnya, adalah umum untuk menemukan orang-orang Indonesia [[Muslim]] atau [[Kristen]] dengan nama-nama yang bernuansa India atau Sanskerta. Tidak seperti nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam [[bahasa Thaidan Khmer]], pengucapan nama-nama Sanskerta dalam [[bahasa Jawa]] atau [[bahasa Indonesia|Indonesia]] mirip dengan pelafalan India asli, kecuali bahwa "v" diubah menjadi "w", contohnya "Vishnu" di [[India]] berubah menjadi "Wisnu" jika di [[Indonesia]].


[[Bahasa Tamil]] dan [[bahasa Punjab]] merupakan bahasa dari [[India]] lainnya yang paling banyak dipertuturkan di [[Indonesia]]. [[Bahasa Tamil]] dipertuturkan oleh [[Suku Tamil|etnik Tamil]]; sementara [[bahasa Punjab]] dipertuturkan oleh [[Suku Punjab|etnik Punjab]].
[[Bahasa Tamil]] dan [[bahasa Punjab]] merupakan bahasa dari [[India]] lainnya yang paling banyak dipertuturkan di [[Indonesia]]. [[Bahasa Tamil]] dipertuturkan oleh [[Suku Tamil|etnik Tamil]]; sementara [[bahasa Punjab]] dipertuturkan oleh [[Suku Punjab|etnik Punjab]].
Baris 11: Baris 11:
== Arsitektur dan seni bangunan ==
== Arsitektur dan seni bangunan ==


Bentuk-bentuk bangunan [[candi]] di [[Indonesia]] pada umumnya merupakan bentuk [[akulturasi]] antara unsur-unsur budaya [[Hindu-Buddha]] yang berasal dari [[India]] dengan unsur [[budaya Indonesia]] asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan [[dewa]] atau [[sang Buddha]], serta bagian-bagian [[candi]] dan [[stupa]] adalah unsur-unsur dari [[India]]<ref>Merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2006 kurikulum 2013 cetakan ke-3</ref>.
Bentuk-bentuk bangunan [[candi]] di [[Indonesia]] pada umumnya merupakan bentuk [[akulturasi]] antara unsur-unsur budaya [[Hindu-Buddha]] yang berasal dari [[India]] dengan unsur [[budaya Indonesia]] asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan [[dewa]] atau [[sang Buddha]], serta bagian-bagian [[candi]] dan [[stupa]] adalah unsur-unsur dari [[India]].<ref>Merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2006 kurikulum 2013 cetakan ke-3</ref>


== Seni pertunjukan ==
== Seni pertunjukan ==
Baris 28: Baris 28:
==== Dangdut ====
==== Dangdut ====
{{Main|Dangdut}}
{{Main|Dangdut}}
Dangdut merupakan genre musik asli Indonesia yang di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya [[Hindustani]] ([[musik India|India]]), [[musik Arab|Arab]], dan [[musik Melayu|Melayu]].
Dangdut merupakan genre musik asli [[India]] yang di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya [[Hindustani]] ([[musik India|India]]), [[musik Arab|Arab]], dan [[musik Melayu|Melayu]].


== Busana ==
== Busana ==
Baris 44: Baris 44:
Waisak adalah hari suci [[agama]] [[Buddha]] yang mana untuk memperingati kelahiran, pemenangan (ilmu), dan wafatnya sang [[Siddharta Gautama|Buddha]]. Waisak dirayakan di seluruh [[Indonesia]] oleh umat [[Buddha]].
Waisak adalah hari suci [[agama]] [[Buddha]] yang mana untuk memperingati kelahiran, pemenangan (ilmu), dan wafatnya sang [[Siddharta Gautama|Buddha]]. Waisak dirayakan di seluruh [[Indonesia]] oleh umat [[Buddha]].


