Lompat ke isi

Rosihan Arsyad: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
(26 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Governor
{{Infobox Governor
| honorific-prefix = [[Laksamana Muda|Laksda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]), [[Haji|H.]],
|honorific-prefix = [[Laksamana Muda|Laksda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn]]), [[Haji|H.]]
| name = Rosihan Arsyad
|name = Rosihan Arsyad
| honorific-suffix =
|honorific-suffix =
| image = Rosihan ARSYAD 1.jpg
|image = Gubernur Sumut Rosihan Arsyad.jpg
| imagesize = 115px
|imagesize =
| office = Gubernur
|office = Gubernur Sumatera Selatan
| state = Sumatera Selatan
|order = ke-12
| order = 12
|term_start = [[23 September]] [[1998]]
| term_start = [[23 September]] [[1998]]
|term_end = [[7 November]] [[2003]]
| term_end = [[7 November]] [[2003]]
|lieutenant =
| lieutenant =
|predecessor = [[Ramli Hasan Basri]]
| predecessor = [[Ramli Hasan Basri]]
|successor = [[Syahrial Oesman]]
| successor = [[Syahrial Oesman]]
|office2 =
| office2 =
|state2 =
| state2 =
|order2 =
| order2 =
|lieutenant2 =
| lieutenant2 =
|term_start2 =
| term_start2 =
|term_end2 =
| term_end2 =
|predecessor2 =
| predecessor2 =
|successor2 =
| successor2 =
|term_start3 =
| term_start3 =
|term_end3 =
| term_end3 =
|birth_date = {{Birth date and age|1949|7|29|mf=y}}
|birth_place = [[Bengkulu]]
| birth_date = {{Birth date and age|1949|7|29|mf=y}}
| birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Bengkulu]]
|nationality = [[Indonesia]]
|occupation =
| nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| occupation =
|party = {{Parpolicon|Berkarya}}
| party =
|spouse = Rachma Arsyad
| spouse = Rachma Arsyad
|children = Reza Alfisyahr Arsyad<br/>Raisuli Abin Arsyad<br/>Rasuna Ayu Ananda
|alma_mater = Akademi TNI AL
| children = Reza Alfisyahr Arsyad<br/>Raisuli Abin Arsyad<br/>Rasuna Ayu Ananda
| alma_mater = Akademi TNI AL
|religion = [[Islam]]
| religion = [[Islam]]
|website =
| website =
}}
}}
'''[[Laksamana Muda|Laksda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Rosihan Arsyad''' ({{lahirmati|[[Bengkulu]]|29|7|1949}}) adalah salah seorang tokoh militer [[Indonesia]]. Dia pernah menjabat Kepala Staf [[Koarmabar|Armada Barat]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Angkatan Laut RI]] sebelum menjadi [[Gubernur Sumatera Selatan|Gubernur]] [[Sumatera Selatan]]. Ia dilantik sebagai Gubernur Sumatera Selatan menggantikan [[Ramli Hasan Basri]] untuk periode 1998-2003. Ia juga pernah dicalonkan pada pemilihan umum kepala daerah [[Bengkulu]] untuk periode 2010-2015.<ref>nasional.kompas.com [http://nasional.kompas.com/read/2008/08/23/00224285/mereka.yang.pernah.menakhodai.sumatera.selatan Mereka yang Pernah Menakhodai Sumatera Selatan]</ref>
'''[[Laksamana Muda|Laksda]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Rosihan Arsyad''' ({{lahirmati|[[Bengkulu]]|29|7|1949}}) adalah salah seorang tokoh militer [[Indonesia]]. Dia pernah menjabat Kepala Staf [[Koarmabar|Armada Barat]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|Angkatan Laut RI]] sebelum menjadi [[Gubernur Sumatera Selatan|Gubernur]] [[Sumatera Selatan]]. Ia dilantik sebagai Gubernur Sumatera Selatan menggantikan [[Ramli Hasan Basri]] untuk periode 1998-2003. Ia juga pernah dicalonkan pada pemilihan umum kepala daerah [[Bengkulu]] untuk periode 2010-2015.<ref>nasional.kompas.com [http://nasional.kompas.com/read/2008/08/23/00224285/mereka.yang.pernah.menakhodai.sumatera.selatan Mereka yang Pernah Menakhodai Sumatera Selatan]</ref>


