Lompat ke isi

Susyi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
k Menghapus Kategori:Jepang; Menambah Kategori:Makanan dari ikan mentah menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{More citations needed|date=Oktober 2020}}
[[Berkas:2007feb-sushi-odaiba-manytypes.jpg|jmpl|200px|Nigirizushi, salah satu jenis sushi]]
[[Berkas:2007feb-sushi-odaiba-manytypes.jpg|jmpl|200px|Nigirizushi, salah satu jenis sushi]]
[[Berkas:Wikisushi.JPG|ka|jmpl|200px|Hidangan makizushi (sushi gulung)]]
[[Berkas:Wikisushi.JPG|ka|jmpl|200px|Hidangan makizushi (sushi gulung)]]
{{nihongo|'''Sushi'''|鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司}} adalah [[makanan Jepang]] yang terdiri dari [[nasi]] yang dibentuk bersama lauk (''neta'') berupa [[makanan laut]], [[daging]], [[sayuran]] mentah atau sudah dimasak.<ref>"[http://www.snopes.com/food/ingredient/sushi.asp If You Knew Sushi]," ''[[Urban Legend Reference Pages]]'', 20 Februari 2007</ref> Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran [[cuka]] [[beras]], [[garam]], dan [[gula]].
'''Sushi'''<ref>{{Kbbi-ref|susyi}}</ref> ({{lang-ja|鮨, 鮓, 寿司, すし}}; [[Romaji]]: '''''sushi''''') adalah [[makanan Jepang]] yang terdiri dari [[nasi]] yang dibentuk bersama lauk (''neta'') berupa [[makanan laut]], [[daging]], [[sayuran]] bakar atau sudah dimasak.<ref>"[http://www.snopes.com/food/ingredient/sushi.asp If You Knew Sushi]," ''[[Urban Legend Reference Pages]]'', 20 Februari 2007</ref> Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran [[cuka]] [[beras]], [[garam]], dan [[gula]].


Asal usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji {{nihongo||酸し|sushi}}. Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf [[kanji]] 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut {{nihongo||魚醤|gyoshō}} yang membaluri ikan dengan [[garam dapur]], {{nihongo|bubuk ragi|麹|koji}} atau {{nihongo|ampas [[sake]]|糟|kasu}}. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji {{lang|ja|寿司}} yang dimulai pada zaman [[Edo]] periode pertengahan merupakan cara penulisan ''ateji'' (menulis dengan huruf [[kanji]] lain yang berbunyi yang sama).
Asal usul kata ''sushi'' (susyi) adalah kata sifat untuk rasa asin yang ditulis dengan huruf kanji {{nihongo||酸し|sushi}}. Pada awalnya, ''sushi'' yang ditulis dengan huruf [[kanji]] 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut {{nihongo||魚醤|gyoshō}} yang membaluri bebek dengan [[garam dapur]], {{nihongo|bubuk ragi|麹|koji}} atau {{nihongo|ampas [[sake]]|糟|kasu}}. Penulisan ''sushi'' menggunakan huruf kanji {{lang|ja|寿司}} yang dimulai pada zaman [[Edo]] periode pertengahan merupakan cara penulisan ''ateji'' (menulis dengan huruf [[kanji]] lain yang berbunyi yang sama).


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Konon kebiasaan [[mengawetkan ikan]] dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di [[Asia Tenggara]]. Istilah ''sushi'' berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam",<ref name="Culture">{{cite web|url=http://www.kikkoman.com/foodforum/thejapanesetable/09.shtml |title=The History of Sushi|last=Japanese Food Culture|accessdate=2008-07-26}}</ref> suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan [[asam amino]] dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut ''[[umami]]'' dalam bahasa Jepang.<ref>{{cite journal | author = Kouji ITOU, Shinsuke KOBAYASHI, Tooru OOIZUMI, Yoshiaki AKAHANE | year = 2006 | title = Changes of proximate composition and extractive components in narezushi, a fermented mackerel product, during processing | journal = Fisheries Science | volume = 72 | issue = 6 | pages = 1269–1276 | doi = 10.1111/j.1444-2906.2006.01285.x}}</ref>
Konon kebiasaan [[mengawetkan ikan]] dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di [[Asia Tenggara]]. Istilah ''sushi'' berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam",<ref name="Culture">{{cite web|url=http://www.kikkoman.com/foodforum/thejapanesetable/09.shtml|title=The History of Sushi|last=Japanese Food Culture|accessdate=2008-07-26|archive-date=2008-09-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20080915114202/http://www.kikkoman.com/foodforum/thejapanesetable/09.shtml|dead-url=yes}}</ref> suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan [[asam amino]] dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut ''[[umami]]'' dalam bahasa Jepang.<ref>{{cite journal | author = Kouji ITOU, Shinsuke KOBAYASHI, Tooru OOIZUMI, Yoshiaki AKAHANE | year = 2006 | title = Changes of proximate composition and extractive components in narezushi, a fermented mackerel product, during processing | journal = Fisheries Science | volume = 72 | issue = 6 | pages = 1269–1276 | doi = 10.1111/j.1444-2906.2006.01285.x}}</ref>


[[Berkas:Hiroshige Bowl of Sushi.jpg|jmpl|200px|Lukisan sushi oleh [[Hiroshige|Ichiyusai Hiroshige]] dari [[Zaman Edo]].]]
[[Berkas:Hiroshige Bowl of Sushi.jpg|jmpl|200px|Lukisan susyi oleh [[Hiroshige|Ichiyusai Hiroshige]] dari [[Zaman Edo]].]]
Nigirizushi dikenal di Jepang sejak [[zaman Edo]]. Sebelum zaman Edo, sebagian besar sushi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (sushi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).<ref name="blackbook">Zschock, Day. ''[http://books.google.com/books?id=Hve8nYeoCA0C&pg=PA5&lpg=PA5&dq=hanaya+yohei&source=web&ots=htp4rMwKZ7&sig=1sVMU_FdSg4WLScttQEr4gOTK1s#PPA4,M1 The Little Black Book of Sushi: The Essential Guide to the World of Sushi]''. Hlm. 14-15. 2005. ISBN 1-59359-961-7.</ref> Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena sushi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Sushi sebanyak 1 ''kan'' (1 porsi) setara dengan 9 ''kan'' (9 porsi) sushi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman dulu yang disebut ''ikkanzushi'' mempunyai ''neta'' yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.
Nigirizushi dikenal di Jepang sejak [[zaman Edo]]. Sebelum zaman Edo, sebagian besar susyi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (susyi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).<ref name="blackbook">Zschock, Day. ''[http://books.google.com/books?id=Hve8nYeoCA0C&pg=PA5&lpg=PA5&dq=hanaya+yohei&source=web&ots=htp4rMwKZ7&sig=1sVMU_FdSg4WLScttQEr4gOTK1s#PPA4,M1 The Little Black Book of Sushi: The Essential Guide to the World of Sushi]''. Hlm. 14-15. 2005. ISBN 1-59359-961-7.</ref> Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena susyi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Susyi sebanyak 1 ''kan'' (1 porsi) setara dengan 9 ''kan'' (9 porsi) susyi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal susyi (360 gram). Satu porsi susyi zaman dulu yang disebut ''ikkanzushi'' mempunyai ''neta'' yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.


Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari [[nigirizushi]]. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli sushi bernama Hanaya Yohei menciptakan sushi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.<ref name="blackbook"/> Namun ukuran sushi ciptaannya besar-besar seperti [[onigiri]]. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan sushi.
Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari [[nigirizushi]]. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli susyi bernama Hanaya Yohei menciptakan susyi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.<ref name="blackbook" /> Namun ukuran susyi ciptaannya besar-besar seperti [[onigiri]]. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan susyi.


Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Dalam [[manga]], sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di [[Osaka]], penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud pada tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.
Sampai tahun 1970-an susyi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan susyi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada susyi pesan-antar. Dalam [[manga]], sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah susyi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di [[Osaka]], penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan susyi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud pada tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.


Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat sushi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, [[tamagoyaki]] dan [[nori]].
Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu susyi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat susyi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, [[tamagoyaki]] dan [[nori]].


== Jenis ==
== Jenis ==
Sushi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, dan narezushi.
Susyi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, dan narezushi.


=== Nigirizushi ===
=== Nigirizushi ===
Makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. [[Nori]] sering dipakai untuk mengikat ''neta'' agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas sushi juga bisa dalam keadaan matang seperti [[tamagoyaki]] atau [[belut]] unagi dan belut anago yang sudah dipanggang.
Makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. [[Nori]] sering dipakai untuk mengikat ''neta'' agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas susyi juga bisa dalam keadaan matang seperti [[tamagoyaki]] atau [[belut]] unagi dan belut anago yang sudah dipanggang.


Pada mulanya, edozushi adalah sebutan untuk sushi yang menggunakan hasil laut [[Teluk Tokyo]], tetapi sekarang sering digunakan untuk menyebut nigirizushi. Di [[Hokkaido]] yang terkenal dengan hasil laut, istilah {{nihongo|namazushi|生寿司||sushi mentah}} dipakai untuk sushi dengan ''neta'' mentah. Istilah ini dipakai untuk membedakannya dari sushi asal daerah lain yang sering merebus lebih dulu ''neta'' seperti [[udang]] yang mudah kehilangan kesegarannya.
Pada mulanya, edozushi adalah sebutan untuk susyi yang menggunakan hasil laut [[Teluk Tokyo]], tetapi sekarang sering digunakan untuk menyebut nigirizushi. Di [[Hokkaido]] yang terkenal dengan hasil laut, istilah {{nihongo|namazushi|生寿司||susyi mentah}} dipakai untuk susyi dengan ''neta'' mentah. Istilah ini dipakai untuk membedakannya dari susyi asal daerah lain yang sering merebus lebih dulu ''neta'' seperti [[udang]] yang mudah kehilangan kesegarannya.


==== Neta untuk nigirizushi ====
==== Neta untuk nigirizushi ====
Baris 35: Baris 36:
* [[Aburage]], ''kanikamaboko'' ([[kamaboko]] daging kepiting tiruan), kampyo (serutan labu yang dikeringkan), mentimun, [[tamagoyaki|dashimaki]], [[natto]] (kedelai fermentasi), neri ume (saus buah [[plum]]), negitoro (cacahan daging ikan tuna dengan daun bawang), tsukemono (sayuran hasil fermentasi).
* [[Aburage]], ''kanikamaboko'' ([[kamaboko]] daging kepiting tiruan), kampyo (serutan labu yang dikeringkan), mentimun, [[tamagoyaki|dashimaki]], [[natto]] (kedelai fermentasi), neri ume (saus buah [[plum]]), negitoro (cacahan daging ikan tuna dengan daun bawang), tsukemono (sayuran hasil fermentasi).


Sushi yang dijual di [[kaitenzushi]] mempunyai banyak variasi ''neta'' yang bukan asli Jepang, seperti ''miniburg'' (daging isi hamburger), berbagai macam jenis daging seperti [[charsiu]], ikan tuna kaleng, dan [[avokad]].
Susyi yang dijual di [[kaitenzushi]] mempunyai banyak variasi ''neta'' yang bukan asli Jepang, seperti ''miniburg'' (daging isi hamburger), berbagai macam jenis daging seperti [[charsiu]], ikan tuna kaleng, dan [[avokad]].


==== Cara makan ====
==== Cara makan ====
Baris 43: Baris 44:


==== Teknik mengepal nasi ====
==== Teknik mengepal nasi ====
Ada beberapa teknik mengepal nasi yang merupakan seni keterampilan yang harus dikuasai {{nihongo|ahli sushi|寿司職人|sushi shokunin}}:
Ada beberapa teknik mengepal nasi yang merupakan seni keterampilan yang harus dikuasai {{nihongo|ahli susyi|寿司職人|sushi shokunin}}:
* Tegaeshi:
* Tegaeshi:
** Hon tegaeshi
** Hon tegaeshi
Baris 53: Baris 54:
Berdasarkan kekuatan tangan sewaktu mengepal, bentuk nasi bisa berupa bentuk silinder (''tawaragata''), kotak persegi empat (''hakogata''), dan kapal (''funegata'').
Berdasarkan kekuatan tangan sewaktu mengepal, bentuk nasi bisa berupa bentuk silinder (''tawaragata''), kotak persegi empat (''hakogata''), dan kapal (''funegata'').


Di restoran kaitenzushi, nasi yang sudah dibumbui dibentuk secara otomatis menggunakan mesin sushi, bahkan ada nasi bentukan mesin yang sudah diberi [[wasabi]] atau diikat dengan nori. Mesin pembuat sushi ada juga yang terlihat seperti tempat nasi tradisional dari kayu agar penikmat sushi mendapat kesan seolah-olah makan sushi yang dikepal oleh ahli sushi sungguhan.
Di restoran kaitenzushi, nasi yang sudah dibumbui dibentuk secara otomatis menggunakan [[mesin susyi]], bahkan ada nasi bentukan mesin yang sudah diberi [[wasabi]] atau diikat dengan nori. Mesin pembuat susyi ada juga yang terlihat seperti tempat nasi tradisional dari kayu agar penikmat susyi mendapat kesan seolah-olah makan susyi yang dikepal oleh ahli susyi sungguhan.