=== Diwali ===
=== Dipawali ===
{{Main|Diwali}}
{{Main|Diwali}}
[[Berkas:The Rangoli of Lights.jpg|jmpl|280 px|Perayaan Diwali]]
[[Berkas:The Rangoli of Lights.jpg|jmpl|280 px|Perayaan Diwali]]
Diwali merupakan festival yang melambangkan kemenangan baik atas buruk dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Momen ini juga menjadi waktu mempererat tali persaudaraan bagi [[suku Tamil|etnis Tamil]] terutama umat [[Hindu]]<ref>https://www.gatra.com/rubrik/hiburan/wisata/355656-Rayakan-Deepavali-Pekan-Kebudayaan-India-Siap-Digelar-di-Medan, diakses 24 November 2018</ref>. Akhir-akhir ini, komunitas [[India-Indonesia]] meminta agar hari raya Diwali ini diabsahkan dan dijadikan sebagai hari libur nasional<ref>https://tirto.id/mengapa-diwali-perlu-disahkan-sebagai-hari-libur-nasional-c9A1, diakses 24 November 2018</ref>. Festival Diwali dihelat oleh banyak [[suku Tamil|orang Tamil]] dan umat [[Hindu]] di [[Indonesia]], di antaranya di [[Medan]], [[Jakarta]], dan [[Bali]].
Diwali merupakan festival yang melambangkan kemenangan baik atas buruk dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Momen ini juga menjadi waktu mempererat tali persaudaraan bagi [[suku Tamil|etnis Tamil]] terutama umat [[Hindu]].<ref>https://www.gatra.com/rubrik/hiburan/wisata/355656-Rayakan-Deepavali-Pekan-Kebudayaan-India-Siap-Digelar-di-Medan{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 24 November 2018</ref> Akhir-akhir ini, komunitas [[India-Indonesia]] meminta agar hari raya Diwali ini diabsahkan dan dijadikan sebagai hari libur nasional.<ref>https://tirto.id/mengapa-diwali-perlu-disahkan-sebagai-hari-libur-nasional-c9A1, diakses 24 November 2018</ref> Festival Diwali dihelat oleh banyak [[suku Tamil|orang Tamil]] dan umat [[Hindu]] di [[Indonesia]], di antaranya di [[Medan]], [[Jakarta]], dan [[Bali]].


=== Serak Gulo ===
=== Serak Gulo ===
{{Main|Serak gulo}}
{{Main|Serak gulo}}
Serak Gulo atau Serak Gula merupakan tradisi dan festival menyerak (membagi-bagikan) gula sebagai bentuk dari rasa syukur atas rezeki selama setahun. Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan gula, kemudian dibungkus kain warna-warni, dan akhirnya diserak<ref>https://www.bbc.com/indonesia/majalah-39112360, diakses 24 November 2018</ref>. Festival Serak Gulo dilaksanakan di [[Padang]] setiap tahunnya oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]].
Serak Gulo atau Serak Gula merupakan tradisi dan festival menyerak (membagi-bagikan) gula sebagai bentuk dari rasa syukur atas rezeki selama setahun. Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan gula, kemudian dibungkus kain warna-warni, dan akhirnya diserak.<ref>https://www.bbc.com/indonesia/majalah-39112360, diakses 24 November 2018</ref> Festival Serak Gulo dilaksanakan di [[Padang]] setiap tahunnya oleh [[Muslim]] [[India-Indonesia|India]].


=== Thaipusam ===
=== Thaipusam ===
{{Main|Thaipusam}}
{{Main|Thaipusam}}
Thaipusam adalah festival wujud rasa syukur atas kemenangan [[Kartikeya|Dewa Murugan]]. Pada perayaan ini, umat [[Hindu]] akan membawa patung [[Kartikeya|Dewa Murugan]] dengan kereta kencana (''Radoo'') yang berusia 126 tahun. Thaipusam ini dirayakan oleh [[orang Tamil]] di seluruh [[Indonesia]].
Thaipusam adalah festival wujud rasa syukur atas kemenangan [[Kartikeya|Dewa Murugan]]. Pada perayaan ini, umat [[Hindu]] akan membawa patung [[Kartikeya|Dewa Murugan]] dengan kereta kencana (''Radoo'') yang berusia 126 tahun. Thaipusam ini dirayakan oleh [[orang Tamil]] di seluruh [[Indonesia]], terutama [[Aceh]] dan [[Sumatera Utara]].<ref>https://www.vice.com/id_id/article/mbxxbq/perayaan-thaipusam-warga-etnis-india-tamil-yang-tersisa-di-aceh. ''Diakses 6 Februari 2019''</ref>


=== Holi ===
=== Holi ===
{{Main|Holi}}
{{Main|Holi}}
Holi merupakan festival yang dirayakan dengan cara saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni<ref>https://m.kumparan.com/@kumparannews/warna-warni-festival-holi-di-denpasar-bali, diakses 24 November 2018</ref>. Festival ini dirayakan oleh banyak [[India-Indonesia|peranakan India]] dan umat [[Hindu]] di Indonesia, utamanya di [[Bali]].
Holi merupakan festival yang dirayakan dengan cara saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni. Festival ini diadakan di indonesia seperti color run.


