Mal Jupri: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 101: | Baris 101: | ||
|2023 |
|2023 |
||
|''[[Hantu Baru]]'' |
|''[[Hantu Baru]]'' |
||
|Videografer Helena |
|||
| |
|||
| |
| |
||
|} |
|} |
||
=== Serial web === |
=== Serial web === |
||
{| class="wikitable sortable" |
{| class="wikitable sortable" |
Revisi terkini sejak 16 April 2024 17.09
Mal Jupri | |
---|---|
Lahir | Muhammad Al Jufri 18 Maret 1994 Jakarta, Indonesia |
Almamater | Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2014—sekarang |
Mal Jupri (lahir 18 Maret 1994) adalah seorang pelawak tunggal dan aktor berkebangsaan Indonesia. Jupri merupakan komika jebolan komunitas Stand Up Indo Pamulang (per 2020 menjadi Stand Up Indo Tangerang Selatan) yang aktif sejak akhir 2014. Nama Jupri mulai dikenal sejak sering mengisi acara Stand Up Seru yang diadakan Kompas TV pada tahun 2016. Setahun kemudian, Jupri menjadi satu dari 16 finalis Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketujuh (SUCI 7) yang juga diadakan oleh Kompas TV.
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Jupri merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, di mana ia memiliki darah campuran dari kedua orang tuanya. Ayahnya berasal dari Tidore, Maluku sementara Ibunya berasal dari Padang, Sumatera Barat. Kehidupannya yang bisa dibilang keras semasa kecilnya terutama didikan dari sang ayah, membuat Jupri menjadi pribadi yang mandiri. Lulus dari MAN 11 Jakarta, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Sambil kuliah, beberapa kali mengambil beberapa pekerjaan sambilan seperti menjadi pegawai di salah satu minimarket, bersamaan kemudian ia menekuni stand up comedy. Jupri yang berkuliah sejak 2013 ini akhirnya lulus di tahun 2020 dan wisuda di masa pertengahan pandemi COVID-19.
Karier
[sunting | sunting sumber]Jupri pertama kali mengenal stand up comedy di tahun 2014, di mana saat itu ia bertemu salah satu seniornya di MAN yang sedang mengikuti kegiatan open mic di komunitas Stand Up Indo Jakarta Timur. Atas saran dari sang senior, Jupri mulai menjajal stand up comedy dengan bergabung dengan komunitas kampusnya yaitu Stand Up Indo UIN, komunitas yang juga melahirkan beberapa komika nasional seperti Iyam Renzia, Dzawin Nur Ikram, hingga Arafah Rianti.[1] Karena bertempat tinggal di Pamulang, Jupri juga ikut bergabung dengan komunitas regional di sana yaitu Stand Up Indo Pamulang. Di dua komunitas inilah bakat Jupri di stand up comedy diasah hingga membawanya beberapa kali mengikuti open mic di beberapa komunitas regional Jabodetabek. Bahkan, di tahun 2016 Jupri diangkat sebagai ketua komunitas Stand Up Indo UIN untuk periode tahun tersebut.
Nama Jupri pertama kali muncul ketika mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia season 6 (SUCI 6) yang diadakan Kompas TV pada tahun 2016. Mengikuti audisi di Jakarta, Jupri berhasil meraih golden ticket bersama teman sekomunitasnya yaitu Beno Ababil. Namun Jupri belum berhasil lolos sebagai finalis, sementara di sisi lain Beno berhasil lolos sebagai finalis. Pasca audisi tersebut, karena penampilannya yang menarik saat audisi, Jupri mulai dilirik dan rutin mengisi acara SUPER di Kompas TV. Kemudian berikutnya di tahun 2017 Jupri kembali mengikuti audisi Stand Up Comedy Indonesia yang memasuki season ke-7 bertajuk SUCI 7. Jupri harus rela jauh-jauh ke Surabaya untuk mengikuti audisi. Hasilnya ia kembali meraih golden ticket dan kali ini Jupri berhasil lolos sebagai satu dari 16 finalis yang berhak tampil di SUCI 7. Di SUCI 7 Jupri lolos bersama rekan sekomunitas lainnya di Pamulang, yaitu Nury Zhafira. Di panggung, Jupri dikenal dengan materinya seputar keluarganya dan membahas kehidupan sehari-harinya yang menurutnya cukup absurd untuk diceritakan, serta didukung dengan diksi unik yang dilontarkan untuk memperkuat materinya, yang mana kemampuannya kerap kali disamakan dengan Muhadkly Acho yang memiliki karakter serupa. Hampir di setiap penampilannya Jupri menunjukkan performa yang maksimal, meskipun sempat turun di pertengahan kompetisi, penampilannya stabil kembali di 9 besar. Akan tetapi Jupri kembali mengalami penurunan performa, sehingga di babak 7 besar Jupri harus close mic setelah melewati babak roasting terhadap komedian Bedu dan memperoleh nilai terendah sesuai penilaian juri. Kemudian lewat voting dari masyarakat Indonesia, Jupri kembali memperoleh kesempatan melalui babak callback bersama 3 komika lainnya yaitu Alif Baihaki, Coki Anwar, dan Didi Sunardi. Meskipun tampil lepas dan tanpa beban, Jupri kembali harus merelakan bahwa dirinya belum beruntung kembali ke kompetisi SUCI 7.
Pasca SUCI 7, Jupri masih rutin mengisi berbagai acara stand up comedy, di samping ia menekuni bidang lainnya yaitu membuka usaha kedai kopi, yang kemudian ia serahkan pada rekan sesama komika yaitu Bachrul Alam karena menerima pekerjaan yang lebih serius. Jupri tercatat telah membuat special show bertajuk "Selow Ae Ya Kan"[2] di tahun 2020 dan beberapa kali dipercaya oleh Pandji Pragiwaksono menjadi komika pembuka di dua pertunjukan spesialnya yaitu "Pragiwaksono Tour" dan "Koumoidoumeunoi". Di tahun 2021, Jupri memulai debutnya di dunia seni peran. Debutnya ia lakoni dengan perannya sebagai Tama di seri web Satu Amin Dua Iman.[3]
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2022 | Mendarat Darurat | Danny Oboy | |
2023 | Hantu Baru | Videografer Helena |
Serial web
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2021 | Satu Amin Dua Iman | Tama | Karya debut |
Acara televisi
[sunting | sunting sumber]
- Stand Up Seru (Kompas TV)
- Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV sebagai finalis tahun 2017
- Menjemput Berkah (NET.)
Pertunjukan spesial
[sunting | sunting sumber]- Selow Ae Ya Kan (2020)
- Chill Asia Tour (2022)