Lompat ke isi

Unsur transaktinida: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wiz Qyurei (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
k ~
 
(13 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bedakan|Unsur transuranium}}
{{periodic table (micro)|title=Unsur transaktinida<br/>pada tabel periodik|caption=''Z''&nbsp;≥&nbsp;104|mark=Rf,Db,Sg,Bh,Hs,Mt,Ds,Rg,Cn,Nh,Fl,Mc,Lv,Ts,Og}}
{{periodic table (micro)|title=Unsur transaktinida<br/>pada tabel periodik|caption=''Z''&nbsp;≥&nbsp;104 (Rf)|mark=Rf,Db,Sg,Bh,Hs,Mt,Ds,Rg,Cn,Nh,Fl,Mc,Lv,Ts,Og}}
'''Unsur transaktinida''', juga dikenal sebagai '''transaktinida''' atau '''unsur superberat''', adalah [[unsur kimia]] yang memiliki [[nomor atom]] lebih besar dari 103. Unsur transaktinida adalah unsur-unsur setelah [[aktinida]] dalam [[tabel periodik]]; aktinida terakhir adalah [[lawrensium]] (nomor atom 103). Menurut definisi, unsur transaktinida juga merupakan [[unsur transuranium]], yaitu unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari [[uranium]] (92). Bergantung pada definisi [[Unsur golongan 3|golongan 3]] yang diadopsi oleh penulis, lawrensium juga dapat dimasukkan untuk menyelesaikan deret 6d.<ref name=Neve>{{cite journal |last1=Neve |first1=Francesco |last2= |first2= |date=2022 |title=Chemistry of superheavy transition metals |url= |journal=Journal of Coordination Chemistry |volume=75 |issue=17–18 |pages=2287–2307 |doi=10.1080/00958972.2022.2084394 |access-date=}}</ref><ref name=Mingos>{{cite book |last=Mingos |first=Michael |author-link=Michael Mingos |date=1998 |title=Essential Trends in Inorganic Chemistry |url=https://archive.org/details/essentialtrendsi0000ming|location= |publisher=Oxford University Press |page=[https://archive.org/details/essentialtrendsi0000ming/page/n398 387] |isbn=9780198501091}}</ref>


[[Glenn Seaborg|Glenn T. Seaborg]] pertama kali mengusulkan [[konsep aktinida]], yang menyebabkan diterimanya [[aktinida|deret aktinida]]. Dia juga mengusulkan deret transaktinida mulai dari unsur 104 hingga [[unbiunium|121]] dan [[Tabel periodik perluasan#Superaktinida|deret superaktinida]] yang kira-kira mencakup unsur [[unbibium|122]] hingga 153 (walaupun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa akhir dari deret superaktinida berada pada unsur 157). Transaktinida [[seaborgium]] dinamai untuk menghormatinya.<ref>[http://www.iupac.org/reports/provisional/abstract04/connelly_310804.html IUPAC Provisional Recommendations for the Nomenclature of Inorganic Chemistry (2004)] (draf daring versi terbaru dari "''Red Book''" IR 3-6) {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20061027174015/http://www.iupac.org/reports/provisional/abstract04/connelly_310804.html |date=27 Oktober 2006 }}</ref><ref name=transactinides>{{cite book |editor1-first=Lester R. |editor1-last=Morss |editor2-first=Norman M. |editor2-last=Edelstein |editor3-first=Jean |editor3-last=Fuger |title=The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements |edition=3 |year=2006 |publisher=Springer |location=Dordrecht, Belanda |isbn=978-1-4020-3555-5}}</ref>
Dalam [[kimia]], '''unsur transaktinida''' (disebut juga, '''transaktinida''', atau '''unsur super berat''') adalah kelompok [[unsur kimia]] yang terdiri dari 17 unsur, mulai [[ruterfordium]] ('''Rf''') sampai [[unbinilium]] ('''Ubn''') pada [[tabel periodik]], dengan [[nomor atom]] 104 sampai 120. Nomor atom mereka lebih besar daripada [[aktinida]], yang unsur terberatnya adalah [[lawrensium]] (nomor atom 103).


Unsur transaktinida bersifat [[Peluruhan radioaktif|radioaktif]] dan hanya diperoleh secara sintetis di dalam laboratorium. Tidak ada sampel makroskopis dari unsur-unsur ini yang pernah diproduksi. Semua unsur transaktinida dinamai dari nama fisikawan dan kimiawan atau lokasi penting yang terlibat dalam penyintesisan unsur-unsur tersebut.
Kimiawan peraih Nobel [[Glenn T. Seaborg]] pertama kali mengusulkan konsep aktinida, yang menyebabkan diterimanya [[aktinida|deret aktinida]]. Dia juga mengusulkan deret transaktinida mulai dari unsur 104 (nama lama: [[ruterfordium|unnilquadium]]) sampai 121 ([[unbiunium]]) dan [[deret superaktinida]] yang kira-kira mencakup unsur 122 ([[unbibium]]) sampai 153 ([[unpenttrium]]). Transaktinida [[seaborgium]] dinamai sebagai penghormatan kepadanya.<ref>[http://www.iupac.org/reports/provisional/abstract04/connelly_310804.html IUPAC Provisional Recommendations for the Nomenclature of Inorganic Chemistry (2004)] (online draft of an updated version of the "''Red Book''" IR 3-6) {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20061027174015/http://www.iupac.org/reports/provisional/abstract04/connelly_310804.html |date=October 27, 2006 }}</ref><ref name=transactinides>{{cite book |editor1-first=Lester R. |editor1-last=Morss |editor2-first=Norman M. |editor2-last=Edelstein |editor3-first=Jean |editor3-last=Fuger |title=The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements |edition=3rd |year=2006 |publisher=Springer |location=Dordrecht, The Netherlands |isbn=978-1-4020-3555-5}}</ref>


[[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional|IUPAC]] mendefinisikan bahwa suatu unsur dapat eksis jika waktu hidupnya lebih dari 10<sup>−14</sup> [[detik]], yang merupakan waktu yang dibutuhkan atom untuk membentuk awan elektron.<ref>{{Cite web|url=http://www.kernchemie.de/Transactinides/Transactinide-2/transactinide-2.html|title=Kernchemie|website=www.kernchemie.de}}</ref>
Secara definisi, unsur transaktinida juga merupakan [[unsur transuranium]], yaitu memiliki nomor atom lebih besar daripada [[uranium]] (92).


Unsur transaktinida semua memiliki elektron pada [[Kelopak elektron|subkelopak]] 6d pada keadaan dasarnya. Selain [[ruterfordium]] dan [[dubnium]], isotop transaktinida yang paling lama bertahan memiliki [[paruh waktu]] yang sangat pendek, dalam hitungan detik, atau satuan yang lebih kecil. [[Perang Transfermium|Kontroversi penamaan unsur]] melibatkan lima atau enam pertama unsur transaktinida. Unsur-unsur ini dengan demikian menggunakan [[Nama unsur sistematik|nama sistematis]] selama bertahun-tahun setelah penemuan mereka dikonfirmasi. (Biasanya nama-nama sistematis diganti dengan nama tetap yang diajukan oleh para penemunya yang relatif tidak lama setelah sebuah penemuan dikonfirmasi.)
Unsur transaktinida yang diketahui merupakan bagian dari deret 6d dan 7p dalam tabel periodik. Kecuali untuk [[ruterfordium]] dan [[dubnium]] (dan lawrensium jika disertakan), isotop unsur transaktinida yang berumur paling panjang memiliki [[waktu paruh]] hanya dalam hitungan menit atau kurang. [[Perang Transfermium|Kontroversi penamaan unsur]] melibatkan unsur [[nobelium|102]]–[[meitnerium|109]]. Dengan demikian, beberapa unsur ini menggunakan nama [[Nama unsur sistematik|nama sistematis]] selama bertahun-tahun setelah penemuannya dikonfirmasi. (Biasanya nama sistematis diganti dengan nama permanen yang diusulkan oleh penemu relatif tidak lama setelah penemuan dikonfirmasi.)
==Pengantar==
===Penyintesisan inti superberat===
{{Lihat pula|Nukleosintesis|Reaksi nuklir}}
[[Berkas:Deuterium-tritium fusion.svg|alt=Gambaran grafis dari reaksi fusi nuklir|left|thumb|Penggambaran grafis dari reaksi [[fusi nuklir]]. Dua inti berfusi menjadi satu, memancarkan sebuah [[neutron]]. Reaksi yang menciptakan unsur baru hingga saat ini serupa, dengan satu-satunya perbedaan yang mungkin adalah beberapa neutron tunggal terkadang dilepaskan, atau tidak sama sekali.]]


[[Inti atom]] terberat{{efn|Dalam [[fisika nuklir]], suatu unsur disebut [[logam berat|berat]] jika nomor atomnya tinggi; [[timbal]] (unsur&nbsp;82) adalah salah satu contoh unsur yang berat. Istilah "unsur superberat" biasanya mengacu pada unsur dengan nomor atom lebih besar dari [[lawrensium|103]] (walaupun ada definisi lain, seperti nomor atom lebih besar dari [[fermium|100]]<ref>{{Cite web|url=https://www.chemistryworld.com/news/explainer-superheavy-elements/1010345.article|title=Explainer: superheavy elements|last=Krämer|first=K.|date=2016|website=[[Chemistry World]]|language=en|access-date=7 Juni 2023}}</ref> atau [[kopernisium|112]];<ref>{{Cite web|archive-url=https://web.archive.org/web/20150911081623/https://pls.llnl.gov/research-and-development/nuclear-science/project-highlights/livermorium/elements-113-and-115|url=https://pls.llnl.gov/research-and-development/nuclear-science/project-highlights/livermorium/elements-113-and-115|title=Discovery of Elements 113 and 115|publisher=[[Lawrence Livermore National Laboratory]]|archive-date=11 September 2015|access-date=7 Juni 2023}}</ref> kadang-kadang, istilah ini disajikan setara dengan istilah "transaktinida", yang menempatkan batas atas sebelum dimulainya deret [[Tabel periodik perluasan#Superaktinida|superaktinida]] hipotetis).<ref>{{cite encyclopedia|last1=Eliav|first1=E.|title=Electronic Structure of the Transactinide Atoms|date=2018|encyclopedia=Encyclopedia of Inorganic and Bioinorganic Chemistry|pages=1–16|editor-last=Scott|editor-first=R. A.|publisher=[[John Wiley & Sons]]|language=en|doi=10.1002/9781119951438.eibc2632|isbn=978-1-119-95143-8|last2=Kaldor|first2=U.|last3=Borschevsky|first3=A.| s2cid=127060181 }}</ref> Istilah "isotop berat" (dari unsur tertentu) dan "inti berat" berarti apa yang dapat dipahami dalam bahasa umum—masing-masing isotop bermassa tinggi (untuk unsur tertentu) dan inti bermassa tinggi.}} dibuat dalam reaksi nuklir yang menggabungkan dua inti lain yang ukurannya tidak sama{{Efn|Pada tahun 2009, sebuah tim di JINR yang dipimpin oleh Oganessian menerbitkan hasil usaha mereka untuk membuat [[hasium]] dalam reaksi simetris <sup>136</sup>Xe&nbsp;+&nbsp;<sup>136</sup>Xe. Mereka gagal mengamati atom tunggal dalam reaksi semacam itu, menempatkan batas atas pada penampang lintang, ukuran kemungkinan reaksi nuklir, sebesar 2,5&nbsp;[[Barn (satuan)#Awalan-awalan|pb]].<ref>{{Cite journal|last1=Oganessian|first1=Yu. Ts.|author-link=Yuri Oganessian|last2=Dmitriev|first2=S. N.|last3=Yeremin|first3=A. V.|last4=Aksenov|first4=N. V.|last5=Bozhikov|first5=G. A.|last6=Chepigin|first6=V. I.|last7=Chelnokov|first7=M. L.|last8=Lebedev|first8=V. Ya.|last9=Malyshev|first9=O. N.|last10=Petrushkin|first10=O. V.|last11=Shishkin|first11=S. V.|display-authors=3|date=2009|title=Attempt to produce the isotopes of element 108 in the fusion reaction <sup>136</sup>Xe + <sup>136</sup>Xe |journal=[[Physical Review C]]|language=en|volume=79|issue=2|pages=024608|doi=10.1103/PhysRevC.79.024608|issn=0556-2813}}</ref> Sebagai perbandingan, reaksi yang menghasilkan penemuan hasium, <sup>208</sup>Pb + <sup>58</sup>Fe, memiliki penampang lintang ~20&nbsp;pb (lebih spesifik, 19{{su|p=+19|b=-11}}&nbsp;pb), seperti yang diperkirakan oleh para penemunya.<ref name="84Mu01">{{cite journal|last1=Münzenberg|first1=G.|author-link=Gottfried Münzenberg|last2=Armbruster|first2=P.|author-link2=Peter Armbruster|last3=Folger|first3=H.|last4=Heßberger|first4=F. P.|last5=Hofmann|first5=S.|last6=Keller|first6=J.|last7=Poppensieker|first7=K.|last8=Reisdorf|first8=W.|last9=Schmidt|first9=K.-H.|display-authors=3|date=1984|title=The identification of element 108|url=http://www.gsi-heavy-ion-researchcenter.org/forschung/kp/kp2/ship/108-discovery.pdf|url-status=dead|journal=Zeitschrift für Physik A|volume=317|issue=2|pages=235–236|bibcode=1984ZPhyA.317..235M|doi=10.1007/BF01421260|archive-url=https://web.archive.org/web/20150607124040/http://www.gsi-heavy-ion-researchcenter.org/forschung/kp/kp2/ship/108-discovery.pdf|archive-date=7 Juni 2015|access-date=7 Juni 2023|first10=H.-J.|last10=Schött|first11=M. E.|last11=Leino|first12=R.|last12=Hingmann| s2cid=123288075 }}</ref>}} menjadi satu; secara kasar, semakin tidak sama kedua inti dalam hal massa, semakin besar kemungkinan keduanya bereaksi.<ref name=Bloomberg>{{Cite news|last=Subramanian|first=S.|author-link=Samanth Subramanian|url=https://www.bloomberg.com/news/features/2019-08-28/making-new-elements-doesn-t-pay-just-ask-this-berkeley-scientist|title=Making New Elements Doesn't Pay. Just Ask This Berkeley Scientist|website=[[Bloomberg Businessweek]]| date=28 Agustus 2019 |access-date=7 Juni 2023}}</ref> Bahan yang terbuat dari inti yang lebih berat dijadikan target, yang kemudian dibombardir oleh [[Berkas partikel|berkas]] dari inti yang lebih ringan. Dua inti dapat [[Fusi nuklir|berfusi]] menjadi satu hanya jika mereka cukup dekat satu sama lain; biasanya, inti (semua bermuatan positif) menolak satu sama lain karena adanya [[Hukum Coulomb|tolakan elektrostatis]]. [[Gaya nuklir kuat|Interaksi yang kuat]] dapat mengatasi tolakan ini, tetapi hanya dalam jarak yang sangat dekat dari inti; inti berkas demikian sangat [[pemercepat partikel|dipercepat]] untuk membuat tolakan tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan kecepatan inti berkas.<ref name="n+1">{{Cite web|url=https://nplus1.ru/material/2019/03/25/120-element|title=Сверхтяжелые шаги в неизвестное|last=Ivanov|first=D.|date=2019|website=nplus1.ru|language=ru|trans-title=Langkah superberat menuju hal yang tak diketahui|access-date=7 Juni 2023}}</ref> Energi yang diterapkan pada inti berkas untuk mempercepatnya dapat menyebabkannya mencapai kecepatan setinggi sepersepuluh dari [[laju cahaya|kecepatan cahaya]]. Namun, jika terlalu banyak energi diterapkan, inti berkas bisa hancur berantakan.<ref name="n+1"/>
Transaktinida bersifat [[radioaktif]] dan hanya diperoleh secara sintetis di laboratorium. Tak satu pun dari unsur-unsur ini yang pernah dikumpulkan dalam sampel makroskopik. Unsur transaktinida semuanya dinamai menurut fisikawan dan kimiawan atau lokasi penting yang terlibat dalam sintesis unsur tersebut.


