Kematian: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Safinasa09 (bicara | kontrib) Perbaikan Konten Dan Memangkas Kata² yang kurang berguna Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(21 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Hendrick Andriezsoon - Vanitas.JPG|alt=|thumb|[[Tengkorak]] manusia digunakan secara umum sebagai simbol kematian]] |
[[Berkas:Hendrick Andriezsoon - Vanitas.JPG|alt=|thumb|[[Tengkorak]] manusia digunakan secara umum sebagai simbol kematian]] |
||
[[File:Kuoleman Puutarha by Hugo Simberg.jpg|alt=|thumb|Sang maut sedang menumbuhkan bunganya, dalam lukisan ''Kuoleman Puutarha'' (''The Garden of Death''), karya pelukis simbolis [[Finlandia]], ([[Hugo Simberg]] (1906)]] |
[[File:Kuoleman Puutarha by Hugo Simberg.jpg|alt=|thumb|Sang maut sedang menumbuhkan bunganya, dalam lukisan ''Kuoleman Puutarha'' (''The Garden of Death''), karya pelukis simbolis [[Finlandia]], ([[Hugo Simberg]] (1906)]] |
||
⚫ | '''Kematian''' adalah penghentian permanen dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi [[biologis]] yang menopang [[makhluk hidup]].<ref>{{Dictionary.com|death|access-date=2021-02-27}}</ref> [[Kematian otak]] kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian.<ref>{{Dictionary.com|brain death|accessdate=2021-02-27}}</ref> Sisa-sisa makhluk hidup yang sebelumnya hidup biasanya mulai [[pembusukan|membusuk]] segera setelah kematian. Kematian adalah proses universal yang tak terhindarkan dan pada akhirnya akan terjadi pada semua makhluk hidup. |
||
⚫ | |||
'''PKematian''' adalah penghentian permanep |
|||
n dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi [[biologis]] yang menopang [[makhluk hidup]].<ref>{{Dictionary.com|death|access-date=2021-02-27}}</ref> [[Kematian otak]] kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian |
|||
⚫ | |||
hidup. |
|||
Kematian umumnya diterapkan pada ind |
|||
⚫ | |||
Pada awal [[abad ke-21]], lebih dari 150 ribu manusia meninggal setiap harinya.<ref name="doi10.2202/1941-6008.1011">{{cite journal|last=Aubrey D.N.J |first=de Grey |author-link=Aubrey de Grey |title=Life Span Extension Research and Public Debate: Societal Considerations |journal=Studies in Ethics, Law, and Technology |volume=1 |issue=1, Article 5 |year=2007 |url=http://www.sens.org/files/pdf/ENHANCE-PP.pdf |doi=10.2202/1941-6008.1011 |access-date=20 March 2009 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161013163622/http://www.sens.org/files/pdf/ENHANCE-PP.pdf |archive-date=13 October 2016|citeseerx=10.1.1.395.745 |quote=roughly 150,000 deaths that occur each day across the globe}}</ref> |
Pada awal [[abad ke-21]], lebih dari 150 ribu manusia meninggal setiap harinya.<ref name="doi10.2202/1941-6008.1011">{{cite journal|last=Aubrey D.N.J |first=de Grey |author-link=Aubrey de Grey |title=Life Span Extension Research and Public Debate: Societal Considerations |journal=Studies in Ethics, Law, and Technology |volume=1 |issue=1, Article 5 |year=2007 |url=http://www.sens.org/files/pdf/ENHANCE-PP.pdf |doi=10.2202/1941-6008.1011 |access-date=20 March 2009 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161013163622/http://www.sens.org/files/pdf/ENHANCE-PP.pdf |archive-date=13 October 2016|citeseerx=10.1.1.395.745 |quote=roughly 150,000 deaths that occur each day across the globe}}</ref> |
||
Banyak [[budaya]] dan [[agama]] memiliki gagasan tentang [[kehidupan setelah kematian]]. Beberapa agama dan kepercayaan juga memiliki gagasan penilaian perbuatan baik dan buruk dalam hidup seseorang ([[surga]], [[neraka]], [[karma]] |
Banyak [[budaya]] dan [[agama]] memiliki gagasan tentang [[kehidupan setelah kematian]]. Beberapa [[agama]] dan kepercayaan juga memiliki gagasan penilaian perbuatan baik dan buruk dalam hidup seseorang ([[surga]], [[neraka]], [[karma]], |
||
[[Reinkarnasi]], Dan Lain Sebagainya) . |
|||
== Diagnosis == |
== Diagnosis == |
||
=== Definisi === |
=== Definisi === |
||