==== Ahli sushi ====
==== Ahli susyi ====
[[Berkas:Sushi DSC02005.JPG|250px|jmpl|ka|Sushi yang telah disiapkan ahli sushi di ''sushi bar'', di ''[[kaitenzushi]]'' di atas piring-piring beredar.]]
[[Berkas:Sushi DSC02005.JPG|250px|jmpl|ka|Susyi yang telah disiapkan ahli susyi di ''sushi bar'', di ''[[kaitenzushi]]'' di atas piring-piring beredar.]]
Ahli sushi (''sushi shokunin'') adalah sebutan terhormat ahli sushi di restoran sushi tradisional. Di Jepang, ahli sushi merupakan profesi terhormat dengan penghasilan tinggi.
Ahli susyi (''sushi shokunin'') adalah sebutan terhormat ahli susyi di restoran susyi tradisional. Di Jepang, ahli susyi merupakan profesi terhormat dengan penghasilan tinggi.


Ahli sushi pada umumnya adalah pria, dan wanita hampir tidak pernah diberi kesempatan. Di restoran sushi, jenis kelamin laki-laki adalah syarat tidak tertulis untuk menjadi ahli sushi. Tradisi ini berasal dari tradisi kuno Jepang yang menempatkan laki-laki pada kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Walaupun demikian, alasan yang lebih masuk akal adalah suhu tubuh pria yang umumnya lebih rendah dari suhu tubuh wanita. Perubahan fisiologis setiap bulan yang dialami wanita menyebabkan wanita tidak sesuai untuk memegang makanan laut mentah yang rasa dan warnanya mudah dipengaruhi suhu tubuh orang yang memegang.
Ahli susyi pada umumnya adalah pria, dan wanita hampir tidak pernah diberi kesempatan. Di restoran susyi, jenis kelamin laki-laki adalah syarat tidak tertulis untuk menjadi ahli susyi. Tradisi ini berasal dari tradisi kuno Jepang yang menempatkan laki-laki pada kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Walaupun demikian, alasan yang lebih masuk akal adalah suhu tubuh pria yang umumnya lebih rendah dari suhu tubuh wanita. Perubahan fisiologis setiap bulan yang dialami wanita menyebabkan wanita tidak sesuai untuk memegang makanan laut mentah yang rasa dan warnanya mudah dipengaruhi suhu tubuh orang yang memegang.


Di Jepang, ahli sushi wanita umumnya tidak disukai pengunjung restoran sushi. Selain itu, pertimbangan higienis yang tidak jelas asal-usulnya menjadikan ahli sushi tetap merupakan didominasi pria. Walaupun demikian, wanita ahli sushi mulai banyak dipekerjakan di kaitenzushi. Mereka dilarang keras menggunakan kosmetik yang mengandung parfum atau mengecat kuku.
Di Jepang, ahli susyi wanita umumnya tidak disukai pengunjung restoran susyi. Selain itu, pertimbangan higienis yang tidak jelas asal-usulnya menjadikan ahli susyi tetap merupakan didominasi pria. Walaupun demikian, wanita ahli susyi mulai banyak dipekerjakan di kaitenzushi. Mereka dilarang keras menggunakan kosmetik yang mengandung parfum atau mengecat kuku.


Menurut cerita yang suka dibesar-besarkan, syarat bagi ahli sushi untuk bisa mandiri adalah pengalaman magang paling sedikit 10 tahun, mencakup pelajaran mengepal (''nigiri'') 3 tahun dan pelajaran menggulung (''maki'') 8 tahun. Persyaratan formal untuk menjadi ahli sushi sebenarnya tidak ada. Sebagian besar karier ahli sushi justru dimulai sebagai buruh yang dibayar per jam. Keterampilan memilih ikan segar di pasar memang memerlukan pengalaman selama bertahun-tahun. Namun, keterampilan mengepal nasi sudah dikuasai oleh [[robot]] pembuat sushi.
Menurut cerita yang suka dibesar-besarkan, syarat bagi ahli susyi untuk bisa mandiri adalah pengalaman magang paling sedikit 10 tahun, mencakup pelajaran mengepal (''nigiri'') 3 tahun dan pelajaran menggulung (''maki'') 8 tahun. Persyaratan formal untuk menjadi ahli susyi sebenarnya tidak ada. Sebagian besar karier ahli susyi justru dimulai sebagai buruh yang dibayar per jam. Keterampilan memilih ikan segar di pasar memang memerlukan pengalaman selama bertahun-tahun. Namun, keterampilan mengepal nasi sudah dikuasai oleh [[robot]] pembuat susyi.


==== Cara menghitung nigirizushi ====
==== Cara menghitung nigirizushi ====
Dalam [[bahasa Jepang]], Nigirizushi tidak dihitung bukan berdasarkan jumlah kepal (buah), melainkan jumlah porsi yang disebut {{nihongo|''kan''|貫, かん}} dengan berat 1 ''kan'' sekitar 40-50 gram (kira-kira sama dengan 2 buah sushi). Nigirizushi 1 ''kan'' berarti satu porsi (1 piring) nigirizushi yang terdiri dari 2 buah sushi. Sementara itu, 1/2 ''kan'' berarti 1 buah sushi, walaupun 1 ''kan'' dapat saja terdiri dari 1 buah sushi bila ''neta'' tersebut besar dan mahal.
Dalam [[bahasa Jepang]], Nigirizushi tidak dihitung bukan berdasarkan jumlah kepal (buah), melainkan jumlah porsi yang disebut {{nihongo|''kan''|貫, かん}} dengan berat 1 ''kan'' sekitar 40-50 gram (kira-kira sama dengan 2 buah susyi). Nigirizushi 1 ''kan'' berarti satu porsi (1 piring) nigirizushi yang terdiri dari 2 buah susyi. Sementara itu, 1/2 ''kan'' berarti 1 buah susyi, walaupun 1 ''kan'' dapat saja terdiri dari 1 buah susyi bila ''neta'' tersebut besar dan mahal.


Cara menghitung inarizushi juga sama seperti menghitung Nigirizushi, 2 buah Inarizushi sebagai 1 ''kan'' (1 porsi) walaupun ada tempat juga yang menghitung per buah.
Cara menghitung inarizushi juga sama seperti menghitung Nigirizushi, 2 buah Inarizushi sebagai 1 ''kan'' (1 porsi) walaupun ada tempat juga yang menghitung per buah.


