Lompat ke isi

Primaya Hospital Group: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 8041466 oleh MuhammadAditya (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Primaya Hospital Group''', dulunya bernama '''Awal Bros Group''' adalah sebuah grup perusahaan [[rumah sakit swasta]] yang didirikan atas kerjasama PT Famon Awal Bros Sedaya dengan Primaya Hospital, yang tergabung dalam [[Saratoga Investama Sedaya|Grup Saratoga]]. Grup Saratoga sendiri didirikan oleh [[Daftar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]], [[Sandiaga Uno]] bersama Edwin Soeryadjaja untuk pengembangan rumah sakit ke depannya.
{{Infobox RS
|nama = '''Rumah Sakit Awal Bros'''
|logo =
|peta =
|koordinat =
|moto = Service With Love
|yayasan =
|didirikan =
|dasar hukum =
|dirut =
|status = Swasta
|tipe = Rumah Sakit Umum
|akreditasi =
|kapasitas =
|r_operasi =
|pengunjung =
|sdm =
|ugd = 24 Jam
|alamat = Jl. Gajah Mada Kav. 1, Batam
|provinsi = [[Batam]]
|negara = [[Indonesia]]
|telepon = (+62-778) 431 7777 ext 1991/1992
|faksimili = (+62-778) 430 7777
|affiliasi =
|web = http://batam.awalbros.com
}}


== Sejarah ==
'''Rumah Sakit Awal Bros''' adalah sebuah rumah sakit swasta di [[Batam]] [[Kepulauan Riau]] yang berlokasi di Jl. Gajah Mada Kav. 1, Batam, tepatnya di daerah simpang jam.
=== Awal pendirian ===
Pendirian rumah sakit Primaya berawal dari Yos E Susanto yang mendirikan rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Global Medika di [[Kota Tangerang|Tangerang]] pada tahun [[2006]]. Melansir [https://primayahospital.com/ laman resmi Primaya Hospital], pada [[2008]] Rumah Sakit Global Medika menggandeng Rumah Sakit Awal Bros yang dikelola oleh Arfan Awaloeddin untuk membangun Rumah Sakit Global Awal Bros di [[Kota Bekasi]].<ref name="katadata.co.id">{{Cite web|date=2022-10-14|title=Profil Primaya Hospital, Rumah Sakit Saratoga yang Akan IPO November - Korporasi Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/syahrizalsidik/finansial/6349477e8dafb/profil-primaya-hospital-rumah-sakit-saratoga-yang-akan-ipo-november|website=katadata.co.id|language=id|access-date=2022-11-14}}</ref>


Berlanjut ke tahun [[2011]], Rumah Sakit Awal Bros didirikan di [[Kota Makassar|Makassar]] dan semua Rumah Sakit Global Medika serta rumah sakit lainnya serentak berganti nama menjadi Rumah Sakit Awal Bros. Lima tahun kemudian, Rumah Sakit Awal Bros bekerja sama dengan [[Saratoga Investama Sedaya|PT Saratoga Investama Tbk]], perusahaan investasi yang didirikan [[Daftar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia|Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif]], [[Sandiaga Uno]] bersama [[Edwin Soeryadjaya|Edwin Soeryadjaja]] untuk pengembangan rumah sakit ke depannya.
==Fasilitas==
*Radiologi
*Laboratorium
*Instalasi Farmasi
*Unit Gawat Darurat & Ambulans


Setelah bekerjasama dengan Saratoga Investama sekitar empat tahun, kemudian pada tahun [[2020]] Rumah Sakit Awal Bros yang berlokasi di [[Kota Tangerang|Tangerang]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Kota Makassar|Makassar]], dan [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]] berganti nama menjadi Rumah Sakit Primaya atau yang sekarang dikenal dengan Primaya Hospital.
==Fasilitas penunjang lain==
*Hostel (tempat penginapan keluarga)
*Hospital Wellness Spa
*Senam Hamil
*Pijat Bayi