Konsep yang mendasari kematian adalah kunci pemahaman manusia tentang fenomena tersebut.<ref name="MohammadSamir">{{cite journal |author1=Samir Hossain Mohammad |author2=Gilbert Peter | year = 2010 | title = Concepts of Death: A key to our adjustment | journal = Illness, Crisis and Loss | volume = 18 | issue = 1 }}</ref> Terdapat banyak pendekatan ilmiah dan berbagai interpretasi mengenai konsep kematian. Sulit untuk membuat satu definisi tunggal tentang kematian. Apalagi dengan munculnya terapi penunjang kehidupan dan banyaknya kriteria berbeda untuk mendefinisikan kematian, baik dari sudut pandang medis maupun hukum. |
Konsep yang mendasari kematian adalah kunci pemahaman [[manusia]] tentang fenomena tersebut.<ref name="MohammadSamir">{{cite journal |author1=Samir Hossain Mohammad |author2=Gilbert Peter | year = 2010 | title = Concepts of Death: A key to our adjustment | journal = Illness, Crisis and Loss | volume = 18 | issue = 1 }}</ref> Terdapat banyak pendekatan ilmiah dan berbagai interpretasi mengenai konsep kematian. Sulit untuk membuat satu definisi tunggal tentang kematian. Apalagi dengan munculnya terapi penunjang kehidupan dan banyaknya kriteria berbeda untuk mendefinisikan kematian, baik dari sudut pandang medis maupun hukum. |
||
Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah membedakannya dari [[kehidupan]]. Sebagai titik waktu, kematian tampaknya mengacu pada saat di mana kehidupan berakhir. Sulit untuk menentukan kapan kematian telah terjadi, karena penghentian fungsi kehidupan sering kali tidak terjadi simultan di seluruh sistem organ.<ref>{{cite magazine |title=Crossing Over: How Science Is Redefining Life and Death |url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2016/04/dying-death-brain-dead-body-consciousness-science/ |author=Henig, Robin Marantz |author-link=Robin Marantz Henig |magazine=[[National Geographic (magazine)|National Geographic]] |date=April 2016 |access-date=23 October 2017}}</ref> Oleh karena itu, pendefinisian semacam itu membutuhkan penggambaran batas-batas konseptual yang pasti antara hidup dan mati. Ini sulit, karena sejauh ini hanya ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. |
Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah membedakannya dari [[kehidupan]]. Sebagai titik waktu, kematian tampaknya mengacu pada saat di mana kehidupan berakhir. Sulit untuk menentukan kapan kematian telah terjadi, karena penghentian fungsi kehidupan sering kali tidak terjadi simultan di seluruh sistem organ.<ref>{{cite magazine |title=Crossing Over: How Science Is Redefining Life and Death |url=https://www.nationalgeographic.com/magazine/2016/04/dying-death-brain-dead-body-consciousness-science/ |author=Henig, Robin Marantz |author-link=Robin Marantz Henig |magazine=[[National Geographic (magazine)|National Geographic]] |date=April 2016 |access-date=23 October 2017}}</ref> Oleh karena itu, pendefinisian semacam itu membutuhkan penggambaran batas-batas konseptual yang pasti antara hidup dan mati. Ini sulit, karena sejauh ini hanya ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan. |
||
Baris 31: | Baris 17: | ||
Kehidupan bisa saja didefinisikan dalam dalam kerangka [[kesadaran]]. Ketika kesadaran berhenti, organisme hidup dapat dikatakan telah mati. Salah satu kelemahan dalam pendekatan ini adalah adanya organisme yang hidup tetapi mungkin tidak memiliki kesadaran (misalnya, [[Organisme uniseluler|organisme bersel tunggal]]). Masalah lain dalam mendefinisikan kesadaran adalah banyaknya definisi berbeda yang diberikan oleh para [[ilmuwan]], [[psikolog]], dan [[filsuf]] modern. Selain itu, banyak tradisi keagamaan, termasuk tradisi [[Agama Abrahamik|Abrahamik]] dan [[Agama Dharmik|Dharmik]], yang mempercayai bahwa kematian bukanlah akhir dari kesadaran. Dalam budaya tertentu, kematian lebih merupakan proses daripada peristiwa tunggal. Dalam konteks ini, kematian dimaknai sebagai pergeseran lambat dari satu kondisi spiritual ke kondisi spiritual lainnya.<ref>{{cite book|year=1991 |last1=Metcalf |first1=Peter |last2=Huntington |first2=Richard |title=Celebrations of Death: The Anthropology of Mortuary Ritual |url=https://archive.org/details/celebrationsofde0000metc |publisher=Cambridge Press |place=New York}}{{page needed|date=January 2014}}</ref> |
