Lompat ke isi

Garuda Indonesia Penerbangan 892: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naufal Praw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Naufal Praw (bicara | kontrib)
update ref & struktur
(7 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{short description|Kecelakaan pesawat tahun 1968}}
{{Short description|Kecelakaan pesawat di India pada tahun 1968}}
{{Infobox aircraft occurrence
{{Infobox aircraft occurrence
| name = Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892
| name = Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892
Baris 8: Baris 8:
| occurrence_type = Kecelakaan
| occurrence_type = Kecelakaan
| date = {{start date|1968|5|28|df=y}}
| date = {{start date|1968|5|28|df=y}}
| summary = Jatuh setelah lepas landas; diduga akibat kesalahan pengisian bahan bakar pesawat
| summary = Jatuh setelah lepas landas; diduga akibat [[Bahan bakar penerbangan#Perbedaan avtur dan avgas|kesalahan pengisian bahan bakar pesawat]]
| site = Desa Bilalpada, dekat [[Nala Sopara]], India
| site = Desa Bilalpada, dekat [[Nala Sopara]], India
<!-- | coordinates = {{coord|LAT|LON|type:event|display = inline,title}} -->
| coordinates = <!-- {{coord|LAT|LON|type:event|display = inline,title}} -->
| total_fatalities = 30
| ground_fatalities = 1
| aircraft_type = [[Convair 990|Convair CV-990-30A-5]]
| aircraft_type = [[Convair 990|Convair CV-990-30A-5]]
| aircraft_name = [[Pakwan Pajajaran|''Pajajaran'']]
| aircraft_name = ''[[Pajajaran]]''
| operator = [[Garuda Indonesia|Garuda Indonesian Airways]]
| operator = [[Garuda Indonesian Airways]]
| tail_number = PK-GJA
| tail_number = PK-GJA
| origin = [[Bandar Udara Internasional Kemayoran]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia
| origin = [[Bandar Udara Internasional Kemayoran]], [[Jakarta]], Indonesia
| stopover0 = [[Pangkalan Udara Paya Lebar|Bandar Udara Internasional Singapura]], [[Singapura]]
| stopover0 = [[Pangkalan Udara Paya Lebar|Bandar Udara Internasional Singapura]], [[Singapura]]
| stopover1 = [[Bandar Udara Internasional Don Mueang|Bandar Udara Internasional Bangkok]], [[Bangkok]], Thailand
| stopover1 = [[Bandar Udara Internasional Don Mueang|Bandar Udara Internasional Bangkok]], [[Bangkok]], Thailand
| stopover2 = [[Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj|Bandar Udara Santacruz]], [[Mumbai|Bombay]], India
| stopover2 = [[Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj|Bandar Udara Santacruz]], [[Bombay]], India
| stopover3 = [[Bandar Udara Internasional Jinnah|Bandar Udara Internasional Karachi]], [[Karachi]], Pakistan
| stopover3 = [[Bandar Udara Internasional Jinnah|Bandar Udara Internasional Karachi]], [[Karachi]], Pakistan
| stopover4 = [[Bandar Udara Internasional Kairo]], [[Kairo]], Republik Arab Bersatu
| stopover4 = [[Bandar Udara Internasional Kairo]], [[Kairo]], Republik Arab Bersatu
| last_stopover = [[Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci|Bandar Udara Leonardo da Vinci–Fiumicino]], [[Roma]], Italia
| last_stopover = [[Bandar Udara Leonardo da Vinci–Fiumicino]], [[Roma]], Italia
| destination = [[Bandar Udara Internasional Schiphol|Bandar Udara Schiphol Amsterdam]], [[Amsterdam]], Belanda
| destination = [[Bandar Udara Schiphol Amsterdam]], [[Amsterdam]], Belanda
| occupants = 29
| occupants = 29
| passengers = 15
| passengers = 15
| crew = 14
| crew = 14 (termasuk empat awak [[Deadheading (penerbangan)|''deadheading'']])
| fatalities = 30:
| fatalities = 30:<br/ >{{blist|29 ''occupant''|Satu di darat}}
* 29 di dalam pesawat
* Satu di darat
| survivors = 0
| survivors = 0
}}
}}
'''Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892''' adalah penerbangan penumpang internasional berjadwal Garuda Indonesian Airways (sekarang [[Garuda Indonesia]]) dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] menuju [[Amsterdam]] dengan perhentian di [[Singapura]], [[Bangkok]], Bombay (sekarang [[Mumbai]]), [[Karachi]], [[Kairo]], dan [[Roma]]. Pada tanggal 28 Mei 1968, pesawat jet [[Convair 990|Convair CV-990-30A-5]] yang mengoperasikan penerbangan tersebut jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Santacruz (sekarang [[Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj]]) dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Pesawat jatuh di Desa Bilalpada yang terletak di dekat kota [[Nala Sopara]] dan menewaskan seluruh 29 orang penumpang dan awak pesawat serta satu orang di darat. Penyebab kecelakaan belum diketahui secara jelas, tetapi diduga berawal dari kesalahan pengisian bahan bakar ketika pesawat melakukan perhentian di Bombay. Kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan kedua dan juga kecelakaan fatal pertama pesawat Convair 990.<ref name="asn">{{cite web |url=https://aviation-safety.net/database/record.php?id=19680528-0 |title=ASN Aircraft accident Convair CV-990-30A-5 Coronado PK-GJA Mumbai Airport (BOM) |last=Ranter |first=Harro |website=[[Jaringan Keamanan Penerbangan|Aviation Safety Network]] |language=en |access-date=5 Juli 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20210731114557/https://aviation-safety.net/database/record.php?id=19680528-0 |archive-date=31 Juli 2021 }}</ref>
'''Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892''' adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal Garuda Indonesian Airways (sekarang [[Garuda Indonesia]]) dari [[Jakarta]] menuju [[Amsterdam]] dengan perhentian di [[Singapura]], [[Bangkok]], Bombay (sekarang [[Mumbai]]), [[Karachi]], [[Kairo]], dan [[Roma]]. Pada tanggal 28 Mei 1968, pesawat jet [[Convair 990|Convair 990A]] yang mengoperasikan penerbangan tersebut jatuh setelah lepas landas dari Bandar Udara Santacruz (sekarang [[Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj]]) dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Pesawat jatuh di Desa Bilalpada yang terletak di dekat kota [[Nala Sopara]] dan menewaskan seluruh 29 orang di dalam pesawat dan satu orang di darat. Belum diketahui pasti penyebab dari kecelakaan tersebut, tetapi diduga berawal dari [[Bahan bakar penerbangan#Perbedaan avtur dan avgas|kesalahan pengisian bahan bakar pesawat]] ketika melakukan perhentian di Bombay. Kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan fatal pertama pesawat Convair 990.<ref name="asn">{{cite web |url=https://aviation-safety.net/asndb/331835 |title=ASN Wikibase Occurrence #331835 - Accident Convair CV-990-30A-5 Coronado PK-GJA |last=Ranter |first=Harro |website=[[Jaringan Keamanan Penerbangan|Aviation Safety Network]] |language=en |access-date=5 Juli 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20210731114557/https://aviation-safety.net/database/record.php?id=19680528-0 |archive-date=31 Juli 2021 }}</ref>


