Hero Supermarket: Perbedaan antara revisi
Alex Neman (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13: | Baris 13: | ||
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1971|10|05}} |
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1971|10|05}} |
||
| fate = |
| fate = |
||
| founder = [[Muhammad Saleh Kurnia]] |
| founder = [[Muhammad Saleh Kurnia]]<br>Nurhajati |
||
| area_served = [[Indonesia]] |
| area_served = [[Indonesia]] |
||
| location = [[Tangerang Selatan]], [[Indonesia]] |
| location = [[Tangerang Selatan]], [[Banten]], [[Indonesia]] |
||
| locations = |
| locations = |
||
| key_people = [[Ingemar Patrik Lindvall]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/director|title=Dewan Direksi|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Ipung Kurnia]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/commissioner|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]]) |
| key_people = [[Ingemar Patrik Lindvall]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/director|title=Dewan Direksi|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Ipung Kurnia]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/commissioner|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]]) |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,894 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,894 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
||
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -1,218 triliun <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/files/dynamic/1058a.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref> |
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] -1,218 triliun <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/files/dynamic/1058a.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref> |
||
| owner = [[ |
| owner = [[DFI Retail Group]] ([[Jardine Matheson]]) melalui Mulgrave Corporation BV (63,59%) dan The Dairy Farm Company Ltd (17,45%)<br/>Credit Lyonnais Securities Asia Ltd ([[Crédit Agricole]]; 8,26%) |
||
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,838 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 4,838 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
||
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,855 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,855 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/> |
||
| num_employees = 8.178 <small>(2020)</small><ref name="annual"/> |
| num_employees = 8.178 <small>(2020)</small><ref name="annual"/> |
||
| subsid = PT Rumah Mebel Nusantara |
| subsid = [[IKEA|PT Rumah Mebel Nusantara]] |
||
| slogan = |
| slogan = |
||
| homepage = {{URL|www.hero.co.id}}<br/>{{URL|www.herosupermarket.co.id}} |
| homepage = {{URL|www.hero.co.id}}<br/>{{URL|www.herosupermarket.co.id}} |
||
}} |
}} |
||
'''PT Hero Supermarket Tbk''' adalah sebuah perusahaan [[ritel]] yang berkantor pusat di [[Tangerang Selatan]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/> |
'''PT Hero Supermarket Tbk''' adalah sebuah perusahaan [[ritel]] yang berkantor pusat di [[Tangerang Selatan]], [[Banten]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/> |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Hero Supermarket.svg|jmpl|ka|Logo Hero Supermarket]] |
[[Berkas:Hero Supermarket.svg|jmpl|ka|Logo Hero Supermarket]] |
||
[[Berkas:Hero Mini Supermarket Falatehan.jpg|jmpl|ka|Hero Mini Supermarket di Jl. Falatehan pada dekade 1970-an.]] |
[[Berkas:Hero Mini Supermarket Falatehan.jpg|jmpl|ka|Hero Mini Supermarket di Jl. Falatehan pada dekade 1970-an.]] |
||
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1954, saat [[Muhammad Saleh Kurnia]] dan kakaknya, [[Wu Guo Chang]] mendirikan CV Hero untuk memperdagangkan makanan dan minuman impor, yang disusul pembukaan toko di tahun 1957 yang berlokasi di |
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1954, saat [[Muhammad Saleh Kurnia]] dan kakaknya, [[Wu Guo Chang]] mendirikan CV Hero untuk memperdagangkan makanan dan minuman impor, yang disusul pembukaan toko di tahun 1957 yang berlokasi di Jakarta.<Ref name=tirto>[https://tirto.id/sejarah-supermarket-hero-agar-bule-tak-perlu-belanja-ke-singapura-der6 Sejarah Supermarket Hero: Agar Bule Tak Perlu Belanja ke Singapura]</ref> Pada tahun 1959, Wu Guo Chang keluar dari perusahaan tersebut. Pada awal dekade 1970-an, Kurnia menyadari bahwa masih banyak warga negara asing di Indonesia yang sering pergi ke [[Singapura]] hanya untuk membeli makanan dan minuman impor. Atas nasehat dari temannya, Charles Turton asal [[Kanada]], Kurnia dan Nurhajati lalu pergi ke [[Singapura]] untuk melakukan survei mengenai supermarket. Kurnia kemudian mendirikan perusahaan ini pada 23 Agustus 1971 dengan nama "PT Hero Mini Supermarket". Gerai pertama perusahaan ini terletak di Jl. Falatehan No. 23, [[Kebayoran Baru]], [[Jakarta Selatan]], yang dibuka pada 15 Agustus 1972. Tidak seperti mayoritas supermarket yang ada pada saat itu, perusahaan ini tetap membuka gerainya di akhir pekan. Gerai Hero pun berkembang, menjadi 9 buah pada periode 1980-an.<Ref name=tirto/> |
