Lompat ke isi

Irene dari Athena: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240509)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(24 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Monarch
{{Infobox royalti
|name =Irene
|name = Irene<br>Ειρήνη
|title =[[Maharani]] [[Kekaisaran Romawi Timur]]
|image = Solidus-Irene-sb1599.jpg
|image = Irina ( Pala d'Oro).jpg
|caption = Koin emas Irene
|succession = [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Maharani Romawi Timur]]
|caption =Berkas dari "Pala d'Oro", Venesia, abad ke-10.
|reign =797–802
|reign = Agustus 797 – 31 Oktober 802
|coronation =
|reign-type = Berkuasa
|othertitles =
|predecessor = [[Konstantinus VI]]
|full name =
|successor = [[Nikēphoros I]]
|succession1 = [[Kekaisaran Romawi Timur|Permaisuri Kaisar Romawi Timur]]
|predecessor =[[Konstantinus VI]]
|reign1 = 14 September 775 – 18 Juni 780
|successor =[[Nikephoros I]]
|suc-type =
|reign-type1 = Periode
|heir =
|spouse = [[Leo IV Khazar|Leo IV]]
|queen =
|issue = [[Konstantinus VI]]
|consort =[[Leo IV si orang Khazar|Leo IV]]
|house = Isaurianus (''melalui pernikahan'')
|spouse 1 =
|birth_date = sekitar 752
|spouse 2 =
|birth_place = [[Athena]]
|spouse 3 =
|death_date = 9 Agustus 803
|spouse 4 =
|religion = [[Kristen Kalsedon]]
|spouse 5 =
|spouse 6 =
|spouse 7 =
|spouse 8 =
|spouse 9 =
|spouse 10 =
|issue =[[Konstantinus VI]]
|royal house =
|dynasty =[[Dinasti Isaurianus]]
|royal anthem =
|father =
|mother =
|birth_date =c. 752
|birth_place =
|death_date =9 Agustus 803 (umur 51)
|death_place =
|date of burial =
|place of burial =
|}}
|}}
'''Irene Sarantapechaina''' ({{lang-el|Ειρήνη Σαρανταπήχαινα}}), juga dikenal dengan nama '''Irene dari Athena''' atau '''Irene si orang Athena''' ({{lang-el|Ειρήνη η Αθηναία}}) (c. 752 – 9 Agustus 803) adalah seorang [[maharani]] [[Romawi Timur]] yang berkuasa dari tahun 797 sampai 802, setelah sebelumnya menjadi selir dari tahun 775 hingga 780, serta ibu suri dan wali dari tahun 780 sampai 797.
'''Irene Sarantapechaina''' ({{lang-el|Ειρήνη Σαρανταπήχαινα}}), juga dikenal dengan nama '''Irene dari Athena''' atau '''Irene orang Athena''' ({{lang-el|Ειρήνη η Αθηναία}}) (skt. [[752]][[9 Agustus]] [[803]]) adalah [[Maharani]] [[Romawi Timur]] yang bertakhta dari [[797]] hingga [[802]], setelah sebelumnya menjadi [[Permaisuri|permaisuri kaisar]] dari [[775]] hingga [[780]], serta [[ibu suri]] dan [[wali penguasa]] dari [[780]] hingga [[797]]. Irene dikenal akan upayanya menghentikan gerakan [[Ikonoklasme Bizantium|ikonoklasme]] di Romawi Timur.