== Pesawat ==
== Pesawat ==
[[Berkas:Convair 990 plane no. 3 proof loading.jpg|jmpl|ki|Pesawat yang sama ketika tengah menjalani uji beban pada tahun 1961.]]
Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah pesawat jet [[Convair 990|Convair CV-990-30A-5]] registrasi PK-GJA yang ditenagai oleh empat mesin turbofan [[General Electric CJ805|General Electric CJ805-23B]]. Pesawat buatan tahun 1961 tersebut merupakan Convair 990 ketiga yang diproduksi, dengan nomor seri 30-10-3,<ref>{{cite book |last1=Eastwood |first1=A. B. "Tony" |last2=Roach |first2=John |year=2004 |chapter=Convair 990 |title=Jet Airliner Production List |language=en |volume=2 |edition=5 |publisher=The Aviation Hobby Shop |page=223 |oclc=1226088010 }}</ref> dan pada awalnya ditujukan untuk [[American Airlines]]. Pesawat tersebut sebelumnya digunakan sebagai salah satu [[pesawat eksperimental]] untuk mensertifikasi jenis pesawat Convair 990; pesawat kemudian dikonversi ke varian Convair 990A. Pesawat berkapasitas hingga 99 orang penumpang tersebut diberi nama ''Pajajaran'' yang diambil dari nama [[Pakwan Pajajaran|ibu kota]] Kerajaan Sunda.<ref>{{cite book |year=1969 |title=Almanak Sumatera |url=https://books.google.com/books?id=dE8CAAAAMAAJ&pg=PA517 |dead-url=no |publisher=Komando Antar Daerah Sumatera |page=517 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230729065202/https://books.google.com/books?id=dE8CAAAAMAAJ&pg=PA517 |archive-date=29 Juli 2023 |access-date=31 Januari 2022 }}</ref><ref name="tah">{{cite journal |last=Sumbodo |first=Sudiro |date=15 April 2018 |editor-last=Stroud |editor-first=Nick |title=The Convair 990 and Garuda Indonesian Airways |journal=The Aviation Historian |language=en |issue=23 |pages=69, 74 |issn=2051-1930 |oclc=1035942238 }}</ref> Garuda Indonesian Airways menerima pengiriman pesawat tersebut pada tanggal 24 Januari 1964 sebagai pesawat terakhir dari tiga pesawat yang dipesan.<ref name="proctor">{{cite book |last=Proctor |first=Jon |year=1996 |title=Convair 880 & 990 |series=Great Airliners Series |language=en |edition=1 |publisher=World Transport Press |pages=64, 87, 112 |isbn=0-9626730-4-8 }}</ref>
Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah pesawat jet [[Convair 990|Convair 990A]] registrasi PK-GJA yang ditenagai oleh empat mesin turbofan [[General Electric CJ805-23B]]. Pesawat buatan tahun 1960 tersebut merupakan Convair 990 kedua yang diproduksi,<ref>{{cite news |date=7 Desember 1960 |title=Renamed 990, Follow-on Jetliner Returns From Ramp Ground Test |work=Convairiety (San Diego Edition) |language=en |volume=13 |issue=25 |page=3 }}</ref> dengan nomor seri 30-10-3, dan pada awalnya ditujukan untuk [[American Airlines]]. Pesawat tersebut sebelumnya digunakan sebagai salah satu [[pesawat eksperimental]] untuk mensertifikasi jenis pesawat Convair 990;<ref>{{cite news |date=2 Agustus 1961 |title=990 Withstands Stress Of Lengthy Load Test |work=Convairiety (Fort Worth Edition) |language=en |volume=14 |issue=16 |page=3 }}</ref> pesawat kemudian dikonversi ke varian Convair 990A. Pesawat berkapasitas hingga 99 orang penumpang tersebut memiliki nama ''Pajajaran'' yang diambil dari nama [[Pakwan Pajajaran|ibu kota]] Kerajaan Sunda.<ref>{{cite book |year=1969 |title=Almanak Sumatera |url=https://books.google.com/books?id=dE8CAAAAMAAJ&pg=PA517 |dead-url=no |publisher=Komando Antar Daerah Sumatera |page=517 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230729065202/https://books.google.com/books?id=dE8CAAAAMAAJ&pg=PA517 |archive-date=29 Juli 2023 |access-date=31 Januari 2022 }}</ref><ref name="tah">{{cite magazine |last=Sumbodo |first=Sudiro |date=15 April 2018 |editor-last=Stroud |editor-first=Nick |title=The Convair 990 and Garuda Indonesian Airways |magazine=The Aviation Historian |language=en |issue=23 |pages=69, 74 |issn=2051-1930 |oclc=1035942238 }}</ref> Garuda Indonesian Airways menerima pengiriman pesawat tersebut pada tanggal 24 Januari 1964 sebagai pesawat terakhir dari pesanan untuk tiga pesawat sejenis.<ref name="proctor">{{cite book |last=Proctor |first=Jon |year=1996 |title=Convair 880 & 990 |series=Great Airliners Series |language=en |edition=1 |publisher=World Transport Press |pages=64, 87, 112 |isbn=0-9626730-4-8 }}</ref>

Pada tanggal 17 September 1966, pesawat mengalami insiden ketika berada di [[Bandar Udara Schiphol Amsterdam]], di mana pesawat meluncur keluar [[Pelataran pesawat|pelataran]] terminal lalu menabrak sebuah [[truk garpu]] yang sedang terparkir; pesawat mengalami kerusakan ringan di bagian [[Kerucut depan|hidung]] dalam insiden tersebut.<ref>{{cite report |last=Pijper |first=Jans |date=17 September 1966 |title=Politierapport nr. 964: Rapport Verkeersongeval PK-GJA en KLM-34 |publisher=N.V. Luchthaven Schiphol, Korps Orde en Veiligheid |language=nl |via=Herman Dekker }}</ref>


== Riwayat penerbangan ==
== Riwayat penerbangan ==
Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 tiba di Bandar Udara Santacruz di Bombay pada pukul 01.45 [[Waktu India|waktu setempat]]. Penerbangan tersebut berasal dari Jakarta dengan perhentian di Singapura dan Bangkok sebelum menuju Bombay, dan merupakan bagian dari penerbangan rute Jakarta–Singapura–Bangkok–Bombay–Karachi–Kairo–Roma–Amsterdam yang dioperasikan oleh Garuda Indonesian Airways saat itu.<ref>{{cite web |url=http://www.timetableimages.com/ttimages/ga/ga68/ga68-3.jpg |title=Garuda Indonesian Airways International Timetable |last=Larsson |first=Björn |date=1 April 1968 |website=Airline Timetable Images |page=3 |language=en |access-date=31 Oktober 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20211030173056/http://www.timetableimages.com/ttimages/ga/ga68/ga68-3.jpg |archive-date=30 Oktober 2021 }}</ref> Penerbangan tersebut melakukan perhentian di Bombay untuk menaikkan penumpang, mengganti awak penerbangan yang bertugas, dan mengisi ulang bahan bakar pesawat sebelum bertolak menuju Karachi, perhentian berikutnya dari penerbangan tersebut. Sebelas orang penumpang seharusnya naik ke penerbangan tersebut di Bombay, tetapi lima orang penumpang membatalkan tiketnya di saat-saat terakhir, sehingga hanya enam orang penumpang yang naik ke penerbangan tersebut. Kondisi cuaca di Bandar Udara Santacruz dilaporkan normal dan tidak ada angin kencang ketika pesawat berangkat meninggalkan Bombay menuju Karachi dengan membawa 15 orang penumpang dan 14 orang awak.<ref name="indian68-1">{{cite news |date=29 Mei 1968 |title=29 killed in a plane crash near Bombay |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680529&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=36 |issue=168 |pages=1, 5 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230528154055/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680529&printsec=frontpage |archive-date=28 Mei 2023 |access-date=31 Oktober 2021 }}</ref>
Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 tiba di Bandar Udara Santacruz di Bombay pada pukul 01.45 [[Waktu India|waktu setempat]].<ref name="indian68-1">{{cite news |date=29 Mei 1968 |title=29 killed in plane crash near Bombay |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680529&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=36 |issue=168 |pages=1, 5 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230528154055/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680529&printsec=frontpage |archive-date=28 Mei 2023 |access-date=31 Oktober 2021 }}</ref> Penerbangan tersebut berangkat dari Jakarta sore hari sebelumnya dengan perhentian di Singapura dan Bangkok, dan merupakan bagian dari penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam Garuda Indonesian Airways dengan perhentian di Singapura, Bangkok, Bombay, Karachi, Kairo, dan Roma.<ref>{{cite web |url=https://www.timetableimages.com/ttimages/ga/ga68/ga68-4.jpg |title=Garuda Indonesian Airways International Timetable, Effective April 1st 1968 |website=Airline Timetable Images |page=4 |language=en |access-date=31 Oktober 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20180101003037/http://www.timetableimages.com/ttimages/ga/ga68/ga68-4.jpg |archive-date=1 Januari 2018 |via=Björn Larsson }}</ref>

