Kabupaten Brebes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Brebes
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦧꦽꦧꦼꦱ꧀
 • Aksara Sundaᮘᮢᮨᮘᮨᮞ᮪
 • Pegonبربس
 • Alfabet JawaBrebes
Telaga Renjeng
Telur asin Brebes
Lambang resmi Kabupaten Brebes
Julukan: 
Motto: 
Mangesthi wicara ebahing praja
(Jawa) Bertekad membangun daerah guna mewujudkan kesejahteraan bersama dalam rangka membangun bangsa dan negara
(1678 Masehi)
Peta
Peta
Kabupaten Brebes di Jawa
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
Peta
Kabupaten Brebes di Indonesia
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes
Kabupaten Brebes (Indonesia)
Koordinat: 7°03′S 108°54′E / 7.05°S 108.9°E / -7.05; 108.9
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi18 Januari 1678
Ibu kotaKota Brebes
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 17
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 292
Pemerintahan
 • BupatiDjoko Gunawan (plh.)
Luas
 • Total1.769,62 km2 (683,25 sq mi)
Populasi
 • Total2.010.617
 • Kepadatan1.118/km2 (2,900/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,47%
Kristen 0,28%
- Protestan 0,20%
- Katolik 0,08%
Buddha 0,01%
Lainnya 0,24%[2]
 • BahasaJawa
Sunda Brebes
Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3329
Kode area telepon+62 283 (Brebes Utara)
+62 289 (Brebes Selatan)
Pelat kendaraanG xxxx G**/J*/R*/U*
Kode Kemendagri33.29
DAURp 1.381.401.958.000,- (2020)
Semboyan daerahBrebes Berhias
(Bersih, Hijau, Indah, Aman, Sehat)
Flora resmiBawang merah
Fauna resmiKerbau
Situs webwww.brebeskab.go.id

Kabupaten Brebes (Jawa: Hanacaraka: ꦧꦽꦧꦼꦱ꧀, Sunda: ᮘᮢᮨᮘᮨᮞ᮪, Pegon: بربس) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Brebes Kota. Kabupaten ini dilewati Jalan Pantura yang menghubungkan Jakarta - Semarang - Surabaya. Luas wilayahnya 1.769,62 km², jumlah penduduknya berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020 berjumlah 1.978.759 jiwa.[1]. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.

Sejarah

Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama Brebes. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mbrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.

Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.

Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap disebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.

Geografi

Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah
Peta Wilayah Banyumasan

Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7"–109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5"–7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu sebagian barat wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda, sedangkan bagian timurnya merupakan wilayah Majapahit. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem, Banjarharjo, dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari, Tanjung, Kersana, Ketanggungan dan Larangan.

Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Ibu kota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".

Brebes merupakan kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.

Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.

Batas Wilayah

Utara Laut Jawa
Timur Kota Tegal, Kabupaten Tegal
Selatan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap
Barat Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)

Karakteristik Wilayah Pantai

Pantai yang berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding). Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.

Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.

Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.

Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat pada masa mendatang.

Nama Sungai

Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara (daerah hilir) menuju ke Laut Jawa yaitu:

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Periode Ket. Wakil Bupati
1
Tumenggung Arya Suralaya
1678
1683
1
2
Tumenggung Pusponegoro I
----
----
2
3
Tumenggung Pusponegoro II
1683
3
4
Tumenggung Pusponegoro III
4
5
Kanjeng Adipati
Ariya Singasari Panatayuda I

