Lompat ke isi

Pondokcina, Beji, Depok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Laura Putri Calma (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Kelurahan
{{Kelurahan
|peta =
|peta =
|nama =Pondok Cina
|nama =Pondokcina
|provinsi =Jawa Barat
|provinsi =Jawa Barat
|dati2 =Kota
|dati2 =Kota
|nama dati2 =Depok
|nama dati2 =Depok
|kecamatan =Beji
|kecamatan =Beji
|kode pos =16424<ref>[https://kodepos.posindonesia.co.id/kodeposnewlist?tab=133802&cmd=search&z_id_prov=%3D&x_id_prov=32&z_id_kotakab=%3D&x_id_kotakab=3276&z_id_kec=%3D&x_id_kec=327606&z_id_desa=%3D&x_id_desa=&search=&searchtype= Kode Pos Kecamatan Beji]</ref>
|kode pos =
|nama pemimpin =-
|nama pemimpin =
|luas =... km²
|luas =... km²
|penduduk =... jiwa
|penduduk =... jiwa
Baris 13: Baris 13:
}}
}}


'''Pondok Cina''' adalah sebuah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Beji, Depok|Beji]], [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
'''Pondokcina''' adalah sebuah [[kelurahan]] di [[kecamatan]] [[Beji, Depok|Beji]], [[Kota Depok]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].

== Sejarah ==

Dulu, Pondok Cina hanyalah hamparan perkebunan dan semak-semak belantara yang bernama Kampung Bojong. Awalnya hanya sebagai tempat transit pedagang-pedagang [[Tionghoa]] yang hendak berjualan di [[Depok]]. Lama kelamaan menjadi pemukiman, yang kini padat sebagai akses utama [[Depok]]-[[Jakarta]].

[[Kota Depok]] (dulunya kota administratif) dikenal sebagai penyangga ibu kota. Para penghuni yang mendiami wilayah Depok sebagian besar berasal dari pindahan orang [[Jakarta]]. Tak heran kalau dulu muncul pomeo singkatan Depok: Daerah Elit Pemukiman Orang Kota. Mereka banyak mendiami perumahan nasional (Perumnas), membangun rumah ataupun membuat pemukiman baru.

Sebagai daerah baru, [[Depok]] menarik minat pedagang-pedagang [[Tionghoa]] untuk berjualan di sana. Namun [[Cornelis Chastelein]] pernah membuat peraturan bahwa orang-orang Cina tidak boleh tinggal di kota [[Depok]]. Mereka hanya boleh berdagang, tetapi tidak boleh tinggal. Ini tentu menyulitkan mereka. Mengingat saat itu perjalanan dari [[Depok]] ke [[Jakarta]] bisa memakan waktu setengah hari, pedagang-pedagang tersebut membuat tempat transit di luar wilayah [[Depok]], yang bernama Kampung Bojong. Mereka berkumpul dan mendirikan pondok-pondok sederhana di sekitar wilayah tersebut. Dari sini mulai muncul nama Pondok Cina.

Menurut cerita H. Abdul Rojak, sesepuh masyarakat sekitar Pondok Cina, daerah Pondok Cina dulunya bernama Kampung Bojong. “Lama-lama daerah ini disebut Kampung Pondok Cina. Sebutan ini berawal ketika orang-orang keturunan Tionghoa datang untuk berdagang ke pasar Depok. Pedagang-pedagang itu datang menjelang matahari terbenam. Karena sampainya malam hari, mereka istirahat dahulu dengan membuat pondok-pondok sederhana,” ceritanya. Kebetulan, lanjut Rojak, di daerah tersebut ada seorang tuan tanah keturunan [[Tionghoa]]. Akhirnya mereka semua di tampung dan dibiarkan mendirikan pondok di sekitar tanah miliknya. Lalu menjelang subuh orang-orang keturunan [[Tionghoa]] tersebut bersiap-siap untuk berangkat ke pasar [[Depok]].”

Kampung Bojong berubah nama menjadi kampung Pondok Cina pada tahun 1918. Masyarakat sekitar daerah tersebut selalu menyebut kampung Bojong dengan sebutan Pondok Cina. Lama-kelamaan nama Kampung Bojong hilang dan timbul sebutan Pondok Cina sampai sekarang. Masih menurut cerita, Pondok Cina dulunya hanya berupa hutan karet dan sawah. Yang tinggal di daerah tersebut hanya berjumlah lima kepala keluarga, itu pun semuanya orang keturunan [[Tionghoa]]. Selain berdagang ada juga yang bekerja sebagai petani di sawah sendiri. Sebagian lagi bekerja di ladang kebun karet milik tuan tanah orang-orang [[Belanda]]. Semakin lama, beberapa kepala keluarga itu pindah ke tempat lain. Tak diketahui pasti apa alasannya.{{Beji, Depok}}

== Perguruan Tinggi ==
* [[Universitas Indonesia]]
* [[Universitas Gunadarma]]


== Referensi ==
== Referensi ==
<references/>
* http://kelurahanpocin.blogspot.co.id/2013/10/asal-usul-pondok-cina.html

* http://halomuda.com/tempat-wisata-kuliner-depok/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161121130538/http://halomuda.com/tempat-wisata-kuliner-depok/ |date=2016-11-21 }}


== Pranala luar ==
{{Beji, Depok}}
{{Beji, Depok}}


{{Authority control}}
{{Authority control}}



{{Kelurahan-stub}}
{{Kelurahan-stub}}

Revisi terkini sejak 8 Mei 2024 05.35

Pondokcina
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KotaDepok
KecamatanBeji
Kodepos
16424[1]
Kode Kemendagri32.76.06.1005 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3276050004 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²


Pondokcina adalah sebuah kelurahan di kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kode Pos Kecamatan Beji

Pranala luar[sunting | sunting sumber]