Penerbangan tersebut melakukan perhentian di Bombay untuk menaikkan penumpang, mengganti awak pesawat yang bertugas, dan mengisi ulang bahan bakar pesawat sebelum bertolak menuju Karachi. Sebelas orang penumpang seharusnya naik ke penerbangan tersebut di Bombay, tetapi pembatalan oleh lima orang calon penumpang di saat-saat terakhir membuat jumlah penumpang yang naik berkurang menjadi enam orang. Kondisi cuaca di Bandar Udara Santacruz dilaporkan normal dan tidak ada angin kencang ketika pesawat berangkat dari Bombay menuju Karachi dengan membawa 15 orang penumpang dan 14 orang awak.<ref name="indian68-1" />


=== Kecelakaan ===
=== Kecelakaan ===
Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Santacruz pada pukul 02.32 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, [[pemandu lalu lintas udara]] di Bandar Udara Santacruz kehilangan kontak dengan pesawat; tidak ada [[Sinyal darurat|panggilan darurat]] apa pun yang diterima dari pesawat sebelum pesawat hilang kontak.<ref name="indian68-2">{{cite news |date=30 Mei 1968 |title=Garuda aircraft grounded |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680530&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=36 |issue=169 |page=3 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105753/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680530&printsec=frontpage |archive-date=6 April 2023 |access-date=5 Maret 2022 }}</ref> Pesawat kemudian dilaporkan telah jatuh sekitar lima menit setelah hilang kontak, dengan lokasi kecelakaan berada di sekitar {{convert|1,5|mi|km}} sebelah timur [[Stasiun kereta api Nalla Sopara]] di dekat Desa Bilalpada. Ledakan yang timbul ketika pesawat jatuh menghunjam daratan membuat sedikitnya sebuah puing berukuran besar dari pesawat membentuk kawah sedalam {{convert|20|ft|m}} di lokasi kecelakaan, sedangkan sebagian besar puing-puing lainnya jatuh berserakan di area seluas {{convert|3|sqmi|km2|spell=in}}.<ref name="indian68-1" />
Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Santacruz pada pukul 02.32 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, [[pemandu lalu lintas udara]] di Bandar Udara Santacruz kehilangan kontak dengan pesawat; tidak ada [[Sinyal darurat|panggilan darurat]] yang diterima dari pesawat sebelum pesawat hilang kontak.<ref name="indian68-2">{{cite news |date=30 Mei 1968 |title=Garuda aircraft grounded |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680530&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=36 |issue=169 |page=3 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105753/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19680530&printsec=frontpage |archive-date=6 April 2023 |access-date=5 Maret 2022 }}</ref> Pesawat kemudian dilaporkan telah jatuh sekitar lima menit setelah hilang kontak, dengan lokasi kecelakaan berada di sekitar {{convert|1,5|mi|km}} sebelah timur [[Stasiun kereta api Nalla Sopara]] di dekat Desa Bilalpada. Ledakan yang timbul ketika pesawat jatuh menghunjam daratan membuat sedikitnya sebuah puing berukuran besar dari pesawat membentuk kawah sedalam {{convert|20|ft|m}} di lokasi kecelakaan, sedangkan sebagian besar puing-puing lainnya jatuh berserakan di area seluas {{convert|3|sqmi|km2|spell=in}}.<ref name="indian68-1" />


Seluruh 29 orang penumpang dan awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. Tujuh belas orang di Desa Bilalpada dilaporkan cedera, di mana dua orang di antaranya dalam kondisi serius. Tiga orang penduduk desa harus dirawat di rumah sakit, dan salah seorang di antaranya kemudian dinyatakan meninggal dunia.<ref>{{cite book |date=26 Juli 1968 |chapter=Air Crash of Indonesian Garuda Airlines Jet Plane |title=Lok Sabha Debates (Fifth Session) |url=https://eparlib.nic.in/bitstream/123456789/2466/1/lsd_04_05_26-07-1968.pdf |dead-url=no |series=4 |language=en |volume=18 |publisher=[[Lok Sabha]] |pages=1808-1809 (73-74) |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105756/https://eparlib.nic.in/bitstream/123456789/2466/1/lsd_04_05_26-07-1968.pdf |archive-date=6 April 2023 |access-date=23 Februari 2022 }}</ref> Di samping menelan korban manusia, kecelakaan tersebut menghancurkan sejumlah rumah [[pondok]] penduduk desa dan satu rumah [[gudang]] milik sebuah sekolah. Selain itu, sejumlah puing-puing dari pesawat yang terbakar menghantam dan membakar sebuah [[Kandang kuda|istal]] yang kemudian menewaskan 19 ekor kerbau.<ref name="indian68-1" />
Seluruh 29 orang di dalam pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. Tujuh belas orang di Desa Bilalpada dilaporkan cedera, di mana dua orang di antaranya dalam kondisi serius. Tiga orang penduduk desa harus dirawat di rumah sakit, dan salah seorang di antaranya kemudian meninggal dunia.<ref>{{cite book |date=26 Juli 1968 |chapter=Air Crash of Indonesian Garuda Airlines Jet Plane |title=Lok Sabha Debates (Fifth Session) |url=https://eparlib.nic.in/bitstream/123456789/2466/1/lsd_04_05_26-07-1968.pdf |dead-url=no |series=4 |language=en |volume=18 |publisher=[[Lok Sabha]] |pages=1808-1809 (73-74) |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105756/https://eparlib.nic.in/bitstream/123456789/2466/1/lsd_04_05_26-07-1968.pdf |archive-date=6 April 2023 |access-date=23 Februari 2022 }}</ref> Di samping menelan korban manusia, kecelakaan tersebut menghancurkan sejumlah rumah [[pondok]] penduduk desa dan satu rumah [[gudang]] milik sebuah sekolah. Selain itu, sejumlah puing-puing dari pesawat yang terbakar menghantam dan membakar sebuah [[istal]] yang kemudian menewaskan 19 ekor kerbau.<ref name="indian68-1" />