Mendekat saja tidak cukup untuk dua inti berfusi: ketika dua inti saling mendekat, mereka biasanya tetap bersama selama kira-kira 10<sup>−20</sup>&nbsp;detik dan kemudian berpisah (tidak harus dalam komposisi yang sama seperti sebelum reaksi) dan bukan membentuk satu inti.<ref name="n+1" /><ref>{{Cite web|url=http://theconversation.com/something-new-and-superheavy-at-the-periodic-table-26286|title=Something new and superheavy at the periodic table|last=Hinde|first=D.|date=2017|website=[[The Conversation (website)|The Conversation]]|language=en|access-date=7 Juni 2023}}</ref> Hal ini terjadi karena selama upaya pembentukan inti tunggal, tolakan elektrostatis merobek inti yang sedang terbentuk.<ref name="n+1" /> Setiap pasang target dan berkas dicirikan oleh [[penampang lintang (fisika)|penampang lintang]]nya—probabilitas bahwa fusi akan terjadi jika dua inti mendekati satu sama lain yang dinyatakan dalam luasan melintang yang harus ditabrak oleh partikel yang datang agar fusi dapat terjadi.{{Efn|Jumlah energi yang diterapkan pada partikel berkas untuk mempercepatnya juga dapat mempengaruhi nilai penampang lintang. Misalnya, pada reaksi {{nuclide|silikon|28}} + {{Physics particle|n|TL=1|BL=0}} → {{nuclide|aluminium|28}} + {{Physics particle|p|TL=1|BL=1}}, penampang lintang berubah dengan halus dari 370&nbsp;mb pada 12,3&nbsp;MeV menjadi 160&nbsp;mb pada 18,3&nbsp;MeV, dengan puncak lebar pada 13,5&nbsp;MeV dengan nilai maksimum 380&nbsp;mb.<ref>{{Cite journal |last1=Kern |first1=B. D. |last2=Thompson |first2=W. E. |last3=Ferguson |first3=J. M. |date=1959 |title=Cross sections for some (n, p) and (n, α) reactions |journal=Nuclear Physics |language=en |volume=10 |pages=226–234 |doi=10.1016/0029-5582(59)90211-1|bibcode=1959NucPh..10..226K }}</ref>}} Fusi ini dapat terjadi sebagai akibat dari efek kuantum di mana inti dapat [[Penerowongan kuantum#Fusi nuklir|menembus]] melalui tolakan elektrostatis. Jika dua inti dapat tetap berdekatan selama melewati fase tersebut, interaksi nuklir berlipat menghasilkan redistribusi energi dan kesetimbangan energi.<ref name="n+1" />
IUPAC mendefinisikan unsur sebagai ada jika umurnya lebih lama dari 10<sup>−14</sup> detik, yang merupakan waktu yang dibutuhkan oleh inti atum untuk membentuk awan elektronik.<ref>[http://www.kernchemie.de/Transactinides/Transactinide-2/transactinide-2.html Kernchemie<!-- Bot generated title -->]</ref>


{{external media|width=230px|float=left|video1=[https://www.youtube.com/watch?v=YovAFlzFtzg Visualisasi] fusi nuklir yang gagal, berdasarkan perhitungan oleh [[Universitas Nasional Australia]]<ref>{{Cite journal|last1=Wakhle|first1=A.|last2=Simenel|first2=C.|last3=Hinde|first3=D. J.|display-authors=3|last4=Dasgupta|first4=M.|last5=Evers|first5=M.|last6=Luong|first6=D. H.|last7=du Rietz|first7=R.|date=2015|editor-last=Simenel|editor-first=C.|editor2-last=Gomes|editor2-first=P. R. S.|editor3-last=Hinde|editor3-first=D. J.|display-editors=3|editor4-last=Madhavan|editor4-first=N.|editor5-last=Navin|editor5-first=A.|editor6-last=Rehm|editor6-first=K. E.|title=Comparing Experimental and Theoretical Quasifission Mass Angle Distributions|journal=[[European Physical Journal|European Physical Journal Web of Conferences]]|volume=86|pages=00061|doi=10.1051/epjconf/20158600061| bibcode=2015EPJWC..8600061W |issn=2100-014X|doi-access=free}}</ref>}}
== Daftar unsur transaktinida ==
[[Berkas:Super heavy elements (polyatomic).svg|ka|320px]]


Penggabungan yang dihasilkan adalah [[eksitasi|keadaan tereksitasi]]<ref>{{cite web |url=http://oregonstate.edu/instruct/ch374/ch418518/Chapter%2010%20NUCLEAR%20REACTIONS.pdf |access-date=7 Juni 2023 |pages=7–8 |title=Nuclear Reactions}} Published as {{cite book|last1=Loveland|first1=W. D.|last2=Morrissey|first2=D. J.|last3=Seaborg|first3=G. T.|author-link3=Glenn T. Seaborg|title=Modern Nuclear Chemistry|date=2005|pages=249–297|chapter=Nuclear Reactions|publisher=[[John Wiley & Sons, Inc.]]|language=en|doi=10.1002/0471768626.ch10|isbn=978-0-471-76862-3}}</ref>—disebut [[Reaksi nuklir#Reaksi inti majemuk|inti majemuk]]—dan karenanya ia sangat tidak stabil.<ref name="n+1" /> Untuk mencapai keadaan yang lebih stabil, penggabungan sementara dapat [[fisi nuklir|membelah]] tanpa membentuk inti yang lebih stabil.<ref name="CzechNuclear"/> Alternatifnya, inti majemuk dapat mengeluarkan beberapa [[neutron]], yang akan membawa pergi energi eksitasi; jika yang terakhir tidak cukup untuk ekspulsi neutron, penggabungan akan menghasilkan [[sinar gama]]. Ini terjadi kira-kira 10<sup>−16</sup>&nbsp;detik setelah tumbukan nuklir awal dan menghasilkan pembentukan inti yang lebih stabil.<ref name="CzechNuclear">{{cite journal|title=Neutron Sources for ADS|last=Krása|first=A.|s2cid=28796927|date=2010|journal=Faculty of Nuclear Sciences and Physical Engineering|publisher=[[Czech Technical University in Prague]]|pages=4–8}}</ref> Definisi dari [[Pihak Kerja Bersama IUPAC/IUPAP]] menyatakan bahwa suatu [[unsur kimia]] hanya dapat dikenali sebagai "ditemukan" jika intinya tidak [[Peluruhan radioaktif|meluruh]] dalam waktu 10<sup>−14</sup> detik. Nilai ini dipilih sebagai perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan inti untuk memperoleh [[elektron]] terluarnya dan dengan demikian menunjukkan sifat kimianya.<ref>{{Cite journal|last=Wapstra|first=A. H.|author-link=Aaldert Wapstra|date=1991|title=Criteria that must be satisfied for the discovery of a new chemical element to be recognized|url=http://publications.iupac.org/pac/pdf/1991/pdf/6306x0879.pdf|journal=[[Pure and Applied Chemistry]]|volume=63|issue=6|page=883|doi=10.1351/pac199163060879| s2cid=95737691 |issn=1365-3075}}</ref>{{efn|Angka ini juga menandai batas atas yang diterima secara umum untuk waktu hidup inti majemuk.<ref name=BerkeleyNoSF>{{Cite journal|last1=Hyde|first1=E. K.|last2=Hoffman|first2=D. C.|author-link2=Darleane C. Hoffman|last3=Keller|first3=O. L.|date=1987|title=A History and Analysis of the Discovery of Elements 104 and 105|journal=Radiochimica Acta|volume=42|issue=2|doi=10.1524/ract.1987.42.2.57|issn=2193-3405|pages=67–68| s2cid=99193729 |url=http://www.escholarship.org/uc/item/05x8w9h7}}</ref>}}
Transaktinida memiliki 15 unsur yang diketahui, yaitu
===Peluruhan dan deteksi===
* [[Ruterfordium]] ('''Rf''') (''[[Nomor atom|Z]]'' = 104)
{{Lihat pula|Pendeteksi ionisasi gas}}
* [[Dubnium]] ('''Db''') (''Z'' = 105)
Berkas tersebut melewati target dan mencapai ruang berikutnya, pemisah; jika inti baru dihasilkan, ia akan dibawa dengan berkas ini.<ref name="SHEhowvideo">{{Cite web|url=https://www.scientificamerican.com/article/how-to-make-superheavy-elements-and-finish-the-periodic-table-video/|title=How to Make Superheavy Elements and Finish the Periodic Table [Video]|author=Chemistry World|date=2016|website=[[Scientific American]]|language=en|access-date=7 Juni 2023|author-link=Chemistry World}}</ref> Di dalam pemisah, inti yang baru dihasilkan dipisahkan dari nuklida lain (yang berasal dari berkas asli dan produk reaksi lainnya){{Efn|Pemisahan ini didasarkan pada inti yang dihasilkan bergerak melewati target lebih lambat daripada inti berkas yang tidak bereaksi. Pemisah berisi medan listrik dan magnet yang efeknya pada partikel bergerak dibatalkan untuk kecepatan partikel tertentu.{{sfn|Hoffman|Ghiorso|Seaborg|2000|p=334}} Pemisahan tersebut juga dapat dibantu dengan [[Spektrometri massa waktu terbang|pengukuran waktu terbang]] dan pengukuran energi putaran; kombinasi keduanya memungkinkan untuk memperkirakan massa inti.{{sfn|Hoffman|Ghiorso|Seaborg|2000|p=335}}}} dan dipindahkan ke [[Pendeteksi semikonduktor|pendeteksi perintang permukaan]], yang menghentikan inti. Lokasi pasti dari tumbukan yang akan datang pada detektor ditandai; energi dan waktu kedatangannya juga ditandai.<ref name="SHEhowvideo"/> Pemindahan ini memakan waktu sekitar 10<sup>−6</sup>&nbsp;detik; agar dapat dideteksi, inti harus bertahan selama ini.{{sfn|Zagrebaev|Karpov|Greiner|2013|page=3}} Inti dicatat lagi setelah peluruhannya dicatat, dan lokasi, [[Energi peluruhan|energi]], dan waktu peluruhannya diukur.<ref name="SHEhowvideo" />
* [[Seaborgium]] ('''Sg''') (''Z'' = 106)
* [[Bohrium]] ('''Bh''') (''Z'' = 107)
* [[Hasium]] ('''Hs''') (''Z'' = 108)
* [[Meitnerium]] ('''Mt''') (''Z'' = 109)
* [[Darmstadtium]] ('''Ds''') (''Z'' = 110)
* [[Roentgenium]] ('''Rg''') (''Z'' = 111)
* [[Kopernisium]] ('''Cn''') (''Z'' = 112)
* [[Nihonium]] ('''Nh''') (''Z'' = 113)
* [[Flerovium]] ('''Fl''') (''Z'' = 114)
* [[Moskovium]] ('''Mc''') (''Z'' = 115)
* [[Livermorium]] ('''Lv''') (''Z'' = 116)
* [[Tenesin]] ('''Ts''') (''Z'' = 117)
* [[Oganeson]] ('''Og''') (''Z'' = 118)