||
Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai menggunakan komputer buatan [[IBM]] untuk meningkatkan efisiensinya. Pada tahun 1989, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan membuka gerai [[minimarket]] Starmart pertama. Pada periode yang sama, Hero juga sempat mengembangkan Mitra Toko Diskon (swalayan murah), Mega Super Grosir (perkulakan), Toy's City ( |
Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai menggunakan komputer buatan [[IBM]] untuk meningkatkan efisiensinya. Pada tahun 1989, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan membuka gerai [[minimarket]] Starmart pertama. Pada periode yang sama, Hero juga sempat mengembangkan Mitra Toko Diskon (swalayan murah), Mega Super Grosir (perkulakan), Toy's City (toko mainan anak), dan Shop in Body Care (toko kosmetik). Hero pun berkembang menjadi jaringan peritel terbesar di Indonesia pada 1990-an, dengan memiliki lebih dari 70 gerai (45 Hero Supermarket, 6 Mitra Toko Diskon, 3 Mega Super Grosir, 9 Toy's City, dan 9 Shop In) yang keseluruhannya merengkuh 45% pangsa pasar ritel modern.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=hero+mega+mitra&focus=searchwithinvolume&q=mitra Emiten pasar modal Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=P-HsAAAAMAAJ&q=jaringan+ritel+modern+,+serta+Pusat+...&dq=jaringan+ritel+modern+,+serta+Pusat+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwip2_fgobmAAxVQ2DgGHT5xAUEQ6AF6BAgFEAI Perintis ritel modern Indonesia: memoar pendiri grup HERO]</ref> Gerai-gerainya kemudian tercatat bisa dikembangkan lagi hingga mencapai lebih dari 100 buah se-Indonesia,<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=jj0tAQAAMAAJ&q=hero+mega+mitra&dq=hero+mega+mitra&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjerKanormAAxVz3TgGHdt8CUM4FBDoAXoECAQQAg World Drinks Marketing Directory]</ref> naik dari 26 pada tahun 1992. Grup Hero Supermarket juga sempat mengembangkan industri makanan (PT [[Suba Indah]] Tbk), pembuatan kertas (PT Onward Paper Utama)<ref name=miaw/> dan distribusi (PT Mitra Sarana Purnama).<Ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=uEALAQAAMAAJ&dq=hero+supermarket+suba+indah&focus=searchwithinvolume&q=+suba+indahAsiaweek, Volume 17,Masalah 14-26]</ref> Adapun manajemen perusahaan setelah M.S. Kurnia wafat di tahun 1992, dipegang oleh istrinya, Nurhajati dan putranya, Ipung Kurnia.<Ref>[https://katadata.co.id/sortatobing/ekonopedia/61309d7d29be7/kisah-bisnis-hero-yang-awalnya-sukses-menggaet-para-ekspatriat Kisah Bisnis Hero yang Awalnya Sukses Menggaet Para Ekspatriat]</ref> |
||
Meskipun demikian, memasuki akhir 1990-an, Hero Supermarket dan saudara-saudaranya mulai mendapatkan berbagai tekanan. Munculnya pesaing baru, ditambah efek [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] yang menimpa Indonesia, membuat Hero sempat merugi pada 1997 dan 1998 yang mencapai Rp 45,8 milyar dan Rp 69 miliar. Akibat krisis tersebut dan munculnya kerusuhan pada Mei 1998, 26 gerai Hero dirusak, dibakar dan dijarah oleh para perusuh yang memakan kerugian Rp 70 miliar. Awal 2000-an pun masih belum menguntungkan bagi grup ritel ini: masuknya hipermarket asing seperti [[Transmart|Carrefour]] yang menawarkan harga terjangkau, membuat banyak pengunjung meninggalkan Hero sebagai supermarket "mahal". Untuk mengatasi masalah ini, Hero Supermarket melakukan beberapa strategi. Seperti mulai melakukan promosi mingguan dengan tujuan menempatkan Hero sebagai peritel termurah dengan unggulan berupa produk segar. Hero juga berusaha mengonsolidasikan usahanya, dengan menutup beberapa gerai maupun toko, dan menjangkau pasar lain, seperti membuka toko buku Utama dan membuka gerai baru di luar Jabodetabek.<ref name=tripod>[https://smf16.tripod.com/smfranchise/retailer/hero PT HERO SUPERMARKET Tbk]</ref><ref name=miaw/> Lalu, pada 29 April 2003, Hero Supermarket mengakuisisi 22 gerai swalayan Tops, milik [[Ahold]] di Indonesia dengan harga EUR 12 juta.<ref>[https://progressivegrocer.com/ahold-divest-its-indonesian-operation-hero Ahold to divest its Indonesian operation to Hero]</ref><ref>{{cite news |url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/88201/hero-akuisisi-tops |title=Hero Akuisisi Tops |magazine=Tempo |date=8 Juni 2003}}</ref> |