== Masa kecil dan remaja ==
== Riwayat Hidup ==
Rosihan Arsyad yang berdarah [[Minang]] dan [[Palembang]] ini merupakan anak kedua dari Bapak H. Achmad Anwar Arsyad (Alm) dan Ibu Hj Rosmimi Anwar (Alm), dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 29 Juli 1949. Sejak berumur satu tahun, Rosihan Arsyad dititipkan kepada kakeknya, Muhamad Arsyad, yang bekerja sebagai Kepala Sekolah SD 06 Sungai Tawar Palembang, dan neneknya, Amnah. Setelah menamatkan SD, SMP dan SMA di sekolah Yayasan Xaverius Palembang, Rosihan Arsyad memilih melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI ([[AKABRI]]) Angkatan kedua, atau Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 17.<ref>regional.kompas.com [http://regional.kompas.com/read/2010/11/06/18572948/Alumni.Xaverius.I.Palembang.Galang.Dana. Alumni Xaverius I Palembang Galang Dana]</ref>


=== Masa kecil dan remaja ===
== Keluarga ==
Rosihan Arsyad yang berdarah [[Minang]] dan Melayu-Palembang ini merupakan anak kedua dari Bapak H. Achmad Anwar Arsyad (Alm) dan Ibu Hj Rosmimi Anwar (Alm), dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 29 Juli 1949. Sejak berumur satu tahun, Rosihan Arsyad dititipkan kepada kakeknya, Muhamad Arsyad, yang bekerja sebagai Kepala Sekolah SD 06 Sungai Tawar Palembang, dan neneknya, Amnah. Setelah menamatkan SD, SMP dan SMA di sekolah Yayasan Xaverius Palembang, Rosihan Arsyad memilih melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI ([[AKABRI]]) Angkatan kedua, atau Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 17.<ref>regional.kompas.com [http://regional.kompas.com/read/2010/11/06/18572948/Alumni.Xaverius.I.Palembang.Galang.Dana. Alumni Xaverius I Palembang Galang Dana]</ref>
Rosihan Arsyad menikah dengan Rachma, dan dianugerahi tiga anak, Reza Alfisyahr Arsyad, Raisuli Abin Arsyad dan Rasuna Ayu Ananda Rosihan. Dua menantu Rosihan Arsyad yaitu Nurfitri dan Irma Nurul Huda telah memberi tiga orang cucu-cucu terkasih, Redhanes Althafah Abin Arsyad, Raphaella Adora Reza Alfisyahr, Rommel Abrahams Abin Arsyad serta Radhellia Amberly Alfisyahr Arsyad.


== Karier ==
=== Karier ===
Setelah menyelesaikan pendidikan di AAL, Rosihan menjalankan penugasan pendidikan di Pendidikan Lanjutan Perwira Tingkat II, Sekolah Staf dan Komando TNI AU (SESKOAU) dan [[Lemhannas]] Kursus Reguler Angkatan 29. Bertugas sebagai penerbang pesawat udara di Satuan Udara Armada, menerbangkan pesawat Nomad N-22, CASA C-212 dan Dakota C-47, Rosihan Arsyad mengumpulkan jam terbang sebanyak lebih dari 6.000 jam tanpa kecelakaan, dan berhasil mencapai jenjang sebagai penerbang instruktur. Rosihan Arsyad pernah dua kali mendapat tugas sebagai Komandan [[Skuadron]], yaitu Komandan Skuadron 200 (Latih) dan Skuadron 800 (Patroli Maritim).
Setelah menyelesaikan pendidikan di AAL, Rosihan menjalankan penugasan pendidikan di Pendidikan Lanjutan Perwira Tingkat II, Sekolah Staf dan Komando TNI AU (SESKOAU) dan [[Lemhannas]] Kursus Reguler Angkatan 29. Bertugas sebagai penerbang pesawat udara di Satuan Udara Armada, menerbangkan pesawat Nomad N-22, CASA C-212 dan Dakota C-47, Rosihan Arsyad mengumpulkan jam terbang sebanyak lebih dari 6.000 jam tanpa kecelakaan, dan berhasil mencapai jenjang sebagai penerbang instruktur. Rosihan Arsyad pernah dua kali mendapat tugas sebagai Komandan [[Skuadron]], yaitu Komandan Skuadron 200 (Latih) dan Skuadron 800 (Patroli Maritim).


