Lawa, Muna Barat: Perbedaan antara revisi
←Mengalihkan ke Lawa, Muna Barat |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
||
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kecamatan |
|||
⚫ | |||
|nama =Lawa |
|||
|dati2 =Kabupaten |
|||
|nama dati2 =Muna Barat |
|||
|provinsi =Sulawesi Tenggara |
|||
|nama camat = |
|||
|kelurahan =6/2 |
|||
|luas =85,17 km² |
|||
|penduduk =8.361 jiwa (2018) |
|||
|kepadatan =98 jiwa/km² |
|||
}} |
|||
'''Lawa''' adalah sebuah [[kecamatan]] di Kabupaten [[Kabupaten Muna Barat|Muna Barat]], Provinsi [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. |
|||
==Geografis== |
|||
Secara astronomis, Kecamatan Lawa terletak di bagian Tengah Pulau Muna. Secara geografis, Lawa terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.49° – 4.50° Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122.420 - 122.430 Bujur Timur. |
|||
Batas wilayah administrasi Kecamatan Lawa sebagai berikut: |
|||
* Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Barangka. |
|||
* Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga. |
|||
* Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wadaga |
|||
* Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sawerigadi. |
|||
Secara administratif, Kecamatan Lawa terdiri dari 2 kelurahan dan 6 Desa. Dari jumlah kelurahan dan Desa yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Latompe dengan luas 26.89 Km<sup>2</sup> (31,8 %), sedangkan desa yang memiliki Wilayah terkecil adalah desa Watumela dengan luas 4.75 Km<sup>2</sup> (5.58 %) dari luas Kecamatan Lawa. |
|||
Kecamatan Lawa mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26 °C 30 °C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten Muna Barat mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. |
|||
Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air. |
|||
Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan. |
|||
==Pemerintahan== |
|||
Kecamatan Lawa merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna Barat. Ibukota Kecamatan Lawa adalah Lambubalano yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan Lawa. |
|||
Kecamatan Lawa terdiri dari 2 desa dan 8 kelurahan. Kelurahan di kecamatan Lawa yaitu Kelurahan Wamelai dan Kelurahan lapadaku. Desa di kecamatan Lawa yaitu Latompe, Lalemba Madampi, lagadi, Latugho dan Watumela Dalam membantu menjalankan pemerintahan, apparat desa dibantu oleh kepala dusun dan kepala RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari 2 - 6 RT. Jumlah dusun di kecamatan Lawa sebanyak 17 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 32 RT. |
|||
==Kependudukan== |
|||
Penduduk Kecamatan Lawa berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 8.361 jiwa yang terdiri atas 3.870 jiwa penduduk laki-laki dan 4.491 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1923 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 86. |
|||
Dengan luas daerah mencapai 85,17 km<sup>2</sup>, kepadatan penduduk di Kecamatan Lawa tahun 2018 mencapai 98 jiwa/km<sup>2</sup> dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Lawa cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Latugho dengan kepadatan sebesar 270 jiwa/km<sup>2</sup> dan terendah di desa latompe sebesar 34 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
Berikut Jumlah penduduk masing-masing desa/kelurahan di kecamatan Lawa : |
|||
# [[Latompe, Lawa, Muna Barat|Latompe]], luas 26,89 km<sup>2</sup>, penduduk 901 jiwa, kepadatan 34 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Lalemba, Lawa, Muna Barat|Lalemba]], luas 8,10 km<sup>2</sup>, penduduk 1.127 jiwa, kepadatan 139 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Wamelai, Lawa, Muna Barat|Wamelai]], luas 10,87 km<sup>2</sup>, penduduk 1.480 jiwa, kepadatan 136 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Lapadaku, Lawa, Muna Barat|Lapadaku]], luas 8,0 km<sup>2</sup>, penduduk 1.345 jiwa, kepadatan 168 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Madampi, Lawa, Muna Barat|Madampi]], luas 12,04 km<sup>2</sup>, penduduk 691 jiwa, kepadatan 57 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Lagadi, Lawa, Muna Barat|Lagadi]], luas 9,37 km<sup>2</sup>, penduduk 685 jiwa, kepadatan 73 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Latugho, Lawa, Muna Barat|Latugho]], luas 5,15 km<sup>2</sup>, penduduk 1.395 jiwa, kepadatan 270 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
# [[Watumela, Lawa, Muna Barat|Watumela]], luas 4,75 km<sup>2</sup>, penduduk 737 jiwa, kepadatan 155 jiwa/km<sup>2</sup>. |
|||
==Sosial== |
|||
===Pendidikan=== |
|||
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Lawa terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Lawa adalah banyaknya sekolah, guru dan murid. |
|||
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Lawa sebanyak 18 unit yang terdiri dari 5 unit TK sederajat, 9 unit SD sederajat, 3 unit SMP sederajat, dan 1 unit SMA sederajat. |
|||
===Kesehatan=== |
|||
Salah satu indicator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Lawa adalah ketersediaan infrastruktur |
|||
kesehatan hingga ke desa-desa. |
|||
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Lawa hingga tahun 2018 yaitu 9 unit , 1 unit puskesmas dan 8 unit posyandu. |
|||