== Hidangan ==
== Hidangan ==
[[Berkas:Canai.jpg|jmpl|[[Roti canai]] di [[Indonesia]]]]
[[Berkas:Canai.jpg|jmpl|[[Roti canai]] di [[Indonesia]]]]
{{main|Hidangan India-Indonesia}}
{{main|Masakan India-Indonesia}}
Pengaruh India terhadap [[hidangan Indonesia|masakan Nusantara]], dapat ditelusuri lewat hubungan antara [[Kesultanan Mughal]] di [[India]] dengan [[Aceh]], sekitar [[abad 15]] hingga [[abad 16]]<ref name="pengaruh india di nusantara">[http://nasional.kompas.com/read/2010/10/01/04594799/ Jejak Pangan India di Nusantara] Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.</ref>. Beberapa pengaruh [[Mughal]] diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan ber[[santan]]. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh [[bangsa Portugis]] ke [[Mughal]], hingga sampai ke [[Nusantara]]. Kedua, [[orang India]] sebenarnya sudah mengenal [[cabai]], jauh sebelum orang Portugis datang.
Pengaruh India terhadap [[hidangan Indonesia|masakan Nusantara]], dapat ditelusuri lewat hubungan antara [[Kesultanan Mughal]] di [[India]] dengan [[Aceh]], sekitar [[abad 15]] hingga [[abad 16]].<ref name="pengaruh india di nusantara">[http://nasional.kompas.com/read/2010/10/01/04594799/ Jejak Pangan India di Nusantara]{{Pranala mati|date=Januari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.</ref> Beberapa pengaruh [[Mughal]] diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan ber[[santan]]. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh [[bangsa Portugis]] ke [[Mughal]], hingga sampai ke [[Nusantara]]. Kedua, [[orang India]] sebenarnya sudah mengenal [[cabai]], jauh sebelum orang Portugis datang.


Masakan Indonesia dengan pengaruh [[India]], diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah [[Pekalongan]], [[Wonosobo]], dan [[Temanggung]]. Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah [[kerajaan Hindu]] awal di [[Jawa]], yaitu [[Kerajaan Kalingga|Kalingga]].
Masakan Indonesia dengan pengaruh [[India]], diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah [[Pekalongan]], [[Wonosobo]], dan [[Temanggung]]. Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah [[kerajaan Hindu]] awal di [[Jawa]], yaitu [[Kerajaan Kalingga|Kalingga]].
Baris 70: Baris 70:
Terlepas dari pengaruh [[hidangan India]] dalam [[hidangan Indonesia]], banyak khazanah makanan khas [[India-Indonesia]] diantaranya [[roti canai]], [[nasi briyani]], [[ayam tandoori]], [[kare]], [[naan]], [[samosa]], [[idli]], [[kue apam]], dan [[teh tarik]].
Terlepas dari pengaruh [[hidangan India]] dalam [[hidangan Indonesia]], banyak khazanah makanan khas [[India-Indonesia]] diantaranya [[roti canai]], [[nasi briyani]], [[ayam tandoori]], [[kare]], [[naan]], [[samosa]], [[idli]], [[kue apam]], dan [[teh tarik]].


== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Budaya Indonesia]]
* [[Budaya Indonesia]]
Baris 79: Baris 77:
* [[Budaya Arab-Indonesia]]
* [[Budaya Arab-Indonesia]]
* [[Budaya Tionghoa-Indonesia]]
* [[Budaya Tionghoa-Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori:Budaya Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]

Revisi terkini sejak 28 Desember 2023 04.42

Budaya India-Indonesia merujuk kepada jenis kebudayaan peranakan India yang berakulturasi dan/atau berasimilasi dengan kebudayaan Indonesia juga budaya India yang berkembang di Indonesia.

Masyarakat India-Indonesia kontemporer di Kuil Sri Mariamman

Bahasa[sunting | sunting sumber]

Bahasa Sanskerta telah lama hadir di Nusantara sejak ribuan tahun lalu, bahkan banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu (Sanskerta), meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Ini karena pengaruh budaya India yang datang ke Nusantara sejak ribuan tahun yang lalu selama Indianisasi kerajaan-kerajaan Asia Tenggara (Hindu-Buddha), dan sejak itu, budaya India ini dilihat sebagai bagian dari budaya Indonesia, terutama dalam budaya Jawa, Bali, dan beberapa bagian dari Nusantara lainya. Dengan demikian, budaya Hindu atau India yang terkait di Indonesia hadir tidak hanya sebagai bagian dari agama, tetapi juga budaya. Akibatnya, adalah umum untuk menemukan orang-orang Indonesia Muslim atau Kristen dengan nama-nama yang bernuansa India atau Sanskerta. Tidak seperti nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta dalam bahasa Thaidan Khmer, pengucapan nama-nama Sanskerta dalam bahasa Jawa atau Indonesia mirip dengan pelafalan India asli, kecuali bahwa "v" diubah menjadi "w", contohnya "Vishnu" di India berubah menjadi "Wisnu" jika di Indonesia.

Bahasa Tamil dan bahasa Punjab merupakan bahasa dari India lainnya yang paling banyak dipertuturkan di Indonesia. Bahasa Tamil dipertuturkan oleh etnik Tamil; sementara bahasa Punjab dipertuturkan oleh etnik Punjab.

