Eddy Kusnadi Sariaatmadja: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox officeholder |
{{Infobox officeholder |
||
|name = Eddy Kusnadi Sariaatmadja |
|name = Eddy Kusnadi Sariaatmadja |
||
|image = |
|image =Eddy Kusnadi Sariaatmadja.jpg |
||
|imagesize = |
|imagesize = |
||
|caption = |
|caption =Eddy pada tahun 2017 |
||
|order1 = |
|order1 = |
||
|office1 = Anggota [[Komite Ekonomi Industri Nasional]] |
|office1 = Anggota [[Komite Ekonomi Industri Nasional]] |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
|birth_name = |
|birth_name = |
||
|birth_date = {{birth date and age|1953|08|23}} |
|birth_date = {{birth date and age|1953|08|23}} |
||
|birth_place = [[Jakarta]], [[ |
|birth_place = [[Jakarta]], [[Jawa Barat]] |
||
|nationality = {{flag|Indonesia}} |
|nationality = {{flag|Indonesia}} |
||
|spouse = Sofi Wijaya |
|spouse = Sofi Wijaya |
||
|children = [[Adi Sariaatmadja]]<br>[[Alvin Widarta Sariaatmadja]] |
|children = [[Adi Sariaatmadja]]<br>[[Alvin Widarta Sariaatmadja]] |
||
|parents = Mohamad Soeboeb Sariaatmadja |
|parents = Mohamad Soeboeb Sariaatmadja |
||
|relations = |
|relations = Fofo Sariaatmadja (adik)<br>Ida Sariaatmadja (adik)<br>Lina Sariaatmadja (adik)<br>Darwin Wahyu Sariaatmadja (adik)<br>Widya Sariaatmadja (adik) |
||
|occupation = Founder & CEO [[Elang Mahkota Teknologi]]|net_worth={{gain}} [[US$]]3,6 miliar (Juni 2021)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Eddy Kusnadi Sariaatmadja|url=https://www.forbes.com/profile/eddy-kusnadi-sariaatmadja/|website=Forbes|}}</ref>}} |
|occupation = Founder & CEO [[Elang Mahkota Teknologi]]|net_worth={{gain}} [[US$]]3,6 miliar (Juni 2021)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Eddy Kusnadi Sariaatmadja|url=https://www.forbes.com/profile/eddy-kusnadi-sariaatmadja/|website=Forbes|}}</ref>}} |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
== Kehidupan == |
== Kehidupan == |
||
Eddy merupakan putra pertama Mohamad Soeboeb Sariaatmadja, seorang pengusaha |
Eddy merupakan putra pertama Mohamad Soeboeb Sariaatmadja, seorang pengusaha berdarah [[Suku Sunda|Sunda]], sedangkan ibunya berdarah [[Suku Melayu|Melayu]] [[Suku Palembang|Palembang]]. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Civil Engineering, [[University of New South Wales]], [[Australia]] pada tahun 1978. Selanjutnya Eddy meraih gelar master di bidang Engineering Science di universitas yang sama, yang diraihnya pada tahun 1980. Rangkaian pencapaian pendidikannya di perguruan tinggi tersebut, menjadi modal bagi usahanya di bidang teknologi, khususnya di industri media. |
||
===Bisnis=== |
===Bisnis=== |
||
Perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 1983, ketika dia mendirikan PT Elang Mahkota Komputer. Semula perusahaan ini merupakan distributor komputer merek [[Compaq]] di Indonesia. Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek). |
Perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 1983, ketika dia mendirikan PT Elang Mahkota Komputer. Semula perusahaan ini merupakan distributor komputer merek [[Compaq]] di Indonesia. Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek). |
||
Pada tanggal 2 Agustus 2004, Emtek bersama [[MRA Media]] mendirikan [[televisi swasta|stasiun televisi swasta lokal]] pertama di [[Jakarta]], yakni [[O Channel]] yang memfokuskan siarannya di wilayah [[Jabodetabek]]. Di tahun 2005, Emtek menguasai [[Surya Citra Media]] melalui PT Abhimata Mediatama. Pada tahun 2007, Emtek membeli saham [[MRA Media]], sehingga O Channel telah dimiliki Emtek sepenuhnya. |
