Lompat ke isi

Clostridium perfringens: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
6QTRZY94S4N7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{More citations needed|date=Juni 2021}}
{{italic title}}
{{Taxobox
{{Taxobox
| color = Darkgrey
| color = Darkgrey
Baris 6: Baris 6:
| image_width = 240px
| image_width = 240px
| image_caption = Fotomikrograf dari ''Clostridium perfringens''.
| image_caption = Fotomikrograf dari ''Clostridium perfringens''.
| regnum = [[Bacterium|Bacteria]]
| regnum = [[Bacteria]]
| divisio = [[Firmicutes]]
| divisio = [[Firmicutes]]
| classis = [[Clostridia]]
| classis = [[Clostridia]]
Baris 17: Baris 17:
}}
}}


'''''Clostridium perfringens''''' adalah [[spesies]] [[bakteri]] [[gram-positif]] yang dapat membentuk [[spora]] dan menyebabkan keracunan makanan.<ref name="c"/> Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul [[polisakarida]], dan dapat memproduksi [[asam]] dari [[laktosa]].<ref name="c">{{cite book |last= Lucia Clontz|first= |authorlink= |coauthors= |title= Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements|year= 2008|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-1-4200-5348-7}}Page.30</ref> ''C. perfringens'' dapat ditemukan pada makanan [[mentah]], terutama [[daging]] dan [[ayam]] karena kontaminasi [[tanah]] atau [[tinja]].<ref name="c"/> Bakteri ini dapat hidup pada [[suhu]] 15-55&nbsp;°C, dengan suhu optimum antara 43-47&nbsp;°C.<ref name="c"/> ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki [[pH]] optimum pada kisaran 6-7.<ref name="c"/> Sebagian ''C. perfringens'' dapat menghasilkan [[enterotoksin]] pada saat terjadi [[sporulasi]] dalam [[usus]] [[manusia]].<ref name="c"/> Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan [[eksotoksin]] yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.<ref name="c"/> Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''C. perfringens'' disebabkan oleh [[galur]] tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh [[galur]] tipe C.<ref name="a">{{en}}{{cite book |last= Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis|first= |authorlink= |coauthors= |title= The food safety hazard guidebook|year= 2008|publisher= Royal Society of Chemistry|location= |id= ISBN 978-0-85404-460-3 }}Page.32-36</ref>
'''''Clostridium perfringens''''' adalah [[spesies]] [[bakteri]] [[gram-positif]] yang dapat membentuk [[spora]] dan menyebabkan keracunan makanan.<ref name="c"/> Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul [[polisakarida]], dan dapat memproduksi [[asam]] dari [[laktosa]].<ref name="c">{{cite book|last= Lucia Clontz|first=|authorlink=|coauthors=|title= Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements|year= 2008|publisher= CRC Press|location=|id= ISBN 978-1-4200-5348-7}}Page.30</ref> ''C. perfringens'' dapat ditemukan pada makanan [[mentah]], terutama [[daging]] dan [[ayam]] karena kontaminasi [[tanah]] atau [[tinja]].<ref name="c"/> Bakteri ini dapat hidup pada [[suhu]] 15-55&nbsp;°C, dengan suhu optimum antara 43-47&nbsp;°C.<ref name="c"/> ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki [[pH]] optimum pada kisaran 6-7.<ref name="c"/> Sebagian ''C. perfringens'' dapat menghasilkan [[enterotoksin]] pada saat terjadi [[sporulasi]] dalam [[usus]] [[manusia]].<ref name="c"/> Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan [[eksotoksin]] yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.<ref name="c"/> Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''C. perfringens'' disebabkan oleh [[galur]] tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh [[galur]] tipe C.<ref name="a">{{en}} {{cite book|last= Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis|first=|authorlink=|coauthors=|title= The food safety hazard guidebook|year= 2008|publisher= Royal Society of Chemistry|location=|id= ISBN 978-0-85404-460-3 }}Page.32-36</ref>