== Gelar ==
Irene lahir di keluarga bangsawan [[Athena]]. Pamannya adalah seorang [[patrisian (Romawi kuno)|patrisian]] dan [[strategos]]. Ia dibawa ke [[Konstantinopel]] oleh Kaisar [[Konstantinus V]] pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya [[Leo IV si orang Khazar|Leo IV]] pada 17 Desember.
Pada umumya, para Kaisar Romawi Timur menyandang gelar ''basileus'' (βασιλεύς) yang berasal dari [[bahasa Yunani]]. Bentuk wanita dari gelar ini, ''basilissa'' (βασίλισσα), digunakan oleh permaisuri kaisar. Akan tetapi, saat Irene naik tahta, terjadi ketidakkonsistenan dalam penggunaan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai ''basileus'' (βασιλεύς) dan bukannya ''basilissa'' (βασίλισσα), sangat mungkin untuk menegaskan kedudukannya sebagai pemimpin kekaisaran, dan bukan hanya semata istri penguasa. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'', dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''.<ref>Liz James, "Men, Women, Eunuchs: Gender, Sex, and Power" in "A Social History of Byzantium" (J. Haldon, ed.) pp. 45,46; published 2009; ISBN 978-1-4051-3241-1</ref> Dalam penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, gelar Irene saat naik takhta adalah [[Maharani]], sedangkan saat menjadi istri kaisar, cukup disebut [[Permaisuri|permaisuri kaisar]], guna menghindari kebingungan statusnya saat menjadi pemaisuri pada saat memimpin kekaisaran.


== Awal kehidupan ==
Pada 14 Januari, Irene melahirkan [[Konstantinus VI]]. Saat Konstantinus V wafat pada September 775, Leo menggantikannya. Setelah Leo meninggal pada tahun 780, Irene menjadi wali untuk anaknya yang masih berumur sembilan tahun.
Irene lahir di keluarga bangsawan [[Athena]]. Pamannya adalah seorang ''[[patricius]]'' (kelompok keluarga elit) dan ''[[Strategos]]'' (pemimpin angkatan bersenjata). Ia dibawa ke [[Konstantinopel]] oleh Kaisar [[Konstantinus V]] pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya Leo pada [[17 Desember]]. Tidak begitu jelas alasan Irene dipilih sebagai pengantin Leo, membuat sebagian ahli menyatakan bahwa Irene dipilih sebagai pengantin melalui "kontes pengantin", adat di Kekaisaran Romawi Timur yang mengumpulkan para gadis untuk dipilih salah satunya menjadi pengantin.


Pada [[14 Januari]] [[771]], Irene melahirkan seorang anak yang juga diberi nama Konstantinus, seperti nama ayah mertuanya. Saat Konstantinus V wafat pada September [[775]], suami Irene naik takhta sebagai Kaisar [[Leo IV Khazar|Leo IV]] pada usia dua puluh lima tahun.
Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan otokratis Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang maharani. Irene lalu mulai merancang konspirasi. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, namun peserta konspirasi malah mengepungnya. Begitu ditangkap di pantai [[selat Bosphorus]] bagian Asia, ia dibawa kembali ke [[Konstantinopel]] dan matanya dicongkel. Ia lalu meninggal karena terluka beberapa hari kemudian.


== Ibu Suri dan Wali Penguasa ==
Pada masa kekuasaannya, Irene merestorasi pemujaan [[ikon]] (citra Kristus atau santo-santa). Ia juga menundukan [[bangsa Slavia]] di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Akan tetapi, Irene diganggu oleh bangsa Arab, dan pada tahun 782 dan 798, ia terpaksa menerima syarat-syarat dari [[Khalifah]] [[Al-Mahdi]] dan [[Harun al-Rashid]].
Kaisar Leo IV mangkat pada [[8 September]] [[780]], menjadikan putranya yang masih berusia sembilan tahun naik takhta sebagai Kaisar [[Konstantinus VI]]. Dikarenakan masih dianggap terlalu belia, Irene yang kini menjadi [[ibu suri]] bertugas memerintah kekaisaran sebagai dari wali penguasa. Pada masa itu, Irene harus menghadapi makar untuk menobatkan saudara tiri suaminya, Nikephoros, sebagai Kaisar Romawi Timur menggantikan putranya. Untuk mencegah hal tersebut, Irene memerintahkan Nikephoros dan para pemakar untuk ditahbiskan sebagai pendeta. Statusnya sebagai pendeta membuat Nikephoros tidak memenuhi syarat untuk menjadi kaisar.