Tenaga medis yang ada di Kecamatan Lawa yaitu 1 orang Dokter umum, 4 orang bidan, 3 orang perawat, 4 tenaga farmasi, dan 3 tenaga kesehatan lainnya. |
|||
===Agama=== |
|||
Perkembangan keagamaan di kecamatan Lawa juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Lawa berjumlah 11 unit, terdiri dari 10 unit mesjid, 1 unit mushola. |
|||
==Pertanian== |
|||
Penggunaan lahan di kecamatan Lawa digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Tanaman pangan yang diusahakan di kecamatan Lawa yang utama yaitu; padi sawah, jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. |
|||
Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di di kecamatan Lawa cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, kacang panjang, kangkung, petsai/sawi, cabai besar, bawang daun, tomat, terung, ketimun, dan lainnya. |
|||
Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung. |
|||
Tanaman buah-buahan seperti, jeruk siam, pisang, pepaya, dan rambutan menjadi komoditas utama di kecamatan |
|||
Lawa. |
|||
Jambu mete menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Lawa. Selain itu, terdapat tanaman kelapa, cokelat dengan luas tanam masing-masing sebesar Lawa hektar, dan Lawa hektar. |
|||
==Industri dan Energi== |
|||
Pembangunan dibidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. |
|||
Di Kecamatan Lawa tahun 2018 tercatat 151 usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 151. Jumlah industri terbanyak terdapat di desa Latugho berjumlah 48 industri . |
|||
Kebutuhan listrik rumah tangga di kecamatan Lawa sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlah rumah tangga pengguna listrik di Kecamatan Lawa tahun 2018 yaitu sebanyak 1.923 rumah tangga. |
|||
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lawa sebagian besar diperoleh dari air sumur. |
|||
==Perdagangan== |
|||
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. |
|||
Kecamatan Lawa terletak di wilayah kepulauaan sehingga transaksi yang terjadi sebagian merupakan perdagangan antar pulau. |
|||
Salah satu indikator menilai perkembangan perdagangan adalah ketersediaan sarana perdagangan mandiri. Hingga tahun 2018, di kecamatan Lawa terdapat 1 unit pasar permanen/ tidak permanen, 2 unit kedai makan, dan 131 unit toko kelontong. |
|||
<ref>[https://munbarkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/4962921f7518e4a406cbc548/kecamatan-lawa-dalam-angka-2019.html Data BPS Kabupaten Muna Barat Kecamatan Lawa]</ref> |
|||
==Pranala luar== |
|||
⚫ | |||
{{Kabupaten Muna Barat}} |
|||
{{Authority control}} |
Revisi terkini sejak 30 Desember 2023 19.32
Lawa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Tenggara | ||||
Kabupaten | Muna Barat | ||||
Populasi | |||||
• Total | 8,361 jiwa (2.018) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 74.13.03 | ||||
Kode BPS | 7413060 | ||||
Luas | 85,17 km² | ||||
Kepadatan | 98 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 6/2 | ||||
|
Lawa adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Secara astronomis, Kecamatan Lawa terletak di bagian Tengah Pulau Muna. Secara geografis, Lawa terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 4.49° – 4.50° Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 122.420 - 122.430 Bujur Timur.
Batas wilayah administrasi Kecamatan Lawa sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Barangka.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kontunaga.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Wadaga
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sawerigadi.
Secara administratif, Kecamatan Lawa terdiri dari 2 kelurahan dan 6 Desa. Dari jumlah kelurahan dan Desa yang ada, yang memiliki wilayah terluas adalah Desa Latompe dengan luas 26.89 Km2 (31,8 %), sedangkan desa yang memiliki Wilayah terkecil adalah desa Watumela dengan luas 4.75 Km2 (5.58 %) dari luas Kecamatan Lawa.
Kecamatan Lawa mempunyai iklim tropis seperti sebagian besar daerah di Indonesia, dengan suhu rata-rata sekitar 26 °C 30 °C. Demikian juga dengan musim, Kabupaten Muna Barat mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Pada umumnya musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai Juni dimana angin yang mengandung banyak uap air bertiup dari Benua Asia dan Samudra Pasifik sehingga menyebabkan hujan. Sedangkan musim kemarau terjadi antara Juli sampai November, pada bulan ini angin bertiup dari Benua Australia yang sifatnya kering dan mengandung uap air.
Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2018 adalah 14 hari dengan rata-rata curah hujan 214,8 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar 477,0 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 16 hari hujan.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Lawa merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten Muna Barat. Ibukota Kecamatan Lawa adalah Lambubalano yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan Lawa.
Kecamatan Lawa terdiri dari 2 desa dan 8 kelurahan. Kelurahan di kecamatan Lawa yaitu Kelurahan Wamelai dan Kelurahan lapadaku. Desa di kecamatan Lawa yaitu Latompe, Lalemba Madampi, lagadi, Latugho dan Watumela Dalam membantu menjalankan pemerintahan, apparat desa dibantu oleh kepala dusun dan kepala RT. Rata-rata 1 dusun terdiri dari 2 - 6 RT. Jumlah dusun di kecamatan Lawa sebanyak 17 dusun. Sedangkan jumlah RT mencapai 32 RT.
