Lompat ke isi

Penyu belimbing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID #1lib1ref2024
 
(17 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{taxobox
{{taxobox
| fossil_range = [[Holocene]]-Sekarang {{fossilrange|0.012|0}}
| fossil_range = [[Holocene]]-Sekarang {{fossilrange|0.012|0}}
| status = CR
| status = VU
| status_system = iucn3.1
| status_system = iucn3.1
| status_ref = <ref name=iucn>{{IUCN2013.2|assessors= Wallace, B.P., Tiwari, M. & Girondot, M.|year= 2013 |id= 6494 |title= Dermochelys coriacea |downloaded= 27 November 2013}}</ref>
| status_ref = <ref name=iucn>{{IUCN2013.2|assessors= Wallace, B.P., Tiwari, M. & Girondot, M.|year= 2013 |id= 6494 |title= Dermochelys coriacea |downloaded= 27 November 2013}}</ref>
| image = Penyu-belimbing.jpg
| image = Penyu_Belimbing_(Dermochelys_coriacea).jpg
| regnum = [[Animalia]]
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 15: Baris 15:
| genus_authority = [[Henri Marie Ducrotay de Blainville|Blainville]], 1816
| genus_authority = [[Henri Marie Ducrotay de Blainville|Blainville]], 1816
| species = '''''D. coriacea'''''
| species = '''''D. coriacea'''''
| binomial = '''''Dermochelys coriacea'''''
| binomial = ''Dermochelys coriacea''
| binomial_authority = ([[Domenico Vandelli|Vandelli]], 1761)
| binomial_authority = ([[Domenico Vandelli|Vandelli]], 1761)
}}
}}


'''Penyu belimbing''' (''Dermochelys coriacea'') adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku '''Dermochelyidae'''<ref name=":0">{{Cite book|last=Parker|first=Sybil, P|date=1984|title=McGraw-Hill Dictionary of Biology|publisher=McGraw-Hill Company|url-status=live}}</ref> yang masih hidup. Penyu ini merupakan [[penyu]] terbesar di dunia dan merupakan [[reptil]] keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan ''penyu raksasa'', ''kantong'' atau ''mabo''. Nama umumya dalam bahasa inggris adalah '''''Leatherback sea turtle'''''.<ref name=":0" />
[[Penyu belimbing]] (''Dermochelys coriacea'') merupakan [[penyu]] terbesar di dunia dan merupakan [[reptil]] keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Selain itu penyu ini walaupun berjalan lambat, namun ketika berenang merupakan reptil tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 35 Km perjam. Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah [[belimbing]]. [[Karapaks]] ini tidak ditutupi oleh tulang, namun hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak. Penyu belimbing merupakan satu-satunya anggota famili Dermochelyidae yang masih hidup.

== Pengenalan ==
Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah [[belimbing]]. [[Karapaks]] ini tidak ditutupi oleh tulang, tetapi hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak.<ref name="SAKURAN">https://hayunosakurablog.wordpress.com/2014/01/03/penyu-belimbing-dermochelys-coriacea/</ref> Bentuk kepala dari penyu belimbing kecil, bulat dan tanpa adanya sisik-sisik seperti halnya penyu yang lain. Mempunyai paruh yang lemah, tetapi berbentuk tajam, tidak punya permukaan penghancur atau pelumat makanan. Bentuk tubuh penyu jantan dewasa lebih pipih dibandingkan dengan penyu betina, plastron mempunyai cekungan ke dalam, pinggul menyempit dan corseletnya tidak sedalam pada penyu betina. Warna karapas penyu dewasa kehitam-hitaman atau coklat tua. Di bagian atas dengan bercak-bercak putih dan putih dengan bercak hitam di bagian bawah.<ref name="SAKURAN"/> Berat penyu ini dapat mencapai 700&nbsp;[[kg]] dengan panjang dari ujung ekor sampai moncongnya bisa mencapai lebih dari 305&nbsp;cm.<ref name="BALI02">{{Cite web |url=http://www.baliseaturtle.or.id/p/penyu-belimbing-dermochelys-coriacea.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-06-18 |archive-date=2015-06-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150619051054/http://www.baliseaturtle.or.id/p/penyu-belimbing-dermochelys-coriacea.html |dead-url=yes }}</ref> Penyu ini bergerak sangat lambat di daratan kering, tetapi ketika berenang merupakan reptil tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 35 Km perjam.

[https://www.seputarkita.id/2020/11/5-fakta-menarik-tentang-penyu-belimbing.html Penyu Belimbing] adalah satu-satunya jenis penyu yang tidak memiliki cangkang/ tempurung/ karapas yang keras. Karapasnya berbentuk juring-juring sperti buah belimbing. Penyu ini adalah jenis penyu dengan ukuran yang terbesar. Umumnya ditemukan di daerah tropis, tetapi juga dapat ditemukan sampai di daerah perairan dingin. Di Indonesia banyak dijumpai di daerah kepala burung Papua, pantai Jamursbamedi. Pernah ditemukan bertelur di pantai selatan kabupaten Klungkung – Bali. Ditemukan juga bertelur di pesisir selatan pulau Jawa, pantai di Kab. Pacitan Jawa Timur.<ref>{{Cite web |url=http://baliseaturtle.or.id/perlindungan-penyu-di-indonesia/ |title=Salinan arsip |access-date=2017-11-01 |archive-date=2017-11-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171107061259/http://baliseaturtle.or.id/perlindungan-penyu-di-indonesia/ |dead-url=yes }}</ref>