==== Istilah khusus ====
==== Istilah khusus ====
Restoran sushi atau ''sushi bar'' di Jepang mempunyai istilah-istilah khusus yang memiliki arti lain dalam bahasa Jepang standar.
Restoran susyi atau ''sushi bar'' di Jepang mempunyai istilah-istilah khusus yang memiliki arti lain dalam bahasa Jepang standar.
* Agari (teh hijau)
* Agari (teh hijau)
* Otesho (kecap asin) atau disebut tamari di daerah [[Kansai]]
* Otesho (kecap asin) atau disebut tamari di daerah [[Kansai]]
Baris 78: Baris 79:
* Gyoku ([[tamagoyaki]] atau dashimaki)
* Gyoku ([[tamagoyaki]] atau dashimaki)
* Kusa (nori)
* Kusa (nori)
* Gunkan (sushi yang dikelilingi oleh nori)
* Gunkan (susyi yang dikelilingi oleh nori)
* Shari (nasi untuk sushi)
* Shari (nasi untuk susyi)
* Tsume atau nitsume (saus kental rasa manis-asin yang dioleskan pada anago, kerang hamaguri atau ''neta'' sejenis yang rasanya hambar)
* Tsume atau nitsume (saus kental rasa manis-asin yang dioleskan pada anago, kerang hamaguri atau ''neta'' sejenis yang rasanya hambar)
* Toro (bagian perut ikan tuna), dibagi-bagi lagi menurut kadar lemak: ootoro dan chutoro
* Toro (bagian perut ikan tuna), dibagi-bagi lagi menurut kadar lemak: ootoro dan chutoro
* Namida atau sabi ([[wasabi]])
* Namida atau sabi ([[wasabi]])
* Haran atau baran (daun hijau penghias sushi, sekarang dipakai daun plastik)
* Haran atau baran (daun hijau penghias susyi, sekarang dipakai daun plastik)
* Murasaki (kecap asin)
* Murasaki (kecap asin)


Baris 90: Baris 91:


=== Makizushi ===
=== Makizushi ===
Sushi berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, [[tamagoyaki]] dan ''neta'' lain yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan ''sudare'' (anyaman bambu bentuk persegi panjang).
Susyi berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, [[tamagoyaki]] dan ''neta'' lain yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan ''sudare'' (anyaman bambu bentuk persegi panjang).


Makizushi dibagi menjadi:
Makizushi dibagi menjadi:
Baris 97: Baris 98:
* Temakizushi: nasi digulung sendiri dengan nori sebelum dimakan, ''neta'' juga dipilih sendiri dari piring.
* Temakizushi: nasi digulung sendiri dengan nori sebelum dimakan, ''neta'' juga dipilih sendiri dari piring.


Di daerah Kansai terdapat tradisi ''ehomaki'' untuk mengundang keberuntungan pada [[Hari Ekuinoks Musim Semi]]. Satu gulung utuh Futomakizushi harus dimakan sambil menghadap ke arah mata angin keberuntungan. Ketika memakannya, orang juga dilarang mengeluarkan suara atau berbicara. Tradisi ini mulanya dipopulerkan oleh asosiasi pedagang sushi pada tahun 1970-an.
Di daerah Kansai terdapat tradisi ''ehomaki'' untuk mengundang keberuntungan pada [[Hari Ekuinoks Musim Semi]]. Satu gulung utuh Futomakizushi harus dimakan sambil menghadap ke arah mata angin keberuntungan. Ketika memakannya, orang juga dilarang mengeluarkan suara atau berbicara. Tradisi ini mulanya dipopulerkan oleh asosiasi pedagang susyi pada tahun 1970-an.


[[Berkas:Chirashi zushi by Evil Julia in Tokio.jpg|jmpl|200px||ka|Nama-chirashi, atau chirashizushi dengan bahan mentah.]]
[[Berkas:Chirashi zushi by Evil Julia in Tokio.jpg|jmpl|200px|ka|Nama-chirashi, atau chirashizushi dengan bahan mentah.]]


=== Chirashizushi ===
=== Chirashizushi ===
Nasi sushi dimakan bersama ''neta'' berupa makanan laut dan sayur-sayuran yang dipotong kecil-kecil. Nasi sushi tidak dibentuk melainkan diisikan ke dalam wadah dari kayu, piring atau mangkuk. Chirashizushi merupakan salah satu masakan rumah yang populer di Jepang untuk memperingati hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak-anak dan perayaan [[Hina Matsuri]].
Nasi susyi dimakan bersama ''neta'' berupa makanan laut dan sayur-sayuran yang dipotong kecil-kecil. Nasi susyi tidak dibentuk melainkan diisikan ke dalam wadah dari kayu, piring atau mangkuk. Chirashizushi merupakan salah satu masakan rumah yang populer di Jepang untuk memperingati hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak-anak dan perayaan [[Hina Matsuri]].


Di daerah-daerah lain di Jepang, chirashizuhi mempunyai banyak nama lain seperti suzushi di [[Prefektur Kagoshima]], matsurizushi di [[Prefektur Okayama]], tekonezushi (di [[Prefektur Mie]]), bahkan ada daerah-daerah tertentu yang menghias chirashizushi dengan buah-buahan seperti potongan [[apel]], [[jeruk]], dan [[ceri]].
Di daerah-daerah lain di Jepang, chirashizuhi mempunyai banyak nama lain seperti suzushi di [[Prefektur Kagoshima]], matsurizushi di [[Prefektur Okayama]], tekonezushi (di [[Prefektur Mie]]), bahkan ada daerah-daerah tertentu yang menghias chirashizushi dengan buah-buahan seperti potongan [[apel]], [[jeruk]], dan [[ceri]].


[[Berkas:Sasazushi.jpg|jmpl|200px|ka|Sasazushi (salah satu tipe oshizushi), adalah sushi yang dibungkus daun bambu.]]
[[Berkas:Sasazushi.jpg|jmpl|200px|ka|Sasazushi (salah satu tipe oshizushi), adalah susyi yang dibungkus daun bambu.]]


=== Oshizushi ===
=== Oshizushi ===
Nasi disusun bersama ''neta'' yang dipres untuk sementara waktu dengan maksud memadatkan nasi agar sushi yang dihasilkan berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-potong agar mudah dinikmati. Oshizushi ada juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres untuk sementara waktu, antara beberapa jam sampai satu malam. Nama-nama oshizushi yang populer antara lain:
Nasi disusun bersama ''neta'' yang dipres untuk sementara waktu dengan maksud memadatkan nasi agar susyi yang dihasilkan berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-potong agar mudah dinikmati. Oshizushi ada juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres untuk sementara waktu, antara beberapa jam sampai satu malam. Nama-nama oshizushi yang populer antara lain:
* Sabazushi berisi ikan kembung yang mempunyai beberapa nama lain seperti battera di [[Prefektur Osaka]] atau bozushi di [[Kyoto]]
* Sabazushi berisi ikan kembung yang mempunyai beberapa nama lain seperti battera di [[Prefektur Osaka]] atau bozushi di [[Kyoto]]
* Masuzushi di [[Prefektur Toyama]]
* Masuzushi di [[Prefektur Toyama]]
Baris 117: Baris 118:


=== Narezushi ===
=== Narezushi ===
Sushi zaman kuno adalah ikan yang dilumuri garam dan nasi, lalu dibiarkan hingga terfermentasi. Funazushi dari [[Prefektur Shiga]] dan hatahatazushi dari [[Prefektur Akita]] adalah dua contoh sushi asal zaman kuno. Ada pula narezushi yang ditambah ragi untuk membantu proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari [[Prefektur Ishikawa]] dan Izushi dari [[Hokkaido]].
Susyi zaman kuno adalah ikan yang dilumuri garam dan nasi, lalu dibiarkan hingga terfermentasi. Funazushi dari [[Prefektur Shiga]] dan hatahatazushi dari [[Prefektur Akita]] adalah dua contoh susyi asal zaman kuno. Ada pula narezushi yang ditambah ragi untuk membantu proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari [[Prefektur Ishikawa]] dan Izushi dari [[Hokkaido]].