Kehidupan bisa saja didefinisikan dalam dalam kerangka [[kesadaran]]. Ketika kesadaran berhenti, organisme hidup dapat dikatakan telah mati. Salah satu kelemahan dalam pendekatan ini adalah adanya organisme yang hidup tetapi mungkin tidak memiliki kesadaran (misalnya, [[Organisme uniseluler|organisme bersel tunggal]]). Masalah lain dalam mendefinisikan kesadaran adalah banyaknya definisi berbeda yang diberikan oleh para [[ilmuwan]], [[psikolog]], dan [[filsuf]] modern. Selain itu, banyak tradisi keagamaan, termasuk tradisi [[Agama Abrahamik|Abrahamik]] dan [[Agama Dharmik|Dharmik]], yang mempercayai bahwa kematian bukanlah akhir dari kesadaran. Dalam budaya tertentu, kematian lebih merupakan proses daripada peristiwa tunggal. Dalam konteks ini, kematian dimaknai sebagai pergeseran lambat dari satu kondisi spiritual ke kondisi spiritual lainnya.<ref>{{cite book|year=1991 |last1=Metcalf |first1=Peter |last2=Huntington |first2=Richard |title=Celebrations of Death: The Anthropology of Mortuary Ritual |url=https://archive.org/details/celebrationsofde0000metc |publisher=Cambridge Press |place=New York}}{{page needed|date=January 2014}}</ref> |
||
== Lihat |
== Lihat pula == |
||
<!--Catatan: Harap jangan menambahkan pranala yang sudah ada di badan teks.--> |
|||
<!--Harap pertahankan entri tetap dalam urutan abjad. --> |
|||
<!--Lihat panduan untuk bagian 'Lihat juga' di sini: |
|||
https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Wikipedia:Guide_to_layout#See_also--> |
|||
{{Div col|colwidth=20em}} |
|||
* [[Akhir zaman]] |
* [[Akhir zaman]] |
||
* [[Día de Muertos]] |
* [[Día de Muertos]] |
||
* [[:en:wikt: deathbed|Deathbed]] |
|||
* [[Hukuman mati]] |
* [[Hukuman mati]] |
||
* [[Karōshi]] |
* [[Karōshi]] |
||
Baris 55: | Baris 35: | ||
* [[Tabu pada orang mati]] |
* [[Tabu pada orang mati]] |
||
* [[Tanatologi]] |
* [[Tanatologi]] |
||
* [[ |
* [[Keterlupaan abadi]] |
||
* [[Membiarkan mati]] |
|||
{{div col end}} |
|||
<!-- Harap atur entri tetap dalam urutan abjad. --> |
|||
== Referensi |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
<!-- |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
--> |
|||
<!-- wikt= Wiktionary | q= WikiQuote |
|||
commons= Wikimedia Commons | s= WikiSource |
|||
b= WikiBooks | v= WikiVersity |
|||
n= WikiNews | mw= MediaWiki --> |
|||
{{Sister project links |
|||
|wikt= death |
|||
|commons= Death |
|||
|b= no |
|||
|n= no |
|||
|q= Death |
|||
|s= no |
|||
|v= no |
|||
}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
== |
== Bibliografi == |
||
{{refbegin}} |
{{refbegin}} |
||
* {{cite book|last=Bondeson|first=Jan|title=Buried Alive: the Terrifying History of our Most Primal Fear|publisher=W.W. Norton & Company|date=2001|isbn=978-0-393-04906-0|url=https://archive.org/details/buriedalive00janb}}{{cite check-inline|type=Publisher/year date|date=January 2014}}<!--W. W. Norton & Company gave a *2002* copy. Barnes & Noble gave a *2001* copy.--> |
* {{cite book|last=Bondeson|first=Jan|title=Buried Alive: the Terrifying History of our Most Primal Fear|publisher=W.W. Norton & Company|date=2001|isbn=978-0-393-04906-0|url=https://archive.org/details/buriedalive00janb}}{{cite check-inline|type=Publisher/year date|date=January 2014}}<!--W. W. Norton & Company gave a *2002* copy. Barnes & Noble gave a *2001* copy.--> |
||
Baris 95: | Baris 47: | ||
{{refend}} |
{{refend}} |
||
== Bacaan |
== Bacaan lanjutan == |
||
* {{cite web|website=BenBest.com|url=http://www.benbest.com/lifeext/causes.html|author=Best, Ben|title=Causes of Death|access-date=10 June 2016}} |
