Lompat ke isi

Cikarang Dry Port: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°16′03″S 107°09′54″E / 6.267390°S 107.164976°E / -6.267390; 107.164976
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| name = Cikarang Dry Port
| name = Cikarang Dry Port
| image = Cikarang Dry Port.jpg
| image = Cikarang Dry Port.jpg
| caption = Aerial view of Cikarang Dry Port
| caption = Foto udara dari Cikarang Dry Port
| country = {{flag|Indonesia}}
| country = {{flag|Indonesia}}
| location = [[Cikarang]], [[West Java]]
| location = [[Cikarang (kota)|Cikarang]], [[Jawa Barat]]
| coordinates = {{coord|-6.267390|107.164976|type:landmark_globe:earth_region:IDN|display=inline,title}}
| coordinates = {{coord|-6.267390|107.164976|type:landmark_globe:earth_region:IDN|display=inline,title}}
| opened = 2010
| opened = 2010
Baris 11: Baris 11:
| website = {{URL| cikarangdryport.com }}
| website = {{URL| cikarangdryport.com }}
}}
}}
'''Cikarang ''Dry Port''''' ('''CDP''')—diterjemahkan sebagai '''Pelabuhan Daratan Cikarang'''—adalah [[pelabuhan daratan]] yang terletak di dalam [[Kota Jababeka]] di [[Cikarang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. CDP didirikan pada tahun 2010 dengan total area seluas 200 hektar. CDP dioperasikan oleh PT Cikarang Inland Port, anak perusahaan [[Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], dan Kawasan Layanan Bea Cukai Terpadu yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.<ref name="nine">{{cite web|url=http://www.eft.com/innovative-port-solutions-ocean-freight-supply-chains|title=Innovative Port Solutions for Ocean Freight Supply Chains - eft - Supply Chain & Logistics Business Intelligence|author=|date=|website=www.eft.com|accessdate=25 June 2017}}</ref> Sebagai model pelabuhan daratan di pedalaman, CDP berfungsi sebagai perluasan pelabuhan yang menyediakan solusi untuk kemacetan kronis dan penundaan di gerbang ekspor impor utama [[Pelabuhan Tanjung Priok|Tanjung Priok]]. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ''dwell time'' (waktu bongkar muat barang di pelabuhan) dari 3,2 hari menjadi target pemerintah 2,5 hari.<ref name="one">{{cite web|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/09/21/165843826/pemerintah.tetapkan.dwell.time.di.pelabuhan.tanjung.priok.2.5.hari|title=Pemerintah Tetapkan "Dwell Time" di Pelabuhan Tanjung Priok 2,5 Hari - Kompas.com|first=Kompas Cyber|last=Media|date=|website=kompas.com|accessdate=25 June 2017}}</ref>
'''Cikarang ''Dry Port''''' ('''CDP''')—diterjemahkan sebagai '''Pelabuhan Daratan Cikarang'''—adalah [[pelabuhan daratan]] yang terletak di dalam [[Kota Jababeka]] di [[Cikarang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. CDP didirikan pada tahun 2010 dengan total area seluas 200 hektar. CDP dioperasikan oleh PT Cikarang Inland Port, anak perusahaan [[Jababeka Group|PT Jababeka Tbk]], dan Kawasan Layanan Bea Cukai Terpadu yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.<ref name="nine">{{cite web|url=http://www.eft.com/innovative-port-solutions-ocean-freight-supply-chains|title=Innovative Port Solutions for Ocean Freight Supply Chains - eft - Supply Chain & Logistics Business Intelligence|author=|date=|website=www.eft.com|accessdate=25 June 2017}}</ref> Sebagai model pelabuhan daratan di pedalaman, CDP berfungsi sebagai perluasan pelabuhan yang menyediakan solusi untuk kemacetan kronis dan penundaan di gerbang ekspor impor utama [[Pelabuhan Tanjung Priok|Tanjung Priok]]. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ''dwell time'' (waktu bongkar muat barang di pelabuhan) dari 3,2 hari menjadi target pemerintah 2,5 hari.<ref name="one">{{Cite news|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/09/21/165843826/pemerintah.tetapkan.dwell.time.di.pelabuhan.tanjung.priok.2.5.hari|title=Pemerintah Tetapkan "Dwell Time" di Pelabuhan Tanjung Priok 2,5 Hari|first=Achmad|last=Fauzi|date=|work=[[Kompas.com]]|accessdate=25 June 2017|editor-last=Ika|editor-first=Aprillia}}</ref>