Pada tahun 1991, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk bertugas di kapal perang, dimulai dengan jabatan Perwira Pelaksana KRI Teluk Banten, dan pada tahun 1993 mendapat amanah menjadi Komandan KRI Teluk Semangka. Sejak itu, karier Rosihan Arsyad terus meningkat, baik di staf maupun Komando, berturut-turut sebagai Perwira Pembantu Utama Pengkajian Strategis, Komandan Satuan Udara Armada, Kepala Sub Direktorat Latihan, Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat. Karier Rosihan Arsyad di TNI AL terakhir adalah Kepala Staf Armada Barat, sebelum menjadi Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998 pada umur 49 tahun.
Pada tahun 1991, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk bertugas di kapal perang, dimulai dengan jabatan Perwira Pelaksana KRI Teluk Banten, dan pada tahun 1993 mendapat amanah menjadi Komandan KRI Teluk Semangka. Sejak itu, karier Rosihan Arsyad terus meningkat, baik di staf maupun Komando, berturut-turut sebagai Perwira Pembantu Utama Pengkajian Strategis, Komandan Satuan Udara Armada, Kepala Sub Direktorat Latihan, Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat. Karier Rosihan Arsyad di TNI AL terakhir adalah Kepala Staf Armada Barat, sebelum menjadi Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998 pada umur 49 tahun.


Pengabdian Rosihan Arsyad tidak berhenti setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2003. Rosihan Arsyad pernah aktif membina olahraga sebagai Wakil Ketua Umum I [[KONI]] dan Sekretaris Jenderal KONI tahun 2007-2011, serta sebagai Direktur Eksekutif Institute for Maritime Studies. Rosihan juga pernah menjadi Presiden Direktur PT Bukit Baiduri Energi, Mahakam Coal Mining dan Presiden Direktur sekaligus Pemimpin Umum Koran Sinar Harapan.
Pengabdian Rosihan Arsyad tidak berhenti setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2003. Rosihan Arsyad pernah aktif membina olahraga sebagai Wakil Ketua Umum I [[KONI]] dan Sekretaris Jenderal KONI tahun 2007-2011, serta sebagai Direktur Eksekutif Institute for Maritime Studies. Rosihan juga pernah menjadi Presiden Direktur PT Bukit Baiduri Energi, Mahakam Coal Mining dan Presiden Direktur sekaligus Pemimpin Umum Koran [[Sinar Harapan]]. Saat ini, selain sebagai Presiden Komisaris PT Softex Indonesia Rosihan adalah juga Komisaris Independen Blitzmegaplex Indonesia, Presiden United in Diversity serta anggota Advisory Board Conservation International Indonesia.
Saat ini, selain sebagai Presiden Komisaris PT Softex Indonesia Rosihan adalah juga Komisaris Independen Blitzmegaplex Indonesia, Presiden United in Diversity serta anggota Advisory Board Conservation International Indonesia.


== Intelektual ==
=== Intelektual ===
Kebiasaan Rosihan Arsyad menulis sudah dimulai sejak masih menjadi perwira muda, dimulai dengan menyusun buku-buku petunjuk pelaksanaan dan pertunjuk teknis untuk kepentingan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], bahkan menyusun buku Etiket dan Kehidupan Perwira TNI Angkatan Laut, yang kemudian menjadi buku pegangan resmi mengenai etiket di lingkungan TNI AL. Dalam menghadapi pemilihan Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998, walaupun saat itu belum jamak, Rosihan Arsyad telah menyiapkan konsep pembangunan Sumsel dengan judul Revitalisasi Pembangunan Sumatera Selatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat.
Kebiasaan Rosihan Arsyad menulis sudah dimulai sejak masih menjadi perwira muda, dimulai dengan menyusun buku-buku petunjuk pelaksanaan dan pertunjuk teknis untuk kepentingan [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut|TNI AL]], bahkan menyusun buku Etiket dan Kehidupan Perwira TNI Angkatan Laut, yang kemudian menjadi buku pegangan resmi mengenai etiket di lingkungan TNI AL. Dalam menghadapi pemilihan Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998, walaupun saat itu belum jamak, Rosihan Arsyad telah menyiapkan konsep pembangunan Sumsel dengan judul Revitalisasi Pembangunan Sumatera Selatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat.