== Agihan ==
Penyu belimbing menyebar sangat luas di dunia. Hewan ini dapat dijumpai di perairan tropis, subtropis, dan infratropis di [[Samudra Hindia]], [[Samudera Pasifik]], dan [[Samudera Atlantik]]. Populasi paling besar terdapat di seluruh perairan tropis Indo-Australia.<ref name="SAKURAN"/><ref name="BALI02"/>

== Gaya hidup ==
Makanan utama hewan ini adalah ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 - 3 tahun dengan istirahat antara 9 - 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur yang dihasilkan antara 80 - 100 butir.<ref name="BALI02"/> Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi penyu yang baru menetas.<ref name="SAKURAN"/>

== Keadaan populasi ==
Penyu ini sekarang menjadi sangat langka. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978.<ref name="BALI02"/>

== Rujukan ==
{{reflist}}

== Informasi lainnya ==
* [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Dermochelys&species=coriacea ''Dermochelys coriacea'' @ The Reptile Database]
{{Taxonbar|from=Q120043}}


[[Kategori:Penyu]]
[[Kategori:Penyu]]
[[Kategori:Dermochelyidae]]
[[Kategori:Satwa liar dilindungi di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 28 Januari 2024 09.42

Penyu belimbing
Rentang fosil: Holocene-Sekarang 0.012–0 jtyl
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)
ICHEL Red Book: Vulnerable

Penyu belimbing diklasifikasikan sebagai bahasa rentan (VU) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan


Rentan  (IUCN 3.1)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Famili:
Genus:
Dermochelys

Spesies:
D. coriacea
Nama binomial
Dermochelys coriacea
(Vandelli, 1761)

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae[2] yang masih hidup. Penyu ini merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumya dalam bahasa inggris adalah Leatherback sea turtle.[2]

Pengenalan

[sunting | sunting sumber]

Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing. Karapaks ini tidak ditutupi oleh tulang, tetapi hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak.[3] Bentuk kepala dari penyu belimbing kecil, bulat dan tanpa adanya sisik-sisik seperti halnya penyu yang lain. Mempunyai paruh yang lemah, tetapi berbentuk tajam, tidak punya permukaan penghancur atau pelumat makanan. Bentuk tubuh penyu jantan dewasa lebih pipih dibandingkan dengan penyu betina, plastron mempunyai cekungan ke dalam, pinggul menyempit dan corseletnya tidak sedalam pada penyu betina. Warna karapas penyu dewasa kehitam-hitaman atau coklat tua. Di bagian atas dengan bercak-bercak putih dan putih dengan bercak hitam di bagian bawah.[3] Berat penyu ini dapat mencapai 700 kg dengan panjang dari ujung ekor sampai moncongnya bisa mencapai lebih dari 305 cm.[4] Penyu ini bergerak sangat lambat di daratan kering, tetapi ketika berenang merupakan reptil tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 35 Km perjam.

Penyu Belimbing adalah satu-satunya jenis penyu yang tidak memiliki cangkang/ tempurung/ karapas yang keras. Karapasnya berbentuk juring-juring sperti buah belimbing. Penyu ini adalah jenis penyu dengan ukuran yang terbesar. Umumnya ditemukan di daerah tropis, tetapi juga dapat ditemukan sampai di daerah perairan dingin. Di Indonesia banyak dijumpai di daerah kepala burung Papua, pantai Jamursbamedi. Pernah ditemukan bertelur di pantai selatan kabupaten Klungkung – Bali. Ditemukan juga bertelur di pesisir selatan pulau Jawa, pantai di Kab. Pacitan Jawa Timur.[5]

Penyu belimbing menyebar sangat luas di dunia. Hewan ini dapat dijumpai di perairan tropis, subtropis, dan infratropis di Samudra Hindia, Samudera Pasifik, dan Samudera Atlantik. Populasi paling besar terdapat di seluruh perairan tropis Indo-Australia.[3][4]

Gaya hidup

[sunting | sunting sumber]

Makanan utama hewan ini adalah ubur-ubur. Penyu belimbing selalu bermigrasi dari pantai satu ke pantai yang lain untuk mencari sarang. Masa migrasi hewan ini antara 2 - 3 tahun dengan istirahat antara 9 - 10 hari. Jumlah sarang yang dibuat setiap musim mencapai 6 sarang. Telur yang dihasilkan antara 80 - 100 butir.[4] Dalam perjalanan hidupnya, hanya sedikit anak penyu yang bisa bertahan sampai dewasa karena banyaknya bahaya di laut bagi bayi penyu yang baru menetas.[3]

Keadaan populasi

[sunting | sunting sumber]

Penyu ini sekarang menjadi sangat langka. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978.[4]

  1. ^ Wallace, B.P., Tiwari, M. & Girondot, M. (2013). "Dermochelys coriacea". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 27 November 2013. 
  2. ^ a b Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  3. ^ a b c d https://hayunosakurablog.wordpress.com/2014/01/03/penyu-belimbing-dermochelys-coriacea/
  4. ^ a b c d "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-19. Diakses tanggal 2015-06-18. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-01. 

Informasi lainnya

[sunting | sunting sumber]