Meskipun demikian, memasuki akhir 1990-an, Hero Supermarket dan saudara-saudaranya mulai mendapatkan berbagai tekanan. Munculnya pesaing baru, ditambah efek [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] yang menimpa Indonesia, membuat Hero sempat merugi pada 1997 dan 1998 yang mencapai Rp 45,8 milyar dan Rp 69 miliar. Akibat krisis tersebut dan munculnya kerusuhan pada Mei 1998, 26 gerai Hero dirusak, dibakar dan dijarah oleh para perusuh yang memakan kerugian Rp 70 miliar. Awal 2000-an pun masih belum menguntungkan bagi grup ritel ini: masuknya hipermarket asing seperti [[Transmart|Carrefour]] yang menawarkan harga terjangkau, membuat banyak pengunjung meninggalkan Hero sebagai supermarket "mahal". Untuk mengatasi masalah ini, Hero Supermarket melakukan beberapa strategi. Seperti mulai melakukan promosi mingguan dengan tujuan menempatkan Hero sebagai peritel termurah dengan unggulan berupa produk segar. Hero juga berusaha mengonsolidasikan usahanya, dengan menutup beberapa gerai maupun toko, dan menjangkau pasar lain, seperti membuka toko buku Utama dan membuka gerai baru di luar Jabodetabek.<ref name=tripod>[https://smf16.tripod.com/smfranchise/retailer/hero PT HERO SUPERMARKET Tbk]</ref><ref name=miaw/> Lalu, pada 29 April 2003, Hero Supermarket mengakuisisi 22 gerai swalayan Tops, milik [[Ahold]] di Indonesia dengan harga EUR 12 juta.<ref>[https://progressivegrocer.com/ahold-divest-its-indonesian-operation-hero Ahold to divest its Indonesian operation to Hero]</ref><ref>{{cite news |url=https://majalah.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/88201/hero-akuisisi-tops |title=Hero Akuisisi Tops |magazine=Tempo |date=8 Juni 2003}}</ref> |
||
Ipung dan Nurhajati juga berusaha menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain. Pada tahun 1993-1995, Hero Supermarket menjalin kerjasama dengan [[Seiyu]], peritel asal [[Jepang]], yang disusul kerjasama dengan peritel [[Hong Kong]], [[Dairy Farm]] (milik [[Jardine Matheson]], kelak juga memiliki PT [[Astra International]] Tbk). Dairy Farm sempat membantu Hero dalam pengembangan Mitra Toko Diskon.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=srtvAKRDfYoC&pg=PA232&lpg=PA232&dq=Mitra+Tokodiskon+hero&source=bl&ots=Zq-nL06T9Z&sig=ACfU3U3TeECs-8a7ANwsym-5TtTUwKVyXA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjJpdbPq7qAAxWGwTgGHbPoC2o4HhDoAXoECAcQAw#v=onepage&q=Mitra%20Tokodiskon%20hero&f=false Global Competitive Strategy]</ref> Ada juga kerjasama dengan David Holdings dalam bidang logistik dan [[Golden Truly]] dalam ritel fesyen.<ref name=tripod/> Belakangan, saham Hero Supermarket menjadi target akuisisi. Awalnya, [[Grup Lippo]] melalui PT [[Multipolar]] Tbk dan PT [[Matahari Putra Prima]] Tbk yang dikabarkan akan mengakuisisi saham Hero Supermarket,<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210530/192/1399306/historia-bisnis-multipolar-siap-beli-saham-hero-hero-demi-perkuat-bisnis-ritel Historia Bisnis : Multipolar Siap Beli Saham Hero (HERO) Demi Perkuat Bisnis Ritel]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1323788/pendiri-hero-lepas-2454-saham-ke-dairy-farm-rp-255268-miliar Pendiri Hero Lepas 24,54% Saham ke Dairy Farm Rp 255,268 Miliar]</ref> namun pada Februari 1998,<ref name=analisis/> Dairy Farm masuk sebagai pemegang 32% saham PT Hero Supermarket Tbk,<ref name="annual" /> dan kemudian mendudukan direksi dan komisarisnya di perusahaan ini.<ref name=analisis/> |
Ipung dan Nurhajati juga berusaha menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain. Pada tahun 1993-1995, Hero Supermarket menjalin kerjasama dengan [[Seiyu Group]], peritel asal [[Jepang]], yang disusul kerjasama dengan peritel [[Hong Kong]], [[Dairy Farm]] (milik [[Jardine Matheson]], kelak juga memiliki PT [[Astra International]] Tbk). Dairy Farm sempat membantu Hero dalam pengembangan Mitra Toko Diskon.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=srtvAKRDfYoC&pg=PA232&lpg=PA232&dq=Mitra+Tokodiskon+hero&source=bl&ots=Zq-nL06T9Z&sig=ACfU3U3TeECs-8a7ANwsym-5TtTUwKVyXA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjJpdbPq7qAAxWGwTgGHbPoC2o4HhDoAXoECAcQAw#v=onepage&q=Mitra%20Tokodiskon%20hero&f=false Global Competitive Strategy]</ref> Ada juga kerjasama dengan David Holdings dalam bidang logistik dan [[Golden Truly]] dalam ritel fesyen.