== Sejarah ==
''Clostridium perfringens'' juga dikenal sebagai ''Clostridium welchii''. ''Clostridium perfringens'' ditemukan pada tahun 1892 oleh dua orang ilmuwan [[George Nuttall]] dan [[William Welch]] pada luka gangren yang awalnya dikenal sebagai ''Bacillus aerogenes capsulatus''. George Nuttall adalah seorang [[bakteriologi]] Amerika-Inggris tetapi memberikan kontribusi banyak untuk bidang ilmu. Nuttall mendirikan Institut Biologi dan Parasitologi Molteno di [[Universitas Cambridge|Cambridge University]] dan dia bertugas di sana hingga tahun 1921. Nuttall juga mendirikan Journal of Hygiene pada 1901 dan Journal of Parasitologi pada tahun 1908. William Welch memulai studinya di AS patologi dan mereka tinggal di Jerman. Ia kemudian kembali ke [[Amerika Serikat]] di mana ia membuka laboratorium [[patologi]] pertama di Bellevue Hospital Medical College di [[Kota New York]] pada tahun 1879. Ia pergi dari laboratorium patologi dan pada tahun 1893 diarahkan [[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]] dan mulai pertama jurusan patologi di AS. Kedua pria ini telah membuat penemuan besar dan tayangan yang kekal dalam biologi.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Anggraini|first=Debie|date=2016|title=Aspek Klinis Dan Pemeriksaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A|url=https://fk.unbrah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/JKB.pdf#page=60|journal=Jurnal Kedokteran Baiturrahmah|volume=2|issue=1|pages=60|issn=2407 - 358X|access-date=2021-06-30|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709181648/https://fk.unbrah.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/JKB.pdf#page=60|dead-url=yes}}</ref>

== Pembagian ==
Strain <nowiki>''</nowiki>Clostridium Perfringens<nowiki>''</nowiki> dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan [[eksotoksin]] yang dihasilkan yaitu A, B, C, D, dan E berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan empat racun utama Alpha (α) beta (β) epsilon (ε) dan iota (ι).<ref>Yoo et al., 1997</ref><ref>Schlegel et al., 2012</ref> Sebagian besar kasus keracunan makanan karena <nowiki>''</nowiki>Clostridium perfringens<nowiki>''</nowiki> disebabkan oleh galur tipe A, dan adapula yang disebabkan oleh galur tipe C. Yang paling sering diisolasi sebagai bakteri patogen adalah <nowiki>''</nowiki>Clostridium perfringens<nowiki>''</nowiki> yang mempunyai 5 tipe, yaitu A-E. Semua tipe tersebut menghasilkan toksin-α dan dapat diperlihatkan keberadaannya dengan menggunakan tes Nagler. Toksin-toksin tersebut memegang peranan penting pada patologi suatu penyakit. Toksin-α bersifat letal dan menimbulkan nekrosi, sedangkan toksin-β bertanggung jawab pada hemolisis intravaskuler.

== Epidemiologi ==
''Clostridium perfringens'' dapat ditemukan di dalam [[tanah]], [[debu]], makanan (terutama daging dan unggas mentah) dan merupakan floral normal [[usus]] dan [[Sistem reproduksi|saluran kelamin]] manusia. ''Clostridium perfringens'' adalah penyebab paling umum gas gangren yang terdeteksi pada 60-90% dari kasus klostridial mionekrosis. Pada tahun 2011 angka kejadian keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini adalah sekitar 160.000 kasus per tahun di [[Belanda]] dan penyebab gas gangren pada lebih dari 3000 orang setiap tahunnya, dengan angka kematian dari 25% di Amerika Serikat. Dalam 50 tahun terakhir dan seiring dengan berkembangnya teknik kultur [[Bakteri anaerob|bakteriologi anaerob]] genus Klostridium dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah. ''Clostridium perfringens'' adalah [[mikroorganisme]] tersering diidentifikasi dalam darah, yaitu 20-50% dari isolat.{{Butuh rujukan}}

