Otto Toto Sugiri: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Menambah Kategori:Miliarder Indonesia menggunakan HotCat Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 16: | Baris 16: | ||
}} |
}} |
||
'''Otto Toto Sugiri''' ({{lahirmati|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|23|9|1953}}). Toto adalah [[Direktur utama|CEO]] Data Center Indonesia (DCI). Pada tahun 2021 [[Forbes]] mencatat Toto sebagai orang terkaya no. 19 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Toto mencapai Rp 35,62 triliun. |
'''Otto Toto Sugiri''' ({{lahirmati|[[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]|23|9|1953}}). Toto adalah [[Direktur utama|CEO]] Data Center Indonesia ([[DCI indonesia]]). Pada tahun 2021 [[Forbes]] mencatat Toto sebagai orang terkaya no. 19 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Toto mencapai Rp 35,62 triliun.<ref name=":0">{{Cite news|date=2021-12-23|title=Mengenal Otto Toto Sugiri, Miliarder Teknologi yang Dijuluki "Bill Gates" Indonesia|url=https://tekno.kompas.com/read/2021/12/23/14040047/mengenal-otto-toto-sugiri-miliarder-teknologi-yang-dijuluki-bill-gates|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-12-26|editor-last=Pertiwi|editor-first=Wahyunanda Kusuma}}</ref><ref name=":1">{{Cite news|last=Gracia|first=Ellen|title=Mengenal Otto Toto Sugiri, Orang Tajir Melintir Berkat DCII|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210619172944-17-254413/mengenal-otto-toto-sugiri-orang-tajir-melintir-berkat-dcii|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-12-26}}</ref><ref>{{Cite web|title=Otto Toto Sugiri|url=https://www.forbes.com/profile/otto-toto-sugiri/|website=Forbes|language=en|access-date=2021-12-26}}</ref> |
||
== Pendidikan == |
== Pendidikan == |
||
Toto meraih gelar sarjana teknik elektro pada tahun 1980 di [[Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen|Universitas Teknologi RWTH]], salah satu universitas teknik ternama di kota Aachen, Jerman. Toto pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya dan memulai proyek pemrograman lokal seperti program pencairan pinjaman nelayan di Papua, dan |
Toto meraih gelar sarjana teknik elektro pada tahun 1980 di [[Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen|Universitas Teknologi RWTH]], salah satu universitas teknik ternama di kota Aachen, Jerman. Toto pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya dan memulai proyek pemrograman lokal seperti program pencairan pinjaman nelayan di Papua, dan software untuk perusahaan minyak.<ref name=":0" /> |
||
== Karier == |
== Karier == |
||
Pada tahun 1983 Toto bergabung dengan [[Bank Bali]] sebagai General Manager Bank Bali. Toto membuat ''software'' yang memudahkan operasional Bank Bali. |
|||
⚫ | |||
⚫ | Pada tahun 1989 Toto mendirikan perusahaan perangkat lunak, Sigma Cipta Caraka dengan modal 200 ribu US dollar. Toto berkolaborasi dengan 6 mantan karyawan Bank Bali termasuk Marina Budiman yang sekarang menjabat Presiden Komisaris DCI. Pada tahun 1994 Toto mendirikan [[Indointernet]] untuk memudahkan netizen menjelajah web di seluruh dunia. Kemudian Toto mendirikan Balicamp (anak perusahaan PT Sigma Cipta Caraka), Balicamp membuat program pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Balicamp tutup setelah bom Bali tahun 2002. Pada tahun 2008 Toto menjual 80% kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia seharga 35 juta US Dollar. 20%-nya Toto jual seharga 9 juta US Dollar. Toto kemudian berpikir untuk pensiun. Ketika pemerintah Indonesia mengumumkan niatnya untuk menggunakan data Indonesia untuk mencegah penggunaan pusat lepas pantai, Toto bersama 6 orang lainnya pada tahun 2011 mendirikan DCI, Data Center Indonesia.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite news|last=Melani|date=2021-05-26|title=Presdir DCI Indonesia Toto Sugiri Lepas 72,29 Juta Saham DCII|url=https://www.liputan6.com/saham/read/4567048/presdir-dci-indonesia-toto-sugiri-lepas-7229-juta-saham-dcii|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-12-26|first=Agustina|editor-last=Melani|editor-first=Agustina}}</ref> |
||
== Penghargaan == |
== Penghargaan == |
||
DCI mendapat sertifikat tier IV pada tahun 2014 yaitu sebuah klasifikasi tertinggi untuk industri pusat data global. |
DCI mendapat sertifikat tier IV pada tahun 2014 yaitu sebuah klasifikasi tertinggi untuk industri pusat data global.<ref name=":0" /> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
||
{{Indo-bio-stub}} |
{{Indo-bio-stub}} |
||
[[Kategori:Alumni Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]] |
|||
[[Kategori:Miliarder Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 7 April 2024 21.06
Otto Toto Sugiri | |
---|---|
Lahir | 23 September 1953 Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | CEO Data Center Indonesia |
Tahun aktif | 1983–sekarang |
Otto Toto Sugiri (lahir 23 September 1953). Toto adalah CEO Data Center Indonesia (DCI indonesia). Pada tahun 2021 Forbes mencatat Toto sebagai orang terkaya no. 19 dari 50 orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Toto mencapai Rp 35,62 triliun.[1][2][3]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Toto meraih gelar sarjana teknik elektro pada tahun 1980 di Universitas Teknologi RWTH, salah satu universitas teknik ternama di kota Aachen, Jerman. Toto pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya dan memulai proyek pemrograman lokal seperti program pencairan pinjaman nelayan di Papua, dan software untuk perusahaan minyak.[1]
Karier
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1983 Toto bergabung dengan Bank Bali sebagai General Manager Bank Bali. Toto membuat software yang memudahkan operasional Bank Bali.
Pada tahun 1989 Toto mendirikan perusahaan perangkat lunak, Sigma Cipta Caraka dengan modal 200 ribu US dollar. Toto berkolaborasi dengan 6 mantan karyawan Bank Bali termasuk Marina Budiman yang sekarang menjabat Presiden Komisaris DCI. Pada tahun 1994 Toto mendirikan Indointernet untuk memudahkan netizen menjelajah web di seluruh dunia. Kemudian Toto mendirikan Balicamp (anak perusahaan PT Sigma Cipta Caraka), Balicamp membuat program pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Balicamp tutup setelah bom Bali tahun 2002. Pada tahun 2008 Toto menjual 80% kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia seharga 35 juta US Dollar. 20%-nya Toto jual seharga 9 juta US Dollar. Toto kemudian berpikir untuk pensiun. Ketika pemerintah Indonesia mengumumkan niatnya untuk menggunakan data Indonesia untuk mencegah penggunaan pusat lepas pantai, Toto bersama 6 orang lainnya pada tahun 2011 mendirikan DCI, Data Center Indonesia.[1][2][4]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]DCI mendapat sertifikat tier IV pada tahun 2014 yaitu sebuah klasifikasi tertinggi untuk industri pusat data global.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Pertiwi, Wahyunanda Kusuma, ed. (2021-12-23). "Mengenal Otto Toto Sugiri, Miliarder Teknologi yang Dijuluki "Bill Gates" Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-26.
- ^ a b Gracia, Ellen. "Mengenal Otto Toto Sugiri, Orang Tajir Melintir Berkat DCII". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2021-12-26.
- ^ "Otto Toto Sugiri". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-26.
- ^ Melani, Agustina (2021-05-26). Melani, Agustina, ed. "Presdir DCI Indonesia Toto Sugiri Lepas 72,29 Juta Saham DCII". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-12-26.