* {{cite web|website=BenBest.com|url=http://www.benbest.com/lifeext/causes.html|author=Best, Ben|title=Causes of Death|access-date=10 June 2016}} |
||
* {{cite book|author-last=Marques|author-first=Susana Moreira|translator-last=Sanches|translator-first=Julia|title=Now and At the Hour of Our Death|publisher=And Other Stories|date=13 October 2015|language=en|isbn=978-1-908276-62-9}} |
* {{cite book|author-last=Marques|author-first=Susana Moreira|translator-last=Sanches|translator-first=Julia|title=Now and At the Hour of Our Death|publisher=And Other Stories|date=13 October 2015|language=en|isbn=978-1-908276-62-9}} |
||
Baris 104: | Baris 56: | ||
* {{cite web|url=http://rack1.ul.cs.cmu.edu/is/deathtypes/doc.scn?rp=_n |title=Causes of Death 1916|author=U.S. Census|others=AntiqueBooks.net (scanns)|archive-url=https://web.archive.org/web/20040918133848/http://rack1.ul.cs.cmu.edu/is/deathtypes/doc.scn?rp=_n|archive-date=18 September 2004|url-status=dead|access-date=19 September 2016}} How the medical profession categorized causes of death |
* {{cite web|url=http://rack1.ul.cs.cmu.edu/is/deathtypes/doc.scn?rp=_n |title=Causes of Death 1916|author=U.S. Census|others=AntiqueBooks.net (scanns)|archive-url=https://web.archive.org/web/20040918133848/http://rack1.ul.cs.cmu.edu/is/deathtypes/doc.scn?rp=_n|archive-date=18 September 2004|url-status=dead|access-date=19 September 2016}} How the medical profession categorized causes of death |
||
* {{cite web|website=ElijahWald.com|url=http://www.elijahwald.com/origin.html|author=Wald, George|title=The Origin of Death}} A biologist explains life and death in different kinds of organisms, in relation to evolution. |
* {{cite web|website=ElijahWald.com|url=http://www.elijahwald.com/origin.html|author=Wald, George|title=The Origin of Death}} A biologist explains life and death in different kinds of organisms, in relation to evolution. |
||
== Pranala luar == |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ |
Revisi per 21 Januari 2024 15.38
Kematian adalah penghentian permanen dan tidak dapat dikembalikan dari semua fungsi biologis yang menopang makhluk hidup.[1] Kematian otak kadang-kadang digunakan sebagai definisi hukum kematian.[2] Sisa-sisa makhluk hidup yang sebelumnya hidup biasanya mulai membusuk segera setelah kematian. Kematian adalah proses universal yang tak terhindarkan dan pada akhirnya akan terjadi pada semua makhluk hidup. Proses serupa yang terjadi pada komponen penyusun makhluk hidup, seperti sel atau jaringan, disebut nekrosis. Sesuatu yang tidak dianggap sebagai organisme hidup, seperti virus, dapat dihancurkan secara fisik tetapi tidak bisa dikatakan mati.
Pada awal abad ke-21, lebih dari 150 ribu manusia meninggal setiap harinya.[3]
Banyak budaya dan agama memiliki gagasan tentang kehidupan setelah kematian. Beberapa agama dan kepercayaan juga memiliki gagasan penilaian perbuatan baik dan buruk dalam hidup seseorang (surga, neraka, karma, Reinkarnasi, Dan Lain Sebagainya) .
Diagnosis
Definisi
Konsep yang mendasari kematian adalah kunci pemahaman manusia tentang fenomena tersebut.[4] Terdapat banyak pendekatan ilmiah dan berbagai interpretasi mengenai konsep kematian. Sulit untuk membuat satu definisi tunggal tentang kematian. Apalagi dengan munculnya terapi penunjang kehidupan dan banyaknya kriteria berbeda untuk mendefinisikan kematian, baik dari sudut pandang medis maupun hukum.
Salah satu tantangan dalam mendefinisikan kematian adalah membedakannya dari kehidupan. Sebagai titik waktu, kematian tampaknya mengacu pada saat di mana kehidupan berakhir. Sulit untuk menentukan kapan kematian telah terjadi, karena penghentian fungsi kehidupan sering kali tidak terjadi simultan di seluruh sistem organ.[5] Oleh karena itu, pendefinisian semacam itu membutuhkan penggambaran batas-batas konseptual yang pasti antara hidup dan mati. Ini sulit, karena sejauh ini hanya ada sedikit konsensus tentang bagaimana mendefinisikan kehidupan.