Pada tanggal 2 Agustus 2004, Emtek bersama [[MRA Media]] mendirikan [[televisi swasta|stasiun televisi swasta lokal]] pertama di [[Jakarta]], yakni [[O Channel]] (kini [[Moji]]) yang memfokuskan siarannya di wilayah [[Jabodetabek]]. Di tahun 2005, Emtek menguasai [[Surya Citra Media]] melalui PT Abhimata Mediatama. Pada tahun 2007, Emtek membeli saham [[MRA Media]], sehingga O Channel telah dimiliki Emtek sepenuhnya. |
||
Di tanggal 17 April 2008, Emtek memutuskan untuk menguasai Surya Citra Media secara langsung.<ref>[http://finance.detik.com/read/2008/04/17/140712/924985/6/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj Emtek Kuasai Langsung SCTV]</ref> Dan di tanggal 12 Januari 2010, Emtek resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham [[Indosiar Karya Media]] (induk [[Indosiar]]) sebesar 27,24% dari PT Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar sebesar 84,77%.<ref>[http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/IDKM.pdf Indosiar Company Report]</ref> |
Di tanggal 17 April 2008, Emtek memutuskan untuk menguasai Surya Citra Media secara langsung.<ref>[http://finance.detik.com/read/2008/04/17/140712/924985/6/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj Emtek Kuasai Langsung SCTV]</ref> Dan di tanggal 12 Januari 2010, Emtek resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham [[Indosiar Karya Media]] (induk [[Indosiar]]) sebesar 27,24% dari PT Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar sebesar 84,77%.<ref>[http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/IDKM.pdf Indosiar Company Report]</ref> |
||
Pada tanggal 23 November 2011, Emtek berhasil meluncurkan [[televisi berlangganan]] dengan merek [[Nexmedia]]. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan [[televisi terestrial|antena televisi biasa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |title=Grup Emtek Luncurkan TV Berbayar Tanpa Parabola |access-date=2021-08-07 |archive-date=2021-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210807001521/http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |dead-url=yes }}</ref> Namun Nexmedia menghentikan operasinya pada 1 September 2019, kemudian digantikan dengan [[Vidio|Vidio Premier]] dan [[Nex Parabola]].<ref>{{Cite |
Pada tanggal 23 November 2011, Emtek berhasil meluncurkan [[televisi berlangganan]] dengan merek [[Nexmedia]]. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan [[televisi terestrial|antena televisi biasa]].<ref>{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |title=Grup Emtek Luncurkan TV Berbayar Tanpa Parabola |access-date=2021-08-07 |archive-date=2021-08-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210807001521/http://www.investor.co.id/home/grup-emtek-luncurkan-tv-berbayar-tanpa-parabola/24889 |dead-url=yes }}</ref> Namun Nexmedia menghentikan operasinya pada 1 September 2019, kemudian digantikan dengan [[Vidio|Vidio Premier]] dan [[Nex Parabola]].<ref>{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/4024838/nexmedia-berhenti-tayang-1-september-2019-penggantinya-layanan-ott-vidio-premier|title=Nexmedia Berhenti Tayang 1 September 2019, Penggantinya Layanan OTT Vidio Premier|last=Saputra|first=Aditia|date=2019-07-29|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2019-08-21|editor-last=Rusmitantri|editor-first=Telni}}</ref> |
||
Dalam beberapa tahun terakhir, Emtek juga agresif mencaplok saham sejumlah perusahaan ''start-up''. Setelah mendirikan ''platform'' dompet digital DANA, Emtek juga menguasai 50% saham PT Nusa Satu Inti Artha yang mengelola ''platform'' dompet digital DOKU. Kemudian Emtek juga membeli 34,88% saham perusahaan ''e-commerce'' PT Bukalapak.com.<ref>[https://tirto.id/bisnisnya-menggurita-eddy-sariaatmadja-makin-tajir-kala-pandemi-f8Rt Bisnisnya Menggurita, Eddy Sariaatmadja Makin Tajir Kala Pandemi]</ref> |