Pada awal [[781]], Irene mulai membuat hubungan dekat dengan [[Kekaisaran Karoling|Dinasti Karoling]] dan [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] di Roma. Dia berunding untuk menikahkan putranya, Konstantinus, dengan putri [[Karel yang Agung]]. Pada saat itu, Karel sedang berperang dengan bangsa Sachsen dan menjadi Raja Frankia yang baru. Namun kemudian dia membatalkan pertunangan itu pada [[787]], bertentangan dengan keinginan putranya.
Masa kekuasaan Irene berakhir pada tahun 802, setelah para patrisian berkonspirasi dan mengangkat [[Nikephoros I|Nikephoros]] (menteri keuangan) sebagai kaisar. Irene dibuang ke [[Lesbos]] dan meninggal pada tahun berikutnya.


Berikutnya, Irene harus menundukkan pemberontakan yang dipimpin oleh Elpidius, seorang gubernur militer wilayah Sisilia. Irene mengirim armada, yang berhasil mengalahkan Sisilia. Elpidius melarikan diri ke Afrika dan berpihak pada [[Kekhalifahan Abbasiyah]]. Setelah keberhasilan yang diraih jenderal Konstantinus V, Mikhael Lachanodrakon, yang menggagalkan serangan Abbasiyah di perbatasan timur, pasukan besar Abbasiyah di bawah [[Harun Ar-Rasyid|Harun ar-Rasyid]] menyerang [[Anatolia]] pada musim panas [[782]]. Gubernur militer wilayah Bucellarian, Tatzates, beralih memihak Abbasiyah. Pada akhirnya, Irene setuju untuk membayar upeti tahunan sebesar 70.000 atau 90.000 dinar selama tiga tahun gencatan senjata, juga 10.000 pakaian sutra, dan untuk memberikan panduan, ketentuan, dan akses ke pasar perdagangan.
== Pranala luar ==

{{Commons|Irene}}
Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang ibu suri. Irene lalu mulai merancang makar bersama para uskup dan para pejabat istana. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, tetapi para penentangnya berhasil mengepung sang kaisar. Begitu ditangkap di pantai [[selat Bosphorus]] bagian Asia, Konstantinus dibawa kembali ke [[Konstantinopel]]. Mata Konstantinus dicongkel, dan sang kaisar mangkat karena luka itu beberapa hari kemudian.
* [http://www.roman-emperors.org/irene.htm De Imperatoribus Romanis – Constantine VI (780–797 A.D.) and Irene (797–802 A.D.)]

== Maharani ==
Kematian Konstantinus menjadikan Irene secara tak terduga menjadi Maharani Romawi Timur. Pada masa kekuasaannya, Irene mengembalikan penggunaan [[ikon]] (citra Kristus atau santo-santa) dalam ibadat, suatu hal yang juga sudah mulai dilakukannya saat masih menjadi ibu suri. Ia juga menundukan [[bangsa Slavia]] di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Pada masa yang sama, kedudukan Dinasti Karoling semakin meningkat di Eropa Barat. Karel menyerang Italia pada awal pemerintahannya dan berhasil menduduki Kerajaan Langobardi di Italia. Karel juga berperang dengan [[Bangsa Sachsen]] di Jerman Utara selama lebih dari tiga puluh tahun, menduduki wilayah mereka, dan banyak menarik mereka untuk masuk agama Kristen. Di [[semenanjung Iberia]], perang Karel dengan Keamiran Umayyah menciptakan wilayah netral antara Prancis dan dunia Islam yang disebut "Perbatasan Spanyol."