Kehidupan bisa saja didefinisikan dalam dalam kerangka kesadaran. Ketika kesadaran berhenti, organisme hidup dapat dikatakan telah mati. Salah satu kelemahan dalam pendekatan ini adalah adanya organisme yang hidup tetapi mungkin tidak memiliki kesadaran (misalnya, organisme bersel tunggal). Masalah lain dalam mendefinisikan kesadaran adalah banyaknya definisi berbeda yang diberikan oleh para ilmuwan, psikolog, dan filsuf modern. Selain itu, banyak tradisi keagamaan, termasuk tradisi Abrahamik dan Dharmik, yang mempercayai bahwa kematian bukanlah akhir dari kesadaran. Dalam budaya tertentu, kematian lebih merupakan proses daripada peristiwa tunggal. Dalam konteks ini, kematian dimaknai sebagai pergeseran lambat dari satu kondisi spiritual ke kondisi spiritual lainnya.[6]
Lihat pula
- Akhir zaman
- Día de Muertos
- Hukuman mati
- Karōshi
- Kematian palsu
- Kematian spiritual
- Korban (orang)
- Lintasan kematian
- Memento mori
- Mitologi tentang asal-usul kematian
- Naluri maut
- Pengadilan Terakhir
- Pengalaman menjelang kematian
- Perawatan akhir hayat
- Survivalisme (kehidupan setelah kematian)
- Tabu pada orang mati
- Tanatologi
- Keterlupaan abadi
- Membiarkan mati
Referensi
- ^ "death". Dictionary.com Unabridged. Random House. Diakses tanggal 2021-02-27.
- ^ "brain death". Dictionary.com Unabridged. Random House. Diakses tanggal 2021-02-27.
- ^ Aubrey D.N.J, de Grey (2007). "Life Span Extension Research and Public Debate: Societal Considerations" (PDF). Studies in Ethics, Law, and Technology. 1 (1, Article 5). CiteSeerX 10.1.1.395.745 . doi:10.2202/1941-6008.1011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 October 2016. Diakses tanggal 20 March 2009.
roughly 150,000 deaths that occur each day across the globe
- ^ Samir Hossain Mohammad; Gilbert Peter (2010). "Concepts of Death: A key to our adjustment". Illness, Crisis and Loss. 18 (1).
- ^ Henig, Robin Marantz (April 2016). "Crossing Over: How Science Is Redefining Life and Death". National Geographic. Diakses tanggal 23 October 2017.
- ^ Metcalf, Peter; Huntington, Richard (1991). Celebrations of Death: The Anthropology of Mortuary Ritual. New York: Cambridge Press.[halaman dibutuhkan]
Bibliografi
- Bondeson, Jan (2001). Buried Alive: the Terrifying History of our Most Primal Fear. W.W. Norton & Company. ISBN 978-0-393-04906-0.Templat:Cite check-inline
- Mullin, Glenn H. (2008). Living in the Face of Death: The Tibetan Tradition. Ithaca, New York: Snow Lion Publications. ISBN 978-1-55939-310-2.
Bacaan lanjutan
- Best, Ben. "Causes of Death". BenBest.com. Diakses tanggal 10 June 2016.
- Marques, Susana Moreira (13 October 2015). Now and At the Hour of Our Death (dalam bahasa Inggris). Diterjemahkan oleh Sanches, Julia. And Other Stories. ISBN 978-1-908276-62-9.
- Rosenberg, David (17 August 2014). "How One Photographer Overcame His Fear of Death by Photographing It (Walter Schels' Life Before Death)". Slate.
- Sachs, Jessica Snyder (2001). Corpse: Nature, Forensics, and the Struggle to Pinpoint Time of Death (270 pages). Perseus Publishing. ISBN 978-0-7382-0336-2.
- Schels, Walter; Lakotta, Beate. "Before and After Death". LensCulture.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2014. Diakses tanggal 19 September 2016. Interviews with people dying in hospices, and portraits of them before, and shortly after, death.
- "The Odds of dying from various injuries or accidents". National Safety Council. United States. 2001.
- U.S. Census. "Causes of Death 1916". AntiqueBooks.net (scanns). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2004. Diakses tanggal 19 September 2016. How the medical profession categorized causes of death
- Wald, George. "The Origin of Death". ElijahWald.com. A biologist explains life and death in different kinds of organisms, in relation to evolution.
Pranala luar
- Kematian di Curlie (dari DMOZ)
- Death. Stanford Encyclopedia of Philosophy. Metaphysics Research Lab, Stanford University. 2016.
- "Death". Encyclopædia Britannica. 7 (edisi ke-11). 1911. hlm. 898–900.