Arsitektur dan seni bangunan[sunting | sunting sumber]

Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha yang berasal dari India dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau sang Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India.[1]

Seni pertunjukan[sunting | sunting sumber]

Teater[sunting | sunting sumber]

Wayang[sunting | sunting sumber]

Wayang sebagai budaya asli Indonesia berakulturasi dengan budaya India, unsur cerita-cerita pewayangan Ramayana dan Mahabarata merupakan berasal dari India.

Sendratari Ramayana[sunting | sunting sumber]

Sendratari Ramayana

Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Ramayana. Sendratari Ramayana menceritakan kisah tentang usaha Rama untuk menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana. Sendratari Ramayana merupakan salah satu media dalam menyajikan wiracarita atau epos Ramayana, media lain seperti seni sastra, seni rupa, dan pelbagai seni pertunjukan.

Musik[sunting | sunting sumber]

Dangdut[sunting | sunting sumber]

Dangdut merupakan genre musik asli India yang di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya Hindustani (India), Arab, dan Melayu.

Busana[sunting | sunting sumber]

Sari[sunting | sunting sumber]

Sari merupakan busana tradisional India yang dikenakan dengan cara dililitkan pada tubuh sang pemakai. Umumnya busana ini terdiri atas 5-6 lembar kain.

Punjabi[sunting | sunting sumber]

Punjabi merupakan busana tradisional India yang terdiri dari blus panjang yang disertai dengan kain panjang pada lengan.

Perayaan dan festival[sunting | sunting sumber]

Waisak[sunting | sunting sumber]

Waisak adalah hari suci agama Buddha yang mana untuk memperingati kelahiran, pemenangan (ilmu), dan wafatnya sang Buddha. Waisak dirayakan di seluruh Indonesia oleh umat Buddha.

Dipawali[sunting | sunting sumber]

Perayaan Diwali

Diwali merupakan festival yang melambangkan kemenangan baik atas buruk dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Momen ini juga menjadi waktu mempererat tali persaudaraan bagi etnis Tamil terutama umat Hindu.[2] Akhir-akhir ini, komunitas India-Indonesia meminta agar hari raya Diwali ini diabsahkan dan dijadikan sebagai hari libur nasional.[3] Festival Diwali dihelat oleh banyak orang Tamil dan umat Hindu di Indonesia, di antaranya di Medan, Jakarta, dan Bali.

Serak Gulo[sunting | sunting sumber]

Serak Gulo atau Serak Gula merupakan tradisi dan festival menyerak (membagi-bagikan) gula sebagai bentuk dari rasa syukur atas rezeki selama setahun. Tradisi ini dilakukan dengan mengumpulkan gula, kemudian dibungkus kain warna-warni, dan akhirnya diserak.[4] Festival Serak Gulo dilaksanakan di Padang setiap tahunnya oleh Muslim India.

Thaipusam[sunting | sunting sumber]

Thaipusam adalah festival wujud rasa syukur atas kemenangan Dewa Murugan. Pada perayaan ini, umat Hindu akan membawa patung Dewa Murugan dengan kereta kencana (Radoo) yang berusia 126 tahun. Thaipusam ini dirayakan oleh orang Tamil di seluruh Indonesia, terutama Aceh dan Sumatera Utara.[5]

Holi[sunting | sunting sumber]

Holi merupakan festival yang dirayakan dengan cara saling melemparkan bubuk berwarna-warni atau saling menyiramkan air berwarna-warni. Festival ini diadakan di indonesia seperti color run.

Hidangan[sunting | sunting sumber]

Roti canai di Indonesia

Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[6] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.

Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung. Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.

Terlepas dari pengaruh hidangan India dalam hidangan Indonesia, banyak khazanah makanan khas India-Indonesia diantaranya roti canai, nasi briyani, ayam tandoori, kare, naan, samosa, idli, kue apam, dan teh tarik.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Budaya peranakan lainnya:

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2006 kurikulum 2013 cetakan ke-3
  2. ^ https://www.gatra.com/rubrik/hiburan/wisata/355656-Rayakan-Deepavali-Pekan-Kebudayaan-India-Siap-Digelar-di-Medan[pranala nonaktif permanen], diakses 24 November 2018
  3. ^ https://tirto.id/mengapa-diwali-perlu-disahkan-sebagai-hari-libur-nasional-c9A1, diakses 24 November 2018
  4. ^ https://www.bbc.com/indonesia/majalah-39112360, diakses 24 November 2018
  5. ^ https://www.vice.com/id_id/article/mbxxbq/perayaan-thaipusam-warga-etnis-india-tamil-yang-tersisa-di-aceh. Diakses 6 Februari 2019
  6. ^ Jejak Pangan India di Nusantara[pranala nonaktif permanen] Kompas, 1 Oktober 2010. Diakses 9 Juli 2011.