Untuk mencapai ''dwell time'' 2,5 hari, CDP dilibatkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan fungsinya. CDP telah dirancang sedemikian rupa untuk terintegrasi dengan Tanjung Priok. Konsepnya adalah ketika Tanjung Priok telah menyelesaikan sepenuhnya kegiatan bongkar muat, maka CDP menjalankan tahap berikutnya yaitu perizinan pelabuhan. Untuk mempercepat prosesnya, kereta barang akan membawa kontainer dari pelabuhan ke CDP untuk keperluan inspeksi, administrasi, dan karantina. Untuk ekspor, proses serupa juga bisa dilakukan. Integrasi antara Tanjung Priok dan CDP diyakini dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan hingga 8 juta [[TEU]] per tahun.<ref name="four">{{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/16/11/07/og9qk11-mengoptimalkan-dry-port|title=Mengoptimalkan Dry Port - Republika Online|author=|date=|website=republika.co.id|accessdate=25 June 2017}}</ref> Dengan CDP, seluruh rantai pasokan dikoordinasikan dan disinkronkan untuk memfasilitasi produktivitas – hal yang sangat penting untuk pengembangan industri.<ref name="four"/> CDP sendiri mampu menampung 250 ribu TEU.
Untuk mencapai ''dwell time'' 2,5 hari, CDP dilibatkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan fungsinya. CDP telah dirancang sedemikian rupa untuk terintegrasi dengan Tanjung Priok. Konsepnya adalah ketika Tanjung Priok telah menyelesaikan sepenuhnya kegiatan bongkar muat, maka CDP menjalankan tahap berikutnya yaitu perizinan pelabuhan. Untuk mempercepat prosesnya, kereta barang akan membawa kontainer dari pelabuhan ke CDP untuk keperluan inspeksi, administrasi, dan karantina. Untuk ekspor, proses serupa juga bisa dilakukan. Integrasi antara Tanjung Priok dan CDP diyakini dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan hingga 8 juta [[TEU]] per tahun.<ref name="four">{{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/koran/pareto/16/11/07/og9qk11-mengoptimalkan-dry-port|title=Mengoptimalkan Dry Port - Republika Online|author=|date=|website=republika.co.id|accessdate=25 June 2017}}</ref> Dengan CDP, seluruh rantai pasokan dikoordinasikan dan disinkronkan untuk memfasilitasi produktivitas – hal yang sangat penting untuk pengembangan industri.<ref name="four"/> CDP sendiri mampu menampung 250 ribu TEU.
Baris 19: Baris 19:
== Solusi lalu lintas ==
== Solusi lalu lintas ==


Pemerintah menyadari bahwa CDP dapat mengurangi kemacetan antara pelabuhan dan kawasan industri. Secara teoritis, integrasi CDP dengan Tanjung Priok berkontribusi langsung pada pengurangan kemacetan jalan hingga 30 persen.<ref name="five">http://www.cikarangdryport.com/</ref> Kontribusi ini pada gilirannya menghasilkan efisiensi konsumsi bahan bakar yang diperkirakan mencapai 190 miliar rupiah per tahun.<ref name="five"/> Untuk menduplikasi efek tersebut, pemerintah telah merencanakan untuk membangun dua pelabuhan lain di wilayah lain di Nusantara.<ref name="two">{{cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/news/2016/10/17/090812859/selain-cikarang-dry-port-pemerintah-siapkan-2-titik-lain|title=Selain Cikarang Dry Port, Pemerintah Siapkan 2 Titik Lain|author=|date=|website=tempo.co|accessdate=25 June 2017}}</ref>
Pemerintah menyadari bahwa CDP dapat mengurangi kemacetan antara pelabuhan dan kawasan industri. Secara teoritis, integrasi CDP dengan Tanjung Priok berkontribusi langsung pada pengurangan kemacetan jalan hingga 30 persen.<ref name="five">http://www.cikarangdryport.com/</ref> Kontribusi ini pada gilirannya menghasilkan efisiensi konsumsi bahan bakar yang diperkirakan mencapai 190 miliar rupiah per tahun.<ref name="five"/> Untuk menduplikasi efek tersebut, pemerintah telah merencanakan untuk membangun dua pelabuhan lain di wilayah lain di Nusantara.<ref name="two">{{Cite news|url=https://bisnis.tempo.co/read/news/2016/10/17/090812859/selain-cikarang-dry-port-pemerintah-siapkan-2-titik-lain|title=Selain Cikarang Dry Port, Pemerintah Siapkan 2 Titik Lain|author=|date=|work=[[Tempo.co]]|accessdate=25 June 2017|editor-last=Widyastuti|editor-first=Rr. Ariyani Yakti|language=id}}</ref>