<ref name=tripod/> Belakangan, saham Hero Supermarket menjadi target akuisisi. Awalnya, [[Grup Lippo]] melalui PT [[Multipolar]] Tbk dan PT [[Matahari Putra Prima]] Tbk yang dikabarkan akan mengakuisisi saham Hero Supermarket,<ref>[https://market.bisnis.com/read/20210530/192/1399306/historia-bisnis-multipolar-siap-beli-saham-hero-hero-demi-perkuat-bisnis-ritel Historia Bisnis : Multipolar Siap Beli Saham Hero (HERO) Demi Perkuat Bisnis Ritel]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1323788/pendiri-hero-lepas-2454-saham-ke-dairy-farm-rp-255268-miliar Pendiri Hero Lepas 24,54% Saham ke Dairy Farm Rp 255,268 Miliar]</ref> namun pada Februari 1998,<ref name=analisis/> Dairy Farm masuk sebagai pemegang 32% saham PT Hero Supermarket Tbk,<ref name="annual" /> dan kemudian mendudukan direksi dan komisarisnya di perusahaan ini.<ref name=analisis/> |
||
Dengan kerjasama itu, sejumlah merek di bawah Dairy Farm mulai dijalankan oleh Hero Supermarket Tbk. Adapun apotik Guardian yang sebelumnya dipegang oleh [[Rajawali Corpora]] (PT Rajawali Inti Retail) sejak 1990, kemudian diakuisisi oleh perusahaan ini, yang kemudian digabungkan dengan toko Shop in Body Care milik Hero sebelumnya.<ref>[https://adoc.pub/guardian-pharmacy-tidak-hanya-terdapat-di-indonesia-tetapi-j.html GUARDIAN PHARMACY TIDAK HANYA TERDAPAT DI INDONESIA, TETAPI JUGA DI NEGARANEGARA]</ref> Pada tahun 2002, Hero juga memboyong hipermarket [[Giant (toko swalayan)|Giant]] (asal Malaysia) dengan membuka gerai di Villa Melati, [[Tangerang]] (sekarang [[Hypermart]]). Lima tahun kemudian, Giant juga membuka gerai baru dengan ukuran yang lebih kecil, dengan nama Giant Supermarket. Reposisi kemudian dilakukan, di mana Giant ditargetkan bagi pasar kelas menengah dan bawah, sedangkan Hero menjadi supermarket kelas premium.<ref name="profil"/> Hal ini membuat gerai Hero Supermarket, dari awalnya pernah mencapai 92, kini merosot hanya menjadi 24 dengan banyak di antaranya diubah menjadi toko Giant.<ref name=setiap>[https://setiapgedung.web.id/2023/07/sejarah-supermarket-jakarta-depok-tangerang-selatan-bekasi.html Kota seribu supermarket]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6us8qakt4UkC&pg=PA96&dq=hero+supermarket+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjWtMaFpLqAAxUmVmwGHQs7DQw4ChDoAXoECAIQAg#v=onepage&q=hero%20supermarket%201971&f=false The Report: Indonesia, 2013 : Economy, Banking, Energy, Transport ...]</ref> Pada tahun 2005, Dairy Farm meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 69%, dan efektif mulai 23 Maret 2010, kendali perusahaan beralih dari PT Hero Pusaka Sejati (HPS) milik keluarga Kurnia kepada Dairy Farm (Jardine Matheson). Kini, PT HPS hanya memiliki 2,68% saham, sedangkan Jardine memiliki lebih dari 80% saham Hero Supermarket Tbk.<ref name=terkini>[https://makassar.terkini.id/tutupnya-gerai-giant/ Tutupnya Gerai Giant]</ref> |
Dengan kerjasama itu, sejumlah merek di bawah Dairy Farm mulai dijalankan oleh Hero Supermarket Tbk. Adapun apotik Guardian yang sebelumnya dipegang oleh [[Rajawali Corpora]] (PT Rajawali Inti Retail) sejak 1990, kemudian diakuisisi oleh perusahaan ini, yang kemudian digabungkan dengan toko Shop in Body Care milik Hero sebelumnya.<ref>[https://adoc.pub/guardian-pharmacy-tidak-hanya-terdapat-di-indonesia-tetapi-j.html GUARDIAN PHARMACY TIDAK HANYA TERDAPAT DI INDONESIA, TETAPI JUGA DI NEGARANEGARA]</ref> Pada tahun 2002, Hero juga memboyong hipermarket [[Giant (toko swalayan)|Giant]] (asal Malaysia) dengan membuka gerai di Villa Melati, [[Tangerang]] (sekarang [[Hypermart]]). Lima tahun kemudian, Giant juga membuka gerai baru dengan ukuran yang lebih kecil, dengan nama Giant Supermarket. Reposisi kemudian dilakukan, di mana Giant ditargetkan bagi pasar kelas menengah dan bawah, sedangkan Hero menjadi supermarket kelas premium.<ref name="profil"/> Hal ini membuat gerai Hero Supermarket, dari awalnya pernah mencapai 92, kini merosot hanya menjadi 24 dengan banyak di antaranya diubah menjadi toko Giant.<ref name=setiap>[https://setiapgedung.web.id/2023/07/sejarah-supermarket-jakarta-depok-tangerang-selatan-bekasi.html Kota seribu supermarket]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=6us8qakt4UkC&pg=PA96&dq=hero+supermarket+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjWtMaFpLqAAxUmVmwGHQs7DQw4ChDoAXoECAIQAg#v=onepage&q=hero%20supermarket%201971&f=false The Report: Indonesia, 2013 : Economy, Banking, Energy, Transport ...]</ref> Pada tahun 2005, Dairy Farm meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 69%, dan efektif mulai 23 Maret 2010, kendali perusahaan beralih dari PT Hero Pusaka Sejati (HPS) milik keluarga Kurnia kepada Dairy Farm (Jardine Matheson). Kini, PT HPS hanya memiliki 2,68% saham, sedangkan Jardine memiliki lebih dari 80% saham Hero Supermarket Tbk.<ref name=terkini>[https://makassar.terkini.id/tutupnya-gerai-giant/ Tutupnya Gerai Giant]</ref> |