Perubahan nama entitas anak di bawah [[Saratoga Investama Sedaya|PT Saratoga Investama Sedaya Tbk]]. tersebut dilakukan pada [[April 2020]] sebagai wujud komitmen para pemegang saham, manajemen, dan seluruh tim Rumah Sakit Awal Bros Group untuk memberikan mutu dan kualitas pelayanan yang lebih prima kepada seluruh lapisan masyarakat.
[[Berkas:Awal Bros Hospital at Batam Island, Indonesia.JPG|300px|right|thumb|Rumah sakit Awal Bros Batam]]
==Poliklinik==
Poliklinik yang ada di RS Awal Bros
* Klinik Umum
* Klinik Gigi
* Klinik Kecantikan & Anti Aging
* Klinik Laktasi
*Klinik Spesialis
**Kebidanan & Kandungan
**Gizi Klinik
**Anak
**Rehabilitasi Medik
**Penyakit Dalam
**Bedah Umum
**Paru
**Orthopedy
**Berhenti Merokok
**Bedah Syaraf
**Jantung & Pembuluh Darah
**Bedah Plastik
**Saraf
**THT
**Mata
**Psikiater
**Kulit & Kelamin
**Psikologi
**Orthodenty
==Referesi==
{{reflist}}


<blockquote>“Walaupun berubah nama, komposisi [[Saham|kepemilikan saham]] ''Primaya Hospital Group'' masih sama dengan komposisi kepemilikan saham dengan nama awal,” ujar Leona A. Karnali, ''Chief Operating Officer'' Primaya Hospital Group.</blockquote>
{{Rumah sakit di Batam}}


Adapun cabang rumah sakit Awal Bros Group yang dibangun pertama kali dengan nama ''Primaya Hospital'' adalah ''Primaya Hospital Karawang'' yang berlokasi di [[Kabupaten Karawang]], [[Jawa Barat]].<ref>{{Cite web|date=2020-04-05|title=Awal Bros Berganti Nama Menjadi Primaya|url=https://market.bisnis.com/read/20200405/7/1222739/awal-bros-berganti-nama-menjadi-primaya|website=Bisnis.com|language=id|access-date=2022-11-14}}</ref>
[[Kategori:Rumah sakit]]

=== Setelah pendirian ===
Saat ini, ''Primaya Hospital'' telah mengelola 16 rumah sakit yang terletak di [[Kota Pangkalpinang|Pangkalpinang]], [[Kota Depok|Depok]], [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Kota Tangerang|Tangerang]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kabupaten Karawang|Karawang]], [[Kota Sukabumi|Sukabumi]], [[Kota Semarang|Semarang]], [[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]], dan [[Kota Makassar|Makassar]].<ref>{{Cite web|title=Tonggak Sejarah|url=https://primayahospital.com/tonggak-sejarah/|website=Primaya Hospital|language=en|access-date=2022-11-14}}</ref>

Berdasarkan [[prospektus]] ''Primaya Hospital'', perusahaan mencatatkan per [[April]] lalu pendapatan bersih ''Primaya Group'' menurun sebesar 29,71% menjadi [[Rupiah|Rp]]481,20 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya [[Rupiah|Rp]]684.61 miliar. Menurunnya pendapatan bersih ''Primaya Group'' disebabkan oleh penurunan pendapatan dari penunjang medis rawat inap sebesar [[Rupiah|Rp]]123,65 miliar dan pendapatan [[laboratorium]] sebesar [[Rupiah|Rp]]41,94 miliar atau sebesar 38,51%.<ref name="katadata.co.id"/>

<blockquote>“Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah pasien ''COVID-19'' pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta pemeriksaan tes laboratorium seiring dengan mulai terkendalinya pandemi ''[[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]]'' di [[Indonesia]],” ujar perusahaan dalam keterangan tertulisnya.</blockquote>

Tak hanya itu, beban pokok pendapatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,76% menjadi [[Rupiah|Rp]]364,18 miliar dari [[Rupiah|Rp]]317,34 miliar pada periode empat bulan yang berakhir pada tahun [[2021]]. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan gaji dan tunjangan sebesar [[Rupiah|Rp]]32,52 miliar atau 37,87% yang sebagian di-''offset'' dengan penurunan beban poliklinik sebesar [[Rupiah|Rp]]13,29 miliar atau 27,61%.

<blockquote>“Hal ini dikarenakan menurunnya pelayanan atau tindakan ''COVID-19'' seiring dengan penurunan kunjungan pasien dengan mulai terkendalinya ''[[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]]'',” lanjut perusahaan dalam catatannya.</blockquote>

== Referensi ==
{{ref-list}}

== Pranala luar ==

[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Rumah sakit di Indonesia]]
[[Kategori:Rumah sakit di Indonesia]]
[[Kategori:Rumah sakit di Batam]]
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]
[[Kategori:Rumah sakit di Kepulauan Riau]]

Revisi terkini sejak 23 Januari 2024 01.47

Primaya Hospital Group, dulunya bernama Awal Bros Group adalah sebuah grup perusahaan rumah sakit swasta yang didirikan atas kerjasama PT Famon Awal Bros Sedaya dengan Primaya Hospital, yang tergabung dalam Grup Saratoga. Grup Saratoga sendiri didirikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama Edwin Soeryadjaja untuk pengembangan rumah sakit ke depannya.

