Lompat ke isi

Perempuan Berkalung Sorban: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
48wikiid (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(35 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|novel tahun 2001 berjudul sama|Perempuan Berkalung Sorban (novel)}}
{{untuk|novel tahun 2001 berjudul sama|Perempuan Berkalung Sorban (novel)}}
{{Infobox Film
{{Infobox Film
|movie_name = Perempuan Berkalung Sorban
| movie_name = Perempuan Berkalung Sorban
|image = perempuanberkalungsorban.jpg
| italic_title = no
| image = perempuanberkalungsorban.jpg
|image_size = 250px
| image_size = 250px
|caption = Poster rilis bioskop
| caption = Poster rilis bioskop
|director = [[Hanung Bramantyo]]
| director = [[Hanung Bramantyo]]
|producer = [[Chand Parwez Servia]]
| producer = [[Chand Parwez Servia]]
|eproducer = [[Fiaz Servia]]<br />[[Bustal Nawawi]]
| screenplay = [[Ginatri S. Noer]]
| based_on = '''[[Novel]]''':<br />[[Abidah El Khalieqy]]
|aproducer =
| starring = [[Revalina S. Temat]]<br />[[Widyawati]]<br />[[Oka Antara]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Ida Leman]]<br />[[Joshua Pandelaki]]<br />[[Pangky Suwito]]<br />[[Frans Nickolas]]<br />[[Francine Roosenda]]<br />[[Tika Putri]]<br />[[Risty Tagor]]<br />[[Hanung Bramantyo]]<br />[[Haykal Kamil]]
|writer = [[Ginatri S. Noer]]<br />[[Hanung Bramantyo]]<br />'''[[Novel]]''':<br />[[Abidah El Khalieqy]]
| music = [[Tya Subiakto]]
|starring = [[Revalina S. Temat]]<br />[[Widyawati]]<br />[[Oka Antara]]<br />[[Reza Rahadian]]<br />[[Ida Leman]]<br />[[Joshua Pandelaki]]<br />[[Pongky Suwito]]<br />[[Frans Nicolas]]<br />[[Francine Roosenda]]<br />[[Tika Putri]]<br />[[Risty Tagor]]<br />[[Hanung Bramantyo]]<br />[[Haykal Kamil]]
| cinematography = [[Faozan Rizal]]
|music = [[Tya Subiakto]]
|cinematography = [[Faozan Rizal]]
| editing = [[Wawan I. Wibowo]]
|editing = [[Wawan I. Wibowo]]
| studio = [[Starvision]]<br />[[Dapur Film]]
|distributor = [[Starvision Plus |Kharisma Starvision Plus]]<br />[[Dapur Film]]
| distributor = Kharisma Starvision Plus
| released = {{Film date|2009|01|15}}
|release_date = [[15 Januari]] [[2009]]
|runtime = 129 menit
| runtime = 129 menit
|country = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
|awards =
| awards =
|movie_language = [[Bahasa Indonesia]]<br />[[Bahasa Jawa]]<br />[[Bahasa Arab]]
| language = [[Bahasa Indonesia]]<br />[[Bahasa Jawa]]<br />[[Bahasa Arab]]
|budget =
| budget =
|gross =
| gross =
|preceded_by =
| preceded_by =
|followed_by =
| followed_by =
|website =
| website =
|amg_id =
| amg_id =
|imdb_id = 1356825
| imdb_id = 1356825
}}
}}
{{Penghargaan film
{{Penghargaan film
Baris 33: Baris 34:
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Reza Rahardian]]
* '''Pemeran Pendukung Pria Terbaik''' : [[Reza Rahardian]]
}}
}}
'''''Perempuan Berkalung Sorban''''' (internasional:'''''Woman with a Turban''''') merupakan [[film drama]] [[film romantis|romantis]] bertema [[Islam]] dari [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2009]] dan disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]]. Film ini dibintangi antara lain oleh [[Revalina S. Temat]], [[Joshua Pandelaki]], [[Nasya Abigail]], [[Widyawati]], [[Oka Antara]], [[Reza Rahadian]], dan [[Ida Leman]]. Film ini didistribusikan oleh [[Kharisma Starvision Plus]] dan mulai diputar secara perdana di [[bioskop]] Indonesia tanggal [[15 Januari]] [[2009]].
'''''Perempuan Berkalung Sorban''''' (internasional:'''''Woman with a Turban''''') merupakan [[film drama]] [[film romantis|romantis]] bertema [[Islam]] dari [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2009]] dan disutradarai oleh [[Hanung Bramantyo]]. Film ini dibintangi antara lain oleh [[Revalina S. Temat]], [[Joshua Pandelaki]], [[Nasya Abigail]], [[Widyawati]], [[Oka Antara]], [[Reza Rahadian]], dan [[Ida Leman]]. Film ini didistribusikan oleh [[Kharisma Starvision Plus|Starvision]] dan mulai diputar secara perdana di [[bioskop]] Indonesia tanggal [[15 Januari]] [[2009]].


