Lompat ke isi

Kota satelit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Starred1234 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(59 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
'''Kota satelit''' adalah [[kota]] kecil di tepi sebuah kota besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Biasanya penghuni kota satelit ini adalah komuter dari kota besar tersebut ini.
'''Kota satelit''' atau '''kota penyangga''' adalah [[kota]] di tepi sebuah kota yang lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Biasanya penghuni kota satelit ini adalah komuter dari kota besar tersebut ini, misalnya;


Misalkan [[Depok]] adalah sebuah kota satelit dari [[Jakarta]].
* [[Bekasi]], [[Depok]], [[Tangerang]], dan [[Tangerang Selatan]] adalah kota satelit dari [[Jakarta]]
* [[Gresik]], [[Bangkalan]], [[Lamongan]], [[Mojokerto]], dan [[Sidoarjo]] adalah kota satelit dari [[Surabaya]]
* [[Kota Cimahi|Cimahi]], [[Soreang]], [[Ngamprah]], dan [[Jatinangor]] adalah kota satelit dari [[Bandung]]
* [[Kota Binjai|Binjai]] dan [[Lubuk Pakam]] adalah kota satelit dari [[Medan]]
* [[Indralaya]], [[Kayuagung, Ogan Komering Ilir|Kayu Agung]], dan [[Betung, Banyuasin|Betung]] adalah kota satelit dari [[Palembang]]
* [[Ungaran, Semarang|Ungaran]], [[Purwodadi]], [[Demak]], [[Kendal]], dan [[Salatiga]] adalah kota satelit dari [[Semarang]]
* [[Kabupaten Maros|Maros]] dan [[Kabupaten Gowa|Gowa]] adalah kota satelit dari [[Makassar]]
* [[Kabupaten Bintan|Bintan]], [[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]], dan [[Kabupaten Karimun|Karimun]] adalah kota satelit dari [[Batam]]
* [[Siak, Siak|Siak]], [[Bangkinang Kota, Kampar|Bangkinang]], dan [[Pangkalan Kerinci, Pelalawan|Pangkalan Kerinci]] adalah kota satelit dari [[Pekanbaru]]
* [[Lubuk Alung, Padang Pariaman|Lubuk Alung]] dan [[Kota Pariaman|Pariaman]] adalah kota satelit dari [[Kota Padang|Padang]]
* [[Kota Batu|Batu]] dan [[Kepanjen]] adalah kota satelit dari [[Kota Malang|Malang]]
* [[Kota Bontang|Bontang]] dan [[Tenggarong]] adalah kota satelit dari [[Samarinda]]
* [[Kabupaten Banjar|Banjar]], [[Kota Banjarbaru|Banjarbaru]], [[Barito Kuala]], dan [[Tanah Laut]] adalah kota satelit dari [[Banjarmasin]]
* [[Mangupura (kota)|Mangupura]] dan [[Gianyar, Gianyar|Gianyar]] adalah kota satelit dari [[Denpasar]]
* [[Klaten]], [[Colomadu]], [[Ngringo, Jaten, Karanganyar|Palur]], [[Sukoharjo]], dan [[Boyolali]] adalah kota satelit dari [[Surakarta|Solo Raya]]
* [[Kota Bitung|Bitung]], [[Tondano]], [[Kota Tomohon|Tomohon]], dan [[Airmadidi]] adalah kota satelit dari [[Kota Manado|Manado]]
* [[Lombok Barat]], [[Lombok Tengah]], [[Lombok Timur]], dan [[Lombok Utara]] adalah kota satelit dari [[Kota Mataram|Mataram]]
* [[Sleman]] dan [[Bantul]] adalah kota satelit dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]



Kota satelit merupakan daerah penunjang bagi kota-kota besar di sekitarnya dan merupakan 'jembatan' masuk/akses untuk menuju ke kota besar. Karena kota satelit juga berfungsi sebagai penunjang kota besar, maka implikasi daripada kota satelit sebagai penunjang akan tampak pada hidup keseharian warganya. Kota satelit bisa juga sebagai pemasok barang-barang kebutuhan warga kota besar, karena semakin besar dan berkembangnya suatu kota maka sikap warganya untuk memproduksi barang-barang untuk kebutuhan mereka juga akan semakin turun. Karena hal inilah maka fungsi kota satelit sebagai kota penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota juga akan semakin tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara bertahap akan mengalami apa yang bernama "resonansi [[sosiologi]]s", yaitu perubahan sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif tetap.
Kota satelit merupakan daerah penunjang bagi kota-kota besar di sekitarnya dan merupakan 'jembatan' masuk/akses untuk menuju ke kota besar. Karena kota satelit juga berfungsi sebagai penunjang kota besar, maka implikasi daripada kota satelit sebagai penunjang akan tampak pada hidup keseharian para warga. Kota satelit bisa juga sebagai pemasok barang-barang kebutuhan warga kota besar, karena semakin besar dan berkembangnya suatu kota maka sikap warganya untuk memproduksi [[Produk|barang-barang]] untuk kebutuhan mereka juga akan semakin turun. Karena hal inilah maka fungsi kota satelit sebagai kota penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota juga akan semakin tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara bertahap akan mengalami apa yang bernama "resonansi [[sosiologi]]s", yaitu perubahan sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif tetap.


[[Kategori:Kota|Satelit]]
[[Kategori:Kota|Satelit]]

Revisi terkini sejak 13 Mei 2024 10.47

Kota satelit atau kota penyangga adalah kota di tepi sebuah kota yang lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Biasanya penghuni kota satelit ini adalah komuter dari kota besar tersebut ini, misalnya;


Kota satelit merupakan daerah penunjang bagi kota-kota besar di sekitarnya dan merupakan 'jembatan' masuk/akses untuk menuju ke kota besar. Karena kota satelit juga berfungsi sebagai penunjang kota besar, maka implikasi daripada kota satelit sebagai penunjang akan tampak pada hidup keseharian para warga. Kota satelit bisa juga sebagai pemasok barang-barang kebutuhan warga kota besar, karena semakin besar dan berkembangnya suatu kota maka sikap warganya untuk memproduksi barang-barang untuk kebutuhan mereka juga akan semakin turun. Karena hal inilah maka fungsi kota satelit sebagai kota penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota juga akan semakin tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara bertahap akan mengalami apa yang bernama "resonansi sosiologis", yaitu perubahan sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif tetap.