||
Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan gerai [[Jason's]] yang ditujukan untuk masyarakat kelas atas. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah nama Giant Hypermarket dan Giant Supermarket masing-masing menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres.<ref name="annual" /> Giant kemudian tercatat memiliki 173 gerai (120 Giant Express dan 53 Giant Ekstra),<ref name=setiap/> meskipun unit bisnis ini dalam perkembangannya mulai tersendat-sendat.<ref name=terkini/> Pada tahun 2014, perusahaan ini membuka gerai [[IKEA]] pertama di Indonesia, yakni di [[Alam Sutera]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini men[[divestasi]] Starmart. Pada tahun 2020, perusahaan ini mendirikan PT Rumah Mebel Nusantara untuk menjalankan bisnis IKEA Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2021.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref> Pada awal tahun 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua gerai [[Giant (toko swalayan)|Giant]] secara bertahap hingga tanggal 31 Juli 2021. Sejumlah gerai akan diubah menjadi gerai Hero Supermarket, sementara lima gerai berukuran besar akan diubah menjadi gerai [[IKEA]], dan sisanya menjadi [[Hypermart]] |
Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan gerai [[Jason's]] yang ditujukan untuk masyarakat kelas atas. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah nama Giant Hypermarket dan Giant Supermarket masing-masing menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres.<ref name="annual" /> Giant kemudian tercatat memiliki 173 gerai (120 Giant Express dan 53 Giant Ekstra),<ref name=setiap/> meskipun unit bisnis ini dalam perkembangannya mulai tersendat-sendat.<ref name=terkini/> Pada tahun 2014, perusahaan ini membuka gerai [[IKEA]] pertama di Indonesia, yakni di [[Alam Sutera]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini men[[divestasi]] Starmart. Pada tahun 2020, perusahaan ini mendirikan PT Rumah Mebel Nusantara untuk menjalankan bisnis IKEA Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2021.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.hero.co.id/corporate/history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Hero Supermarket Tbk|language=id|access-date=27 Maret 2022}}</ref> Pada awal tahun 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua gerai [[Giant (toko swalayan)|Giant]] secara bertahap hingga tanggal 31 Juli 2021. Sejumlah gerai akan diubah menjadi gerai Hero Supermarket, sementara lima gerai berukuran besar akan diubah menjadi gerai [[IKEA]], dan sisanya menjadi [[Hypermart]], [[Super Indo]], [[Farmers Market]], dan berbagai supermarket lokal lainnya.<ref>{{Cite news|date=2021-05-25|title=Fokus Tiga Merek, HERO Tutup Semua Gerai Giant Akhir Juli|url=https://properti.kompas.com/read/2021/05/25/132700421/fokus-tiga-merek-hero-tutup-seluruh-gerai-giant-akhir-juli|access-date=2021-05-25|work=[[Kompas.com]]|language=id|editor-last=Alexander|editor-first=Hilda B|first=Suhaiela|last=Bahfein}}</ref> Perubahan gerai Giant menjadi gerai IKEA sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2019 di gerai yang terletak di [[Sentul]], [[Bogor]], [[Jawa Barat]].<ref>{{Cite news|last=Mutiah|date=2019-11-28|title=IKEA Sentul City Resmi Dibuka, Apa Bedanya dengan Alam Sutra?|url=https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4121547/ikea-sentul-city-resmi-dibuka-apa-bedanya-dengan-alam-sutra|access-date=2021-05-25|work=[[Liputan6.com]]|language=id|first=Dinny|editor-last=Riani|editor-first=Asnida}}</ref> Toko IKEA pertama yang merupakan hasil perubahan salah satu dari lima gerai hypermarket Giant tersebut adalah toko IKEA Bali.<ref>{{Cite web|last=CoconutsBali|date=2021-11-18|title=Hej Bali! Ikea opens first store outside Java today|url=https://coconuts.co/bali/lifestyle/hej-bali-ikea-opens-first-store-outside-java-today/|access-date=2021-11-18|website=Coconuts|language=en-US}}</ref> |
||