(Sura)
1809
1836
5
6
Kanjeng Adipati
Ariya Singasari Panatayuda II
(Karta)
1836
1850
6
7
R.A.A. Panotojoedo
14 Mei 1850 [3]
27 Januari 1876[4]
7
8
R.T. Tjokro-atmodjo
1 Juli 1876 [5]
1880
8
9
R.M.A.A. Tjondronegoro
3 September 1880 [6]
7 Mei 1885 [7]
9
10
R.M.A.A. Tjondronegoro II
8 Agustus 1885 [8]
8 Agustus 1908 [9]
10
11
R.M.T.A. Martono
29 Januari 1909 [10]
18 Desember 1919 [11]
11
12
R.M.T.A. Poernomo Hadiningrat
30 Agustus 1920
3 April 1929 [12]
12
13
R.T. Sadjiroen
8 Oktober 1929 [13]
11 Juni 1930 [14]
13
14
R.A.A. Soetirto Pringgohaditirto
4 Maret 1931 [15]
1942
14
15
R. Soenarjo
1942
1945
15
Masa Pemerintahan Indonesia
16
Sarimin Reksodihardjo
1945
1946
16
17
K.H. Syatori[16]
1946
1947
17
18
Raden Awal
1947
1947
18
19
Agus Miftah
1947
1948
19
20
Raden Sumarna
1948
1950
20
21
Mas Slamet
1950
1956
21
22
Raden Mardjaban
1956
1966
22
23
23
Raden Haji
Sartono Gondosoewandito
S.H.
1967
1979
24
25
24
Kol. H.
Syafrul Supardi
1979
1989
25
26
25
Kol. CZI H.
Hardono
1989
1994
27
26
H.
Syamsudin Sagiman
1994
1999
28
27
H.
Mohammad Tadjudin Noor Aly[17]
1999
2001
29
[ket. 1]
Drs. H.
Tri Harjono
(Pelaksana Tugas)
Mei 2001
Juli 2002
28
Indra Kusuma
Juli 2002
Juli 2007
30
Achmad Faris Sulchaq
4 Desember 2007
Agustus 2010
31
Agung Widiyantoro
29
Agung Widiyantoro
Agustus 2010
4 Desember 2012
Idza Priyanti
30
Hj.
Idza Priyanti
A.Md., S.E.
4 Desember 2012
4 Desember 2017
32
Narjo
Drs.
Budi Wibowo
M.Si.

(Pelaksana Tugas)
26 Oktober 2016
11 Februari 2017
[ket. 2]
(30)
Hj.
Idza Priyanti
A.Md., S.E.
4 Desember 2017
4 Desember 2022
33
Narjo
Djoko Gunawan
(pelaksana harian)
4 Desember 2022
14 Desember 2022
Urip Sihabudin (pejabat sementara)
14 Desember 2022
13 Desember 2023
Iwannudin Iskandar
(pejabat sementara)
13 Desember 2023
Keterangan
  1. ^ Meninggal pada saat menjabat
  2. ^ Melaksana tugas bupati Idza Priyanti yang cuti kampanye

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Brebes dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[18] 2014–2019[19] 2019–2024[20]
PKB 7 Kenaikan 8 Kenaikan 9
Gerindra 2 Kenaikan 5 Kenaikan 6
PDI-P 13 Penurunan 11 Kenaikan 13
Golkar 7 Steady 7 Steady 7
PKS 5 Kenaikan 6 Penurunan 4
PPP 4 Penurunan 3 Kenaikan 4
PAN 4 Kenaikan 5 Penurunan 3
Hanura 1 Steady 1 Steady 1
Demokrat 6 Penurunan 4 Penurunan 3
PDK 1
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 10 Penurunan 9 Steady 9


Kecamatan

Kabupaten Brebes memiliki 17 kecamatan, 5 kelurahan, dan 292 desa dengan ibu kotanya adalah Kota Brebes. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.896.243 jiwa dengan luas wilayah 1.902,37 km² dan sebaran penduduk 1.162 jiwa/km².[21][22]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Brebes, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.29.17 Banjarharjo 25 Desa
33.29.02 Bantarkawung 18 Desa
33.29.09 Brebes 5 18 Desa
Kelurahan
33.29.14 Bulakamba 19 Desa
33.29.03 Bumiayu 15 Desa
33.29.07 Jatibarang 22 Desa
33.29.11 Kersana 13 Desa
33.29.16 Ketanggungan 21 Desa
33.29.15 Larangan 11 Desa
33.29.12 Losari 22 Desa
33.29.04 Paguyangan 12 Desa
33.29.01 Salem 21 Desa
33.29.05 Sirampog 13 Desa
33.29.10 Songgom 10 Desa
33.29.13 Tanjung 18 Desa
33.29.06 Tonjong 14 Desa
33.29.08 Wanasari 20 Desa
TOTAL 5 292

Satuan Kerja Perangkat Daerah

  • Sekretariat Daerah
  • Sekretariat DPRD
  • Badan Perencana Pembangunan Daerah
  • Inspektorat Daerah
  • Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Badan Kepegawaian Daerah
  • Dinas Pendidikan
  • Dinas Perindustrian dan Perdagangan
  • Dinas Perikanan dan Kelautan
  • Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan
  • Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
  • Dinas Perhubungan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Sosial
  • Dinas Pengairan dan Sumber Daya Mineral
  • Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
  • Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
  • Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik
  • Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
  • Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
  • Dinas Koperasi dan UKM
  • Dinas Lingkungan Hidup