== Akses ==
== Akses ==


Di bawah dukungan pemerintah, CDP didukung oleh akses jalan tol dan sistem kereta api.<ref name="six">{{cite web|url=http://www.jababeka.com/cikarang-dry-port|title=Cikarang Dry Port - Jababeka|first=Irfan Eka|last=Putra|date=|website=www.jababeka.com|accessdate=25 June 2017}}</ref> Selain itu, akses baru ke CDP saat ini sedang dikembangkan. [[Badan Perencanaan Pembangunan Nasional]] (Bappenas) dan [[Pelabuhan Indonesia II]] (Pelindo II) berencana membangun saluran air pedalaman.<ref name="seven">{{cite web|url=http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161110134341-92-171722/pemerintah-bangun-sungai-jadi-jalur-angkut-cikarang-dry-port/|title=Pemerintah Bangun Sungai Jadi Jalur Angkut Cikarang Dry Port|author=|date=|website=cnnindonesia.com|accessdate=25 June 2017}}</ref> Proyek ini untuk mengoptimalkan sungai yang ada yaitu [[Cikarang Bekasi Laut]] (CBL) dengan melebarkan sungai. Rute ini mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai CDP dan akan digunakan sebagai alternatif transportasi baru. Ini akan lebih efisien dalam hal waktu, energi dan keuangan. Tidak diperlukan aktivitas truk dan kemacetan dapat dikurangi terutama di [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta]] dan [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]. Memanfaatkan sungai juga berarti pemerintah tidak harus membuat jalan tol baru. Intinya, pengembangan jalur air pedalaman atau Cikarang Bekasi Laut (CBL) bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur sungai sebagai alternatif transportasi logistik yang akan menghubungkan Tanjung Priok dengan daerah pedesaan.<ref name="seven"/>
Di bawah dukungan pemerintah, CDP didukung oleh akses jalan tol dan sistem kereta api.<ref name="six">{{cite web|url=http://www.jababeka.com/cikarang-dry-port|title=Cikarang Dry Port - Jababeka|first=Irfan Eka|last=Putra|date=|website=www.jababeka.com|accessdate=25 June 2017}}</ref> Selain itu, akses baru ke CDP saat ini sedang dikembangkan. [[Badan Perencanaan Pembangunan Nasional]] (Bappenas) dan [[Pelabuhan Indonesia II]] (Pelindo II) berencana membangun saluran air pedalaman.<ref name="seven">{{Cite news|url=http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161110134341-92-171722/pemerintah-bangun-sungai-jadi-jalur-angkut-cikarang-dry-port/|title=Pemerintah Bangun Sungai Jadi Jalur Angkut Cikarang Dry Port|author=|date=|work=[[CNN Indonesia]]|accessdate=25 June 2017|last=Sutari|first=Tiara}}</ref> Proyek ini untuk mengoptimalkan sungai yang ada yaitu [[Cikarang Bekasi Laut]] (CBL) dengan melebarkan sungai. Rute ini mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai CDP dan akan digunakan sebagai alternatif transportasi baru. Ini akan lebih efisien dalam hal waktu, energi dan keuangan. Tidak diperlukan aktivitas truk dan kemacetan dapat dikurangi terutama di [[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta]] dan [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]]. Memanfaatkan sungai juga berarti pemerintah tidak harus membuat jalan tol baru. Intinya, pengembangan jalur air pedalaman atau Cikarang Bekasi Laut (CBL) bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur sungai sebagai alternatif transportasi logistik yang akan menghubungkan Tanjung Priok dengan daerah pedesaan.<ref name="seven"/>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 34: Baris 34:
[[Kategori:Pelabuhan di Indonesia]]
[[Kategori:Pelabuhan di Indonesia]]
[[Kategori:Pelabuhan daratan]]
[[Kategori:Pelabuhan daratan]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2010 di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 12 Mei 2024 17.27

Cikarang Dry Port
Foto udara dari Cikarang Dry Port
Lokasi
Negara Indonesia
LokasiCikarang, Jawa Barat
Koordinat6°16′03″S 107°09′54″E / 6.267390°S 107.164976°E / -6.267390; 107.164976
Detail
Mulai beroperasi2010
OperatorPT Cikarang Inland Port
PemilikJababeka Group
Statistik
Situs web
cikarangdryport.com