== Habitat ==
Habitat utama bakteri ''Clostridium perfringens'' adalah tanah dan usus manusia serta usus hewan. Hanya [[Galur (genetika)|galur]] tipe A yang dijumpai di tanah dan traktus gastrointestinal. Karena dijumpai di tanah sebagai sel vegetatif, galur ini secara aktif dapat bereplikasi dan tanah merupakan habitatnya. Sebaliknya tipe B-E yang terdapat di tanah akan secara lambat tereliminasi karena ketidakmampuannya bersaing dengan galur tipe A yang habitatnya di tanah. Hampir setiap sampel tanah yang pernah diperiksa (kecuali tanah pasir [[Gurun Sahara]]) terbukti mengandung ''Clostridium perfringens.''<ref>{{Cite book|last=Muliawan|first=S.Y|date=2007|url=https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=HdpLPGyFZx8C&oi=fnd&pg=PA1&dq=Muliawan,+S.Y,+(2007).+Bakteri+Anaerob+yang+Erat+Kaitannya+dengan+Problem+di+Klinik+:+Diagnosis+dan+Penatalaksanaan.+Jakarta+:+Buku+Kedokteran+EGC.&ots=CFRA6DQBAZ&sig=AF8bVR9r1HA2D1JlyH-bekwXU_0|title=Bakteri Anaerob yang Erat Kaitannya dengan Problem di Klinik : Diagnosis dan Penatalaksanaan|location=jakarta|publisher=Buku Kedokteran EGC|url-status=live}}</ref>

Organisme ini juga ditemukan pada spesimen feses dari hampir semua [[vertebrata]] yang diperiksa, termasuk anjing, ternak [[sapi]], [[Ayam peliharaan|ayam]], [[Pipit|burung pipit]], [[Itik|bebek]], [[rusa]], [[kucing]], [[singa]], [[harimau]], [[babi]], [[kuda]], dan [[manusia]]. Penelitian flora oleh Finegold dkk. menunjukkan bahwa ''Clostridium perfringens'' didapatkan pada 28 di antara 40 subjek dengan kadar rata-rata sekitar 10<sup>9</sup>/g. ''Clostridium perfringens'' dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55&nbsp;°C, dengan suhu optimum antara 43-47&nbsp;°C. ''Clostridium perfringens'' dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7. Sebagian ''Clostridium perfringens'' dapat menghasilkan [[enterotoksin]] pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.{{Butuh rujukan}}

== Morfologi ==
''Clostridium perfringens'' adalah bakteri non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul [[polisakarida]] dan dapat memproduksi asam dari [[laktosa]], berkapsul, batang gemuk, berbentuk lurus, sisinya sejajar, ujung-ujungnya membulat/bercabang & berukuran 4 – 6 µ x 1 µ, sendiri-sendiri / tersusun bentuk rantai. Bersifat pleomorfik, sering tampak bentuk-bentuk involusi dan filamen. Bersimpai dan tidak bergerak. Sporanya sentral / subterminal. Bakteri ini menghasilkan spora subterminal dan positif Gram dengan ukuran panjang 0,8-1,5 mikrometer (um), dapat muncul tunggal dan kadang membentuk filamen. Setelah 24 jam inkubasi pada agar darah, koloni yang pada awalnya berdiameter 1–3&nbsp;mm dapat mencapai diameter 4–15&nbsp;mm.<ref name=":0" />

== Fisiologi ==
''Clostridium perfringens'' merupakan isolat klostridium yang sering menimbulkan masalah klinis. ''Clostridium perfringens'' akan membentuk [[spora]] yang sangat tahan terhadap tekanan lingkungan seperti [[radiasi]], [[pengeringan]], dan [[panas]] ketika sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Ketahanan ini memungkinkan ''Clostridium perfringens'' bertahan hidup pada makanan yang tidak dimasak sempurna yang kemudian dapat menyebabkan [[keracunan makanan]]. ''Clostridium perfringens'' ini cenderung berkembang biak pada daging atau unggas yang telah dipanggang, direbus, salad, [[sup]], atau daging dengan saus.<ref name=":0" />

== Biokimia ==
''Clostridium perfringens'' tidak bisa menggunakan oksigen bebas sebagai akseptor elektron dalam pembentukan energi, bakteri ini menggunakan molekul kecil seperti [[Asam piruvat|piruvat]] sebagai [[akseptor elektron]]nya.<ref name=":0" /> Oksigen bersifat toksik terhadap bakteri ini karena bakteri ini tidak memiliki enzim-enzim redoks yang diperlukan untuk mereduksi oksigen seperti [[Enzim katalase|katalase]], peroksidase, dan superoksida dismutase. ''Clostridium perfringens'' tumbuh pada suhu 20-50<sup>o</sup>C optimal pada suhu 43-47<sup>o</sup>C dan [[PH|Ph]] 7,4, dapat tumbuh pada medium yang diperkaya serum dan darah.

