Raptio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Italic title}} '''''Raptio''''' adalah sebuah istilah Latin untuk penculikan wanita berskala besar, seperti penculikan untuk pernikahan, pergundikan atau perbudakan seksual. Istilah Jerman serupa adalah '''''Frauenraub''''' (artinya ''perampokan istri''). Penculikan mempelai berbeda dari ''raptio'' karena penculikan mempelai adalah penculikan satu wanita oleh satu pria (dan para teman dan kerabatnya), sementara ''raptio'' adalah penculikan...' |
|||
| (Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
| Baris 4: | Baris 4: | ||
[[Penculikan mempelai]] berbeda dari ''raptio'' karena penculikan mempelai adalah penculikan satu wanita oleh satu pria (dan para teman dan kerabatnya), sementara ''raptio'' adalah penculikan banyak wanita oleh sekelompok pria, mungkin pada masa perang. |
[[Penculikan mempelai]] berbeda dari ''raptio'' karena penculikan mempelai adalah penculikan satu wanita oleh satu pria (dan para teman dan kerabatnya), sementara ''raptio'' adalah penculikan banyak wanita oleh sekelompok pria, mungkin pada masa perang. |
||
== |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
{{Reflist}} |
||
*R. H. Barnes, ''Marriage by Capture'', The Journal of the Royal Anthropological Institute (1999), 57-73. |
*R. H. Barnes, ''Marriage by Capture'', The Journal of the Royal Anthropological Institute (1999), 57-73. |
||
[[ |
[[Kategori:pemerkosaan]] |
||
Revisi terkini sejak 8 Maret 2024 15.13
Raptio adalah sebuah istilah Latin untuk penculikan wanita berskala besar, seperti penculikan untuk pernikahan, pergundikan atau perbudakan seksual. Istilah Jerman serupa adalah Frauenraub (artinya perampokan istri).
Penculikan mempelai berbeda dari raptio karena penculikan mempelai adalah penculikan satu wanita oleh satu pria (dan para teman dan kerabatnya), sementara raptio adalah penculikan banyak wanita oleh sekelompok pria, mungkin pada masa perang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- R. H. Barnes, Marriage by Capture, The Journal of the Royal Anthropological Institute (1999), 57-73.