== Penumpang dan awak ==
== Penumpang dan awak ==
Baris 50: Baris 51:
Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 membawa 15 orang penumpang dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Dari segi kota asal keberangkatan, enam orang penumpang berangkat dari Jakarta, tiga dari Bangkok, dan enam dari Bombay. Dari segi kota tujuan, enam orang penumpang akan turun di Karachi, dua di Kairo, dua di Roma, dan lima di Amsterdam. Sebanyak enam orang penumpang berasal dari Indonesia, empat dari Pakistan, dua dari Yunani, satu dari Belanda, satu dari India, dan satu berasal dari Jepang.<ref name="indian68-1" /><ref name="kawanua">{{cite book |date=1 Juni 1968 |chapter=Pesawat GIA Convair 990 Djatuh dekat Bombay |title=Bulletin Djembatan Kawanua |url=https://books.google.com/books?id=E1UoAQAAMAAJ&pg=RA11-PA43 |dead-url=no |volume=50 |publisher=Kawanua |page=43 (595) |archive-url=https://web.archive.org/web/20230729055211/https://books.google.com/books?id=E1UoAQAAMAAJ&pg=RA11-PA43 |archive-date=29 Juli 2023 |access-date=31 Oktober 2021 }}</ref>
Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 membawa 15 orang penumpang dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Dari segi kota asal keberangkatan, enam orang penumpang berangkat dari Jakarta, tiga dari Bangkok, dan enam dari Bombay. Dari segi kota tujuan, enam orang penumpang akan turun di Karachi, dua di Kairo, dua di Roma, dan lima di Amsterdam. Sebanyak enam orang penumpang berasal dari Indonesia, empat dari Pakistan, dua dari Yunani, satu dari Belanda, satu dari India, dan satu berasal dari Jepang.<ref name="indian68-1" /><ref name="kawanua">{{cite book |date=1 Juni 1968 |chapter=Pesawat GIA Convair 990 Djatuh dekat Bombay |title=Bulletin Djembatan Kawanua |url=https://books.google.com/books?id=E1UoAQAAMAAJ&pg=RA11-PA43 |dead-url=no |volume=50 |publisher=Kawanua |page=43 (595) |archive-url=https://web.archive.org/web/20230729055211/https://books.google.com/books?id=E1UoAQAAMAAJ&pg=RA11-PA43 |archive-date=29 Juli 2023 |access-date=31 Oktober 2021 }}</ref>


Salah seorang di antara enam orang penumpang asal Indonesia adalah pejabat [[Badan Tenaga Nuklir Nasional]] yang juga istri dari [[G.A. Siwabessy]], kepala lembaga yang sama yang juga Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu.<ref name="historia">{{cite web |url=https://historia.id/ekonomi/articles/kecelakaan-pesawat-garuda-di-mumbai-india-P0o7K/ |title=Kecelakaan Pesawat Garuda di Mumbai India |last=Isnaeni |first=Hendri F. |date=6 April 2019 |website=Historia |access-date=31 Oktober 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20211104054315/https://historia.id/ekonomi/articles/kecelakaan-pesawat-garuda-di-mumbai-india-P0o7K |archive-date=4 November 2021 }}</ref> Penumpang satu-satunya asal Belanda adalah seorang pimpinan [[Moral Re-Armament]] Belanda, sedangkan penumpang satu-satunya asal India adalah presiden [[Persatuan Insinyur India]] yang juga wakil presiden [[Federasi Beton Struktural Internasional|Federasi Beton Prategang Internasional]].<ref name="indian68-1" /><ref>{{cite journal |date=September 2010 |title=Antia - A Question Answered |url=https://www.welshhighlandheritage.co.uk/wp-content/uploads/WHH-No-49.pdf |journal=Welsh Highland Heritage |language=en |issue=49 |page=3 |issn=1462-1371 |oclc=49988616 |access-date=23 Desember 2022 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20221227094032/https://www.welshhighlandheritage.co.uk/wp-content/uploads/WHH-No-49.pdf |archive-date=27 Desember 2022 }}</ref> Selain itu, penumpang satu-satunya asal Jepang dilaporkan adalah seorang kepala seksi (Kasi) di perusahaan [[Dai-ichi Life Insurance]].<ref>{{cite news |date=29 Mei 1968 |title=29 Die in Crash Of Garuda Plane |work=[[The Japan Times]] |language=en |agency=[[Kyodo News]] |page=4 }}</ref>
Salah seorang di antara enam orang penumpang asal Indonesia adalah pejabat [[Badan Tenaga Nuklir Nasional|Badan Tenaga Atom Nasional]] yang juga istri dari [[G.A. Siwabessy]], kepala lembaga yang sama yang juga menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu.<ref name="historia">{{cite web |url=https://historia.id/ekonomi/articles/kecelakaan-pesawat-garuda-di-mumbai-india-P0o7K/ |title=Kecelakaan Pesawat Garuda di Mumbai India |last=Isnaeni |first=Hendri F. |date=6 April 2019 |website=Historia |access-date=31 Oktober 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20211104054315/https://historia.id/ekonomi/articles/kecelakaan-pesawat-garuda-di-mumbai-india-P0o7K |archive-date=4 November 2021 }}</ref> Satu-satunya penumpang asal Belanda adalah seorang pimpinan [[Moral Re-Armament]] Belanda, sedangkan satu-satunya penumpang asal India adalah presiden [[Persatuan Insinyur India]] yang juga menjabat sebagai wakil presiden [[Federasi Beton Struktural Internasional|Federasi Beton Prategang Internasional]].<ref name="indian68-1" /><ref>{{cite magazine |date=September 2010 |title=Antia - A Question Answered |url=https://www.welshhighlandheritage.co.uk/wp-content/uploads/WHH-No-49.pdf |dead-url=no |magazine=Welsh Highland Heritage |language=en |issue=49 |page=3 |issn=1462-1371 |oclc=49988616 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221227094032/https://www.welshhighlandheritage.co.uk/wp-content/uploads/WHH-No-49.pdf |archive-date=27 Desember 2022 |access-date=23 Desember 2022 }}</ref> Selain itu, satu-satunya penumpang asal Jepang dilaporkan adalah seorang kepala seksi (Kasi) di perusahaan [[Dai-ichi Life Insurance]].<ref>{{cite news |date=29 Mei 1968 |title=29 Die in Crash Of Garuda Plane |work=[[The Japan Times]] |language=en |agency=[[Kyodo News]] |page=4 }}</ref>