Instansi Pemerintah

  • Kantor Bupati
  • Pendopo / Rumah
  • Gedung DPRD
  • Markas Kodim0713 Brebes
  • Polres Brebes
  • Kejaksaan Negeri Brebes
  • Pengadilan Negeri Brebes
  • Badan Pusat Statistik Brebes
  • Badan Pertanahan Nasional Brebes
  • Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayu
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda
  • Dinas Pekerjaan Umum
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Kelautan dan Perikanan
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Perhubungan
  • Dinas Lingkungan Hidup
  • Kantor Lembaga Perlindungan Konsumen KOMNAS LKPI
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Infrastruktur

Ibu kota kabupaten Brebes terletak sekitar 412 km sebelah barat Kota Surabaya dan 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur utara Pulau Jawa dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jawa Barat beserta Jakarta, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan beserta Daerah Istimewa Yogyakarta seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.

Terdapat pula jalan tol yang menguhubungkan provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah, yaitu Jalan Tol Trans-Jawa ruas Kanci–Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan serta ruas Pejagan–Pemalang yang terdapat dua pintu tol meliputi Brebes Barat dan Brebes Timur. Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik hari raya Idulfitri.

Ada dua jalur rel kereta api utama yang melintasi Kabupaten Brebes yaitu, lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Semarang dan lintas tengah Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Yogyakarta. Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes dan Tanjung yang berada di lintas utara Jawa, sedangkan di jalur tengah Pulau Jawa meliputi Stasiun Bumiayu dan Ketanggungan.

Di Kecamatan Losari, masih dapat dijumpai alat transportasi tradisional yaitu Dokar atau masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Per.

Ekonomi

Pertanian dan Perkebunan

Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditas tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000–25.000 hektare. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.

Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain: nilam, tebu, teh, cengkih, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.

Peternakan

Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.

Kehutanan

Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.

Pertambangan dan bahan galian

Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.

  • Cadangan batu bara:

Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan

Perikanan

Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.

Industri

Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium di wilayah Kecamatan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah telur asin

Pusat Perbelanjaan

Daftar Bank

Kesehatan

Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh ibu kota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta antara lain:

  • RSUD Brebes, Jl Jend. Sudirman Kota Brebes
  • RSUD Bumiayu, di Bumiayu
  • RSUD Ketanggungan (dalam pembangunan), di Ketanggungan
  • RSI Siti Asiyah
  • RS PKU Muhammadiyah "Siti Aminah"
  • RS PKU Muhammadiyah "Ibnu Shina"
  • RS PKU Muhammadiyah Larangan
  • RS Bhakti Asih Jl Raya Pesantunan
  • RS Dedy Jaya,Jl A. Yani, Kota Brebes
  • RS Harapan Sehat, di Jatibarang
  • RS Harapan Sehat, di Bumiayu
  • RSIA Mutiara Bunda, di Tanjung
  • RSIA Amal Bakti
  • RS Dera As-Syifa An-Nahdliyah, di Banjarharjo
  • RS Hj. Mahmudah

Pendidikan

Perguruan Tinggi

Berikut daftar beberapa perguruan tinggi.

Pariwisata

Tempat Wisata

Bangunan dan tempat bersejarah

Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda

  • Kompleks Pendopo Kabupaten Brebes
Masjid Agung Brebes

Wisata kuliner dan makanan khas

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Sungai Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Glabed dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh–oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jalan Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
  • Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
  • Bakso Dengkil, Kersana
  • Swike yaitu sebuah hidangan berupa daging katak yg dimasakan dengan rempah asli brebes menciptakan rasa tersendiri yg sangat khas, Menu ini mempunyai dua pilihan penyajian yaitu swike dengan kuah (Saus Padang,Saus tiram,Asam manis) dan swike goreng (memakai tepung)

Kebudayaan

Lokasi Brebes sebagai tempat pertemuan antara kebudayaan Tegalan, Banyumasan dan Cirebon membuat daerah ini memiliki kesenian yang beragam. Kesenian daerah yang berkembang antara lain:

Rupa-rupa

Bahasa

  • Bahasa Jawa dialek Tegal: Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, Kersana (bagian utara), Larangan (bagian utara), Ketanggungan (bagian utara).
  • Bahasa Sunda Brebes: Larangan (sebagian wilayah selatan), Tanjung (beberapa desa bagian selatan), Losari (beberapa desa bagian selatan), Ketanggungan (sebagian wilayah selatan), Banjarharjo, Salem, Bantarkawung, Kersana (desa Pende, Sindangjaya, Kradenan, dan Kubangpari).
  • Bahasa Jawa Dialek Cirebon: Losari (bagian utara).
  • Bahasa Jawa Dialek Bumiayu: Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung (desa Cinanas dan Pangebatan).