Pada Natal [[800]], Paus Leo III memahkotai Karel sebagai ''Imperator Romanorum'' (Kaisar Romawi). Para rahib dan bangsawan yang menghadiri upacara penobatan tersebut menyatakan Karel sebagai "Augustus." Penobatan ini mengancam kedudukan Irene dan para penguasa Romawi yang berkedudukan di Konstantinopel sebagai Kaisar Romawi tunggal. Pihak yang mendukung pemahkotaan Karel menyatakan bahwa Irene yang seorang wanita tidak cocok untuk menjadi seorang Maharani, sehingga kedudukan Kaisar Romawi saat sebelum Karel dinobatkan dianggap sedang kosong. Walaupun begitu, Karel sendiri tidak pernah menyatakan kekuasaannya atas Romawi Timur. {{refn|group=cat|[[Kekaisaran Romawi]] dibagi menjadi empat wilayah bagian yang dipimpin oleh empat kaisar pada masa [[Diokletianus]] demi memudahkan pengaturan dari kekaisaran yang luas. Namun pada masa berikutnya, hal ini memicu perpecahan sehingga menyisakan wilayah pemerintahan di barat yang berpusat di Italia dan wilayah pemerintahan di timur yang berpusat di Konstantinopel. Demi memudahkan penyebutan, sejarawan pada masa selanjutnya menyebut wilayah barat sebagai [[Kekaisaran Romawi Barat]] dan wilayah timur sebagai [[Kekaisaran Romawi Timur]] atau Bizantium, meskipun pemimpin tiap wilayah tidak menyandang kata "barat" dan "timur" dalam gelar resmi mereka dan masing-masingnya menyatakan dirinya sebagai "Kaisar Romawi". Pemerintahan di barat kehilangan kekuasaannya dan hancur pada [[426]] akibat berbagai perang, menjadikan pemimpin wilayah timur menyatakan dirinya sebagai Kaisar Romawi tunggal. Penobatan Karel oleh Paus menjadikan gelar "Kaisar Romawi" di belahan barat muncul kembali, menjadikan kedudukan penguasa di timur sebagai Kaisar Romawi tunggal terancam.}} Dikatakan bahwa Irene hendak membina hubungan pernikahan dengan Karel yang Agung, tetapi menurut [[Theophanes Confessor|Teophanos]], rencana itu digagalkan oleh Aetios, kasim istana yang merupakan kepercayaan Irene.<ref>Lihat Garland, p. 89, yang menjelaskan bahwa Aetios berusaha merebut kekuasaan untuk saudaranya, Leo.</ref>

== Pemecatan ==
Pada [[802]], sekelompok keluarga elit menyusun makar dan memecat Irene, menempatkan Nikēphoros, menteri keuangan kekaisaran, di atas takhta. Irene kemudian diasingkan di [[Lesbos]] dan meninggal pada [[9 Agustus]] [[803]].

== Catatan ==
{{Reflist|group=cat}}

== Catatan kaki ==
{{Reflist}}

== Daftar pustaka ==
{{commons}}
* [http://www.roman-emperors.org/irene.htm De Imperatoribus Romanis – Constantine VI (780–797 A.D.) and Irene (797–802 A.D.)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150317180419/http://www.roman-emperors.org/irene.htm |date=2015-03-17 }}


'''Sumber utama'''
'''Sumber utama'''
* [[Anastasius Bibliothecarius]] ''Chronographia tripartita''
* [[Anastasius Bibliothecarius]] ''Chronographia tripartita''
* [[Theophanes]] ''Chronographia''
* [[Theophanes]] ''Chronographia''
'''Secondary Sources'''
'''Sumber kedua'''
* ''The [[Oxford Dictionary of Byzantium]]'', Oxford University Press, 1991.
* ''The [[Oxford Dictionary of Byzantium]]'', Oxford University Press, 1991.
* Alexander, Archibald, and André Lagarde, Joseph Turmel. ''The Latin Church in the Middle Ages'', C. Scribner's Sons, 1915.
* Alexander, Archibald, and André Lagarde, Joseph Turmel. ''The Latin Church in the Middle Ages'', C. Scribner's Sons, 1915.
Baris 67: Baris 70:
|year = 2001
|year = 2001
|title = Women in Purple:Rulers of Medieval Byzantium
|title = Women in Purple:Rulers of Medieval Byzantium
|url = https://archive.org/details/womeninpurplerul0000herr
|publisher = Phoenix Press
|publisher = Phoenix Press
|location = London
|location = London
Baris 76: Baris 80:
|year = 1999
|year = 1999
|title = Byzantine Empresses: Women and Power in Byzantium, AD 527–1204
|title = Byzantine Empresses: Women and Power in Byzantium, AD 527–1204
|url = https://archive.org/details/byzantineempress0000garl
|publisher = Routledge
|publisher = Routledge
|location = London
|location = London
Baris 82: Baris 87:
* Wace, Henry and William Smith, ''A Dictionary of Christian Biography, Literature, Sects and Doctrines,'' J. Murray, 1882.
* Wace, Henry and William Smith, ''A Dictionary of Christian Biography, Literature, Sects and Doctrines,'' J. Murray, 1882.