=== Awak pesawat ===
=== Awak pesawat ===
Terdapat 14 orang awak pesawat yang berada di dalam penerbangan tersebut; semuanya berasal dari Indonesia. Sepuluh orang anggota awak merupakan awak yang bertugas, yang terdiri dari empat orang awak kokpit dan enam orang awak kabin, sedangkan empat orang awak lainnya [[Deadheading (penerbangan)|''deadheading'']]. Anggota awak kokpit terdiri dari [[Pilot yang bertugas|Kapten]] Abdul Rochim,<ref name="tah" /> Kapten Soedharmono, [[Navigator|Juru navigasi]] Asmoro, dan [[Juru mesin]] Djumadi. Dari segi awak kabin, salah seorang dari dua [[Jenang kapal#Pesawat terbang|manajer kabin]] adalah adik dari [[Ahmad Yunus Mokoginta|A.Y. Mokoginta]], Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Bersatu (sekarang Mesir) saat itu.<ref name="kawanua" />
Terdapat 14 orang awak pesawat yang berada di dalam penerbangan tersebut; semuanya berasal dari Indonesia. Sepuluh orang anggota awak merupakan awak yang bertugas, yang terdiri dari empat orang awak kokpit dan enam orang awak kabin, sedangkan empat orang awak lainnya [[Deadheading (penerbangan)|''deadheading'']]. Anggota awak kokpit terdiri dari Kapten [[Pilot yang bertugas|pilot]] Abdul Rochim,<ref name="tah" /> Kapten [[kopilot]] Soedharmono, [[Navigator|Juru navigasi]] Asmoro, dan [[Juru mesin]] Djumadi. Dari segi awak kabin, [[Pramugari#Kepala Purser (Chief Purser)|kepala purser]] dalam penerbangan tersebut adalah adik bungsu dari [[A.Y. Mokoginta]], Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Bersatu (sekarang Mesir) saat itu.<ref name="kawanua" /><ref>{{cite book |last=Mokodenseho |first=Sabil |year=2020 |title=Sisi Lain Gerakan Sarekat Islam di Sulawesi Utara Periode 1920-1950 |url=https://books.google.com/books?id=nr78DwAAQBAJ&pg=PA141 |dead-url=no |publisher=Jakad Media Publishing |page=141 |isbn=978-623-6551-48-6 |archive-url=https://web.archive.org/web/20231002121106/https://books.google.com/books?id=nr78DwAAQBAJ&pg=PA141#v=onepage&q&f=false |archive-date=2 Oktober 2023 |access-date=30 September 2023 }}</ref>


Seluruh awak yang bertugas naik ke penerbangan tersebut di Bombay untuk menggantikan para awak sebelumnya yang telah bertugas sejak penerbangan tersebut berangkat dari Jakarta. Seluruh awak yang bertugas tersebut rencananya akan kembali diganti di Kairo. Sementara itu, empat orang awak yang ''deadheading'' dan berangkat bersama dengan para awak yang bertugas dari Jakarta tetap berada di dalam penerbangan tersebut.<ref name="kawanua" />
Seluruh awak pesawat yang bertugas naik ke penerbangan tersebut di Bombay untuk menggantikan para awak sebelumnya yang telah bertugas sejak penerbangan tersebut berangkat dari Jakarta. Seluruh awak pesawat yang bertugas tersebut rencananya akan kembali diganti di Kairo. Sementara itu, empat orang awak ''deadheading'' yang berangkat bersama-sama dengan para awak pesawat yang bertugas dari Jakarta tetap berada di dalam penerbangan tersebut.<ref name="kawanua" />


== Penyelidikan ==
== Pasca-kecelakaan ==
Satu hari setelah kecelakaan tersebut, Garuda Indonesian Airways menghentikan sementara operasional penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam dan sebaliknya berikut dua pesawat Convair 990A yang tersisa.<ref name="indian68-2" /> Penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam dan sebaliknya kemudian kembali dilanjutkan, tetapi pesawat yang beroperasi digantikan oleh pesawat [[Douglas DC-8]] sewaan dari [[KLM]]. Garuda Indonesian Airways mengalihkan operasional pesawat Convair 990A ke penerbangan rute domestik di Indonesia dan internasional di Asia hingga akhirnya jenis pesawat tersebut dipensiunkan pada tahun 1973.<ref name="tah" />
Beberapa jam setelah kecelakaan tersebut, sejumlah perwakilan dari [[Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India]] mendatangi lokasi kecelakaan pesawat dan melakukan penyelidikan awal.<ref name="indian68-1" /> Sebuah tim gabungan dari Indonesia, yang terdiri dari [[Direktorat Jenderal Perhubungan Udara|Direktorat Penerbangan Sipil]], Garuda Indonesian Airways, dan [[Lufthansa]], dikerahkan ke Bombay untuk bergabung ke dalam penyelidikan.<ref name="kawanua" /> Tim gabungan tersebut tiba di Bombay pada pagi keesokan harinya. Pencarian terhadap alat perekam data penerbangan pesawat dimulai satu hari setelah tim dari Indonesia tiba di lokasi kecelakaan pesawat.<ref name="indian68-2" />


Pemerintah Indonesia mengatur pemulangan seluruh jenazah korban yang berasal dari Indonesia. Di dalam setiap peti jenazah korban asal Indonesia, batu-batu yang telah dikumpulkan dari lokasi kecelakaan pesawat turut dimasukkan di dalamnya. Sebagian besar jenazah korban penumpang asal Indonesia dimakamkan di taman pemakaman umum, sedangkan istri menteri kesehatan dan seluruh awak pesawat dimakamkan di sebuah taman makam pahlawan.<ref name="historia" />
Penyebab kecelakaan belum diketahui secara jelas hingga saat ini, meskipun terdapat penyelidikan dari pengadilan terhadap kecelakaan tersebut. Penyelidikan dipimpin oleh seorang mantan ketua mahkamah di [[Mahkamah Tinggi Bombay]], dan laporan akhir kecelakaan tersebut dilaporkan akan selesai pada bulan Januari 1970.<ref name="indian69">{{cite news |date=29 November 1969 |title=Garuda crash report by Jan.. |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19691129&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=38 |issue=13 |page=13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105753/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19691129&printsec=frontpage |archive-date=6 April 2023 |access-date=23 Februari 2022 }}</ref> Namun, sebuah sumber yang mengutip penyelidikan kecelakaan tersebut mencatat bahwa ketika melakukan perhentian di Bombay, pesawat jet tersebut diduga salah diisi ulang bahan bakarnya dengan [[avgas]] alih-alih dengan [[Bahan bakar penerbangan|avtur]]. Kesalahan tersebut diduga menyebabkan keempat mesin pesawat mengalami kegagalan, yang kemudian mengakibatkan pilot kehilangan kendali atas pesawat. Pesawat kemudian menukik turun hingga akhirnya jatuh dengan posisi hampir vertikal.<ref name="asn" /><ref name="baaa">{{cite web |url=https://baaa-acro.com/crash/crash-convair-cv-990-30a-5-near-bombay-30-killed |title=Crash of a Convair CV-990-30A-5 near Bombay: 30 killed |last=Hubert |first=Ronan |website=Bureau of Aircraft Accidents Archives |language=en |access-date=5 Juli 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185736/https://baaa-acro.com/crash/crash-convair-cv-990-30a-5-near-bombay-30-killed |archive-date=9 Juli 2021 }}</ref>


Pada tahun 1969, Persatuan Insinyur India mendirikan sebuah penghargaan makalah teknik dengan nama yang diambil dari nama mendiang sang presiden.<ref>{{cite web |url=https://www.ieindia.org/webui/IEI-Activities.aspx#KF-Antia-memorial-prize |title=IEI Activities: Prizes and Awards - The K F Antia Memorial Prize |website=Institution of Engineers (India) |language=en |access-date=30 September 2023 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20230603174856/https://www.ieindia.org/webui/IEI-Activities.aspx#KF-Antia-memorial-prize |archive-date=3 Juni 2023 }}</ref> Pada tahun berikutnya, seorang pemulia anggrek asal Indonesia yang berhasil melakukan [[Hibrida (biologi)|persilangan]] ''[[Dendrobium]]'' memberinya nama yang diambil dari nama mendiang istri menteri kesehatan.<ref name="historia" />
== Pasca-kecelakaan ==