Film ini dibuat berdasarkan [[novel]] [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|berjudul sama]] tahun [[2001]] yang ditulis [[Abidah El Khalieqy]], penulis wanita asal [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah [[naskah film]] oleh [[Ginatri S. Noer]] dan Hanung Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah [[pesantren]] di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi [[konservatif]] terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam [[bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa]], dan juga terkadang [[bahasa Arab]] yang sering digunakan di sekolah pesantren.
Film ini dibuat berdasarkan [[novel]] [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|berjudul sama]] tahun [[2001]] yang ditulis [[Abidah El Khalieqy]], penulis wanita asal [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah [[naskah film]] oleh [[Ginatri S. Noer]]. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah [[pesantren]] di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi [[konservatif]] terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam [[bahasa Indonesia]], [[bahasa Jawa]], dan juga terkadang [[bahasa Arab]] yang sering digunakan di sekolah pesantren.


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Baris 43: Baris 44:
Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori ([[Oka Antara]]), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan ([[Joshua Pandelaki]]), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke [[Kairo]], [[Mesir]]. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke [[Yogyakarta]], [[Indonesia]], dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.
Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori ([[Oka Antara]]), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan ([[Joshua Pandelaki]]), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke [[Kairo]], [[Mesir]]. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke [[Yogyakarta]], [[Indonesia]], dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.


Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin ([[Reza Rahadian]]), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum ([[Francine Roosenda]]). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.<ref>{{cite web|title=Perempuan Berkalung Sorban|url=http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|work=situs 21 Cineplex.com|accessdate= 4 Januari 2009}}</ref>
Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin ([[Reza Rahadian]]), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum ([[Francine Roosenda]]). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.<ref>{{cite web|title=Perempuan Berkalung Sorban|url=http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|work=situs 21 Cineplex.com|accessdate=4 Januari 2009|archive-date=2008-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20081227042736/http://www.21cineplex.com/perempuan-berkalung-sorban,movie,2004.htm|dead-url=yes}}</ref>


== Pemeran ==
== Pemeran ==
* [[Revalina S. Temat]] sebagai Anissa
* [[Revalina S. Temat]] sebagai Anissa
** [[Nasya Abigail]] sebagai Anissa Kecil
* [[Oka Antara]] sebagai Khudori
* [[Oka Antara]] sebagai Khudori
** Aditya Arif sebagai Khudori Kecil
* [[Widyawati]] sebagai Nyai Muthmainnah
* [[Widyawati]] sebagai Nyai Muthmainnah
* [[Reza Rahadian]] sebagai Samsudin
* [[Reza Rahadian]] sebagai Samsudin
* [[Joshua Pandelaki]] sebagai Kyai Hanan
* [[Joshua Pandelaki]] sebagai Kyai Hanan
* [[Leroy Osmani]] sebagai Kyai Ali
* [[Leroy Osmani]] sebagai Kyai Ali
* [[Francine Roosenda]] sebagai Kalsum
* [[Francine Roosenda]] sebagai Kalsum
* [[Nasya Abigail]] sebagai Anissa muda
* [[Frans Nickolas]] sebagai Wildan
* [[Aditya Arif]] sebagai Khudori muda
* [[Berliana Febrianti]] sebagai Maryam
* [[Eron Lebang]] sebagai Reza
* [[Tika Putri]] sebagai Aisyah
* [[Pangky Suwito]] sebagai ayah Samsudin
* [[Ida Leman]] sebagai ibu Samsudin
* [[Risty Tagor]] sebagai Ulfa
* [[Piet Pagau]] sebagai kakek Kyai
* [[Cici Tegal]] sebagai Nyai Syarifah


== Catatan produksi ==
== Catatan produksi ==
Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh [[Tya Subiakto]] dengan campuran banyak [[instrumen musik Indonesia]] dan juga instrumen asing. [[Lagu tema]] film ini berjudul ''Ketika Cinta'' ciptaan [[Opick]] yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama [[Siti Nurhaliza]], penyanyi asal [[Malaysia]] dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza.
Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh [[Tya Subiakto]] dengan campuran banyak [[instrumen musik Indonesia]] dan juga instrumen asing. [[Lagu tema]] film ini berjudul ''Ketika Cinta'' ciptaan [[Opick]] yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama [[Siti Nurhaliza]], penyanyi asal [[Malaysia]] dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza.