== Endospora ==
Secara teknik, spora yang dihasilkan bakteri disebut [[endospora]] yaitu suatu badan berdinding tebal yang terbentuk dalam sel bakteri. Endospora merupakan mekanisme pertahanan bakteri. Spora yang dihasilkan bakteri ini dapat bertahan bertahun-tahun di lingkungan tertentu, dan jika dalam keadaan yang menguntungkan maka spora ini akan mengalami [[Perkecambahan|germinasi]] dan sel vegetatif akan tumbuh. Endospora dari ''Clostridium perfringens'' ini tahan terhadap [[sinar matahari]], pendidihan selama 20 menit dan resisten terhadap berbagai [[disinfektan]].<ref name=":0" />


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q309465}}

{{bakteri-stub}}


[[Kategori:Bakteri]]
[[Kategori:Bakteri]]
[[Kategori:Bakteri yang dideskripsikan tahun 1937]]

[[ar:مطثية حاطمة]]
[[bs:Clostridium perfringens]]
[[ca:Clostridium perfringens]]
[[cs:Clostridium perfringens]]
[[de:Clostridium perfringens]]
[[en:Clostridium perfringens]]
[[es:Clostridium perfringens]]
[[fa:کلوستریدیوم پرفرنژنس]]
[[fi:Clostridium perfringens]]
[[fr:Clostridium perfringens]]
[[he:Clostridium perfringens]]
[[hr:Clostridium perfringens]]
[[it:Clostridium perfringens]]
[[ja:ウェルシュ菌]]
[[nl:Clostridium perfringens]]
[[no:Clostridium perfringens]]
[[pl:Clostridium perfringens]]
[[pt:Clostridium perfringens]]
[[ru:Clostridium perfringens]]
[[simple:Clostridium perfringens]]
[[sv:Clostridium perfringens]]
[[uk:Clostridium perfringens]]
[[vi:Clostridium perfringens]]
[[zh:產氣莢膜梭菌]]

Revisi terkini sejak 12 Februari 2024 11.37

Clostridium perfringens
Fotomikrograf dari Clostridium perfringens.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
perfringens
Nama binomial
Clostridium perfringens
Veillon & Zuber 1898
Hauduroy et al. 1937

Clostridium perfringens adalah spesies bakteri gram-positif yang dapat membentuk spora dan menyebabkan keracunan makanan.[1] Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul polisakarida, dan dapat memproduksi asam dari laktosa.[1] C. perfringens dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja.[1] Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55 °C, dengan suhu optimum antara 43-47 °C.[1] Clostridium perfringens dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7.[1] Sebagian C. perfringens dapat menghasilkan enterotoksin pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.[1] Spesies bakteri ini dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan eksotoksin yang dihasilkan, yaitu A, B, C, D, dan E.[1] Sebagian besar kasus keracunan makanan karena C. perfringens disebabkan oleh galur tipe A, dan ada pula yang disebbkan oleh galur tipe C.[2]