Rosihan Arsyad pernah beberapa kali berbicara pada seminar dan dialog internasional, diantaranya: Dialogue Indonesia-Japan on Maritime Security Cooperation, Jakarta, February 20, 2006 dan Indonesia – Japan 2nd Dialogue on Maritime Security Cooperation, Tokyo, 2007, ''The Asian Energy Security Conference, Mississippi State University, [[Jackson]], [[USA]], on 1-2 October 2007'', ''The Maritime Capacity Building Conference, Mississippi State University, [[Columbus]], USA, on 16-17 June 2009'', International Seminar On "Prospects of Cooperation and Convergence of the Issues and Dynamics in South China Sea" May 31,
2011, Hotel Le Meridien, Jakarta, serta “International Conference on “South China Sea Disputes: The Road to Peace, Stability and Development”, [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] on October 17, 2011.
Rosihan Arsyad pernah beberapa kali berbicara pada seminar dan dialog internasional, diantaranya: Dialogue Indonesia-Japan on Maritime Security Cooperation, Jakarta, February 20, 2006 dan Indonesia – Japan 2nd Dialogue on Maritime Security Cooperation, Tokyo, 2007, ''The Asian Energy Security Conference, Mississippi State University, [[Jackson]], [[USA]], on 1-2 October 2007'', ''The Maritime Capacity Building Conference, Mississippi State University, [[Columbus]], USA, on 16-17 June 2009'', International Seminar On "Prospects of Cooperation and Convergence of the Issues and Dynamics in South China Sea" May 31, 2011, Hotel Le Meridien, Jakarta, serta “International Conference on “South China Sea Disputes: The Road to Peace, Stability and Development”, [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]] on October 17, 2011.


Tulisan Rosihan Arsyad juga telah diterbitkan dalam publikasi internasional, antaranya dalam “Asian Energy Security: Regional Cooperation in the Malacca Strait”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 23, Sea Power Center – Australia dan dalam “Maritime Capacity Building in the Asia-Pacific Region”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 30”, Sea Power Center – Australia.
Tulisan Rosihan Arsyad juga telah diterbitkan dalam publikasi internasional, antaranya dalam “Asian Energy Security: Regional Cooperation in the Malacca Strait”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 23, Sea Power Center – Australia dan dalam “Maritime Capacity Building in the Asia-Pacific Region”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 30”, Sea Power Center – Australia.


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Sepanjang kariernya, Rosihan Arsyad menerima tidak kurang dari 16 penghargaan, diantaranya Bintang Jalasena Nararya, Bintang Yudha Dhama Nararya, Bintang Jalasena Pratama, Menggala Karya Kencana Kelas I, Satya Lencana Wira Karya, Satya Lencana Pembangunan Di Bidang Transmigrasi. Keberhasilannya memimpin [[SAR]] pada kecelakaan [[Silk Air]] di [[Sungai Musi]] tahun 1997 mendapat pengakuan dari pemerintah [[Singapura]]. Karena pengabdian dan perhatiannya yang besar pada bidang olahraga, Rosihan Arsyad menerima penghargaan Adimanggalya Krida, dan pada [[Olimpiade Musim Panas 2008|Olimpiade Beijing 2008]], Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk menjadi Chef de Mission Kontingen Indonesia.
Sepanjang kariernya, Rosihan Arsyad menerima tidak kurang dari 16 penghargaan antara lain :
* [[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Nararya]],
* [[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]],
* [[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Pratama]],
* Menggala Karya Kencana Kelas I,
* [[Satyalencana Wira Karya|Satyalancana Wira Karya]],
* [[Satyalancana Pembangunan]] Di Bidang Transmigrasi.
Keberhasilannya memimpin [[SAR]] pada kecelakaan [[Silk Air]] di [[Sungai Musi]] tahun 1997 mendapat pengakuan dari pemerintah [[Singapura]]. Karena pengabdian dan perhatiannya yang besar pada bidang olahraga, Rosihan Arsyad menerima penghargaan Adi Manggala Krida, dan pada [[Olimpiade Musim Panas 2008|Olimpiade Beijing 2008]], Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk menjadi Chef de Mission Kontingen Indonesia.