{{s-start}}
{{s-hou|||sekitar 752|9 Agustus|803}}
{{s-reg|}}
{{s-bef
| before = [[Konstantinus VI]]
}}
{{s-ttl
| title = [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Maharani Romawi Timur]]
| years = Agustus 797 – 31 Oktober 802
}}
{{s-aft
| after = [[Nikēphoros I]]
}}
{{s-roy}}
{{s-bef
| before = Eudokia
}}
{{s-ttl
| title = [[Kekaisaran Romawi Timur|Permaisuri Kaisar Romawi Timur]]
| years = 14 September 775 – 18 Juni 780
}}
{{s-aft
| after = Maria dari Amnia
}}
{{s-end}}
{{Kaisar Romawi}}
{{Kaisar Romawi}}


[[Kategori:Kelahiran 752]]
[[Kategori:Kelahiran 752]]
[[Kategori:Kematian 803]]
[[Kategori:Kematian 803]]
[[Kategori:Maharani Bizantium]]
[[Kategori:Kaisar Romawi Timur]]
[[Kategori:Dinasti Isauria]]

Revisi terkini sejak 10 Mei 2024 09.57

Irene
Ειρήνη
Koin emas Irene
Maharani Romawi Timur
BerkuasaAgustus 797 – 31 Oktober 802
PendahuluKonstantinus VI
PenerusNikēphoros I
Permaisuri Kaisar Romawi Timur
Periode14 September 775 – 18 Juni 780
Informasi pribadi
Kelahiransekitar 752
Athena
Kematian9 Agustus 803
WangsaIsaurianus (melalui pernikahan)
PasanganLeo IV
AnakKonstantinus VI
AgamaKristen Kalsedon

Irene Sarantapechaina (bahasa Yunani: Ειρήνη Σαρανταπήχαινα), juga dikenal dengan nama Irene dari Athena atau Irene orang Athena (bahasa Yunani: Ειρήνη η Αθηναία) (skt. 7529 Agustus 803) adalah Maharani Romawi Timur yang bertakhta dari 797 hingga 802, setelah sebelumnya menjadi permaisuri kaisar dari 775 hingga 780, serta ibu suri dan wali penguasa dari 780 hingga 797. Irene dikenal akan upayanya menghentikan gerakan ikonoklasme di Romawi Timur.

Gelar[sunting | sunting sumber]

Pada umumya, para Kaisar Romawi Timur menyandang gelar basileus (βασιλεύς) yang berasal dari bahasa Yunani. Bentuk wanita dari gelar ini, basilissa (βασίλισσα), digunakan oleh permaisuri kaisar. Akan tetapi, saat Irene naik tahta, terjadi ketidakkonsistenan dalam penggunaan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai basileus (βασιλεύς) dan bukannya basilissa (βασίλισσα), sangat mungkin untuk menegaskan kedudukannya sebagai pemimpin kekaisaran, dan bukan hanya semata istri penguasa. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar basileus, dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar basilissa.[1] Dalam penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia, gelar Irene saat naik takhta adalah Maharani, sedangkan saat menjadi istri kaisar, cukup disebut permaisuri kaisar, guna menghindari kebingungan statusnya saat menjadi pemaisuri pada saat memimpin kekaisaran.

Awal kehidupan[sunting | sunting sumber]

Irene lahir di keluarga bangsawan Athena. Pamannya adalah seorang patricius (kelompok keluarga elit) dan Strategos (pemimpin angkatan bersenjata). Ia dibawa ke Konstantinopel oleh Kaisar Konstantinus V pada 1 November 769 dan dinikahkan dengan anaknya Leo pada 17 Desember. Tidak begitu jelas alasan Irene dipilih sebagai pengantin Leo, membuat sebagian ahli menyatakan bahwa Irene dipilih sebagai pengantin melalui "kontes pengantin", adat di Kekaisaran Romawi Timur yang mengumpulkan para gadis untuk dipilih salah satunya menjadi pengantin.