Clostridium perfringens juga dikenal sebagai Clostridium welchii. Clostridium perfringens ditemukan pada tahun 1892 oleh dua orang ilmuwan George Nuttall dan William Welch pada luka gangren yang awalnya dikenal sebagai Bacillus aerogenes capsulatus. George Nuttall adalah seorang bakteriologi Amerika-Inggris tetapi memberikan kontribusi banyak untuk bidang ilmu. Nuttall mendirikan Institut Biologi dan Parasitologi Molteno di Cambridge University dan dia bertugas di sana hingga tahun 1921. Nuttall juga mendirikan Journal of Hygiene pada 1901 dan Journal of Parasitologi pada tahun 1908. William Welch memulai studinya di AS patologi dan mereka tinggal di Jerman. Ia kemudian kembali ke Amerika Serikat di mana ia membuka laboratorium patologi pertama di Bellevue Hospital Medical College di Kota New York pada tahun 1879. Ia pergi dari laboratorium patologi dan pada tahun 1893 diarahkan Johns Hopkins University dan mulai pertama jurusan patologi di AS. Kedua pria ini telah membuat penemuan besar dan tayangan yang kekal dalam biologi.[3]

Pembagian

[sunting | sunting sumber]

Strain ''Clostridium Perfringens'' dibagi menjadi 5 tipe berdasarkan eksotoksin yang dihasilkan yaitu A, B, C, D, dan E berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan empat racun utama Alpha (α) beta (β) epsilon (ε) dan iota (ι).[4][5] Sebagian besar kasus keracunan makanan karena ''Clostridium perfringens'' disebabkan oleh galur tipe A, dan adapula yang disebabkan oleh galur tipe C. Yang paling sering diisolasi sebagai bakteri patogen adalah ''Clostridium perfringens'' yang mempunyai 5 tipe, yaitu A-E. Semua tipe tersebut menghasilkan toksin-α dan dapat diperlihatkan keberadaannya dengan menggunakan tes Nagler. Toksin-toksin tersebut memegang peranan penting pada patologi suatu penyakit. Toksin-α bersifat letal dan menimbulkan nekrosi, sedangkan toksin-β bertanggung jawab pada hemolisis intravaskuler.

Epidemiologi

[sunting | sunting sumber]

Clostridium perfringens dapat ditemukan di dalam tanah, debu, makanan (terutama daging dan unggas mentah) dan merupakan floral normal usus dan saluran kelamin manusia. Clostridium perfringens adalah penyebab paling umum gas gangren yang terdeteksi pada 60-90% dari kasus klostridial mionekrosis. Pada tahun 2011 angka kejadian keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri ini adalah sekitar 160.000 kasus per tahun di Belanda dan penyebab gas gangren pada lebih dari 3000 orang setiap tahunnya, dengan angka kematian dari 25% di Amerika Serikat. Dalam 50 tahun terakhir dan seiring dengan berkembangnya teknik kultur bakteriologi anaerob genus Klostridium dapat menyebabkan infeksi pada aliran darah. Clostridium perfringens adalah mikroorganisme tersering diidentifikasi dalam darah, yaitu 20-50% dari isolat.[butuh rujukan]

Habitat utama bakteri Clostridium perfringens adalah tanah dan usus manusia serta usus hewan. Hanya galur tipe A yang dijumpai di tanah dan traktus gastrointestinal. Karena dijumpai di tanah sebagai sel vegetatif, galur ini secara aktif dapat bereplikasi dan tanah merupakan habitatnya. Sebaliknya tipe B-E yang terdapat di tanah akan secara lambat tereliminasi karena ketidakmampuannya bersaing dengan galur tipe A yang habitatnya di tanah. Hampir setiap sampel tanah yang pernah diperiksa (kecuali tanah pasir Gurun Sahara) terbukti mengandung Clostridium perfringens.[6]

Organisme ini juga ditemukan pada spesimen feses dari hampir semua vertebrata yang diperiksa, termasuk anjing, ternak sapi, ayam, burung pipit, bebek, rusa, kucing, singa, harimau, babi, kuda, dan manusia. Penelitian flora oleh Finegold dkk. menunjukkan bahwa Clostridium perfringens didapatkan pada 28 di antara 40 subjek dengan kadar rata-rata sekitar 109/g. Clostridium perfringens dapat ditemukan pada makanan mentah, terutama daging dan ayam karena kontaminasi tanah atau tinja. Bakteri ini dapat hidup pada suhu 15-55 °C, dengan suhu optimum antara 43-47 °C. Clostridium perfringens dapat tumbuh pada pH 5-8,3 dan memiliki pH optimum pada kisaran 6-7. Sebagian Clostridium perfringens dapat menghasilkan enterotoksin pada saat terjadi sporulasi dalam usus manusia.[butuh rujukan]