Kaburazushi adalah jenis sushi yang tidak dibentuk bersama nasi. Sushi dibuat dengan menjepit irisan ikan mentah di antara dua lembar irisan lobak ''kabura''. Setelah itu, sushi disusun di dalam tong kayu berisi campuran nasi tanak bercampur ragi. Lama fermentasi selama beberapa hari. Kaburazushi dimakan dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang menempel.
Kaburazushi adalah jenis susyi yang tidak dibentuk bersama nasi. Susyi dibuat dengan menjepit irisan ikan mentah di antara dua lembar irisan lobak ''kabura''. Setelah itu, susyi disusun di dalam tong kayu berisi campuran nasi tanak bercampur ragi. Lama fermentasi selama beberapa hari. Kaburazushi dimakan dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang menempel.

[[Berkas:Kantofu Inarizushi.jpg|jmpl|200px|ka|Inarizushi]]


[[Berkas:Inari-zushi.jpg|jmpl|200px|ka|Inarizushi]]
=== Inarizushi ===
=== Inarizushi ===
Nasi sushi dibungkus [[aburage]] yang sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, [[Prefektur Aichi]].
Nasi susyi dibungkus [[aburage]] yang sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, [[Prefektur Aichi]].


=== Variasi ===
=== Variasi ===
==== Sushi daerah Kansai ====
==== Susyi daerah Kansai ====
Sushi di daerah Kansai umumnya lebih mementingkan perpaduan rasa antara nasi dan lauk daripada kesegaran ikan. Pedagang sushi membuatnya agar rasa tidak mudah berubah kalau dibeli untuk dibawa pulang. Di antara sushi khas Osaka adalah hakozushi (''oshizushi''), barazushi (''gomokuzushi'') dan berbagai macam makizushi, dan battera (sushi ikan kembung).
Susyi di daerah Kansai umumnya lebih mementingkan perpaduan rasa antara nasi dan lauk daripada kesegaran ikan. Pedagang susyi membuatnya agar rasa tidak mudah berubah kalau dibeli untuk dibawa pulang. Di antara susyi khas Osaka adalah hakozushi (''oshizushi''), barazushi (''gomokuzushi'') dan berbagai macam makizushi, dan battera (susyi ikan kembung).


[[Berkas:Kakinohazusi.jpg|jmpl|200px|Sushi bungkus daun [[kesemek]] khas Nara dan Wakayama.]]
[[Berkas:Kakinohazusi.jpg|jmpl|200px|Susyi bungkus daun [[kesemek]] khas Nara dan Wakayama.]]
==== Sushi bungkus daun ====
==== Susyi bungkus daun ====
Sushi ikan kembung yang dibungkus daun pohon persimon dari [[Prefektur Nara]] dan [[Prefektur Wakayama|Wakayama]] adalah jenis sushi tahan lama.
Susyi ikan kembung yang dibungkus daun pohon persimon dari [[Prefektur Nara]] dan [[Prefektur Wakayama|Wakayama]] adalah jenis susyi tahan lama.


== Pedagang sushi ==
== Pedagang susyi ==
[[Berkas:Sushi Zento.jpg|jmpl|Restoran susyi di [[Johor]], [[Malaysia]].]]
[[Berkas:Sushi Zento.jpg|jmpl|Restoran susyi di [[Johor]], [[Malaysia]].]]


=== Di Jepang ===
=== Di Jepang ===
Dalam bahasa Jepang, ''sushi-ya'' adalah sebutan untuk penjual sushi tradisional yang menyiapkan sushi untuk makan di tempat atau layanan pesan-antar. Restoran sushi dengan piring-piring berisi sushi yang diletakkan di atas ban berjalan disebut [[kaitenzushi]].
Dalam bahasa Jepang, ''sushi-ya'' adalah sebutan untuk penjual susyi tradisional yang menyiapkan susyi untuk makan di tempat atau layanan pesan-antar. Restoran susyi dengan piring-piring berisi susyi yang diletakkan di atas ban berjalan disebut [[kaitenzushi]].


Sushi dalam kemasan nampan plastik bisa dijumpai di pojok makanan matang toko swalayan dan toko serba ada. Selain itu, penjual ikan segar juga sering menjual sushi. Jaringan toko yang menjual sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang ke rumah bisa dijumpai di seluruh Jepang.
Susyi dalam kemasan nampan plastik bisa dijumpai di pojok makanan matang toko swalayan dan toko serba ada. Selain itu, penjual ikan segar juga sering menjual susyi. Jaringan toko yang menjual susyi dalam kemasan untuk dibawa pulang ke rumah bisa dijumpai di seluruh Jepang.


=== Di Indonesia ===
=== Di Indonesia ===
Di beberapa toko swalayan terkemuka, sushi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, sushi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.
Di beberapa toko swalayan terkemuka, susyi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, susyi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.


== Pertimbangan higienis ==
== Pertimbangan higienis ==
Sushi merupakan makanan dari nasi dan makanan laut mentah yang mudah busuk. Makanan ini dibentuk dengan tangan yang tidak mengenakan [[sarung tangan]]. Menempelnya berbagai macam mikroba pada sushi adalah sulit untuk dihindari. Sushi yang dibeli untuk dibawa pulang di musim panas atau di negara beriklim [[tropis]] harus segera dimakan agar tidak menyebabkan sakit perut.
Susyi merupakan makanan dari nasi dan makanan laut mentah yang mudah busuk. Makanan ini dibentuk dengan tangan yang tidak mengenakan [[sarung tangan]]. Menempelnya berbagai macam mikrob pada susyi adalah sulit untuk dihindari. Susyi yang dibeli untuk dibawa pulang di musim panas atau di negara beriklim [[tropis]] harus segera dimakan agar tidak menyebabkan sakit perut.


Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis. Pembuat sushi diharuskan memakai sarung tangan dari karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat sushi sedang membuat sushi sambil mengenakan sarung tangan. Walaupun demikian, sushi di toko-toko swalayan di Jepang umumnya dibuat dengan memakai sarung tangan.
Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis. Pembuat susyi diharuskan memakai sarung tangan dari karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat susyi sedang membuat susyi sambil mengenakan sarung tangan. Walaupun demikian, susyi di toko-toko swalayan di Jepang umumnya dibuat dengan memakai sarung tangan.