Pada 19 April 2024, pihak PT Hero Supermarket Tbk menandatangani kesepakatan untuk menjual bisnis swalayan (yang menjadi bisnis pertamanya) dengan sebuah PT yang baru dibentuk, yaitu PT Hero Retail Nusantara dalam transaksi senilai Rp 135 miliar. Dalam transaksi ini Hero Supermarket Tbk nantinya juga akan menyewakan beberapa aset kepada PT Hero Retail Nusantara. Adapun Hero Retail Nusantara dimiliki oleh PT Hero Intiputra, sebuah perusahaan distribusi milik keluarga Kurnia. Bisa dikatakan, transaksi tersebut membuat kepemilikan swalayan Hero kembali ke tangan keluarga pendirinya. Sedangkan PT Hero Supermarket Tbk pasca-transaksi akan fokus ke IKEA dan Guardian, serta melepas identitas "Hero" lewat perubahan nama.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20240422115452-17-532217/hero-alihkan-bisnis-makanan-fokus-ke-ikea-dan-guardian HERO Alihkan Bisnis Makanan, Fokus ke IKEA dan Guardian]</ref><ref>[https://www.emitennews.com/news/hero-hero-lego-bisnis-ritel-supermarket-rp183m-ini-alasannya Hero (HERO) Lego Bisnis Ritel Supermarket Rp183M, Ini Alasannya]</ref><ref>[https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/hero-supermarket-akan-ganti-nama-fokus-investasi-ke-guardian-dan-ikea/ar-AA1nqSAl Hero Supermarket Akan Ganti Nama, Fokus Investasi ke Guardian dan IKEA]</ref> |
|||
== Merek == |
== Merek == |
||
* 24 gerai Hero Supermarket |
* 24 gerai Hero Supermarket |
||
* 325 gerai apotik Guardian |
* 325 gerai apotik Guardian |
||
* 7 gerai IKEA (di bawah PT Rumah Mebel Nusantara)<ref>[https://www.hero.co.id/business Merek Kami]</ref> |
* 7 gerai IKEA dan 22 gerai pick up-point IKEA (di bawah PT Rumah Mebel Nusantara / IKEA Indonesia)<ref>[https://www.hero.co.id/business Merek Kami]</ref> |
||
=== Merek sebelumnya === |
=== Merek sebelumnya === |
||
Baris 66: | Baris 68: | ||
== Slogan == |
== Slogan == |
||
* Rumah Belanja Keluarga (1987–1992) |
* Rumah Belanja Keluarga (1987–1992) |
||
* Memberi |
* Memberi Lebih Dari Yang Anda Bayarkan (1992–1997) |
||
* Kejutan Segar Setiap Hari (1997–2000) |
* Kejutan Segar Setiap Hari (1997–2000) |
||
* Think Fresh. Shop Hero (2000–2005) |
* Think Fresh. Shop Hero (2000–2005) |
||
Baris 75: | Baris 77: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{Pasar swalayan di Indonesia}} |
|||
{{Perusahaan-Indonesia-stub}} |
{{Perusahaan-Indonesia-stub}} |
||
Revisi per 30 April 2024 15.11
Sebelumnya | PT Hero Mini Supermarket (1971-1991) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: HERO |
Industri | Ritel |
Didirikan | 5 Oktober 1971 |
Pendiri | Muhammad Saleh Kurnia Nurhajati |
Kantor pusat | Tangerang Selatan, Banten, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Ingemar Patrik Lindvall[1] (Direktur Utama) Ipung Kurnia[2] (Komisaris Utama) |
Produk | Supermarket |
Pendapatan | Rp 8,894 triliun (2020)[3] |
Rp -1,218 triliun (2020)[3] | |
Total aset | Rp 4,838 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 1,855 triliun (2020)[3] |
Pemilik | DFI Retail Group (Jardine Matheson) melalui Mulgrave Corporation BV (63,59%) dan The Dairy Farm Company Ltd (17,45%) Credit Lyonnais Securities Asia Ltd (Crédit Agricole; 8,26%) |
Karyawan | 8.178 (2020)[3] |
Anak usaha | PT Rumah Mebel Nusantara |
Situs web | www www |
PT Hero Supermarket Tbk adalah sebuah perusahaan ritel yang berkantor pusat di Tangerang Selatan, Banten.[3][4]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1954, saat Muhammad Saleh Kurnia dan kakaknya, Wu Guo Chang mendirikan CV Hero untuk memperdagangkan makanan dan minuman impor, yang disusul pembukaan toko di tahun 1957 yang berlokasi di Jakarta.[5] Pada tahun 1959, Wu Guo Chang keluar dari perusahaan tersebut. Pada awal dekade 1970-an, Kurnia menyadari bahwa masih banyak warga negara asing di Indonesia yang sering pergi ke Singapura hanya untuk membeli makanan dan minuman impor. Atas nasehat dari temannya, Charles Turton asal Kanada, Kurnia dan Nurhajati lalu pergi ke Singapura untuk melakukan survei mengenai supermarket. Kurnia kemudian mendirikan perusahaan ini pada 23 Agustus 1971 dengan nama "PT Hero Mini Supermarket". Gerai pertama perusahaan ini terletak di Jl. Falatehan No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dibuka pada 15 Agustus 1972. Tidak seperti mayoritas supermarket yang ada pada saat itu, perusahaan ini tetap membuka gerainya di akhir pekan. Gerai Hero pun berkembang, menjadi 9 buah pada periode 1980-an.[5]
Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai menggunakan komputer buatan IBM untuk meningkatkan efisiensinya. Pada tahun 1989, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan membuka gerai minimarket Starmart pertama. Pada periode yang sama, Hero juga sempat mengembangkan Mitra Toko Diskon (swalayan murah), Mega Super Grosir (perkulakan), Toy's City (toko mainan anak), dan Shop in Body Care (toko kosmetik). Hero pun berkembang menjadi jaringan peritel terbesar di Indonesia pada 1990-an, dengan memiliki lebih dari 70 gerai (45 Hero Supermarket, 6 Mitra Toko Diskon, 3 Mega Super Grosir, 9 Toy's City, dan 9 Shop In) yang keseluruhannya merengkuh 45% pangsa pasar ritel modern.[6][7] Gerai-gerainya kemudian tercatat bisa dikembangkan lagi hingga mencapai lebih dari 100 buah se-Indonesia,[8] naik dari 26 pada tahun 1992. Grup Hero Supermarket juga sempat mengembangkan industri makanan (PT Suba Indah Tbk), pembuatan kertas (PT Onward Paper Utama)[9] dan distribusi (PT Mitra Sarana Purnama).[10] Adapun manajemen perusahaan setelah M.S. Kurnia wafat di tahun 1992, dipegang oleh istrinya, Nurhajati dan putranya, Ipung Kurnia.[11]