Kependudukan
[sunting | sunting sumber]Penduduk Kecamatan Lawa berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2018 sebanyak 8.361 jiwa yang terdiri atas 3.870 jiwa penduduk laki-laki dan 4.491 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1923 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2018 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 86.
Dengan luas daerah mencapai 85,17 km2, kepadatan penduduk di Kecamatan Lawa tahun 2018 mencapai 98 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 4 orang. Kepadatan Penduduk di kecamatan Lawa cukup beragam. Kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Latugho dengan kepadatan sebesar 270 jiwa/km2 dan terendah di desa latompe sebesar 34 jiwa/km2.
Berikut Jumlah penduduk masing-masing desa/kelurahan di kecamatan Lawa :
- Latompe, luas 26,89 km2, penduduk 901 jiwa, kepadatan 34 jiwa/km2.
- Lalemba, luas 8,10 km2, penduduk 1.127 jiwa, kepadatan 139 jiwa/km2.
- Wamelai, luas 10,87 km2, penduduk 1.480 jiwa, kepadatan 136 jiwa/km2.
- Lapadaku, luas 8,0 km2, penduduk 1.345 jiwa, kepadatan 168 jiwa/km2.
- Madampi, luas 12,04 km2, penduduk 691 jiwa, kepadatan 57 jiwa/km2.
- Lagadi, luas 9,37 km2, penduduk 685 jiwa, kepadatan 73 jiwa/km2.
- Latugho, luas 5,15 km2, penduduk 1.395 jiwa, kepadatan 270 jiwa/km2.
- Watumela, luas 4,75 km2, penduduk 737 jiwa, kepadatan 155 jiwa/km2.
Sosial
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Pelaksanaan pembangunan pendidikan di kecamatan Lawa terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di kecamatan Lawa adalah banyaknya sekolah, guru dan murid.
Jumlah fasilitas pendidikan di kecamatan Lawa sebanyak 18 unit yang terdiri dari 5 unit TK sederajat, 9 unit SD sederajat, 3 unit SMP sederajat, dan 1 unit SMA sederajat.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Salah satu indicator untuk mengukur perkembangan kesehatan di kecamatan Lawa adalah ketersediaan infrastruktur kesehatan hingga ke desa-desa.
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Lawa hingga tahun 2018 yaitu 9 unit , 1 unit puskesmas dan 8 unit posyandu.
Tenaga medis yang ada di Kecamatan Lawa yaitu 1 orang Dokter umum, 4 orang bidan, 3 orang perawat, 4 tenaga farmasi, dan 3 tenaga kesehatan lainnya.
Agama
[sunting | sunting sumber]Perkembangan keagamaan di kecamatan Lawa juga dapat dilihat dari ketersediaan saranan peribadatan. Pada tahun 2018 jumlah tempat peribadatan di kecamatan Lawa berjumlah 11 unit, terdiri dari 10 unit mesjid, 1 unit mushola.
Pertanian
[sunting | sunting sumber]Penggunaan lahan di kecamatan Lawa digunakan untuk perumahan dan pekarangan. Tanaman pangan yang diusahakan di kecamatan Lawa yang utama yaitu; padi sawah, jagung, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar.
Ragam tanaman hortikultura yang diusahakan di di kecamatan Lawa cukup bervariasi. Untuk tanaman sayuran terdapat cabai rawit, kacang panjang, kangkung, petsai/sawi, cabai besar, bawang daun, tomat, terung, ketimun, dan lainnya. Tanaman menghasilkan produksi yang paling besar adalah kacang panjang, dan kangkung.
Tanaman buah-buahan seperti, jeruk siam, pisang, pepaya, dan rambutan menjadi komoditas utama di kecamatan Lawa.
Jambu mete menjadi komoditi perkebunan yang paling banyak diusahakan di kecamatan Lawa. Selain itu, terdapat tanaman kelapa, cokelat dengan luas tanam masing-masing sebesar Lawa hektar, dan Lawa hektar.
Industri dan Energi
[sunting | sunting sumber]Pembangunan dibidang industri ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Di Kecamatan Lawa tahun 2018 tercatat 151 usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 151. Jumlah industri terbanyak terdapat di desa Latugho berjumlah 48 industri .
Kebutuhan listrik rumah tangga di kecamatan Lawa sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlah rumah tangga pengguna listrik di Kecamatan Lawa tahun 2018 yaitu sebanyak 1.923 rumah tangga.
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lawa sebagian besar diperoleh dari air sumur.
Perdagangan
[sunting | sunting sumber]Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Kecamatan Lawa terletak di wilayah kepulauaan sehingga transaksi yang terjadi sebagian merupakan perdagangan antar pulau.
Salah satu indikator menilai perkembangan perdagangan adalah ketersediaan sarana perdagangan mandiri. Hingga tahun 2018, di kecamatan Lawa terdapat 1 unit pasar permanen/ tidak permanen, 2 unit kedai makan, dan 131 unit toko kelontong.