Dalam beberapa tahun terakhir, Emtek juga agresif mencaplok saham sejumlah perusahaan ''start-up''. Setelah mendirikan ''platform'' dompet digital DANA, Emtek juga menguasai 50% saham PT Nusa Satu Inti Artha yang mengelola ''platform'' dompet digital DOKU. Kemudian Emtek juga membeli 34,88% saham perusahaan ''e-commerce'' PT Bukalapak.com.<ref>[https://tirto.id/bisnisnya-menggurita-eddy-sariaatmadja-makin-tajir-kala-pandemi-f8Rt Bisnisnya Menggurita, Eddy Sariaatmadja Makin Tajir Kala Pandemi]</ref> |
||
Untuk menambah porsi investasinya di industri kesehatan, di tahun 2020 Emtek mengakuisisi 71,88% saham PT Sarana Metropolitan Tbk (SAME), yang merupakan pengendali jaringan [[Rumah Sakit Omni Internasional]]. Akuisisi ini melengkapi kepemilikannya di jaringan Rumah Sakit EMC. |
Untuk menambah porsi investasinya di industri kesehatan, di tahun 2020 Emtek mengakuisisi 71,88% saham PT Sarana Metropolitan Tbk (SAME), yang merupakan pengendali jaringan [[Rumah Sakit Omni Internasional]]. Akuisisi ini melengkapi kepemilikannya di jaringan Rumah Sakit EMC. |
||
Menurut majalah [[Forbes]], di tahun 2021 kekayaan Eddy ditaksir mencapai 3,6 miliar USD. Jumlah ini telah menempatkannya ke dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210727112854-17-263944/update-orang-terkaya-ri-ada-yang-hartanya-melesat-rp-4-t/2 Update Orang Terkaya RI, Ada yang Hartanya Melesat Rp 4 T!]</ref> Di tahun 2018, Forbes juga menempatkan Eddy sebagai salah satu dari 40 orang paling dermawan di Asia.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/ini-pengusaha-ri-paling-dermawan-di-asia-versi-forbes.html Ini Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia Versi Forbes]</ref> |
Menurut majalah [[Forbes]], di tahun 2021 kekayaan Eddy ditaksir mencapai 3,6 miliar USD. Jumlah ini telah menempatkannya ke dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20210727112854-17-263944/update-orang-terkaya-ri-ada-yang-hartanya-melesat-rp-4-t/2 Update Orang Terkaya RI, Ada yang Hartanya Melesat Rp 4 T!]</ref> Di tahun 2018, Forbes juga menempatkan Eddy sebagai salah satu dari 40 orang paling dermawan di Asia.<ref>[https://www.merdeka.com/uang/ini-pengusaha-ri-paling-dermawan-di-asia-versi-forbes.html Ini Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia Versi Forbes]</ref> |
||
== |
==Referensi== |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{DEFAULTSORT:Sariaatmadja, E.K.}} |
|||
[[Kategori:Bangsawan Sunda]] |
|||
[[Kategori:Pengusaha Sunda]] |
|||
[[Kategori:Elang Mahkota Teknologi]] |
Revisi terkini sejak 1 Januari 2024 12.41
Eddy Kusnadi Sariaatmadja | |
---|---|
Anggota Komite Ekonomi Industri Nasional | |
Masa jabatan 19 Januari 2016 – 26 November 2020 | |
Presiden | Joko Widodo |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Agustus 1953 Jakarta, Jawa Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Sofi Wijaya |
Hubungan | Fofo Sariaatmadja (adik) Ida Sariaatmadja (adik) Lina Sariaatmadja (adik) Darwin Wahyu Sariaatmadja (adik) Widya Sariaatmadja (adik) |
Anak | Adi Sariaatmadja Alvin Widarta Sariaatmadja |
Orang tua | Mohamad Soeboeb Sariaatmadja |
Pekerjaan | Founder & CEO Elang Mahkota Teknologi |
Sunting kotak info • L • B |
Eddy Kusnadi Sariaatmadja (lahir 23 Agustus 1953) adalah seorang pengusaha dan filantropi asal Indonesia. Dia merupakan pemilik Elang Mahkota Teknologi serta pemegang saham beberapa perusahaan rintisan seperti Bukalapak dan Dana.