Satu hari setelah kecelakaan tersebut, Garuda Indonesian Airways menghentikan sementara operasional penerbangan rute Jakarta menuju Amsterdam dan sebaliknya berikut dua pesawat Convair 990A yang tersisa.<ref name="indian68-2" /><ref>{{cite news |date=31 Mei 1968 |title=Garuda Service Unaffected: Exec |work=[[The Japan Times]] |language=en |page=9 }}</ref> Penerbangan rute Jakarta menuju Amsterdam dan sebaliknya kemudian kembali dilanjutkan, tetapi pesawat yang digunakan berganti menjadi [[Douglas DC-8]] yang disewa dari [[KLM]]. Garuda Indonesian Airways mengalihkan operasional pesawat Convair 990A ke penerbangan rute domestik di Indonesia dan internasional di Asia hingga akhirnya jenis pesawat tersebut dipensiunkan pada tahun 1973.<ref name="tah" />
== Penyelidikan ==
Beberapa jam setelah kecelakaan tersebut, sejumlah perwakilan dari [[Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India]] mendatangi lokasi kecelakaan pesawat dan melakukan penyelidikan awal.<ref name="indian68-1" /> Sebuah tim gabungan dari Indonesia, yang terdiri dari [[Direktorat Jenderal Perhubungan Udara|Direktorat Penerbangan Sipil]], Garuda Indonesian Airways, dan [[Lufthansa]], dikerahkan ke Bombay untuk bergabung ke dalam penyelidikan.<ref name="kawanua" /> Tim yang dipimpin oleh [[Karno Barkah]] tersebut tiba di Bombay pada pagi keesokan harinya.<ref name="indian68-2" />


Penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti hingga saat ini, meskipun terdapat penyelidikan dari pengadilan terhadap kecelakaan tersebut. Penyelidikan dipimpin oleh seorang mantan ketua [[Mahkamah Tinggi Bombay]], dan laporan akhir kecelakaan tersebut dilaporkan akan selesai pada bulan Januari 1970.<ref name="indian69">{{cite news |date=29 November 1969 |title=Garuda crash report by Jan.. |url=https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19691129&printsec=frontpage |dead-url=no |work=[[The Indian Express]] |language=en |volume=38 |issue=13 |page=13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230406105753/https://news.google.com/newspapers?nid=P9oYG7HA76QC&dat=19691129&printsec=frontpage |archive-date=6 April 2023 |access-date=23 Februari 2022 }}</ref> [[Kotak hitam]] pesawat, yang pencariannya dimulai satu hari setelah tim dari Indonesia tiba di lokasi kecelakaan,<ref name="indian68-2" /> juga belum pernah ditemukan.<ref>{{cite web |url=https://www.heritagerailway.co.uk/4660/surprise-donation-marks-untimely-death-of-brilliant-railway-engineer/ |title=Surprise Donation Marks Untimely Death Of Brilliant Railway Engineer |last=Courtney |first=Geoff |date=2 Juli 2018 |website=Heritage Railway |publisher=Mortons Media Group |language=en |access-date=30 September 2023 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20220516080622/https://www.heritagerailway.co.uk/4660/surprise-donation-marks-untimely-death-of-brilliant-railway-engineer/ |archive-date=16 Mei 2022 }}</ref> Namun, sebuah sumber yang mengutip penyelidikan kecelakaan tersebut menyebut bahwa ketika melakukan perhentian di Bombay, pesawat jet tersebut diisi ulang dengan bahan bakar [[avgas]] alih-alih dengan [[avtur]]. [[Bahan bakar penerbangan#Perbedaan avtur dan avgas|Kesalahan pengisian bahan bakar]] tersebut diduga menyebabkan keempat mesin pesawat mengalami kegagalan, yang kemudian mengakibatkan pilot kehilangan kendali atas pesawat. Pesawat lalu menukik turun hingga akhirnya jatuh dalam posisi hampir vertikal.<ref name="asn" /><ref name="baaa">{{cite web |url=https://baaa-acro.com/crash/crash-convair-cv-990-30a-5-near-bombay-30-killed |title=Crash of a Convair CV-990-30A-5 near Bombay: 30 killed |last=Hubert |first=Ronan |website=Bureau of Aircraft Accidents Archives |language=en |access-date=5 Juli 2021 |dead-url=no |archive-url=https://web.archive.org/web/20210709185736/https://baaa-acro.com/crash/crash-convair-cv-990-30a-5-near-bombay-30-killed |archive-date=9 Juli 2021 }}</ref>
Presiden [[Soeharto]] mengirimkan sebuah pesawat milik Garuda Indonesian Airways untuk memulangkan seluruh jenazah korban asal Indonesia. Di dalam setiap peti jenazah korban asal Indonesia, batu-batu yang telah dikumpulkan dari lokasi kecelakaan pesawat turut dimasukkan di dalamnya. Sebagian besar jenazah korban penumpang asal Indonesia dimakamkan di tempat pemakaman umum, sedangkan jenazah istri menteri kesehatan dan seluruh awak pesawat dimakamkan di sebuah taman makam pahlawan.<ref name="historia" />


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 72: Baris 75:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Reflist}}


{{Grup Garuda Indonesia}}
{{Grup Garuda Indonesia}}


{{coord missing|India}}
{{Coord missing|India}}


{{DEFAULTSORT:Garuda Indonesia Penerbangan 892}}
{{DEFAULTSORT:Garuda Indonesia Penerbangan 892}}

Revisi per 6 Mei 2024 07.00

Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892
Pajajaran, pesawat Garuda Indonesian Airways yang mengalami kecelakaan.
Ringkasan kecelakaan
Tanggal28 Mei 1968 (1968-05-28)
RingkasanJatuh setelah lepas landas; diduga akibat kesalahan pengisian bahan bakar pesawat
LokasiDesa Bilalpada, dekat Nala Sopara, India
Orang dalam pesawat29
Penumpang15
Awak14
Tewas30:
  • 29 occupant
  • Satu di darat
Selamat0
Jenis pesawatConvair CV-990-30A-5
Nama pesawatPajajaran
OperatorGaruda Indonesian Airways
RegistrasiPK-GJA
AsalBandar Udara Internasional Kemayoran, Jakarta, Indonesia
Perhentian ke-1Bandar Udara Internasional Singapura, Singapura
Perhentian ke-2Bandar Udara Internasional Bangkok, Bangkok, Thailand
Perhentian ke-3Bandar Udara Santacruz, Bombay, India
Perhentian ke-4Bandar Udara Internasional Karachi, Karachi, Pakistan
Perhentian ke-5Bandar Udara Internasional Kairo, Kairo, Republik Arab Bersatu
Perhentian terakhirBandar Udara Leonardo da Vinci–Fiumicino, Roma, Italia
TujuanBandar Udara Schiphol Amsterdam, Amsterdam, Belanda

Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal Garuda Indonesian Airways (sekarang Garuda Indonesia) dari Jakarta menuju Amsterdam dengan perhentian di Singapura, Bangkok, Bombay (sekarang Mumbai), Karachi, Kairo, dan Roma. Pada tanggal 28 Mei 1968, pesawat jet Convair 990A yang mengoperasikan penerbangan tersebut jatuh setelah lepas landas dari Bandar Udara Santacruz (sekarang Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj) dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Pesawat jatuh di Desa Bilalpada yang terletak di dekat kota Nala Sopara dan menewaskan seluruh 29 orang di dalam pesawat dan satu orang di darat. Belum diketahui pasti penyebab dari kecelakaan tersebut, tetapi diduga berawal dari kesalahan pengisian bahan bakar pesawat ketika melakukan perhentian di Bombay. Kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan fatal pertama pesawat Convair 990.[1]

Pesawat

Pesawat yang sama ketika tengah menjalani uji beban pada tahun 1961.