== Keluarga ==
Rosihan Arsyad menikah dengan Rachma, dan dianugerahi tiga anak yaitu :

# Reza Alfisyahr Arsyad,
# Raisuli Abin Arsyad
# Rasuna Ayu Ananda Rosihan.

Rosihan Arsyad telah memiliki enam orang cucu-cucu:

# Redhanes Althafah Abin Arsyad,
# Raphaella Adora Reza Alfisyahr,
# Rommel Abrahams Abin Arsyad,
# Radhellia Amberly Alfisyahr Arsyad,
# Raneva Aghnina Utama
# Renjana Alodia Utama.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


{{Gubernur Sumatera Selatan}}{{URUTANBAKU:Arsyad, Rosihan}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Alumni Akademi Angkatan Laut XVII/1972]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Bengkulu]]
[[Kategori:Tokoh Bengkulu]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Bengkulu]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Gubernur Sumatera Selatan]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Pembangunan]]

Revisi per 14 April 2024 21.57

Rosihan Arsyad
Gubernur Sumatera Selatan ke-12
Masa jabatan
23 September 1998 – 7 November 2003
Informasi pribadi
Lahir29 Juli 1949 (umur 74)
Bengkulu
KebangsaanIndonesia
Partai politikBerkarya
Suami/istriRachma Arsyad
AnakReza Alfisyahr Arsyad
Raisuli Abin Arsyad
Rasuna Ayu Ananda
Alma materAkademi TNI AL
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Laksda TNI (Purn.) Rosihan Arsyad (lahir 29 Juli 1949) adalah salah seorang tokoh militer Indonesia. Dia pernah menjabat Kepala Staf Armada Barat Angkatan Laut RI sebelum menjadi Gubernur Sumatera Selatan. Ia dilantik sebagai Gubernur Sumatera Selatan menggantikan Ramli Hasan Basri untuk periode 1998-2003. Ia juga pernah dicalonkan pada pemilihan umum kepala daerah Bengkulu untuk periode 2010-2015.[1]

Riwayat Hidup

Masa kecil dan remaja

Rosihan Arsyad yang berdarah Minang dan Melayu-Palembang ini merupakan anak kedua dari Bapak H. Achmad Anwar Arsyad (Alm) dan Ibu Hj Rosmimi Anwar (Alm), dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 29 Juli 1949. Sejak berumur satu tahun, Rosihan Arsyad dititipkan kepada kakeknya, Muhamad Arsyad, yang bekerja sebagai Kepala Sekolah SD 06 Sungai Tawar Palembang, dan neneknya, Amnah. Setelah menamatkan SD, SMP dan SMA di sekolah Yayasan Xaverius Palembang, Rosihan Arsyad memilih melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI (AKABRI) Angkatan kedua, atau Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 17.[2]

Karier

Setelah menyelesaikan pendidikan di AAL, Rosihan menjalankan penugasan pendidikan di Pendidikan Lanjutan Perwira Tingkat II, Sekolah Staf dan Komando TNI AU (SESKOAU) dan Lemhannas Kursus Reguler Angkatan 29. Bertugas sebagai penerbang pesawat udara di Satuan Udara Armada, menerbangkan pesawat Nomad N-22, CASA C-212 dan Dakota C-47, Rosihan Arsyad mengumpulkan jam terbang sebanyak lebih dari 6.000 jam tanpa kecelakaan, dan berhasil mencapai jenjang sebagai penerbang instruktur. Rosihan Arsyad pernah dua kali mendapat tugas sebagai Komandan Skuadron, yaitu Komandan Skuadron 200 (Latih) dan Skuadron 800 (Patroli Maritim).

Pada tahun 1991, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk bertugas di kapal perang, dimulai dengan jabatan Perwira Pelaksana KRI Teluk Banten, dan pada tahun 1993 mendapat amanah menjadi Komandan KRI Teluk Semangka. Sejak itu, karier Rosihan Arsyad terus meningkat, baik di staf maupun Komando, berturut-turut sebagai Perwira Pembantu Utama Pengkajian Strategis, Komandan Satuan Udara Armada, Kepala Sub Direktorat Latihan, Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat. Karier Rosihan Arsyad di TNI AL terakhir adalah Kepala Staf Armada Barat, sebelum menjadi Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998 pada umur 49 tahun.