== Galeri ==
== Galeri ==
<center>
<center>
<gallery>
<gallery>
Berkas:Tuna Sushi.jpg|Nigiri Toro (perut tuna berlemak) <br />[鮪とろ握り]
Image:Sushi1.jpg|[[California roll|California Roll]] dan Tuna Roll di Uramaki <br />[カリフォルニア巻き]
Berkas:Salmon sushi.jpg|Salmon roll <br />[巻き鮭]
Image:Tuna_Sushi.jpg|Nigiri Toro (perut tuna berlemak) <br />[鮪とろ握り]
Berkas:Kakinohazusi.jpg|Kakinoha (daun [[kesemek]]) Susyi.<br />[柿の葉寿司]
Image:Salmon_sushi.jpg|Salmon roll <br />[巻き鮭]
Image:Kakinohazusi.jpg|Kakinoha (daun [[kesemek]]) Sushi.<br />[柿の葉寿司]
Berkas:Chakin-sushi2.JPG|Chakin-Sushi, dibungkus telur dadar tipis <br />[茶巾寿司]
Berkas:Assorted Nigiri -1 (9865149266).jpg|Hidangan susyi plater<br />[盛り合わせ]
Image:Chakin-sushi2.JPG|Chakin-Sushi, dibungkus telur dadar tipis <br />[茶巾寿司]
Image:Sushi plate (盛り合わせ).jpg|Hidangan sushi plater<br />[盛り合わせ]
Berkas:Hebinome Sushi.JPG|Hidangan susyi plater<br />[盛り合わせ]
Berkas:Sushi_Nemuro_Hanamaru_Tokei_Dai_(184517515).jpeg|Ikura gunkan makizushi <br />[イクラ軍艦巻き]
Image:Sushi carrot and apricot.jpg|Eksperimen bentuk sushi: wortel dan apel (dari Denmark)
Berkas:Sasazushi.jpg|Sasazushi <br />[笹寿司]
Image:Ikura gunkan maki sushi by sfllaw in Toronto.jpg|Ikura gunkan makizushi <br />[イクラ軍艦巻き]
Berkas:Sashimi for sale.JPG|Nigirizushi ditawarkan di supermarket di Tokyo
Image:Sasazushi.jpg|Sasazushi <br />[笹寿司]
Berkas:Assorted sushi.png|Beragam susyi dari Shimbashi Izakaya, San Diego, Kalifornia.<br />[盛り合わせ]
Image:Sashimi for sale.JPG|Nigirizushi ditawarkan di supermarket di Tokyo
Image:Assorted_sushi.png|Beragam sushi dari Shimbashi Izakaya, San Diego, Kalifornia.<br />[盛り合わせ]
</gallery>
</gallery>
</center>
</center>
Baris 174: Baris 175:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.geocities.jp/jjmarket2005jp/jiten_ikan.htm Daftar nama ikan bahasa Indonesia-bahasa Jepang]
* {{id}} [http://www.geocities.jp/jjmarket2005jp/jiten_ikan.htm Daftar nama ikan bahasa Indonesia-bahasa Jepang]
* {{en}} [http://www.su-mile.com/ Sushi net] Resep-resep sushi dan cara membuat makizushi
* {{en}} [http://www.su-mile.com/ Sushi net] Resep-resep susyi dan cara membuat makizushi
* {{en}} [http://www.makemysushi.com/ How to make sushi] Menuntun menerangkan bagaimana caranya untuk membuat sushi
* {{en}} [http://www.makemysushi.com/ How to make sushi] Menuntun menerangkan bagaimana caranya untuk membuat susyi
* [http://www.pourquoicomment.fr/comment-faire-des-sushi/ Traditional sushi recipes]
* [http://www.pourquoicomment.fr/comment-faire-des-sushi/ Traditional sushi recipes]


{{Commons|Sushi}}
{{Commons|Sushi}}


[[Kategori:Makanan dari ikan mentah]]
[[Kategori:Hidangan ikan mentah]]
[[Kategori:Hidangan Jepang]]
[[Kategori:Hidangan Jepang]]
[[Kategori:Hidangan laut Jepang]]

Revisi terkini sejak 5 Mei 2024 07.44

Nigirizushi, salah satu jenis sushi
Hidangan makizushi (sushi gulung)

Sushi[1] (Jepang: 鮨, 鮓, 寿司, すし; Romaji: sushi) adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran bakar atau sudah dimasak.[2] Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.

Asal usul kata sushi (susyi) adalah kata sifat untuk rasa asin yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri bebek dengan garam dapur, bubuk ragi (, koji) atau ampas sake (, kasu). Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).

Konon kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara. Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam",[3] suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang.[4]

Lukisan susyi oleh Ichiyusai Hiroshige dari Zaman Edo.

Nigirizushi dikenal di Jepang sejak zaman Edo. Sebelum zaman Edo, sebagian besar susyi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (susyi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi).[5] Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena susyi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Susyi sebanyak 1 kan (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) susyi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal susyi (360 gram). Satu porsi susyi zaman dulu yang disebut ikkanzushi mempunyai neta yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.

Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari nigirizushi. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli susyi bernama Hanaya Yohei menciptakan susyi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.[5] Namun ukuran susyi ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan susyi.

Sampai tahun 1970-an susyi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan susyi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada susyi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah susyi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan susyi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud pada tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.

Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu susyi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat susyi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan nori.

Susyi pada umumnya digolongkan berdasarkan bentuk nasi, antara lain nigirizushi, oshizushi, chirashizushi, inarizushi, dan narezushi.

Nigirizushi

[sunting | sunting sumber]

Makanan laut segar (pada umumnya mentah) diletakkan di atas nasi yang dibentuk dengan menaruh nasi di telapak tangan yang satu dan membentuknya dengan jari-jari tangan yang lain. Nori sering dipakai untuk mengikat neta agar tidak terlepas dari nasi. Lauk yang diletakkan di atas susyi juga bisa dalam keadaan matang seperti tamagoyaki atau belut unagi dan belut anago yang sudah dipanggang.

Pada mulanya, edozushi adalah sebutan untuk susyi yang menggunakan hasil laut Teluk Tokyo, tetapi sekarang sering digunakan untuk menyebut nigirizushi. Di Hokkaido yang terkenal dengan hasil laut, istilah namazushi (生寿司, susyi mentah) dipakai untuk susyi dengan neta mentah. Istilah ini dipakai untuk membedakannya dari susyi asal daerah lain yang sering merebus lebih dulu neta seperti udang yang mudah kehilangan kesegarannya.