Meskipun demikian, memasuki akhir 1990-an, Hero Supermarket dan saudara-saudaranya mulai mendapatkan berbagai tekanan. Munculnya pesaing baru, ditambah efek krisis moneter yang menimpa Indonesia, membuat Hero sempat merugi pada 1997 dan 1998 yang mencapai Rp 45,8 milyar dan Rp 69 miliar. Akibat krisis tersebut dan munculnya kerusuhan pada Mei 1998, 26 gerai Hero dirusak, dibakar dan dijarah oleh para perusuh yang memakan kerugian Rp 70 miliar. Awal 2000-an pun masih belum menguntungkan bagi grup ritel ini: masuknya hipermarket asing seperti Carrefour yang menawarkan harga terjangkau, membuat banyak pengunjung meninggalkan Hero sebagai supermarket "mahal". Untuk mengatasi masalah ini, Hero Supermarket melakukan beberapa strategi. Seperti mulai melakukan promosi mingguan dengan tujuan menempatkan Hero sebagai peritel termurah dengan unggulan berupa produk segar. Hero juga berusaha mengonsolidasikan usahanya, dengan menutup beberapa gerai maupun toko, dan menjangkau pasar lain, seperti membuka toko buku Utama dan membuka gerai baru di luar Jabodetabek.[12][9] Lalu, pada 29 April 2003, Hero Supermarket mengakuisisi 22 gerai swalayan Tops, milik Ahold di Indonesia dengan harga EUR 12 juta.[13][14]
Ipung dan Nurhajati juga berusaha menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain. Pada tahun 1993-1995, Hero Supermarket menjalin kerjasama dengan Seiyu Group, peritel asal Jepang, yang disusul kerjasama dengan peritel Hong Kong, Dairy Farm (milik Jardine Matheson, kelak juga memiliki PT Astra International Tbk). Dairy Farm sempat membantu Hero dalam pengembangan Mitra Toko Diskon.[15] Ada juga kerjasama dengan David Holdings dalam bidang logistik dan Golden Truly dalam ritel fesyen.[12] Belakangan, saham Hero Supermarket menjadi target akuisisi. Awalnya, Grup Lippo melalui PT Multipolar Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk yang dikabarkan akan mengakuisisi saham Hero Supermarket,[16][17] namun pada Februari 1998,[18] Dairy Farm masuk sebagai pemegang 32% saham PT Hero Supermarket Tbk,[3] dan kemudian mendudukan direksi dan komisarisnya di perusahaan ini.[18]
Dengan kerjasama itu, sejumlah merek di bawah Dairy Farm mulai dijalankan oleh Hero Supermarket Tbk. Adapun apotik Guardian yang sebelumnya dipegang oleh Rajawali Corpora (PT Rajawali Inti Retail) sejak 1990, kemudian diakuisisi oleh perusahaan ini, yang kemudian digabungkan dengan toko Shop in Body Care milik Hero sebelumnya.[19] Pada tahun 2002, Hero juga memboyong hipermarket Giant (asal Malaysia) dengan membuka gerai di Villa Melati, Tangerang (sekarang Hypermart). Lima tahun kemudian, Giant juga membuka gerai baru dengan ukuran yang lebih kecil, dengan nama Giant Supermarket. Reposisi kemudian dilakukan, di mana Giant ditargetkan bagi pasar kelas menengah dan bawah, sedangkan Hero menjadi supermarket kelas premium.[4] Hal ini membuat gerai Hero Supermarket, dari awalnya pernah mencapai 92, kini merosot hanya menjadi 24 dengan banyak di antaranya diubah menjadi toko Giant.[20][21] Pada tahun 2005, Dairy Farm meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 69%, dan efektif mulai 23 Maret 2010, kendali perusahaan beralih dari PT Hero Pusaka Sejati (HPS) milik keluarga Kurnia kepada Dairy Farm (Jardine Matheson). Kini, PT HPS hanya memiliki 2,68% saham, sedangkan Jardine memiliki lebih dari 80% saham Hero Supermarket Tbk.[22]
Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan gerai Jason's yang ditujukan untuk masyarakat kelas atas. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah nama Giant Hypermarket dan Giant Supermarket masing-masing menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres.[3] Giant kemudian tercatat memiliki 173 gerai (120 Giant Express dan 53 Giant Ekstra),[20] meskipun unit bisnis ini dalam perkembangannya mulai tersendat-sendat.[22] Pada tahun 2014, perusahaan ini membuka gerai IKEA pertama di Indonesia, yakni di Alam Sutera. Pada tahun 2016, perusahaan ini mendivestasi Starmart. Pada tahun 2020, perusahaan ini mendirikan PT Rumah Mebel Nusantara untuk menjalankan bisnis IKEA Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2021.[4] Pada awal tahun 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua gerai Giant secara bertahap hingga tanggal 31 Juli 2021. Sejumlah gerai akan diubah menjadi gerai Hero Supermarket, sementara lima gerai berukuran besar akan diubah menjadi gerai IKEA, dan sisanya menjadi Hypermart, Super Indo, Farmers Market, dan berbagai supermarket lokal lainnya.[23] Perubahan gerai Giant menjadi gerai IKEA sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2019 di gerai yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat.[24] Toko IKEA pertama yang merupakan hasil perubahan salah satu dari lima gerai hypermarket Giant tersebut adalah toko IKEA Bali.[25]
Pada 19 April 2024, pihak PT Hero Supermarket Tbk menandatangani kesepakatan untuk menjual bisnis swalayan (yang menjadi bisnis pertamanya) dengan sebuah PT yang baru dibentuk, yaitu PT Hero Retail Nusantara dalam transaksi senilai Rp 135 miliar. Dalam transaksi ini Hero Supermarket Tbk nantinya juga akan menyewakan beberapa aset kepada PT Hero Retail Nusantara. Adapun Hero Retail Nusantara dimiliki oleh PT Hero Intiputra, sebuah perusahaan distribusi milik keluarga Kurnia. Bisa dikatakan, transaksi tersebut membuat kepemilikan swalayan Hero kembali ke tangan keluarga pendirinya. Sedangkan PT Hero Supermarket Tbk pasca-transaksi akan fokus ke IKEA dan Guardian, serta melepas identitas "Hero" lewat perubahan nama.[26][27][28]
Merek
- 24 gerai Hero Supermarket
- 325 gerai apotik Guardian
- 7 gerai IKEA dan 22 gerai pick up-point IKEA (di bawah PT Rumah Mebel Nusantara / IKEA Indonesia)[29]
Merek sebelumnya
- Giant Ekstra (dahulu Giant Hypermarket), 2002-2021
- Giant Ekspres (dahulu Giant Supermarket), 2007-2021
- Starmart, 1991-2016[30]
- Mega Super Grosir (di bawah PT Cahaya Ceria Laksana Mega), 1991-1998
- Mitra Toko Diskon (di bawah PT Wiramaju Kharisma Jaya), 1991-2000an[31]
- Toys City (PT Mitrada Budi Selaras)
- Shop in Body Care (PT Catur Abadi Jaya Sakti), 1989-1998[9][18]
- Jason's
- Toko Buku Utama
Slogan
- Rumah Belanja Keluarga (1987–1992)
- Memberi Lebih Dari Yang Anda Bayarkan (1992–1997)
- Kejutan Segar Setiap Hari (1997–2000)
- Think Fresh. Shop Hero (2000–2005)
- always my hero! (2005–2009)
- The fresh food people (2009–sekarang)
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Hero Supermarket Tbk. Diakses tanggal 27 Maret 2022.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Hero Supermarket Tbk. Diakses tanggal 27 Maret 2022.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Hero Supermarket Tbk. Diakses tanggal 27 Maret 2022.
- ^ a b c "Sejarah Perusahaan". PT Hero Supermarket Tbk. Diakses tanggal 27 Maret 2022.
- ^ a b Sejarah Supermarket Hero: Agar Bule Tak Perlu Belanja ke Singapura
- ^ Emiten pasar modal Indonesia
- ^ Perintis ritel modern Indonesia: memoar pendiri grup HERO
- ^ World Drinks Marketing Directory
- ^ a b c EVALUASI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL DAN RESIKO PENGENDALIAN ATAS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. HERO SUPERMARKET Tbk. 2006
- ^ Volume 17,Masalah 14-26
- ^ Kisah Bisnis Hero yang Awalnya Sukses Menggaet Para Ekspatriat
- ^ a b PT HERO SUPERMARKET Tbk
- ^ Ahold to divest its Indonesian operation to Hero
- ^ "Hero Akuisisi Tops". Tempo. 8 Juni 2003.
- ^ Global Competitive Strategy
- ^ Historia Bisnis : Multipolar Siap Beli Saham Hero (HERO) Demi Perkuat Bisnis Ritel
- ^ Pendiri Hero Lepas 24,54% Saham ke Dairy Farm Rp 255,268 Miliar
- ^ a b c ANALISA PT. HERO SUPERMARKET TBK.
- ^ GUARDIAN PHARMACY TIDAK HANYA TERDAPAT DI INDONESIA, TETAPI JUGA DI NEGARANEGARA
- ^ a b Kota seribu supermarket
- ^ The Report: Indonesia, 2013 : Economy, Banking, Energy, Transport ...
- ^ a b Tutupnya Gerai Giant
- ^ Bahfein, Suhaiela (2021-05-25). Alexander, Hilda B, ed. "Fokus Tiga Merek, HERO Tutup Semua Gerai Giant Akhir Juli". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ Mutiah, Dinny (2019-11-28). Riani, Asnida, ed. "IKEA Sentul City Resmi Dibuka, Apa Bedanya dengan Alam Sutra?". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-05-25.
- ^ CoconutsBali (2021-11-18). "Hej Bali! Ikea opens first store outside Java today". Coconuts (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-18.
- ^ HERO Alihkan Bisnis Makanan, Fokus ke IKEA dan Guardian
- ^ Hero (HERO) Lego Bisnis Ritel Supermarket Rp183M, Ini Alasannya
- ^ Hero Supermarket Akan Ganti Nama, Fokus Investasi ke Guardian dan IKEA
- ^ Merek Kami
- ^ Hero lepas Starmart ke Family Mart
- ^ Mitra Toko Diskon, Andalan Baru Grup Hero