Pengabdian Rosihan Arsyad tidak berhenti setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2003. Rosihan Arsyad pernah aktif membina olahraga sebagai Wakil Ketua Umum I KONI dan Sekretaris Jenderal KONI tahun 2007-2011, serta sebagai Direktur Eksekutif Institute for Maritime Studies. Rosihan juga pernah menjadi Presiden Direktur PT Bukit Baiduri Energi, Mahakam Coal Mining dan Presiden Direktur sekaligus Pemimpin Umum Koran Sinar Harapan. Saat ini, selain sebagai Presiden Komisaris PT Softex Indonesia Rosihan adalah juga Komisaris Independen Blitzmegaplex Indonesia, Presiden United in Diversity serta anggota Advisory Board Conservation International Indonesia.

Intelektual

Kebiasaan Rosihan Arsyad menulis sudah dimulai sejak masih menjadi perwira muda, dimulai dengan menyusun buku-buku petunjuk pelaksanaan dan pertunjuk teknis untuk kepentingan TNI AL, bahkan menyusun buku Etiket dan Kehidupan Perwira TNI Angkatan Laut, yang kemudian menjadi buku pegangan resmi mengenai etiket di lingkungan TNI AL. Dalam menghadapi pemilihan Gubernur Sumatera Selatan tahun 1998, walaupun saat itu belum jamak, Rosihan Arsyad telah menyiapkan konsep pembangunan Sumsel dengan judul Revitalisasi Pembangunan Sumatera Selatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat.

Rosihan Arsyad pernah beberapa kali berbicara pada seminar dan dialog internasional, diantaranya: Dialogue Indonesia-Japan on Maritime Security Cooperation, Jakarta, February 20, 2006 dan Indonesia – Japan 2nd Dialogue on Maritime Security Cooperation, Tokyo, 2007, The Asian Energy Security Conference, Mississippi State University, Jackson, USA, on 1-2 October 2007, The Maritime Capacity Building Conference, Mississippi State University, Columbus, USA, on 16-17 June 2009, International Seminar On "Prospects of Cooperation and Convergence of the Issues and Dynamics in South China Sea" May 31, 2011, Hotel Le Meridien, Jakarta, serta “International Conference on “South China Sea Disputes: The Road to Peace, Stability and Development”, Kuala Lumpur, Malaysia on October 17, 2011.

Tulisan Rosihan Arsyad juga telah diterbitkan dalam publikasi internasional, antaranya dalam “Asian Energy Security: Regional Cooperation in the Malacca Strait”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 23, Sea Power Center – Australia dan dalam “Maritime Capacity Building in the Asia-Pacific Region”, Papers in Australia Maritime Affairs, No. 30”, Sea Power Center – Australia.

Penghargaan

Sepanjang kariernya, Rosihan Arsyad menerima tidak kurang dari 16 penghargaan antara lain :

Keberhasilannya memimpin SAR pada kecelakaan Silk Air di Sungai Musi tahun 1997 mendapat pengakuan dari pemerintah Singapura. Karena pengabdian dan perhatiannya yang besar pada bidang olahraga, Rosihan Arsyad menerima penghargaan Adi Manggala Krida, dan pada Olimpiade Beijing 2008, Rosihan Arsyad mendapat kepercayaan untuk menjadi Chef de Mission Kontingen Indonesia.

Keluarga

Rosihan Arsyad menikah dengan Rachma, dan dianugerahi tiga anak yaitu :

  1. Reza Alfisyahr Arsyad,
  2. Raisuli Abin Arsyad
  3. Rasuna Ayu Ananda Rosihan.

Rosihan Arsyad telah memiliki enam orang cucu-cucu:

  1. Redhanes Althafah Abin Arsyad,
  2. Raphaella Adora Reza Alfisyahr,
  3. Rommel Abrahams Abin Arsyad,
  4. Radhellia Amberly Alfisyahr Arsyad,
  5. Raneva Aghnina Utama
  6. Renjana Alodia Utama.

Referensi