Neta untuk nigirizushi

[sunting | sunting sumber]
  • Ikan: aji (selar), iwashi (lemuru), kajikimaguro (marlin), katsuo (cakalang), karei (ikan lidah atau ikan sebelah mata kanan), salem), saba (ikan kembung), sanma (saury), suzuki (kerapu), kakap, hamachi (ikan sunglir, nama bergantung usia ikan, bisa disebut buri atau kanpachi), ikan hiramasa, hirame (ikan sebelah), toro (daging perut yang berlemak dari ikan tuna atau tongkol), mekajiki (todak), ikan ainame.
  • Kerang: aoyagi (bakagai), akagai, hotategai (tiram), hokkigai (ubagai), mirugai (mirukui), tsubu.
  • Belut: anago, unagi
  • Udang: amaebi, blacktiger, kuruma ebi, lobster, botan ebi
  • Kepiting (rajungan): zuwaigani, tarabagani
  • Telur ikan: ikura, tobiko
  • Cumi-cumi, uni (bulu babi), dan gurita
  • Aburage, kanikamaboko (kamaboko daging kepiting tiruan), kampyo (serutan labu yang dikeringkan), mentimun, dashimaki, natto (kedelai fermentasi), neri ume (saus buah plum), negitoro (cacahan daging ikan tuna dengan daun bawang), tsukemono (sayuran hasil fermentasi).

Susyi yang dijual di kaitenzushi mempunyai banyak variasi neta yang bukan asli Jepang, seperti miniburg (daging isi hamburger), berbagai macam jenis daging seperti charsiu, ikan tuna kaleng, dan avokad.

Cara makan

[sunting | sunting sumber]
  • Nigirizushi dinikmati dengan mencelup sedikit bagian neta ke dalam kecap asin.
  • Nigirizushi umumnya dimakan dengan tangan, walaupun boleh-boleh saja dimakan memakai sumpit.
  • Nigirizushi biasanya dimakan dengan sekali suap.

Teknik mengepal nasi

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa teknik mengepal nasi yang merupakan seni keterampilan yang harus dikuasai ahli susyi (寿司職人, sushi shokunin):

  • Tegaeshi:
    • Hon tegaeshi
    • Ko tegaeshi
    • Tate gaeshi
    • Yoko tegaeshi
  • Oyayubi nigiri

Berdasarkan kekuatan tangan sewaktu mengepal, bentuk nasi bisa berupa bentuk silinder (tawaragata), kotak persegi empat (hakogata), dan kapal (funegata).

Di restoran kaitenzushi, nasi yang sudah dibumbui dibentuk secara otomatis menggunakan mesin susyi, bahkan ada nasi bentukan mesin yang sudah diberi wasabi atau diikat dengan nori. Mesin pembuat susyi ada juga yang terlihat seperti tempat nasi tradisional dari kayu agar penikmat susyi mendapat kesan seolah-olah makan susyi yang dikepal oleh ahli susyi sungguhan.

Ahli susyi

[sunting | sunting sumber]
Susyi yang telah disiapkan ahli susyi di sushi bar, di kaitenzushi di atas piring-piring beredar.

Ahli susyi (sushi shokunin) adalah sebutan terhormat ahli susyi di restoran susyi tradisional. Di Jepang, ahli susyi merupakan profesi terhormat dengan penghasilan tinggi.

Ahli susyi pada umumnya adalah pria, dan wanita hampir tidak pernah diberi kesempatan. Di restoran susyi, jenis kelamin laki-laki adalah syarat tidak tertulis untuk menjadi ahli susyi. Tradisi ini berasal dari tradisi kuno Jepang yang menempatkan laki-laki pada kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Walaupun demikian, alasan yang lebih masuk akal adalah suhu tubuh pria yang umumnya lebih rendah dari suhu tubuh wanita. Perubahan fisiologis setiap bulan yang dialami wanita menyebabkan wanita tidak sesuai untuk memegang makanan laut mentah yang rasa dan warnanya mudah dipengaruhi suhu tubuh orang yang memegang.

Di Jepang, ahli susyi wanita umumnya tidak disukai pengunjung restoran susyi. Selain itu, pertimbangan higienis yang tidak jelas asal-usulnya menjadikan ahli susyi tetap merupakan didominasi pria. Walaupun demikian, wanita ahli susyi mulai banyak dipekerjakan di kaitenzushi. Mereka dilarang keras menggunakan kosmetik yang mengandung parfum atau mengecat kuku.

Menurut cerita yang suka dibesar-besarkan, syarat bagi ahli susyi untuk bisa mandiri adalah pengalaman magang paling sedikit 10 tahun, mencakup pelajaran mengepal (nigiri) 3 tahun dan pelajaran menggulung (maki) 8 tahun. Persyaratan formal untuk menjadi ahli susyi sebenarnya tidak ada. Sebagian besar karier ahli susyi justru dimulai sebagai buruh yang dibayar per jam. Keterampilan memilih ikan segar di pasar memang memerlukan pengalaman selama bertahun-tahun. Namun, keterampilan mengepal nasi sudah dikuasai oleh robot pembuat susyi.

Cara menghitung nigirizushi

[sunting | sunting sumber]

Dalam bahasa Jepang, Nigirizushi tidak dihitung bukan berdasarkan jumlah kepal (buah), melainkan jumlah porsi yang disebut kan (貫, かん) dengan berat 1 kan sekitar 40-50 gram (kira-kira sama dengan 2 buah susyi). Nigirizushi 1 kan berarti satu porsi (1 piring) nigirizushi yang terdiri dari 2 buah susyi. Sementara itu, 1/2 kan berarti 1 buah susyi, walaupun 1 kan dapat saja terdiri dari 1 buah susyi bila neta tersebut besar dan mahal.

Cara menghitung inarizushi juga sama seperti menghitung Nigirizushi, 2 buah Inarizushi sebagai 1 kan (1 porsi) walaupun ada tempat juga yang menghitung per buah.

Istilah khusus

[sunting | sunting sumber]

Restoran susyi atau sushi bar di Jepang mempunyai istilah-istilah khusus yang memiliki arti lain dalam bahasa Jepang standar.

  • Agari (teh hijau)
  • Otesho (kecap asin) atau disebut tamari di daerah Kansai
  • Kappa (mentimun)
  • Gari (asinan jahe)
  • Gyoku (tamagoyaki atau dashimaki)
  • Kusa (nori)
  • Gunkan (susyi yang dikelilingi oleh nori)
  • Shari (nasi untuk susyi)
  • Tsume atau nitsume (saus kental rasa manis-asin yang dioleskan pada anago, kerang hamaguri atau neta sejenis yang rasanya hambar)
  • Toro (bagian perut ikan tuna), dibagi-bagi lagi menurut kadar lemak: ootoro dan chutoro
  • Namida atau sabi (wasabi)
  • Haran atau baran (daun hijau penghias susyi, sekarang dipakai daun plastik)
  • Murasaki (kecap asin)
Makizushi dan Inarizushi di supermarket Jepang.

Makizushi

[sunting | sunting sumber]

Susyi berupa gulungan nasi berisi potongan mentimun, tamagoyaki dan neta lain yang dibungkus lembaran nori. Nasi digulung dengan bantuan sudare (anyaman bambu bentuk persegi panjang).

Makizushi dibagi menjadi:

  • Hosomaki: gulungan berdiameter minimum 3 cm hanya berisi satu jenis neta (misalnya mentimun atau tuna).
  • Futomaki: gulungan berdiameter di atas 5 cm berisi berbagai macam neta.
  • Temakizushi: nasi digulung sendiri dengan nori sebelum dimakan, neta juga dipilih sendiri dari piring.