Cikarang Dry Port (CDP)—diterjemahkan sebagai Pelabuhan Daratan Cikarang—adalah pelabuhan daratan yang terletak di dalam Kota Jababeka di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia. CDP didirikan pada tahun 2010 dengan total area seluas 200 hektar. CDP dioperasikan oleh PT Cikarang Inland Port, anak perusahaan PT Jababeka Tbk, dan Kawasan Layanan Bea Cukai Terpadu yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.[1] Sebagai model pelabuhan daratan di pedalaman, CDP berfungsi sebagai perluasan pelabuhan yang menyediakan solusi untuk kemacetan kronis dan penundaan di gerbang ekspor impor utama Tanjung Priok. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi dwell time (waktu bongkar muat barang di pelabuhan) dari 3,2 hari menjadi target pemerintah 2,5 hari.[2]

Untuk mencapai dwell time 2,5 hari, CDP dilibatkan oleh pemerintah untuk memaksimalkan fungsinya. CDP telah dirancang sedemikian rupa untuk terintegrasi dengan Tanjung Priok. Konsepnya adalah ketika Tanjung Priok telah menyelesaikan sepenuhnya kegiatan bongkar muat, maka CDP menjalankan tahap berikutnya yaitu perizinan pelabuhan. Untuk mempercepat prosesnya, kereta barang akan membawa kontainer dari pelabuhan ke CDP untuk keperluan inspeksi, administrasi, dan karantina. Untuk ekspor, proses serupa juga bisa dilakukan. Integrasi antara Tanjung Priok dan CDP diyakini dapat meningkatkan kapasitas pelabuhan hingga 8 juta TEU per tahun.[3] Dengan CDP, seluruh rantai pasokan dikoordinasikan dan disinkronkan untuk memfasilitasi produktivitas – hal yang sangat penting untuk pengembangan industri.[3] CDP sendiri mampu menampung 250 ribu TEU.

Logo Pelabuhan Daratan Cikarang

Solusi lalu lintas

[sunting | sunting sumber]

Pemerintah menyadari bahwa CDP dapat mengurangi kemacetan antara pelabuhan dan kawasan industri. Secara teoritis, integrasi CDP dengan Tanjung Priok berkontribusi langsung pada pengurangan kemacetan jalan hingga 30 persen.[4] Kontribusi ini pada gilirannya menghasilkan efisiensi konsumsi bahan bakar yang diperkirakan mencapai 190 miliar rupiah per tahun.[4] Untuk menduplikasi efek tersebut, pemerintah telah merencanakan untuk membangun dua pelabuhan lain di wilayah lain di Nusantara.[5]

Di bawah dukungan pemerintah, CDP didukung oleh akses jalan tol dan sistem kereta api.[6] Selain itu, akses baru ke CDP saat ini sedang dikembangkan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) berencana membangun saluran air pedalaman.[7] Proyek ini untuk mengoptimalkan sungai yang ada yaitu Cikarang Bekasi Laut (CBL) dengan melebarkan sungai. Rute ini mulai dari Pelabuhan Tanjung Priok sampai CDP dan akan digunakan sebagai alternatif transportasi baru. Ini akan lebih efisien dalam hal waktu, energi dan keuangan. Tidak diperlukan aktivitas truk dan kemacetan dapat dikurangi terutama di Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta dan Jalan Tol Jakarta–Cikampek. Memanfaatkan sungai juga berarti pemerintah tidak harus membuat jalan tol baru. Intinya, pengembangan jalur air pedalaman atau Cikarang Bekasi Laut (CBL) bertujuan untuk mengoptimalkan potensi jalur sungai sebagai alternatif transportasi logistik yang akan menghubungkan Tanjung Priok dengan daerah pedesaan.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Innovative Port Solutions for Ocean Freight Supply Chains - eft - Supply Chain & Logistics Business Intelligence". www.eft.com. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  2. ^ Fauzi, Achmad. Ika, Aprillia, ed. "Pemerintah Tetapkan "Dwell Time" di Pelabuhan Tanjung Priok 2,5 Hari". Kompas.com. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  3. ^ a b "Mengoptimalkan Dry Port - Republika Online". republika.co.id. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  4. ^ a b http://www.cikarangdryport.com/
  5. ^ Widyastuti, Rr. Ariyani Yakti (ed.). "Selain Cikarang Dry Port, Pemerintah Siapkan 2 Titik Lain". Tempo.co. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  6. ^ Putra, Irfan Eka. "Cikarang Dry Port - Jababeka". www.jababeka.com. Diakses tanggal 25 June 2017. 
  7. ^ a b Sutari, Tiara. "Pemerintah Bangun Sungai Jadi Jalur Angkut Cikarang Dry Port". CNN Indonesia. Diakses tanggal 25 June 2017. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]