Morfologi

[sunting | sunting sumber]

Clostridium perfringens adalah bakteri non-motil (tidak bergerak), sebagian besar memiliki kapsul polisakarida dan dapat memproduksi asam dari laktosa, berkapsul, batang gemuk, berbentuk lurus, sisinya sejajar, ujung-ujungnya membulat/bercabang & berukuran 4 – 6 µ x 1 µ, sendiri-sendiri / tersusun bentuk rantai. Bersifat pleomorfik, sering tampak bentuk-bentuk involusi dan filamen. Bersimpai dan tidak bergerak. Sporanya sentral / subterminal. Bakteri ini menghasilkan spora subterminal dan positif Gram dengan ukuran panjang 0,8-1,5 mikrometer (um), dapat muncul tunggal dan kadang membentuk filamen. Setelah 24 jam inkubasi pada agar darah, koloni yang pada awalnya berdiameter 1–3 mm dapat mencapai diameter 4–15 mm.[3]

Fisiologi

[sunting | sunting sumber]

Clostridium perfringens merupakan isolat klostridium yang sering menimbulkan masalah klinis. Clostridium perfringens akan membentuk spora yang sangat tahan terhadap tekanan lingkungan seperti radiasi, pengeringan, dan panas ketika sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Ketahanan ini memungkinkan Clostridium perfringens bertahan hidup pada makanan yang tidak dimasak sempurna yang kemudian dapat menyebabkan keracunan makanan. Clostridium perfringens ini cenderung berkembang biak pada daging atau unggas yang telah dipanggang, direbus, salad, sup, atau daging dengan saus.[3]

Clostridium perfringens tidak bisa menggunakan oksigen bebas sebagai akseptor elektron dalam pembentukan energi, bakteri ini menggunakan molekul kecil seperti piruvat sebagai akseptor elektronnya.[3] Oksigen bersifat toksik terhadap bakteri ini karena bakteri ini tidak memiliki enzim-enzim redoks yang diperlukan untuk mereduksi oksigen seperti katalase, peroksidase, dan superoksida dismutase. Clostridium perfringens tumbuh pada suhu 20-50oC optimal pada suhu 43-47oC dan Ph 7,4, dapat tumbuh pada medium yang diperkaya serum dan darah.

Endospora

[sunting | sunting sumber]

Secara teknik, spora yang dihasilkan bakteri disebut endospora yaitu suatu badan berdinding tebal yang terbentuk dalam sel bakteri. Endospora merupakan mekanisme pertahanan bakteri. Spora yang dihasilkan bakteri ini dapat bertahan bertahun-tahun di lingkungan tertentu, dan jika dalam keadaan yang menguntungkan maka spora ini akan mengalami germinasi dan sel vegetatif akan tumbuh. Endospora dari Clostridium perfringens ini tahan terhadap sinar matahari, pendidihan selama 20 menit dan resisten terhadap berbagai disinfektan.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g Lucia Clontz (2008). Microbial Limit and Bioburden Tests: Validation Approaches and Global Requirements. CRC Press. ISBN 978-1-4200-5348-7. Page.30
  2. ^ (Inggris) Richard Lawley, Laurie Curtis, Judy Davis (2008). The food safety hazard guidebook. Royal Society of Chemistry. ISBN 978-0-85404-460-3. Page.32-36
  3. ^ a b c d e Anggraini, Debie (2016). "Aspek Klinis Dan Pemeriksaan Laboratorium Clostridium perfringens Tipe A" (PDF). Jurnal Kedokteran Baiturrahmah. 2 (1): 60. ISSN 2407-358X. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 2021-06-30. 
  4. ^ Yoo et al., 1997
  5. ^ Schlegel et al., 2012
  6. ^ Muliawan, S.Y (2007). Bakteri Anaerob yang Erat Kaitannya dengan Problem di Klinik : Diagnosis dan Penatalaksanaan. jakarta: Buku Kedokteran EGC.