Di daerah Kansai terdapat tradisi ehomaki untuk mengundang keberuntungan pada Hari Ekuinoks Musim Semi. Satu gulung utuh Futomakizushi harus dimakan sambil menghadap ke arah mata angin keberuntungan. Ketika memakannya, orang juga dilarang mengeluarkan suara atau berbicara. Tradisi ini mulanya dipopulerkan oleh asosiasi pedagang susyi pada tahun 1970-an.

Nama-chirashi, atau chirashizushi dengan bahan mentah.

Chirashizushi

[sunting | sunting sumber]

Nasi susyi dimakan bersama neta berupa makanan laut dan sayur-sayuran yang dipotong kecil-kecil. Nasi susyi tidak dibentuk melainkan diisikan ke dalam wadah dari kayu, piring atau mangkuk. Chirashizushi merupakan salah satu masakan rumah yang populer di Jepang untuk memperingati hari-hari istimewa seperti ulang tahun anak-anak dan perayaan Hina Matsuri.

Di daerah-daerah lain di Jepang, chirashizuhi mempunyai banyak nama lain seperti suzushi di Prefektur Kagoshima, matsurizushi di Prefektur Okayama, tekonezushi (di Prefektur Mie), bahkan ada daerah-daerah tertentu yang menghias chirashizushi dengan buah-buahan seperti potongan apel, jeruk, dan ceri.

Sasazushi (salah satu tipe oshizushi), adalah susyi yang dibungkus daun bambu.

Oshizushi

[sunting | sunting sumber]

Nasi disusun bersama neta yang dipres untuk sementara waktu dengan maksud memadatkan nasi agar susyi yang dihasilkan berbentuk persegi panjang yang lalu dipotong-potong agar mudah dinikmati. Oshizushi ada juga yang dibungkus daun bambu lalu dipres untuk sementara waktu, antara beberapa jam sampai satu malam. Nama-nama oshizushi yang populer antara lain:

Narezushi

[sunting | sunting sumber]

Susyi zaman kuno adalah ikan yang dilumuri garam dan nasi, lalu dibiarkan hingga terfermentasi. Funazushi dari Prefektur Shiga dan hatahatazushi dari Prefektur Akita adalah dua contoh susyi asal zaman kuno. Ada pula narezushi yang ditambah ragi untuk membantu proses fermentasi, contohnya kaburazushi dari Prefektur Ishikawa dan Izushi dari Hokkaido.

Kaburazushi adalah jenis susyi yang tidak dibentuk bersama nasi. Susyi dibuat dengan menjepit irisan ikan mentah di antara dua lembar irisan lobak kabura. Setelah itu, susyi disusun di dalam tong kayu berisi campuran nasi tanak bercampur ragi. Lama fermentasi selama beberapa hari. Kaburazushi dimakan dengan tidak mencuci nasi hasil fermentasi yang menempel.

Inarizushi

Inarizushi

[sunting | sunting sumber]

Nasi susyi dibungkus aburage yang sebelumnya sudah dimasak bersama kecap asin dan gula. Inarizushi tidak berisi ikan atau lauk lain karena aburage sudah merupakan sumber protein. Inarizushi berasal dari kuil Toyokawa Inari di kota Toyokawa, Prefektur Aichi.

Susyi daerah Kansai

[sunting | sunting sumber]

Susyi di daerah Kansai umumnya lebih mementingkan perpaduan rasa antara nasi dan lauk daripada kesegaran ikan. Pedagang susyi membuatnya agar rasa tidak mudah berubah kalau dibeli untuk dibawa pulang. Di antara susyi khas Osaka adalah hakozushi (oshizushi), barazushi (gomokuzushi) dan berbagai macam makizushi, dan battera (susyi ikan kembung).

Susyi bungkus daun kesemek khas Nara dan Wakayama.

Susyi bungkus daun

[sunting | sunting sumber]

Susyi ikan kembung yang dibungkus daun pohon persimon dari Prefektur Nara dan Wakayama adalah jenis susyi tahan lama.

Pedagang susyi

[sunting | sunting sumber]
Restoran susyi di Johor, Malaysia.

Di Jepang

[sunting | sunting sumber]

Dalam bahasa Jepang, sushi-ya adalah sebutan untuk penjual susyi tradisional yang menyiapkan susyi untuk makan di tempat atau layanan pesan-antar. Restoran susyi dengan piring-piring berisi susyi yang diletakkan di atas ban berjalan disebut kaitenzushi.

Susyi dalam kemasan nampan plastik bisa dijumpai di pojok makanan matang toko swalayan dan toko serba ada. Selain itu, penjual ikan segar juga sering menjual susyi. Jaringan toko yang menjual susyi dalam kemasan untuk dibawa pulang ke rumah bisa dijumpai di seluruh Jepang.

Di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Di beberapa toko swalayan terkemuka, susyi dalam kemasan untuk dibawa pulang sering dijumpai di dekat bagian ikan segar. Di restoran yang menyediakan menu makanan Jepang, susyi sering dimasukkan ke dalam menu bersama-sama dengan masakan Jepang lainnya.

Pertimbangan higienis

[sunting | sunting sumber]

Susyi merupakan makanan dari nasi dan makanan laut mentah yang mudah busuk. Makanan ini dibentuk dengan tangan yang tidak mengenakan sarung tangan. Menempelnya berbagai macam mikrob pada susyi adalah sulit untuk dihindari. Susyi yang dibeli untuk dibawa pulang di musim panas atau di negara beriklim tropis harus segera dimakan agar tidak menyebabkan sakit perut.

Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, memegang-megang makanan dengan tangan telanjang dianggap tidak higienis. Pembuat susyi diharuskan memakai sarung tangan dari karet atau plastik. Sebaliknya, orang Jepang kehilangan selera bila melihat pembuat susyi sedang membuat susyi sambil mengenakan sarung tangan. Walaupun demikian, susyi di toko-toko swalayan di Jepang umumnya dibuat dengan memakai sarung tangan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9789792238419. 
  2. ^ "If You Knew Sushi," Urban Legend Reference Pages, 20 Februari 2007
  3. ^ Japanese Food Culture. "The History of Sushi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-15. Diakses tanggal 2008-07-26. 
  4. ^ Kouji ITOU, Shinsuke KOBAYASHI, Tooru OOIZUMI, Yoshiaki AKAHANE (2006). "Changes of proximate composition and extractive components in narezushi, a fermented mackerel product, during processing". Fisheries Science. 72 (6): 1269–1276. doi:10.1111/j.1444-2906.2006.01285.x. 
  5. ^ a b Zschock, Day. The Little Black Book of Sushi: The Essential Guide to the World of Sushi. Hlm. 14-15. 2005. ISBN 1-59359-961-7.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]