Lompat ke isi

Yahya Muhaimin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎clean up: perbaikan kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(33 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{noref-bio}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-prefix =
Baris 6: Baris 5:
|imagesize =
|imagesize =
|caption =
|caption =
|office1 = [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan Nasional Indonesia]]
|office1 = Menteri Pendidikan Nasional Indonesia
|order1 = 23
|order1 = ke-23
|term_start1 = 26 Oktober 1999
|term_start1 = 29 Oktober 1999
|term_end1 = 23 Juli 2001
|term_end1 = 23 Juli 2001
|president1 = [[Abdurrahman Wahid]]
|president1 = [[Abdurrahman Wahid]]
|predecessor1 = [[Juwono Soedarsono]]
|predecessor1 = [[Juwono Soedarsono]]
|successor1 = [[Abdul Malik Fadjar]]
|successor1 = [[Abdul Malik Fadjar]]
|birth_date = {{birth date and age|1943|5|17|df=y}}
|birth_date = {{birth date|1943|5|17}}
|birth_place = {{negara|Jepang}} [[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Jawa Tengah]], [[Masa Pendudukan Jepang]]
|birth_place = [[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]]
|death_date = {{death date and age|2022|2|9|1943|5|17}}<ref>https://www.antaranews.com/berita/2693361/keluarga-prof-yahya-muhaimin-meninggal-dunia-karena-sakit</ref>
|death_date =
|death_place =
|death_place = [[Purwokerto]], [[Banyumas]]
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
|party = Independen
|party = Independen
|spouse =
|spouse =
|children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->1
|children =
|residence =
|residence =
|alma_mater = [[Universitas Gadjah Mada]] <br/> [[Massachusetts Institure of Technology]]
|alma_mater = {{unbulleted list|[[Universitas Gadjah Mada]]|[[Massachusetts Institute of Technology]]}}
|occupation = [[Pengajar]] <br/> [[Dosen]]
|occupation = {{unbulleted list|[[Pengajar]]|[[Dosen]]}}
|religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|religion = [[Islam]]
}}
}}
'''Dr. Yahya A. Muhaimin''' ({{lahirmati|[[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]], [[Kabupaten Brebes|Brebes]], [[Jawa Tengah]]|17|5|1943}}) adalah [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan Nasional]] pada [[Kabinet Persatuan Nasional]]. Ia meraih gelar sarjana pada tahun [[1971]] dari [[Universitas Gadjah Mada]] dan gelar doktor dari [[Massachusetts Institute of Technology]] pada tahun [[1982]]. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah [[dosen]] di Fakultas [[Ilmu Sosial]] dan [[Ilmu Politik]] [[UGM]].
'''[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] Yahya A. Muhaimin''' ({{lahirmati|[[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]], [[Brebes]]|17|5|1943|[[Purwokerto]], [[Banyumas]]|9|2|2022}}) adalah [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan Nasional]] pada [[Kabinet Persatuan Nasional]]. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari [[Universitas Gadjah Mada]] dan gelar doktor dari [[Massachusetts Institute of Technology]] pada tahun 1982. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah [[dosen]] di Fakultas [[Ilmu Sosial]] dan [[Ilmu Politik]] [[UGM]].<ref>{{Cite book|last=Sosial (Indonesia)|first=Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan|date=1999|url=https://books.google.co.id/books?id=XnCfAAAAMAAJ&pg=PA174&lpg=PA174&dq=Nina+Soetarinah+Koesnadi+Hardjasoemantri&source=bl&ots=6P-f3G8vvc&sig=ACfU3U3QxhvgHZBj702cQbFqBIcjwj1epQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjEgv3k5uzzAhVq8XMBHTgBCdgQ6AF6BAggEAM#v=onepage&q&f=false|title=Apa & siapa sejumlah alumni UGM.|publisher=LP3ES|isbn=978-979-8391-83-5|language=id}}</ref>


== Riwayat Hidup ==
Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya. Pemilu 1955 — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan. ‘’Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli hubungan internasional ini.
Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya. [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilu 1955]] — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan. ‘’Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli [[hubungan internasional]] ini.


Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). ‘’Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.
Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di [[Bumiayu, Brebes|Bumiayu]], Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). ‘’Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.


Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.
Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.


Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke Institut Teknologi Massachusetts, AS, dan meraih gelar dokter ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.
Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke [[Institut Teknologi Massachusetts]], AS, dan meraih gelar doktor ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.


Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.
Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.
Baris 40: Baris 40:
Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar. Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.
Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar. Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.


== Pendidikan ==
== Riwayat Pendidikan ==


* SRI, Bumiayu (1956)
* SRI, Bumiayu (1956)
* SMI, Bumiayu (1959)
* SMI, Bumiayu (1959)
* SMA Negeri 1 Purwokerto (1962)
* [[SMA Negeri 1 Purwokerto]] (1962)
* Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)
* Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)
* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)
* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)
* IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)
* [[Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta|IAIN Sunan Kalijaga]], Yogyakarta (tidak selesai)
* Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)
* Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)


== Karier ==
== Riwayat Pekerjaan ==


* Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973-sekarang)
* Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973—2022)
* Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982-1984)
* Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982—1984)
* Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996-1999)
* Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996—1999)
* Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Washington DC
* Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Washington DC
* Menteri Pendidikan Nasional RI (1999-2001)
* [[Daftar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia|Menteri Pendidikan Nasional RI]] (1999—2001)


== Kegiatan Lain ==
== Kegiatan Lain ==


* Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia (2002 - 2013)
* Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik [[Universitas Al Azhar Indonesia]] (2002—2013)
* Rektor Universitas Peradaban - Bumiayu, jawa Tengah (2014 - Sekarang)
* Rektor [[Universitas Peradaban Bumiayu]] , Jawa Tengah (2014—2022)


== Karya ==
== Karya ==
Baris 68: Baris 68:
* Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).
* Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).