Stabilitas sebuah inti disediakan oleh interaksi yang kuat. Namun, jangkauannya sangat pendek; ketika inti menjadi lebih besar, pengaruhnya terhadap [[nukleon]] ([[proton]] dan neutron) terluar melemah. Pada saat yang sama, inti terkoyak oleh tolakan elektrostatis antar proton, karena jangkauannya tidak terbatas.{{sfn|Beiser|2003|p=432}} [[Energi pengikatan inti|Energi pengikatan]] total yang diberikan oleh interaksi kuat meningkat secara linear dengan jumlah nukleon, sedangkan tolakan elektrostatis meningkat dengan kuadrat nomor atom, yaitu yang terakhir tumbuh lebih cepat dan menjadi semakin penting untuk inti berat dan superberat.<ref name="BrusselsAlpha">{{Cite web |url=http://metronu.ulb.ac.be/npauly/Pauly/physnu/chapter_5.pdf|title=Alpha decay|last=Pauli|first=N.|date=2019|work=Introductory Nuclear, Atomic and Molecular Physics (Nuclear Physics Part)|publisher=[[Université libre de Bruxelles]]|access-date=7 Juni 2023}}</ref><ref name="BrusselsSF">{{Cite web|url=http://metronu.ulb.ac.be/npauly/Pauly/physnu/chapter_8.pdf|title=Nuclear fission|last=Pauli|first=N.|date=2019|work=Introductory Nuclear, Atomic and Molecular Physics (Nuclear Physics Part)|publisher=[[Université libre de Bruxelles]]|access-date=7 Juni 2023}}</ref> Dengan demikian, inti dari unsur-unsur terberat diprediksi secara teoritis<ref>{{Cite journal|last1=Staszczak|first1=A.|last2=Baran|first2=A.|last3=Nazarewicz|first3=W.|date=2013|title=Spontaneous fission modes and lifetimes of superheavy elements in the nuclear density functional theory|journal=Physical Review C |volume=87|issue=2|pages=024320–1|doi=10.1103/physrevc.87.024320| arxiv=1208.1215 | bibcode=2013PhRvC..87b4320S |issn=0556-2813|doi-access=free}}</ref> dan sejauh ini telah diamati{{sfn|Audi et al.|2017|pp=030001-129–030001-138}} meluruh terutama melalui mode peluruhan yang disebabkan oleh tolakan seperti: [[peluruhan alfa]] dan [[pembelahan spontan|fisi spontan]];{{efn|Tidak semua mode peluruhan disebabkan oleh tolakan elektrostatis. Misalnya, [[peluruhan beta]] disebabkan oleh [[Gaya nuklir lemah|interaksi yang lemah]].{{sfn|Beiser|2003|p=439}}}} Hampir semua pemancar alfa memiliki lebih dari 210&nbsp;nukleon,{{sfn|Beiser|2003|p=433}} dan nuklida teringan yang utamanya mengalami fisi spontan memiliki 238.{{sfn|Audi et al.|2017|p=030001-125}} Dalam kedua mode peluruhan, inti dihambat agar tidak meluruh melalui [[Perintang potensial|perintang energi]] yang sesuai untuk setiap mode, tetapi mereka dapat ditembus.<ref name="BrusselsAlpha" /><ref name="BrusselsSF" />
Tim kolaborasi [[RIKEN]] di [[Jepang]] telah memenuhi kriteria untuk unsur 113. Kolaborasi antara [[Joint Institute for Nuclear Research]] (JINR) di [[Dubna]], [[Rusia]]; [[Laboratorium Nasional Lawrence Livermore]] di [[Kalifornia]], [[AS]]; dan [[Laboratorium Nasional Oak Ridge]] di [[Oak Ridge, Tennessee|Oak Ridge]], [[Tennessee]], AS telah memenuhi kriteria untuk unsur 115 dan 117. Kolaborasi antara JINR di Dubna, Rusia dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di Kalifornia, AS telah memenuhi kriteria untuk unsur 118. Lembaga-lembaga ini diundang untuk mengusulkan nama dan simbol permanen untuk unsur-unsur yang memenuhi kriteria tersebut.<ref>{{Cite web|url=https://iupac.org/discovery-and-assignment-of-elements-with-atomic-numbers-113-115-117-and-118/|title=DISCOVERY AND ASSIGNMENT OF ELEMENTS WITH ATOMIC NUMBERS 113, 115, 117 AND 118|last=|first=|date=30 December 2015|website=IUPAC.org|publisher=IUPAC|access-date=14 September 2017}}</ref> Penemuan ini melengkapi periode ketujuh tabel periodik.


[[Berkas:Apparatus for creation of superheavy elements en.svg|alt=Peralatan untuk pembuatan unsur transaktinida|right|thumb|upright=2.00|Skema peralatan untuk membuat unsur transaktinida, berdasarkan Pemisah Putaran Berisi Gas Dubna yang dipasang di [[Joint Institute for Nuclear Research|Laboratorium Reaksi Nuklir Flerov]] di JINR. Lintasan di dalam pendeteksi dan peralatan pemfokusan sinar berubah karena [[dipol magnetik|magnet dipol]] pada yang pertama dan [[magnet kuadrupol]] pada yang terakhir.<ref>{{Cite journal|last1=Aksenov|first1=N. V.|last2=Steinegger|first2=P.|last3=Abdullin|first3=F. Sh.|last4=Albin|first4=Yury V.|last5=Bozhikov|first5=Gospodin A.|last6=Chepigin|first6=Viktor I.|last7=Eichler|first7=Robert|last8=Lebedev|first8=Vyacheslav Ya.|last9=Madumarov|first9=Alexander Sh.|last10=Malyshev|first10=Oleg N.|last11=Petrushkin|first11=Oleg V.|display-authors=3|date=2017|title=On the volatility of nihonium (Nh, Z = 113)|journal=The European Physical Journal A|language=en|volume=53|issue=7|pages=158|doi=10.1140/epja/i2017-12348-8| bibcode=2017EPJA...53..158A | s2cid=125849923 |issn=1434-6001}}</ref>]]
Transaktinida juga memiliki 2 unsur tersisa yang belum diketahui, yaitu
* [[Ununennium]] ('''Uue''') (''Z'' = 119)
* [[Unbinilium]] ('''Ubn''') (''Z'' = 120)
Sampai saat ini, belum ada yang dapat mensintesiskan kedua unsur tersebut. Keduanya akan memulai [[tabel periodik perluasan|periode ke-8]], sebagai [[logam alkali|unsur golongan 1]] dan [[logam alkali tanah|2]] secara berturut-turut.


Partikel alfa umumnya diproduksi dalam peluruhan radioaktif karena massa partikel alfa per nukleon cukup kecil untuk menyisakan sejumlah energi bagi partikel alfa yang akan digunakan sebagai energi kinetik untuk meninggalkan inti.{{sfn|Beiser|2003|p=432–433}} Fisi spontan disebabkan oleh tolakan elektrostatis yang merobek inti dan menghasilkan berbagai inti dalam contoh berbeda dari pembelahan inti yang identik.<ref name="BrusselsSF" /> Dengan bertambahnya nomor atom, fisi spontan dengan cepat menjadi lebih penting: waktu paruh fisi spontan berkurang 23&nbsp;kali lipat dari [[uranium]] (unsur&nbsp;92) hingga [[nobelium]] (unsur&nbsp;102),<ref name="Oganessian12">{{Cite journal|last=Oganessian|first=Yu.|date=2012|title=Nuclei in the "Island of Stability" of Superheavy Elements|journal=Journal of Physics: Conference Series|volume=337| issue=1 |pages=012005-1–012005-6|doi=10.1088/1742-6596/337/1/012005| bibcode=2012JPhCS.337a2005O |issn=1742-6596|doi-access=free}}</ref> dan 30&nbsp;kali lipat dari [[torium]] (unsur&nbsp;90) hingga [[fermium]] (unsur&nbsp;100).<ref>{{Cite conference|last1=Moller|first1=P.|last2=Nix|first2=J. R.|date=1994|title=Fission properties of the heaviest elements|url=https://digital.library.unt.edu/ark:/67531/metadc674703/m2/1/high_res_d/32502.pdf|conference=Dai 2 Kai Hadoron Tataikei no Simulation Symposium, Tokai-mura, Ibaraki, Japan|publisher=[[University of North Texas]]|access-date=7 Juni 2023}}</ref> [[Rumus massa semi-empiris#Model tetesan cair|Model tetesan cair]] sebelumnya memperkirakan bahwa fisi spontan akan terjadi hampir seketika karena hilangnya [[perintang fisi]] untuk inti dengan sekitar 280&nbsp;nukleon.<ref name="BrusselsSF" /><ref name="Oganessian04" /> [[Model kulit nuklir]] selanjutnya menunjukkan bahwa inti dengan sekitar 300&nbsp;nukleon akan membentuk [[pulau kestabilan nuklir|pulau stabilitas]] di mana inti akan lebih tahan terhadap fisi spontan dan utamanya akan mengalami peluruhan alfa dengan waktu paruh yang lebih lama.<ref name="BrusselsSF" /><ref name="Oganessian04">{{Cite journal|url=https://physicsworld.com/a/superheavy-elements/|title=Superheavy elements|last=Oganessian|first=Yu. Ts.|date=2004|journal=[[Physics World]]|volume=17|issue=7|pages=25–29|doi=10.1088/2058-7058/17/7/31|access-date=7 Juni 2023}}</ref> Penemuan selanjutnya menunjukkan bahwa pulau yang diprediksi mungkin lebih jauh dari perkiraan semula; mereka juga menunjukkan bahwa inti perantara antara aktinida berumur panjang dan pulau yang diprediksi mengalami deformasi, dan mendapatkan stabilitas tambahan dari efek kulit.<ref>{{Cite journal|last=Schädel|first=M.|date=2015|title=Chemistry of the superheavy elements|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences|language=en|volume=373|issue=2037|pages=20140191|doi=10.1098/rsta.2014.0191|pmid=25666065| bibcode=2015RSPTA.37340191S |issn=1364-503X|doi-access=free}}</ref> Eksperimen pada inti superberat yang lebih ringan,<ref>{{Cite conference|last=Hulet|first=E. K.|date=1989|title=Biomodal spontaneous fission|conference=50th Anniversary of Nuclear Fission, Leningrad, USSR|bibcode=1989nufi.rept...16H}}</ref> serta yang lebih dekat ke pulau yang diperkirakan,<ref name="Oganessian12" /> telah menunjukkan stabilitas yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya terhadap fisi spontan, menunjukkan pentingnya efek kulit pada inti.{{Efn|Telah diketahui pada tahun 1960-an bahwa keadaan dasar inti berbeda dalam energi dan bentuk serta bahwa bilangan ajaib nukleon tertentu berhubungan dengan stabilitas inti yang lebih besar. Namun, diasumsikan bahwa tidak ada struktur nuklir dalam inti superberat karena mereka terlalu cacat untuk membentuknya.<ref name="Oganessian12" />}}
== Karakteristik ==
Karena waktu paruh mereka yang pendek (misalnya, isotop rutherfordium yang paling stabil memiliki waktu paruh 11 menit, dan waktu paruh menurun secara bertahap menuju sebelah kanan golongan) serta rendahnya rendemen reaksi nuklir yang dihasilkan, harus diciptakan metode baru untuk menentukan fase gas dan kimia larutannya berdasarkan sampel yang sangat kecil yang hanya terdiri dari beberapa atom. [[Kimia kuantum relativistik|Efek relativistik]] menjadi sangat penting di wilayah tabel periodik ini, menyebabkan terisinya orbital 7s, kosongnya orbital 7p, dan terisinya orbital 6d semua berkontraksi ke arah inti atom. Hal ini menyebabkan stabilisasi relativistik elektron 7s dan membuat orbital 7p dapat diakses pada keadaan eksitasi rendah.<ref name=transactinides/>


