Fonio: Perbedaan antara revisi
JThorneBOT (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Angiosperms → Angiospermae, Monocots → Monokotil |
k →top: Commelinids ke Komelinid (17/05/2024) |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3: | Baris 3: | ||
|image=SEN_Village_Chief_Theodore.jpg |
|image=SEN_Village_Chief_Theodore.jpg |
||
|regnum = [[Plantae]] |
|regnum = [[Plantae]] |
||
| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]] |
|||
|unranked_divisio = [[Angiospermae]] |
| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]] |
||
|unranked_classis = [[Monokotil]] |
|unranked_classis = [[Monokotil]] |
||
|unranked_ordo = [[ |
|unranked_ordo = [[Komelinid]] |
||
|ordo = [[Poales]] |
|ordo = [[Poales]] |
||
|familia = [[Poaceae]] |
|familia = [[Poaceae]] |
||
|genus = ''[[Digitaria]]'' |
|genus = ''[[Digitaria]]'' |
||
|species = '''''D. exilis''''' |
|species = '''''D. exilis''''' |
||
|binomial = ''Digitaria exilis'' |
|binomial = '''''Digitaria exilis''''' |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
|synonyms = |
|||
⚫ | |||
*''Paspalum exile'' <small>Kippist</small> |
|||
⚫ | |||
*''Syntherisma exilis'' <small>(Kippist) Newbold</small> |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
}} |
}} |
||
'''Fonio''' merupakan [[serealia]] yang dibudidayakan di [[Afrika Barat]], terutama di sekitar daerah aliran [[Sungai Niger]] dan [[Sungai Volta|Volta]]. Karena berbulir kecil, fonio juga dimasukkan ke dalam kelompok [[milet]]. |
'''Fonio''' merupakan [[serealia]] yang dibudidayakan di [[Afrika Barat]], terutama di sekitar daerah aliran [[Sungai Niger]] dan [[Sungai Volta|Volta]]. Karena berbulir kecil, fonio juga dimasukkan ke dalam kelompok [[milet]]. |
||
Terdapat dua jenis fonio budidaya: ''[[Digitaria exilis]]'' dan ''[[Digitaria iburua|D. iburua]]''. Keduanya secara fisik mirip, tetapi dibedakan dari bentuk susunan malainya. Walaupun secara tradisional dibudidayakan di Afrika Barat, fonio sekarang juga dibudidayakan di sebagian [[Karibia]]. Di [[India]] ditanam pula sejenis fonio yang berbeda dengan fonio Afrika (''[[Digitaria compacta|D. |
Terdapat dua jenis fonio budidaya: ''[[Digitaria exilis]]'' dan ''[[Digitaria iburua|D. iburua]]''. Keduanya secara fisik mirip, tetapi dibedakan dari bentuk susunan malainya. Walaupun secara tradisional dibudidayakan di Afrika Barat, fonio sekarang juga dibudidayakan di sebagian [[Karibia]]. Di [[India]] ditanam pula sejenis fonio yang berbeda dengan fonio Afrika (''[[Digitaria compacta|D.compacta]]''). |
||
Tanaman fonio adalah serealia alternatif yang relatif lebih tahan kondisi kekeringan, meskipun kemudian memberikan hasil yang relatif rendah. Di kalangan warga Afrika Barat, tanaman ini memiliki nilai budaya yang tinggi. Upacara-upacara tertentu melibatkan fonio sebagai komponennya. |
Tanaman fonio adalah serealia alternatif yang relatif lebih tahan kondisi kekeringan, meskipun kemudian memberikan hasil yang relatif rendah. Di kalangan warga Afrika Barat, tanaman ini memiliki nilai budaya yang tinggi. Upacara-upacara tertentu melibatkan fonio sebagai komponennya. |
||
{{Bahan pangan}} |
{{Bahan pangan}} |
||
{{Taxonbar|from=Q1340738}} |
|||
[[Kategori:Poaceae]] |
[[Kategori:Poaceae]] |
||
Baris 28: | Baris 33: | ||
{{ |
{{Tumbuhan-stub}} |
Revisi per 17 Mei 2024 12.56
Fonio | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | D. exilis
|
Nama binomial | |
Digitaria exilis (Kippist) Stapf
| |
Sinonim | |
|
Fonio merupakan serealia yang dibudidayakan di Afrika Barat, terutama di sekitar daerah aliran Sungai Niger dan Volta. Karena berbulir kecil, fonio juga dimasukkan ke dalam kelompok milet.
Terdapat dua jenis fonio budidaya: Digitaria exilis dan D. iburua. Keduanya secara fisik mirip, tetapi dibedakan dari bentuk susunan malainya. Walaupun secara tradisional dibudidayakan di Afrika Barat, fonio sekarang juga dibudidayakan di sebagian Karibia. Di India ditanam pula sejenis fonio yang berbeda dengan fonio Afrika (D.compacta).
Tanaman fonio adalah serealia alternatif yang relatif lebih tahan kondisi kekeringan, meskipun kemudian memberikan hasil yang relatif rendah. Di kalangan warga Afrika Barat, tanaman ini memiliki nilai budaya yang tinggi. Upacara-upacara tertentu melibatkan fonio sebagai komponennya.