Kehidupan[sunting | sunting sumber]
Eddy merupakan putra pertama Mohamad Soeboeb Sariaatmadja, seorang pengusaha berdarah Sunda, sedangkan ibunya berdarah Melayu Palembang. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di jurusan Civil Engineering, University of New South Wales, Australia pada tahun 1978. Selanjutnya Eddy meraih gelar master di bidang Engineering Science di universitas yang sama, yang diraihnya pada tahun 1980. Rangkaian pencapaian pendidikannya di perguruan tinggi tersebut, menjadi modal bagi usahanya di bidang teknologi, khususnya di industri media.
Bisnis[sunting | sunting sumber]
Perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 1983, ketika dia mendirikan PT Elang Mahkota Komputer. Semula perusahaan ini merupakan distributor komputer merek Compaq di Indonesia. Pada tahun 1997, PT Elang Mahkota Komputer berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek).
Pada tanggal 2 Agustus 2004, Emtek bersama MRA Media mendirikan stasiun televisi swasta lokal pertama di Jakarta, yakni O Channel (kini Moji) yang memfokuskan siarannya di wilayah Jabodetabek. Di tahun 2005, Emtek menguasai Surya Citra Media melalui PT Abhimata Mediatama. Pada tahun 2007, Emtek membeli saham MRA Media, sehingga O Channel telah dimiliki Emtek sepenuhnya.
Di tanggal 17 April 2008, Emtek memutuskan untuk menguasai Surya Citra Media secara langsung.[2] Dan di tanggal 12 Januari 2010, Emtek resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Pada 13 Mei 2011, Emtek resmi membeli saham Indosiar Karya Media (induk Indosiar) sebesar 27,24% dari PT Prima Visualindo. Pada akhir penawaran tender wajib, Emtek resmi menguasai Indosiar sebesar 84,77%.[3]
Pada tanggal 23 November 2011, Emtek berhasil meluncurkan televisi berlangganan dengan merek Nexmedia. Nexmedia sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan antena televisi biasa.[4] Namun Nexmedia menghentikan operasinya pada 1 September 2019, kemudian digantikan dengan Vidio Premier dan Nex Parabola.[5]
Dalam beberapa tahun terakhir, Emtek juga agresif mencaplok saham sejumlah perusahaan start-up. Setelah mendirikan platform dompet digital DANA, Emtek juga menguasai 50% saham PT Nusa Satu Inti Artha yang mengelola platform dompet digital DOKU. Kemudian Emtek juga membeli 34,88% saham perusahaan e-commerce PT Bukalapak.com.[6]
Untuk menambah porsi investasinya di industri kesehatan, di tahun 2020 Emtek mengakuisisi 71,88% saham PT Sarana Metropolitan Tbk (SAME), yang merupakan pengendali jaringan Rumah Sakit Omni Internasional. Akuisisi ini melengkapi kepemilikannya di jaringan Rumah Sakit EMC.
Menurut majalah Forbes, di tahun 2021 kekayaan Eddy ditaksir mencapai 3,6 miliar USD. Jumlah ini telah menempatkannya ke dalam jajaran 10 orang terkaya di Indonesia.[7] Di tahun 2018, Forbes juga menempatkan Eddy sebagai salah satu dari 40 orang paling dermawan di Asia.[8]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Eddy Kusnadi Sariaatmadja". Forbes.
- ^ Emtek Kuasai Langsung SCTV
- ^ Indosiar Company Report
- ^ "Grup Emtek Luncurkan TV Berbayar Tanpa Parabola". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-07. Diakses tanggal 2021-08-07.
- ^ Saputra, Aditia (2019-07-29). Rusmitantri, Telni, ed. "Nexmedia Berhenti Tayang 1 September 2019, Penggantinya Layanan OTT Vidio Premier". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-08-21.
- ^ Bisnisnya Menggurita, Eddy Sariaatmadja Makin Tajir Kala Pandemi
- ^ Update Orang Terkaya RI, Ada yang Hartanya Melesat Rp 4 T!
- ^ Ini Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia Versi Forbes