Pada 14 Januari 771, Irene melahirkan seorang anak yang juga diberi nama Konstantinus, seperti nama ayah mertuanya. Saat Konstantinus V wafat pada September 775, suami Irene naik takhta sebagai Kaisar Leo IV pada usia dua puluh lima tahun.

Ibu Suri dan Wali Penguasa[sunting | sunting sumber]

Kaisar Leo IV mangkat pada 8 September 780, menjadikan putranya yang masih berusia sembilan tahun naik takhta sebagai Kaisar Konstantinus VI. Dikarenakan masih dianggap terlalu belia, Irene yang kini menjadi ibu suri bertugas memerintah kekaisaran sebagai dari wali penguasa. Pada masa itu, Irene harus menghadapi makar untuk menobatkan saudara tiri suaminya, Nikephoros, sebagai Kaisar Romawi Timur menggantikan putranya. Untuk mencegah hal tersebut, Irene memerintahkan Nikephoros dan para pemakar untuk ditahbiskan sebagai pendeta. Statusnya sebagai pendeta membuat Nikephoros tidak memenuhi syarat untuk menjadi kaisar.

Pada awal 781, Irene mulai membuat hubungan dekat dengan Dinasti Karoling dan Paus di Roma. Dia berunding untuk menikahkan putranya, Konstantinus, dengan putri Karel yang Agung. Pada saat itu, Karel sedang berperang dengan bangsa Sachsen dan menjadi Raja Frankia yang baru. Namun kemudian dia membatalkan pertunangan itu pada 787, bertentangan dengan keinginan putranya.

Berikutnya, Irene harus menundukkan pemberontakan yang dipimpin oleh Elpidius, seorang gubernur militer wilayah Sisilia. Irene mengirim armada, yang berhasil mengalahkan Sisilia. Elpidius melarikan diri ke Afrika dan berpihak pada Kekhalifahan Abbasiyah. Setelah keberhasilan yang diraih jenderal Konstantinus V, Mikhael Lachanodrakon, yang menggagalkan serangan Abbasiyah di perbatasan timur, pasukan besar Abbasiyah di bawah Harun ar-Rasyid menyerang Anatolia pada musim panas 782. Gubernur militer wilayah Bucellarian, Tatzates, beralih memihak Abbasiyah. Pada akhirnya, Irene setuju untuk membayar upeti tahunan sebesar 70.000 atau 90.000 dinar selama tiga tahun gencatan senjata, juga 10.000 pakaian sutra, dan untuk memberikan panduan, ketentuan, dan akses ke pasar perdagangan.

Begitu Konstantinus VI mulai dewasa, ia mulai gelisah dengan kekuasaan Irene. Upayanya untuk membebaskan diri digagalkan oleh sang ibu suri. Irene lalu mulai merancang makar bersama para uskup dan para pejabat istana. Konstantinus melarikan diri dan meminta bantuan ke provinsi-provinsi, tetapi para penentangnya berhasil mengepung sang kaisar. Begitu ditangkap di pantai selat Bosphorus bagian Asia, Konstantinus dibawa kembali ke Konstantinopel. Mata Konstantinus dicongkel, dan sang kaisar mangkat karena luka itu beberapa hari kemudian.