Peluruhan alfa dicatat oleh partikel alfa yang dipancarkan, dan produk peluruhannya mudah ditentukan sebelum peluruhan yang sebenarnya; jika peluruhan seperti itu atau serangkaian peluruhan berurutan menghasilkan inti yang diketahui, produk asli dari suatu reaksi dapat dengan mudah ditentukan.{{efn|Karena massa inti tidak diukur secara langsung tetapi dihitung dari inti lain, pengukuran semacam itu disebut tidak langsung. Pengukuran langsung juga dimungkinkan, tetapi sebagian besar tetap tidak tersedia untuk inti superberat.<ref>{{Cite journal|last1=Oganessian|first1=Yu. Ts.|last2=Rykaczewski|first2=K. P.|date=2015|title=A beachhead on the island of stability|journal=[[Physics Today]]|volume=68|issue=8|pages=32–38|doi=10.1063/PT.3.2880| bibcode=2015PhT....68h..32O |osti=1337838|issn=0031-9228|url=https://www.osti.gov/biblio/1337838}}</ref> Pengukuran langsung pertama massa inti superberat dilaporkan pada tahun 2018 di LBNL.<ref>{{Cite journal|last=Grant |first=A.|date=2018|title=Weighing the heaviest elements|journal=Physics Today|language=EN|doi=10.1063/PT.6.1.20181113a| s2cid=239775403 }}</ref> Massa ditentukan dari lokasi inti setelah pemindahan (lokasi membantu menentukan lintasannya, yang terkait dengan rasio massa terhadap muatan inti, karena pemindahan dilakukan di hadapan magnet).<ref name="C&EN">{{Cite web|url=https://cen.acs.org/physical-chemistry/periodic-table/IYPT-Exploring-the-superheavy-elements-at-the-end-of-the-periodic-table/97/i21|title=Exploring the superheavy elements at the end of the periodic table|last=Howes|first=L.|date=2019|website=[[Chemical & Engineering News]]|language=en|access-date=7 Juni 2023}}</ref>|name=|group=}} (Bahwa semua peluruhan dalam rantai peluruhan memang terkait satu sama lain ditentukan oleh lokasi peluruhan ini, yang harus berada di tempat yang sama.)<ref name="SHEhowvideo" /> Inti yang diketahui dapat dikenali dari karakteristik spesifik peluruhan yang dialaminya seperti energi peluruhan (atau lebih khusus, [[energi kinetik]] dari partikel yang dipancarkan).{{Efn|Jika peluruhan terjadi di dalam ruang hampa, maka karena momentum total sistem terisolasi sebelum dan sesudah peluruhan [[Momentum#Konservasi|harus dipertahankan]], inti anak juga akan menerima kecepatan kecil. Rasio dari dua kecepatan, dan dengan demikian rasio energi kinetik, akan berbanding terbalik dengan rasio dari dua massa. Energi peluruhan sama dengan jumlah energi kinetik yang diketahui dari partikel alfa dan inti anak (fraksi yang tepat dari yang pertama).{{sfn|Beiser|2003|p=433}} Perhitungan juga berlaku untuk percobaan, tetapi perbedaannya adalah inti tidak bergerak setelah peluruhan karena terikat pada pendeteksi.}} Namun, fisi spontan menghasilkan berbagai inti sebagai produk, sehingga nuklida asli tidak dapat ditentukan dari turunannya.{{Efn|Fisi spontan ditemukan oleh fisikawan Soviet [[Georgy Flyorov|Georgy Flerov]],<ref name=Distillations>{{Cite journal|last=Robinson|first=A. E.|url=https://www.sciencehistory.org/distillations/the-transfermium-wars-scientific-brawling-and-name-calling-during-the-cold-war|title=The Transfermium Wars: Scientific Brawling and Name-Calling during the Cold War|date=2019|journal=[[Science History Institute#Distillations|Distillations]]|language=en|access-date=7 Juni 2023}}</ref> seorang ilmuwan terkemuka di JINR.<ref name="coldfusion77">{{Cite web|url=http://n-t.ru/ri/ps/pb106.htm|title=Популярная библиотека химических элементов. Сиборгий (экавольфрам)|trans-title=Perpustakaan populer unsur kimia. Seaborgium (eka-wolfram)|language=ru|website=n-t.ru|access-date=7 Juni 2023}} Dicetak ulang dari {{cite book|author=<!--none-->|date=1977|title=Популярная библиотека химических элементов. Серебро — Нильсборий и далее|chapter=Экавольфрам|trans-title=Perpustakaan populer unsur kimia. Perak hingga nielsbohrium dan seterusnya|trans-chapter=Eka-tungsten|language=ru|publisher=[[Nauka (penerbit)|Nauka]]}}</ref> Sebaliknya, para ilmuwan LBL percaya bahwa informasi fisi tidaklah cukup untuk klaim sintesis suatu unsur. Mereka percaya fisi spontan belum cukup dipelajari untuk menggunakannya untuk identifikasi unsur baru, karena ada kesulitan untuk menetapkan bahwa inti majemuk hanya mengeluarkan neutron dan bukan partikel bermuatan seperti proton atau partikel alfa.<ref name=BerkeleyNoSF>{{Cite journal|last1=Hyde|first1=E. K.|last2=Hoffman|first2=D. C.|author-link2=Darleane C. Hoffman|last3=Keller|first3=O. L.|date=1987|title=A History and Analysis of the Discovery of Elements 104 and 105|journal=Radiochimica Acta|volume=42|issue=2|doi=10.1524/ract.1987.42.2.57|issn=2193-3405|pages=67–68| s2cid=99193729 |url=http://www.escholarship.org/uc/item/05x8w9h7}}</ref> Karena itu mereka lebih suka menghubungkan isotop baru dengan isotop yang sudah diketahui melalui peluruhan alfa berturut-turut.<ref name=Distillations/>}}
Unsur 104 sampai 112, rutherfordium sampai kopernisium, membentuk deret unsur transisi 6d: untuk unsur 104–108 dan 112, bukti eksperimental menunjukkan bahwa mereka berperilaku seperti yang diharapkan untuk posisi mereka dalam tabel periodik. Mereka diharapkan memiliki [[jari-jari ion]] antara homolog logam transisi 5d dan pseudohomolog [[aktinida]] mereka: misalnya, Rf<sup>4+</sup> dihitung memiliki jari-jari ion 76 [[Pikometer|pm]], nilai antara [[Hafnium|Hf]]<sup>4+</sup> (71 pm) dan [[Torium|Th]]<sup>4+</sup> (94 pm). Ion-ion mereka juga harus kurang [[Polarisabilitas|terpolarisasi]] dibandingkan homolog 5d mereka. Efek relativistik diperkirakan akan mencapai maksimal pada akhir deret ini, pada roentgenium (unsur 111) dan kopernisium (unsur 112). Namun demikian, banyak sifat penting transaktinida masih belum diketahui secara eksperimental, walaupun perhitungan teoretis telah dilakukan.<ref name=transactinides/>


Informasi yang tersedia bagi fisikawan yang ingin menyintesis salah satu unsur superberat adalah informasi yang dikumpulkan pada pendeteksi: lokasi, energi, waktu kedatangan partikel ke pendeteksi, dan peluruhannya. Fisikawan menganalisis data ini dan berusaha menyimpulkan bahwa itu memang disebabkan oleh unsur baru dan tidak mungkin disebabkan oleh nuklida yang berbeda dari yang diklaim. Seringkali, data yang diberikan tidak cukup untuk kesimpulan bahwa unsur baru pasti dibuat dan tidak ada penjelasan lain untuk efek yang teramati; terjadi kesalahan penginterpretasian data.{{Efn|Misalnya, pada tahun 1957, unsur 102 salah diidentifikasi di Institut Fisika Nobel di [[Stockholm]], [[Daerah Stockholm]], [[Swedia]].<ref name=RSC>{{Cite web|url=https://www.rsc.org/periodic-table/element/102/nobelium|title=Nobelium - Element information, properties and uses {{!}} Periodic Table|website=[[Royal Society of Chemistry]]|access-date=7 Juni 2023}}</ref> Tidak ada klaim definitif sebelumnya tentang penciptaan unsur ini, dan unsur tersebut diberi nama oleh penemu Swedia, Amerika, dan Inggris, ''nobelium''. Belakangan diketahui bahwa identifikasi itu salah.{{sfn|Kragh|2018|pp=38–39}} Tahun berikutnya, LBNL tidak dapat mereproduksi hasil Swedia dan malah mengumumkan sintesis unsur mereka; klaim itu juga dibantah kemudian.{{sfn|Kragh|2018|pp=38–39}} JINR bersikeras bahwa mereka adalah pihak pertama yang membuat unsur tersebut dan menyarankan nama mereka sendiri untuk unsur baru tersebut, ''joliotium'';{{sfn|Kragh|2018|p=40}} nama Soviet juga tidak diterima (JINR kemudian menyebut penamaan unsur 102 sebagai "terburu-buru").<ref name="1993 responses">{{Cite journal|year=1993|title=Responses on the report 'Discovery of the Transfermium elements' followed by reply to the responses by Transfermium Working Group|url=https://www.iupac.org/publications/pac/1993/pdf/6508x1815.pdf|url-status=live|journal=Pure and Applied Chemistry|volume=65|issue=8|pages=1815–1824|doi=10.1351/pac199365081815|archive-url=https://web.archive.org/web/20131125223512/http://www.iupac.org/publications/pac/1993/pdf/6508x1815.pdf|archive-date=25 November 2013|access-date=7 Juni 2023|last1=Ghiorso|first1=A.|last2=Seaborg|first2=G. T.|last3=Oganessian|first3=Yu. Ts.|last4=Zvara|first4=I|last5=Armbruster|first5=P|last6=Hessberger|first6=F. P|last7=Hofmann|first7=S|last8=Leino|first8=M|last9=Munzenberg|first9=G|last10=Reisdorf|first10=W|last11=Schmidt|first11=K.-H| s2cid=95069384 |display-authors=3}}</ref> Nama ini diusulkan ke IUPAC dalam tanggapan tertulis atas putusan mereka tentang prioritas klaim penemuan unsur, ditandatangani 29&nbsp;September&nbsp;1992.<ref name="1993 responses"/> Nama "nobelium" tetap tidak berubah karena penggunaannya yang meluas.<ref name=IUPAC97>{{Cite journal|doi=10.1351/pac199769122471|title=Names and symbols of transfermium elements (IUPAC Recommendations 1997)|date=1997|journal=Pure and Applied Chemistry|volume=69|pages=2471–2474|issue=12|author=Commission on Nomenclature of Inorganic Chemistry|url=http://publications.iupac.org/pac/pdf/1997/pdf/6912x2471.pdf}}</ref>}}
Unsur 113 sampai 118, nihonium melalui oganesson, harus membentuk deret 7p, menyelesaikan [[Unsur periode 7|periode ketujuh]] dalam tabel periodik. Kimia mereka akan sangat dipengaruhi oleh stabilisasi relativistik yang sangat kuat dari elektron 7s, dan efek [[Interaksi spin–orbit|stabilisasi spin-orbit]] yang kuat "merobek" subkelopak 7p yang terpisah menjadi dua bagian, satu terstabilkan (7p<sub>1/2</sub>, memiliki dua elektron) dan satu lagi terawastabilkan (7p<sub>3/2</sub>, memiliki empat elektron). Selain itu, elektron 6d masih terawastabilkan di wilayah ini dan karenanya mungkin dapat menyumbangkan beberapa karakter logam transisi ke beberapa elemen 7p pertama. Tingkat oksidasi yang lebih rendah harus distabilkan di sini, mengikuti tren golongan, karena elektron 7s dan 7p<sub>1/2</sub> menunjukkan [[efek pasangan inert]]. Unsur-unsur ini diharapkan sebagian besar terus mengikuti tren golongannya, meskipun dengan efek relativistik memainkan peran yang semakin besar: prediksi ini telah diverifikasi hanya untuk elemen 114, flerovium, yang telah ditetapkan berperilaku seperti logam biasa dalam [[golongan karbon]], walaupun menjadi sangat tidak reaktif karena perkiraan konfigurasi kelopak kuasi tertutup [Rn] 5f<sup>14</sup>6d<sup>10</sup>7s<sup>2</sup>7p<sup>2</sup>.<ref name=transactinides/>
==Sejarah==
===Prediksi awal===
{{Kembangkan bagian|date=Juni 2023}}
Unsur terberat yang diketahui pada akhir abad ke-19 adalah uranium, dengan [[massa atom]] kira-kira 240 (sekarang dikenal pada 238)&nbsp;[[Dalton (satuan)|sma]]. Karenanya, ia ditempatkan di baris terakhir tabel periodik; ini memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya [[unsur transuranium|unsur yang lebih berat dari uranium]] dan mengapa [[nomor massa|''A'']]&nbsp;=&nbsp;240 tampaknya menjadi batasnya. Menyusul penemuan [[gas mulia]], dimulai dengan [[argon]] pada tahun 1895, kemungkinan anggota golongan yang lebih berat dipertimbangkan. Pada tahun 1895, kimiawan Denmark [[Hans Peter Jørgen Julius Thomsen|Julius Thomsen]] mengusulkan keberadaan gas mulia keenam dengan ''Z''&nbsp;=&nbsp;86, ''A''&nbsp;=&nbsp;212 dan ketujuh dengan ''Z''&nbsp;=&nbsp;118, ''A''&nbsp;=&nbsp;292, penutup terakhir [[periode tabel periodik|periode]] 32 unsur yang mengandung [[torium]] dan uranium.<ref name=kragh6>{{harvnb|Kragh|2018|p=6}}</ref> Pada tahun 1913, fisikawan Swedia [[Johannes Robert Rydberg|Johannes Rydberg]] memperluas ekstrapolasi tabel periodik Thomsen untuk memasukkan unsur-unsur yang lebih berat dengan nomor atom hingga 460, tetapi dia tidak percaya bahwa unsur-unsur superberat itu ada atau terjadi di alam.<ref name=kragh7>{{harvnb|Kragh|2018|p=7}}</ref>