Pesawat yang mengalami kecelakaan adalah pesawat jet Convair 990A registrasi PK-GJA yang ditenagai oleh empat mesin turbofan General Electric CJ805-23B. Pesawat buatan tahun 1960 tersebut merupakan Convair 990 kedua yang diproduksi,[2] dengan nomor seri 30-10-3, dan pada awalnya ditujukan untuk American Airlines. Pesawat tersebut sebelumnya digunakan sebagai salah satu pesawat eksperimental untuk mensertifikasi jenis pesawat Convair 990;[3] pesawat kemudian dikonversi ke varian Convair 990A. Pesawat berkapasitas hingga 99 orang penumpang tersebut memiliki nama Pajajaran yang diambil dari nama ibu kota Kerajaan Sunda.[4][5] Garuda Indonesian Airways menerima pengiriman pesawat tersebut pada tanggal 24 Januari 1964 sebagai pesawat terakhir dari pesanan untuk tiga pesawat sejenis.[6]

Pada tanggal 17 September 1966, pesawat mengalami insiden ketika berada di Bandar Udara Schiphol Amsterdam, di mana pesawat meluncur keluar pelataran terminal lalu menabrak sebuah truk garpu yang sedang terparkir; pesawat mengalami kerusakan ringan di bagian hidung dalam insiden tersebut.[7]

Riwayat penerbangan

Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 tiba di Bandar Udara Santacruz di Bombay pada pukul 01.45 waktu setempat.[8] Penerbangan tersebut berangkat dari Jakarta sore hari sebelumnya dengan perhentian di Singapura dan Bangkok, dan merupakan bagian dari penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam Garuda Indonesian Airways dengan perhentian di Singapura, Bangkok, Bombay, Karachi, Kairo, dan Roma.[9]

Penerbangan tersebut melakukan perhentian di Bombay untuk menaikkan penumpang, mengganti awak pesawat yang bertugas, dan mengisi ulang bahan bakar pesawat sebelum bertolak menuju Karachi. Sebelas orang penumpang seharusnya naik ke penerbangan tersebut di Bombay, tetapi pembatalan oleh lima orang calon penumpang di saat-saat terakhir membuat jumlah penumpang yang naik berkurang menjadi enam orang. Kondisi cuaca di Bandar Udara Santacruz dilaporkan normal dan tidak ada angin kencang ketika pesawat berangkat dari Bombay menuju Karachi dengan membawa 15 orang penumpang dan 14 orang awak.[8]

Kecelakaan

Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Santacruz pada pukul 02.32 waktu setempat. Tujuh menit kemudian, pemandu lalu lintas udara di Bandar Udara Santacruz kehilangan kontak dengan pesawat; tidak ada panggilan darurat yang diterima dari pesawat sebelum pesawat hilang kontak.[10] Pesawat kemudian dilaporkan telah jatuh sekitar lima menit setelah hilang kontak, dengan lokasi kecelakaan berada di sekitar 1,5 mil (2,4 km) sebelah timur Stasiun kereta api Nalla Sopara di dekat Desa Bilalpada. Ledakan yang timbul ketika pesawat jatuh menghunjam daratan membuat sedikitnya sebuah puing berukuran besar dari pesawat membentuk kawah sedalam 20 kaki (6,1 m) di lokasi kecelakaan, sedangkan sebagian besar puing-puing lainnya jatuh berserakan di area seluas tiga mil persegi (7,8 km2).[8]

Seluruh 29 orang di dalam pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut. Tujuh belas orang di Desa Bilalpada dilaporkan cedera, di mana dua orang di antaranya dalam kondisi serius. Tiga orang penduduk desa harus dirawat di rumah sakit, dan salah seorang di antaranya kemudian meninggal dunia.[11] Di samping menelan korban manusia, kecelakaan tersebut menghancurkan sejumlah rumah pondok penduduk desa dan satu rumah gudang milik sebuah sekolah. Selain itu, sejumlah puing-puing dari pesawat yang terbakar menghantam dan membakar sebuah istal yang kemudian menewaskan 19 ekor kerbau.[8]

Penumpang dan awak

Penumpang

Garuda Indonesian Airways Penerbangan 892 membawa 15 orang penumpang dalam segmen penerbangan dari Bombay menuju Karachi. Dari segi kota asal keberangkatan, enam orang penumpang berangkat dari Jakarta, tiga dari Bangkok, dan enam dari Bombay. Dari segi kota tujuan, enam orang penumpang akan turun di Karachi, dua di Kairo, dua di Roma, dan lima di Amsterdam. Sebanyak enam orang penumpang berasal dari Indonesia, empat dari Pakistan, dua dari Yunani, satu dari Belanda, satu dari India, dan satu berasal dari Jepang.[8][12]

Salah seorang di antara enam orang penumpang asal Indonesia adalah pejabat Badan Tenaga Atom Nasional yang juga istri dari G.A. Siwabessy, kepala lembaga yang sama yang juga menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat itu.[13] Satu-satunya penumpang asal Belanda adalah seorang pimpinan Moral Re-Armament Belanda, sedangkan satu-satunya penumpang asal India adalah presiden Persatuan Insinyur India yang juga menjabat sebagai wakil presiden Federasi Beton Prategang Internasional.[8][14] Selain itu, satu-satunya penumpang asal Jepang dilaporkan adalah seorang kepala seksi (Kasi) di perusahaan Dai-ichi Life Insurance.[15]

Awak pesawat

Terdapat 14 orang awak pesawat yang berada di dalam penerbangan tersebut; semuanya berasal dari Indonesia. Sepuluh orang anggota awak merupakan awak yang bertugas, yang terdiri dari empat orang awak kokpit dan enam orang awak kabin, sedangkan empat orang awak lainnya deadheading. Anggota awak kokpit terdiri dari Kapten pilot Abdul Rochim,[5] Kapten kopilot Soedharmono, Juru navigasi Asmoro, dan Juru mesin Djumadi. Dari segi awak kabin, kepala purser dalam penerbangan tersebut adalah adik bungsu dari A.Y. Mokoginta, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Arab Bersatu (sekarang Mesir) saat itu.[12][16]

Seluruh awak pesawat yang bertugas naik ke penerbangan tersebut di Bombay untuk menggantikan para awak sebelumnya yang telah bertugas sejak penerbangan tersebut berangkat dari Jakarta. Seluruh awak pesawat yang bertugas tersebut rencananya akan kembali diganti di Kairo. Sementara itu, empat orang awak deadheading yang berangkat bersama-sama dengan para awak pesawat yang bertugas dari Jakarta tetap berada di dalam penerbangan tersebut.[12]

Pasca-kecelakaan

Satu hari setelah kecelakaan tersebut, Garuda Indonesian Airways menghentikan sementara operasional penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam dan sebaliknya berikut dua pesawat Convair 990A yang tersisa.[10] Penerbangan rute Jakarta tujuan Amsterdam dan sebaliknya kemudian kembali dilanjutkan, tetapi pesawat yang beroperasi digantikan oleh pesawat Douglas DC-8 sewaan dari KLM. Garuda Indonesian Airways mengalihkan operasional pesawat Convair 990A ke penerbangan rute domestik di Indonesia dan internasional di Asia hingga akhirnya jenis pesawat tersebut dipensiunkan pada tahun 1973.[5]