Maharani[sunting | sunting sumber]

Kematian Konstantinus menjadikan Irene secara tak terduga menjadi Maharani Romawi Timur. Pada masa kekuasaannya, Irene mengembalikan penggunaan ikon (citra Kristus atau santo-santa) dalam ibadat, suatu hal yang juga sudah mulai dilakukannya saat masih menjadi ibu suri. Ia juga menundukan bangsa Slavia di Balkan, yang menjadi fondasi untuk ekspansi dan re-Helenisasi. Pada masa yang sama, kedudukan Dinasti Karoling semakin meningkat di Eropa Barat. Karel menyerang Italia pada awal pemerintahannya dan berhasil menduduki Kerajaan Langobardi di Italia. Karel juga berperang dengan Bangsa Sachsen di Jerman Utara selama lebih dari tiga puluh tahun, menduduki wilayah mereka, dan banyak menarik mereka untuk masuk agama Kristen. Di semenanjung Iberia, perang Karel dengan Keamiran Umayyah menciptakan wilayah netral antara Prancis dan dunia Islam yang disebut "Perbatasan Spanyol."

Pada Natal 800, Paus Leo III memahkotai Karel sebagai Imperator Romanorum (Kaisar Romawi). Para rahib dan bangsawan yang menghadiri upacara penobatan tersebut menyatakan Karel sebagai "Augustus." Penobatan ini mengancam kedudukan Irene dan para penguasa Romawi yang berkedudukan di Konstantinopel sebagai Kaisar Romawi tunggal. Pihak yang mendukung pemahkotaan Karel menyatakan bahwa Irene yang seorang wanita tidak cocok untuk menjadi seorang Maharani, sehingga kedudukan Kaisar Romawi saat sebelum Karel dinobatkan dianggap sedang kosong. Walaupun begitu, Karel sendiri tidak pernah menyatakan kekuasaannya atas Romawi Timur. [cat 1] Dikatakan bahwa Irene hendak membina hubungan pernikahan dengan Karel yang Agung, tetapi menurut Teophanos, rencana itu digagalkan oleh Aetios, kasim istana yang merupakan kepercayaan Irene.[2]

Pemecatan[sunting | sunting sumber]

Pada 802, sekelompok keluarga elit menyusun makar dan memecat Irene, menempatkan Nikēphoros, menteri keuangan kekaisaran, di atas takhta. Irene kemudian diasingkan di Lesbos dan meninggal pada 9 Agustus 803.

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kekaisaran Romawi dibagi menjadi empat wilayah bagian yang dipimpin oleh empat kaisar pada masa Diokletianus demi memudahkan pengaturan dari kekaisaran yang luas. Namun pada masa berikutnya, hal ini memicu perpecahan sehingga menyisakan wilayah pemerintahan di barat yang berpusat di Italia dan wilayah pemerintahan di timur yang berpusat di Konstantinopel. Demi memudahkan penyebutan, sejarawan pada masa selanjutnya menyebut wilayah barat sebagai Kekaisaran Romawi Barat dan wilayah timur sebagai Kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium, meskipun pemimpin tiap wilayah tidak menyandang kata "barat" dan "timur" dalam gelar resmi mereka dan masing-masingnya menyatakan dirinya sebagai "Kaisar Romawi". Pemerintahan di barat kehilangan kekuasaannya dan hancur pada 426 akibat berbagai perang, menjadikan pemimpin wilayah timur menyatakan dirinya sebagai Kaisar Romawi tunggal. Penobatan Karel oleh Paus menjadikan gelar "Kaisar Romawi" di belahan barat muncul kembali, menjadikan kedudukan penguasa di timur sebagai Kaisar Romawi tunggal terancam.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Liz James, "Men, Women, Eunuchs: Gender, Sex, and Power" in "A Social History of Byzantium" (J. Haldon, ed.) pp. 45,46; published 2009; ISBN 978-1-4051-3241-1
  2. ^ Lihat Garland, p. 89, yang menjelaskan bahwa Aetios berusaha merebut kekuasaan untuk saudaranya, Leo.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Sumber utama

Sumber kedua

Irene dari Athena
Lahir: sekitar 752 Meninggal: 9 Agustus 803
Gelar
Didahului oleh:
Konstantinus VI
Maharani Romawi Timur
Agustus 797 – 31 Oktober 802
Diteruskan oleh:
Nikēphoros I
Gelar penyandang kekuasaan
Didahului oleh:
Eudokia
Permaisuri Kaisar Romawi Timur
14 September 775 – 18 Juni 780
Diteruskan oleh:
Maria dari Amnia