== Referensi ==
{{Kotak_mulai}}
{{Reflist}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Pendidikan Nasional]] |tahun = 1999 - 2001|pendahulu = [[Juwono Sudarsono]]|pengganti = [[Abdul Malik Fadjar]]}}
{{Kotak_selesai}}


{{start box}}
{{Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia}}
{{s-off}}
|-
{{s-bef|before=[[Juwono Sudarsono]]}}
{{s-ttl|title=[[Menteri Pendidikan Nasional]]|years=1999—2001}}
{{s-aft|after=[[Abdul Malik Fadjar]]}}
|-
{{end box}}{{Kabinet Persatuan Nasional}}{{Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia}}


{{DEFAULTSORT:Muhaimin, Yahya}}
{{DEFAULTSORT:Muhaimin, Yahya}}
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pendidikan Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Tokoh ICMI]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Massachusetts]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Tokoh dari Brebes]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Brebes]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Bumiayu]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pendidikan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]




{{indo-bio-stub}}
{{Indo-politikus-stub}}

Revisi terkini sejak 31 Januari 2024 19.06

Yahya Muhaimin
Menteri Pendidikan Nasional Indonesia ke-23
Masa jabatan
29 Oktober 1999 – 23 Juli 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Informasi pribadi
Lahir(1943-05-17)17 Mei 1943
Bumiayu, Brebes
Meninggal9 Februari 2022(2022-02-09) (umur 78)[1]
Purwokerto, Banyumas
Partai politikIndependen
Anak1
Alma mater
Pekerjaan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin (17 Mei 1943 – 9 Februari 2022) adalah Menteri Pendidikan Nasional pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 1971 dari Universitas Gadjah Mada dan gelar doktor dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1982. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.[2]

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Sejak kanak, di SD, ia sudah tertarik pada kehidupan politik, lewat koran-koran yang rajin dibacanya. Pemilu 1955 — 12 tahun usia Muhaimin saat itu — memberi kesempatan padanya menyaksikan kaum politisi berebut massa melalui rapat-rapat umum yang mereka adakan. ‘’Namun yang terpikirkan saya waktu itu, bagaimana menjadi dokter atau diplomat karier,’’ tutur ahli hubungan internasional ini.

Muhaimin juga dikenal sebagai pengamat politik, militer, bidang yang pernah begitu traumatis baginya. Soalnya, daerah kelahirannya di Bumiayu, Jawa Tengah, dahulu menjadi ajang pertempuran antara TNI dan Darul Islam (DI). ‘’Derap sepatu lars, deru kendaraan perang, aba-aba militer, desingan peluru, dan ledakan mortir hampir rutin bagi saya,’’ katanya mengenang masa kecilnya.

Profesi lain yang pernah dicoba dihindarinya adalah menjadi guru. Padahal, ibunya, seorang pendidik, pernah membujuk agar Yahya mau menjadi pengajar. Namun, dua tahun setelah merampungkan studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, 1973, anak kedua dari tujuh bersaudara ini mulai menyadari, menjadi guru baginya memang tidak terelakkan. Ia kemudian tercatat sebagai dosen hubungan internasional di alma maternya.

Sekitar 11 tahun kemudian, putra seorang wiraswasta itu pergi ke Institut Teknologi Massachusetts, AS, dan meraih gelar doktor ilmu politik dengan disertasi The Politic of Client Businessmen; Indonesian Economic Policy 1950-1980. Selama dua tahun berikutnya Muhaimin mengelola Program S2 Fakultas Sospol UGM.

Ia menganggap, industri persenjataan adalah program mahal, mungkin juga mewah. Tetapi bagi Indonesia swadaya itu perlu.

Ia menikah dengan Choifah yang kini jadi ibu empat anaknya. Ia juga menjadi kolumnis untuk beberapa majalah dan surat kabar. Selain itu ia juga menulis buku Masalah-Masalah Pembangunan Politik (1977) dan Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia (1982, revisi), keduanya diterbitkan oleh Gadjah Mada Press.

Riwayat Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • SRI, Bumiayu (1956)
  • SMI, Bumiayu (1959)
  • SMA Negeri 1 Purwokerto (1962)
  • Central Community High School, De Witt, Iowa, AS (1963)
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Yogyakarta (1971)
  • IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (tidak selesai)
  • Institut Teknologi Massachussets, AS (Doktor, 1982)

Riwayat Pekerjaan

[sunting | sunting sumber]
  • Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1973—2022)
  • Pengelola program S-2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM (1982—1984)
  • Kepala Pusat Studi Keamanan & Perdamaian UGM (1996—1999)
  • Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Washington DC
  • Menteri Pendidikan Nasional RI (1999—2001)

Kegiatan Lain

[sunting | sunting sumber]
  • Masalah-Masalah Pembangunan Politik (ed), Gadjah Mada Press (1977)
  • Perkembangan Militer dalam Politik di Indonesia 1945-1966, Gadjah Mada Press (1982).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://www.antaranews.com/berita/2693361/keluarga-prof-yahya-muhaimin-meninggal-dunia-karena-sakit
  2. ^ Sosial (Indonesia), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan (1999). Apa & siapa sejumlah alumni UGM. LP3ES. ISBN 978-979-8391-83-5. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Juwono Sudarsono
Menteri Pendidikan Nasional
1999—2001
Diteruskan oleh:
Abdul Malik Fadjar