Awal pendirian

[sunting | sunting sumber]

Pendirian rumah sakit Primaya berawal dari Yos E Susanto yang mendirikan rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Global Medika di Tangerang pada tahun 2006. Melansir laman resmi Primaya Hospital, pada 2008 Rumah Sakit Global Medika menggandeng Rumah Sakit Awal Bros yang dikelola oleh Arfan Awaloeddin untuk membangun Rumah Sakit Global Awal Bros di Kota Bekasi.[1]

Berlanjut ke tahun 2011, Rumah Sakit Awal Bros didirikan di Makassar dan semua Rumah Sakit Global Medika serta rumah sakit lainnya serentak berganti nama menjadi Rumah Sakit Awal Bros. Lima tahun kemudian, Rumah Sakit Awal Bros bekerja sama dengan PT Saratoga Investama Tbk, perusahaan investasi yang didirikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bersama Edwin Soeryadjaja untuk pengembangan rumah sakit ke depannya.

Setelah bekerjasama dengan Saratoga Investama sekitar empat tahun, kemudian pada tahun 2020 Rumah Sakit Awal Bros yang berlokasi di Tangerang, Bekasi, Makassar, dan Palangka Raya berganti nama menjadi Rumah Sakit Primaya atau yang sekarang dikenal dengan Primaya Hospital.

Perubahan nama entitas anak di bawah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. tersebut dilakukan pada April 2020 sebagai wujud komitmen para pemegang saham, manajemen, dan seluruh tim Rumah Sakit Awal Bros Group untuk memberikan mutu dan kualitas pelayanan yang lebih prima kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Walaupun berubah nama, komposisi kepemilikan saham Primaya Hospital Group masih sama dengan komposisi kepemilikan saham dengan nama awal,” ujar Leona A. Karnali, Chief Operating Officer Primaya Hospital Group.

Adapun cabang rumah sakit Awal Bros Group yang dibangun pertama kali dengan nama Primaya Hospital adalah Primaya Hospital Karawang yang berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.[2]

Setelah pendirian

[sunting | sunting sumber]

Saat ini, Primaya Hospital telah mengelola 16 rumah sakit yang terletak di Pangkalpinang, Depok, Bekasi, Tangerang, Jakarta, Karawang, Sukabumi, Semarang, Palangka Raya, dan Makassar.[3]

Berdasarkan prospektus Primaya Hospital, perusahaan mencatatkan per April lalu pendapatan bersih Primaya Group menurun sebesar 29,71% menjadi Rp481,20 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp684.61 miliar. Menurunnya pendapatan bersih Primaya Group disebabkan oleh penurunan pendapatan dari penunjang medis rawat inap sebesar Rp123,65 miliar dan pendapatan laboratorium sebesar Rp41,94 miliar atau sebesar 38,51%.[1]

“Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah pasien COVID-19 pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap serta pemeriksaan tes laboratorium seiring dengan mulai terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia,” ujar perusahaan dalam keterangan tertulisnya.

Tak hanya itu, beban pokok pendapatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 14,76% menjadi Rp364,18 miliar dari Rp317,34 miliar pada periode empat bulan yang berakhir pada tahun 2021. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan gaji dan tunjangan sebesar Rp32,52 miliar atau 37,87% yang sebagian di-offset dengan penurunan beban poliklinik sebesar Rp13,29 miliar atau 27,61%.

“Hal ini dikarenakan menurunnya pelayanan atau tindakan COVID-19 seiring dengan penurunan kunjungan pasien dengan mulai terkendalinya pandemi COVID-19,” lanjut perusahaan dalam catatannya.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Profil Primaya Hospital, Rumah Sakit Saratoga yang Akan IPO November - Korporasi Katadata.co.id". katadata.co.id. 2022-10-14. Diakses tanggal 2022-11-14. 
  2. ^ "Awal Bros Berganti Nama Menjadi Primaya". Bisnis.com. 2020-04-05. Diakses tanggal 2022-11-14. 
  3. ^ "Tonggak Sejarah". Primaya Hospital (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-14. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]