Lompat ke isi

Albumin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 6907201 oleh Denny eR Ge (bicara)
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Albumin''' ({{lang-la|albus}}, whiteartinya "putih") adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis [[protein]] [[monomer]] yang larut dalam air dan larutanatau garam, dan mengalami [[koagulasi]] saatketika terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti [[putih telur]], disebut [[albuminoid]].<ref>{{Cite book|last=M.Si|first=Dr La Ode Sumarlin|date=2023-02-14|url=https://books.google.co.id/books?id=GLStEAAAQBAJ&pg=PA94&dq=asam+karboksilat)+adalah+golongan+asam+organik+alifatik+yang+memiliki+gugus+karboksil&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjknrHK1emDAxVUamwGHcULDPYQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q&f=false|title=BIOKIMIA: Dasar-Dasar Biomolekul dan Konsep Metabolisme|publisher=PT. RajaGrafindo Persada - Rajawali Pers|isbn=978-623-231-171-8|language=id}}</ref>
 
Pada [[manusia]], albumin diproduksi oleh [[retikulum endoplasma]] di dalam [[hati]] dalam bentuk [[proalbumin]], kemudian diiris oleh [[badan Golgi]] untuk di[[sekresi]] memenuhi sekitar 60% jumlah [[serum darah]] dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L{{ref|mlpalbumin}} dengan [[waktu paruh]] sekitar 20 hari. Albumin memiliki [[berat molekul]] sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 [[asam amino]] tanpa [[karbohidrat]]. [[Gen]] untuk albumin terletak pada [[kromosom]] 4, dengan panjang sekitar 16.961 [[nukleotida]] dengan 15 [[ekson]] yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan [[triplikasi]] dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain.
 
[[Mutasi]] pada gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak beraturan ({{lang-en|anomalous protein}}) oleh karena perubahan sifat pada domain pencerapnya,. olehOleh karena itu, [[spesiSpesi reaktif oksigen]], [[spesiSpesi reaktif nitrogen]] dan produk dari hasil reaksi dengan [[biomolekul]] lain seperti produk [[peroksidasi]] [[lipid]], terjadi secara [[fisiologi]] dan [[patofisiologi]] dengan adanya albumin.<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2013999
| title = Physiological and pathological changes in the redox state of human serum albumin critically influence its binding properties
Baris 11:
 
== Fungsi albumin ==
* Memelihara [[tekanan onkotikosmotik]]. Tekanan onkotikosmotik yang ditimbulkan oleh albumin akan memelihara fungsi [[ginjal]] dan mengurangi [[edema]] pada [[saluran pencernaan]],<ref>{{en}} {{cite web| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2447554| title = Small-volume resuscitation with hyperoncotic albumin: a systematic review of randomized clinical trials| accessdate = 2011-08-21| work = Klinik für Anästhesiologie, Ludwig-Maximilians-Universität, Klinikum Grosshadern, Hygeia Associates, Physiologisches Institut – Vegetative Physiologie, Ludwig-Maximilians-Universität; Matthias Jacob, Daniel Chappell, Peter Conzen, Mahlon M Wilkes, Bernhard F Becker, dan Markus Rehm| quote = hyperoncotic albumin preserved renal function and reduced intestinal edema}}</ref> dan dimanfaatkan dengan metode [[hemodilusi]] untuk menangani penderita serangan [[stroke]] akut.
* Mengusung [[hormon]] [[tiroid]]
* Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
Baris 23:
== Rujukan ==
{{reflist}}
[[Kategori:Protein]]
* {{note|mlpalbumin}} {{cite web|url=http://www.biohexa.com/|title=Albumin Kapsul, Madu Albumin|accessdate=2011-01-12|work=Biohexa Pandu Herba}}
* {{note|mlpalbumin}} {{cite web|url=http://www.proteflav.com/|title=Madu Albumin, Sari Ikan Kutuk|accessdate=2013-06-10|work=Proteflav}}
* {{note|mlpalbumin}} {{cite web|url=http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003480.htm|title=Albumin - serum|accessdate=2010-02-18|work=MedlinePlus}}
{{biokimia-stub}}
 
[[Kategori:Protein darah]]
[[Kategori:Protein monomer]]
 
{{biokimia-stub}}

Revisi terkini sejak 28 Mei 2024 22.27

Albumin (bahasa Latin: albus, artinya "putih") adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air atau garam dan mengalami koagulasi ketika terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid.[1]

Pada manusia, albumin diproduksi oleh retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin, kemudian diiris oleh badan Golgi untuk disekresi memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan konsentrasi antara 30 hingga 50 g/L[1] dengan waktu paruh sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD dan terdiri dari 584 asam amino tanpa karbohidrat. Gen untuk albumin terletak pada kromosom 4, dengan panjang sekitar 16.961 nukleotida dengan 15 ekson yang terbagi ke dalam 3 domain simetris, sehingga diperkirakan merupakan triplikasi dari domain primordial yang tunggal. Tiap domain terbagi lagi menjadi masing-masing 2 sub-domain.

Mutasi pada gen ini dapat mengakibatkan berbagai macam protein dengan fungsi yang tidak beraturan (bahasa Inggris: anomalous protein) oleh karena perubahan sifat pada domain pencerapnya. Oleh karena itu, Spesi reaktif oksigen, Spesi reaktif nitrogen dan produk dari hasil reaksi dengan biomolekul lain seperti produk peroksidasi lipid, terjadi secara fisiologi dan patofisiologi dengan adanya albumin.[2]

Fungsi albumin[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ M.Si, Dr La Ode Sumarlin (2023-02-14). BIOKIMIA: Dasar-Dasar Biomolekul dan Konsep Metabolisme. PT. RajaGrafindo Persada - Rajawali Pers. ISBN 978-623-231-171-8. 
  2. ^ (Inggris) "Physiological and pathological changes in the redox state of human serum albumin critically influence its binding properties". Institute of Physiological Chemistry, Center of Physiological Medicine, Division of Gastroenterology and Hepatology, Department of Internal Medicine, Medical University of Graz; K Oettl dan R E Stauber. Diakses tanggal 2011-08-22. 
  3. ^ (Inggris) "Small-volume resuscitation with hyperoncotic albumin: a systematic review of randomized clinical trials". Klinik für Anästhesiologie, Ludwig-Maximilians-Universität, Klinikum Grosshadern, Hygeia Associates, Physiologisches Institut – Vegetative Physiologie, Ludwig-Maximilians-Universität; Matthias Jacob, Daniel Chappell, Peter Conzen, Mahlon M Wilkes, Bernhard F Becker, dan Markus Rehm. Diakses tanggal 2011-08-21. hyperoncotic albumin preserved renal function and reduced intestinal edema