Film ini juga menyelipkan referensi ke [[budaya populer Indonesia]] seperti adanya poster film ''[[Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru]]'' (1991) dan juga [[sastra Indonesia]] seperti [[novel]] ''[[Bumi Manusia]]'' karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang terbit tahun [[1980]] dan saat itu dilarang oleh pemerintah [[Orde Baru]].
Film ini juga menyelipkan referensi ke [[budaya populer Indonesia]] seperti adanya poster film ''[[Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru]]'' (1991) dan juga [[sastra Indonesia]] seperti [[novel]] ''[[Bumi Manusia]]'' karya [[Pramoedya Ananta Toer]] yang terbit tahun [[1980]] dan saat itu dilarang oleh pemerintah [[Orde Baru]].


== Kontroversi ==
== Kontroversi ==
Saat dirilis, film ini disambut dengan [[kontroversi]] di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan [[kontra produktif]] atas [[tradisi Islam]] [[konservatif]] yang masih dipraktikkan dalam banyak [[pesantren]] di [[Indonesia]] saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya. <ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml BBC World]: ''Film timbulkan kontroversi''. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009</ref> [[Abidah El Khalieqy]], penulis [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|novel aslinya]], dalam sebuah [[wawancara]] bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang [[pemberdayaan wanita]].<ref>"Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.</ref>
Saat dirilis, film ini disambut dengan [[kontroversi]] di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan [[kontra produktif]] atas [[tradisi Islam]] [[konservatif]] yang masih dipraktikkan dalam banyak [[pesantren]] di [[Indonesia]] saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus [[Majelis Ulama Indonesia]] memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.<ref>[http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2009/02/090206_woman_turban.shtml BBC World]: ''Film timbulkan kontroversi''. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009</ref> [[Abidah El Khalieqy]], penulis [[Perempuan Berkalung Sorban (novel)|novel aslinya]], dalam sebuah [[wawancara]] bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang [[pemberdayaan wanita]].<ref>"Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.</ref>


== Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain ==
== Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain ==
''Perempuan Berkalung Sorban'' mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi [[Festival Film Indonesia 2009|FFI 2009]] dan memenangkan satu untuk kategori ''Pemeran Pembantu Pria Terbaik'' untuk [[Reza Rahadian]].
''Perempuan Berkalung Sorban'' mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi [[Festival Film Indonesia 2009|FFI 2009]] dan memenangkan satu untuk kategori ''Pemeran Pembantu Pria Terbaik'' untuk [[Reza Rahadian]].
* Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian)
* Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian)
** Nominasi Citra - Film
** Nominasi Citra - Film
Baris 74: Baris 84:
** Nominasi Citra - Sinematografi
** Nominasi Citra - Sinematografi
** Nominasi Citra - Poster Film
** Nominasi Citra - Poster Film



Film ini juga mendapatkan 7 nominasi dalam [[Festival Film Bandung]] [[2009]]. Film ini juga mendapatkan 9 nominasi dalam [[Indonesian Movie Awards 2009]] dan memenangkan empat kategori, semuanya untuk akting. [[Revalina S. Temat]] memenangkan ''Pemeran Utama Wanita Terfavorit'', [[Joshua Pandelaki]] memenangkan ''Pemeran Pembantu Pria Terfavorit'', dan Nasya Abigail memenangkan dua penghargaan sekaligus, ''Pemeran Pembantu Wanita Terbaik'' dan ''Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit''.
Film ini juga mendapatkan 7 nominasi dalam [[Festival Film Bandung]] [[2009]]. Film ini juga mendapatkan 9 nominasi dalam [[Indonesian Movie Awards 2009]] dan memenangkan empat kategori, semuanya untuk akting. [[Revalina S. Temat]] memenangkan ''Pemeran Utama Wanita Terfavorit'', [[Joshua Pandelaki]] memenangkan ''Pemeran Pembantu Pria Terfavorit'', dan Nasya Abigail memenangkan dua penghargaan sekaligus, ''Pemeran Pembantu Wanita Terbaik'' dan ''Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit''.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}{{Hanung Bramantyo}}


[[Kategori:Kharisma Starvision Plus]]
[[Kategori:Film romantis]]
[[Kategori:Film drama romantis Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2009]]
[[Kategori:Film bertema Islam Indonesia]]
[[Kategori:Film yang disutradarai Hanung Bramantyo]]
[[Kategori:Film Starvision]]
[[Kategori:Film tentang penulis]]