Untuk bahasa di Brebes bagian utara menggunakan dialek Tegal sementara di Brebes selatan merupakan pertemuan antara bahasa Jawa Tegal dengan bahasa Jawa Banyumasan yang serupa dengan dialek bahasa Jawa di Bumijawa dan Margasari di Kabupaten Tegal bagian selatan. Sebagian masyarakat Brebes menggunakan bahasa Sunda karena sebagian wilayah Brebes terutama daerah yang berada di barat sungai Pemali masuk kedalam wilayah Kerajaan Sunda hingga akhir abad ke-16, sedangkan wilayah Brebes yang berada di timur Sungai Pemali yang meliputi Brebes Kota, Songgom, Jatibarang, Bumiayu, Tonjong, Sirampog, dan Paguyangan merupakan kekuasaan Kerajaan Majapahit sebelum akhirnya dikuasai Kesultanan Demak dan Kesultanan Mataram.

Tokoh Brebes

Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes

Legenda dan Cerita Rakyat

Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut:

Organisasi Masyarakat

  • Forum Edukasi Sosial Budaya Kerja Brebes (FESBUKER BREBES)
  • Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes (HIMPB)
  • Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab) Jalan Veteran Brebes
  • Asosiasi Bawang Merah Indonesia
  • Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB)
  • Rumpun Mahasiswa Brebes Tasikmalaya (RUMAH BETA)
  • Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB)
  • Himpunan Mahasiswa Brebes Universitas Gadjah Mada (HIMABES UGM)
  • Himpunan Mahasiswa Diponegoro Daerah Brebes (HIMADA Brebes)
  • Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB UNNES)
  • Komisariat Mahasiswa Brebes Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KOMABES UMY) Jalan Taman Teratai, Kasihan, Bantul, DIY
  • Persatuan Ramaja Islam Masjid Agung (PRIMA) Brebes Jalan Ustad Abbas No. 7 Brebes
  • Remaja Islam Masjid At'Taqwa (RISMA), Desa Banjaran
  • Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Brebes Jalan Tritura, Brebes
  • Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kec. Brebes Jalan K.S. Tubun, Brebes
  • Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Brebes Jalan Yos Sudarso, Brebes
  • Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab)
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya Limbangan Wetan
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan Gandasuli
  • Kelompok ternak sapi Napak Tilas Desa Wlahar
  • Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa Malahayu
  • Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa Pakijangan
  • Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari Jatibarang
  • Youth Discuss on Sexuality Regional Brebes (YDoS Brebes)
  • Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa, Kecamatan Losari
  • Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
  • Paguyuban Wong Brebes di Jabodetabek (PWBJ)
  • Asosiasi Central of Regeneration (ASRI), Karang Bale, Larangan, Brebes
  • Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kab. brebes
  • Kedungbokor Bersatu Korea (KEBEK)

Referensi

  1. ^ a b "Kabupaten Brebes Dalam Angka 2021" (pdf). www.brebeskab.bps.go.id. hlm. 9, 71, 179. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Brebes". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  3. ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar 1865 (dalam bahasa Belanda). Landsdrukkerij. 1865. hlm. 199. 
  4. ^ "Regent van Brebes Overleden". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  5. ^ "Personalia - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  6. ^ Regeerings-almanak Nederlandsch-Indie 1882 (dalam bahasa Belanda). 1881. hlm. 131. 
  7. ^ "De Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  8. ^ Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1907 (dalam bahasa Belanda). Batavia: Landdrukkerij. 1907. hlm. 174. 
  9. ^ "Het Overlijden van den Regent van Brebes - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  10. ^ "Inlandsch Bestuur - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  11. ^ "Overleden - De Preanger-bode". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  12. ^ "Ontslag Verleend aan den Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  13. ^ "De Nieuwe Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  14. ^ "De Regent van Brebes Overleden". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  15. ^ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie 1941 (dalam bahasa Belanda). 1941. hlm. 299. 
  16. ^ Yatni, Sri. "Kunjungi Makam Eks Bupati Brebes, Idza: Makam KH Syatori Perlu Pemugaran". Pikiran-Rakyat.com. 
  17. ^ "PanturaNews - "Partai Golkar Brebes, Tabur Bunga Di Makam Para Petinggi" | Takwo Heriyanto". www.panturanews.com. Diakses tanggal 2022-01-11. 
  18. ^ Perolehan Kursi DPRD Brebes 2009-2014
  19. ^ Perolehan Kursi DPRD Brebes 2014-2019
  20. ^ Perolehan Kursi DPRD Brebes 2019-2024
  21. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  22. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar