Lompat ke isi

Namrud: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nasr7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan kesalahan ketik #article-full-source-editor
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[File:Nimrod (painting).jpg|thumb|Lukisan Namrud oleh David Scott, 1832]]
[[File:Nimrod (painting).jpg|thumb|Lukisan Namrud oleh David Scott, 1832]]


'''Namrud''' atau '''Nimrod''' ([[bahasa Arab|Arab]] '''نمرود بن كنعان''', {{Hebrew Name|נִמְרוֹד|Nimrod|נִמְרֹד|Nimrōḏ}}) adalah seorang tokoh di dalam [[Kitab suci|kitab-kitab suci]] [[Agama Abrahamik|agama-agama samawi]]. Dia adalah putra dari [[Kush]] dan cicit dari [[Nuh|Nabi Nuh]]. Namrud dideskripsikan sebagai seorang Raja di negeri Shinar ([[Mesopotamia]]). [[Alkitab Ibrani|Alkitab]] mengatakan bahwa dia adalah "pemburu yang perkasa di mata [[Tuhan]]... dan mulai berkuasa di [[Bumi]]".<ref>{{cite web|title=BibleGateway|url=https://www.biblegateway.com/quicksearch/?quicksearch=nimrod&qs_version=GNV}}</ref> Di kemudian waktu, [[Kitab non-kanonik yang dirujuk dalam Alkitab|kitab-kitab non-kanonik]] mengidentifikasikan dirinya sebagai penguasa yang memerintahkan pembangunan [[Menara Babel]], sebuah bangunan [[Fiksi|fiktif]] yang menyebabkan [[bahasa]] manusia menjadi berbeda-beda, yang mana atas perintahnya tersebut membuat Namrud memiliki reputasi sebagai raja yang membangkang terhadap Tuhan.
'''Namrud''' atau '''Nimrod''' ([[bahasa Arab|Arab]] '''نمرود بن كنعان''', {{Hebrew Name|נִמְרוֹד|Nimrod|נִמְרֹד|Nimrōḏ}}) adalah seorang tokoh di dalam [[Kitab suci|kitab-kitab suci]] [[Agama Abrahamik|agama-agama samawi]]. Dia adalah putra dari [[Kush]] dan [[cicit]] dari [[Nuh|Nabi Nuh]]. Namrud dideskripsikan sebagai seorang Raja di negeri Shinar ([[Mesopotamia]]). [[Alkitab Ibrani|Alkitab]] mengatakan bahwa dia adalah "pemburu yang perkasa di mata [[Tuhan]]... dan mulai menjadi seseorang yang perkasa di [[Bumi]]".<ref>{{cite web|title=BibleGateway|url=https://www.biblegateway.com/quicksearch/?quicksearch=nimrod&qs_version=GNV}}</ref> Di kemudian waktu, [[Kitab non-kanonik yang dirujuk dalam Alkitab|kitab-kitab non-kanonik]] mengidentifikasikan dirinya sebagai penguasa yang memerintahkan pembangunan [[Menara Babel]], sebuah bangunan [[Fiksi|fiktif]] yang menyebabkan [[bahasa]] manusia menjadi berbeda-beda, yang mana atas perintahnya tersebut membuat Namrud memiliki reputasi sebagai raja yang membangkang terhadap Tuhan.


Sampai saat ini, Namrud belum dapat ditemukan di dalam catatan-catatan sejarah selain dari Kitab-Kitab Samawi. Para [[sejarawan]] juga telah gagal menyocokkan dirinya dengan tokoh-tokoh yang secara sejarah telah dibuktikan keberadaannya.
Sampai saat ini, Namrud belum dapat ditemukan di dalam catatan-catatan sejarah selain dari Kitab-Kitab Samawi. Para [[sejarawan]] juga telah gagal menyocokkan dirinya dengan tokoh-tokoh yang secara sejarah telah dibuktikan keberadaannya.


Beberapa reruntuhan di [[Timur Tengah]] telah dinamakan menurut namanya.<ref>{{Cite book|last=Harris|first=Stephen L.|year=1985|title=Understanding the Bible|publisher=Palo Alto: Mayfield}}</ref>
Beberapa reruntuhan di [[Timur Tengah]] telah dinamakan menurut namanya.<ref>{{Cite book|last=Harris|first=Stephen L.|year=1985|title=Understanding the Bible|url=https://archive.org/details/understandingbib0000harr_w2l8|publisher=Palo Alto: Mayfield}}</ref>


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Baris 12: Baris 12:
Namanya tercatat dalam {{Kej|10|8-9}}, {{Mik|5|6}}, {{1Taw|1|10}}, dan kisah-kisah [[Islam]].
Namanya tercatat dalam {{Kej|10|8-9}}, {{Mik|5|6}}, {{1Taw|1|10}}, dan kisah-kisah [[Islam]].


== Catatan dalam Tradisi Yahudi ==
== Catatan dalam Kitab Yahudi ==
Catatan Al-Kitab pertama yang menyebut nama Namrud adalah di dalam [[Tabel Bangsa-Bangsa]].<ref name="Harris">{{cite book|last=Harris|first=Stephen L.|year=1985|title=Understanding the Bible|url=https://archive.org/details/understandingbib0000harr_w2l8|location=Palo Alto|publisher=Mayfield|author-link=Stephen L Harris}}</ref> Dia dideskripsikan sebagai anak dari [[Kush]], cucu dari [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]], dan cicit dari [[Nuh|Nabi Nuh]]. Ia juga disebutkan sebagai "seseorang yang perkasa di Bumi" dan "pemburu yang perkasa di mata Tuhan". Hal ini diulangi di [[Kitab 1 Tawarikh]]. "Tanah Namrud" digunakan sebagai sinonim atas [[Assyiria|Assyria]] atau [[Mesopotamia]], di dalam [[Kitab Mikha]] 5:6:
[[File:Pieter Bruegel the Elder - The Tower of Babel (Vienna) - Google Art Project - edited.jpg|thumb|Lukisan oleh Pieter Bruegel yang menunjukkan Namrud sedang mengawasi pembangunan [[Menara Babel]].]]
Namrudz adalah keturunan ke-5 dari [[Nuh]]. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin [[Kanʻān]] bin [[Kush]] bin [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] bin [[Nuh]]. ia adalah orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai raja atas seluruh manusia akibat keangkuhan dan keserakahan, Ia berusaha mengajak seluruh manusia bersatu dalam membentuk satu jenis manusia dengan ikatan perjanjian hanya berbuat dosa terus-menerus dan melupakan Tuhan dengan membangun Menara Babel yang sangat menjulang tinggi dengan harapan siapapun yang melihat menara itu teringat dengan rencana tercela ini. Ketika Tuhan memperhatikan tindakan Namrudz, Tuhan mempertimbangkan bahwa tidak baik apabila seluruh manusia menjadi seluruhnya jahat, sebab pada dasarnya manusia diciptakan mudah terbujuk Setan tanpa mendengarkan Bimbingan [https://aplikasi-indonesia.com/kbbi/tuhan Tuhan], sehingga mereka akan berlaku sama seperti semua keturunan Kain yang seluruhnya berlaku dan mengajak manusia lain berbuat keji di seluruh bumi.<ref name=Ginzberg>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>


{{Quote|Mereka akan menghancurkan Assyria dengan pedang dan Tanah Namrud di muka pintu gerbangnya. Ia akan menyelamatkan kita dari orang-orang Assyiria apabila mereka masuk ke negeri kita dan apabila mereka menyeberangi perbatasan kita.}}
Hal tersebut mengecewakan hati Tuhan sehingga seluruh umat manusia yang memiliki darah Kain dibinasakan dengan air bah dan Tuhan hanya meninggalkan Nuh dan keluarganya mewarisi bumi, sebab mereka generasi yang suci bagi Tuhan dan tak berkerabat ataupun mengikuti cara hidup keturunan Kayn. Agar peristiwa serupa tak kembali terulang, Tuhan hadir ke bumi bersama para malaikat di bumi untuk memisah-misahkan satu bangsa keturunan Nuh menjadi berbangsa-bangsa yang berbeda supaya tidak seluruh manusia bersepakat dengan manusia lain melainkan memiliki budaya, kebanggaan, sudut pandang dan watak tersendiri yang menimbulkan ras dan jenis manusia yang bermacam-macam untuk saling menyadari bahwa sekalipun manusia itu secara fisik memiliki jenis anatomi yang serupa namun dalam diri mereka ada sesuatu yang memperbedakan, berbeda dengan tumbuhan, hewan, setan, malaikat dan jin yang secara umum sejenis dan serupa sifat tingkah lakunya.<ref name=Ginzberg/>


[[Kitab Kejadian]] mengatakan bahwa "awal mula dari kerajaannya" (''reshit mamlakhto)'' adalah kota-kota "[[Babilon|Babel]], [[Uruk]], [[Akkad]] dan [[Kalne]] di tanah Shinar" (Mesopotamia) (Kejadian 10:10)— hal ini dimengerti secara berbeda-beda, antara lain apakah dia yang mendirikan kota-kota tersebut, atau hanya memerintah kota-kota tersebut, atau keduanya. Dikarenakan [[ambiguitas]] pada teks bahasa asli ibrani-nya, tidaklah jelas apakah Namrud atau Asyur yang kemudian mendirikan [[Niniwe|Nineveh]], Resen, Rehoboth-Ir dan Calah (kedua penafsiran ditemukan di berbagai versi terjemahan Alkitab). Sir Walter Raleigh devoted several pages in his ''History of the World'' (1614) to reciting past scholarship regarding the question of whether it had been Nimrod or Ashur who built the cities in Assyria
Diantara bangsa-bangsa yang ditentukan oleh Tuhan hampir semua secara angkuh menghendaki nafsunya sendiri dan menolak kehendak pihak lain yang menimbulkan kekacauan hingga konflik yang merobohkan Menara Babel dan menyerakkan umat manusia ke tempat yang sunyi, tak berpenghuni untuk mendirikan kerajaan, umat dan kaumnya sendiri, serta hal itu memilukan Tuhan sampai DIa mendapati Abraham yang mengaku menolak nafsunya sendiri dan menghendaki bimbingan Tuhan, yang mengubah peradaban manusia untuk seterusnya bahwa Abraham adalah manusia yang dimiliki Tuhan beserta keturunannya yang terus diberkati, semacam ''[[Bani Israil|Bney Yisra'el]]'' yang diistimewakan melampaui segala bangsa yang lain.<ref name=Ginzberg/>


Sir Walter Raleigh mencurahkan beberapa halaman pada bukunya yang berjudul ''History of the World'' (1614) untuk menceritakan bagaimana pemahaman para filolog mengenai permasalahan apakah Nimrod atau Ashur yang membangun kota-kota di Assyiria.<ref>{{cite book|last=Raleigh|first=Walter|year=1820|url=https://archive.org/details/historyofworldin02raleuoft/page/124/mode/2up|title=History of the World, Vol. II|location=Edinburgh|publisher=A. Constable|pages=125–132|orig-year=1614}}</ref>
== Catatan dalam Perjanjian Lama ==

Silsilah Nimrod: [[Nuh]] - [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] - [[Kush]] - [[Nimrod]]. Nama Nimrod disebutkan terpisah dari anak-anak Kush yang lain.
== Silsilah ==
Silsilah Namrud: [[Nuh]] - [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] - [[Kush]] - [[Nimrod|Namrud]]. Nama Namrud disebutkan terpisah dari anak-anak Kush yang lain.


'''{{Kej|10|6-12}}'''
'''{{Kej|10|6-12}}'''
:Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan.
:Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan.
:Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN." Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.
:Kush memperanakkan Namrud; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Namrud, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN." Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.


'''{{1Taw|1|8-10}}'''
'''{{1Taw|1|8-10}}'''
:Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan Raema ialah Syeba dan Dedan.
:Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan Raema ialah Syeba dan Dedan.
:Kush memperanakkan Nimrod; dialah orang yang mula-mula sekali berkuasa di bumi.
:Kush memperanakkan Namrud; dialah orang yang mula-mula sekali berkuasa di bumi.


== Catatan Al-Quran ==
== Catatan Al-Quran ==
Baris 42: Baris 43:
Pada ayat di atas '''Namrud''' meminta '''Nabi Ibrahim''' ''‘alaihissalam'' menunjukkan bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'', maka Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' berkata, “''Tuhanku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan'',” yakni bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'' adalah adanya sesuatu dan hilangnya sesuatu setelah adanya, karena sudah pasti setiap yang ada pasti ada yang mengadakannya, Dialah Allah ''Ta’ala'' Tuhan alam semesta.
Pada ayat di atas '''Namrud''' meminta '''Nabi Ibrahim''' ''‘alaihissalam'' menunjukkan bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'', maka Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' berkata, “''Tuhanku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan'',” yakni bukti keberadaan Allah ''Ta’ala'' adalah adanya sesuatu dan hilangnya sesuatu setelah adanya, karena sudah pasti setiap yang ada pasti ada yang mengadakannya, Dialah Allah ''Ta’ala'' Tuhan alam semesta.


Namrud pun menjawab, “''Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan''”, maksud menghidupkan adalah dengan membiarkan hidup atau tidak jadi dibunuh orang yang harus dibunuh. Sedangkan maksudnya bisa mematikan adalah dengan membunuh seeorang.
Namrud pun menjawab, “''Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan''”, maksud menghidupkan adalah dengan membiarkan hidup atau tidak jadi dibunuh orang yang harus dibunuh. Sedangkan maksudnya bisa mematikan adalah dengan membunuh seseorang.


Kata-kata ini sebenarnya dia ucapkan hanya untuk membantah Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' dan untuk membenarkan dakwaannya “mengaku tuhan” padahal jawaban ini sangat lemah sekali.
Kata-kata ini sebenarnya dia ucapkan hanya untuk membantah Nabi Ibrahim ''‘alaihissalam'' dan untuk membenarkan dakwaannya “mengaku tuhan” padahal jawaban ini sangat lemah sekali.
Baris 49: Baris 50:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* http://web.uvic.ca/~rpn/files/abraham.html
* http://web.uvic.ca/~rpn/files/abraham.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090923012950/http://web.uvic.ca/~rpn/files/abraham.html |date=2009-09-23 }}
* http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatquran&id=212
* http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatquran&id=212


Baris 55: Baris 56:


{{reflist}}
{{reflist}}

{{Agama-stub}}


[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Agama Samawi]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Agama Samawi]]

Revisi terkini sejak 6 April 2024 14.58

Lukisan Namrud oleh David Scott, 1832

Namrud atau Nimrod (Arab نمرود بن كنعان, bahasa Ibrani: נִמְרוֹד, Modern Nimrod Tiberias נִמְרֹד ; Nimrōḏ) adalah seorang tokoh di dalam kitab-kitab suci agama-agama samawi. Dia adalah putra dari Kush dan cicit dari Nabi Nuh. Namrud dideskripsikan sebagai seorang Raja di negeri Shinar (Mesopotamia). Alkitab mengatakan bahwa dia adalah "pemburu yang perkasa di mata Tuhan... dan mulai menjadi seseorang yang perkasa di Bumi".[1] Di kemudian waktu, kitab-kitab non-kanonik mengidentifikasikan dirinya sebagai penguasa yang memerintahkan pembangunan Menara Babel, sebuah bangunan fiktif yang menyebabkan bahasa manusia menjadi berbeda-beda, yang mana atas perintahnya tersebut membuat Namrud memiliki reputasi sebagai raja yang membangkang terhadap Tuhan.

Sampai saat ini, Namrud belum dapat ditemukan di dalam catatan-catatan sejarah selain dari Kitab-Kitab Samawi. Para sejarawan juga telah gagal menyocokkan dirinya dengan tokoh-tokoh yang secara sejarah telah dibuktikan keberadaannya.

Beberapa reruntuhan di Timur Tengah telah dinamakan menurut namanya.[2]

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata Nimrod (Namrudz) dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “marad” yang artinya sendiri merupakan kata jamak yang memiliki arti “Dia membangkang".

Namanya tercatat dalam Kejadian 10:8-9, Mikha 5:6, 1 Tawarikh 1:10, dan kisah-kisah Islam.

Catatan dalam Kitab Yahudi[sunting | sunting sumber]

Catatan Al-Kitab pertama yang menyebut nama Namrud adalah di dalam Tabel Bangsa-Bangsa.[3] Dia dideskripsikan sebagai anak dari Kush, cucu dari Ham, dan cicit dari Nabi Nuh. Ia juga disebutkan sebagai "seseorang yang perkasa di Bumi" dan "pemburu yang perkasa di mata Tuhan". Hal ini diulangi di Kitab 1 Tawarikh. "Tanah Namrud" digunakan sebagai sinonim atas Assyria atau Mesopotamia, di dalam Kitab Mikha 5:6:

Mereka akan menghancurkan Assyria dengan pedang dan Tanah Namrud di muka pintu gerbangnya. Ia akan menyelamatkan kita dari orang-orang Assyiria apabila mereka masuk ke negeri kita dan apabila mereka menyeberangi perbatasan kita.

Kitab Kejadian mengatakan bahwa "awal mula dari kerajaannya" (reshit mamlakhto) adalah kota-kota "Babel, Uruk, Akkad dan Kalne di tanah Shinar" (Mesopotamia) (Kejadian 10:10)— hal ini dimengerti secara berbeda-beda, antara lain apakah dia yang mendirikan kota-kota tersebut, atau hanya memerintah kota-kota tersebut, atau keduanya. Dikarenakan ambiguitas pada teks bahasa asli ibrani-nya, tidaklah jelas apakah Namrud atau Asyur yang kemudian mendirikan Nineveh, Resen, Rehoboth-Ir dan Calah (kedua penafsiran ditemukan di berbagai versi terjemahan Alkitab). Sir Walter Raleigh devoted several pages in his History of the World (1614) to reciting past scholarship regarding the question of whether it had been Nimrod or Ashur who built the cities in Assyria

Sir Walter Raleigh mencurahkan beberapa halaman pada bukunya yang berjudul History of the World (1614) untuk menceritakan bagaimana pemahaman para filolog mengenai permasalahan apakah Nimrod atau Ashur yang membangun kota-kota di Assyiria.[4]

Silsilah[sunting | sunting sumber]

Silsilah Namrud: Nuh - Ham - Kush - Namrud. Nama Namrud disebutkan terpisah dari anak-anak Kush yang lain.

Kejadian 10:6-12

Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; anak-anak Raema ialah Syeba dan Dedan.
Kush memperanakkan Namrud; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Namrud, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN." Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.

1 Tawarikh 1:8-10

Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan. Keturunan Kush ialah Seba, Hawila, Sabta, Raema dan Sabtekha; keturunan Raema ialah Syeba dan Dedan.
Kush memperanakkan Namrud; dialah orang yang mula-mula sekali berkuasa di bumi.

Catatan Al-Quran[sunting | sunting sumber]

Namrudz adalah keturunan ke-5 dari Nuh. Silsilah lengkapnya adalah Namrudz bin Kanʻān bin Kush bin Ham bin Nuh.

Nabi Ibrahim berdakwah kepada Raja Namrud karena dia mengaku dirinya sebagai Tuhan.

Berikut ini kisahnya dalam Alquran:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang  yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya  karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan. Ketika Ibrahim mengatakan, “Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata,  “Saya dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari Timur, maka terbitkanlah dia dari Barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 258)

Pada ayat di atas Namrud meminta Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menunjukkan bukti keberadaan Allah Ta’ala, maka Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata, “Tuhanku adalah yang mampu menghidupkan dan mematikan,” yakni bukti keberadaan Allah Ta’ala adalah adanya sesuatu dan hilangnya sesuatu setelah adanya, karena sudah pasti setiap yang ada pasti ada yang mengadakannya, Dialah Allah Ta’ala Tuhan alam semesta.

Namrud pun menjawab, “Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan”, maksud menghidupkan adalah dengan membiarkan hidup atau tidak jadi dibunuh orang yang harus dibunuh. Sedangkan maksudnya bisa mematikan adalah dengan membunuh seseorang.

Kata-kata ini sebenarnya dia ucapkan hanya untuk membantah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan untuk membenarkan dakwaannya “mengaku tuhan” padahal jawaban ini sangat lemah sekali.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam  kemudian mengatakan, “Sesungguhnya Allah yang menerbitkan matahari dari Timur maka terbitkanlah dari Barat!” Ketika itu patahlah argumentasi Namrud yang mengaku sebagai Tuhan.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "BibleGateway". 
  2. ^ Harris, Stephen L. (1985). Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 
  3. ^ Harris, Stephen L. (1985). Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 
  4. ^ Raleigh, Walter (1820) [1614]. History of the World, Vol. II. Edinburgh: A. Constable. hlm. 125–132.