Revisi terkini sejak 25 April 2024 00.06

Perempuan Berkalung Sorban
Poster rilis bioskop
SutradaraHanung Bramantyo
ProduserChand Parwez Servia
SkenarioGinatri S. Noer
Berdasarkan
Novel:
Abidah El Khalieqy
PemeranRevalina S. Temat
Widyawati
Oka Antara
Reza Rahadian
Ida Leman
Joshua Pandelaki
Pangky Suwito
Frans Nickolas
Francine Roosenda
Tika Putri
Risty Tagor
Hanung Bramantyo
Haykal Kamil
Penata musikTya Subiakto
SinematograferFaozan Rizal
PenyuntingWawan I. Wibowo
Perusahaan
produksi
DistributorKharisma Starvision Plus
Tanggal rilis
  • 15 Januari 2009 (2009-01-15)
Durasi129 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Bahasa Jawa
Bahasa Arab
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2009

Perempuan Berkalung Sorban (internasional:Woman with a Turban) merupakan film drama romantis bertema Islam dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini dibintangi antara lain oleh Revalina S. Temat, Joshua Pandelaki, Nasya Abigail, Widyawati, Oka Antara, Reza Rahadian, dan Ida Leman. Film ini didistribusikan oleh Starvision dan mulai diputar secara perdana di bioskop Indonesia tanggal 15 Januari 2009.

Film ini dibuat berdasarkan novel berjudul sama tahun 2001 yang ditulis Abidah El Khalieqy, penulis wanita asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut diadaptasikan menjadi sebuah naskah film oleh Ginatri S. Noer. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah pesantren di Jawa Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap wanita dan kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan juga terkadang bahasa Arab yang sering digunakan di sekolah pesantren.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa (Revalina S. Temat), seorang wanita berkarakter cerdas, berani, dan berpendirian kuat. Anissa hidup dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadits dan Sunnah, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang.

Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaki), ayah Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa bersikeras dan protes kepada ayahnya.

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahadian), seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tetapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif.[1]

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Catatan produksi[sunting | sunting sumber]

Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh Tya Subiakto dengan campuran banyak instrumen musik Indonesia dan juga instrumen asing. Lagu tema film ini berjudul Ketika Cinta ciptaan Opick yang dikomposisi ulang oleh Tya Subiakto bersama Siti Nurhaliza, penyanyi asal Malaysia dan dinyanyikan oleh Siti Nurhaliza.

Film ini juga menyelipkan referensi ke budaya populer Indonesia seperti adanya poster film Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru (1991) dan juga sastra Indonesia seperti novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit tahun 1980 dan saat itu dilarang oleh pemerintah Orde Baru.

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.[2] Abidah El Khalieqy, penulis novel aslinya, dalam sebuah wawancara bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.[3]

Piala Citra FFI 2009 dan penghargaan lain[sunting | sunting sumber]

Perempuan Berkalung Sorban mendapatkan banyak nominasi dalam ajang film, diantaranya 7 nominasi FFI 2009 dan memenangkan satu untuk kategori Pemeran Pembantu Pria Terbaik untuk Reza Rahadian.

  • Piala Citra - Pemeran Pembantu Pria Terbaik (Reza Rahadian)
    • Nominasi Citra - Film
    • Nominasi Citra - Sutradara
    • Nominasi Citra - Pemeran Utama Wanita (Revalina S. Temat)
    • Nominasi Citra - Pemeran Pembantu Wanita (Widyawati)
    • Nominasi Citra - Skenario Adaptasi
    • Nominasi Citra - Sinematografi
    • Nominasi Citra - Poster Film

Film ini juga mendapatkan 7 nominasi dalam Festival Film Bandung 2009. Film ini juga mendapatkan 9 nominasi dalam Indonesian Movie Awards 2009 dan memenangkan empat kategori, semuanya untuk akting. Revalina S. Temat memenangkan Pemeran Utama Wanita Terfavorit, Joshua Pandelaki memenangkan Pemeran Pembantu Pria Terfavorit, dan Nasya Abigail memenangkan dua penghargaan sekaligus, Pemeran Pembantu Wanita Terbaik dan Pemeran Pembantu Wanita Terfavorit.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Perempuan Berkalung Sorban". situs 21 Cineplex.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-27. Diakses tanggal 4 Januari 2009. 
  2. ^ BBC World: Film timbulkan kontroversi. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009
  3. ^ "Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.