Pemerintah Indonesia mengatur pemulangan seluruh jenazah korban yang berasal dari Indonesia. Di dalam setiap peti jenazah korban asal Indonesia, batu-batu yang telah dikumpulkan dari lokasi kecelakaan pesawat turut dimasukkan di dalamnya. Sebagian besar jenazah korban penumpang asal Indonesia dimakamkan di taman pemakaman umum, sedangkan istri menteri kesehatan dan seluruh awak pesawat dimakamkan di sebuah taman makam pahlawan.[13]

Pada tahun 1969, Persatuan Insinyur India mendirikan sebuah penghargaan makalah teknik dengan nama yang diambil dari nama mendiang sang presiden.[17] Pada tahun berikutnya, seorang pemulia anggrek asal Indonesia yang berhasil melakukan persilangan Dendrobium memberinya nama yang diambil dari nama mendiang istri menteri kesehatan.[13]

Penyelidikan

Beberapa jam setelah kecelakaan tersebut, sejumlah perwakilan dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India mendatangi lokasi kecelakaan pesawat dan melakukan penyelidikan awal.[8] Sebuah tim gabungan dari Indonesia, yang terdiri dari Direktorat Penerbangan Sipil, Garuda Indonesian Airways, dan Lufthansa, dikerahkan ke Bombay untuk bergabung ke dalam penyelidikan.[12] Tim yang dipimpin oleh Karno Barkah tersebut tiba di Bombay pada pagi keesokan harinya.[10]

Penyebab kecelakaan belum diketahui secara pasti hingga saat ini, meskipun terdapat penyelidikan dari pengadilan terhadap kecelakaan tersebut. Penyelidikan dipimpin oleh seorang mantan ketua Mahkamah Tinggi Bombay, dan laporan akhir kecelakaan tersebut dilaporkan akan selesai pada bulan Januari 1970.[18] Kotak hitam pesawat, yang pencariannya dimulai satu hari setelah tim dari Indonesia tiba di lokasi kecelakaan,[10] juga belum pernah ditemukan.[19] Namun, sebuah sumber yang mengutip penyelidikan kecelakaan tersebut menyebut bahwa ketika melakukan perhentian di Bombay, pesawat jet tersebut diisi ulang dengan bahan bakar avgas alih-alih dengan avtur. Kesalahan pengisian bahan bakar tersebut diduga menyebabkan keempat mesin pesawat mengalami kegagalan, yang kemudian mengakibatkan pilot kehilangan kendali atas pesawat. Pesawat lalu menukik turun hingga akhirnya jatuh dalam posisi hampir vertikal.[1][20]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Ranter, Harro. "ASN Wikibase Occurrence #331835 - Accident Convair CV-990-30A-5 Coronado PK-GJA". Aviation Safety Network (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Juli 2021. Diakses tanggal 5 Juli 2021. 
  2. ^ "Renamed 990, Follow-on Jetliner Returns From Ramp Ground Test". Convairiety (San Diego Edition) (dalam bahasa Inggris). 13 (25). 7 Desember 1960. hlm. 3. 
  3. ^ "990 Withstands Stress Of Lengthy Load Test". Convairiety (Fort Worth Edition) (dalam bahasa Inggris). 14 (16). 2 Agustus 1961. hlm. 3. 
  4. ^ Almanak Sumatera. Komando Antar Daerah Sumatera. 1969. hlm. 517. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juli 2023. Diakses tanggal 31 Januari 2022. 
  5. ^ a b c Sumbodo, Sudiro (15 April 2018). Stroud, Nick, ed. "The Convair 990 and Garuda Indonesian Airways". The Aviation Historian (dalam bahasa Inggris). No. 23. hlm. 69, 74. ISSN 2051-1930. OCLC 1035942238. 
  6. ^ Proctor, Jon (1996). Convair 880 & 990. Great Airliners Series (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-1). World Transport Press. hlm. 64, 87, 112. ISBN 0-9626730-4-8. 
  7. ^ Pijper, Jans (17 September 1966). Politierapport nr. 964: Rapport Verkeersongeval PK-GJA en KLM-34 (Laporan) (dalam bahasa Belanda). N.V. Luchthaven Schiphol, Korps Orde en Veiligheid – via Herman Dekker. 
  8. ^ a b c d e f g "29 killed in plane crash near Bombay". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 36 (168). 29 Mei 1968. hlm. 1, 5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Mei 2023. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  9. ^ "Garuda Indonesian Airways International Timetable, Effective April 1st 1968". Airline Timetable Images (dalam bahasa Inggris). hlm. 4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Januari 2018. Diakses tanggal 31 Oktober 2021 – via Björn Larsson. 
  10. ^ a b c d "Garuda aircraft grounded". The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 36 (169). 30 Mei 1968. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2023. Diakses tanggal 5 Maret 2022. 
  11. ^ "Air Crash of Indonesian Garuda Airlines Jet Plane". Lok Sabha Debates (Fifth Session) (PDF). 4 (dalam bahasa Inggris). 18. Lok Sabha. 26 Juli 1968. hlm. 1808–1809 (73–74). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 6 April 2023. Diakses tanggal 23 Februari 2022. 
  12. ^ a b c d "Pesawat GIA Convair 990 Djatuh dekat Bombay". Bulletin Djembatan Kawanua. 50. Kawanua. 1 Juni 1968. hlm. 43 (595). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juli 2023. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  13. ^ a b c Isnaeni, Hendri F. (6 April 2019). "Kecelakaan Pesawat Garuda di Mumbai India". Historia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2021. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  14. ^ "Antia - A Question Answered" (PDF). Welsh Highland Heritage (dalam bahasa Inggris). No. 49. September 2010. hlm. 3. ISSN 1462-1371. OCLC 49988616. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 27 Desember 2022. Diakses tanggal 23 Desember 2022. 
  15. ^ "29 Die in Crash Of Garuda Plane". The Japan Times (dalam bahasa Inggris). Kyodo News. 29 Mei 1968. hlm. 4. 
  16. ^ Mokodenseho, Sabil (2020). Sisi Lain Gerakan Sarekat Islam di Sulawesi Utara Periode 1920-1950. Jakad Media Publishing. hlm. 141. ISBN 978-623-6551-48-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2023. Diakses tanggal 30 September 2023. 
  17. ^ "IEI Activities: Prizes and Awards - The K F Antia Memorial Prize". Institution of Engineers (India) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2023. Diakses tanggal 30 September 2023. 
  18. ^ "Garuda crash report by Jan." The Indian Express (dalam bahasa Inggris). 38 (13). 29 November 1969. hlm. 13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2023. Diakses tanggal 23 Februari 2022. 
  19. ^ Courtney, Geoff (2 Juli 2018). "Surprise Donation Marks Untimely Death Of Brilliant Railway Engineer". Heritage Railway (dalam bahasa Inggris). Mortons Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2022. Diakses tanggal 30 September 2023. 
  20. ^ Hubert, Ronan. "Crash of a Convair CV-990-30A-5 near Bombay: 30 killed". Bureau of Aircraft Accidents Archives (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juli 2021. Diakses tanggal 5 Juli 2021.