Lompat ke isi

Aji Muhammad Aliyeddin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anouchmen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alamnirvana (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Multiple issues|
'''Aji Muhammad Aliyeddin''' yang bernama asli '''Aji Kedo''' adalah [[Sultan]] [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura|Kutai Kartanegara ing Martadipura]] ke-15 yang memerintah selama periode [[1778]]-[[1780]]<ref>[http://www.kutaikartanegara.com/kesultanan/sultan.html .ilsilah Sultan-Sultan Kutai]</ref>. Sultan Tidak Sah
{{Rapikan}}
{{Copy edit}}
{{Referensi}}}}
'''Aji Muhammad Aliyeddin''' '''gelar Meruhum Aji Dipulau''' yang bernama asli '''Aji Kedo''' adalah [[Sultan]] [[Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura|Kutai Kartanegara ing Martadipura]] yang memerintah selama periode [[1778]]-[[1780]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kutaikartanegara.com/kesultanan/sultan.html |title=.ilsilah Sultan-Sultan Kutai |access-date=2010-05-23 |archive-date=2009-02-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090228132118/http://www.kutaikartanegara.com/kesultanan/sultan.html |dead-url=yes }}</ref> '''Sultan Tidak Sah'''


Aji Kado melakukan kudeta terhadap Kesultanan Kutai Kartanegara setelah Sultan [[Aji Muhammad Idris]] gugur di tanah [[Wajo]], [[Sulawesi Selatan]]. Aji Kado mengangkat dirinya sebagai Sultan dengan gelar Aji Muhammad Aliyeddin. Karena bukan pewaris tahta yang sah, A.M. Aliyeddin hingga saat ini tidak dianggap/diakui sebagai Sultan Kutai ke-15 oleh Kesultanan Kutai. Aji Kado dihukum mati di pulau jembayan dikarenakan kejahatan yang tidak terampuni dan salah satu penghianat terbesar dalam Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura . Akan diingat dalam sejarah sebagai penghianatan terbesar Kesultanan Kutai .
Aji Kado melakukan kudeta terhadap Kesultanan Kutai Kartanegara setelah Sultan [[Aji Muhammad Idris]] gugur di tanah [[Wajo]], [[Sulawesi Selatan]]. Aji Kado mengangkat dirinya sebagai Sultan dengan gelar Aji Muhammad Aliyeddin. Karena bukan pewaris tahta yang sah, A.M. Aliyeddin hingga saat ini tidak dianggap/diakui sebagai Sultan Kutai ke-15 oleh Kesultanan Kutai. Aji Kado dihukum mati di pulau jembayan dikarenakan kejahatan yang tidak terampuni dan salah satu penghianat terbesar dalam Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura . Akan diingat dalam sejarah sebagai penghianatan terbesar Kesultanan Kutai .

== Keturunan ==
Beristerikan Andi Riajang gelar Aji Putri Agung Binti Andi Petta To Sibengareng Bin La Madukkelleng, melahirkan :

1. Aji Talo Gelar Aji Raden Dipati menjadi Adipati di Jelau Wilayah Muara Pahu yang putrinya dikawinkan dengan anak Sultan Sulu Kebuntalan di Filifina bernama Datu Muharam gelar Datu Panglima Besar Bin Sultan Jamal ul-Kiram I Bin Sultan Alimuddin III Bin Sultan Sharifuddin Bin Sultan Azimuddin I Bin Sultan Badaruddin I Bin Sultan Salahuddin Karamat Bin Sultan Muwallil Wasit Bungsu Pengiran Shahbandar Maharaja Lela Dari Sulu Bin Sultan Muhammad Hasan Dari Brunei Bin Sultan Saiful Rijal Dari Brunei Bin Sultan Bolkiah Dari Brunei Bin Sultan Sulaiman Dari Brunei Bin Sultan Sharif Ali Dari Brunei. Melahirkan anak diantaranya :

1. Datu Muhammad

2. Datin Rimba

3. Datin Belukar

2. Aji Tobok gelar Aji Ratu Agung diperisteri Syaid Abdurahman [[Assegaf]] gelar Pangeran Ratu Sjarif Sukma Wira dari Palembang. Mereka tidak mempunyai keturunan namun dengan isterinya yang lain dia melahirkan putri yang kawin dengan Syaid Jakpar Baraqbah Bin Syaid Achmad Baraqbah dari Palembang, melahirkan Syaid Hamid Baraqbah gelar [[Pangeran Syarif]] Sukma Wira.


[[Kategori:Sultan Kutai]]
[[Kategori:Sultan Kutai]]

Revisi terkini sejak 16 Januari 2024 07.49

Aji Muhammad Aliyeddin gelar Meruhum Aji Dipulau yang bernama asli Aji Kedo adalah Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang memerintah selama periode 1778-1780.[1] Sultan Tidak Sah

Aji Kado melakukan kudeta terhadap Kesultanan Kutai Kartanegara setelah Sultan Aji Muhammad Idris gugur di tanah Wajo, Sulawesi Selatan. Aji Kado mengangkat dirinya sebagai Sultan dengan gelar Aji Muhammad Aliyeddin. Karena bukan pewaris tahta yang sah, A.M. Aliyeddin hingga saat ini tidak dianggap/diakui sebagai Sultan Kutai ke-15 oleh Kesultanan Kutai. Aji Kado dihukum mati di pulau jembayan dikarenakan kejahatan yang tidak terampuni dan salah satu penghianat terbesar dalam Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura . Akan diingat dalam sejarah sebagai penghianatan terbesar Kesultanan Kutai .

Keturunan[sunting | sunting sumber]

Beristerikan Andi Riajang gelar Aji Putri Agung Binti Andi Petta To Sibengareng Bin La Madukkelleng, melahirkan :

1. Aji Talo Gelar Aji Raden Dipati menjadi Adipati di Jelau Wilayah Muara Pahu yang putrinya dikawinkan dengan anak Sultan Sulu Kebuntalan di Filifina bernama Datu Muharam gelar Datu Panglima Besar Bin Sultan Jamal ul-Kiram I Bin Sultan Alimuddin III Bin Sultan Sharifuddin Bin Sultan Azimuddin I Bin Sultan Badaruddin I Bin Sultan Salahuddin Karamat Bin Sultan Muwallil Wasit Bungsu Pengiran Shahbandar Maharaja Lela Dari Sulu Bin Sultan Muhammad Hasan Dari Brunei Bin Sultan Saiful Rijal Dari Brunei Bin Sultan Bolkiah Dari Brunei Bin Sultan Sulaiman Dari Brunei Bin Sultan Sharif Ali Dari Brunei. Melahirkan anak diantaranya :

1. Datu Muhammad

2. Datin Rimba

3. Datin Belukar

2. Aji Tobok gelar Aji Ratu Agung diperisteri Syaid Abdurahman Assegaf gelar Pangeran Ratu Sjarif Sukma Wira dari Palembang. Mereka tidak mempunyai keturunan namun dengan isterinya yang lain dia melahirkan putri yang kawin dengan Syaid Jakpar Baraqbah Bin Syaid Achmad Baraqbah dari Palembang, melahirkan Syaid Hamid Baraqbah gelar Pangeran Syarif Sukma Wira.

  1. ^ ".ilsilah Sultan-Sultan Kutai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-28. Diakses tanggal 2010-05-23.