Pada tahun 1914, fisikawan Jerman [[Richard Swinne]] mengusulkan bahwa unsur-unsur yang lebih berat dari uranium, seperti yang berada di sekitar ''Z''&nbsp;=&nbsp;108, dapat ditemukan dalam [[sinar kosmik]]. Dia menyatakan bahwa unsur-unsur ini belum tentu memiliki waktu paruh yang menurun dengan meningkatnya nomor atom, yang mengarah pada spekulasi tentang kemungkinan beberapa unsur berumur panjang di Z&nbsp;=&nbsp;98–102 dan Z&nbsp;=&nbsp;108–110 (meskipun dipisahkan oleh unsur berumur pendek). Swinne menerbitkan prediksi ini pada tahun 1926, percaya bahwa unsur-unsur tersebut mungkin ada pada [[Struktur Bumi#Inti Bumi|inti bumi]], pada [[meteorit besi]], atau pada [[lapisan es Greenland]] di mana mereka telah dikurung dari asal kosmik mereka.<ref name=kragh10>{{harvnb|Kragh|2018|p=10}}</ref>
Unsur 118 adalah unsur terakhir yang telah diklaim telah disintesis. Dua unsur berikutnya, [[Ununenium|unsur 119]] dan [[Unbinilium|120]], harus membentuk deret 8s dan menjadi [[logam alkali]] dan [[Logam alkali tanah|alkali tanah]]. Elektron 8s diharapkan stabil secara relativistik, sehingga tren menuju reaktivitas yang lebih tinggi ke bawah golongan ini akan berbalik arah dan unsur-unsurnya akan berperilaku lebih seperti homolog periode 5nya, [[rubidium]] dan [[stronsium]]. Meskipun demikian, orbital 7p<sub>3/2</sub> masih terawastabilkan secara relativistik, berpotensi memberi unsur-unsur ini radius ionik yang lebih besar dan bahkan mungkin dapat berpartisipasi secara kimiawi. Di wilayah ini, elektron 8p juga terstabilkan secara relativistik, menghasilkan konfigurasi elektron valensi 8s<sup>2</sup>8p<sup>1</sup> pada keadaan dasar untuk unsur 121. Perubahan besar diharapkan terjadi pada struktur subkelopak dari unsur 120 ke unsur 121: misalnya jari-jari orbital 5g harus turun drastis, dari 25 satuan Bohr untuk unsur 120 dengan konfigurasi [Og]5g<sup>1</sup>8s<sup>1</sup> yang tereksitasi menjadi 0,8 satuan Bohr untuk unsur 121 dengan konfigurasi [Og]5g<sup>1</sup>7d<sup>1</sup>8s<sup>1</sup> yang tereksitasi, dalam sebuah fenomena yang disebut "keruntuhan radial" yang terjadi pada unsur 125. Unsur 122 harus menambahkan elektron 7d berikutnya ke konfigurasi elektron unsur 121. Unsur 121 dan 122 masing-masing seharusnya homolog dengan [[aktinium]] dan [[torium]].<ref name=transactinides/>
===Penemuan===
{{Kembangkan bagian|date=Juni 2023}}
Pekerjaan yang dilakukan dari tahun 1961 hingga 2013 di empat laboratorium – [[Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley]] di AS, [[Joint Institute for Nuclear Research|Institut Bersama untuk Riset Nuklir]] di USSR (kemudian Rusia), [[Pusat Penelitian Ion Berat GSI Helmholtz]] di Jerman, dan [[Riken]] di Jepang – mengidentifikasi dan mengonfirmasi unsur [[lawrensium]] hingga [[oganeson]] sesuai dengan kriteria Pihak Kerja Transfermium dan Pihak Kerja Bersama [[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional|IUPAC]]–[[Persatuan Fisika Murni dan Terapan Internasional|IUPAP]] berikutnya. Penemuan ini melengkapi baris ketujuh dari tabel periodik. Dua transaktinida yang tersisa, [[ununenium]] (''Z''&nbsp;=&nbsp;119) dan [[unbinilium]] (''Z''&nbsp;=&nbsp;120), belum disintesis. Mereka akan memulai periode kedelapan.
===Daftar unsur===
*103 [[Lawrensium]], Lr (dari [[Ernest Lawrence]]); kadang-kadang tetapi tidak selalu disertakan<ref name=Neve/><ref name=Mingos/>
*104 [[Ruterfordium]], Rf (dari [[Ernest Rutherford]])
*105 [[Dubnium]], Db (dari kota [[Dubna]], dekat [[Moskwa|Moskow]])
*106 [[Seaborgium]], Sg (dari [[Glenn Seaborg|Glenn T. Seaborg]])
*107 [[Bohrium]], Bh (dari [[Niels Bohr]])
*108 [[Hasium]], Hs (dari Hassia <nowiki>[</nowiki>[[Hessen]]<nowiki>]</nowiki>, lokasi [[Darmstadt]])
*109 [[Meitnerium]], Mt (dari [[Lise Meitner]])
*110 [[Darmstadtium]], Ds (dari [[Darmstadt]])
*111 [[Roentgenium]], Rg (dari [[Wilhelm Conrad Röntgen|Wilhelm Röntgen]])
*112 [[Kopernisium]], Cn (dari [[Nicolaus Copernicus]])
*113 [[Nihonium]], Nh (dari Nihon <nowiki>[</nowiki>[[Jepang]]<nowiki>]</nowiki>, lokasi institut [[Riken]])
*114 [[Flerovium]], Fl (dari fisikawan Rusia [[Georgy Flyorov]])
*115 [[Moskovium]], Mc (dari [[Moskwa|Moskow]])
*116 [[Livermorium]], Lv (dari [[Laboratorium Nasional Lawrence Livermore]])
*117 [[Tenesin]], Ts (dari [[Tennessee]], lokasi [[Laboratorium Nasional Oak Ridge]])
*118 [[Oganeson]], Og (dari fisikawan Rusia [[Yuri Oganessian]])
==Karakteristik==
Karena waktu paruhnya yang pendek (misalnya, [[isotop seaborgium]] paling stabil yang diketahui memiliki [[waktu paruh]] hanya 14 menit, dan waktu paruh berkurang secara bertahap dengan bertambahnya nomor atom) dan rendahnya hasil [[reaksi nuklir]] yang menghasilkannya, metode baru harus dibuat untuk menentukan kimia fase gas dan larutannya berdasarkan sampel yang sangat kecil dari beberapa atom masing-masing. [[Kimia kuantum relativistik|Efek relativistik]] menjadi sangat penting di wilayah tabel periodik ini, menyebabkan orbital 7s terisi, orbital 7p kosong, dan orbital 6d pengisi semuanya berkontraksi ke dalam menuju inti atom. Hal ini menyebabkan stabilisasi relativistik elektron 7s dan membuat orbital 7p dapat diakses dalam keadaan eksitasi rendah.<ref name=transactinides/>


Unsur 103 hingga 112, lawrensium sampai kopernisium, membentuk deret 6d dari [[logam transisi|unsur transisi]]. Bukti eksperimental menunjukkan bahwa unsur 103–108 berperilaku seperti yang diperkirakan untuk posisinya dalam tabel periodik, sebagai homolog [[lutesium]] hingga [[osmium]] yang lebih berat. Mereka diperkirakan memiliki [[jari-jari ion]]ik antara homolog logam transisi 5d dan pseudohomolog [[aktinida]]nya: misalnya, Rf<sup>4+</sup> dihitung memiliki jari-jari ionik 76&nbsp;[[pikometer|pm]], antara nilai [[hafnium|Hf]]<sup>4+</sup> (71&nbsp;pm) dan [[torium|Th]]<sup>4+</sup> (94&nbsp;pm). Ion mereka juga harus kurang [[polarisabilitas|terpolarisasi]] dibandingkan dengan homolog 5d mereka. Efek relativistik diperkirakan akan mencapai maksimum pada akhir deret ini, pada roentgenium (unsur 111) dan kopernisium (unsur 112). Namun demikian, banyak sifat penting dari unsur transaktinida yang masih belum diketahui secara eksperimental, walaupun perhitungan teoretis telah dilakukan.<ref name=transactinides/>
Setelah unsur 121, deret [[superaktinida]] diperkirakan akan dimulai, ketika elektron 8s dan subkelopak 8p<sub>1/2</sub>, 7d<sub>3/2</sub>, 6f<sub>5/2</sub>, dan 5g<sub>7/2</sub> yang terisi menentukan kimia unsur-unsur ini. Perhitungan CCSD yang lengkap dan akurat tidak tersedia untuk unsur setelah 122 karena kompleksitas situasinya yang ekstrem: orbital 5g, 6f, dan 7d harus memiliki tingkat energi yang sama, dan di wilayah unsur 160, orbital 9s, 8p<sub>3/2</sub>, dan 9p<sub>1/2</sub> energinya seharusnya juga sama. Hal ini akan menyebabkan kelopak elektron tercampur sehingga konsep [[Blok tabel periodik|blok]] tidak lagi berlaku dengan baik, dan juga akan menghasilkan sifat kimia baru yang akan membuat posisi unsur ini dalam tabel periodik menjadi sangat sulit. Misalnya, unsur 164 diharapkan bisa mencampur karakteristik unsur [[Unsur golongan 10|golongan 10]], [[Unsur golongan 12|12]], dan [[Gas mulia|18]].<ref name=transactinides/>


Unsur 113 hingga 118, nihonium sampai oganeson, seharusnya membentuk deret 7p, melengkapi [[unsur periode 7|periode ketujuh]] dalam tabel periodik. Sifat kimia mereka akan sangat dipengaruhi oleh stabilisasi relativistik yang sangat kuat dari elektron 7s dan efek [[Interaksi spin–orbit|kopling spin–orbit]] yang kuat "merobek" subkulit 7p menjadi dua bagian, satu lebih stabil (7p<sub>1/2</sub>, menahan dua elektron) dan satu lagi lebih tak stabil (7p<sub>3/2</sub>, menahan empat elektron). [[Bilangan oksidasi|Keadaan oksidasi]] yang lebih rendah harus distabilkan di sini, melanjutkan tren golongan, karena elektron 7s dan 7p<sub>1/2</sub> menunjukkan [[efek pasangan lengai]]. Unsur-unsur ini diperkirakan sebagian besar terus mengikuti tren golongan, meskipun dengan efek relativistik memainkan peran yang semakin besar. Secara khusus, pemisahan 7p yang besar menghasilkan penutupan kulit yang efektif di flerovium (unsur 114) dan karenanya aktivitas kimia yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan untuk oganeson (unsur 118).<ref name=transactinides/>
== Lihat juga ==
* [[Lantanida]]
* [[Aktinida]]
* [[Unsur transuranium|Transuranium]]
* [[Kondensat Bose–Einstein]] (dikenal juga sebagai ''Superatom'')
* [[Pulau stabilitas]]


Unsur 118 adalah unsur terakhir yang telah disintesis. Dua unsur berikutnya, [[ununenium|unsur 119]] dan [[unbinilium|unsur 120]], seharusnya membentuk deret 8s dan masing-masing merupakan [[logam alkali]] dan [[logam alkali tanah|alkali tanah]]. Elektron 8s diperkirakan akan stabil secara relativistik, sehingga kecenderungan reaktivitas yang lebih tinggi ke bawah golongan ini akan berbalik dan mereka akan berperilaku lebih seperti homolog periode 5 mereka, [[rubidium]] dan [[stronsium]]. Orbital 7p<sub>3/2</sub> masih terdestabilisasi secara relativistik, berpotensi memberikan unsur-unsur ini jari-jari ionik yang lebih besar dan bahkan mungkin dapat berpartisipasi secara kimiawi. Di wilayah ini, elektron 8p juga distabilkan secara relativistik, menghasilkan konfigurasi elektron valensi 8s<sup>2</sup>8p<sup>1</sup> keadaan dasar untuk [[unbiunium|unsur 121]]. Perubahan besar diperkirakan terjadi pada struktur subkulit dari unsur 120 ke unsur 121: misalnya, jari-jari orbital 5g akan turun drastis, dari 25&nbsp;[[satuan Bohr]] pada unsur 120 pada konfigurasi [Og] 5g<sup>1</sup> 8s<sup>1</sup> menjadi 0,8&nbsp;Bohr satuan Bohr pada unsur 121 pada konfigurasi [Og] 5g<sup>1</sup> 7d<sup>1</sup> 8s<sup>1</sup> tereksitasi, dalam fenomena yang disebut "keruntuhan radial". [[Unbibium|Unsur 122]] seharusnya menambahkan elektron 7d atau 8p lagi ke konfigurasi elektron unsur 121. Unsur 121 dan 122 masing-masing seharusnya serupa dengan [[aktinium]] dan [[torium]].<ref name=transactinides/>
== Referensi ==

<references/>
Pada unsur 121, deret [[Tabel periodik perluasan#Superaktinida|superaktinida]] diperkirakan akan dimulai, ketika elektron 8s dan subkulit pengisi 8p<sub>1/2</sub>, 7d<sub>3/2</sub>, 6f<sub>5/2</sub>, dan 5g<sub>7/2</sub> menentukan kimia unsur-unsur ini. Perhitungan yang lengkap dan akurat tidak tersedia untuk unsur-unsur di atas 123 karena situasi yang sangat rumit:<ref name=e123>{{cite thesis|last=van der Schoor|first=K.|title=Electronic structure of element 123|url=http://fse.studenttheses.ub.rug.nl/14531/1/report.pdf|date=2016|publisher=Rijksuniversiteit Groningen}}</ref> orbital 5g, 6f, dan 7d seharusnya memiliki tingkat energi yang kira-kira sama, dan di wilayah unsur 160, orbital 9s, 8p<sub>3/2</sub>, dan 9p<sub>1/2</sub> seharusnya juga memiliki energi yang sama. Hal ini akan menyebabkan kulit elektron bercampur sehingga konsep [[blok tabel periodik|blok]] tidak lagi berlaku dengan baik, dan juga akan menghasilkan sifat kimia baru yang akan membuat penempatan unsur-unsur ini dalam tabel periodik menjadi sangat sulit; unsur 164 diperkirakan akan mencampurkan sifat [[unsur golongan 10|golongan 10]], [[unsur golongan 12|12]], dan [[gas mulia|18]].<ref name=transactinides/>
==Setelah unsur superberat==
Telah diperkirakan bahwa unsur-unsur setelah ''Z'' = 126 disebut "''setelah unsur superberat''" (''beyond superheavy elements'').<ref>{{Cite journal | doi=10.1515/ract-2019-3104 | title=Synthesis and properties of isotopes of the transactinides | year=2019 | last1=Hofmann | first1=Sigurd | journal=Radiochimica Acta | volume=107 | issue=9–11 | pages=879–915 | s2cid=203848120 }}</ref>
==Lihat pula==
* [[Kondensat Bose–Einstein]] (juga dikenal sebagai ''Superatom'')
* [[Pulau kestabilan nuklir|Pulau stabilitas]]
==Catatan==
{{notelist}}
==Referensi==
{{reflist}}
==Bibliografi==
* {{cite journal |title=The NUBASE2016 evaluation of nuclear properties |doi=10.1088/1674-1137/41/3/030001 |last1=Audi |first1=G. |last2=Kondev |first2=F. G. |last3=Wang |first3=M. |last4=Huang |first4=W. J. |last5=Naimi |first5=S. |display-authors=3 |journal=Chinese Physics C |volume=41 |issue=3 <!--Citation bot deny-->|year=2017
|at=030001 |bibcode=2017ChPhC..41c0001A |ref={{sfnref|Audi et al.|2017}}}}<!--untuk konsistensi dan halaman tertentu, jangan ganti dengan {{NUBASE2016}}--><br />{{spaces|5}}[http://cms.iopscience.org/ac0c0614-0d60-11e7-9a47-19ee90157113/030001.pdf?guest=true pp. 030001-1–030001-17], [http://cms.iopscience.org/b3dbafd9-0d60-11e7-9a47-19ee90157113/030001_Table1.pdf?guest=true pp. 030001-18–030001-138, Table I. The NUBASE2016 table of nuclear and decay properties]
* {{cite book|last=Beiser|first=A.|title=Concepts of modern physics|date=2003|publisher=McGraw-Hill|isbn=978-0-07-244848-1|edition=6|oclc=48965418}}
* {{cite book |last1=Hoffman |first1=D. C. |author-link=Darleane C. Hoffman |last2=Ghiorso |first2=A. |author-link2=Albert Ghiorso |last3=Seaborg |first3=G. T. |title=The Transuranium People: The Inside Story |year=2000 |publisher=[[World Scientific]] |isbn=978-1-78-326244-1}}
* {{cite book|last=Kragh|first=H.|author-link=Helge Kragh|date=2018 |title=From Transuranic to Superheavy Elements: A Story of Dispute and Creation |url=https://archive.org/details/fromtransuranict0000krag|publisher=[[Springer Science+Business Media|Springer]] |isbn=978-3-319-75813-8}}
* {{cite journal|last1=Zagrebaev|first1=V.|last2=Karpov|first2=A.|last3=Greiner|first3=W.|date=2013 |title=Future of superheavy element research: Which nuclei could be synthesized within the next few years?|journal=[[Journal of Physics: Conference Series]] |volume=420 | issue=1 |at=012001 |doi=10.1088/1742-6596/420/1/012001 | arxiv=1207.5700 | bibcode=2013JPhCS.420a2001Z |issn=1742-6588|doi-access=free}}

{{Navbox tabel periodik}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Fisika nuklir]]
[[Kategori:Fisika nuklir]]
[[Kategori:Kelompok unsur kimia]]
[[Kategori:Unsur kimia sintetis]]
[[Kategori:Serangkaian unsur kimia]]
[[Kategori:Tabel periodik]]
[[Kategori:Tabel periodik]]

Revisi terkini sejak 24 Mei 2024 03.12

Unsur transaktinida
pada tabel periodik
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
Z ≥ 104 (Rf)

Unsur transaktinida, juga dikenal sebagai transaktinida atau unsur superberat, adalah unsur kimia yang memiliki nomor atom lebih besar dari 103. Unsur transaktinida adalah unsur-unsur setelah aktinida dalam tabel periodik; aktinida terakhir adalah lawrensium (nomor atom 103). Menurut definisi, unsur transaktinida juga merupakan unsur transuranium, yaitu unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari uranium (92). Bergantung pada definisi golongan 3 yang diadopsi oleh penulis, lawrensium juga dapat dimasukkan untuk menyelesaikan deret 6d.[1][2]

Glenn T. Seaborg pertama kali mengusulkan konsep aktinida, yang menyebabkan diterimanya deret aktinida. Dia juga mengusulkan deret transaktinida mulai dari unsur 104 hingga 121 dan deret superaktinida yang kira-kira mencakup unsur 122 hingga 153 (walaupun penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa akhir dari deret superaktinida berada pada unsur 157). Transaktinida seaborgium dinamai untuk menghormatinya.[3][4]

Unsur transaktinida bersifat radioaktif dan hanya diperoleh secara sintetis di dalam laboratorium. Tidak ada sampel makroskopis dari unsur-unsur ini yang pernah diproduksi. Semua unsur transaktinida dinamai dari nama fisikawan dan kimiawan atau lokasi penting yang terlibat dalam penyintesisan unsur-unsur tersebut.

IUPAC mendefinisikan bahwa suatu unsur dapat eksis jika waktu hidupnya lebih dari 10−14 detik, yang merupakan waktu yang dibutuhkan atom untuk membentuk awan elektron.[5]

Unsur transaktinida yang diketahui merupakan bagian dari deret 6d dan 7p dalam tabel periodik. Kecuali untuk ruterfordium dan dubnium (dan lawrensium jika disertakan), isotop unsur transaktinida yang berumur paling panjang memiliki waktu paruh hanya dalam hitungan menit atau kurang. Kontroversi penamaan unsur melibatkan unsur 102109. Dengan demikian, beberapa unsur ini menggunakan nama nama sistematis selama bertahun-tahun setelah penemuannya dikonfirmasi. (Biasanya nama sistematis diganti dengan nama permanen yang diusulkan oleh penemu relatif tidak lama setelah penemuan dikonfirmasi.)

Pengantar

[sunting | sunting sumber]

Penyintesisan inti superberat

[sunting | sunting sumber]
Gambaran grafis dari reaksi fusi nuklir
Penggambaran grafis dari reaksi fusi nuklir. Dua inti berfusi menjadi satu, memancarkan sebuah neutron. Reaksi yang menciptakan unsur baru hingga saat ini serupa, dengan satu-satunya perbedaan yang mungkin adalah beberapa neutron tunggal terkadang dilepaskan, atau tidak sama sekali.

Inti atom terberat[a] dibuat dalam reaksi nuklir yang menggabungkan dua inti lain yang ukurannya tidak sama[b] menjadi satu; secara kasar, semakin tidak sama kedua inti dalam hal massa, semakin besar kemungkinan keduanya bereaksi.[11] Bahan yang terbuat dari inti yang lebih berat dijadikan target, yang kemudian dibombardir oleh berkas dari inti yang lebih ringan. Dua inti dapat berfusi menjadi satu hanya jika mereka cukup dekat satu sama lain; biasanya, inti (semua bermuatan positif) menolak satu sama lain karena adanya tolakan elektrostatis. Interaksi yang kuat dapat mengatasi tolakan ini, tetapi hanya dalam jarak yang sangat dekat dari inti; inti berkas demikian sangat dipercepat untuk membuat tolakan tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan kecepatan inti berkas.[12] Energi yang diterapkan pada inti berkas untuk mempercepatnya dapat menyebabkannya mencapai kecepatan setinggi sepersepuluh dari kecepatan cahaya. Namun, jika terlalu banyak energi diterapkan, inti berkas bisa hancur berantakan.[12]

Mendekat saja tidak cukup untuk dua inti berfusi: ketika dua inti saling mendekat, mereka biasanya tetap bersama selama kira-kira 10−20 detik dan kemudian berpisah (tidak harus dalam komposisi yang sama seperti sebelum reaksi) dan bukan membentuk satu inti.[12][13] Hal ini terjadi karena selama upaya pembentukan inti tunggal, tolakan elektrostatis merobek inti yang sedang terbentuk.[12] Setiap pasang target dan berkas dicirikan oleh penampang lintangnya—probabilitas bahwa fusi akan terjadi jika dua inti mendekati satu sama lain yang dinyatakan dalam luasan melintang yang harus ditabrak oleh partikel yang datang agar fusi dapat terjadi.[c] Fusi ini dapat terjadi sebagai akibat dari efek kuantum di mana inti dapat menembus melalui tolakan elektrostatis. Jika dua inti dapat tetap berdekatan selama melewati fase tersebut, interaksi nuklir berlipat menghasilkan redistribusi energi dan kesetimbangan energi.[12]

Video luar
Visualisasi fusi nuklir yang gagal, berdasarkan perhitungan oleh Universitas Nasional Australia[15]

Penggabungan yang dihasilkan adalah keadaan tereksitasi[16]—disebut inti majemuk—dan karenanya ia sangat tidak stabil.[12] Untuk mencapai keadaan yang lebih stabil, penggabungan sementara dapat membelah tanpa membentuk inti yang lebih stabil.[17] Alternatifnya, inti majemuk dapat mengeluarkan beberapa neutron, yang akan membawa pergi energi eksitasi; jika yang terakhir tidak cukup untuk ekspulsi neutron, penggabungan akan menghasilkan sinar gama. Ini terjadi kira-kira 10−16 detik setelah tumbukan nuklir awal dan menghasilkan pembentukan inti yang lebih stabil.[17] Definisi dari Pihak Kerja Bersama IUPAC/IUPAP menyatakan bahwa suatu unsur kimia hanya dapat dikenali sebagai "ditemukan" jika intinya tidak meluruh dalam waktu 10−14 detik. Nilai ini dipilih sebagai perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan inti untuk memperoleh elektron terluarnya dan dengan demikian menunjukkan sifat kimianya.[18][d]

Peluruhan dan deteksi

[sunting | sunting sumber]

Berkas tersebut melewati target dan mencapai ruang berikutnya, pemisah; jika inti baru dihasilkan, ia akan dibawa dengan berkas ini.[20] Di dalam pemisah, inti yang baru dihasilkan dipisahkan dari nuklida lain (yang berasal dari berkas asli dan produk reaksi lainnya)[e] dan dipindahkan ke pendeteksi perintang permukaan, yang menghentikan inti. Lokasi pasti dari tumbukan yang akan datang pada detektor ditandai; energi dan waktu kedatangannya juga ditandai.[20] Pemindahan ini memakan waktu sekitar 10−6 detik; agar dapat dideteksi, inti harus bertahan selama ini.[23] Inti dicatat lagi setelah peluruhannya dicatat, dan lokasi, energi, dan waktu peluruhannya diukur.[20]

Stabilitas sebuah inti disediakan oleh interaksi yang kuat. Namun, jangkauannya sangat pendek; ketika inti menjadi lebih besar, pengaruhnya terhadap nukleon (proton dan neutron) terluar melemah. Pada saat yang sama, inti terkoyak oleh tolakan elektrostatis antar proton, karena jangkauannya tidak terbatas.[24] Energi pengikatan total yang diberikan oleh interaksi kuat meningkat secara linear dengan jumlah nukleon, sedangkan tolakan elektrostatis meningkat dengan kuadrat nomor atom, yaitu yang terakhir tumbuh lebih cepat dan menjadi semakin penting untuk inti berat dan superberat.[25][26] Dengan demikian, inti dari unsur-unsur terberat diprediksi secara teoritis[27] dan sejauh ini telah diamati[28] meluruh terutama melalui mode peluruhan yang disebabkan oleh tolakan seperti: peluruhan alfa dan fisi spontan;[f] Hampir semua pemancar alfa memiliki lebih dari 210 nukleon,[30] dan nuklida teringan yang utamanya mengalami fisi spontan memiliki 238.[31] Dalam kedua mode peluruhan, inti dihambat agar tidak meluruh melalui perintang energi yang sesuai untuk setiap mode, tetapi mereka dapat ditembus.[25][26]

Peralatan untuk pembuatan unsur transaktinida
Skema peralatan untuk membuat unsur transaktinida, berdasarkan Pemisah Putaran Berisi Gas Dubna yang dipasang di Laboratorium Reaksi Nuklir Flerov di JINR. Lintasan di dalam pendeteksi dan peralatan pemfokusan sinar berubah karena magnet dipol pada yang pertama dan magnet kuadrupol pada yang terakhir.[32]

Partikel alfa umumnya diproduksi dalam peluruhan radioaktif karena massa partikel alfa per nukleon cukup kecil untuk menyisakan sejumlah energi bagi partikel alfa yang akan digunakan sebagai energi kinetik untuk meninggalkan inti.[33] Fisi spontan disebabkan oleh tolakan elektrostatis yang merobek inti dan menghasilkan berbagai inti dalam contoh berbeda dari pembelahan inti yang identik.[26] Dengan bertambahnya nomor atom, fisi spontan dengan cepat menjadi lebih penting: waktu paruh fisi spontan berkurang 23 kali lipat dari uranium (unsur 92) hingga nobelium (unsur 102),[34] dan 30 kali lipat dari torium (unsur 90) hingga fermium (unsur 100).[35] Model tetesan cair sebelumnya memperkirakan bahwa fisi spontan akan terjadi hampir seketika karena hilangnya perintang fisi untuk inti dengan sekitar 280 nukleon.[26][36] Model kulit nuklir selanjutnya menunjukkan bahwa inti dengan sekitar 300 nukleon akan membentuk pulau stabilitas di mana inti akan lebih tahan terhadap fisi spontan dan utamanya akan mengalami peluruhan alfa dengan waktu paruh yang lebih lama.[26][36] Penemuan selanjutnya menunjukkan bahwa pulau yang diprediksi mungkin lebih jauh dari perkiraan semula; mereka juga menunjukkan bahwa inti perantara antara aktinida berumur panjang dan pulau yang diprediksi mengalami deformasi, dan mendapatkan stabilitas tambahan dari efek kulit.[37] Eksperimen pada inti superberat yang lebih ringan,[38] serta yang lebih dekat ke pulau yang diperkirakan,[34] telah menunjukkan stabilitas yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya terhadap fisi spontan, menunjukkan pentingnya efek kulit pada inti.[g]

Peluruhan alfa dicatat oleh partikel alfa yang dipancarkan, dan produk peluruhannya mudah ditentukan sebelum peluruhan yang sebenarnya; jika peluruhan seperti itu atau serangkaian peluruhan berurutan menghasilkan inti yang diketahui, produk asli dari suatu reaksi dapat dengan mudah ditentukan.[h] (Bahwa semua peluruhan dalam rantai peluruhan memang terkait satu sama lain ditentukan oleh lokasi peluruhan ini, yang harus berada di tempat yang sama.)[20] Inti yang diketahui dapat dikenali dari karakteristik spesifik peluruhan yang dialaminya seperti energi peluruhan (atau lebih khusus, energi kinetik dari partikel yang dipancarkan).[i] Namun, fisi spontan menghasilkan berbagai inti sebagai produk, sehingga nuklida asli tidak dapat ditentukan dari turunannya.[j]

Informasi yang tersedia bagi fisikawan yang ingin menyintesis salah satu unsur superberat adalah informasi yang dikumpulkan pada pendeteksi: lokasi, energi, waktu kedatangan partikel ke pendeteksi, dan peluruhannya. Fisikawan menganalisis data ini dan berusaha menyimpulkan bahwa itu memang disebabkan oleh unsur baru dan tidak mungkin disebabkan oleh nuklida yang berbeda dari yang diklaim. Seringkali, data yang diberikan tidak cukup untuk kesimpulan bahwa unsur baru pasti dibuat dan tidak ada penjelasan lain untuk efek yang teramati; terjadi kesalahan penginterpretasian data.[k]

Prediksi awal

[sunting | sunting sumber]

Unsur terberat yang diketahui pada akhir abad ke-19 adalah uranium, dengan massa atom kira-kira 240 (sekarang dikenal pada 238) sma. Karenanya, ia ditempatkan di baris terakhir tabel periodik; ini memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya unsur yang lebih berat dari uranium dan mengapa A = 240 tampaknya menjadi batasnya. Menyusul penemuan gas mulia, dimulai dengan argon pada tahun 1895, kemungkinan anggota golongan yang lebih berat dipertimbangkan. Pada tahun 1895, kimiawan Denmark Julius Thomsen mengusulkan keberadaan gas mulia keenam dengan Z = 86, A = 212 dan ketujuh dengan Z = 118, A = 292, penutup terakhir periode 32 unsur yang mengandung torium dan uranium.[49] Pada tahun 1913, fisikawan Swedia Johannes Rydberg memperluas ekstrapolasi tabel periodik Thomsen untuk memasukkan unsur-unsur yang lebih berat dengan nomor atom hingga 460, tetapi dia tidak percaya bahwa unsur-unsur superberat itu ada atau terjadi di alam.[50]

Pada tahun 1914, fisikawan Jerman Richard Swinne mengusulkan bahwa unsur-unsur yang lebih berat dari uranium, seperti yang berada di sekitar Z = 108, dapat ditemukan dalam sinar kosmik. Dia menyatakan bahwa unsur-unsur ini belum tentu memiliki waktu paruh yang menurun dengan meningkatnya nomor atom, yang mengarah pada spekulasi tentang kemungkinan beberapa unsur berumur panjang di Z = 98–102 dan Z = 108–110 (meskipun dipisahkan oleh unsur berumur pendek). Swinne menerbitkan prediksi ini pada tahun 1926, percaya bahwa unsur-unsur tersebut mungkin ada pada inti bumi, pada meteorit besi, atau pada lapisan es Greenland di mana mereka telah dikurung dari asal kosmik mereka.[51]

Pekerjaan yang dilakukan dari tahun 1961 hingga 2013 di empat laboratorium – Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di AS, Institut Bersama untuk Riset Nuklir di USSR (kemudian Rusia), Pusat Penelitian Ion Berat GSI Helmholtz di Jerman, dan Riken di Jepang – mengidentifikasi dan mengonfirmasi unsur lawrensium hingga oganeson sesuai dengan kriteria Pihak Kerja Transfermium dan Pihak Kerja Bersama IUPACIUPAP berikutnya. Penemuan ini melengkapi baris ketujuh dari tabel periodik. Dua transaktinida yang tersisa, ununenium (Z = 119) dan unbinilium (Z = 120), belum disintesis. Mereka akan memulai periode kedelapan.

Daftar unsur

[sunting | sunting sumber]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Karena waktu paruhnya yang pendek (misalnya, isotop seaborgium paling stabil yang diketahui memiliki waktu paruh hanya 14 menit, dan waktu paruh berkurang secara bertahap dengan bertambahnya nomor atom) dan rendahnya hasil reaksi nuklir yang menghasilkannya, metode baru harus dibuat untuk menentukan kimia fase gas dan larutannya berdasarkan sampel yang sangat kecil dari beberapa atom masing-masing. Efek relativistik menjadi sangat penting di wilayah tabel periodik ini, menyebabkan orbital 7s terisi, orbital 7p kosong, dan orbital 6d pengisi semuanya berkontraksi ke dalam menuju inti atom. Hal ini menyebabkan stabilisasi relativistik elektron 7s dan membuat orbital 7p dapat diakses dalam keadaan eksitasi rendah.[4]

Unsur 103 hingga 112, lawrensium sampai kopernisium, membentuk deret 6d dari unsur transisi. Bukti eksperimental menunjukkan bahwa unsur 103–108 berperilaku seperti yang diperkirakan untuk posisinya dalam tabel periodik, sebagai homolog lutesium hingga osmium yang lebih berat. Mereka diperkirakan memiliki jari-jari ionik antara homolog logam transisi 5d dan pseudohomolog aktinidanya: misalnya, Rf4+ dihitung memiliki jari-jari ionik 76 pm, antara nilai Hf4+ (71 pm) dan Th4+ (94 pm). Ion mereka juga harus kurang terpolarisasi dibandingkan dengan homolog 5d mereka. Efek relativistik diperkirakan akan mencapai maksimum pada akhir deret ini, pada roentgenium (unsur 111) dan kopernisium (unsur 112). Namun demikian, banyak sifat penting dari unsur transaktinida yang masih belum diketahui secara eksperimental, walaupun perhitungan teoretis telah dilakukan.[4]

Unsur 113 hingga 118, nihonium sampai oganeson, seharusnya membentuk deret 7p, melengkapi periode ketujuh dalam tabel periodik. Sifat kimia mereka akan sangat dipengaruhi oleh stabilisasi relativistik yang sangat kuat dari elektron 7s dan efek kopling spin–orbit yang kuat "merobek" subkulit 7p menjadi dua bagian, satu lebih stabil (7p1/2, menahan dua elektron) dan satu lagi lebih tak stabil (7p3/2, menahan empat elektron). Keadaan oksidasi yang lebih rendah harus distabilkan di sini, melanjutkan tren golongan, karena elektron 7s dan 7p1/2 menunjukkan efek pasangan lengai. Unsur-unsur ini diperkirakan sebagian besar terus mengikuti tren golongan, meskipun dengan efek relativistik memainkan peran yang semakin besar. Secara khusus, pemisahan 7p yang besar menghasilkan penutupan kulit yang efektif di flerovium (unsur 114) dan karenanya aktivitas kimia yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan untuk oganeson (unsur 118).[4]

Unsur 118 adalah unsur terakhir yang telah disintesis. Dua unsur berikutnya, unsur 119 dan unsur 120, seharusnya membentuk deret 8s dan masing-masing merupakan logam alkali dan alkali tanah. Elektron 8s diperkirakan akan stabil secara relativistik, sehingga kecenderungan reaktivitas yang lebih tinggi ke bawah golongan ini akan berbalik dan mereka akan berperilaku lebih seperti homolog periode 5 mereka, rubidium dan stronsium. Orbital 7p3/2 masih terdestabilisasi secara relativistik, berpotensi memberikan unsur-unsur ini jari-jari ionik yang lebih besar dan bahkan mungkin dapat berpartisipasi secara kimiawi. Di wilayah ini, elektron 8p juga distabilkan secara relativistik, menghasilkan konfigurasi elektron valensi 8s28p1 keadaan dasar untuk unsur 121. Perubahan besar diperkirakan terjadi pada struktur subkulit dari unsur 120 ke unsur 121: misalnya, jari-jari orbital 5g akan turun drastis, dari 25 satuan Bohr pada unsur 120 pada konfigurasi [Og] 5g1 8s1 menjadi 0,8 Bohr satuan Bohr pada unsur 121 pada konfigurasi [Og] 5g1 7d1 8s1 tereksitasi, dalam fenomena yang disebut "keruntuhan radial". Unsur 122 seharusnya menambahkan elektron 7d atau 8p lagi ke konfigurasi elektron unsur 121. Unsur 121 dan 122 masing-masing seharusnya serupa dengan aktinium dan torium.[4]

Pada unsur 121, deret superaktinida diperkirakan akan dimulai, ketika elektron 8s dan subkulit pengisi 8p1/2, 7d3/2, 6f5/2, dan 5g7/2 menentukan kimia unsur-unsur ini. Perhitungan yang lengkap dan akurat tidak tersedia untuk unsur-unsur di atas 123 karena situasi yang sangat rumit:[52] orbital 5g, 6f, dan 7d seharusnya memiliki tingkat energi yang kira-kira sama, dan di wilayah unsur 160, orbital 9s, 8p3/2, dan 9p1/2 seharusnya juga memiliki energi yang sama. Hal ini akan menyebabkan kulit elektron bercampur sehingga konsep blok tidak lagi berlaku dengan baik, dan juga akan menghasilkan sifat kimia baru yang akan membuat penempatan unsur-unsur ini dalam tabel periodik menjadi sangat sulit; unsur 164 diperkirakan akan mencampurkan sifat golongan 10, 12, dan 18.[4]

Setelah unsur superberat

[sunting | sunting sumber]

Telah diperkirakan bahwa unsur-unsur setelah Z = 126 disebut "setelah unsur superberat" (beyond superheavy elements).[53]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dalam fisika nuklir, suatu unsur disebut berat jika nomor atomnya tinggi; timbal (unsur 82) adalah salah satu contoh unsur yang berat. Istilah "unsur superberat" biasanya mengacu pada unsur dengan nomor atom lebih besar dari 103 (walaupun ada definisi lain, seperti nomor atom lebih besar dari 100[6] atau 112;[7] kadang-kadang, istilah ini disajikan setara dengan istilah "transaktinida", yang menempatkan batas atas sebelum dimulainya deret superaktinida hipotetis).[8] Istilah "isotop berat" (dari unsur tertentu) dan "inti berat" berarti apa yang dapat dipahami dalam bahasa umum—masing-masing isotop bermassa tinggi (untuk unsur tertentu) dan inti bermassa tinggi.
  2. ^ Pada tahun 2009, sebuah tim di JINR yang dipimpin oleh Oganessian menerbitkan hasil usaha mereka untuk membuat hasium dalam reaksi simetris 136Xe + 136Xe. Mereka gagal mengamati atom tunggal dalam reaksi semacam itu, menempatkan batas atas pada penampang lintang, ukuran kemungkinan reaksi nuklir, sebesar 2,5 pb.[9] Sebagai perbandingan, reaksi yang menghasilkan penemuan hasium, 208Pb + 58Fe, memiliki penampang lintang ~20 pb (lebih spesifik, 19+19-11 pb), seperti yang diperkirakan oleh para penemunya.[10]
  3. ^ Jumlah energi yang diterapkan pada partikel berkas untuk mempercepatnya juga dapat mempengaruhi nilai penampang lintang. Misalnya, pada reaksi 28
    14
    Si
    + 1
    0
    n
    28
    13
    Al
    + 1
    1
    p
    , penampang lintang berubah dengan halus dari 370 mb pada 12,3 MeV menjadi 160 mb pada 18,3 MeV, dengan puncak lebar pada 13,5 MeV dengan nilai maksimum 380 mb.[14]
  4. ^ Angka ini juga menandai batas atas yang diterima secara umum untuk waktu hidup inti majemuk.[19]
  5. ^ Pemisahan ini didasarkan pada inti yang dihasilkan bergerak melewati target lebih lambat daripada inti berkas yang tidak bereaksi. Pemisah berisi medan listrik dan magnet yang efeknya pada partikel bergerak dibatalkan untuk kecepatan partikel tertentu.[21] Pemisahan tersebut juga dapat dibantu dengan pengukuran waktu terbang dan pengukuran energi putaran; kombinasi keduanya memungkinkan untuk memperkirakan massa inti.[22]
  6. ^ Tidak semua mode peluruhan disebabkan oleh tolakan elektrostatis. Misalnya, peluruhan beta disebabkan oleh interaksi yang lemah.[29]
  7. ^ Telah diketahui pada tahun 1960-an bahwa keadaan dasar inti berbeda dalam energi dan bentuk serta bahwa bilangan ajaib nukleon tertentu berhubungan dengan stabilitas inti yang lebih besar. Namun, diasumsikan bahwa tidak ada struktur nuklir dalam inti superberat karena mereka terlalu cacat untuk membentuknya.[34]
  8. ^ Karena massa inti tidak diukur secara langsung tetapi dihitung dari inti lain, pengukuran semacam itu disebut tidak langsung. Pengukuran langsung juga dimungkinkan, tetapi sebagian besar tetap tidak tersedia untuk inti superberat.[39] Pengukuran langsung pertama massa inti superberat dilaporkan pada tahun 2018 di LBNL.[40] Massa ditentukan dari lokasi inti setelah pemindahan (lokasi membantu menentukan lintasannya, yang terkait dengan rasio massa terhadap muatan inti, karena pemindahan dilakukan di hadapan magnet).[41]
  9. ^ Jika peluruhan terjadi di dalam ruang hampa, maka karena momentum total sistem terisolasi sebelum dan sesudah peluruhan harus dipertahankan, inti anak juga akan menerima kecepatan kecil. Rasio dari dua kecepatan, dan dengan demikian rasio energi kinetik, akan berbanding terbalik dengan rasio dari dua massa. Energi peluruhan sama dengan jumlah energi kinetik yang diketahui dari partikel alfa dan inti anak (fraksi yang tepat dari yang pertama).[30] Perhitungan juga berlaku untuk percobaan, tetapi perbedaannya adalah inti tidak bergerak setelah peluruhan karena terikat pada pendeteksi.
  10. ^ Fisi spontan ditemukan oleh fisikawan Soviet Georgy Flerov,[42] seorang ilmuwan terkemuka di JINR.[43] Sebaliknya, para ilmuwan LBL percaya bahwa informasi fisi tidaklah cukup untuk klaim sintesis suatu unsur. Mereka percaya fisi spontan belum cukup dipelajari untuk menggunakannya untuk identifikasi unsur baru, karena ada kesulitan untuk menetapkan bahwa inti majemuk hanya mengeluarkan neutron dan bukan partikel bermuatan seperti proton atau partikel alfa.[19] Karena itu mereka lebih suka menghubungkan isotop baru dengan isotop yang sudah diketahui melalui peluruhan alfa berturut-turut.[42]
  11. ^ Misalnya, pada tahun 1957, unsur 102 salah diidentifikasi di Institut Fisika Nobel di Stockholm, Daerah Stockholm, Swedia.[44] Tidak ada klaim definitif sebelumnya tentang penciptaan unsur ini, dan unsur tersebut diberi nama oleh penemu Swedia, Amerika, dan Inggris, nobelium. Belakangan diketahui bahwa identifikasi itu salah.[45] Tahun berikutnya, LBNL tidak dapat mereproduksi hasil Swedia dan malah mengumumkan sintesis unsur mereka; klaim itu juga dibantah kemudian.[45] JINR bersikeras bahwa mereka adalah pihak pertama yang membuat unsur tersebut dan menyarankan nama mereka sendiri untuk unsur baru tersebut, joliotium;[46] nama Soviet juga tidak diterima (JINR kemudian menyebut penamaan unsur 102 sebagai "terburu-buru").[47] Nama ini diusulkan ke IUPAC dalam tanggapan tertulis atas putusan mereka tentang prioritas klaim penemuan unsur, ditandatangani 29 September 1992.[47] Nama "nobelium" tetap tidak berubah karena penggunaannya yang meluas.[48]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Neve, Francesco (2022). "Chemistry of superheavy transition metals". Journal of Coordination Chemistry. 75 (17–18): 2287–2307. doi:10.1080/00958972.2022.2084394. 
  2. ^ a b Mingos, Michael (1998). Essential Trends in Inorganic Chemistry. Oxford University Press. hlm. 387. ISBN 9780198501091. 
  3. ^ IUPAC Provisional Recommendations for the Nomenclature of Inorganic Chemistry (2004) (draf daring versi terbaru dari "Red Book" IR 3-6) Diarsipkan 27 Oktober 2006 di Wayback Machine.
  4. ^ a b c d e f Morss, Lester R.; Edelstein, Norman M.; Fuger, Jean, ed. (2006). The Chemistry of the Actinide and Transactinide Elements (edisi ke-3). Dordrecht, Belanda: Springer. ISBN 978-1-4020-3555-5. 
  5. ^ "Kernchemie". www.kernchemie.de. 
  6. ^ Krämer, K. (2016). "Explainer: superheavy elements". Chemistry World (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  7. ^ "Discovery of Elements 113 and 115". Lawrence Livermore National Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2015. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  8. ^ Eliav, E.; Kaldor, U.; Borschevsky, A. (2018). "Electronic Structure of the Transactinide Atoms". Dalam Scott, R. A. Encyclopedia of Inorganic and Bioinorganic Chemistry (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons. hlm. 1–16. doi:10.1002/9781119951438.eibc2632. ISBN 978-1-119-95143-8. 
  9. ^ Oganessian, Yu. Ts.; Dmitriev, S. N.; Yeremin, A. V.; et al. (2009). "Attempt to produce the isotopes of element 108 in the fusion reaction 136Xe + 136Xe". Physical Review C (dalam bahasa Inggris). 79 (2): 024608. doi:10.1103/PhysRevC.79.024608. ISSN 0556-2813. 
  10. ^ Münzenberg, G.; Armbruster, P.; Folger, H.; et al. (1984). "The identification of element 108" (PDF). Zeitschrift für Physik A. 317 (2): 235–236. Bibcode:1984ZPhyA.317..235M. doi:10.1007/BF01421260. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 Juni 2015. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  11. ^ Subramanian, S. (28 Agustus 2019). "Making New Elements Doesn't Pay. Just Ask This Berkeley Scientist". Bloomberg Businessweek. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  12. ^ a b c d e f Ivanov, D. (2019). "Сверхтяжелые шаги в неизвестное" [Langkah superberat menuju hal yang tak diketahui]. nplus1.ru (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  13. ^ Hinde, D. (2017). "Something new and superheavy at the periodic table". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  14. ^ Kern, B. D.; Thompson, W. E.; Ferguson, J. M. (1959). "Cross sections for some (n, p) and (n, α) reactions". Nuclear Physics (dalam bahasa Inggris). 10: 226–234. Bibcode:1959NucPh..10..226K. doi:10.1016/0029-5582(59)90211-1. 
  15. ^ Wakhle, A.; Simenel, C.; Hinde, D. J.; et al. (2015). Simenel, C.; Gomes, P. R. S.; Hinde, D. J.; et al., ed. "Comparing Experimental and Theoretical Quasifission Mass Angle Distributions". European Physical Journal Web of Conferences. 86: 00061. Bibcode:2015EPJWC..8600061W. doi:10.1051/epjconf/20158600061alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2100-014X. 
  16. ^ "Nuclear Reactions" (PDF). hlm. 7–8. Diakses tanggal 7 Juni 2023.  Published as Loveland, W. D.; Morrissey, D. J.; Seaborg, G. T. (2005). "Nuclear Reactions". Modern Nuclear Chemistry (dalam bahasa Inggris). John Wiley & Sons, Inc. hlm. 249–297. doi:10.1002/0471768626.ch10. ISBN 978-0-471-76862-3. 
  17. ^ a b Krása, A. (2010). "Neutron Sources for ADS". Faculty of Nuclear Sciences and Physical Engineering. Czech Technical University in Prague: 4–8. 
  18. ^ Wapstra, A. H. (1991). "Criteria that must be satisfied for the discovery of a new chemical element to be recognized" (PDF). Pure and Applied Chemistry. 63 (6): 883. doi:10.1351/pac199163060879. ISSN 1365-3075. 
  19. ^ a b Hyde, E. K.; Hoffman, D. C.; Keller, O. L. (1987). "A History and Analysis of the Discovery of Elements 104 and 105". Radiochimica Acta. 42 (2): 67–68. doi:10.1524/ract.1987.42.2.57. ISSN 2193-3405. 
  20. ^ a b c d Chemistry World (2016). "How to Make Superheavy Elements and Finish the Periodic Table [Video]". Scientific American (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  21. ^ Hoffman, Ghiorso & Seaborg 2000, hlm. 334.
  22. ^ Hoffman, Ghiorso & Seaborg 2000, hlm. 335.
  23. ^ Zagrebaev, Karpov & Greiner 2013, hlm. 3.
  24. ^ Beiser 2003, hlm. 432.
  25. ^ a b Pauli, N. (2019). "Alpha decay" (PDF). Introductory Nuclear, Atomic and Molecular Physics (Nuclear Physics Part). Université libre de Bruxelles. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  26. ^ a b c d e Pauli, N. (2019). "Nuclear fission" (PDF). Introductory Nuclear, Atomic and Molecular Physics (Nuclear Physics Part). Université libre de Bruxelles. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  27. ^ Staszczak, A.; Baran, A.; Nazarewicz, W. (2013). "Spontaneous fission modes and lifetimes of superheavy elements in the nuclear density functional theory". Physical Review C. 87 (2): 024320–1. arXiv:1208.1215alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2013PhRvC..87b4320S. doi:10.1103/physrevc.87.024320alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0556-2813. 
  28. ^ Audi et al. 2017, hlm. 030001-129–030001-138.
  29. ^ Beiser 2003, hlm. 439.
  30. ^ a b Beiser 2003, hlm. 433.
  31. ^ Audi et al. 2017, hlm. 030001-125.
  32. ^ Aksenov, N. V.; Steinegger, P.; Abdullin, F. Sh.; et al. (2017). "On the volatility of nihonium (Nh, Z = 113)". The European Physical Journal A (dalam bahasa Inggris). 53 (7): 158. Bibcode:2017EPJA...53..158A. doi:10.1140/epja/i2017-12348-8. ISSN 1434-6001. 
  33. ^ Beiser 2003, hlm. 432–433.
  34. ^ a b c Oganessian, Yu. (2012). "Nuclei in the "Island of Stability" of Superheavy Elements". Journal of Physics: Conference Series. 337 (1): 012005–1–012005–6. Bibcode:2012JPhCS.337a2005O. doi:10.1088/1742-6596/337/1/012005alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1742-6596. 
  35. ^ Moller, P.; Nix, J. R. (1994). Fission properties of the heaviest elements (PDF). Dai 2 Kai Hadoron Tataikei no Simulation Symposium, Tokai-mura, Ibaraki, Japan. University of North Texas. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  36. ^ a b Oganessian, Yu. Ts. (2004). "Superheavy elements". Physics World. 17 (7): 25–29. doi:10.1088/2058-7058/17/7/31. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  37. ^ Schädel, M. (2015). "Chemistry of the superheavy elements". Philosophical Transactions of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences (dalam bahasa Inggris). 373 (2037): 20140191. Bibcode:2015RSPTA.37340191S. doi:10.1098/rsta.2014.0191alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1364-503X. PMID 25666065. 
  38. ^ Hulet, E. K. (1989). Biomodal spontaneous fission. 50th Anniversary of Nuclear Fission, Leningrad, USSR. Bibcode:1989nufi.rept...16H. 
  39. ^ Oganessian, Yu. Ts.; Rykaczewski, K. P. (2015). "A beachhead on the island of stability". Physics Today. 68 (8): 32–38. Bibcode:2015PhT....68h..32O. doi:10.1063/PT.3.2880. ISSN 0031-9228. OSTI 1337838. 
  40. ^ Grant, A. (2018). "Weighing the heaviest elements". Physics Today (dalam bahasa Inggris). doi:10.1063/PT.6.1.20181113a. 
  41. ^ Howes, L. (2019). "Exploring the superheavy elements at the end of the periodic table". Chemical & Engineering News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  42. ^ a b Robinson, A. E. (2019). "The Transfermium Wars: Scientific Brawling and Name-Calling during the Cold War". Distillations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  43. ^ "Популярная библиотека химических элементов. Сиборгий (экавольфрам)" [Perpustakaan populer unsur kimia. Seaborgium (eka-wolfram)]. n-t.ru (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 7 Juni 2023.  Dicetak ulang dari "Экавольфрам" [Eka-tungsten]. Популярная библиотека химических элементов. Серебро — Нильсборий и далее [Perpustakaan populer unsur kimia. Perak hingga nielsbohrium dan seterusnya] (dalam bahasa Rusia). Nauka. 1977. 
  44. ^ "Nobelium - Element information, properties and uses | Periodic Table". Royal Society of Chemistry. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  45. ^ a b Kragh 2018, hlm. 38–39.
  46. ^ Kragh 2018, hlm. 40.
  47. ^ a b Ghiorso, A.; Seaborg, G. T.; Oganessian, Yu. Ts.; et al. (1993). "Responses on the report 'Discovery of the Transfermium elements' followed by reply to the responses by Transfermium Working Group" (PDF). Pure and Applied Chemistry. 65 (8): 1815–1824. doi:10.1351/pac199365081815. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 November 2013. Diakses tanggal 7 Juni 2023. 
  48. ^ Commission on Nomenclature of Inorganic Chemistry (1997). "Names and symbols of transfermium elements (IUPAC Recommendations 1997)" (PDF). Pure and Applied Chemistry. 69 (12): 2471–2474. doi:10.1351/pac199769122471. 
  49. ^ Kragh 2018, hlm. 6
  50. ^ Kragh 2018, hlm. 7
  51. ^ Kragh 2018, hlm. 10
  52. ^ van der Schoor, K. (2016). Electronic structure of element 123 (Tesis). Rijksuniversiteit Groningen. http://fse.studenttheses.ub.rug.nl/14531/1/report.pdf. 
  53. ^ Hofmann, Sigurd (2019). "Synthesis and properties of isotopes of the transactinides". Radiochimica Acta. 107 (9–11): 879–915. doi:10.1515/ract-2019-3104. 

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]